BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Dapat ditarik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sumardjo (2001:1) seni adalah bagian dari kehidupan manusia dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

STUDI DESKRIPTIF TARI PERSEMBAHAN YANG DIBAKUKANDAN MUSIK PENGIRING OLEH SANGGAR SINGGASANA SIAK DALAM

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di

2014 PERTUNJUKAN TARI GENDING SRIWIJAYA BAGI MASYARAKAT PERANTAU ASAL PALEMBANG DI JAWA BARAT

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB V PENUTUP. hasil dari kreatufutas masyarakat di Desa Ngalang, kecamatan gedangsari,

DAFTAR RUJUKAN. Abdulsyani. (1994). Sosiologi, skematika, teori, dan terapan. Jakarta: Bumi Aksara.

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

2017 TARI SAMBUT SEPINTU SEDULANGDI SANGGAR PESONA WANGKA KOTA SUNGAI LIAT KABUPATEN BANGKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor : 12 Tahun 2001 TENTANG

BENTUK PENYAJIAN TARI RAMPHAK DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH ABSTRAK

2015 TARI TUPPING DI DESA KURIPAN KECAMATAN PENENGAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV KESIMPULAN. Di era yang kini semakin banyak seniman-seniman tari yang semakin kreatif

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki warisan budaya yang beranekaragam. Keanekarangaman warisan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Cianjur merupakan suatu kabupaten yang luas wilayahnya +/ ,48

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Seni Dzikir Saman Di Desa Ciandur Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yulia Afrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kusumah Dwi Prasetya, 2014

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suzanne K. Langer (1998:2) menyatakan bahwa Kesenian adalah

BENTUK PENYAJIAN TARI TOR-TOR NAPOSO NAULI BULUNG PADA ADAT PERKAWINAN MANDAILING DI KELURAHAN PIDOLI DOLOK ABSTRAK

2015 KESENIAN RONGGENG GUNUNG DI KABUPATEN CIAMIS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Widyawati, 2013 Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. terletak diujung pulau Sumatera. Provinsi Aceh terbagi menjadi 18 wilayah

WARISAN BUDAYA TAK BENDA KAB. MERANGIN, JAMBI TARI SAYAK & TARI PISANG

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Bali secara umum memiliki peran di dalam keberlangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

I PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BAB I PENDAHULUAN. Kemasan Sisingaan Pada Grup Setia Wargi Muda Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

D. Dinamika Kependudukan Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Widdy Kusdinasary, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nurul Kristiana, 2013

BAB V PENUTUP. perkawinan Masyarakat Arab di Kota Medan kesimpulan sebagai berikut. a. Upacara Pernikahan Masyarakat Arab di Medan

DAFTAR PUSTAKA. Alwasilah, A. C. dkk. (2009). ETNOPEDAGOGI: Landasan Praktek Pendidikan dan Pendidikan Guru. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya etnis yang mendiami wilayah Indonesia. ciri khas itu adalah tingkat perubahan. Setidaknya dua komponen yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

diikutsertakan dalam parade tari nasional mewakili Provinsi Jambi di Taman Layang Pekasih terinspirasi dari proses upacara besaleh Suku Anak Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reggi Juliana Nandita, 2015

2015 MUSIK IRINGAN TARI TEPULOUT DISANGGAR SENI KITE SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Destri Srimulyan, 2013

2015 TARI KREASI DOGDOG LOJOR DI SANGGAR MUTIARA PAWESTRI PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa, cara berpakaian, dan cara berperilaku antara sesama. Kehadiran seni tidak

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kehidupan manusia, Bagi manusia, busana merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Indonesia merupakan negara di dunia ini yang memiliki ragam budaya

Setiap manusia sudah mengenal yang namanya seni yang sudah diterapkan

Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala *

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian ronggeng gunung merupakan kesenian tradisional masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Abdurahman, P. (1982). Cerbon. Jakarta: Sinar Harapan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesenian Angklung Buncis merupakan kesenian turun temurun yang

I. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB V KESIMPULAN A. KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, yaitu perasaan estetis. Aspek estetis inilah yang mendorong budi

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang

Gesture. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan etnis dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, hokum adat, organisasi sosial dan kesenian. Keberagaman keindahan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 PELESTARIAN TARI TRADISIONAL DI SANGGAR SUNDA RANCAGE KABUPATEN MAJALENGKA

2016 PROSES PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG DI SANGGAR SENI KUTALARAS CIRANJANG-CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NURUL HIDAYAH, 2014

Keberadaan Tari Tarik Jalur di Pisang Berebus Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asti Purnamasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. suku Melayu di Indonesia menurut sensus tahun 2000 terdiri dari: Melayu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesenian yang ada di Jawa Barat terbagi dalam dua kalangan yaitu

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

PERGESERAN MAKNA SENI TARI PRAJURITAN DESA TEGALREJO KECAMATAN ARGOMULYO

Transkripsi:

78 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa di dalam Tari Persembahan terdapat beberapa gerak dan bagian dari busana yang menjadi simbol dan mengandung makna tertentu.tari Persembahan merupakan tari yang disajikan dihadapan tamu agung yang datang berkunjung ke Riau dan merupakan ucapan terima kasih serta member kehormatan yang ikhlas dengan menyuguhkan tepak sirih lengkap dengan sirih adatnya. Tari Persembahan merupakan tarian yang memiliki simbol dan makan, yang berkembang di masyarakat, dengan menyuguhkan sekapur sirih yang bermakna rasa hormat, terima kasih dan membawa tepak sirih yang menyimbolkan ketulusan hati menerima tamu yang hadir pada acara tertentu, seperti pengukuhan, pertemuan adat, peresmian, upacara adat, dan sebagainya. Dalam penyajian Tari Persembahan ada beberapa bagian dari gerak, busana dan aksesoris yang memiliki makna dan simbol tersendiri, seperti : a. Gerak sembah merupakan simbol dari keagungan dan bermakna saling menhormati antar sesama, yang dilandasi oleh kepercayaan masyarakat Melayu Riau dan aturan-aturan yang sesuai dengan ajaran agama Islam b. Duduk bersimpuh merupakan simbol kerendahan hati yang bermakna saling menghargai antara sesama. c. Memetik bunga memeiliki nilai estetis bagi masyarakat Melayu Riau, yang merupakan simbol keindahan.

79 d. Mengapur dan melipat serta menyirih merupakan ciri khas dari tarian ini yaitu makan Sirih. e. Selembayung merupakan simbol dari balam dua sekawan yang bermakna kesetiaan kebersamaan. selembayung mencerminkan pola pemukiman masyarakat Riau, yang dilihat dari bentuk hiasan yang menyilang pada atap rumah masyarakat Melayu Riau. f. Baju kebaya labuh cekak musang dan tenun siak yang memiliki makna menutup aurat sesuai denga ajaran agama islam. g. Sanggul yang ditutup selendang bermakna sopan dan santun h. Bunga goyang yang menyimbolkan keseimbangan dan bermakna harmonisasi i. Ramen dan dokoh merupakan simbol dari aturan agama yang bermakna solat lima waktu, j. Pending dan sebai bermakna penjaga kepribadian yang beradap. Pada busana pada Tari Persembahan,warna memiliki peranan penting bagi masyarakat. Warnaemas yang mendominasi busana dan aksesoris yang dikenakan adalah simbol kemegahan yang pada zaman dahulu hanya boleh dikenakan oleh kalangan bangsawan kerajaan. Simbol dan makna dalam tari persembahan khususnya gerak dan busana, sangat erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat melayu terhadap Agama islam, yang tertuang dalam kebudayaan masyarakat Riau yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma agama Islam.

80 Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan, pegangan dan tambahan ilmu bagi para pendidik, peserta didik, seniman dan masyarakat Indonesia, khususnya Provinsi Riau, agar dapat mengetahui simbol dan makna tari Persembahan, khususnya gerak dan busana yang dikenakan pada Tari Persembahan karya O.K. Nizami Jamil. B. Rekomendasi Untuk melestarikan khasanah budaya melayu Riau khususnya Tari Persembahan karya O. K. Nizami Jamil harus mengikuti adat budaya melayu Riau, sopan santun dan tata krama harus di jaga sesuai dengan aturan yang ada. Sebaiknya tari ini di iringi oleh musik melayu dengan lagu makan sirih yang di bawakan oleh penyanyi perempuan tidak laki-laki. Dalam menarikan Tari Persembahan haruslah memperhatikan cara penyajian baik dalam gerak, pola lantai, busana, aksesoris dan isi dari tepak sirih itu sendiri, sesuai dengan aturan yang telah dibakukan oleh pemerintah Provinsi Riau. Sebagai masyarakat berbudaya, kita perlu melestarikan, memelihara kasanah budaya yang telah diwariskan secara turun temurun, karena budaya merupakan cermin dari suatu bangsa dan kita perlu mengetahui, menggali, melestarikan dan memperkenalkan budaya Indonesia khususnya Riau, agar budaya tersebut tidak hilang dimakan zaman dan di cap menjadi hak milik Negara lain. Dengan berakhirnya penelitian ini, peneliti ingin menyampaikan beberapa saran atau rekomendasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Peneliti berharap

81 rekomendasi ini dapat member manfaat bagi pembaca dikemudian hari. Adapun rekomendasi tersebut peneliti tujukan kepada: 1. Lembaga Adat Melayu di Provinsi Riau. Peneliti berharap, pemangku adat, orang tua kami, dan pemerintah daerah yang bertugas dan berada di Lembaga Adat Melayu yang ada di Provinsi Riau, dapat mendukung dan memberikan motivasi serta informasi yang dibutuhkan dalam hal seni dan budaya melayu Riau kepada para generasi penerus budaya Melayu demi melestarikan Budaya Melayu khususnya di Provinsi Riau. 2. Seniman dan Budayawan di Provinsi Riau Peneliti mengharapkan kepada para seniman dan budayawan yang mengetahui dan memiliki informasi tentang seni budaya Melayu Riau, khususnya informasi yang sangat dibutuhkan tetapi sudah jarang diketahui oleh masyarakat, dapat mendukung, membantu memberikan informasi dalam bentuk apapun demi melestarikan kesenian daerah Melayu Riau, jika informasi itiu tidak disampaikan, maka kesenian Melayu akan mudah punah dikarenakan tidak ada yang mengetahui sejarah tersebut dikemudian hari. 3. Generi penerus budaya Melayu Jangan pernah malu dengan apa yang kita lakukan, dengan banyak belajar dan berusaha dengan sungguh-sungguh, apa yang hari ini terlihat buruk akan menjadi sesuatu yang sangat berguna dan bermanfaat dikemudian hari jika kita bersungguh-sungguh melakukannya, termasuk melestarikan Tari Persembahan yang merupakan ciri khas dari Provinsi Riau.

82 4. Jurusan Pendidikan Seni Tari UPI Kepada bapak Ibu Dosen Pendidikan Seni Tari UPI, peneliti berharap dapat memberikan kesempatan dan selalu mendukung ide-ide kreatif mahasiswa/i jurusan Seni Tari yang memiliki bakat yang luar biasa, baik yang berasal dari kota bandung, maupun dari beberapa kota di seluruh Indonesia. Semoga Jurusan Pendidikan Seni Tari dapat mecetak calon pendidik yang benar-benar dapat mendidik dengan baik di kemudian hari. Semoga apa yang peneliti harapkan dapat bermanfaat dan menjadi bahan pertimbangan demi melestarikan seni budaya Indonesia khusunya Tari Persembahan di Provinsi Riau. DAFTAR PUSTAKA Aldi. Rev. (2008). Sumber Corak. [Online] Tersedia: http://revaldie.multiply.com [29 Mei 2012] Ari Kunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Revisi V, Jakarta: PT. Rineka Cipta

83 Attayaya (2009). Warisan Budaya Melayu Kepulauan Riau. [Online] Tersedia: http://www.butang-emas.net [29 Mei 2012] Bachtiar, (1982) Simbol Dalam Sistem Budaya Masyarakat. Jakarta: Pustaka Jaya Dillistone, F.W. (2002). The Power Of Simbol. Yogyakarta: Kanisius. Diah Puspitasari, E. (2010). Simbol dan Makna Busana Asean Gede dalam Tari Gending Sriwijaya. Skripsi S1 Pendidikan Seni Tari UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Hadi Sumandiyono. (2005). Sosiologi Tari. Yogyakarta: Media Abadi Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Humardani, S.D. (1982/1983). Kumpulan Kertas Tentang Kesenian. Bahan kuliah pada Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI), Surakarta. Jamil, O.K. Nizami, dkk. (2009). Pembakuan Tari Persembahan karya O.K. Nizami Jamil. Pekanbaru: C.V. Sukabina. Kasmahidayat, Yuliawan. (2010). Agama Dalam Transformasi Budaya Nusantara. Bandung: C.V. Bintang Warli Atika. Kasmahidayat, Yuliawan, Dkk. (2011). Learning More Art &Culture 1.Bandung: Grafindo Media Pratama. Koentjaraningrat.(1987). Sejarah Teori Antropologi. Jakarta: PN. Universitas Indonesia. Murgiyanto.(1983). Koreografi. Jakarta.Depdikbud Effendi, M.A. (2004). Busana Melayu, Pakaian Tradisional Daerah Riau. Pekanbaru: Yayasan Pustaka Riau Nugraheni, Trianti. (2010). Karakter Putri Pada Drama Tari Klsik Di Wilayah Budaya Jawa, Bali dan Sunda. Disertasi Ilmu Budaya Universitas Gajad Mada. Yogyakarta: Tidak diterbitkan. Narawati, Tati dan Soedarsono. (2005). Tari Sunda Dulu Kini dan Esok. Bandung: Pusat Penelitian Pengembangan Pendidikan Seni Tradisional (P4ST) Universitas Pendidikan Indonesia.

84 Narawati, Tati.(2003). Wajah Tari Sunda Dari Masa Kemasa. Bandung: Pusat Penelitian Pengembangan Pendidikan Seni Tradisional (P4ST) Universitas Pendidikan Indonesia. Omtantok Muhar.M. (2011).[Online] Tersedia: Makna Berkapur Sirih Bagi Orang Melayu. (http://puakmelayu.blogspot.com). [24 april 2012] Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (2011). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Prohatini, Nanik Sri. (2006). Seni Pertunjukan Rakyat Di Daerah Kedu Jawa Tengah Suatu Kajian Budaya. Disertasi Studi Kajian Budaya Pascasarjana Universitas Udayana. Denpasar: Tidak diterbitkan. Rosala, Dedi. (1999). Bunga Rampai Tarian Khas Jawa Barat. Bandung: Humaniora Utama Press (HUP) Santori, M.A. Djam,an dan Komariah Aan. (2010). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeta. Soewandono. (1976). Pembinaan Dan Pengembangan Tari Tradisi. Dalam Festival Desember 1975. Jakarta : Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Sedyawati, Edi. (1981). Pertumbuhan seni Pertunjukan. Jakarta : Sinar Harapan Soedarsono. R. M. (1976). Pengantar Pengatahuan Tari. Yogyakarta: Akademi Seni Indonesia. Suanda, Sumaryono Endo. (2002). Tari Tontonan, Jakarta: Kantor Sekretariat Lembaga Pendidikan Seni Nusantara. Sugiono (2010) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sumardjo, Jakob. (2001). Seni Pertunjukan Indonesia. Bandung: STSI Press. Triguna, I.B. Gede Ydha. (2000). Teori Tentang Simbol. Denpasar: Widya Darma. Widaryanto, F.X. (2007). Antropologi Tari. Bandung: Sunan Ambu Press. Zoest, Art Van. (1992). Serba Serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia

85 Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA Bentuk wawancara tanggal 25 januari 2012 bertempat di Lembaga adat Melayu Riau Pekanbaru, yang bertujuan untuk menganalisis Tari Persembahan karya O.K. Nizami Jamil, bentuk pertanyaan diantaranya sebagai berikut: a. Bagaimana latar belakang terciptanya tari persembahan?

86 b. Siapakah pertama sekali yang menciptakan tari persembahan? c. Mengapa tari persembahan ini diciptakan? d. Bagaimana bentuk penyajian tari Persembahan? Bentuk wawancara tanggal 1 februari 2012 bertempat di Lembaga Adat Melayu Siak. Bentuk pertanyaan diantaranya sebagai berikut: a. Apa simbol dan makna yang terkandung dalam Gerak Tari Persembahan? b. Unsur apa saja yang terdapat dalam gerak yang terdapat pada tari Persembahan? Wawancara tanggal 2 februari 2012 bertempat di kediaman bapak Said Ariffadillah, S.Sos, M.Si. Bentuk pertanyaan diantaranya sebagai berikut: a. Apa nama dan jenis kostum yang digunakan dalam Tari Persembahan? b. Apa simbol dan makna kostum yang digunakan penari pada Tari Persembahan? c. Apa simbol dan makna aksesoris yang dikenakan oleh Penari pada Tari Persembahan? Lampiran 2 Profil Narasumber Nama Lengkap : Drs. H. O.K Nizami Tempat tanggal lahir : Siak Sriindrapura, 21 Desember 1936, putra ke empat Orang Kaya Muhammad Djamil (sekretaris pribadi Sultan Syarif Kasim Sani II) Pendidikan : - SD 1951 di Siak Sriindrapura

87 SMP dan SMA di tahun 1951 s/d 1957,tamat di SMA Pekanbaru karena ada pemberontakan PRRI di Sumatra Tengah. b. Akademi Seni Rupa Indonesia di Yogyakarta 1962, c. FKIP UNRI Jurusan Sejarah, tingkat Sarja Muda tahun 1975. d. Teakhir Sarjana Ilmi Pendidikan di IKIP Padang. Diangkat sebagai Kepala Inspeksi Daerah Kebudayaan Perw. Dep. PKK tahun 1963 s/d 1973, ditunjuk sebagai Asisten kebudayaan Perw. Dep. PKK Provinsi Riau dan merangkap sebagai Kepala Kantor Daerah Kebudayaan Dep. P dan K. Provinsi Riau sampai tahun 1978. Kepala Bidang Kesenian Kanwil Depsikbud Propinsi Riau sampai tahun 1990, dan kemudian ditunjuk debagai Koordinator Administrasi Kanwil Depdikbud Provinsi Riau sampai tahun 1993. Terakhir di angkat menjadi Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Provinsi Riau sampai tahun 1997 dan pension sebagai PNS dengan pangkat terakhir IV E. Sempat menjadi anggota DPRD Provinsi Riau dari tahun 1997 s/d 1999. Nama : H. Encik Zulkifli Z.A Tanggal lahir : 14 juni 1947

88 Pekerjaan : sekretaris Koordinator bidang budaya dan adat istiadat melayu Riau, Lembaga Adat Melayu Riau, Pekanbaru Lampiran 3 FOTO DOKUMENTASI

89 Gambar 1 Kantor Lembaga Adat Melayu Riau Pekanbaru Gambar 2 Bersama Bapak H. Encik Zulkifli Z.A Lampiran 4

90 Gambar 1 Rumah masyarakat melayu Lampiran 5

91 Gambar 1 Busana dan aksesoris tari persembahan RIWAYAT HIDUP PENULIS

92 Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, terlahir dari pasangan bapak Surisno dan Ibu Laili.s pada tanggal 30 oktober 1990 di Siak Sriindrapura. Memiliki dua orang adik laki-laki yang bernama Firman Hidayat dan si bungsu M. Fauzan Ramadhan Penulis merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Tari, Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2008 yang berasal dari Siak Sriindrapura Provinsi Riau. Penulis pernah mengenyam pendidikan di TK Bina Kasih, SDN 001 Siak, SMPN 1 Siak dan SMA N 1 Siak. Selama proses pendidikan, penulis aktif ikut serta di sanggar-sanggar tari yang ada di Kab. Siak. Pada akhirnya penulis diterima di Universitas Pendidikan Indonesia dengan mengambil Jurusan Pendidikan Seni Tari angkatan 2008