METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Bab berikut berisi tentang analisis penggunaan sisa material dan potongan bored pile

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT

sedangkan harga upah yang diperhitungkan merupakan upah borongan.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH. Yusti prabowo

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

Proyek Pembangunan Sudirman Suites Hotel and Apartment Masalah Khusus : Metode Pelaksanaan Kolom pada lantai 26 Zona Pengecoran 2

BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKAN CITTA GRAHA KEDOYA SELATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.

UCAPAN TERIMA KASIH...

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. mengetahui metode di lapangan, maka dibuatkan gambar shop drawing. Dimana

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)

PONDASI KONSTRUKSI SARANG LABA - LABA

Struktur dan Konstruksi II

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek


BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

Pengenalan Kolom. Struktur Beton II

DINDING DINDING BATU BUATAN

LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB 7 METODE KONSTRUKSI DAN ESTIMASI BIAYA PEMBANGUNAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V METODE PELAKSANAAN

PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN GEDUNG RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA MAGELANG

METODE PELAKSANAAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN KEBUTUHAN TULANGAN ANTARA GAMBAR KERJA DENGAN SNI 7394:2008 PADA PEMBANGUNAN RUKO R2 NO

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PENGERJAAN PONDASI PADA PROYEK YANG MENGGUNAKAN UP DOWN CONSTRUCTION DENGAN MENGGUNAKAN METODA KONVENSIONAL

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

Perhitungan Struktur Bab IV

METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

Revisi SNI T C. Daftar isi

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

PERENCANAAN APARTEMEN ATLAS SKY GARDEN JALAN PEMUDA NO 33 & 34 SEMARANG

TUGAS AKHIR RC Denny Ervianto

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT 1 Wowo Afif Fathurohman 2 Asri Wulan, ST., MT 3 Tri Handayani, ST., MT 1 Afief_fathuroman@rocketmail.com 2 Asr_wulan@yahoo.com 3 trihandayani1980@yahoo.com Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma, Jakarta ABSTRAK Pile cap merupakan salah satu elemen penting dari suatu struktur. Hal ini dikarenakan pile cap memiliki peranan penting dalam pendistribusian beban struktur ke tiang pancang untuk kemudian diteruskan ke dalam tanah. Pile cap digunakan sebagai pondasi untuk mengikat tiang pancang yang sudah terpasang dengan struktur yang berada di atasnya. Tujuan dari pembuatan pile cap agar lokasi kolom benar-benar berada dititik pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Selain itu, seperti halnya kepala kolom, pile cap juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari pembebanan yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan dan perhitungan material yang dibutuhkan didalam pembuatan pile cap pada pondasi gedung Sudirman Suites Hotel and Apartment terletak di Jalan Sudirman kav. 36 Jakarta Pusat. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan peninjauan langsung proses pelaksanaan pembuatan Pile Cap. Pondasi yang digunakan adalah pondasi bored pile, sehingga dibutuhkan pile cap untuk menggabungkannya. Secara keseluruhan terdapat 20 pile cap dengan 11 jenis yang berbeda, sedangkan pada zona 1 hanya terdapat 4 pile cap. Pada pelaksanaan pekerjaan pile cap digunakan metode konvensional, sedangkan pekerjaan bekisting pile cap digunakan metode tradisional dengan menggunakan multipleks bukan menggunakan batako. Material yang dibutuhkan untuk pile cap pada zona 1 lantai basement 5 adalah 13,322 lembar multipleks, 0,507 m 3 balok kayu, 1,857 m 3 pasir, 28,167 Sak semen, 338,000 liter air, 114,751 m 3 beton ready mix, dan 25.191,284 Kg besi tulangan. Kata Kunci : Sudirman Suites Hotel and Apartment, Pile cap, Basement 5, Zona 1, pelaksanaan pekerjaan.

PENDAHULUAN Pile cap merupakan salah satu elemen penting dari suatu struktur. Hal ini dikarenakan pile cap memiliki peranan penting dalam pendistribusian beban struktur ke tiang pancang untuk kemudian diteruskan ke dalam tanah. Pile cap digunakan sebagai pondasi untuk mengikat tiang pancang yang sudah terpasang dengan struktur yang berada di atasnya. Berdasarkan pekerjaan yang telah dilihat untuk pembahasan pile cap dan estimasai biayanya dipilih zona 1 pada lantai basement 5. Zona 1 merupakan zona dimana tahap awal pengecoran dilakukan. Pada zona 1 terdapat 4 jenis pile cap yang didasarkan pada bentuk dan ukuran yang berbeda, bentuk pile cap ini bervariasi yaitu bentuk trapesium, jajar genjang, persegi dan persegi panjang. Gambar 1 Zona 1 basement 5 Sumber: Shop Drawing Proyek Sudirman Suites Hotel and Apartment 2014 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode deskriptif yaitu penelitian untuk membuat gambaran mengenai suatu prose kejadian yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka hasil perhitungan, seperti perhitungan material yang digunakan dalam pembuatan Pile Cap pada pekerjaan pondasi. Pada metode deskriptif ini menggunakan jenis metode survey yaitu langsung ke lokasi pekerjaan pembuatan pile cap dan kemudian dengan melakukan studi kasus yaitu perhitungan material yang dibutuhkan dalam pembuatan Pile Cap pada lantai basement Berikut ini merupakan bagan alir dari penelitian yang dapat ditunjukkan pada gambar 2. Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Lapangan Pekerjaan Persiapan lapangan (Penentuan titik AS Pile Cap)

Pekerjaan penggalian Tanah dengan kedalaman sesuai yang direncanakan Pekerjaan pemotongan dan pembongkaran tiang bor Pekerjaan Pemasangan Bekisting Pekerjaan Pengurugan dan Pemasangan Lantai Kerja Pekerjaan Penulangan Pile Cap Pekerjaan Pengecoran Pile Cap Selesai HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 2. Diagram alir tahapan penelitian Pekerjaan pile cap dilakukan saat pekerjaan lantai basement 5 karena lantai ini merupakan lantai basement terakhir. Pekerjaan pile cap ini menggunakan metode konvensional yang dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Pekerjaan Persiapan pekerjaan persiapan yaitu menentukan as pile cap dengan menggunakan theodolite dan waterpass berdasarkan shop drawing yang dilanjutkan dengan pemasangan patok as pile cap b. Penggalian Tanah digali sesuai dengan ukuran dan kedalaman/elevasi yang telah direncanakan sesuai gambar rencana. Di dalam gambar elevasi galian untuk bottom pile cap adalah sebesar 21,650 meter. Elevasi galian sudah termasuk 100 mm tebal pasir urug dan 50 mm lantai kerja. c. Pemotongan dan Pembongkaran Tiang Bor Pembongkaran ini dilakukan hanya pada bagian betonnya saja sehingga menyisakan besi tulangannya yang akan digunakan untuk stek pondasi sebagai pengikat dengan pile cap. Pemotongan dilakukan hanya sampai elevasi bottom of concrete yaitu dengan menyisakan beton setebal 100 mm dari lantai kerja pada pile cap. d. Pemasangan Bekisting Metode pemasangan bekisting yang digunakan adalah metode tradisional, dimana bekisting pile cap menggunakan multipleks bukan batako. Multipleks dipaku pada balok kayu yang telah ditanam pada tanah, dan diatur sedemikian rupa sampai menjadi bentuk yang sesuai dengan gambar. Setelah pemasangan rangkaian

bekisting selesai dilaksanakan maka pada sisi-sisi samping rangkaian bekisting tersebut diurug tanah hingga padat untuk memperkuat bekisting tersebut. e. Pengurugan dan Pemasangan Lantai Kerja Pembuatan lantai kerja dilakukan setelah tanah galian selesai diurug dengan pasir. Pengurugan dengan pasir setebal 100 mm kemudian dipadatkan dan diratakan. Pemasangan lantai kerja dilakukan dengan tebal minimal 5,000 cm diatas urugan pasir. Pembuatan lantai kerja ini dilakukan dengan membuat adukan sendiri dari pasir dan Portland cement. f. Penulangan Pile Cap pemasangan besi tulangan yang langsung dirangkai di atas lantai kerja sesuai dengan ukuran dan jumlah yang telah direncanakan. Diameter besi tulangan yang dipasang untuk pile cap adalah D19, D25, dan D32. Pekerjaan pembesian ini juga meliputi tulangan utama atas dan bawah, tulangan samping, tulangan stek pondasi, pemasangan kaki ayam, pemasangan beton decking, dan pemasangan stek pile cap sebagai penghubung menuju kolom. g. Pengecoran Pile Cap Sebelum pengecoran terlebih dahulu dilakukan pembersihan dari debu ataupun kotoran seperti tanah, sisa kawat, maupun plastik pada area yang akan dicor menggunakan compressor. Pengecoran untuk pile cap dilakukan sedalam 2 meter dengan mutu beton sebesar f'c 40 Mpa. PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL PILE CAP Pekerjaan pile cap tidak terlepas dari perhitungan kebutuhan material. Perhitungan kebutuhan material pile cap diantaranya adalah perhitungan bekisting, lantai kerja, tulangan, sampai beton untuuk proses pengecorannya. a. Perhitungan Kebutuhan Bekisting Pile Cap Bekisting yang digunakan adalah multipleks, dengan penggunaan hanya sebagai tembereng. Sedangkan untuk bodeman digunakan lantai kerja, sehingga dibedakan perhitungannya. Bekisting yang digunakan sebagai tembereng pile cap yaitu multipleks 15 mm, berukuran 1,220 m 2,440 m. Kebutuhan bekisting untuk tembereng pile cap dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Tebal pile cap Keliling pile cap Jumlah Multipleks.... (1) Luas Multipleks Pada zona 1 lantai basement 5 terdapat 4 buah pile cap dengan 3 tipe yang berbeda, diantaranya 2 pile cap tipe P3, 1 pile cap tipe P7A, dan 1 pile cap tipe P1. Tebal pile cap seutuhnya adalah 2,000 m, tetapi karena pengecoran pile cap tipe P7A menyatu dengan pelat lantai maka untuk kebutuhan bekisting tebal pile cap dikurang tebal pelat lantai. Tebal plat lantai sendiri adalah 0,600 m, sehingga untuk kebutuhan bekisting digunakan tebal 1,400 m. Berikut ini penjabaran perhitungan bekisting pile cap: 1,400 2 (0,500 3,281 3,034 1,633) Jumlah MultipleksP7A 1,220 2,440 23,655 = 7,946 lembar 2,977

Pile cap tipe P1 dan P3 berada didalam tie beam, sehingga untuk kebutuhan bekisting tebal pile cap dikurang tebal tie beam. Tie beam mempunyai tebal 1,200 m, sehingga untuk kebutuhan bekisting digunakan tebal 0,800 m. Jumlah Multipleks P1 0,800 2 (1,500 1,500) 1,22 0 2,440 4,800 2,977 1,613 lembar Terdapat 2 buah pile cap tipe P3, sehingga hasilnya dikalikan 2. Jumlah Multipleks P3 0,8 00 2 (5,500 1,500) 2 1,220 2,440 11,200 2 2,977 3,763 lembar Total kebutuhan multipleks = 7,946 1,613 3, 763 = 13, 322 lembar Pemasangan bekisting multipleks tidak terlepas dari kebutuhan balok kayu sebagai perkuatan untuk bekisting tersebut. Penggunaan balok kayu untuk satu lembar multipleks ukuran 1,220 m 2,440 m sebanding dengan 0,038 m 3, maka untuk kebutuhan balok kayu dihitung dengan menggunakan rumus: Kebutuhan Balok Kayu Jumlah Multipleks 0,038 m 3... (2) 13,322 0,038 0,507 m 3 Dari hasil perhitungan didapat nilai kebutuhan bekisting untuk pile cap pada zona 1 sebesar 13,322 lembar atau dibulatkan menjadi 14 lembar multipleks, sedangkan untuk balok kayu dibutuhkan 0,507 m 3. b. Perhitungan Kebutuhan Lantai Kerja Lantai kerja digunakan sebagai bodeman pile cap untuk meratakan permukaan yang akan dicor. Lantai kerja merupakan mortar yang dibuat langsung di lapangan. Mortar adalah campuran semen, pasir dan air yang memiliki persentase yang berbeda. Perbandingan semen, pasir dan air yang sesuai untuk mortar yang memenuhi syarat adalah 1,000 : 2,750 : 0,500. Kebutuhan lantai kerja untuk bodeman pile cap dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Volume Lantai Kerja Tebal lantai kerja Luas pile cap... (3) Berikut ini penjabaran perhitungan lantai kerja pile cap: Volume Lantai Kerja P1 Tebal lantai kerja Luas pile cap P1 0,050 (1,500 1,500) 0,113 m 3 Volume Lantai Kerja P7A Tebal lantai kerja Luas pile cap P7A 0,050 {(1/ 2 (6,300 1,000) 1,935) (6,300 3,015) (1/ 2 (6,300 3,265) 2,628)} 1,932 m 3

Terdapat 2 buah pile cap tipe P3, sehingga hasilnya dikalikan 2, maka perhitungan untuk pile cap tipe P3 adalah sebagai berikut: Volume Lantai Kerja P3 2 (Tebal lantai kerja Luas pile cap P3) 2 (0,050 (5,500 1,500)) 0,825 m 3 Total Volume Lantai Kerja = 0,113 1,932 0, 825 = 2, 870 m 3 Kebutuhan material semen, pasir, dan air dihitung dengan menggunakan perbandingan 1,000 : 2,750 : 0,500, dengan jumlah rasio pembanding 4,25. Pendekatan perhitungan untuk jumlah 1 m 3 semen adalah sebanding dengan 41,667 Sak. 1,000 Kebutuhan semen = 2,870 41, 667 4,250 = 0,676 41, 667 = 28,167 Sak 2,750 Kebutuhan pasir = 2, 870 4,250 = 1,857 m 3 0,500 Kebutuhan air = 2, 870 4,250 = 0,338 m 3 = 338,000 liter Dari hasil perhitungan didapat nilai kebutuhan material untuk lantai kerja pada pile cap zona 1, yaitu 1,857 m 3 pasir, 28,167 Sak semen, dan 338,000 liter air. c. Perhitungan Kebutuhan Beton Ready Mix Beton ready mix yang digunakan untuk pengecoran pile cap adalah beton fc 40 MPa. Kebutuhan beton ready mix untuk pengecoran pile cap dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Volume beton Tebal pile cap Luas pile cap... (4) Berikut ini penjabaran perhitungan kebutuhan beton pile cap: Volume beton P1 2,000 (1,500 1,500) 4,500 m 3 Terdapat 2 buah pile cap tipe P3, sehingga hasilnya dikalikan 2. Volume beton P3 2 ( 2,000 (5,500 1,500) 33,00 m 3 Volume beton P7A 2 {(1/ 2 (6,300 1,000) 1,935) (6,300 3,015) (1/ 2 (6,300 3,265) 2,628)} 77,251 m 3 Total volume beton 4,500 33,00 77, 251 114,751 m 3 Dari hasil perhitungan didapat kebutuhan beton ready mix untuk pengecoran pile cap, sebesar 114,751 m 3, atau dibulatkan menjadi 115,000 m 3.

d. Perhitungan Kebutuhan Besi Tulangan Diameter besi tulangan yang dipasang untuk pile cap adalah D19 untuk tulangan samping atau peminggang, D25 untk tulangan atas, dan D32 untuk tulangan bawah. Kebutuhan besi tulangan untuk pile cap dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Kebutuhan tulangan panjang total berat per meter... (5) Berikut ini penjabaran perhitungan kebutuhan tulangan pile cap: 1. Perhitungan Kebutuhan Tulangan pile cap tipe P1 Tabel 1 Perhitungan Kebutuhan Tulangan P1 Type Arah Posisi t (m) l (m) P d D L Total J (m) (m) (mm) (m) (m) X Atas 1.800 1.400 1.400 0.300 25 2.000 8 16.000 X Bawah 1.800 1.400 1.400 0.500 25 6.000 8 48.000 P1 Y Atas 1.800 1.400 1.400 0.300 25 2.000 8 16.000 Y Bawah 1.800 1.400 1.400 0.500 25 6.000 8 48.000 - samping 1.800 1.400 1.400 0.228 19 6.056 10 60.560 Keterangan: t = Tebal pile cap setelah dikurang selimut beton (m) l = Lebar pile cap setelah dikurang selimut beton (m) P = Panjang pile cap setelah dikurang selimut beton (m) d = Panjang penyaluran (m) D = Diameter tulangan (mm) L = Panjang total per batang (arah x: L = P+2d, arah y: L = l+2d) J = Jumlah batang tulangan (arah x: J = (l/0,2)+1, arah y: J = (P/0,2)+1 ) Total = Total panjang ( L J ) Maka didapat panjang total untuk setiap diameter, kemudian total panjang dikonversi menjadi satuan kilogram. Tabel 2 Hasil Perhitungan Tulangan P1 No. D P total Berat/m Berat Total (mm) (m) (kg/m) (kg) 1 25 128,000 3,853 493,184 2 19 60,560 2,223 134,625 Total 627,809 Dari hasil perhitungan didapat nilai kebutuhan tulangan pile cap tipe P1 sebesar 627,809 kg. 2. Perhitungan Kebutuhan Tulangan pile cap tipe P3 Perhitungan kebutuhan tulangan untuk pile cap tipe P3 dihitung dengan cara yang sama dengan pile cap tipe P1. Berikut ini merupakan hasil perhitungan kebutuhan tulangan pile cap tipe P3, Tabel 3 Hasil Perhitungan Tulangan P3 D P total berat/m berat total No. (mm) (m) (kg/m) (kg) 1 D32 218,400 6,313 1378,759

2 D25 194,400 3,853 749,023 3 D19 137,120 2,223 304,818 Total 2432,600 Dari hasil perhitungan didapat nilai kebutuhan tulangan pile cap tipe P3 sebesar 2432,600 kg. Terdapat 2 buah pile cap tipe P3, sehingga hasil perhitungan dikalikan 2. Total tulangan pile cap tipe P3 2432,600 2 4865,200 Kg Maka kebutuhan tulangan pile cap tipe P3 adalah sebesar 4865,200 Kg. 3. Perhitungan Kebutuhan Tulangan pile cap tipe P7A Perhitungan kebutuhan tulangan untuk pile cap tipe P7A dihitung dengan cara yang sama dengan pile cap tipe P1 dan P3. Berikut ini merupakan hasil perhitungan kebutuhan tulangan pile cap tipe P7A, Tabel 4 Hasil Perhitungan Tulangan P7A D P total berat/m berat total No. (mm) (m) (kg/m) (kg) 1 D32 2803,840 6,313 17700,642 2 D25 395,820 3,853 1525,094 3 D19 212,560 2,223 472,521 Total 19698,257 Dari hasil perhitungan didapat nilai kebutuhan tulangan pile cap tipe P7A sebesar 19698,275 kg. Total Kebutuhan Tulangan 627,809 4865,200 19698, 275 25191,284 Kg Maka kebutuhan tulangan pile cap untuk zona 1 adalah sebesar 25191,284 Kg. KESIMPULAN Bekisting yang dipakai untuk pekerjaan pile cap menggunakan metode tradisional dengan memakai multipleks bukan menggunakan batako. Terdapat 20 pile cap yang mempunyai 11 jenis berbeda akibat posisi tiang bor yang tidak beraturan. Dibutuhkan 13,322 lembar multipleks 15 mm, dan 0,507 m 3 balok kayu untuk mencukupi kebutuhan bekisting pile cap pada zona 1 lantai basement. Dibutuhkan 2,870 m 3 lantai kerja yang terdiri dari 1,857 m 3 pasir, 28,167 Sak semen, dan 338,000 liter air. Dibutuhkan 114,751 m 3 beton ready mix dan 25191,284 Kg besi tulangan untuk memenuhi kebutuhan material untuk pile cap pada zona 1lantai basement. DAFTAR PUSTAKA Ervianto, Wulfram I.2002. Manajemen Proyek Konstruksi. Andi, Yogyakarta. Ilmu Teknik Sipil. Metode Pelaksanaan Pile Cap. [Edited November 2012]. Available From URL. www.ilmutekniksipil.com/teknik-pondasi/metode-pelaksanaanpile-cap/. (Diakses Desember, 2014). Ilmu Teknik Sipil. Pelat Penutup Tiang (Pile cap). [Edited November 2012]. Available From URL. www.ilmutekniksipil.com/teknik-pondasi/pelat-penutup-tiangpile-cap/. (Diakses Desember, 2014). Rostiyanti, Susi Fatena. 2008. Alat Berat untuk Proyek Konstruksi. Edisi Kedua. Rineka Cipta, Jakarta. Widyasanti, Irika. Lenggogeni. 2013. Manajemen Konstruksi. PT Remaja Rosda Karya, Bandung.