PENGELOLAAN ARSIP KARTOGRAFI

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 129 TAHUN 2003 TENTANG

ARSIP SEBAGAI SUMBER INFORMASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENGANTAR KEARSIPAN. 1. Pendahuluan

PENGELOLAAN ARSIP FOTO

ARSIP BENTUK KHUSUS DAN PEMELIHARAANNYA

Arsip Nasional Republik Indonesia

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 1. PETA DAN KOMPONENNYALatihan Soal 1.1

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 128 TAHUN 2003 TENTANG

PENGANTAR KEARSIPAN DIGITAL EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB., M.AB HAJAR CHERRY PUSPALILLAH, S.AB., M.AB

MATA KULIAH PEMBUATAN PETA TEMATIK. Dr. Sumi Amariena Hamim, ST, MT

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

Arsip Nasional Republik Indonesia

BAB III LANDASAN TEORI. Dokumen perusahaan/organisasi adalah data, catatan dan/atau keterangan

PENELUSURAN, PENILAIAN, DAN VERIFIKASI ARSIP STATIS. Oleh : Anna Nunuk Nuryani, Dra

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan organisasi salah satunya dibidang kearsipan. Arsip

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 146 TAHUN 2003

ANALISIS PELAKSANAAN AKUISISI ARSIP KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH PADA MASA ORDE BARU SEBAGAI UPAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini kebutuhan akan informasi semakin besar dan luas. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan suatu organisasi tidak dapat dipisahkan dari arsip. Arsip

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. berbeda dengan arsip tekstual atau disebut arsip bentuk khusus.

A. Latar Belakang dan Permasalahan

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT ARSIPARIS PELAKSANA KETERANGAN PERORANGAN. Lama Baru UNSUR YANG DINILAI ANGKA KREDIT MENURUT NO

Gambar 1. Struktur organisasi pusat arsip Universitas Udayana REKTOR KETUA PUSAT ARSIPARIS KONSULTAN TEKNISI/AHLI KELOMPOK JABATAN ASIPARIS SEKRETARIS

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengambil keputusan. Di dalam sebuah organisasi, arsip sangatlah penting

BAB I PENDAHULUAN. berjalan. Arsip merupakan aspek penting yang berkaitan dengan organisasi dan

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

Karena itu sekarang terdapat 2 (dua) jenis arsip ditinjau dari sudut umum dan perundang-undangan, yaitu (Depkes, 1971: 43)

BAB II KAJIAN TEORITIS. Arsip berasal dari bahasa Yunani, yaitu arche yang kemudian berubah menjadi archea,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. sangat mudah dan cepat dapat diakses oleh siapapun. Setiap perusahaan ataupun

MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERUMUSAN MASALAH. berkembang baik perusahaan maupun instansi pemerintah. Teknologi dapat

KEPUTUSAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 03 TAHUN 2000 TENTANG STANDAR MINIMAL GEDUNG DAN RUANG PENYIMPANAN ARSIP INAKTIF

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ARSIP FOTO

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, tanpa disadari

BAB II KAJIAN TEORITIS. adalah sekelompok kegiatan yang saling berkaitan yang secara bersama-sama berusaha

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Arsip Nasional Republik Indonesia

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

A. Latar Belakang dan Permasalahan

BACK OFFICE DAN LAYANAN PADA ARSIP DAERAH PROVINSI DIY

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

By: Yuni Nurjanah 2010

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 09/KEP/M.

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 09/KEP/M.PAN/2002 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS DAN ANGKA KREDITNYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

Session_02. Session_02 (Lebih Lanjut dengan PETA) MATAKULIAH KARTOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. Arsip tercipta dari proses kegiatan suatu instansi yang secara langsung

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

Arsip Nasional Republik Indonesia

PENILAIAN ARSIP BENTUK KHUSUS, PERLU MEMPERHATIKAN KHUSUS Robertus Legowo Jati

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. kegiatan yang sering disebut sebagai arsip. Arsip dapat diartikan sebagai

ARSIP VS BUKU DALAM RUMPUN INFORMASI

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN ARSIPARIS TINGKAT KETERAMPILAN Nomor:

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Dasar-dasar Pemetaan Pemahaman Peta

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS

Berikut adalah pengertian dokumen dari beberapa sumber, antara lain : 1. Kamus Umum Bahasa Indonesia, menyebutkan :

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. hal.2. 1 Zulkifli Amsyah, Manajemen Kearsipan, Gramedia Pustaka, Jakarta, 2005,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dilakukan. Arsip dapat dikatakan mutlak diperlukan oleh setiap

Fisibility Study Bisnis Kearsipan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. memperhatikan keberadaannya. Arsip sebagai rekaman kegiatan baik di instansi

AKUISISI ARSIP ( Sebuah Resume Hasil Dilkat Akuisisi Arsip)

Adipandang YUDONO

LAYANAN KEARSIPAN PERLU DITINGKATKAN A. Fajar Feratri Astuti

STRATEGI PENGEMBANGAN KEARSIPAN DI DAERAH : SEBUAH GAGASAN

PEMETAAN DAN PENENTUAN POSISI POTENSI DESA

BAB I PENDAHULUAN. orgasasi tersebut. Kearsipan memiliki arti hal hal yang berkenaan dengan

Bab III. Landasan Teori

BAB IV PENUTUP. guna dapat ditemukan kembali dengan mudah saat diperlukan. Dari hasil praktik kerja lapangan yang mengambil judul Pengolahan Arsip

Arsip Nasional Republik Indonesia

MANAJEMEN ARSIP ELEKTRONIK

BAB 9: GEOGRAFI PETA DAN PEMETAAN

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan salah satu sumber informasi yang terpercaya dan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan sebagai sumber informasi dan alat pengawasan yang sangat

Home : tedyagungc.wordpress.com

PERALATAN & PERLENGKAPAN DALAM KEARSIPAN OLEH: PANDIT ISBIANTI, M.PD.

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 46 Tahun : 2015

KONSEP ARSIP DAN KEARSIPAN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

Arsip Nasional Republik Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENANGANAN ARSIP INAKTIF TIDAK TERATUR

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PENATAAN DAN PENYIMPANAN DOKUMEN PERSIDANGAN

MANAJEMEN ARSIP DINAMIS (AKTIF & IN AKTIF)

BAB 1:MENGGENAL PRINSIP DASAR PETA DAN PEMETAAN.

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara deskriptif. Selain itu, beberapa website

Arsip Nasional Republik Indonesia

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

PENGELOLAAN ARSIP KARTOGRAFI Rusidi Arsiparis BPAD Provinsi DIY PENDAHULUAN Setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta pasti memerlukan informasi dalam kegiatan manajemennya. Informasi tersebut dapat terekam dalam berbagai media baik kertas maupu non kertas seperti media baru dan elektronik yang biasa disebut arsip. Menurut Undang-undang nomor 7 tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan yang dimaksud dengan arsip adalah naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga-lembaga negara dan badan-badan pemerintah, badan-badan swasta dan perorangan dalam bentuk corak apapun dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan kehidupan kebangsaan. Dalam bentuk corak apapun mengandung pengertian bahwa arsip tidak hanya berbentuk kertas tetaapi juga non kertas. Adapun bentuk corak arsip secara umum dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu : 1. Arsip tekstual/paper records/conventional records, human readable records, antara lain ; kontrak, kwitansi, dll 2. Arsip audio visual antara lain arsip citra bergerak, gambar static, dan arsip rekaman suara. 3. Arsip kartografik dan kearsitekturan (cartographic & architectural records). 4. Arsip elektronik antara lain elektronik records, elektronik based-records, computer records, machine readable records. Dalam tulisan ini penulis akan menguraikan tentang arsip kartografi yang meliputi pengertian, jenis dan macamnya dan teknis pengelolaannya. PENGERTIAN Menurut kamus geografi yang dimaksud dengan kartografi adalah ilmu perpetaan dan pembuatan peta. Pembuat peta dan pengguna peta disebut kartografiwan. Sandy dalam tulisannya yang berjudul Esensi Kartografi menguraikan tentang hakekat peta sebagai berikut : 1

a. Peta adalah sebuah alat peraga. b. Dengan menggunakan alat peraga itu, si penyusun peta ingin menyampaikan ide kepada orang lain. c. Ide yang dimaksud bisa berupa gambaran tentang tinggi rendah suatu daerah (topografi), penyebaran penduduk, curah hujan, penyebaran batuan (geologi), penyebaran jenis tanah (peta tanah atau soil map) dan semua hal lain yang berhubungan dengan kedudukannya dalam ruang. d. Dengan jalan menyajikannya kedalam bentuk sebuah peta, diharapkan si penerima ide dapat dengan cepat dan mudah memahami atau memperoleh gambaran dari peta apa yang disajikan itu, melalui matanya. (Tuti, 1997). Peta sebagai sarana untuk menyampaikan ide, maka nama sebuah peta biasanya didasarkan pada ide yang dihidangkan misalnya, kalau sebuah peta menggambarkan tentang tanah maka disebut peta tanah, kalau peta isinya tentang curah hujan maka dinamakan peta curah hujan dan lain sebagainya. Dengan demikian yang disebut dengan arsip peta atau arsip kartografi adalah arsip yang informasinya berupa gambaran ruang muka bumi suatu daerah tertentu yang digambarkan dengan skala tertentu dengan menggunakan simbol-simbol (Tuti, 1996). Simbol dalam arsip peta digunakan sebagai gambar pengganti untuk menyatakan sesuatu hal karena tidak mungkin kartografiwan (pembuat peta) menyatakannya atau menggambarkannya seperti bentuk benda yang sebenarnya. Beberapa simbol yang sering digunakan dalam peta antara lain ; simbol titik untuk menyatakan letak kota, simbol garis untuk menyatakan jalan, sungai dll, simbol batang untuk menyatakan harga tunggal, simbol lingkaran, simbol bola dan lain sebagainya. JENIS DAN MACAM ARSIP KARTOGRAFI Arsip kartografi merupakan arsip yang unik. Jenis arsip ini tidak dimiliki oleh setiap organisasi, tidak seperti arsip tekstual. Apabila dilihat dari media rekamnya arsip ini termasuk arsip konvensional karena direkam dengan menggunakan bahan kertas. Tetapi ia bukan arsip tekstual karena didalam penyampaian informasinya menggunakan simbolsimbol atau lambang-lambang bahan teks. Keunikan lain yang dimiliki oleh arsip kartografi adalah ia dapat pula masuk pada kategori arsip media baru, yakni informasinya dapat terekam dalam media selain kertas seperti pada pita magnetic, seperti floppy disk, 2

CD-ROM, pita kaset dan optical disk yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan komputer. Jenis arsip peta (kartografi) terdiri dari : 1. Peta topografi adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi dan tinggi rendah suatu daerah serta segala sesuatu yang patut digambar dan berguna untuk mengenal medan daerah yang bersangkutan. 2. Peta tematik adalah sebuah peta dengan sesuatu tema. Peta tematik biasanya disusun dari bahan-bahan statistik dan skala petanya lebih kecil, misalnya peta pertambangan, peta perhubungan, peta penduduk, peta pertanian dan lain sebagainya. 3. Peta dasar adalah peta dengan data yang sangat terbatas. Peta ini bisa berupa outline map atau peta yang hanya menggambarkan garis pantai dan beberapa sungai, akan tetapi bisa juga berupa bahan-bahan yang lebih lengkap lagi. Peta dasar ini dibutuhkan untuk menggambarkan peta-peta yang lain misalnya peta tanah, peta geologi, peta penduduk dan lain sebagainya. 4. Peta bagan adalah istilah yang dipakai di jawatan topografi, dipakai bagi peta-peta yang datanya belum diperoleh dari hasil pengukuran yang betul (schetskaart). 5. Peta induk adalah peta yang berisi semua bahan (reference) dari pada sesuatu daerah baik yang bisa digambarkan atau yang tidak bisa. Peta induk biasanya tidak dicetak, akan tetapi disimpan sebagai arsip daerah yang bersangkutan. 6. Atlas adalah sekumpulan peta-peta dan membentuk sebuah cerita, misalnya atlas Indonesia. Dalam atlas Indonesia terdapat peta-peta yang secara keseluruhan menceritakan/menggambarkan Indonesia dari berbagai aspek baik fisik, social ekonomi maupun budaya. Kemajuan teknologi telah mempermudah pembuatan peta untuk daerah yang sulit dijangkau seperti di hutan belantara dan rawa-rawa besar yaitu dengan menggunakan kapal terbang dan satelit buatan. Dengan kapal terbang dan satelit tersebut dapat menunjukkan tanaman di ladang yang terkena penyakit, sungai, danau, bahan-bahan tambang dan jenisnya dan masih banyak lagi yang dapat diketahui dengan membaca dan menginterpretasikan foto-foto udara yang dihasilkan oleh satelit tersebut. Dengan mengolah foto udara selanjutnya dapat dibuat peta. Dengan demikian menurut Sandy dalam tulisannya yang berjudul Esensi Kartografi, foto udara maupun citra yang dihasilkan satelit bukan termasuk kategori peta (Tuti, 1996) 3

PENGELOLAAN ARSIP KARTOGRAFI Pengelolaan arsip kartografi pada dasarnya tidak berbeda dengan pengelolaan arsip-arsip lainnya yaitu meliputi : 1. Penilaian (appraisal). 2. Pengaturan (arrangement). 3. Pendeskripsian (description). 4. Pemeliharaan dan penyimpanan (conservation) 5. Penyajian (reference). Penilaian Adalah menganalisis informasi yang terkandung dalam arsip kartografi untuk menetapkan nilai guna dan jangka simpannya di lihat dari kaidah hukum yang spesifik dan mengikat sesuai dengan materi, kepentingan operasional lembaga pencipta (creating agency), dan peraturan perundangan kearsipan yang berlaku. Prinsip, prosedur dan teknik yang digunakan untuk melakukan penilaian arsip kartografi tidak berbeda dengan penilaian arsip tekstual. Seperti halnya arsip tekstual, arsip kartografi ini dapat memiliki nilai guna hukum (legal), nilai guna kebuktian (evidential), nilai guna administrasi (administrative), dan nilai guna informasi (informational). Pengaturan Adalah kegiatan menata arsip agar mudah diketemukan kembali bilamana sewaktuwaktu diperlukan. Pengaturan arsip kartografi yang simple dan lebih efektif adalah berdasarkan lokasi geografi (Tuti, 1996). Prosedur pengaturan arsip kartografi pada dasarnya sama dengan prosedur pengaturan arsip tekstual, perbedaannya ialah bahwa arsip kartografi menghendaki perhatian pada tiap-tiap individual itemnya. Selama proses pengaturan, pengidentifikasian pada arsip kartografi harus menggunakan pensil dan dituliskan pada lembar belakang arsip agar terhindar dari kesalahan dikemudian hari. Pendeskripsian Pendeskripsian arsip kartografi adalah mencatat uraian isi informasi dan kondisi yang terekam dalam arsip kartografi berdasarkan cirri-ciri arkhivistik (Keputusan Gubernur DIY nomor 123 tahun 2003). 4

Pendeskripsian arsip kartografi menggunakan kartu deskripsi yang didalamnya memuat informasi antara lain : a. Judul b. Jenis c. Skala d. Pembuat e. Tahun pembuatan f. Lokasi g. Ukuran h. Warna/alat. Pemeliharaan Pemeliharaan arsip kartografi pada dasarnya tidak berbeda dengan pemeliharaan arsip tekstual pada umumnya. Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh arsiparis tergantung kondisi arsip yang bersangkutan, antara lain : a. membersihkan arsip dari debu b. deasidifikasi/menetralkan asam pada kertas c. restorasi d. laminasi e. enkapsulasi f. fumigasi. Selain terhadap fisik arsip pemeliharaan juga dilakukan terhadap lingkungan penyimpanan dengan cara : a. pemberian kamper b. penggunaan sistem pengatur suhu c. penyuntikan anti rayap (Keputusan Gubernur DIY nomor 129 tahun 2003). Penyimpanan Arsip kartografi disimpan dalam almari khusus atau cabinet. Ada dua jenis cabinet yang biasa digunakan yaitu vertical storage dan horizontal storage. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari horizontal storage adalah tidak merubah bentuk dan skala peta, dapat diperluas keatas, memungkinkan bekerja diatas permukaan peta untuk konsultasi yang singkat. Horizontal storage lebih tepat dipakai untuk arsip kartografi yang bernilai permanen. 5

Sedangkan kelebihan dari vertical storage adalah mudah untuk mengakses perlembar peta, mudah menyimpannya kembali, kemungkinan peta robek sangat kecil. Vertical storage lebih tepat digunakan untuk arsip peta yang sering digunakan. Penyajian Seperti halnya arsip tekstual, arsip kartografi digunakan untuk berbagai keperluan. Pada waktu masih dinamis arsip kartografi berguna untuk kepentingan operasional organisasi. Setelah statusnya berubah menjadi statis, maka arsip peta akan menjadi konsumsi umum khususnya para peneliti. Untuk mengusahakan pelayanan penyajian arsip kartografi kepada pengguna dibutuhkan pegawai/arsiparis yang memahami betul tentang arsip khususnya arsip kartografi sehingga akan dapat banyak membantu kepada para pengguna. Selain kemampuan teknis, arsiparis juga harus bersikap bersahabat kepada para pengguna dan harus dapat menjamin arsip yang digunakan dapat terpelihara dengan baik. Pelayanan arsip peta kepada para pengguna sama seperti pelayanan arsip pada umumnya, antara lain ada permintaan pemijaman, transaksi diserta bukti peminjaman, pengguns harus menjaga keutuhan dan kelestarian arsip, dan sebagainya. Penemuan kembali arsip selain menggunakan kartu deskripsi juga dapat menggunakan Daftar Arsip Peta (Keputusan Gubernur DIY nomor 123 taahun 2003). PENUTUP Mmenurut Undang-undang nomor 7 tahun 1971 disebutkan bahwa arsip dapat berbentuk corak apapun. Salah satu bentuk corak arsip adalah kartografik atau peta yaitu arsip yang berisi tentang gambaran ruang bumi suatu daerah tertentu yang digambarkan dengan skala tertentu dengan menggunakan simbul-simbul. Arsip kartografi termasuk jenis arsip tekstual karena media reamnya berupa kertas sehingga pengelolaanya tidak jauh berbeda dengan pengelolaaaan arsip-arsip konvensional yaitu meliputi ; penilaian, pengaturan, pendiskripsian, pemeliharaan, penyimpanan, dan penyajian. Perbedaan yang mencolok dari pengelolaan arsip ini dalam hal penyimpanan. Arsip kartografi pada umumnya berukuran besar maka penyimpanannya juga menggunakan sarana simpan yang berupa almari atau cabinet bain vertical storage 6

maupun horisontal storage dengan ukuran disesuaikan ukuran arsip sehingga dapat menjamin kemudahan akses dan tidak terjadi kerusakan. DAFTAR PUSTAKA Penjagaan dan pemeliharaan arsip, ANRI, 1980 Tuti Sri Widayanti, Makalah Pengenalan Arsip Kartografi, Anri Jakarta, 1996 Tuti Sri Widayanti, Makalah Pengelolaan Arsip Kartografi, Anri, Jakarta, 1996 Tuti Sri Widayanti, Makalah Arsip Peta Sebagai Bahan Informsi, Anri, Jakarta, 1997 Keputusan Gubernur DIY nomor 123 tahun 2003 2009. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DIY 7