MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN PUNCAK PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN BALOK BETON PRATEKAN PADA LANTAI 15 SEBAGAI RUANG PERTEMUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Reza Murby Hermawan Dosen Pembimbing Endah Wahyuni, ST. MSc.PhD

PERANCANGAN GEDUNG FMIPA-ITS SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN

MODIFIKASIN PERANCANGAN GEDUNG APARTEMEN THE PAKUBUWONO HOUSE DENGAN BALOK PRATEKAN

Modifikasi Struktur Gedung Graha Pena Extension di Wilayah Gempa Tinggi Menggunakan Sistem Ganda

Modifikasi Struktur Gedung Graha Pena Extension di Wilayah Gempa Tinggi Menggunakan Sistem Ganda

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

MODIFIKASI GEDUNG BANK CENTRAL ASIA CABANG KAYUN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG WISMA SEHATI MANOKWARI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

SEMINAR TUGAS AKHIR 5 LOADING. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN ITS SURABAYA

PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TUNJUNGAN PLAZA V SURABAYA DENGAN METODE SISTEM GANDA. Huriyan Ahmadus ABSTRAK

PERHITUNGAN STRUKTUR GEDUNG UNIVERSAL MEDICAL CENTER DI PANDAAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA (DUAL SISTEM) Alexander Vedy Christianto ABSTRAK

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR FLAT SLAB DENGAN SISTEM STRUKTUR SRPMM DAN SHEAR WALL PADA GEDUNG RSUD KEPANJEN MALANG

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG HOTEL NAWASAKA SURABAYA DENGAN SISTEM GANDA

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) KOTA PROBOLINGGO DENGAN METODE SISTEM RANGKA GEDUNG

Modifikasi Perencanaan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja Jakarta Dengan Metode Pracetak

Kata kunci : Dinding Geser, Rangka, Sistem Ganda, Zona Gempa Kuat. Latar Belakang

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

Modifikasi Perencanaan Struktur Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kota Probolinggo Dengan Metode Sistem Rangka Gedung

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

Gedung Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Barwijaya merupakan gedung yang terdiri dari 9 lantai yang dibangun dalam rangka untuk memenuhi

menggunakan ketebalan 300 mm.

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG B RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA GUNUNGSARI SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

EKO PRASETYO DARIYO NRP : Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN PANDAN WANGI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA UNTUK DIBANGUN DI BENGKULU

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah Manfaat... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

PERENCANAAN STRUKTUR STADION MIMIKA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH DENGAN STRUKTUR ATAP SPACE FRAME

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UGM KOMPLEKS KINANTI MENGGUNAKAN METODE PRACETAK (PRECAST) DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME

Perancangan Modifikasi Struktur Gedung Hotel Nawasaka Surabaya dengan Sistem Ganda

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN

TUGAS AKHIR RC

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG ONE GALAXY DENGAN METODE SISTEM RANGKA MOMEN PEMIKUL KHUSUS

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PARKIR SUNTER PARK VIEW APARTMENT DENGAN METODE ANALISIS STATIK EKUIVALEN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SYARIAH TOWER UNIVERSITAS AIRLANGGA MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DAN BAJA-BETON KOMPOSIT

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN BALOK KOMPOSIT PADA GEDUNG PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

MAHASISWA ERNA WIDYASTUTI. DOSEN PEMBIMBING Ir. HEPPY KRISTIJANTO, MS.

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap sekolah dengan fasilitas yang lengkap, maka dibangunlah Sekolah Santa Clara yang terletak di Jalan Ngagel

Disusun Oleh : ZAINUL ARIFIN

PERENCANAAN ULANG GEDUNG POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN BETON PRACETAK

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG BPK RI SURABAYA MENGGUNAKAN BETON PRACETAK DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PT PERUSAHAAN GAS NEGARA SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM GANDA DI WILAYAH GEMPA TINGGI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT KEGIATAN MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI MALANG DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

PERANCANGAN STRUKTUR HOTEL DI JALAN LINGKAR UTARA YOGYAKARTA

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DENGAN SISTEM FLAT SLAB DAN SHEAR WALL

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KEPANJEN MALANG DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS UNTUK DIBANGUN DI ACEH

Gambar 4.9 Tributary area C 12 pada lantai Gambar 5.1 Grafik nilai C-T zona gempa Gambar 5.2 Pembebanan kolom tepi (beban mati)... 7

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.3 Batasan Masalah 1.4 Maksud dan Tujuan 1.5 Manfaat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dan perhitungan elemen struktur gedung Condotel Sahid Jogja Lifestyle City. sudah mampu menahan gaya geser.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan Dalam perancangan struktur gedung perkantoran dengan Sistem Rangka Gedung (Building Frame System)

Desain Modifikasi Struktur Gedung Star Hotel dan Apartemen Lombok Barat dengan Sistem Ganda dan sebagian Balok Pratekan

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK DENGAN SHERWALL PADA GEDUNG BANK BCA CABANG RUNGKUT SURABAYA

PENERAPAN DAN PELAKSANAAN APARTEMEN UNTUK MBR DENGAN SISTEM PRACETAK PENUH BERBASIS MANUFACTUR OTOMATIS

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DIREKTORAT JENDERAL PAJAK WILAYAH I JAWA TIMUR MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

DAFTAR NOTASI BAB I β adalah faktor yang didefinisikan dalam SNI ps f c adalah kuat tekan beton yang diisyaratkan f y

PERHITUNGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG ASRAMA KEBIDANAN LEBO WONOAYU DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH

PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKULIAHAN POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA MAHASIWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Oleh : CAN JULIANTO NPM. :

BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN Konsep Perencanaan Struktur Beton Suatu struktur atau elemen struktur harus memenuhi dua kriteria yaitu : Kuat ( Strength )

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH TERANG BANGSA SEMARANG MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

PERANCANGAN MODIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN. Oleh : Sulistiyo NRP Dosen Pembimbing : Ir. Iman Wimbadi, MS

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah Langkah Perancangan. Langkah langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini :

PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERUSAHAAN DAERAH PASAR SURYA SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MAKASAR MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN SISTEM RANGKA BRESING KONSENTRIS KHUSUS

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN SAHID JAKARTA. Oleh : PRIA ROSE ADI NPM. :

Gedung yang dibangun dengan sistem rangka pemikul momen (SRPM) dengan balok masih mempunyai kekurangan bila ditinjau dari segi tinggi gedung dan

MODIFIKASI PERANCANGAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN

PERHITUNGAN STRUKTUR GEDUNG SANTIKA HOTEL BEKASI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

BAB III METODELOGI PENELITIAN

MODIFIKASI PERENCANAAN APARTEMEN BALE HINGGIL DENGAN METODE DUAL SYSTEM BERDASARKAN RSNI XX DI WILAYAH GEMPA TINGGI

TUGAS AKHIR RC

BAB V KESIMPULAN. Kedoya Jakarta Barat, dapat diambil beberapa kesimpulan: ganda dengan ukuran 50x50x5 untuk batang tarik dan 60x60x6 untuk batang

Perbandingan Perancangan Gedung SRPMK di Atas Tanah dengan Kategori Tanah Lunak dan Tanah Baik

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan sistem struktur penahan gempa ganda, sistem pemikul momen dan sistem

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL BAHTERA SURABAYA JAWA TIMUR. Laporan Tugas Akhir

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM BALOK ANAK DAN BALOK INDUK MENGGUNAKAN PELAT SEARAH

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN THE BELLEZZEA OFFICE JAKARTA SELATAN MENGGUNAKAN FLAT SLAB

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tata Langkah Penelitian. Tata langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : Mulai

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

Dosen Pembimbing : Ir. Tony Hartono Bagio,MT.,MM. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang W.H Mosley, J.H Bungey, 1989 Erberik, M.A and Elnashai, Amr S, 2003 Ferguson,P.M; Sutanto,B;Setianto,K.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah dilakukan analisis dan perancangan pada Struktur Atas Gedung

PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dan perhitungan elemen struktur gedung Alam Sutera office tower, dapat

Modifikasi Perencanaan Gedung Office Block Pemerintahan Kota Batu Menggunakan Struktur Komposit Baja Beton

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN

PRESENTASI TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MAKASAR MENGGUNAKAN BAJA DENGAN SISTEM. Oleh Heri Istiono

MAKALAH TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR DIREKTORAT JENDRAL BEA DAN CUKAI KEDIRI DENGAN SISTEM GANDA MENGGUNAKAN BASEMENT

HALAMAN JUDUL MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG DIAGNOSTIK TEPADU RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA BALOK PRATEKAN

BAB V PEMBAHASAN. bahan yang dipakai pada penulisan Tugas Akhir ini, untuk beton dipakai f c = 30

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :

PRESENTASI TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI D III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

Transkripsi:

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN PUNCAK PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN BALOK BETON PRATEKAN PADA LANTAI 15 SEBAGAI RUANG PERTEMUAN Reza Murby Hermawan dan Endah Wahyuni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 ABSTRAK Apartemen Puncak Permai merupakan apartemen yang terdiri dari 19 lantai dan terletak di kawasan Surabaya Barat, HR.muhammad yang berada pada zona gempa 3. Gedung ini menggunakan beton konvesional pada struktur balok dan kolomnya. Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan modifikasi dengan desain arsitektural yang istimewa untuk memaksimalkan fungsi ruang yaitu pada lantai 15 akan dibuat ruang pertemuan dan ruang seminar yang luas tanpa kolom. Dalam perancangan strukturnya digunakan sistem struktur Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) sesuai dengan peraturan SNI 03-2847 2002. Sebagai solusi dari adanya ruangan yang luas tanpa kolom, maka digunakan struktur balok pratekan. Kata kunci: SRPMM, Balok pratekan I. Pendahuluan Akhir-akhir ini perkembangan teknologi beton sangat maju. Hal itu dibuktikan dengan adanya gedung-gedung bertingkat yang pembangunannya menggunakan teknologi beton mutu tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan cara desain gedung dengan bentang panjang yang efektif dan efisien. Untuk itu dalam tugas akhir ini, penulis menggunakan Gedung apartemen Puncak Permai tower C di Surabaya Barat, jalan Darmo Permai 3, yang mana dalam pembangunannya menggunakan konstruksi beton bertulang dengan jumlah 19 lantai dan terletak pada zone gempa 3. Untuk memaksimalkan fungsi ruang pada gedung tersebut, maka dirancang modifikasi pada gedung apartemen Puncak Permai tersebut dengan memberi suatu ruangan yang luas tanpa kolom pada lantai 15 dimanfaatkan sebagai ruang pertemuan dan seminar. Tujuan secara rinci dari pembahasan tugas akhir ini yaitu: 1. Dapat menentukan permodelan dan asumsi pembebanan berdasarkan peraturan yang ada 2. Dapat menganalisa dan memeperhitungkan beban gempa dinamik 3. Dapat melakukan perhitungan struktur sekunder meliputi plat, tangga, lift dan balok 4. Dapat melakukan perhitungan struktur utama, meliputi balok pratekan, balok induk, dan kolom 5. Dapat menganalisa struktur bangunan yang telah dimofikasi tersebut dengan program bantu SAP 2000 Memperoleh hasil akhir dari perancangan modifikasi bangunan tersebut melalui gambar, dengan program bantu AutoCAD II. Metodologi 2.1 Pengumpulan data dan studi literatur a. Pengumpulan data untuk perencanaan gedung, meliputi: - Gambar Arsitektur Gambar arsitektural diperoleh dari PT.WIKA (Wijaya Karya) - Data Tanah (Soil investigation) Data tanah diperoleh dari laboratorium mekanika tanah Teknik Sipil ITS untuk menunjang perencanaan pondasi yang aman dan efisien. b. Studi Literatur Mempelajari literatur yang berkaitan dengan perancangan diantaranya: - Tata Cara Perencanaan Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847- 2002). - Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002 dan RSNI 03-1726-2010). - Desain Struktur Beton Prategang (T.Y Lin dan Burns) - Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung (PPIUG 1983) Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa, Rahmat Purwono, 2010 2.2 Diagram alur perencanaan Metoda penyelesaian ini tergambar dalam flow chart pada gambar dibawah 2.1 dan 2.2 ini

a. Nama Gedung :Gedung Puncak Permai b. Fungsi : Apartemen c. Jumlah Lantai : 19 lantai d. Struktur utama : struktur beton bertulang e. Tinggi perlantai : 3,5m pada lantai dasar 2,9m typical pada lantai 2-19 Data bangunan setelah dimofikasi : a. Nama Gedung : Gedung Puncak Permai b. Fungsi : Apartemen c. Jumlah Lantai : 15 lantai d. Struktur utama : struktur beton bertulang beberapa balok dimodifikasi menjadi beton pratekan e. Tinggi perlantai : 3.5m pada lantai dasar 2.9m pada lantai 2-14 4m pada lantai 15 Gambar 2.1 flowchart struktur 2.4 Preliminary Design Preliminary design dimensi balok sesuai dengan SNI 03 2847 2002 Ps.11.5.2. Dimensi (tebal) pelat ditentukan menurut peraturan SNI 03 2847 2002 Ps.11.5.3. Preliminary design kolom sesuai dengan SNI 03 2847 2002 Ps. 12.8. Preliminary design dinding geser sesuai dengan SNI 03 2847 2002 Ps. 3 s/d 20 2.5 Pembebanan Dalam penyusunan tugas akhir ini dalam merencanakan pembebanan mengacu pada RSNI 03-1727-1989 dan besarnya beban gempa sesuai dengan ketentuan RSNI 03-1726-2010. Pembebanan tersebut antara lain : III. 1. Beban Mati berdasarkan RSNI 03-1727-1989 pasal 3.1. 2. Beban Hidup (RSNI 03-1727-1989). Beban hidup pada atap diambil sebesar 100 kg/m 2. Beban hidup pada tiap lantai diambil sebesar 250 kg/m 2 (tabel 4.1). Hasil Dan Pembahasan 3.1 Premilinary Design Untuk desain awal bangunan dapat dilihat pada gambar berikut Gambar 2.2 flowchart struktur prategang 2.3 Modifikasi dan kriteria pemilihan struktur Data bangunan sebelum dimodifikasi : 3.1.1 Dimensi Balok Sesuai dengan SNI 03 2847 2002 Ps. 11.5 untuk dimensi balok (minimum) maka diperoleh dimensi balok yang direkapitulasi pada tabel 1.1 Tabel 1.1 Dimensi Balok

No Type Dimensi 1 Balok Anak 25/40 2 Balok Induk 30/50 3 Balok Lift 35/50 4 Balok Prategang 50/80 3.1.2 Dimensi Pelat Perencanaan desain pelat terdiri dari pelat satu arah dan pelat dua arah yang mendesainnya hanya menerima beban lentur saja. (SNI 03 2847 2002 Ps 11.5.3.3). Untuk memenuhi syarat lendutan, ketebalan minimum dari pelat harus memenuhi persyaratan SNI 03 2847 2002 Ps 11.5.3.3. Dari hasil perhitungan diperoleh tebal pelat yang dapat dilihat pada tabel 1.2 tabel 1.2 Dimensi pelat Lantai Dasar - 14 Lantai 15 Tipe Pelat Ly Lx β Fy Tebal 345 x 500 470 315 1,492 400 12 250 x 490 460 222,5 2,067 400 12 345 x 500 450 315 1,428 400 12 250 x 490 460 212,5 2,165 400 12 3.1.3 Dimensi kolom Persyaratan dimensi kolom P 0,30 fc' (SNI 03-2847 2002 pasal A 25.3.1) Dimana : P = Berat total yang dipikul oleh kolom A = Penampang kolom fc = Kuat tekan beton Dari hasil perhitungan didapatkan dimensi kolom yang digunakan adalah 80/80 pada lantai 1-7 dan 70/70 pada lantai 8-15 3.2 Pembebanan dan analisa gaya gempa 3.2.1 kombinasi beban berfaktor Perhitungan dengan cara SNI 03 2847 2002 kombinasi yang digunakan adalah pasal 11.2 : Keterangan : D = beban mati L = beban hidup E = beban gempa 3.2.2 pembebanan gempa Data-data analisa gempa diperoleh dari SNI 03-1726-2010 yang akan digunakan pada perancangan gedung adalah sebagai berikut: Kelas situs tanah : SE (tanah luak) Kategori Resiko : II faktor keutamaan : 1,0 Ss = 0,60 g S 1 = 0,20 g 3.2.3 perioda hasil analisa struktur Analisa struktur dilakukan dengan menggunakan program bantu dengan menggunakan spectrum respon gempa IBC 2006 yang typical dengan spectrum respon SNI-1726-2010. Dari hasil analisa struktur diperoleh periode alami fundamental gempa tertinggi sebesar T= 1,43 detik. Periode tidak boleh melebihi Cu x Ta. T= 1,43 detik < Cu x T a = 1,4 x 1,439 = 2,0146 detik..ok 3.2.4 kontrol partisipasi massa 3.3 Desain Struktur sekunder 3.3.1 penulangan pelat lantai Perhitungan momen ultimate pada pelat lantai sesuai PBI 1971. Sehingga diperoleh hasil penulangan pelat atap dan pelat lantai sebagai berikut : Tabel 3.1 Dimensi dan Penulangan Pelat Ukuran Pelat Pelat Atap Pelat Lantai 345 x 500 500 x 490 345 x 500 250 x 490 Mtx Φ8-250 Φ8-250 Φ8-250 Φ8-250 Mty Φ8-250 Φ8-250 Φ8-250 Φ8-250 U = 1,4 D U = 1,2 D + 1,6 L U = 1,2 D + 1,0 L + 1,0 E U = 0,9 D + 1,0 E

3.3.2 perencanaan tangga desain awal tangga dapat dilihat pada gambar Balok Penumpu belakang Tulangan tumpuan pasang 3D16 (As pakai = 602,88 mm 2 ) Tulangan lapangan pasang 4D16 (As pakai = 803,84 mm 2 ) Penulangan pelat tangga Jadi dipasang tulangan lentur D12-200 mm dan penulangan susut D12-330 mm Penulangan pelat bordes Jadi dipasang tulangan lentur D12-100 mm dan penulangan susut D12-500 mm 3.3.3 Balok Anak 25/40 Perhitungan momen ultimate pada balok terletak atas 4 atau lebih tumpuan sesuai PBI 1971.Dari hasil perhitungan diperoleh kebutuhan tulangan tumpuan dan tulangan lapangan yang dapat dilihat pada gambar berikut 3.4 Perencanaan Struktur Primer Pembebanan yang digunakan balok dan kolom direncanakan tidak memikul beban gempa sehingga kombinasi pembebanan yang digunakan : U = 1.2 D + 1.6 L Keterangan : D = beban mati L = beban hidup U = 1.2 D + 1.0 L + 1,0 E Keterangan : 3.4.1 Balok Induk 30/50 E = beban gempa Untuk perhitungan kebutuhan jumlah tulangan digunakan momen yang diperoleh dari analisa program bantu. Selanjutnya penulangan balok direncanakan sesuai SNI 03-1728-2002 Ps. 23.3. Dari hasil perhitungan diperoleh kebutuhan tulangan tumpuan,lapangan dan geser yang dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 3.1 Dimensi balok anak 3.3.4 perencanaan balok lift Tipe Lift : Lift Apartemen Merk : Hyundai Kapasitas : 11 orang = 750 kg Kecepatan : 90 m/menit Lebar Pintu : 800 mm Dimensi Sangkar - Outside : 1460 1505 mm 2 - Inside : 1400 1350 mm 2 Beban Reaksi Ruang Mesin - R 1 = 4550 kg - R 2 = 2800 kg Gambar 3.2 dimensi balok induk 3.4.2 Balok Prategang 50/80 Dalam perhitungan beton prategang ini menggunakan letak tendon yang dapat diketahui dengan gambar sebagai berikut Balok penumpu depan Tulangan tumpuan pasang 3D16 (As pakai = 602,88 mm 2 ) Tulangan lapangan pasang 3D16 (As pakai = 602,88 mm 2 ) Gambar 3.3 Konsep umum Balok Pratekan

Maka sesuai dengan persyaratan SNI 03-2847- 2002 beton prategang dapat direncanakan dengan menggunakan dalam 1 tendon terdapat 22 strand, dengan hasil bantuan program analisa maka didapat nilai gaya dalam beton pratekan tersebut dan didapatkan penulangan 4D25 pada daerah serat atas dan serat bawah dapat dilihat pada gambar berikut Gambar 3.6 Kolom 70 x 70 Gambar 3.4 Balok Pratekan daerah tumpuan Gambar 3.7 Kolom 80 x 80 3.4.3 Kolom Gambar 3.5 Balok pratekan daerah lapangan Penulangan lentur kolom 80x80 menggunakan program bantu sehingga didapatkan hasil sebagai berikut : Rasio Tulangan Longitudinal = 1,27 % Penulangan 16D25 (As= 8160 mm 2 ) dan Penulangan lentur kolom 70x70 menggunakan program bantu sehingga didapatkan hasil sebagai berikut : Rasio Tulangan Longitudinal = 1,66 % Penulangan 16D25 (As= 8160mm 2 ). Dari hasil perhitungan diperoleh kebutuhan tulangan lentur, geser dan panjang lewatan yang dapat dilihat pada gambar berikut 3.5 Perencanaan Struktur bawah Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut : Pondasi kolom : menggunakan tiang pancang produk PT. Wijaya Karya diameter 60 cm sebanyak 4 buah dengan susunan 2 x 2 dapat dilihat pada gambar berikut Gambar 3.8 Denah Pondasi

memperhatikan kelayakan struktur IV. Penutup Gambar 3.9 detail Pondasi 4.1 Kesimpulan Berdasarkan keseluruhan hasil analisa yang telah dilakukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Perancangan Gedung Apartemen Puncak Permai Tower C di zona gempa sedang daerah Surabaya Barat memiliki dimensi struktur utama, meliputi : Kolom = 80x80 cm pada lantai 1-7 = 70x70 cm pada lantai 8-15 V. Daftar Pustaka Badan Standardisasi Nasional 2002. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Gedung, SNI 03-1726-2002. Badan Standardisasi Nasional 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2847-2002. Departemen Pekerjaan Umum 1983. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983. Bandung :Yayasan Penyelidikan Masalah Bangunan Gedung. Lin. T.Y., dan Ned H. Burns. 2000. Desain Struktur Beton Prategang Ed. 3 Jil. 1. Diterjemahkan oleh : Mediana. Jakarta : Erlangga. Nawy, Edward G. 2001. Beton Prategang : Suatu Pendekatan Mendasar Ed. 3 Jil. 1. Diterjemahkan oleh : Bambang Suryoatmono. Jakarta : Erlangga. Purwono, R. 2005. Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa Sesuai SNI-1726 dan SNI-2847 Terbaru. Surabaya : ITS Press. Tavio dan Benny Kusuma. 2009. Desain Sistem Rangka Pemikul Momen dan Dinding Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa. Surabaya : ITS Press Balok induk Balok Lift Balok prategang Balok Anak = 30/50 cm = 35/50 cm = 50/80 cm ( 1 tendon) = 25/40 cm 2. Perhitungan Gaya gempa menggunakan SNI 1726 2010 dengan mencari grafik gempa response spectrum berdasarkan zona gempa dan data tanah sesuai peraturan SNI 1726 2010 3. Pemanfaatan beton prategang pada perancangan gedung Apartemen Puncak Permai Tower C dinilai efektif dikarenakan fungsi ruangan yang mengharuskan tanpa penggunaan kolom 4.2 Saran Berdasarkan keseluruhan hasil analisa yang telah dilakukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini maka dapat disarankan : 1. Dalam Perancangan struktur beton prategang sebaiknya memperhatikan dimensi balok dengan gaya prategang yang terjadi dengan memperhatikan panjang balok prestress yang dibutuhkan 2. Untuk bangunan yang berada pada zona gempa sedang dengan tingkat tanah sedang lebih baik lebih