Tabel II Jumlah Penduduk Menurut Usia 2 a. Tabel Kelompok Pendidikan No. Umur Jumlah Tahun Orang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERSEPSI BURUH BATIK TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI KELURAHAN PRINGREJO KOTA PEKALONGAN

BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Adapun jarak Desa Weru

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. RT dengan jumlah penduduk jiwa yang terdiri dari kepala

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB III PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN AHLI WARIS ANAK YANG DIASUH OLEH IBU TIRI DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PELAKSANAAN HIBAH OLEH PEWARIS PADA SAAT SAKIT YANG DISETUJUI OLEH SEBAGIAN AHLI WARIS DI DESA PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR SURABAYA

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV PEMAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah Dusun 003 Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo,

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB III DISKRIPSI ANAK HASIL PEMERKOSAAN AYAH TERHADAP ANAK KANDUNG DI KELURAHAN WIYUNG KECAMATAN WIYUNG KOTA SURABAYA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah dari Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yaitu:

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan

BAB III PELAKSANAAN JAM KERJA KARYAWAN DI TB. SEDERHANA DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

BAB II PROFIL DESA KASIKAN. Propinsi. Desa Kasikan merupakan desa paling ujung sebelum Desa Talang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB III PROFIL UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Geografis Kelurahan Murung Raya. Kelurahan Murung Raya adalah bagian dari Kecamatan Banjarmasin

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pada tanggal 24 juli tahun Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal dari

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah ini berdataran tinggi dan rendah mudah dilanda banjir karena desa

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DI KAMPUNG DESA BITUNG JAYA, KECAMATAN CIKUPA TANGERANG BANTEN

BAB IV ANALISIS PEMBINAAN NARAPIDANA DAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH DINIYAH AT-TAUBAH LAPAS KLAS I KEDUNGPANE SEMARANG

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II. GAMBARAN UMUM KECAMATAN SABAK AUH KABUPATEN SIAK SRI INDRAPURA A. Letak Geografis, Demografis, Visi dan Misi Kecamatan Sabak Auh

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB III KEGIATAN KYAI DALAM PEMBINAAN MENTAL AGAMA DI KECAMATAN GUBUG. A. Keadaan Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Gubug

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBIASAKAN PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH MAMBA UL HUDA KELURAHAN GUMAWANG WIRADESA

BAB II PROFIL DESA PULAU PANJANG. desa yang ada di Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Sengingi. Daerah ini

BAB III PEMBERIAN SANKSI TERHADAP TINDAKAN ASUSILA REMAJA DI DUSUN GEMPOL DESA LAMPAH KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

BAB I LATAR BELAKANG

BAB III PRAKTIK TRANSAKSI JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG DENGAN SISTEM NGAMBAK DI DUKUH BURAN KELURAHAN BABAT JERAWAT KECAMATAN PAKAL KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA. religiusitas homoseksual Muslim dan Kristen meliputi :

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. berada di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi. Kecamatan Singingi

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

BAB IV GAMBARAN UMUM KECAMATAN SEMARANG BARAT. 4.1 Situasi Umum Kecamatan Semarang Barat. Manyaran, Cabean, Tawang Mas, Tawang Sari, Tambak Harjo,

BAB II KEADAAN DESA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN NUURUL QURAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III TRADISI HUTANG PUPUK DIBAYAR DENGAN UANG PRESPEKTIF MASYARAKAT DESA LAJUKIDUL. Desa Laju Kidul adalah sebuah desa yang terletak di wilayah

BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BAB III PELAKSANAAN GADAI GANDA KENDARAAN BERMOTOR DI KELURAHAN PAGESANGAN KECAMATAN JAMBANGAN KOTA SURABAYA

Transkripsi:

BAB III IMPLEMENTASI AMALAN KEAGAMAAN ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN KEBONDALEM, PEMALANG A. Gambaran Umum Kelurahan Kebundalem, Pemalang 1. Letak Dan Batas Wilayah Secara geografis Kebondalem berada di wilayah Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang. Letak daerahnya tepat berada di tengahtengah kota Kabupaten Pemalang. Batas wilayah kelurahan Kebondalem yaitu: a. Sebelah Utara : Kelurahan Pelutan b. Sebelah Selatan : Kelurahan Boiongbata c. Sebelah Barat : Desa Bojongnangka d. Sebelah Timur : Kelurahan Mulyoharjo 2. Keadaan Penduduk Kelurahan Kebondalem memiliki daerah seluas kurang lebih 342. 955 Ha dihuni oleh sekitar 17. 175 Jiwa yang kesemuanya adalah warga negara asli. Adapun perincian penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel I Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin 1 Laki-laki Perempuan Jumlah 8. 412 8. 763 17. 175 Tabel II Jumlah Penduduk Menurut Usia 2 a. Tabel Kelompok Pendidikan No. Umur Jumlah 1. 00-03 Tahun 1. 374 Orang 1 Dokumen Laporan Data Monografi Kelurahan Kebondalem untuk bulan Juli 2005, hlm.2. 2 Ibid., hlm. 3. 45

46 2. 04-06 Tahun 1. 202 Orang 3. 07-12 Tahun 12.919 Orang 4. 13-15 Tahun 1. 205 Orang 5. 16-18 Tahun 1. 030 Orang 6. 19 Tahun Ke atas 9. 446 Orang Tabel III b. Kelompok Tenaga Kerja No. Umur Jumlah 1. 10-14 Tahun 1. 545 Orang 2. 15-19 Tahun 1. 289 Orang 3. 20-26 Tahun 1. 417 Orang 4. 27-40 Tahun 2. 318 Orang 5. 41-56 Tahun 2. 189 Orang 6. 57 Tahun Keatas 4. 125 Orang* *(Dokumen laporan data monografi Kelurahan Kebondalem bulan Juli 2005) 3. Keadaan Sosial Ekonomi Keadaan sosial ekonomi pendidikan ditentukan oleh tingkat produktivitas penduduk. Semakin tinggi suatu produktivitas penduduk, semakin tinggi pula tingkat sosial ekonomi suatu penduduk. Apabila dilihat dari segi produktivitas penduduk, maka masyarakat Kelurahan Kebondalem keadaan ekonominya sedang. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perincian mata pencaharian penduduk seperti dalam tabel berikut ini.

47 Tabel IV Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Kebondalem 3 No. Mata Pencaharian Jumlah 1. Karyawan a. Pegawai Negeri Sipil b. TNI / POLRI c. Swasta 386 Orang 64 Orang 3.864 Orang 2. Wiraswasta 5.152 Orang 3. Tani 1.030 Orang 4. Pertukangan 257 Orang 5. Burug Tani 128 Orang 6. Jasa 1. 899 Orang* *(Dokumen laporan data Monografi Kelurahan Kebondalem Bulan Juli 2005) 4. Keadaan Pendidikan Kualitas pendidikan suatu daerah akan mempengaruhi pola pikir dan pola sikapnya, yang pada gilirannya akan sangat berpengaruh terhadap laju pembangunan. Kualitas penduduk tersebut dapat dicapai melalui upaya pendidikan. Data mengenai Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan yang ada di Kelurahan Kebondalem sebagai berikut: Tabel V Jumlah Penduduk Menurut tingkat Pendidikan 4 No. Tingkat Pendidikan Jumlah 1. Taman kanak-kanak 257 Orang 2. Sekolah Dasar 5152 Orang 3 Ibid. 4 Ibid.

48 3. SMP/SLTP 4.253 Orang 4. SMA/SLTA 2.576 Orang 5. Akademi (D1-D3) 386 Orang 6. Sarjana (S1-S3) 257 Orang Dengan melihat data di atas secara umum di Kelurahan Kebondalem sudah cukup maju dalam bidang pendidikan. 5. Sarana Dan Prasarana Serta Kegiatan Keagamaan Sebagian besar penduduk Kebondalem memeluk agama Islam, sehingga masyarakatnya bersifat agamis. Penduduk Kelurahan Kebondalem yang memeluk Islam adalah 17.154 Orang, sedangkan yang memeluk agama Kristen adalah 12 Orang dan yang memeluk agama katolik adalah 9 Orang. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam tabel sebagai berikut: Tabel VI Jumlah Penduduk Menurut Agama 5 No. Agama Jumlah 1. Islam 17.154 Orang 2. Kristen 12 Orang 3. Katolik 9 Orang 4. Hindu - 5. Budha - Adapun jumlah tempat ibadah sebagai sarana penunjang kehidupan beribadah adalah sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut: 5 Ibid.

49 Tabel VII Sarana Peribadatan Di Kelurahan Kebondalem 6 NO. Sarana Ibadah Jumlah 1. Masjid 6 Buah 2. Musholla 31 Buah 3. Gereja - 4. Wihara - 5. Pura - Di Kelurahan kebondalem, 99 % penduduknya beragama Islam, sehingga kegiatan keagamaan terlihat semarak dan beragam. Terdapat bermacam-macam bentuk kegiatan keagamaan di Kelurahan Kebondalem diantaranya: a. Kegiatan Berjanji/Dziba iyah Kegiatan ini merupakan manifestasi dari penghormatan dan rasa cinta umat Islam terhadap Rasulullah saw., kegiatan pembacaan dzibaiyah dilaksanakan setiap hari minggu malam senin di tiap-tiap Mushalla atau Masjid. b. Kegiatan Tahlil Kegiatan ini merupakan manifestasi dan kebaktian seseorang anak terhadap orang tua yang telah meninggal dunia. Kegiatan ini dilaksanakan sesudah shalat Maghrib pada hari Kamis malam Jum at. Adapun pelaksanaan kegiatan ini adalah disetiap musholla atau masjid. c. Kegiatan Peringatan Hari Besar Islam Dalam rangka memperingati hari besar Islam, biasanya warga kelurahan Kebondalem, mengadakan pengajian umum dengan mendatangkan mubaligh dari luar daerah. Beberapa hari besar Islam yang biasa diperingati oleh umat Islam di wilayah Kebondalem adalah: Hari Besar Maulid Nabi Muhammad SAW, tahun Baru Hijriyah, Isra 6 Ibid., hlm. 8.

50 Mi raj dan lain-lain. Peringatan ini dilaksanakan oleh setiap pengurus Masjid atau Mushalla. d. Kegiatan yang Berbentuk Jami iyyah Ada bermacam-macam bentuk Jami iyyah yang ada di wilayah Kebondalem yaitu: Jami iyyah, Dziba iyah, Jami iyyah Tahlill, Jami iyyah Yasin, dan lain-lain. Jami iyyah ini dipimpin oleh para tokoh agama setempat. Dalam kegiatan ini, para tokoh agama tidak lupa memberikan ceramah keagamaan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Kegiatan ini dilaksanakan sekali dalam dua minggu. Adapun tempatnya adalah bergantian dari rumah ke rumah, dengan demikian akan terjalin Ukhuwah Islamiyah yang kuat dan erat diantara para anggota Jami iyyah. 6. Struktur Organisasi Pemerintahan Agar tugas-tugas organisasi pemerintahan dapat dilaksanakan dengan baik diperlukan adanya pembagian tugas. Adapun struktur organisasi pemerintahan Kelurahan Kebondalem adalah sebagai berikut: BAGAN SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN KELURAHAN KEBONDALEM 7 KEPALA Kelurahan Supardi SEKRETARIS Yanuar Rius Nitbani KASI PEMERINTAHAN Dimyati KASI TRANTIB Slamet M. KASI PEMBANGUNAN Rumdiono KASI KES. MAS Sutoyo KASI UMUM Sri Hartati 7 Dokumen Bagan Susunan Organisasi Pemerintahan Kelurahan Kebondalem.

51 B. Profil Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia 6-12 Tahun di Kelurahan Kebondalem, Pemalang 1. Tingkat Pendidikan Pendidikan merupakan kebutuhan manusia dalam mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Sehingga wajar apabila banyak orang yang menilai, bahwa keberhasilan seseorang dalam melakukan suatu hal, juga ditentukan jenjang pendidikan yang telah diperolehnya. Meskipun hal ini tidak sepenuhnya benar, namun juga tidak sepenuhnya salah. Dalam kenyataannya membuktikan bahwa tingkat pendidikan yang telah ditempuh seseorang juga dapat merubah dan berpengaruh terhadap pola pikirnya. Dengan kata lain, seseorang yang hanya tamatan SMP, sudah barang tentu berbeda wawasan berpikirnya dengan yang sudah mengenyam pendidikan di SMA dan seterusnya. Dengan demikian, maka pendidikan yang diperoleh orang tua juga sangat berpengaruh terhadap pendidikan anaknya. Dari hasil wawancara penulis dengan orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun, diketahui bahwa tingkat pendidikannya rata-rata adalah SMA. Hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel VIII Tingkat Pendidikan Orang Tua Anak Usia 6-12 Tahun 8 NO. Tingkat Pendidikan Jumlah 1. SMP 10 2. SMA 18 3. D3 dan Sederajatnya 4 Jumlah 32 8 Data hasil wawancara terhadap orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun di Kelurahan Kebondalem, Pemalang.

52 Dari tabel di atas dapat diketahui, bahwa tingkat pendidikan orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun di Kelurahan, Kebondalem, Pemalang adalah lulusan SMA. 2. Jumlah Anak Yang Berusia 6-12 Tahun Penelitian tentang pelaksanaan amalan keagamaan melalui metode pembiasaan dalam keluarga di Kelurahan Kebondalem, Pemalang ini pada dasarnya adalah seluruh orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan terdapat + 320 Kepala Keluarga (KK). Dari 320 populasi maka peneliti mengambil 10 % nya sehingga diambil 32 sampel sebanyak 32 keluarga. Dari hasil wawancara peneliti dengan responden, yaitu orang tua yang mempunyai anak usia 6-12 tahun, maka dapat diketahui bahwa ratarata mereka memiliki seorang anak yang berusia 6-12 tahun. Sedangkan orang tua yang memiliki dua orang anak atau lebih ada 7 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel IX Jumlah Anak Yang Berusia 6-12 Tahun 9 No. Jumlah Anak Jumlah 1. 1 Anak 25 2. 2 Anak-lebih 7 Jumlah 32 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata orang tua yang memiliki seorang anak usia 6-12 tahun adalah 25 orang, sedangkan yang memiliki 2 orang anak usia 6-12 tahun adalah 7 orang. 9 Data hasil wawancara terhadap orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun di Kelurahan Kebondalem, Pemalang.

53 C. Implementasi Amalan Keagamaan Melalui Metode Pembiasaan Dalam Keluarga Yang Memiliki Anak Usia 6-12 Tahun Di Kelurahan Kebondalem, Pemalang Keluarga merupakan tempat pendidikan yang memiliki peranan besar dalam pendidikan keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh anak karena itu orang tua bertanggungjawab terhadap pendidikan anak. Keluarga merupakan tempat pembentukan kepribadian yang pertama sebagai peletak batu pertama untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam. Penelitian tentang implementasi amalan keagamaan ini dikhususkan pada penerapan shalat, puasa dan tadarus al-qur an yang dilakukan oleh orang tua pada anak yang berusia 6-12 tahun, melalui metode pembiasaan dalam keluarga. Karena tanggung jawab orang tua dalam keluarga sangat besar dalam menentukan dasar-dasar keagamaan anak di masa yang akan datang. Sebab pada umumnya agama yang dimiliki seseorang ditentukan oleh pendidikan dari orang tuannya, serta pengalaman dengan latihan-latihan yang dilaluinya pada waktu kecil. Ajaran Islam sangat menekankan kepada setiap orang tua untuk memperhatikan pendidikan anaknya diwaktu kecil. Dimana pada waktu kecil anak mulai tumbuh sehingga dapat diarahkan dan dibentuk sesuai dengan keinginan orang tuanya. Sebagaimana Dadang Hawari menyatakan, bahwa anak akan tumbuh kembang dengan baik dan memiliki kepribadian yang matang apabila ia diasuh dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sehat dan bahagia. 10 Untuk menumbuhkembangkan jiwa keagamaan dalam diri anak, orang tua perlu memberikan pendidikan agama yang memadai. Dari hasil penelitian diketahui bahwa untuk menanamkan keagamaan dilakukan melalui tiga cara yaitu menanamkan ibadah shalat, puasa dan membaca Al-Qur'an. 10 Dadang Hawari, Al-Qur an dan Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta: PT. Dana Bakti Prima yasa, 2004), hlm. 742.

54 1. Membiasakan anak mengerjakan shalat Shalat merupakan kewajiban yang wajib dilaksanakan oleh orang muslim yang sudah baligh shalat bagi anak merupakan sebuah bentuk latihan untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan dan kedisiplinan. Bagi sebagian keluarga di Kelurahan Kebondalem Pemalang berpendapat bahwa menanamkan pendidikan agama Islam pada anak terutama pendidikan ibadah shalat harus dimulai dari orang tuanya, sehingga hal itu sebagai bentuk cerminan bagi anak untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Hal ini sesuai dengan pendapat keluarga bapak Prihantori Mordi M yang mengatakan bahwa agar anak terbiasa mengerjakan shalat, maka dapat dilakukan dengan cara mengajak anak dan mengajari anak untuk melakukan shalat lima waktu. 11 Dalam pendidikan anak, khususnya pendidikan ibadah shalat merupakan hal yang sangat penting, lebih-lebih pada yang berusia 6-12 tahun. Pada masa-masa ini merupakan masa-masa yang sangat baik untuk menanamkan nilai keagamaan, sehingga dengan latihan shalat ini, maka anak akan menjadi baik shalatnya. Hal ini telah diterapkan oleh keluarga M. Dukri. Beliau mengatakan, bahwa untuk menanamkan pendidikan shalat pada anak dapat dilakukan dengan cara mendidik anak pada hal-hal yang berkaitan dengan shalat yang dilakukan melalui praktek, sehingga anak mengetahui bagaimana tata cara melakukan shalat. 12 Dari hasil wawancara peneliti dengan keluarga Damsiki, salah seorang kepala keluarga yang mempunyai anak usia 6-12 tahun di Kelurahan Kebondalem Pemalang. Beliau mengatakan bahwa untuk menunjang pendidikan shalat bagi anaknya beliau harus mengatur waktu anaknya, terlebih pada waktu maghrib banyak stasiun televisi yang 11 Wawancara dengan keluarga Prihantori Mordi M, 1 November 2005. 12 Wawancara dengan keluarga M. Dukri, 1 November 2005.

55 menayangkan acara menarik. Sehingga beliau merasa kesulitan menyuruh anaknya untuk melakukan shalat. 13 Penerapan pembiasan yang dilakukan oleh keluarga di sekitar lingkungan Kelurahan Kebondalem Pemalang dalam pendidikan ibadah shalat dapat dilihat dari perhatian mereka untuk mendidik anak-anak mereka melakukan shalat, sehingga ia terbiasa melakukan shalat meskipun tidak diperintah. Hal ini diungkapkan oleh keluarga Budi Priyono, bahwa agar anak terbiasa melaksanakan shalat, anak diajak shalat berjamaah di mushalla sehingga ia menjadi terbiasa. 14 Dalam pelaksanaannya, orang tua mengajak anak shalat bersama-sama, akan membangkitkan rasa gembira. Hal tersebut akan memudahkan untuk melatih membiasakan shalat. 2. Membiasakan anak mengerjakan Puasa Puasa termasuk rangkaian ibadah wajib. Melatih anak-anak berpuasa berarti mengajak mereka melaksanakan ibadah yang diwajibkan oleh Allah. Sehingga ketika mereka pada usia taklif (usia wajib melaksanakan semua perintah Allah) mereka sanggup mengerjakan ibadah puasa ini, sesuai dengan garis-garis yang telah ditentukan oleh Allah. Sebaliknya, kalau pada masa anak-anak mereka tidak dilatih dan dibiasakan mengerjakan puasa sesuai dengan tingkat kemampuan maka ketika mereka memasuki usia taklif akan merasakan kesulitan untuk melaksanakannya. Bila diteliti, keluarga yang memiliki anak usia 6-12 tahun di Kelurahan Kebondalem Pemalang sangat peduli terhadap ibadah puasa anak-anaknya. Menurut keluarga Dimyati, ia menyadari arti pentingnya puasa sebab itu memerintahkan anak-anaknya untuk berpuasa, hal ini termasuk berpuasa Ramadhan. 15 Senada dengan pendapat di atas, Nurkholis menjelaskan bahwa ia membiasakan anak-anaknya untuk berpuasa Ramadhan, jika pada awal berpuasa maka ia memerintahkan anaknya untuk berpuasa setengah hari saja, tetapi jika sudah lewat 13 Wawancara dengan keluarga Damsiki, 3 November 2005. 14 Wawancara dengan keluarga Budi Priyono, 6 November 2005. 15 Wawancara dengan keluarga Dimyati, 6 November 2005.

56 setengah bulan anaknya disuruh untuk berpuasa sehari penuh. 16 Selain itu keluarga Wahandi menjanjikan anaknya jika anak bisa puasa sebulan penuh dengan memberikan imbalan uang sebesar yang ia janjikan kepada anak. 17 3. Membiasakan anak mengerjakan membaca Al-Qur'an Setiap orang tua mempunyai tanggung jawab mengajar al-qur an kepada anak-anaknya. Langkah semacam ini memberikan pengaruh yang cukup besar dalam menanamkan jiwa keagamaan kepada anak. Proses pengajaran al-qur an pada anak bertujuan untuk menanamkan maknamakna hakiki al-qur an ke dalam jiwa serta hati mereka, dan pola pikir mereka bisa diarahkan pada pola yang terdapat dalam al-qur an. Materi dalam al-qur an adalah materi pendidikan Islam yang mempunyai prioritas utama dalam mendidik anak, karena dalam al-qur an terdapat materi-materi tentang keimanan, sholat, akhlak dan lain sebagainya. Selain itu al-qur an juga landasan pertama dari semua ajaran Islam, sehingga pendidikan agama pada anak dalam keluarga harus berdasarkan ajaran-ajaran yang ada dalam al-qur an. Dalam mempelajari al-qur an, anak-anak sudah mendapatkan pelajaran di sekolah. Sehingga orang tua hanya tinggal mengulanginya saja. Dalam hal ini keluarga Muslih Mahfudz mengatakan bahwa anaknya disuruh mengaji di rumah. 18 Hal ini terlihat juga dalam aktivitas keluarga Juwahir setelah shalat maghrib ia membimbing anaknya untuk mengaji bersama agar anak terbiasa membaca Al-Qur'an. 19 Lain halnya dengan keluarga Akhmad Muwafiq. Pendidikan Al- Qur'an yang dilakukannya yaitu dengan cara menitipkan anak di TPQ. Beliau menuturkan bahwa pendidikan yang dilakukan di TPQ lebih efektif dari pada pendidikan yang dilakukan oleh keluarganya sendiri. 16 Wawancara dengan keluarga Nurkholis, 18 November 2005. 17 Wawancara dengan keluarga Wahandi, 20 November 2005. 18 Wawancara dengan keluarga Muslih Mahfudz, 21 November 2005. 19 Wawancara dengan keluarga Juwahir, 21 November 2005.

57 D. Kendala yang dihadapi dalam penanaman amalan keagamaan anak melalui metode pembiasaan di Kelurahan Kebondalem Pemalang Dalam pelaksanaan pembiasaan amalan keagamaan anak dalam keluarga terdapat kendala yang menghambat proses pelaksanaannya, yaitu: 1. Kesibukan orang tua sehingga waktunya terbatas untuk anak Orang tua sebagai penanggungjawab terhadap pendidikan anak sering mengalami kesulitan. Dalam hal ini anak membutuhkan waktu yang banyak untuk pendidikannya, tetapi orang tuanya terkadang mengalami kesulitan karena keterbatasan waktu. Kesibukan orang tua di mana kedua orang tua bekerja untuk mencari nafkah menjadikan mereka sulit untuk mendidik anak mereka sendiri. Membiasakan anak pada hal kebaikan memang sulit. Apalagi jika orang tuanya sendiri tidak dapat meluangkan waktu karena terlalu sibuknya orang tua. Hal ini diakui oleh Bp. Sunarso yang mengakui dirinya terkadang melalaikan pengajaran agama pada anak, karena sibuk pekerjaan. 20 2. Ketaatan anak Frekuensi berkumpulnya anak dan orang tua yang terbatas oleh waktu dan pekerjaan mereka, menjadikan anak kadang tidak taat dan susah diatur. Perintah dan nasihat orang tua kadang diabaikan sehingga terkadang anak tidak mengerjakan shalat, puasa dan membaca al-qur an. Kurangnya motivasi anak untuk mengikuti pendidikan agama yang membuat orang tua merasa kesulitan. Keluarga Siti Wanisah merasakan anaknya tidak bersemangat untuk belajar, walaupun ia sudah menyekolahkan di madrasah, tetapi hal itu belum cukup, karena tidak ada keinginan dari anak itu sendiri. 21 3. Lingkungan yang kurang mendukung Masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga setelah pendidikan di lingkungan keluarga dan sekolah. Bila dilihat ruang lingkup 20 Wawancara dengan keiuarga B. Sunarso,tanggal 23 November 2005. 21 Wawancara dengan keluarga Siti Wanisah,tanggal 24 November 2005.

58 masyarakat, banyak dijumpai keanekaragaman bentuk dan sikap masyarakat. Pendidikan yang diberikan di lingkungan keluarga dan sekolah sangat terbatas, di masyarakatlah orang akan meneruskannya hingga akhir hidupnya. Segala pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di lingkungan keluarga dan sekolah akan dapat berkembang dan dirasakan manfaatnya dalam masyarakat. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan, keluarga di Kelurahan Kebondalem Pemalang mengalami kendala yang dihadapi, seperti yang dituturkan oleh Sudarwo yang mengatakan bahwa anaknya sulit untuk disuruh ketika akan shalat karena, pengaruh teman-temannya yang mengakibatkan anak tidak mau shalat. 22 Berbeda dengan keluarga Haris, anaknya sering meninggalkan shalat dikarenakan permainan play station yang membuat anak terlena sehingga tidak ingat waktu. 23 22 Wawancara dengan keiuarga Sudarwo,tanggal 24 November 2005. 23 Wawancara dengan keluarga Haris,tanggal 24 November 2005.