KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI Pertemuan ke- : 1 Judul : Pengenalan alat, pengambilan sampel plankton, serta analisis plankton dan identifikasi plankton Tujuan : Mahasiswa mampu melakukan pengambilan sampel plankton sesuai dengan prosedur, mampu menggunakan mikroskop, serta melakukan analisis dan identifikasi plankton. Dosen : Dr Ir Khodijah Ismail, M.Si dan Tri Apriadi, S.Pi., M.Si. PENDAHULUAN Plankton merupakan mikroorganisme akuatik yang hidup melayang pada kolom perairan, tidak dapat bergerak atau dapat bergerak sedikit, dan tidak dapat melawan arus. Keberadaan plankton, baik fitoplankton ataupun zooplankton di perairan akan menjadi komponen yang berperan penting dalam suatu ekosistem perairan. Jenis serta kelimpahan plankton perlu diketahui sebagai informasi kondisi kualitas perairan dari segi biologi. Pengambilan sampel plankton di lapangan serta analisis sampel di laboratorium yang meliputi identifikasi dan pencacahan (penghitungan kelimpahan), menjadi hal yang penting untuk diketahui bagi seorang calon pengelola sumberdaya perairan. Pengambilan sampel plankton pada suatu perairan didasari atas pertimbangan tujuan studi. Frekuensi pengambilan sampel, lokasi, waktu pengambilan (pagi-siang-sore), tipe sampel yang diambil, dan bagaimana sampel diambil (plankton net statis atau dinamis) harus disesuaikan dengan tujuan studi (Gambar 1). Gambar 1. Teknik pengambilan sampel plankton
Hal yang perlu menjadi perhatian saat melakukan pengambilan sampel plankton (terutama jika tujuannya menghitung kelimpahan) adalah volume air yang disaring ke dalam plankton net harus diketahui. Untuk metode statis, volume air bisa diketahui dengan mengukur volume wadah pengambil air serta intensitas penyaringan (misalnya menggunakan ember 10 L disaring 10 kali, berarti total volume yang disaring sebanyak 100 L). Sedangkan untuk metode dinamis, perlu diketahui luasan bukaan mulut plankton net dan jarak penarikan (Gambar 2). Jarak penarikan plankton net Gambar 2. Ilustrasi pengambilan sampel metode dinamis Berdasarkan Gambar 2 volume air yang disaring akan diketahui dengan perkalian luas bukaan plankton net dan jarak penarikan plankton net. Jarak penarikan juga dapat diketahui dengan mengalikan kecepatan rata-rata kapal dengan waktu tempuh kapal. Setelah dilakukan pengambilan sampel, maka yang perlu diperhatikan adalah penanganan sampel. Sampel sebaiknya diawetkan agar kondisi sampel tidak mengalami perubahan. Misalnya penambahan fitoplankton akibat fotosintesis, ataupun pengurangan fitoplankton akibat pemangsaan oleh zooplankton. Setelah sampai di laboratorium, sampel dianalisis menggunkan mikroskop untuk mengetahui jenis plankton yang ditemukan serta menghitung kelimpahan plankton di perairan tempat dilakukan studi. ALAT DAN BAHAN Peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini disajikan pada Tabel 1. dan Gambar 3. Tabel 1. Alat dan Bahan No. Alat/ Bahan Kegunaan 1. Van dorn water sampler Mengambil sampel air pada kedalaman tertentu 2. Ember Mengambil sampel air permukaan 3. Plankton net Menyaring sampel plankton 4. Botol sampel Wadah sampel plankton 5. Larutan lugol 4% Mengawetkan sampel 6. Mikroskop Pengamatan plankton di laboratorium 7. Object glass/ kaca preparat Meletakkan sampel plankton yang akan diamati 8. Kaca penutup Menutup sampel plankton di kaca preparat 9. Pipet tetes Mengambil contoh air sampel 10. Buku identifikasi Acuan pengenalan jenis plankton
Van dorn watersampler Plankton net Mikroskop PROSEDUR KERJA DI LABORATORIUM 1. Sampel plankton yang sudah diambil dari lapangan, mikroskop, pipet, kaca preparat, serta kaca penutup disiapkan di meja kerja. 2. Mikroskop dinyalakan sesuai dengan prosedur. 3. Sampel air di botol sampel diambil menggunakan pipet, lalu diteteskan ke gelas objek dan ditutup menggunakan gelas penutup. 4. Sampel diamati menggunakan mikroskop mulai dari perbesaran terkecil (4x10). Untuk melihat bentuk plankton agar lebih jelas, maka dapat digunakan perbesaran 10X10 atau 40x10. 5. Perhatikan ciri dari masing-masing spesies yang ditemukan, sehingga bisa diketahui penggolangan plankton tersebut (fitoplankton dan zooplankton). 6. Semua plankton yang ditemukan digambar, lalu diindentifikasi jenisnya menggunakan buku identifikasi.
PELAPORAN 1. Laporan dikerjakan oleh setiap mahasiswa berdasarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop. 2. Laporan ditulis tangan dengan mengisi form yang telah disediakan. 3. Laporan dikumpulkan di akhir kegiatan praktikum.
LAPORAN PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI Praktikum ke : Judul Praktikum : Hari/ tanggal : Nama : NIM : HASIL PENGAMATAN No. Gambar spesies Nama Spesies Fitoplankton/ zooplankton
No. Gambar spesies Nama Spesies Fitoplankton/ zooplankton Referensi/ Sumber Pustaka: