perjalanan serta hiburan (travel & entertainment) 2.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hidup seperti ini dikenal dengan gaya hidup modern. Gaya hidup modern adalah

BAB II PENGATURAN PENERBITAN KARTU KREDIT. D. Pengaturan Mengenai Pembatasan Kartu Kredit

DAFTAR PUSTAKA. , 1996, Hukum Perkreditan Kontemporer, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi nasional semakin menyatu dengan ekonomi regional dan

No. 18/33/DKSP Jakarta, 2 Desember 2016 S U R A T E D A R A N

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan pesatnya kemajuan ekonomi dan bisnis di Indonesia,

BAB III KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KREDIT BANK. A. Klausula baku yang memberatkan nasabah pada perjanjian kredit

BAB II PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN SESUAI DENGAN PENANGANAN BISNIS KARTU KREDIT DALAM ATURAN INTERNAL PT.BANK NEGARA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka menyejahterakan hidupnya. Keinginan manusia akan benda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN bagian Menimbang huruf (a). Guna mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Melihat dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa kegiatan pinjam-meminjam

BAB V PENUTUP. mekanisme dan perhitungan return dihitung dengan sistem bunga. berbunga yang telah ditetapkan oleh bank atau perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. menggembirakan. Perbankan Syariah mampu tumbuh +/- 37% sehingga total

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Sektor perbankan memiliki peran sangat vital antara lain sebagai

Oleh Anandita Sasni I Gst. Ayu Puspawati Ni Putu Purwanti Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat yang sejahtera adil dan makmur berdasarkan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. utama sekaligus menentukan maju mundurnya bank yang bersangkutan

BAB III PENUTUP. dalam pemberian kredit pada nasabah ialah selalu berpedoman pada

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok agar anak-anak tertarik untuk mengisinya dengan tabungan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara terus menerus dan berkesinambungan, yaitu pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN. KUHPerdata sehingga disebut perjanjian tidak bernama. Dalam Buku III

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Beserta Benda Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah. Undang undang Hak

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 11 /PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU

BAB I PENDAHULUAN. Bank selaku lembaga penyedia jasa keuangan memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. satu jasa yang diberikan bank adalah kredit. sebagai lembaga penjamin simpanan masyarakat hingga mengatur masalah

BAB III PENUTUP. 1. Kontrak elektronik yang dilakukan melalui SMS Banking sah sepanjang

UNIVERSITAS INDONESIA PENERAPAN PRUDENTIAL PRINCIPLE DALAM PENERBITAN KARTU KREDIT PADA BANK ABC SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. warga perseorangan lainnya, kenyataannya para ahli hukum mendefinisikan hukum

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun Menurut Pasal 1 ayat 2

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan hal

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah dan mengalami kemajuan yang cukup pesat adalah. bidang ekonomi. Dalam perekenomian salah satu bidang yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi secara internasional maupun domestik masing-masing Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dengan tumbuhnya pemahaman masyarakat bahwa bunga (interest) dan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penyediaan dana secara cepat ketika harus segera dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. perputaran uang yang terjadi, hal itu akan semakin mendorong pertumbuhan

BAB III TELAAH PUSTAKA. diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan seseorang 28. Seseorang dikatakan

AKIBAT HUKUM ALIH DEBITUR PADA PERJANJIAN KREDIT PERUMAHAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG PALU

BAB I PENDAHULUAN. kembali kepada masyarakat. Selain itu, bank juga memberikan jasa-jasa keuangan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai investasi, mengingat nilainya yang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Bank selaku badan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Dasar hukum Majelis Komisi Pengawas Persaingan Usaha dalam. memutus putusan perkara nomor 05/KPPU-I/2014

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi bangsa Indonesia. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini. Menurut ketentuan Pasal 1 ayat (2) Undang-undang No. 10

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam pembukaan Undang Undang Dasar sangat strategis dalam pertumbuhan ekonomi dan stabilitas ekonomi nasional

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan kegiatan ekonomi regional dan internasional,

BAB I PENDAHULUAN. pokok masyarakat. Pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan yang segera dari hukum itu sendiri. Tidak dapat dipungkiri, perkembangan

BAB III TINJAUAN YURIDIS MENGENAI KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KARTU KREDIT BANK MANDIRI, CITIBANK DAN STANDARD CHARTERED BANK

BAB I PENDAHULUAN. suatu persetujuan yang menimbulkan perikatan di antara pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN Siamat Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 2001, hlm. 22

BAB V PENUTUP. polis asuransi jiwa di PT Asuransi Jiwasraya Cabang Yogyakarta ini

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang ekonomi terlihat dalam Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya, maka berbagai macam upaya perlu dilakukan oleh pemerintah. lembaga keuangan yang diharapkan dapat membantu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat fundamental dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. sebelum itu, Islam telah mendefinisikan konsep risiko dan usaha dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kreditor dengan nasabah sebagai debitor. Sesuai kesepakatan antara

BAB I PENDAHULUAN. salah satu di dalamnya adalah usaha memberikan kredit.perkreditan. merupakan usaha utama perbankan (financial depening) yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga tersebut dimaksudkan sebagai perantara pihak-pihak yang. pembayaran bagi semua sektor perekonomian. 1

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. didukung dengan kondisi wilayah Indonesia yang memiliki daratan luas, tanah

BAB I PENDAHULUAN. berupa membayarkan sejumlah harga tertentu. mencukupi biaya pendidikan dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan papan adalah kebutuhan tempat tinggal untuk tidur,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya. Pertumbuhan ini dapat dilihat dari semakin banyaknya bankbank

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan prinsip kehati-hatian. Penerapan prinsip kehati-hatian tersebut ada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dan hakikat pembangunan nasional adalah untuk. menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian tersebut diperlukan dana yang besar. Dana untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. dan pertahanan keamanan. Tujuan dari pembangunan tersebut adalah untuk. dapat dilakukan yaitu pembangunan di bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. mendatangkan perbaikan demi mewujudkan cita cita bangsa yaitu

BAB I PENDAHULUAN. penduduk menjadikan Indonesia harus dapat meningkatkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. akan berakibat pula pada tidak dapat dipenuhinya kewajiban-kewajiban debitur

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis tidak lepas dari peran bank selaku pelayan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak pemberi pinjaman dan pihak peminjam. Dalam kesehariannya

NAMA : KAMMILAH KELAS : 3EB08 NPM : FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI

DAFTAR PUSTAKA A. BUKU. Abdulkadir Muhammad, Perjanjian Baku Dalam Praktek Perusahaan Perdagangan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan transaksi ekonomi pada masa sekarang ini cukup tinggi,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN KOPERASI. Perikatan-Perikatan yang dilahirkan dari Kontrak atau Perjanjian,

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah kebutuhan akan modal usaha dan investasi sebagai penunjang bisnis

BAB I PENDAHULUAN. piutang ini dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (yang selanjutnya disebut

ASPEK-ASPEK HUKUM PERKREDITAN PADA BANK EKA AYU ARTHA BHUWANA KABUPATEN GIANYAR. Oleh: I Gede Sakih Sastrawan Ida Bagus Putra Atmadja Dewa Gede Rudy

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. usahanya mengingat modal yang dimiliki perusahaan atau perorangan biasanya tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. produk dan ragam yang dihasilkan dan yang menjadi sasaran dari produk-produk

BAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank, sedangkan

I. PENDAHULUAN. untuk menanggung pembayaran kembali suatu hutang, oleh karena itu

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 4/ 11 /PBI/2002 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT BANK UMUM PASCATRAGEDI BALI GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa bank sangat penting dalam pembangunan nasional karena fungsi bank

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan kartu kredit dewasa ini merupakan suatu fenomena yang marak terjadi ditengah-tengah masyarakat. Keberadaan kartu kredit sendiri tidak terlepas dari dari adanya kemajuan teknologi yang turut mengubah pola dan cara kegiatan masyarakat, melihat adanya kemajuan teknologi tersebut, bidang perbankan mau tidak mau harus mengikuti perkembangan yang ada guna memenuhi keinginan para nasabah bank yang mengiginkan transaksi perbankan dengan cepat dan mudah. Oleh karenanya bank menawarkan kartu kredit sebagai salah satu bentuk jasa perbankan kepada para nasabahnya. Kartu kredit pada dasarnya memiliki fungsi sebagai fasilitas yang diberikan oleh bank dan merupakan bentuk pemberian kredit oleh suatu bank. 1 Lahirnya kartu kredit sendiri disebabkan karena adanya kebutuhanuntuk mengganti uang tunai dengan uang plastik dalam transaksi perjalanan serta hiburan (travel & entertainment) 2. Kebutuhan ini timbul dikarenakan penggunaan uang tunai dalam jumlah besar dapat menimbulkan risiko tersendiri, seperti membutuhkan tempat, risiko keamanan serta risiko rusak dengan berbagai sebab. 3 Dengan 1 Johannes Ibrahim, Kartu kredit: Dilematis Antara Kontrak dan Kejahatan, cet. 1, (Bandung: PT Refika Aditama,2004), hlm. 16. 2 Mengenal kartu kredit (3), (http.oneconsulting.com), selasa 30n0vember 2010, diakses 10 november 2015. 3 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, ed. 1, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2007) hlm 169-170. 1

2 hadirnya kartu kredit, maka risiko-risiko yang ada diminimalkan. 4 Itulah sebabnya mengapa pengguanaan kartu kredit dinilai lebih praktis, aman dan efesien dibandingkan dengan membawa uang tunai pada saat berpergian. Kepraktisan inilah yang membuat banyak orang memilih untuk menggunakan kartu kredit dalam setiap transaksinya. Kartu kredit merupakan alat pembayaran yang simpel, efesien dan mudah bagi pemegang kartu. 5 Kartu kredit seperti pinjaman. Ketika melakukan pembelanjaan dengan kartu kredit, maka Anda pun seperti dipinjamkan sejumlah uang sejumlah nilai pembelanjaan yang dilakukan. Bank akan mengenakan biaya dari penggunaan uang itu istilah yang dikenal adalah bunga. Nasabah bisa bebas dari beban biaya atau bunga tersebut. Asalkan, membayar secara penuh tagihan yang ada sebelum jatuh tempo pembayaran yang sudah ditentukan. Bukan artinya bebas biaya sama sekali, Karena, nasabah akan dikenakan biaya materai dari pembayaran yang dilakukan. Peraturan Pemerintah (PP) No. 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Bea Materai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal, biaya materai ini akan dibebankan untuk pembayaran nominal di atas Rp250.000. Biaya materai untuk pembayaran nominal antara Rp250.000 Rp1.000.000 adalah Rp3.000. Sedangkan, pembayaran di atas Rp1.000.000 akan dibebankan biaya materai Rp6.000. Berbeda apabila dalam suatu kondisi nasabah tidak melunasi semua tagihan. Nasabah akan dikenakan bunga atas jumlah tagihan yang tersisa. 4 IBID, hal. 170. 5 Aep S Hamidin, Tips & Trik Kartu Kredit: Memaksimalkan Manfaat & Mengelola Resiko Kartu Kredit, cet. 1, ( Yogyakarta MedPress, 2010), hal.9.

3 Tingkat suku bunga tiap kartu biasanya berbeda. Sebab, sebagian memperhitungkan masa tenggang, sedangkan beberapa lainnya mulai menagihkan bunga dari tanggal transaksi atau saat transaksi terproses dalam sistem. Bahkan, ada juga yang menagihkan bunga dimulai dari tanggal penagihan. Nasabah wajib memahami ketentuan dan kebijakan dari kartu kredit yang dimiliki. Berbeda dengan pinjaman lain,bunganya bisa dihitung harian atau bulanan. Menyikapi hal tersebut, Bank Indonesia (BI) melarang penghitungan bunga majemuk atas bunga kartu kredit. Dengan terbitnya Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/2/PBI/2012, tentang Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu, melarang bank penerbit kartu kredit mengenakan bunga terhadap denda, biaya dan bunga terutang. Artinya bank tidak memasukkan bunga, biaya dan denda terutang sebagai komponen penghitungan bunga kartu kredit. Setiap bank juga akan memberlakukan bunga atas transaksi pembelanjaan yang akan ditagihkan dengan beberapa ketentuan. 1. Nasabah melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo 2. Melakukan pembayaran kurang dari total tagihan Kartu Kredit (pembayaran tidak penuh) 3. Melakukan pembayaran penuh setelah tanggal jatuh tempo pembayaran Selain dikeluarkan aturan tersebut, bank Indonesia juga membatasi pengunaan kartu kredit. Melalui Surat Edaran No. 14/17/DASP tentang

4 Penyelenggaraan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu. 6 Surat edaran yang mengatur perihal perubahan atas surat edaran bank indonesia nomor 11/10/DASPperihal penyelenggaraan kegiatan alat pembayaran dengan menggunakan kartu (APMK). Hal tersebut menjadi menarik untuk diteliti, karena dari semua aturan yang baru diterapkankan Bank Indonesia, bank Rakyat Indonesia Cabang Yogyakarta malah memberikan fasilitas bunga rendah. Hal tersebut sangat bertolak belakang, dikarenakan bunga kartu kredit lebih besar diantara produk kredit lainnya. Terlebih lagi jika hal tersebut dikaitkan dengan prinsip kehati-hatian perbankan. berikut: Black Law Dictionary memberikan rumusan tentang prinsip sebagai Principle. A fundamental truth or doctrine, as of law; a comprehensive rule or doctrine which furnishes a basis or origin for others; a settled rule of action, procedure, or legal determination. A truth or proposition so clear that it cannot be proved or contradicted unless by a proposition which is still clearer. That which constitutes the essence of a body or its constituent parts. 7 Prinsip merupakan sebuah kebenaran mendasar atau doktrin. Sebagai hukum, aturan yang komprehensif atau doktrin yang melengkapi dasar atau asal bagi orang lain, yang menetap aturan tindakan, prosedur, atau penentuan hukum. Sebuah kebenaran atau proposisi sehingga jelas bahwa hal itu tidak bisa terbukti atau bertentangan kecuali dengan proposisi yang masih jelas. Itulah yang merupakan esensi dari tubuh atau bagian-bagian penyusunnya. 6 Mau Tahu Cara Hitung Bunga Kartu Kredit Anda. (http://file:///c:/kredit/mau%20tahu%20cara%20hitung%20bunga%20kartu%20kredit%20and a%20%20_%20cekaja.htm 7 Henry Campbell Black, 1979. Black law dictionary. 5th edtion. St. Paul,minn: west Publishing Co., hal.1357

5 Prinsip kehati-hatian (prudent banking principle) adalah suatu asas atau prinsip yang menyatakan bahwa dalam menjalankan fungsi dan kegiatan usahanya wajib bersikap hati-hati (prudent) dalam rangka melindungi dana masyarakat yang dipercayakan padanya. Hal ini disebutkan dalam Pasal 2 UU Nomor 10 Tahun 1998, bahwa Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. 8 Hal-hal tersebut sangatlah tidak sinkron dengan keadaan dilapangan. Maka dari itu penulis tertarik melakukan penelitian, tentang penerapan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kartu kredit bunga rendah pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1 Mengapa Bank Rakyat Indonesia Cabang Yogyakarta memberikan bunga rendah pada kartu kredit jika dikaitkan dengan prinsip kehati-hatian perbankan? 2. Bagaimana penerapan prinsip kehati-hatian dalam pemberian bunga rendah serta proses dari penerbitan kartu kredit? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 8 Rachmadi Usman, Aspek-aspek Perbankan di Indonesia,(PT.Gramedia Pustaka Umum Utama, 2001), hal.18

6 1. Tujuan Obyektif a. Mengetahui dan mengkaji bagaimana Bank Rakyat Indonesia Cabang Yogyakarta memberikan bunga rendah pada kartu kredit jika dikaitkan dengan prinsip kehati-hatian perbankan? b. Mengetahui dan hambatan apa saja dalam penerapan prinsip kehati-hatian dalam pemberian bunga rendah serta proses dari penerbitan kartu kredit? 2. Tujuan Subyektif Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Magister Kenotariatan dari Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. D. Keaslian Penelitian Sejauh pengamatan penulis, memang ada penelitian atau penulisan hukum yang membahas masalah Kartu Kredit. Dari pengamatan penulis di lingkungan perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada terdapat karya penulisan berupa tesis yang membahas tentang Kartu Kredit seperti penulisan hukum: 1. Tetty Ondi Sari. 9 Tesis. 2006. Penerapan prinsip kehati-hatian dalam mengelola kartu kredit untuk mencegah kredit bermasalah perbankan nasional Rumusan masalah: 9 Tetty Ondi Sari.. Penerapan prinsip kehati-hatian dalam mengelola kartu kredit untuk mencegah kredit bermasalah perbankan nasional Tesis, Program Magister Kenotariatan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2006.

7 a. Bagaimanakah penerapan kehati-hatian perbankan (prudent banking) dalam mengelola kartu kredit (credit card) untuk mencegah kredit bermasalah? b. Bagaimana perlindungan hukum bagi nasabah pemegang kartu kredit sehubungan dengan penerapan prudent banking? 10 2. Yudha Kusuma Putra. Tesis. 2006. Perlindungan hukum terhadap para pihak dalam penerbitan kartu kredit di bank BRI Jambi. Rumusan masalah: a. Bagaimanakah pelaksanaan perjanjian penerbitan kartu kredit di Bank BRI Cabang Jambi? b. Bagaimanakah perlindungan hukum bagi para pihak dalam penerbitan kartu kredit serta upaya penyelesaiannya? Dengan demikian penelitian dengan judul Penerapan Prinsip Kehati-Hatian Bank Rakyat Indonesia Cabang Yogyakarta Dalam Pemberian Bunga Rendah Kartu Kredit Kepada Debitur. Penelitian ini menitik beratkan dalam hal pemberian bunga rendahnya. Dikaitkan dengan prinsip kehatihatian penulis beranggapan penelitian ini asli. Persamaan mendekati materi yang ingin didekati penulis, jika kemudian hari ditemukan terdapat kemiripan diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi kelengkapan terhadap penelitian yang telah dilakukan oleh penulis lain sebelumnya. 10 YudhaKusumaPutra. Perlindunganhokumterhadapparapihakdalampenerbitankartukredit di bank BRI Jambi.Tesis, Program Magister Kenotariatan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2009.

8 E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik untuk kepentingan akademis maupun kepentingan praktis, yaitu: 1. Manfaat Akademis a. Hasil penelitian ini secara akademis diharapkan dapat memperluas pengetahuan ilmu hukum, khususnya bidang hukum perdata serta bermanfaat bagi penelitian-penelitian ilmu hukum selanjutnya. b. Dapat digunakan sebagai salah satu kelengkapan dalam untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan Universitas Gadjah Mada. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapakan dapat mengetahui bagaimana penerapan prinsip kehati-hatian perbankan pada Bank Rakyat Indonesia,dalam memberikan bunga rendah kepada debitur pada kartu kredit,dalam menjalankan kegiatan perbankannya. Agar nasabah terlindungi dan mengetahui bagaimana prosedur penetapan suku bunga dalam meberikan bunga kartu kredit.