BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini menjelaskan tentang tahapan metode perancangan dan metode pelaksanaan pekerjaan bekisting precast serta pembahasan mengenai kedua metode tersebut. 4.1 Metode Perancangan Pembuatan elemen Precast di lokasi proyek yang masih terjangkau oleh alat angkut tower crane, sehingga tidak perlu alat transport mobil selain tower crane yang dipakai selama proses ereksi. Dalam perancangan bekisting precast pilecap dan tiebeam dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : Menentukan syarat-syarat batas, tumpuan dan panjang bentang Menentukan spesifikasi Bahan dan beban yang bekerja Beban beban yang bekerja : Beban hidup : 2,5 kn/m², Beban SDL : 1,2 kn/m², Beton : 24 kn/m³ Data Cerucuk Kayu ( Dolken ) : Diameter : 8 cm, Panjang : 1,2 meter Cerucuk Kayu dipasang dengan jarak per 50cm dan 56cm pada arah melebar tie beam Menghitung Pelat Precast Menentukan dimensi pelat : Tebal Precast = 40 mm, Panjang = 1,2 m, Lebar = 0,9 m (Berat per unit precast = 1,04 ton). Kapasitas angkut pada ujung tower crane adalah 2 ton dengan demikian masih aman untuk diangkut menggunakan tower crane karena dibawah batas angkut maksimal alat Menentukan Momen yang bekerja pada pelat bekisting precast 1. Penulangan arah memanjang (Tulangan Utama) a. Perhitungan Momen / m Q LL = (Asumsi beban tanah pada saat pemasangan) Q DL = (Asumsi beban pekerja pada waktu pemasangan) Q Plat = t * γ...( 3.1) Q Ultimate = 1,2(Q DL+ Q Plat) + 1,6(Q LL)...( 3.2) IV-1

2 M Ultimate = 1/12 Q Ult (L²))...( 3.3) b. Perhitungan Momen / m (dengan PC WIRE M4-200) Menentukan nilai yang dibutuhkan untuk menghitung Momen ultimate As = 22/7 * (r²) * n...( 3.4) a =...( 3.5), M Ultimate = 0,8 * As * fy (d a/2)...( 3.6) Check Momen M Ultimate > M Ultimate (Beban Luar)... (OK) Maka Wiremesh dapat dipergunakan untuk penulangan precast 2. Penulangan Arah Melintang (Tulangan Bagi) Pada dasarnya langkah menghitungnya sama dengan penulangan arah memanjang Check Stage Handling (pada saat Handling) Perhitungan Momen / m Q LL = (Asumsi beban orang Pekerja) Q Plat = t * γ...( 3.1) Q Ultimate = 1,2(Q Plat) + 1,6(Q LL)...( 3.7) M Ultimate = 1/8 Q Ult (L²))...( 3.8) Perhitungan Momen / m (dengan PC WIRE M4-200) Menentukan nilai yang dibutuhkan untuk menghitung Momen ultimate As = 22/7 * (r²) * n...( 3.4) a =...( 3.5), M Ultimate = 0,8 * As * fy (d a/2)...( 3.6) Check Momen M Ultimate > M Ultimate (Beban saat Handling)... (OK) Maka Wiremesh dapat dipergunakan untuk penulangan precast Analisa Kekuatan Angkur Pengangkatan Pada perencanaan angkur dengan Baja Polos U24 (240 Mpa). Untuk angkur digunakan tulangan baja polos yang dibengkokkan bagian ujungnya seperti yang IV-2

3 terlihat pada sketsa gambar dibawah ini. Gambar 4.1 Pengangkuran Pelat Beton Precast Gambar 4.2 Pemasangan Angkur Pelat Beton Precast Gaya tarik nominal yang bekerja pada angkur harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : - Kekuatan pecah beton dari angkur tunggal terhadap gaya tarik (Nb) IV-3

4 - Kekuatan baja angkur (Nsa) Nn Nsa Nsa = n. Are. f uta, dan f uta = 1.9 ya f uta 860 MPa Dimana: Nn = gaya tarik pada angkur (N) Nsa = kekuatan baja angkur (N) n = jumlah angkur yang ditanam A se = luas tulangan angkur (mm2) f uta = kekuatan tarik angkur baja (MPa) f ya = kekuatan leleh tarik angkur baja (MPa) W (berat precast) = P x l x h x bj...( 3.9) Wd (berat precast terfaktor) = 1,2 x w...( 3.10) Gaya angkat (2 titik angkat) Nn = W / 2...( 3.11) - Penentuan diameter angkur berdasarkan analisa kekuatan baja angkur : f uta = 1,9 x f ya...( 3.12) Checking = f uta < 860 Mpa Oke Nn = Nsa ( untuk menentukan diameter angkur) Nn = 2 x ((µ x d 2 )/4) x f uta...( 3.13) Penentuan Kedalaman Titik Angkur :...( 3.14) Pembuatan Gambar Pelaksanaan Gambar pelaksanaan dibuat sesuai dengan hasil desain perhitungan dan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan dilapangan. pada proyek landmark modul precast dibuat 3 type panel bekisting precast. Type 1 panel ukuran 80x120cm, type 2 ukuran ukuran 100x81,5cm, dan type 3 ukuran 100x145cm. Untuk tie beam memakai type 1 sedangkan untuk pilecap memakai type 2 & 3. dengan detail masing-masing type precast untuk menghindari kesalahan atau kegagalan dari pekerjaan. Berikut gambar kerja sesuai dengan desai perhitungan yang sudah dibuat : IV-4

5 Beton precast 4 cm Tulangan pilecap Det B Gambar 4.3 Gambar Kerja Pilecap dan Tiebeam Detail B Proses Produksi Untuk proses produksi bekisting dengan metode precast untuk pilecap dan tie beam dalam laporan tugas akhir ini ditampilkan dalam bagan alir (flowchart) seperti dibawah ini : IV-5

6 PERSIAPAN Bab IV Analisis Data dan Pembahasan FABRIKASI TULANGAN DAN CETAKAN PENAKARAN DAN PENCAMPURAN BETON PENUANGAN DAN PENGECORAN BETON PEMADATAN BETON FINISHING BETON PERAWATAN (CURING) BETON PENYIMPANAN DI STOCKYARD Gambar 4.4 Diagram Alir Proses Produksi Bekisting Precast 4.2 Metode Pelaksanaan Material atau Bahan Bahan bahan bangunan merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi di dalam mendirikan atau membuat suatu bangunan. Pemilihan bahan bahan tersebut harus benar benar mendapat perhatian demi kelancaran pelaksanaan pembangunan dan mendapatkan kualitas bangunan yang baik. Spesifikasi bahan yang dipergunakan pada perhitungan struktur Gedung Kantor Landmark Pluit adalah : 1. Beton untuk Pile Cap dan Tie Beam Adukan beton ready mixed adalah adukan beton siap pakai yang dibuat IV-6

7 dan diolah sesuai dengan mutu pesanan sehingga pemesan dapat langsung menggunakan untuk keperluan pengecoran. a. Mutu beton : fc = 31,2 Mpa (K-350) b. Ec = 4700 fc = 25332,084 Mpa c. Es = Mpa 2. Baja Tulangan Tulangan baja harus bebas dari karat, sisik dan lapisan yang dapat mengurangi lekatnya pada beton. Tulangan baja yang digunakan adalah Ø10 mm untuk hook dan wiremesh M Kawat Pengikat Tulangan Kawat pengikat tulangan terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal 1mm. Kawat ini digunakan untuk mengikat tulangan baja agar tulangan- Tulangan tersebut memiliki jarak yang tetap sesuai dengan rencana. 4. Hollow Besi Pada proyek ini, Hollow digunakan untuk membantu pembangunan konstruksi yaitu sebagai cetakan beton precast. Hollow yang dipakai harus pada kondisi yang baik, tidak cacat dan tidak karat. Karena hanya sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pekerjaan dan sifatnya sementara, maka dipilih hollow besi ukuran 40x40 mm dengan ketebalan yang biasa. 5. Pelat Besi Untuk Join antar panel beton precast digunakan pelat sambung ukuran 40x40x4 mm dengan cara di las. 6. Multiplek Multiplek digunakan untuk acuan cetakan beton precast. Dengan menggunakan triplek phenol film hasil pengecoran akan lebih padat dan permukaan rata. Dalam proyek ini digunakan bahan Triplek Penol Film 12 mm. 7. Material yang digunakan pada sambungan (Grouting Material) Conbextra Peralatan Kerja Selain bahan bangunan, dalam pelaksanaan bekisting precast ini juga diperlukan adanya peralatan kerja sebagai sarana untuk membantu dan memudahkan IV-7

8 pelaksanaan pekerjaan. Sebagaimana halnya pengadaan barang, maka dalam pengadaan dan pemilihan peralatan kerja harus dilakukan kiat khusus agar pemilihan jenis peralatan kerja tersebut dapat menghasilkan efektifitas dan produktifitas alat yang optimal, antara lain : a. Merinci mengenai peralatan yang dibutuhkan. b. Memperhitungkan banyaknya alat yang akan dipakai sesuai dengan volume pekerjaan yang akan dilaksanaan. c. Memperhitungkan kapasitas alat. d. Memperhitungkan biaya alat (sewa/beli, pemeliharaan, dll). e. Memperhitungkan daya tahan alat. Peralatan-peralatan yang digunakan pada perencanaan konstruksi bekisting precast untuk pilecap dan tie beam Proyek Landmark Jakarta adalah: 1. Air Compressor Air Compressor adalah alat penghasil udara bertekanan tinggi yang digunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang dapat mengurangi mutu dan daya lekatan tulangan pada beton seperti: debu-debu, potongan-potongan kawat bendrat, dan serbuk-serbuk kayu. Gambar 4.5 Air Compressor 2. Bar Bender Bar bender digunakan untuk membengkokkan tulangan sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. 3. Bar Cutter Digunakan untuk memotong baja tulangan sesuai panjang yang ditentukan. IV-8

9 Gambar 4.6 Bar Bender Gambar 4.7 Bar Cutter 4. Bucket dan Pipa Tremie Concrete bucket adalah tempat pengangkutan beton dari truck mixer concrete sampai ke tempat pengecoran. Setelah dilakukan pengetesan slump dan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan, maka beton dari truck mixer concrete dituangkan kedalam Concrete bucket, kemudian pengangkutan dilakukan dengan bantuan tower crane. Dalam pengerjaannya dibutuhkan satu orang sebagai operator concrete bucket yang bertugas untuk membuka atau mengunci agar cor-an beton tidak tumpah pada saat dibawa ke area pengecoran dengan tower crane. Concrete bucket yang digunakan pada proyek ini mempunyai kapasitas sebesar 0,8 m3 dan berat concrete bucket adalah 300 kg. Pipa tremie adalah pipa yang digunakan untuk mengatur tinggi jatuh beton pada saat pengecoran. Pipa tremie biasa dipasang pada ujung bawah concrete bucket sehingga beton yang keluar dari concrete bucket tidak langsung jatuh dan menumbuk lokasi pengecoran. Usahakan sedekat mungkin antara pipa tremie dengan permukaan beton lama, hal ini dilakukan untuk menghindari agregat kasar, terlepas dari adukan beton. Pipa tremie yang digunakan pada proyek ini adalah jenis hoist tremie pipe dengan diameter 8. IV-9

10 5. Concrete Vibrator Concrete vibrator adalah alat yang berfungsi untuk memadatkan adukan beton, meningkatkan homogenitas adukan pada saat pengecoran, mengeluarkan gelembung-gelembung udara sehingga tidak terjadi rongga udara setelah pengerasan beton dan berfungsi untuk meratakan beton ke segala arah, serta dapat menjangkau celah-celah terjauh di dalam bekisting. Gambar 4.8 Bucket Gambar 4.9 Vibrator 6. Tower Crane Digunakan untuk mengangkat panel beton bekisting precast dari lokasi stock yard ke tempat pemasangan. 7. Truk Mixer Truck mixer adalah kendaraan pengangkut adukan beton ready mix dari tempat pembuatannya ke lokasi proyek. Mixer Truck yang digunakan pada proyek ini adalah dari PT. ADHIMIX PRECAST yang menyuplai beton siap pakai. 8. Theodolite Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan elevasi dan as bangunan dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik). IV-10

11 9. Waterpass Waterpass digunakan untuk menentukan titik titik elevasi bangunan dan mengecek kedataran elevasi. Gambar 4.10 Theodolite Gambar 4.11 Waterpass 10. Alat-Alat Perkakas seperti palu, meteran, benang, gergaji, kapak dan lain lain Pelaksanaan Pekerjaan 1. MULAI 2. PEKERJAAN BONGKAR 3. PERAPIHAN AREA 4. PEMBUANGAN PUING 5.PEKERJAAN PERSIAPAN 6. PEMBESIAN PRECAST 7. PENGECORAN PRECAST 8. PENEMPATAN PRECAST DI STOCK YARD 9. INSTALL BEKISTING PRECAST 10. SELESAI Gambar 4.12 Diagram Alir Pelaksanaan Pekerjaan pembongkaran batako terpasang menjadi metode precast bekisting IV-11

12 MULAI PEKERJAAN PERSIAPAN PEMBESIAN PRECAST PENGECORAN PRECAST PENEMPATAN PRECAST DI STOCK YARD INSTALL BEKISTING PRECAST 10. SELESAI Untuk pekerjaan bekisting precast dibuat ada 2 tipe antara lain : (1) Pekerjaan precast yang dipasang pada titik dengan bekisting batako sudah terpasang. Dimana untuk tipe 1, batako terpasang dibongkar dulu sampai bersih kemudian diganti dengan metode precast bekisting. Urutan pelaksanaannya seperti pada diagram alir pada gambar 4.12 (2) Pekerjaan precast dipasang pada area baru atau area belum dipasang bekisting batako. Maka urutan pelaksanaannya seperti diagram alir pada gambar 4.13 Gambar 4.13 Diagram Alir Pelaksanaan Pekerjaan untuk Metode Precast bekisting Pekerjaan Bongkar Batako Sebelum pemasangan bekisting precast pilecap dan tie beam dilapangan dilaksanakan. pada beberapa bagian titik ada yang sudah terlanjur dipasang bekisting batako. Untuk itu harus dilakukan pekerjaan pembongkaran batako tersebut. Adapun pekerjaan pembongkaran meliputi : 1. Pastikan arah memukul kearea luar konstruksi untuk meminimalisir area agar tidak kotor dari pecahan puing. 2. Proses pembongkaran batako menggunakan bodem sampai habis. 3. Elevasi dicek kerataanya sesuai dengan gambar. kemudian puing batako diangkut alat yang dibuat dari papan menyerupai gerobak. 4. Puing diletakkan pada area kondisi tanah yang dianggap paling lembek sebagai urugan. Setelah area bersih lalu perkuatan cerucuk kayu mulai dipatok sesuai dimensi pada gambar. IV-12

13 4.2.5 Pekerjaan Persiapan Sebelum dilaksanakannya pembuatan bekisting precast beton, maka diperlukan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan meliputi: 5. Pembuatan casting area sebagai tempat untuk pembuatan precast 6. Membersihkan dan memastikan bahwa permukaan benar-benar rata agar menghasilkan precast yang presisi dan baik 7. Pemasangan plywood diatas area stock yard dan Mengukur ukuran precast. 8. Pemasangan besi hollow sebagai batas acuan untuk ukuran precast yang akan dicetak. Gambar 4.14 Pekerjaan pembuatan Casting Area Triplek Penol film 12 mm Hollow 40x40 mm Gambar 4.15 Pemasangan plywood dan hollow IV-13

14 4.2.6 Pekerjaan Pembesian Tulangan pada struktur beton berfungsi untuk menahan gaya tarik, tekan, lentur, geser, dan puntir. Perencanaan precast mengikuti SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Berikut ini adalah langkah-langkah : wiremesh digelar di area kerja yang telah dibatasi dengan besi hollow 40x40 pada posisi mengambang dengan menggunakan beton pengganjal. pemotongan wiremesh sesuai cutting list dan bending besi sesuai Bar Bending schedule (BBS). Letakkan hook diatas wiremesh lalu ikat dengan kawat. Pastikan posisi pembesian sudah benar sesuai gambar detail. Wiremesh M4-150 Hollow 40x40 mm Hook Ø10 mm (untuk pengangkatan precast) Gambar 4.16 Pembesian precast bekisting IV-14

15 4.2.7 Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan pengecoran merupakan kelanjutan dari pekerjaan penulangan dan bekisting. Berikut ini adalah langkah-langkah dari pekerjaan pengecoran : Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke lokasi pengecoran. pada proyek ini digunakan sistem pengecoran dengan menggunakan bucket yang berkapasitas sekitar 0.7 m3 dan diangkut dengan menggunakan tower crane. lalu diratakan secara manual dan diratakan dengan menggunakan vibrator beton. Setelah pengecoran selesai, dilakuakn perataan permukaan dengan menggunakan roskam plat. pada proses perawatan (Curing) Tutup area pengecoran beton precast dengan menggunakan plastik cor untuk mencegah terhadap kotoran. Gambar 4.17 Pengecoran precast bekisting IV-15

16 Gambar 4.18 Proses pengerasan dan curring Pekerjaan Penempatan Precast di stock yard Setelah panel sudah mengeras dan kering, dalam proyek ini umur angkat beton precast adalah 12 jam. Panel diangkat menggunakan tower crane lalu di tempatkan pada area stock yard yang sudah tersedia. Panel beton precast diletakkan menyandar pada tempat yang sudah dibuat sebelumnya. Sandaran dibuat dari hollow vertikal 2 buah dengan cara dilas. Dalam penempatannya bagian bawah panel diberi alas plywood bekas dan diatasnya diberi hollow agar lebih mudah dalam pengangkatannya sebelum di install. IV-16

17 Gambar 4.19 Penempatan Panel Precast di Stock yard Pekerjaan Kayu Dolken untuk Perkuatan Sebelum pekerjaan perawatan selesai, kayu dolken sudah siap pada beberapa titik yang ingin dipasang. Untuk jarak dan kedalaman harus sesuai dengan gambar kerja yang sudah disetujui. Berikut langkah-langkahnya : 1. Runcingkan bagian ujung bawah cerucuk kayu agar mudah rnenembus ke dalam tanah. 2. Tentukan tempat kedudukan tiang-tiang cerucuk yang akan dipancang dan diberi tanda menyesuaikan modul panel bekisting. 3. Ratakan bagian ujung dolken kayu yang akan dipukul. Gambar 4.20 Pemasangan Dolken Kayu untuk Pilecap dan Tiebeam IV-17

18 4. Tegakkan tiang cerucuk dan masukkan sedikit ke dalarn tanah agar dapat dipukul dcngan stabil dan tetap tegak lurus. 5. Pukul dolken kayu dengan palu pcmukul pada ujung atas cerucuk yang sudah diberi topi sampai kedalaman rencana. 6. Ukuran Dolken yang dipakai adalah ukuran diameter 8 cm dengan panjang 1,2 meter dipasang dengan jarak tertentu sesuai gambar. 7. Pastikan bahwa elevasi kepala dolken kayu semua sama rata sesuai elevasi yang diinginkan Pemasangan Bekisting Precast Pekerjaan pemasangan bekisting precast 1. Kaitkan hook yang terdapat pada sling tower crane terhadap besi tambahan yang ada pada precast yang berda di stock yard. Terdapat 2 titik besi tambahan (hook) untuk panel samping dan 4 titik untuk panel bawah sehingga memudahkan pemindahan. Gambar 4.21 Pengangkatan Panel bekisting Precast 1. Dalam penurunan bekisting precast, ada beberapa pekerja yang bersiap ditempat pemasangan untuk men-setting precast sesuai dengan gambar. 2. Dicek sekali lagi untuk kerataan kepala dolken kayu agar elevasinya tidak berubah yang sudah ditancapkan. IV-18

19 Gambar 4.22 penurunan Panel bekisting Precast 3. Kemudian diatas tanah dasar dilapisi plastik alas cor agar beban lebih merata sehingga lebih luas bidang kontak dengan tanah lunak. 4. Pertama yang dipasang adalah panel bekisting bagian bawah sebagai pengganti lantai kerja, lalu sisi samping bagian vertikal bekisting seperti membentuk huruf U, kemudian antar bagian disambung dengan plat besi lalu dilas. 5. Sebelum dilas dipasang kaso untuk bekisting tie beam dibagian dalam, karna untuk menjaga jarak antar panel vertikal. 6. Kemudian dicek elevasinya oleh surveyor agar benar-benar sesuai dengan perencanaan. 7. Setelah memastikan semua bagian sudah disambung, kemudian mulai diurug bagian samping pilecap dan tiebeam dengan urugan tanah. 8. Setelah pemasangan bekisting precast selesai, langsung mulai pekerjaan pembesian pilecap, tiebeam dan stek kolom serta pelat lantai basement karena menjadi satu kesatuan pekerjaan dalam pengecoran. 9. Setelah besi sudah terpasang semua, kemudian dilakukan pengecekan/ inspeksi sebelum pengecoran (cek tulangan, kebersihan, dll). Setelah itu baru kemudian dilakukan pengecoran menyeluruh pada area slab. 10. Proses pengecoran dengan menggunakan bantuan vibrator dan di selesaikan dengan menggunakan mesin trowel. 11. Kemudian dilakukan proses curing dari hasil pengecoran dengan IV-19

20 menggunakan plastic+curing compound. Bab IV Analisis Data dan Pembahasan Gambar 4.23 Perletakan dan sambungan Panel bekisting Precast 4.3 Pembahasan Dalam kajian ini Metode Perancangaan pertama yang dilakukan adalah tahap penentuan syarat-syarat batas yang sudah diatur dalam SNI. Untuk menentukan dimensi maka perlu ditentukan dulu bahan yang digunakan dan beban-beban yang bekerja. Beban yang bekerja meliputi beban mati (dead load), beban hidup (live load) dan beban kombinasi. Untuk membantu menahan beban yang bekerja dipasang perkuatan khusus. Pada bagian bawah panel precast dipasang cerucuk kayu/ dolken yang diharapkan mampu mempertahankan kerataan panel precast akibat kondisi tanah existing. Cerucuk kayu dengan diameter 8cm dan panjang 1,2meter dipasang dengan jarak per 50cm arah memanjang dan 56cm pada arah melebar tie beam. IV-20

21 Adapun langkah-langkah perhitungan adalah (1) menentukan momen yang bekerja pada pelat precast yang meliputi penulangan arah memanjang dan melintang pelat precast. Dimana Momen Ultimate precast harus lebih besar daripada Momen Ultimate luar (2) kemudian kontrol check pada saat handling dimana Momen Ultimate lebih besar daripada Momen ultimate saat handling. (3) analisa kekuatan angkur pengangkatan atau Hook. Gaya tarik nominal yang bekerja pada angkur harus memenuhi ketentuan-ketentuan yaitu : Kekuatan pecah beton dari angkur tunggal terhadap gaya tarik (Nb), dimana gaya tarik angkur (Nn) Nb Kekuatan baja angkur (Nsa) Nn Penentuan diameter angkur berdasarkan analisa kekuatan baja angkur dan Penentuan kedalaman titik angkur Setelah semua perhitungan sudah memenuhi batas-batas yang di ijinkan berlanjut ke tahap pembuatan gambar pelaksanaan. Gambar yang dibuat sesuai dengan hasil desain perhitungan dan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan dilapangan. Gambar dibuat dengan detail untuk menghindari kesalahan atau kegagalan dari pekerjaan. Peninjauan tempat/lokasi yang dipilih sebagai tempat fabrikasi adalah yang memenuhi dimensi yang sudah dibuat dalam gambar kerja. Tempat fabrikasi tidak boleh dicampur dengan pekerjaan lain karena akan menghambat proses fabrikasi. Pembuatan elemen Precast di lokasi proyek yang masih terjangkau oleh alat angkut tower crane, sehingga tidak perlu alat transport mobil selain tower crane yang dipakai selama proses ereksi. Dari metode perancangan yang sudah dibuat akan mempengaruhi Metode Pelaksanaannya. Untuk menyusun metode pelaksanaan dibuat sesuai desain perhitungan. Untuk metode pelaksanaan dibuat dua tipe yaitu : (1) Pekerjaan precast yang dipasang pada titik dengan bekisting batako sudah terpasang. Dimana untuk tipe 1, batako terpasang dibongkar dulu sampai bersih kemudian diganti dengan metode precast bekisting. Urutan pelaksanaannya seperti pada diagram alir pada gambar 4.12 (2) Pekerjaan precast dipasang pada area baru IV-21

22 atau area belum dipasang bekisting batako. Maka urutan pelaksanaannya seperti diagram alir pada gambar 4.13 Pada tahap awal pelaksanaan mempersiapkan bahan dan material yang akan dipakai. Bahan yang dipakai untuk bekisting precast di proyek landmark jakarta adalah baja tulangan tipe wiremesh M4-150, kawat pengikat, Hollow besi 40x40 sebagai cetakan, multiplek penol film 12mm sebagai alas. Panel precast dibuat tiga segmen, sisi samping kanan dan kiri serta sisi bawah. Untuk sambungan antara panel menggunakan plat yang ditanam pada masing-masing precast yang kemudian dilas. Selain bahan bangunan, dalam pelaksanaan bekisting precast ini juga diperlukan adanya peralatan kerja sebagai sarana untuk membantu dan memudahkan pelaksanaan pekerjaan. agar pemilihan jenis peralatan kerja tersebut dapat menghasilkan efektifitas dan produktifitas alat yang optimal, antara lain : Merinci mengenai peralatan yang dibutuhkan. Memperhitungkan banyaknya alat yang akan dipakai sesuai dengan volume pekerjaan yang akan dilaksanaan. Memperhitungkan kapasitas alat. Memperhitungkan biaya alat (sewa/beli, pemeliharaan, dll). Memperhitungkan daya tahan alat. Peralatan-peralatan yang digunakan pada perencanaan konstruksi bekisting precast untuk pilecap dan tie beam Proyek Landmark Jakarta adalah: Air Compressor untuk membersihkan kotoran-kotoran yang dapat mengurangi mutu dan daya lekatan tulangan pada beton. Bar bender digunakan untuk membengkokkan tulangan sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Bar Cutter Digunakan untuk memotong baja tulangan sesuai panjang yang ditentukan. Bucket dan Pipa Tremie untuk pengecoran dengan tower crane Tower crane untuk mengangkat panel beton bekisting precast. Truck mixer adalah kendaraan pengangkut adukan beton ready mix dari tempat pembuatannya ke lokasi proyek. Theodolit untuk menentukan elevasi IV-22

23 Alat-Alat Perkakas seperti palu, meteran, benang, gergaji, kapak dan lain lain. Pelaksanaan Pekerjaan siap dilaksanakan jika alat dan bahan sudah terpenuhi. Adapun pekerjaaan persiapan meliputi pembuatan casting area, membersihkan lokasi, pemasangan bekisting/cetakan sesuai dengan ukuran agar menghasilkan precast yang presisi dan baik. Setelah pekerjaan persiapan selesai pekerjaan pembesian bisa dimulai. Tulangan pada struktur beton berfungsi untuk menahan gaya tarik, tekan, lentur, geser, dan puntir. Berikut ini adalah langkah-langkah : wiremesh digelar di area kerja yang telah dibatasi dengan besi hollow 40x40 pada posisi mengambang dengan menggunakan beton pengganjal. pemotongan wiremesh sesuai cutting list Letakkan hook diatas wiremesh lalu ikat dengan kawat. Pastikan posisi pembesian sudah benar sesuai gambar detail. Setelah tahap pembesian dilanjutkan dengan tahap pengecoran. pada proyek ini digunakan sistem pengecoran dengan menggunakan bucket yang berkapasitas sekitar 0.7 m3 dan diangkut dengan menggunakan tower crane. lalu diratakan secara manual dengan menggunakan vibrator beton. pada proses perawatan (Curing) Tutup area pengecoran beton precast dengan menggunakan plastik cor untuk mencegah terhadap kotoran. dalam proyek ini umur angkat beton precast adalah 12 jam. Panel diangkat menggunakan tower crane lalu di tempatkan pada area stock yard yang sudah tersedia. Panel beton precast diletakkan menyandar dari hollow vertikal 2 buah dengan cara dilas. Untuk bagian bawah panel diberi alas plywood bekas. Pada pekerjaan peng-installan precast sebelum dipasang dititik lokasi pemasangan diberi perkuatan cerucuk kayu/dolken. Cerucuk kayu berguna untuk menstabilkan kerataan elevasi panel bagian bawah precast. jika cerucuk kayu sudah cukup kuat, baru precast dipasang dilokasi yang sudah siap. Kemudian precast diangkat dari stock yard menggunakan tower crane, kaitkan kedua hook yang sudah tersedia. Dalam penurunannya ditempat pemasangan IV-23

24 ada beberapa pekerja yang bersiap untuk men-setting precast sesuai dengan gambar. Diatas tanah dasar dilapisi plastik alas cor agar beban lebih merata sehingga luas bidang kontaknya dengan tanah lunak. sebelum dilas dipasang kaso untuk menjaga jarak antar panel vertikal. Kemudian cek elevasi agar benar-benar sesuai dengan gambar perencanaan. Pastikan semua bagian sudah tersambung, lalu dimulai urugan tanah pada bagian samping luar. Setelah selesai pemasangan bekisting langsung bisa dimulai pekerjaan pembesiannya. Untuk pemakaian metode precast bekisting untuk pilecap dan tie beam pada umumnya masih tergolong metode yang relatif baru. Karena masih banyak yang menggunakan metode konvesional (batako). Dikarenakan dalam penelitian ini mempunyai batasan masalah, hanya membahas metode perancangan dan metode pelaksanaan dari sisi manajemen konstruksi (MK). maka untuk mengetahui dari tingkat efektifitas dan tingkat efisien yang lebih jelas perlu dikaji tersendiri. dalam hal ini perbandingan terhadap biaya dan waktu antara bekisting batako dan metode precast bekisting. Dari tingkat kekuatan struktur juga perlu dikaji tersendiri terhadap momen atau bebanbeban yang bekerja pada bekisting precast pilecap dan tie beam. IV-24

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Bahan Bahan Yang Digunakan meliputi : Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi a. Beton Ready mix. Beton Ready mix adalah beton

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Beton Precast Beton precast adalah suatu produk beton yang dicor pada sebuah pabrik atau sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek bangunan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material. Material Konstruksi meliputi seluruh bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan pada suatu proses konstruksi, dari

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan, maka makin

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP 7.1. Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan merupakan salah satu proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013 BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Dalam kegiatan Kerja Praktik (KP) yang kami jalankan selama 2 bulan terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan, BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG 4.1. Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu sistem manajemen yang baik. Berbagai metode dilakukan oleh pihak pelaksana dengan

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1. Tinjauan Umum Metode pelaksanaan yang dilakukan pada setiap proyek konstruksi memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan proyek lainnya. Metode pelaksanaan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN Apartemen Casa de Parco BSD BabV Pelaksanaan Pekerjaan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan Plat untuk di teruskan ke Pondasi. Tujuan penggunaan kolom yaitu : Gambar 5.1 : Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift. BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Selama 2 bulan pelaksanaan kerja praktik (KP) yang terhitung mulai dari tanggal 16 Oktober 2013 sampai dengan 16 Desember 2013, kami melakukan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari struktur suatu bangunan. Fungsi kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

METODE PERANCANGAN DAN PELAKSANAAN BEKISTING PRECAST UNTUK PILECAP DAN TIE BEAM DI PT. PP (Persero) Tbk PADA PROYEK GEDUNG LANDMARK JAKARTA.

METODE PERANCANGAN DAN PELAKSANAAN BEKISTING PRECAST UNTUK PILECAP DAN TIE BEAM DI PT. PP (Persero) Tbk PADA PROYEK GEDUNG LANDMARK JAKARTA. METODE PERANCANGAN DAN PELAKSANAAN BEKISTING PRECAST UNTUK PILECAP DAN TIE BEAM DI PT. PP (Persero) Tbk PADA PROYEK GEDUNG LANDMARK JAKARTA Supriyanto Fakultas Teknik (FT), Jurusan Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL BAB IV PERALATAN dan MATERIAL 4.1 Peralatan 4.1.1. Alat Ukur (waterpass) Waterpass adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya. BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT 7.1 Uraian Umum Dalam konstruksi bangunan bertingkat seperti halnya pada Proyek Puri Mansion Apartment

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari suatu struktur suatu bangunan. Fungsi Kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya.

Lebih terperinci

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM, BALOK, PELAT LANTAI DI LANTAI P1, P2, P3, P4, P5 PADA GEDUNG SATRIO TOWER DI JAKARTA SELATAN Nama : Rika Arba Febriyani NPM : 26312369 Pembimbing : Lia Rosmala Schiffer, ST.,

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak - pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan didalmnya, maka makin banyak

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL 7.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan yang harus direncanakan

Lebih terperinci

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait, baik itu perencana, pemberi tugas, pengawas maupun pelaksana karena

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL Proyek Kanins, Kanca, Kanwil BRI PERALATAN DAN MATERIAL Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai peralatan dan material yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan Proyek Kanins, Kanca, Kanwil BRI ini meliputi

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Tinjauan Umum Perencanaan yang telah dibuat oleh perencana diwujudkan melalui pelaksanaan pekerjaan di lapangan oleh kontraktor. Pelaksana pekerjaan merupakan tahap yang

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang dibangun dengan mempertimbangkan beberapa hal. Diantaranya adalah meningkatnya permintaan

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna mendukung kelancaran pembangunan tersebut. Pemilihan dan pemanfaatan peralatan harus

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5. 1 Uraian Umum Metoda konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti prosedur serta telah dirancang sesuai dengan pengetahuan atau

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Peralatan Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibutuhkannya peralatan-peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya, peralatan-peralatan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN 4.1 KONDISI PROYEK 4.1.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan merupakan seluruh rangkaian pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan guna memudahkan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan Proyek Aeropolis Lucent Tower BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Tinjauan Umum Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan ketinggian 8 lantai pada lahan seluas 3500 m 2. Struktur

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan Dan Alat - Alat BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS 5.1 Tahapan Pekerjaan Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1 Lingkup Tinjauan Khusus Tinjauan khusus pada laporan kerja praktek ini adalah metode pelaksanaan pekerjaan pondasi. Pada tinjauan ini, penulis memaparkan metode pelaksanaan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT 5.1 Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Uraian Umum Metode konstruksi proyek adalah bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mendapatkan tujuan dari proyek, yaitu biaya, kualitas dan

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL. biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat.

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL. biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat. BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL 7.1 Uraian Umum Shear Wall merupakan komponen dari pekerjaan struktur pada bangunan, biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung

Lebih terperinci

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk Bab IV BAB IV PERALATAN dan MATERIAL Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai peralatan dan material yang digunakan dalam pelaksanaan Proyek pembangunan Apartemen Tower Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi

Lebih terperinci

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN 4.1. Pekerjaan Struktur Pekerjaan struktur adalah satu pekerjaan tetapi dalam kenyataannya merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Uraian Umum Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek yang akan berlangsung. Manajemen pelaksanaan bukan

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada Setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN 4.1 ALAT Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan alat bantu untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Pada sub bab ini penulis akan membahas

Lebih terperinci

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB) BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB) 6.1 Uraian Umum Pelat lantai atau slab merupakan elemen bidang tipis yang memikul beban

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 TINJAUAN UMUM Tahap pelaksanaan merupakan tahapan untuk mewujudkan setiap rencana yang dibuat oleh pihak perencana. Pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat penting

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT Wowo Afif Fathurohman 1 Asri Wulan 2 Tri Handayani 3 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Uraian umum Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : a. Tower A 18 lantai - Atap 1 lantai b. Tower B & C 24 lantai - Atap 1 lantai c. Podium 5 lantai,

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT ABSTRAK

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT ABSTRAK METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT 1 Wowo Afif Fathurohman 2 Asri Wulan, ST., MT 3 Tri Handayani, ST., MT 1 Afief_fathuroman@rocketmail.com 2 Asr_wulan@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Uraian Umum Bangunan merupakan suatu bentuk lingkungan yang di buat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang memilioki fungsi sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL 7.1 Uraian Umum Shear Wall merupakan komponen dari pekerjaan struktur pada bangunan, biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek kontruksi memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode

Lebih terperinci

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) 7.1 Uraian umum Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan

Lebih terperinci

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Struktur Beton Gedung Semester IV Tahun Ajaran 2015 Dibuat oleh : KELOMPOK 6 Deasy Monica Parhastuti 131111003 Gani Adnan Sastrajaya

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Konsep Perencanaan Pembangunan proyek Apartement Wang Residence ini berdasarkan dari pertimbangan beberapa aspek, salah satunya pertimbangan karena meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL

BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL 7.1. Uraian Umum Core Wall merupakan sistem dinding pendukung linear yang cukup sesuai untuk bangunan tinggi yang kebutuhan fungsi dan utilitasnya tetap yang juga berfungsi

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah :

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah : BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Core Lift Core Lift/ Shear Wall merupakan unsur yang harus dimiliki oleh gedung bertingkat banyak sebagai struktur yang digunakan untuk pemasangan

Lebih terperinci

BAB VII METODE PELAKSANAAN

BAB VII METODE PELAKSANAAN BAB VII METODE PELAKSANAAN 7.1. UMUM Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan BAB III TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN 5.1 Pekerjaan Bekisting 5.1.1 Umum Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bekisting harus memenuhi syarat PBI 1971 N 1-2 dan Recomended Practice

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV Analisis dan Pembahasan 4.1 Pendahuluan Pada bab ini akan memaparkan tahapan pelaksanaan pekerjaan kolom precast dan konvensional, dan membandingkan biaya dan waktu

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN LIFTING JACK TIANG PANCANG

METODE PELAKSANAAN LIFTING JACK TIANG PANCANG METODE PELAKSANAAN REHABILITASI PRASARANA PENGENDALI BANJIR SUNGAI CITARUM HILIR WALAHAR MUARA GEMBONG PAKET III DI KAB. KARAWANG DAN BEKASI (BENDUNG WALAHAR W718) "SICKLE" LIFTING JACK TIANG PANCANG LIFTING

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN ALAT YANG DIGUNAKAN DAN BAHAN BANGUNAN. organisasi yang bagus tetapi juga harus didukung dengan adanya alat, material,

BAB IV TINJAUAN ALAT YANG DIGUNAKAN DAN BAHAN BANGUNAN. organisasi yang bagus tetapi juga harus didukung dengan adanya alat, material, BAB IV TINJAUAN ALAT YANG DIGUNAKAN DAN BAHAN BANGUNAN 4.1. Umum Kelancaran pada proyek tidak hanya dengan adanya manajemen struktur organisasi yang bagus tetapi juga harus didukung dengan adanya alat,

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL Dalam melaksanakan sebuah proyek konstruksi tentunya digunakan alat alat tertentu yang membantu dan mendukung pelaksanaan proyek ini sendiri. Alat alat yang digunakan berupa

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

Lebih terperinci

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL BAB V PERALATAN DAN MATERIAL 5.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR 5.1. Uraian Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek yaitu

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT 4.1.1 Material Yang Digunakan Dalam menangani dan menyiapkan material maka perlu metode konstruksi, jadwal pekerjaan, pengetahuan tentang sifat-sifat material dan tata

Lebih terperinci

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN PLAT PRECAST DENGAN PLAT CAST IN SITU DITINJAU DARI WAKTU DAN BIAYA PADA GEDUNG SEKOLAH TINGGI KESEHATAN DAN AKADEMI KEBIDANAN SIDOARJO Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP. 3107

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR 5.1 URAIAN UMUM Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL 7.1 Uraian Umum Seperti yang telah diketahui bahwa beton adalah suatu material yang

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN Proyek Apartemen Nine Residence BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN Pada bab ini akan dibahas pelaksanaan pekerjaan pada proyek apartemen Nine Residence. Dalam proyek ini pekerjaan yang dilakukan kontraktor dibagi

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Peralatan Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi Menteng Park Apartment dibutuhkannya peralatan peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di Rumah susun KS Tubun, maka di

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di Rumah susun KS Tubun, maka di BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan/Pendahuluan Sebelum pelaksanaan pekerjaan di Rumah susun KS Tubun, maka di adakan persiapan lapangan seperti : - Papan Nama Proyek (Multy Plek) Gambar

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL 7.1. Uraian umum. Pada setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan Proyek World Trade Center 3 Jakarta dibutuhkannya peralatan peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEMBESARAN KOLOM DAN METODE PELAKSANAAN SHEARWALL. terlebih dahulu dan mengacu pada gambar kerja atau shopdrawing.

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEMBESARAN KOLOM DAN METODE PELAKSANAAN SHEARWALL. terlebih dahulu dan mengacu pada gambar kerja atau shopdrawing. BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEMBESARAN KOLOM DAN METODE PELAKSANAAN SHEARWALL 7.1. Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan merupakan salah satu proses pelaksanaan dari suatu item

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN A. Pekerjaaan Persiapan

METODE PELAKSANAAN A. Pekerjaaan Persiapan METODE PELAKSANAAN Tahap Pelaksanaan Pekerjaan adalah tahap realisasi design rencana menjadi sebuah bangunan yang utuh. Pada tahap ini dibutuhkan metodologi yang efektif dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Tinjauan Umum Proyek pembangunan dibangun dengan ketinggian 25 lantai pada lahan selas 4000 m 2. Struktur gedung Dave Apartment Depok menggunakan konstruksi

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahapan yang sangat menentukan keberhasilan suatu proyek.hal ini ditunjang oleh manajerial dan pengawasan kerja

Lebih terperinci

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL BAB V PERALATAN DAN MATERIAL 5.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Dalam sebuah proyek pembangunan, manajemen yang baik sangat diperlukan khususnya Manajemen Konstruksi yang sangat berpengaruh terhadap proses konstruksi. Manajemen

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISIS. : Jagat Office Building. : 3 Basement dan 9 Lantai. : m2, m2 (Luas Keseluruhan)

BAB IV DATA DAN ANALISIS. : Jagat Office Building. : 3 Basement dan 9 Lantai. : m2, m2 (Luas Keseluruhan) BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Data Proyek 4.1.1 Data Umum Proyek : Jagat Office Building Lokasi : Jl. Tomang Raya No. 28 & 30 Blok B II, Jakarta Barat Deskripsi : 3 Basement dan 9 Lantai Luas Arsitek :

Lebih terperinci

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI 4.1 TINJAUAN UMUM Penyediaan alat kerja dan bahan konstruksi pada suatu proyek memerlukan sesuatu managemen yang baik untuk menunjang kelancaran dalam proses pekerjaannya.

Lebih terperinci