P U T U S A N Perkara Nomor : 019/PHPU.A-II/2004

dokumen-dokumen yang mirip
P U T U S A N. Perkara Nomor : 032/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. Perkara Nomor :013/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Perkara Nomor : 051/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

PUTUSAN Perkara Nomor : 049/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

P U T U S A N Perkara Nomor : 043/PHPU.A-II/2004

P U T U S A N. Perkara Nomor: 052/PHPU.C.1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. Perkara Nomor : 046/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. Perkara Nomor 025/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. Perkara Nomor : 012/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Perkara Nomor : 047/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. Perkara Nomor : 050/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006

PUTUSAN Perkara Nomor 007/PUU-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. Perkara Nomor 024/PUU-I/2003 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN. Nomor 024/PUU-IV/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN. Nomor 37/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. Perkara Nomor 007/PUU-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

KETETAPAN Nomor 57/PHPU.D-VI/2008

P U T U S A N. Perkara Nomor : /PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH

P U T U S A N. Perkara Nomor : 040/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-V/2007

P U T U S A N 111/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Perkara Nomor 024/PUU-I/2003 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

SELASA, 24 AGUSTUS 2004

PUTUSAN Nomor 168/PHPU.D-XI/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN NOMOR 85/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA.

P U T U S A N Nomor 52/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. Perkara Nomor 005/PUU-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. No. 192/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 56/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N Nomor 46/PHPU.A-VII/2009

P U T U S A N. No. 89/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KETETAPAN. Nomor 41/PHPU.D-VI/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. No. 179/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No /DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

P U T U S A N. Perkara Nomor 037/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

P U T U S A N. Perkara Nomor 055/PUU-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 009/PUU-IV/2006 PERIHAL PENGUJIAN UU NO. 18 TAHUN 2003 TENTANG ADVOKAT TERHADAP UUD 1945 ACARA PEMBACAAN PUTUSAN (III)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 20/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 58/DKPP-PKE-III/2014

P U T U S A N No. 307/DKPP-PKE-III/2014

PUTUSAN PERKARA NOMOR 004/PUU-III/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

KETETAPAN Nomor 10/PUU-XI/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

KETETAPAN Nomor 63/PHPU.D-IX/2011 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Barat)

P U T U S A N. Perkara Nomor 006/PUU-III/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 142/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

P U T U S A N. Nomor 262/Pid/2014/PT-Mdn

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PHPU.C-VII /2009

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara 7 /PHPU.D-XII/2014 Tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Padang Putaran Kedua Tahun 2013/2014

ACARA PEMBACAAN KETETAPAN (II) DAN PEMBACAAN PUTUSAN (III)

P U T U S A N. Nomor : 266/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : SARADODO DAKHI Als. AMA NENI;

BAB III BAWASLU DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA PEMILU. A. Kewenangan Bawaslu dalam Menyelesaikan Sengketa Pemilu

P U T U S A N. No. 94/DKPP-PKE-III/2014

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Banten) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. No. 71/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 10/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

P U T U S A N No. 34/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N Nomor 84/PHPU.C-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N 131/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N 131/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 173/DKPP-PKE-III/2014

P U T U S A N. Perkara Nomor : 042/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 8/PUU-VI/2008

Menimbang : a. Mengingat : 1.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi tersebut ;

P U T U S A N. No. 165/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N NOMOR : 260 /PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILANBERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

seperti tersebut dibawah ini dalam perkara Terdakwa : Umur/Tgl. lahir : 58 Tahun/10 Juni 1956 Limapuluh, Kabupaten Batubara

KETETAPAN. Nomor 13/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N NO : 296/PID/2014/PT.MDN.-

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR BERACARA DALAM PEMBUBARAN PARTAI POLITIK

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 69/PUU-XII/2014 Sistem Rekapitulasi Berjenjang

PUTUSAN Nomor 75/PHPU.C-VII/2009

P U T U S A N Nomor : 263 /PID/2014/PT-MDN.-

P U T U S A N No. 35/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENYUSUNAN KETERANGAN PIHAK TERKAIT (PERSEORANGAN CALON ANGGOTA DPD)

P U T U S A N No. 232/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

Panduan Teknis Beracara dalam Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman :

P U T U S A N. No. 134/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2 159 ayat (1) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, sepanjang tidak dimaknai tidak berlaku untuk pasangan calon

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

P U T U S A N NOMOR 283/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 132/ DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

P U T U S A N Perkara Nomor : 019/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, telah menjatuhkan putusan dalam perkara perselisihan hasil pemilihan umum yang diajukan oleh: Nama : Ir. Rioza Mandarid Tempat Tanggal Lahir/Umur : Lombok Timur, 03 April 1967/ 37 Tahun Agama : Islam Pekerjaan : Wiraswasta Kewarganegaraan : Indonesia Alamat : Jl. Sunan Kudus 1/8 Kodya Asri Jempong, Mataram 83116 Nomor Telpon : 0370-637765, 640016 Nomor Faksimili : 0370-625198 Nomor HP : 0812 23728903 E-mail : - selanjutnya disebut sebagai Pemohon; Telah membaca permohonan Pemohon. Telah mendengar keterangan Pemohon. -1-

Telah mendengar Komisi Pemilihan Umum (KPU); Telah memeriksa dengan seksama alat bukti yang diajukan oleh Pemohon; DUDUK PERKARA Menimbang bahwa Pemohon di dalam permohonannya bertanggal 7 Mei 2004 yang diterima pada hari Jum at tanggal 7 Mei 2004 pukul 18.30 WIB dan diregistrasi di Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dengan Nomor : 019/PHPU.A-II/2004 pada hari Jum at tanggal 7 Mei 2004 pukul 19.15 WIB telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut: Pemohon adalah Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) peserta Pemilihan Umum tahun 2004 untuk daerah pemilihan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) berdasarkan Penetapan Komisi Pemilihan Umum Nomor 33 Tanggal 19 Desember 2003 tentang Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Nusa Tengara Barat. Pemohon keberatan terhadap Penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 33, Tanggal 5 Mei 2004 tentang Hasil Pemilihan Umum Tahun 2004 yang diumumkan secara nasional tanggal 5 Mei 2004, pukul 12:00 WIB untuk daerah pemilihan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pemohon berpendapat bahwa hasil penghitungan suara tersebut terdapat kesalahan, sehingga merugikan Pemohon yang mengakibatkan tidak terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk daerah pemilihan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pemohon berpendapat bahwa hasil penghitungan suara yang benar adalah sebagai berikut: untuk Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat perolehan suara yang benar adalah 25.037 (data inipun belum final). Diperkirakan sekitar 21.830.- suara hilang /misterius di -2-

Kabupaten Lombok Tengah. Pada umumnya kehilangan suara tersebut terjadi di tingkat KPPS dan PPS. Demikian juga untuk Kabupaten Lombok Timur sekitar 20.000 suara hilang, Kabupaten Lombok Barat sekitar 5.000 suara, Kotamadya Mataram sekitar 5.000 suara, Kabupaten Bima sekitar 5.000 suara dan Kabupaten Bima sekitar 6.000 suara. Perkiraan suara hilang untuk Provinsi NTB adalah 62.000 suara. Calon Anggota DPD NTB khususnya yang di Pulau Lombok kesulitan mendapatkan data-data pada setiap tahapan Pemilu dikarenakan setelah acara pencoblosan tidak ada data yang tersimpan/di file oleh KPPS atau PPS. Namun pada saat pencoblosan Pemohon memiliki saksi-saksi. Sebagai bahan pertimbangan, Pemohon juga menyampaikan hal-hal sebagai berikut: Untuk menguatkan alasan-alasan tersebut, Pemohon mengajukan bukti-bukti sebagai berikut (terlampir): 1. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara Pemilihan Umum Anggota DPD Tingkat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lombok Tengah. 2. Rekapitulasi Penghitungan sah Anggota DPD Provinsi Nusa Tenggara Barat Kabupaten Lombok Tengah. 3. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara Pemilihan Umum Anggota DPD Tingkat Komisi Pemilihan Kecamatan Batukliang- Lombok Tengah. 4. Rekapitulasi Hasil penghitungan suara sah anggota DPD NTB untuk Kecamatan Batukliang 5. Rekapitulasi Hasil penghitungan suara sah anggota DPD NTB untuk Kecamatan Pringgarata 6. Daftar nama-nama saksi. -3-

1. Bahwa seluruh data yang ada di KPPS maupun PPS tidak dapat Pemohon peroleh karena sudah dihilangkan oleh para pengurus KPPS dan PPS. 2. Bahwa untuk mendapatkan data perhitungan suara di tingkat KPPS, PPS maupun PPK, Pemohon memerlukan perjuangan keras bahkan perlawanan karena adanya indikasi bahwa suara anggota DPD yang dianggap tidak memiliki saksi dipindahkan ke calon anggota DPD lainnya. 3. Bahwa Pemohon hanya mampu mendapatan sample kecurangan di Kabupaten Lombok Tengah pada beberapa Kecamatan dikarenakan keterbatasan waktu dan sulitnya mendapatkan data pada setiap tahapan penghitungan. 4. Bahwa saksi-saksi yang akan Pemohon tampilkan adalah yang mengetahui persis kejadian pada saat penghitungan suara dilakukan. 5. Bahwa setelah Pemohon melakukan cek and recek terhadap suara anggota DPD lain ditemukan indikasi kecurangan yang dilakukan oleh calon anggota DPD tertentu dengan mengambil atau mengurangi suara calon anggota DPD lain yang dilakukan di tingkat KPPS maupun PPS. Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Pemohon mohon kepada Mahkamah Konstitusi RI untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Menyatakan membatalkan hasil penghitungan suara yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk daerah pemilihan Provinsi Nusa Tenggara Barat. 3. Menetapkan hasil penghitungan suara yang benar untuk daerah pemilihan Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut : Kabupaten Lombok Timur : 26.000 Kabupaten Lombok Tengah : 25.037-4-

Kabupaten Lombok Barat : 6.303 Kotamadya Mataram : 8.000 Kabupaten Bima : 6.500 Kabupaten Sumbawa : 6.000 Kabupaten Dompu : 2.000 Sehingga diperkirakan suara DPD NTB No. 33 atas nama Ir. Rioza Mandarid adalah sebesar 79.840. berarti sekitar 67.940 suara hilang 4. Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melaksanakan putusan ini. Menimbang bahwa Pemohon di hadapan persidangan menyatakan tetap pada permohonannya dan menambah keterangan-keterangan sebagaimana tersebut di dalam berita acara persidangan. Menimbang bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memberikan keterangan lisan dalam persidangan pada hari Kamis tanggal 13 Mei 2004, yang pada pokoknya berbunyi sebagai berikut: 1. Alat-alat bukti-bukti yang mempunyai kekuatan pembuktian di Mahkamah Konstitusi antara lain berita acara dan rekapitulasi penghitungan suara baik di tingkat PPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan Nasional (Pusat). Sedangkan bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon merupakan bukti-bukti yang tidak mempunyai kekuatan pembuktian. 2. Perkara yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi hanya terbatas kepada substansi perkara atau substansi permohonan berdasarkan pasal 74 UU No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi dan Pasal 104 serta 134 UU No. 12 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum. -5-

3. Berdasarkan pasal 96 ayat (8), 97 ayat (3), 98 ayat (3), 99 ayat (5), 100 (5), 101 ayat (6) Undang-undang Nomor 12 tahun 2003 tentang Pemilu mengenai ketentuan pengajuan keberatan atas jalannya penghitungan suara di tiap tingkatan maka seharusnya Pemohon maupun saksi-saksi mengajukan keberatan tersebut langsung pada saat penghitungan suara dilakukan sehingga dapat diadakan pembetulan. Apabila keberatan tersebut tidak diajukan maka secara yuridis tidak ada keberatan. Apabila keberatan itu tidak ditanggapi oleh panitia pemungutan suara di tingkattingkat tersebut, maka menurut UU Pemilu No. 12 Tahun 2003 Pasal 127 ayat (1) dan (2), 128 dan seterusnya, keberatan yang tidak ditanggapi tadi dapat diajukan laporan atau keberatan lebih lanjut kepada Panwaslu seuai dengan tingkatannya sampai ke Panwaslu Pusat. Untuk persengketaan yang dimohonkan oleh Pemohon, Panwaslu biasanya menyelesaikan dengan 3 cara yaitu: - Memberikan kesempatan kepada para pihak untuk menyelesaikannya secara musyawarah; - Panwaslu mengajukan alternatif untuk penyelesaian sengketa; - Menetapkan keputusan sendiri untuk penyelesaian sengketa tersebut dimana keputusan tersebut sudah mempunyai kekuatan hukum pasti. Oleh karena itu apabila hal-hal tersebut tidak diajukan sesuai dengan ketentuan diatas maka permohonan sengketa ini dianggap tidak pernah ada, yang artinya tidak bisa diajukan ke Mahkamah Konstitusi. -6-

Menimbang bahwa Hakim telah memeriksa bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon dan keterangan-keterangan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai berikut : II. Keterangan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah dibacakan di persidangan Mahkamah Konstitusi pada hari Kamis tanggal 13 Mei 2004. I. Dokumen-dokumen Pemohon: 1. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk Nomor 23.5003.030467.0002 atas nama Ir. Rioza Mandarid; 2. Fotocopy Kartu Pemilih dengan Nomor Pemilih 52.03.070.007.003673 atas nama Rioza Mandarid; 3. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara Pemilihan Umum Anggota DPD Tingkat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lombok Tengah; 4. Rekapitulasi Penghitungan sah Anggota DPD Provinsi Nusa Tenggara Barat Kabupaten Lombok Tengah; 5. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara Pemilihan Umum Anggota DPD Tingkat Komisi Pemilihan Kecamatan Batukliang- Lombok Tengah; 6. Rekapitulasi Hasil penghitungan suara sah anggota DPD NTB untuk Kecamatan Batukliang; 7. Rekapitulasi Hasil penghitungan suara sah anggota DPD NTB untuk Kecamatan Pringgarata; 8. Daftar nama-nama saksi; 9. Catatan-catatan hasil perolehan suara Pemohon. -7-

Menimbang bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, segala sesuatu yang terjadi di persidangan cukup ditunjuk berita acara persidangan. PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana diuraikan di atas; Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 24C ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Jo. Pasal 10 ayat (1) huruf d Jo. Pasal 74, dan 75 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi Jo. Pasal 134 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD, Majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan Pemohon termasuk kewenangan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia ; Menimbang bahwa setelah Majelis Hakim memeriksa dengan seksama terhadap bukti-bukti Pemohon yang telah diajukan dalam persidangan, telah ternyata bahwa Pemohon mempunyai kapasitas sebagai Pemohon sebagaimana dimaksud Pasal 74 ayat (1) huruf a Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2003 yaitu sebagai perseorangan warganegara Indonesia calon anggota DPD peserta Pemilihan Umum. Menimbang bahwa meskipun Pemohon mendalilkan bahwa telah terjadi kesalahan penghitungan suara, namun dalil Pemohon tersebut tidak didukung oleh bukti-bukti yang cukup sebagaimana yang ditentukan oleh Undang-undang, terutama sekali karena ketiadaan saksi-saksi Pemohon sebagai peserta pemilu yang menyaksikan penyelenggaraan penghitungan surat suara di tiap TPS, dan segera menyampaikan keberatan atas adanya kesalahan penghitungan atau kecurangan sebagaimana dimaksud pasal 96-8-

ayat (4), (6), (8); pasal 97 ayat (3) dan pasal 98 ayat (3) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum. Menimbang, bahwa seandainyapun ada dugaan kesalahan ataupun manipulasi yang dilakukan pihak-pihak tertentu termasuk calon anggota DPD lain maupun oleh pihak penyelenggara pemilu di Provinsi Nusa Tenggara Barat, maka menurut Pasal 127 ayat (1) dan (2) UU No. 12 Tahun 2003, Pemohon dapat melaporkannya kepada Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan selanjutnya dapat diselesaikan oleh Panwaslu, sedangkan yang berunsur pidana diteruskan kepada Penyidik dan yang bersifat administratif diteruskan kepada KPU. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dan berdasarkan Pasal 77 ayat (4) Undang-undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, maka Majelis Hakim harus menolak permohonan Pemohon. Memperhatikan pasal-pasal Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 Pasal 77 ayat (4) dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2003 serta peraturan perundang-undangan lain yang berlaku dalam permohonan ini. MENGADILI : Menolak permohonan Pemohon, Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia pada hari Sabtu, tanggal 15 Mei 2004, jam 10.00 WIB dan diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum pada hari Selasa, tanggal 18 Mei 2004, jam 19.00 WIB dengan -9-

dihadiri oleh Delapan Hakim Konstitusi yaitu Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. sebagai Ketua merangkap Anggota, dan didampingi oleh Prof. Dr. H. M. Laica Marzuki, S.H., Prof. H. Abdul Mukthie Fadjar, S.H., M.S., H. Achmad Roestandi, S.H., Dr. H. Harjono, S.H., M.CL., I Dewa Gede Palguna, S.H., M.H., Maruarar Siahaan, S.H., Soedarsono, S.H. masing-masing sebagai Anggota dengan dibantu oleh M. Rizaldy, S.H sebagai Panitera Pengganti, dihadiri oleh Komisi Pemilihan Umum/Kuasanya*, dengan tidak dihadiri Pemohon/ Kuasanya*. KETUA, Ttd. Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. ANGGOTA-ANGGOTA Ttd. Ttd. Prof. Dr. H. M Laica Marzuki, S.H. Achmad Roestandi, S.H. Ttd. Ttd. Prof. H. Abdul Mukthte Fadjar, S.H., MS. MH. I Dewa Gede Palguna, S.H., Ttd. Ttd. Dr. H. Harjono, S.H., MCL. Maruarar Siahaan, S.H. Ttd. Soedarsono, S.H. -10-

PANITERA PENGGANTI, Ttd. M. Rizaldy, S.H. Untuk salinan Putusan ini sah dan sesuai dengan aslinya disampaikan kepada Komisi Pemilihan Umum, berdasarkan Pasal 49 UU No. 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi jo Pasal 10 ayat (6) PMK No. 04/PMK/2004 Tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil Pemilu Jakarta, 18 Mei 2004 Panitera, Drs. H. AHMAD FADLIL SUMADI, S.H., M.Hum. -11-