BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi perdagangan bebas yang kini dihadapi Indonesia,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bersaing dengan kompetitornya. manfaat bersaing adalah sesuatu yang dapat didukung. Hopwood (1976);

BAB I PENDAHULUAN. konsumen akan kebutuhan mereka. Dalam menjalankan sebuah perusahaan, Perubahan lingkungan yang semakin kompleks dan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, sebuah organisasi tumbuh dan berkembang. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu metode korelasi ganda. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin tinggi membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik perusahaan besar, swasta maupun pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Rivai dan Basri, 2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan yang terakumulasi dalam diri anggota organisasi. menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan hidupnya tanpa adanya lembaga sebagai tempat mencari nafkah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain agar mereka dapat terus eksis dalam bidang usahanya. Dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu

BAB I PEDAHULUAN. yang sangat penting bagi keefektifan berjalannya kegiatan didalam organisasi. tujuan organisasi maupun tujuan pribadi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan persaingan bisnis pada era globalisasi dewasa ini. semakin tidak dapat diprediksikan. Selain itu disertai juga dengan

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MARIHAT TAMBUSAI. Rina Boru Manalu

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB 1 : PENDAHULUAN (1, 2)

BAB III METODE PENELITIAN. membantu peneliti untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Metode

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. elektronik menjadi lebih pendek. Digitalisasi mempercepat perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kesehatan bersifat holistik atau menyeluruh. Dalam mengupayakan

SKRIPSI ANALISIS KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat dalam bidang pelayanan terhadap pelanggan. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah aset

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. satu dengan yang lain dalam menyeimbangkan perekonomian masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingginya pendidikan masyarakat, maka orientasi sistem nilai dalam masyarakat pun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebaik mungkin. Keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi tidak hanya dari

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

I. PENDAHULUAN. manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumberdaya manusia tersebut diperhatikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia yang tidak menentu pada saat ini menuntut perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun oleh swasta dan baik. namun Rumah Sakit Pemerintah memiliki beban ganda yakni selain

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha menunjukkan terjadinya persaingan yang

I. PENDAHULUAN. Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penentu

BAB I PENDAHULUAN. Ulrich dalam Novliadin (2007) mengungkapkan bahwa, Kunci sukses

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sehingga perlu diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Semakin kerasnya kompetisi dunia usaha dewasa ini, memaksa perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha Indonesia agaknya sudah melalui masa trauma pasca krisis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka mengukur tingkat keberhasilan sangat dibutuhkan adanya

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Beban..., Dyah, Fakultas Psikologi 2016

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, pelayanan keperawatan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini berbagai sektor kehidupan telah mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan tersebut. Perusahaan harus bisa mengikuti berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI (Studi Kasus di SMP Negeri 5 Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan secara

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kondisi ekonomi nasional cenderung mengalami pertumbuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi pemerintah maupun swasta senantiasa. mempunyai visi untuk selalu berhasil dalam mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mempersiapkan sumber daya yang berkualitas, salah satunya sumber

BAB I PENDAHULUAN. sejak 1 Januari 2014 yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi perdagangan bebas yang kini dihadapi Indonesia, menimbulkan berbagai dampak terhadap iklim kompetisi yang tinggi di segala bidang, yang memaksa setiap perusahaan untuk bekerja lebih giat dengan efisien, efektif, dan produktif dari berbagai strategi. Tingkat kompetisi yang tinggi ini, memacu setiap perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup organisasinya, dengan demikian perusahaan dapat terus berjalan dan memenuhi kebutuhan para anggota organisasi dan memenuhi kebutuhan konsumennya. Oganisasi yang baik adalah yang secara efektif dan efisien mengkombinasikan segala sumber daya yang dimilikinya. Robert M. Grant (2001) membagi sumber daya perusahaan dalam tiga jenis: sumber daya nyata (tangible resources), sumber daya tidak nyata (intangible resources), dan sumber daya manusia (human resources). Sumber daya manusia merupakan salah satu aset penting yang dimiliki perusahaan, sehingga selayaknya perusahaan dapat mempertahankan keberadaan sumber daya manusia tersebut di perusahaan. Kinerja perusahaan akan sangat dipengaruhi dan ditunjang oleh kinerja dari setiap karyawannya. Terdapat berbagai kebijakan yang berpengaruh dalam kinerja seseorang, salah satunya adalah kebijakan dalam pemberian kompensasi yang dimaksudkan untuk memotivasi karyawan sesuai dengan hasil kinerjanya. 1

2 Kompensasi yang diberikan dalam bentuk finansial maupun non finansial, harus menjadi perhatian utama manajemen setiap perusahaan, karena pemberian kompensasi akan memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya sejalan dengan terpenuhinya kesejahteraan karyawan. Ketidaksesuaian pemberian kompensasi dapat menyebabkan banyak hal, salah satu di antaranya protes yang dilontarkan para karyawan. Kita sering mendengar banyak pekerja yang melakukan demo untuk menuntut kenaikan gaji ataupun kenaikan kompensasi kepada mereka. Seperti kasus demo yang terjadi di daerah Lahat yang dikutip dari blog Politik Saman (http://politiksaman.blogspot.com/2010/07/karyawan-mmm-demo-mintanaikkan-upah.html). Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini terjadi yaitu pemberian kompensasi dari perusahaan yang mereka rasa tidak sesuai dengan prestasi kerja yang telah mereka torehkan untuk perusahaan. Menurut Malayu SP Hasibuan (2005:121), kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang maupun yang diterima karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan oleh perusahaan. Perusahaan dalam memberikan kompensasi kepada para pekerja, terlebih dahulu melakukan penghitungan kinerja dengan membuat sistem penilaian kinerja yang adil. Para karyawan mungkin akan menghitung-hitung kinerja dan pengorbanan dirinya dengan kompensasi yang diterima. Apabila karyawan merasa tidak puas dengan kompensasi yang didapat, maka dia dapat mencoba mencari pekerjaan lain yang memberi kompensasi lebih baik. Hal itu cukup berbahaya bagi perusahaan apabila pesaing merekrut / membajak karyawan

3 mereka. Dengan demikian, perusahaan akan kehilangan karyawan mereka, terutama karyawan yang kompeten. Selain itu, menurut pendapat Astri Al Jufri dalam blognya (http://www.pnm.org.ind/2001/09/keunggulan-bersaing-berbasis-sumber- Daya.html) perusahaan akan memerlukan biaya yang lebih besar untuk merekrut dan melatih orang baru untuk dijadikan karyawan. Sehingga untuk menghindari hal tersebut, perusahaan perlu melakukan upaya untuk mempertahankan karyawannya. Salah satunya adalah dengan memberikan kompensasi yang layak dan sesuai dengan kinerjanya. Selain kebijakan mengenai kompensasi, perusahaan juga mengupayakan peningkatan kinerja karyawan melalui penerapan goal setting (penetapan tujuan). Menurut Latham dan Locke (dalam Steers dan Porters, 1983); Locke dkk (1981) menjelaskan bahwa pengertian goal setting adalah suatu gagasan untuk menetapkan tenaga kerja melaksanakan suatu pekerjaan dimana tugas yang diberikan sudah ditetapkan targetnya atau sasarannya. Ketika individu memiliki tujuan, ia akan terus berusaha sampai tujuannya tercapai. Usaha tersebut dicerminkan pada pengertian lain yang menyatakan bahwa tujuan merupakan sesuatu yang individu tersebut berusaha lakukan secara sadar. Menurut Locke, dalam mencapai tujuan yang efektif tersebut, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti komitmen tujuan (goal commitment), tingkat keterincian tujuan (goal specificity), tingkat kesulitan tujuan (goal difficulity), tujuan-tujuan partisipatif (participative goals), dan

4 umpan balik (feedback). Apabila karyawan tersebut mempersepsikan positif terhadap faktor tersebut, maka karyawan akan menunjukkan kinerja yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Goal setting merupakan salah satu alternatif langkah yang digunakan perusahaan sebagai alat untuk mengukur prestasi kerja dan keberhasilan perusahaan. Dalam hal ini, tujuan yang tidak tercapai dapat menandakan rendahnya prestasi kerja karyawan atau rendahnya produktivitas perusahaan. Kinerja pegawai dapat mencerminkan kinerja suatu organisasi, hal ini sesuai dengan pendapat Veithzal Rivai (2005:309) bahwa Dari hasil penilaian dapat dilihat kinerja organisasi yang dicerminkan oleh kinerja pegawai. Maka dapat dikatakan bahwa kinerja pegawai berhubungan erat dengan kinerja organisasi. Demikian halnya kinerja Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut sebagai tempat pelayanan kesehatan publik yang menyelenggarakan pelayanan medik dan spesialistik, pelayanan penunjang medik, pelayanan instalasi medik, dan pelayanan perawatan secara rawat jalan dan rawat inap. Klinik swasta yang dibangun pada tahun 2007 ini merupakan klinik swasta yang mengalami peningkatan jumlah pasien setiap bulannya, seperti yang dapat dilihat dalam grafik 1.1.

5 JUMLAH PASIEN RAWAT JALAN & INAP Rawat Jalan Rawat Inap 1523 820 916 967 935 1090 832 886 348 420 0 36 90 85 96 84 78 79 47 64 Grafik 1.1 Jumlah Pasien Rawat Jalan dan Inap tahun 2009 Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Pelayanan Klinik Umum Baiturrahman (30 Oktober 2010), pelayanan karyawan Klinik Umum Baiturrahman belum optimal. Hal ini disebabkan oleh sumber daya manusia yang masih rendah, jenjang karir yang belum jelas, manajemen perusahaan yang belum dijalankan secara optimal, kemampuan manajerial setiap kepala bagian masih belum optimal, dan belum ada penjabaran standar yang operasional dan baku bagi karyawan dalam menjalankan kegiatan. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen (pasien) merupakan tujuan utama klink umum Baiturrahman. Kualitas sumber daya manusia yang dimiliki akan sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen (pasien). Namun, sampai saat ini standar mengenai kinerja karyawan yang dianggap baik dalam memberikan layanan kesehatan tersebut masih belum jelas dan baku. Oleh karena itu, perlu

6 dibuat suatu sistem penilaian kinerja karyawan sebagai bahan acuan bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanannya. Karena, kinerja yang ditunjukkan karyawan dapat menjadi acuan untuk perhitungan kompensasi. Dengan adanya penilaian kinerja yang dilakukan, perusahaan juga dapat mengetahui bagaimana karyawan di Klinik tersebut mempersepsikan goal setting dalam pekerjaannya. Berdasarkan pada data dan uraian yang telah disampaikan di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dalam lingkup terbatas dengan mengambil judul Hubungan persepsi terhadap pemberian kompensasi dan goal setting dengan kinerja karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan sebelumnya, masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana gambaran persepsi terhadap pemberian kompensasi yang diterima karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut? 2. Bagaimana gambaran persepsi goal setting karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut 3. Bagaimana gambaran kinerja karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut?

7 4. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap pemberian kompensasi yang diterima dengan kinerja karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut? 5. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap pemberian kompensasi yang diterima dengan persepsi terhadap goal setting karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut 6. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap goal setting dengan kinerja karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut? 7. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap pemberian kompensasi dan goal setting dengan kinerja karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian mengenai hubungan persepsi terhadap pemberian kompensasi dengan kinerja karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui gambaran persepsi terhadap pemberian kompensasi yang diterima karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut 2. Untuk mengetahui gambaran persepsi terhadap goal setting karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut

8 3. Untuk mengetahui gambaran kinerja karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut 4. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap pemberian kompensasi yang diterima dengan kinerja karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut 5. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap pemberian kompensasi yang diterima dengan persepsi terhadap goal setting karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut 6. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap goal setting dengan kinerja karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut 7. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap pemberian kompensasi dan goal setting dengan kinerja karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini, diharapkan dapat berguna dalam beberapa hal sebagai berikut:

9 a. Memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang Psikologi, terutama Psikologi Industri dan Organisasi tentang kompensasi dan kinerja karyawan b. Memperluas khasanah keilmuan Psikologi yang dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya. 1.4.2 Kegunaan Praktis Dalam ranah praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi tersebut: a. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan dan mempraktekan secara langsung ilmu yang telah diperoleh semasa perkuliahan, khusunya keilmuan Psikologi. Penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan gambaran nyata mengenai dunia kerja kepada penulis. b. Kalangan Profesi seperti Psikolog atau Departemen SDM (Sumber Daya Manusia) Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi penilaian kinerja karyawan, serta upaya untuk dapat memahami kebutuhan kompensasi karyawan c. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai persepsi terhadap pemberian kompensasi, persepsi terhadap penerapan goal setting dan kinerja karyawan. Sehingga perusahaan

10 dapat mengambil kebijaksanaan dan tindakan untuk terus meningkatkan kinerja karyawan melalui kompensasi yang diberikan perusahaan dan penerapan goal setting yang ditujukan untuk karyawan 1.5 Hipotesis 1. Hipotetsis 1 Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi pemberian kompensasi dengan persepsi terhadap goal setting 2. Hipotesis 2 Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi pemberian kompensasi dengan kinerja karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut 3. Hipotesis 3 Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap goal setting dengan kinerja karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut 4. Hipotesis 4 Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap kompensasi dan goal setting dengan kinerja karyawan Klinik Umum Baiturrahman Kabupaten Garut 1.6 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, yaitu studi yang bertujuan untuk memperoleh jawaban tentang permasalahan yang sedang terjadi di masa sekarang secara aktual, kemudian dilakukan

11 analisis sebagai usaha tindak lanjut penyelesaian permasalahan yang berkembang tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan memberikan kuesioner dengan menggunakan skala Likert dan dibantu dengan data dari perusahaan itu sendiri. Dalam upaya menjelaskan pola hubungan antara variabel tersebut, maka digunakan metode korelasional dengan teknik analisis korelasi ganda. 1.7 Asumsi Penelitian Asumsi-asumsi penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sistem kompensasi yang didisain dengan adil dan baik, memberikan dampak positif dalam efisiensi dan kinerja setiap karyawan/individu didalamnya. 2. Dengan adanya upaya pencapaian tujuan, diharapkan individu tersebut dapat lebih menunjukkan peningkatan kinerja. 3. Kinerja dari seorang karyawan merupakan salah satu faktor dalam menentukan kompensasi yang akan diberikan. 4. Sistem pemberian kompensasi yang adil memberikan dorongan dan kesempatan bagi karyawan untuk berkinerja dan memberikan hasil lebih baik dari sebelumnya. 1.8 Populasi Populasi menurut Sugiyono (2005:72) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

12 tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian untuk ditarik kesimpulannya. Berdasarkan definisi di atas, populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah karyawan klinik Umum Baiturrahman Garut yang keseluruhannya berjumlah 26 orang, termasuk perawat dan karyawan umum lainnya. Dikarenakan jumlah karyawan yang relatif sedikit, maka keseluruhan populasi yang ada di Klinik Umum Baiturrahman dijadikan subjek penelitian, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arikunto (1998) bahwa untuk ancerancer apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dari penjelasan di atas maka yang menjadi seluruh karyawan Klinik Umum Baiturrahman Garut yang berjumlah 26 orang, maka penelitian ini merupakan penelitian populasi.