BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Konsep Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

BAB IV ANALISA A. PELAKSANAAN IB RAHN EMAS DI BANK JATENG SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Implementasi gadai di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan IB Rahn Emas di Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang Rahn menurut bahasa berarti ats-tsubut dan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Akad pada produk Gadai Emas di bank Syariah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah. sejak tahun 2009 dengan jumlah lebih dari 900 nasabah rahin.

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GADAI EMAS DI KOSPIN JASA SYARIAH DIPANDANG FATWA DSN NOMOR: 26/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN EMAS.

Rahn - Lanjutan. Landasan Hukum Al Qur an. Al Hadits

BAB V PENUTUP. kepada Kospin Jasa Syariah sebagai agunan atas pembiayaan yang di terima

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu. akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung

A. Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Gadai. emas BSM adalah penyerahan hak penguasaan secara fisik atas

BAB IV ANALISIS BESARAN UJRAH DI PEGADAIAN SYARIAH KARANGPILANG SURABAYA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam

Rahn /Gadai Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Tentang Pelaksanaan Produk Pembiayaan Gadai Emas

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PEMBAHASAN. dipaparkan pada bab sebelumnya. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknik analisa data

BAB IV PENUTUP. 1. Prosedur untuk mendapatkan pinjaman Gadai Emas adalah Nasabah. membawa benda berharga yang akan digadaikan berupa emas dengan

BAB IV TINJAUAN FATWA NO /DSN-MUI/III/2002 TERHADAP IMPLEMENTASI AKAD IJA>RAH PADA SEWA TEMPAT PRODUK GADAI EMAS BANK BRI SYARIAH KC SURABAYA

BAB II KAJIAN TEORI. Pelaksanaan Gadai dengan Sistem Syariah di Perum Pegadaian. penjagaan dan penaksiran serta dilakukan hanya sekali pembayaran.

BAB IV ANALISIS HYBRID CONTRACT PADA PRODUK GADAI ib EMAS DI PT. BRI SYARIAH KCP GRESIK

BAB III PROFIL PEGADAIAN SYARIAH DI PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Di

BAB IV ANALISA KONSEPTUAL DAN APLIKATIF GADAI EMAS (AR-RAHN) PT. BPRS BHAKTI SUMEKAR SUMENEP

BAB III PRINSIP KEADILAN TERHADAP AKAD RAHN EMAS DI BMT. transaksi yang menggunakan dua akad, yaitu akad rahn dan akad ijarah.

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS KINERJA PEMBIAYAAN GADAI EMAS SYARIAH DALAM MENIGKATKAN PROFITABILITAS DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN A) Pengertian Gadai Emas

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Akuntansi Pendapatan, Pegadaian Konvensional, Pegadaian Syariah

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gadai Emas Pada Bank BRI Syariah KCP Bukittinggi. produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. peneliti menemukan beberapa hal penting yang bisa dicermati dan dijadikan acuan penelitian ini.

RAHN DI PEGADAIAN SYARIAH KARANGPILANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS PENERAPAN MULTI AKAD DALAM PEMBIAYAAN ARRUM (USAHA MIKRO KECIL) PEGADAIAN SYARIAH (STUDI KASUS DI PEGADAIAN SYARIAH PONOLAWEN KOTA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jasa perbankan dikeluarkan oleh bank syariah untuk nasabah dan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB III PEMBAHASAN. Dalam istilah bahasa Arab, gadai diistilahkan dengan rahn dan dapat juga

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Perum Pegadaian Syari ah Cabang Bandar Lampung

BAB IV MEKANISME AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN PRODUK MULIA DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG PEKALONGAN

Financial Check List. Definisi Pegadaian. Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? Kapan Masyarakat. Menggunakan Jasa. Pegadaian?

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

BAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI PEMALANG

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB III PENERAPAN TIMBANGAN DIGITAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN MARHUN BIH KEPADA NASABAH DI PT PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Allah S.W.T. sebagai khalifah untuk memakmurkan

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR GADAI EMAS SYARIAH

BAB IV IMPLEMENTASI PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG ULAK KARANG PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nadhifatul Kholifah, Topowijono & Devi Farah Azizah (2013) Bank BNI Syariah. Hasil Penelitian dari penelitian ini, yaitu:

BAB IV ANALISIS TENTANG KEPATUHAN SYARIAH PADA PRODUK GADAI EMAS

BAB II PELAKSANAAN GADAI EMAS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU MEULABOH

BAB III PENERAPAN PERHITUNGAN BIAYA IJARAH DI PERUM PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB III PEMBAHASAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam istilah bahasa Arab, gadai di istilahkan dengan rahn dan juga dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB III MEKANISME GADAI EMAS DANSTRATEGI PENYELAMATAN PEMBIAYAAN GADAI EMAS

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perekonomian, seperti perkembangan dalam sistim perbankan. Bank

BAB I PENDAHULUAN. sebagai jaminan secara hak, tetapi dapat diambil kembali sebagai tebusan. Gadai

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI GADAI SYARIAH (RAHN) PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG MANADO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bank Syariah Mandiri Cabang Kaliurang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK GADAI TANAH SAWAH DI DESA ULULOR KECAMATAN PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI

BAB III OPERASIONAL MURA>BAHAH PADA PRODUK TABUNGAN EMAS TERHADAP KEUNTUNGAN DANA TITIPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian (akad) antara

Kartika dan Nur, Analisis Penerapan Akuntansi Gadai Syariah (Rahn) Pada Pegadaian Syariah Cabang Jember

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pinjam meminjam menjadi salah satu cara terbaik untuk

Produk Talangan Haji Perbankan Syariah

Analisis Pelaksanaan Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomer : 26/DSN- MUI/III/2002 Tentang Rahn Emas pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Cimahi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan ekonomi yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. Hal ini

BAB III PERBANDINGAN HUKUM JAMINAN FIDUSIA MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 DENGAN HUKUM RAHN TASJÎLÎ

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sejarah pertumbuhan bank syariah. 1 Bank secara. kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

BAB III. Pola Tajdi>d al- aqd (akad baru) Rahn Di Pegadaian Syariah Kebomas Gresik

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Sruktur Organisasi BNI Syariah Cabang Malang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PENERAPAN PERHITUNGAN BIAYA IJARAH DI PERUM PEGADAIAN SYARIAH PEKALONGAN. A. Akad Rahn dan Ijarah di Pegadaian Syariah Pekalongan

Sejarah berdiri pada tahun 1946, Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan bank

ANALISIS PENETAPAN KEWAJARAN HARGA PADA PEMBIAYAAN RAHN DI BANK MANDIRI SYARI'AH

BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Dengan menganut sistem yang berbeda dari bank konvensional, bank

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. kepada Muhammad S.A.W. sebagai petunjuk dan pedoman yang mengandung

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi

TANGGUNG JAWAB MURTAHIN (PENERIMA GADAI SYARIAH) TERHADAP MARHUN (BARANG JAMINAN) DI PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SYARIAH UJUNG GURUN PADANG

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Konsep Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan Pada masa sekarang akad rahn diterapkan dalam produk bank syariah yang dioperasionalkan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Hal ini sangat penting mengingat mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama Islam cenderung ingin mendapatkan transaksi keuangan secara syariah, termasuk juga dengan transaksi gadai yang sah menurut syariat Islam. Alasan demikian yang menjadi latar belakang BNI Syariah meluncurkan produk BNI ib Gadai Emas, selain adanya undang-undang anti monopoli dan persaingan dengan bank syariah lain dalam menginovasikan produk produknya. Produk BNI ib Gadai Emas atau disebut juga dengan pembiayaan rahn (gadai emas) adalah penyertaan jaminan atau hak penguasaan secara fisik atas barang berharga berupa emas (lantakan atau perhiasan beserta aksesorisnya) kepada bank sebagai jaminan atas pembiayaan yang diterima. Produk ini dapat disamakan pada kegiatan menggadaikan barang di pegadaian umum untuk mendapatkan dana segar dengan mudah dan cepat. Namun, yang membedakannya adalah dari segi hukum lebih menggunakan prinsip syariah. Dalam hal ini BNI Syariah memiliki payung panduan ekonomi Islam, yakni pada ketentuan Dewan Syariah Nasional (DSN). Dan hal lain yang membedakannya adalah 54

55 pada barang yang dijadikan sebagai jaminan, untuk produk BNI ib Gadai Emas barang jaminannya adalah berupa emas. 60 4.1.1 Landasan Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan memiliki konsep yang tetap berlandaskan pada: a. Al Quran, yakni Qs. Al Baqarah ayat 283. b. Hadist, diantaranya yaitu: H.R. Al Bukhari dan Muslim dari Aisyah ra. H.R. As Syafi I, Al Daraquthni dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah ra. c. Fatwa DSN-MUI No.25/DSN-MUI/2002 tanggal 26 Juni 2002 tentang rahn dan Fatwa DSN-MUI No.26/DSN-MUI/2002 tanggal 28 Maret 2002 tentang rahn emas. 61 Landasan yang dijadikan konsep pembiayaan rahn (gadai emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan tetap berprinsip pada hukum Islam. Sehingga menjamin nasabah bahwa pembiayaan rahn tetap berkah dan amanah karena dilaksanakan secara syariah Islam. 60 Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 27 Juli 2011. 61 Power Point Layanan Gadai Emas Syariah dari BNI Syariah Cabang Pekalongan, diambil pada tanggal 20 Juli 2011

56 4.1.2 Rukun Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan Rukun rahn adalah hal yang harus ada ketika melakukan pembiayaan rahn (gadai emas) dan dalam hal ini rukun rahn di BNI Syariah Cabang Pekalogan meliputi: a. Rahin (yang menggadaikan) Dalam hal ini rahin merupakan nasabah yang melakukan permohonan pembiayaan rahn (gadai emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan. b. Murtahin (yang menerima gadai) Murtahin, yaitu BNI Syariah, selaku pihak yang memberikan pembiayaan rahn (gadai emas) kepada rahin (nasabah). c. Marhun (barang yang digadaikan) Marhun adalah benda yang digadaikan sebagai barang jaminan dalam pembiayaan rahn oleh rahin kepada murtahin. Dan dalam hal ini benda yang dijadikan marhun di BNI Syariah adalah berupa emas. d. Marhun bih (hutang / pinjaman) Marhun bih adalah uang pinjaman yang diberikan murtahin kepada rahin yang besarannya ditentukan berdasarkan nilai taksiran kualitas emas yang dijadikan barang gadai oleh pihak bank.

57 e. Sighat: Ijab dan Qabul Merupakan perjanjian / akad antara murtahin dan rahin. Akad yang digunakan oleh BNI Syariah dalam pembiayaan rahn ini tidak hanya menggunakan akad rahn tetapi juga menggunakan akad qord dan ijarah. 62 4.1.3 Syarat Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan Adalah suatu hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pembiayaan rahn (gadai emas) yang menjadi keabsahan transaksi pembiayaan rahn (gadai emas) di BNI Syariah, diantaranya meliputi: a. Rahin dan murtahin berakal sehat. b. Sighat tidak boleh terikat dengan syarat tertentu. c. Marhun bih (hutang / pinjaman) wajib dikembalikan oleh murtahin dan pembiayaan dapat dilunasi dengan menggunakan barang yang diserahkan pada pihak murtahin. d. Marhun (barang) harus bisa dijual (nilainya seimbang dengan pembiayaan), memiliki nilai, milik sah dari rahin, dan dapat dikuasai secara hukum. 63 62 Power Point Gadai Emas Syariah (Rahn) dari BNI Syariah Cabang Pekalongan, diambil pada tanggal 20 Juli 2011. 63 Ibid.,

58 4.1.4 Skema Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan Skema rahn adalah merupakan alur pembiayaan rahn di BNI Syariah Cabang Pekalongan. Alur ini harus dilakukan secara bertahap demi kelancaran dan keabsahan transaksi pembiayaan rahn (gadai emas) yang dilakukan. Gambar 4.1 Skema Proses Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan. Pembiayaan b. Pemberian Pembiayaan / Pinjaman (Marhun Bih) BNI Syariah Cabang Pekalongan a. Perjanjian Akad (ijarah & qardh) d. Pengembalian Hutang & Ujroh Hikma e. Pengembalian Marhun c. Penyerahan Marhun Emas Keterangan: a. Perjanjian Akad (Rahn, Ijarah, dan Qardh): musyawarah antara BNI Syariah Cabang Pekalongan (murtahin) dan Hikma (rahin), dimana dalam hal ini untuk menentukan besar pinjaman (marhun bih), besar biaya administrasi, dan biaya pemiliharaan barang jaminan (ujroh). b. Pemberian Pinjaman (marhun bih): Setelah terjadi mufakat antara BNI Syariah Cabang Pekalongan (murtahin) dan Hikma (rahin) maka pihak BNI Syariah Cabang Pekalongan (murtahin) memberikan uang pinjaman (marhun bih) sebesar 100% dari kesepakatan besar pinjaman kepada Hikma (rahin).

59 c. Penyerahan barang jaminan emas (marhun): Setelah Hikma (rahin) menerima pinjaman (marhun bih) maka Hikma(rahin) berkewajiban menyerahkan barang jaminan hutang berupa emas (marhun) kepada BNI Syariah Cabang Pekalongan (murtahin). d. Hutang / Pinjaman (marhun bih) dikembalikan dan ditambahi biaya pemeliharaan (ujroh): Hikma (rahin) berkewajiban membayar pinjaman (marhun bih) sebesar 100% dan ditambahi biaya pemeliharaan barang jaminan (ujroh) sebesar kesepakatan awal. e. Barang jaminan emas (marhun) dikembalikan: jika Hikma (rahin) telah melunasi semua hutang (marhun bih) dan biaya pemeliharaan (ujroh) maka BNI Syariah Cabang Pekalongan (murtahin) berkewajiban mengembalikan barang jaminan emas (marhun) kepada Hikma(rahin). 64 4.1.5 Ketentuan Umum Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan Ketentuan umum pembiayaan rahn (gadai emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan merupakan peraturan yang mengatur hak dan kewajiban antara murtahin dan rahin, berikut ketentuan umum yang digunakan di BNI Syariah Cabang Pekalongan: 64 Power Point Layanan Gadai Emas Syariah dari BNI Syariah Cabang Pekalongan, diambil pada tanggal 20 Juli 2011.

60 a. Murtahin (penerima barang; bank) mempunyai hak untuk menahan marhun (barang jaminan; emas) sampai semua marhun bih (hutang / pinjaman) dilunasi. b. Marhun (barang jaminan; emas) dan manfaatnya tetap menjadi milik rahin (nasabah). c. Pemeliharaan dan penyimpanan marhun (barang jaminan; emas) dapat dilakukan murtahin (penerima barang; bank) dan biaya pemeliharaan penyimpanan (ujroh) tetap menjadi kewajiban rahin (nasabah). d. Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhun (barang jaminan; emas) tidak boleh berdasarkan jumlah pembiayaan (qardh). e. Penjualan marhun (barang jaminan; emas): 1) Apabila jatuh tempo murtahin (penerima barang; bank) harus memperingatkan rahin (nasabah) untuk segera melunasi marhun bih (hutang / pinjamannya). 2) Apabila rahin (nasabah) tidak dapat melunasi marhun bih (hutang/pinjaman) maka marhun (barang jaminan; emas) dijual paksa / dieksekusi melalui lelang sesuai syariah. 3) Hasil penjualan marhun (barang jaminan; emas) digunakan untuk melunasi hutang (marhun bih), biaya pemeliharaan, biaya penyimpanan dan biaya penjualan. 4) Kelebihan hasil penjualan menjadi milik rahin (nasabah) dan kekurangannya menjadi kewajiban rahin (nasabah).

61 Ketentuan umum pembiayaan rahn (gadai emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan di atas, disesuaikan dengan berdasarkan Fatwa DSN-MUI No.25/DSN-MUI/2002 tanggal 26 Juni 2002 tentang rahn. 65 4.1.6 Konsep Barang Jaminan (Marhun) pada Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan Barang yang diterima sebagai agunan / jaminan dalam pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah adalah emas perhiasan dan emas lantakan / batangan bersertifikat. Emas perhiasan tidak harus dilengkapi dengan kwitansi pembelian, sedangkan emas batangan harus dilengkapi dengan sertifikat resmi aneka tambang / logam mulia (ANTAM) atau perusahaan terkait. Kadar karat emas yang dijadikan barang gadai adalah 16 karat sampai dengan 24 karat. Menggunakan emas sebagai barang jaminannya karena emas dinilai sebagai barang yang nilainya stabil, likuid, dan aman secara riil. Emas dipandang mempunyai karakteristik yang berbeda dengan komoditi lainnya. Emas dipersepsikan bernilai diseluruh dunia. Emas mempunyai supplay terbatas dan permintaan yang tidak terbatas sehingga harga emas dari waktu ke waktu kian naik. (Lampiran 4.1). 66 Dibawah ini terdapat grafik yang menggambarkan kenaikan harga emas, yakni grafik emas terhadap Dollar. Terbaca pada kurun 65 Power Point Layanan Gadai Emas Syariah dari BNI Syariah Cabang Pekalongan, diambil pada tanggal 10 Agustus 2011. 66 Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 27 Juli 2011.

62 waktu 20 tahun terakhir, dapat disimak setidaknya bagian separo akhir dari grafik tersebut, yakni rentang tahun 2000 hingga 2011 dapat dikatakan nilai emas terus meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu sekalipun terdapat fluktuasi didalamnya. 67 Gambar 4.2 Grafik Emas terhadap Dollar. Karakteristik dari harga emas yang demikian, yang menjadikan emas tidak hanya sebagai pengaman nilai uang, yang artinya nilai nominal uang kita aman karena tidak tergerus inflasi, tetapi juga sebagai ladang investasi yang tentunya akan menggiurkan nasabah, apalagi dengan transaksi syariah yang terjamin secara syariat agama Islam. Pemikiran demikian, yang menjadi alasan penggunaan barang jaminan berupa emas pada produk BNI ib Gadai Emas. Keuntungan dari gadai emas pada produk BNI ib Gadai Emas adalah uang pinjaman bisa dipakai oleh nasabah, sedangkan emas meskipun diserahkan ke bank, tetapi emas tersebut tetap menjadi hak milik nasabah karena akad yang digunakan adalah akad gadai. Dan apabila setelah kurun waktu 67 www.emastoday.com, diakses pada tanggal 25 Agustus 2011.

63 beberapa bulan, misalnya harga emas mengalami kenaikan maka setelah ditebus emas bisa dijual dengan harga di atas harga beli emas dahulu. Artinya nasabah mendapat dua keuntungan, yakni keuntungan pertama nasabah dapat menggunakan uang pinjaman gadai untuk perputaran emas dan keuntungan kedua nasabah bisa menikmati harga jual emas yang lebih tinggi. Kenaikan harga emas dunia berpengaruh terhadap standar nilai taksiran emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan. Dengan kenaikan harga emas ini sangat berpengaruh dalam besarnya jumlah pinjaman yang diberikan oleh BNI Syariah Cabang Pekalongan kepada calon nasabahnya. Kebijakan harga agunan emas yang digunakan sebagai acuan oleh BNI Syariah dalam memfasilitasi pembiayaannya, diantaranya yaitu harga pasar umum, harga pasar perusahaan, harga pasar lokal / setempat, dan daftar SPLE. 68 Keempat point tersebut dijadikan acuan BNI Syariah Pusat dalam menentukan harga emas, dimana keputusan harga emas dari BNI Syariah Pusat akan menjadi ketetapan harga emas pada cabang-cabang BNI Syariah di seluruh Indonesia. Pembiayaan rahn (gadai emas) ini tergantung pada nilai taksiran emas yang digadaikan. Pembiayaan ini sangat fleksibel untuk kebutuhan dana yang mendesak, baik untuk kepentingan bisnis maupun rumah tangga. Selain itu pembiayaan ini dapat menguntungkan bagi para investor emas dengan memanfaatkan pembelian pada saat murah. 68 Power Point Layanan Operasional dan Sistem Gadai Syariah dari BNI Syariah Cabang Pekalongan, diambil pada tanggal 10 Agustus 2011.

64 4.1.7 Konsep Pelayanan Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalogan Konsep produk pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas yang demikian, membuat produk ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya, yaitu prosedurnya yang mudah karena persyaratannya mudah dan proses menggadai yang sangat sederhana, murah karena tarif dihitung secara harian, serta berkah dan amanah karena dikelola secara syariah. Produk ini bisa menampung aneka emas batangan dan emas perhiasan dengan biaya simpan yang cukup ringan, yakni 1,6% per bulannya dari nilai taksir barang yang digadaikan. Jangka waktu menggadai tiga bulan dan dapat diperpanjang atau diperbaharui secara terus menerus. Selain itu, biaya pemeliharaan dan perawatan dihitung secara harian dan dipungut di belakang pada saat pelunasan. Pembiayaan rahn (gadai emas) yang diberikan sebesar 80% sampai dengan 97% dari nilai taksiran emas yang digadaikan. Minimal nilai barang yang digadaikan sebesar Rp.1.000.000,- dan minimal nilai pembiayaan yang diajukan sebesar Rp.5.000.000,-. 69 Adapun fasilitas yang didapat nasabah dari pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas ini, yaitu barang agunan aman karena diasuransikan (Asuransi gadai Gold In Save). Jadi jika terjadi kehilangan atau rusaknya barang jaminan bank bertanggung jawab penuh atas barang jaminan tersebut, yang nilai penggantiannya 69 Brosur Pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan

65 disesuaikan dengan nilai taksiran barang jaminan yang digadaikan pada waktu itu. Dan nasabah tidak dipungut biaya asuransi karena biaya asuransi menjadi tanggung jawab bank, dimana pembayarannya diambilkan dari pendapatan pembiayaan rahn (gadai emas). Selain itu, diberikan fasilitas kartu ATM yang dapat ditarik tunai diseluruh jaringan BNI sehingga sangat memudahkan nasabah dalam bertransaksi. Disamping itu, lebih aman karena pembiayaan nasabah langsung masuk rekening yang dibuka guna proses transaksi pembiayaan rahn (gadai emas) karena proses transaksi tersebut tidak bisa dilakukan secara tunai melainkan harus melalui pembukaan rekening. Pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas ini berorientasi pada kegiatan ta awun atau tolong menolong (nonprofit). Konsep inilah yang dimanfaatkan oleh BNI Syariah Cabang Pekalongan dengan berlombalomba untuk memberikan biaya yang lebih ringan dibanding pesaingnya. (Lampiran 4.2) 70 4.2 Implementasi Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan Pembiayaan rahn (gadai emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan diimplementasikan dengan meluncurkan sebuah produk yang bernama BNI ib Gadai Emas. Produk ini diluncurkan pada tanggal 19 Oktober 2009 dan merupakan produk unggulan di BNI Syariah Cabang Pekalongan karena 70 Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 11 September 2011.

66 produk ini resikonya kecil, profit yang diberikan lebih besar daripada pembiayaan konsumtif lain atau investasi lainnya, dan dari sisi jaminan lebih aman karena apabila terjadi wan prestasi dalam pembiayaannya, barang jaminan bisa langsung dijual. 71 4.2.1 Proses atau Prosedur Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan Secara garis besar proses atau prosedur pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan dapat dijelaskan sebagai berikut: 72 a. Nasabah (rahin) mendatangi kantor BNI Syariah (murtahin) untuk melakukan permohonan pengajuan fasilitas pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Membawa barang jaminan (marhun bih) berupa emas perhiasan dan atau emas lantakan / batangan yang dilengkapi dengan sertifikat logam mulia (ANTAM) atau perusahaan terkait dengan kualitas emas atau kadar karat emas minimal 16 karat sampai dengan 24 karat, yang akan diserahkan kepada bank (murtahin). 2) Menunjukkan bukti identitas diri yang jelas dan masih berlaku, seperti KTP, SIM, Paspor, dll. 3) Mengisi formulir pembukaan rekening tabungan di BNI Syariah Cabang Pekalongan. 71 Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 27 Juli 2011. 72 Praktek Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan oleh Peneliti, pada tanggal 19 September 2011.

67 Gambar 4.3 Pelayanan Produk Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan b. Bank (murtahin) melakukan pemeriksaan termasuk menaksir harga barang jaminan (marhun) yang diberikan nasabah (rahin) sebagai jaminan utangnya. Terdapat dua macam penaksiran yang dilakukan bank sebelum menentukan besarnya pembiayaan yang akan diberikan, yakni: Penaksiran Kadar Emas Dalam menentukan nilai taksiran emas, penaksir menggunakan beberapa cara untuk pengujian logam perhiasan, diantaranya yaitu: 73 1) Cara Analisa Kimia, alat yang digunakan meliputi: a) Batu Uji, yang digunakan adalah batu uji buatan atau batu uji alam dengan kualifikasi sebagai berikut: Berwarna hitam kelam dan tidak mengandung kapur. Gosokannya tidak kasar dan tidak terlalu halus atau licin. Keras dan tidak mudah tergores. 73 Power Point Gadai Emas Syariah (Rahn) dari BNI Syariah Cabang Pekalongan

68 b) Cairan Uji atau Air Penguji adalah unsur kimia yang mempunyai peranan untuk menguji kekuatan atau kadar barang-barang perhiasan yang terbuat dari logam mulia. Air Uji yang biasa digunakan antara lain: Asam Nitrat (HNO3 / Salpaterzuur), berat jenis 1,316 Asam Chlorida (HCl / Zoutzuur), berat jenis 1,15 Air Raja (Konings water), yaitu air uji yang dibuat dari campuran tiga bagian asam nitrat dan dua bagian asam chlorida. c) Jarum Uji Emas adalah lempengan yang dibuat dari tembaga dan diujung lempengan tersebut terdapat emas. Khusus jarum uji emas diujungnya dibuat dari kadar emas yang sebenar-benarnya. 2) Cara Berat Jenis, cara mencari berat jenis yaitu: a) Timbanglah barang yang akan dicari berat jenisnya dan hasilnya disebut berat kering (BK). b) Ikatlah barang tersebut dengan baik dan seimbang agar saat ditimbang dalam air benar-benar bebas dan tidak menempel pada dinding keler. c) Gantungkanlah tali pada timbangan yang disediakan. d) Timbang barang ke dalam air yang selanjutya disebut Berat Basah (BB).

69 e) Cari selisih antara berat kering dengan berat basah (BK- BB = Volume) dan cari berat jenis (BJ) = BK : V f) Setelah diketahui berat jenis maka untuk mengetahui kadar emasnya dapat dipergunakan tabel berat jenis. (Lampiran 4.3) Adapun syarat emas yang dihitung menggunakan berat jenis, yaitu padat, tidak ada rongga / kroncong, tidak ada mata / berlian, hanya yang beratnya > 10 gram. Gambar 4.4 Alat-Alat Menaksir Emas Pada Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan 1). a) Batu Uji 1). b) Cairan Uji 1). c) Jarum Uji 2). Timbangan Berat Jenis Penaksiran Harga Emas Kebijakan harga agunan emas yang digunakan sebagai acuan oleh BNI Syariah dalam memfasilitasi pembiayaannya, diantaranya yaitu harga pasar umum, harga pasar perusahaan,

70 harga pasar lokal / setempat, dan daftar SPLE. 74 Keempat point tersebut dijadikan acuan oleh BNI Syariah Pusat dalam menentukan harga emas, dimana keputusan harga emas dari BNI Syariah Pusat akan menjadi ketetapan harga emas pada cabangcabang BNI Syariah di seluruh Indonesia, berikut adalah daftar harga emas yang ditentukan oleh Kantor Pusat BNI Syariah: Tabel 4.1 Penetapan Harga Dasar Taksiran Emas Bulan September 2011 untuk Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan Kadar Emas (Karat) Nilai Per Gram Saat ini Penyesuaian Nilai Per Gram 24 Rp. 489.000,- Rp. 485.000,- 23 Rp. 469.000,- Rp. 465.000,- 22 Rp. 448.000,- Rp. 445.000,- 20 Rp. 407.000,- Rp. 404.000,- 18 Rp. 367.000,- Rp. 364.000,- 16 Rp. 326.000,- Rp. 323.000,- Penentuan harga tersebut di atas, sewaktu-waktu bisa berubah menyesuaikan kenaikan harga emas dan kebijakan dari Kantor Pusat BNI Syariah. 75 Gambar 4.5 Penaksiran Barang Jaminan Emas pada Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan 74 Power Point Layanan Operasional dan Sistem Gadai Syariah dari BNI Syariah Cabang Pekalongan, diambil pada tanggal 10 Agustus 2011. 75 Data yang diperoleh dari Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini,diambil pada tanggal 13 September 2011.

71 c. Setelah akad dilakukan maka bank (murtahin) akan memberikan sejumlah pinjaman atau hutang (marhun bih) yang diinginkan nasabah (rahin) yang jumlahnya disesuaikan dengan nilai taksir barang (di bawah nilai jaminan) dengan nilai taksiran barang gadai minimal Rp.1.000.000,- dan minimal nilai plafon pembiayaan rahn sebesar Rp.5.000.000,-. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir apabila terjadi kerugian dikemudian hari. Pada tahap ini juga nasabah (rahin) akan menandatangani tiga akad, yaitu: 1) Akad rahn yaitu akad penyerahan barang atau harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan. 2) Akad ijarah (ujroh), yaitu suatu akad pemindahan manfaat atas suatu barang atau jasa dalam jangka waktu tertentu melalui pembayaran upah / sewa tempat tanpa diikuti pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. 3) Akad qardh, yaitu suatu akad pembiayaan dari bank (murtahin) kepada nasabah (rahin) dengan ketentuan bahwa nasabah (rahin) wajib mengembalikan dana yang diterimanya (marhunbih) kepada bank (murtahin) pada waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Terdapat perbedaan pendapat mengenai jenis akad yang digunakan dalam transaksi gadai. Menurut Zaenudin Ali, terdapat dua jenis akad yang digunakan dalam transaksi gadai (Rahn), yakni

72 akad rahn dan ijarah 76. Namun, dari hasil wawancara narasumber dan hasil praktik gadai yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa terdapat tiga akad yang digunakan dalam operasional pembiayaa rahn di BNI Syariah Cabang Pekalongan, yakni akad rahn, ijarah dan qord. d. Selanjutnya uang pinjaman dapat diambil oleh nasabah (rahin) di bagian teller, yang telah diinput ke rekening tabungan nasabah. Adapun biaya yang harus dikeluarkan oleh nasabah dalam pembiayaan ini, antara lain yaitu: 1) Biaya Materai Rp.6.000,- (dibayar di muka) 2) Biaya Administrasi (dibayar di muka), meliputi: a) Taksiran barang kurang dari Rp.10.000.000,- = Rp.10.000,- b) Taksiran barang Rp.10.000.000,- s/d Rp.25.000.000,- = Rp.25.000,- c) Taksiran barang di atas Rp.25.000.000,- = Rp.50.000,- 3) Biaya penyimpanan atau penitipan (ujroh) yang dibebankan oleh BNI Syariah yaitu: a) Berat emas kurang dari 50 gram, ujrahnya 1,6% dari nilai taksiran barang gadai. b) Berat emas 50 gram s/d 100 gram, ujrahnya 1,35% dari nilai taksiran barang gadai. 76 Zaenudin Ali, Hukum Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm 69

73 c) Berat emas di atas 100 gram, ujrahnya 1,10% dari nilai taksiran barang gadai. d) Berat emas 1 kilogram, ujrahnya 1% dari nilai taksiran barang gadai (setelah mendapatkan persetujuan dari divisi perencanaan produk dan divisi jasa layanan). Biaya ini dibayar di belakang atau pada saat pelunasan atau perpanjangan yang dihitung secara harian. Semakin tinggi berat emas yang digadaikan, semakin murah biaya yang timbul. e. Jika calon nasabah setuju maka barang jaminan akan ditahan untuk disimpan dan nasabah memperoleh pinjaman berikut Surat Bukti Rahn (SBR). 4.2.2 Proses atau Prosedur Pencairan Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalogan Secara sederhana tata cara pelaksanaan pencairan pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan dapat dijelaskan sebagai berikut: 77 a. Nasabah (rahin) datang ke penaksir mengambil form permintan pinjaman (FPP) yang telah diinput oleh penaksir dan telah ditanda tangani oleh nasabah (rahin). 77 Praktek Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan oleh Peneliti, pada tanggal 19 September 2011.

74 b. Nasabah (rahin) mendatangi loket penaksir dan menyerahkan barang gadai emas perhiasan / lantakan atau batangan (marhun) untuk ditaksir nilainya dan ditentukan nilai pembiayaan (marhun bih) serta besarnya biaya penitipan (ujroh) secara harian. c. Penaksir membuat memorandum pembiayaan, akad rahn, dan tanda terima barang jaminan (marhun) sebagai persetujuan dari nasabah (rahin) serta nasabah (rahin) menandatangani Surat Bukti Rahn (SBR). d. Setelah menerima tanda terima barang jaminan (marhun), nasabah membawa slip setoran uang dari bank menuju teller untuk menerima pencairan pinjaman melalui rekening tabungan yang telah dibuka. (Lampiran 4.4). Gambar 4.6 Skema Tata Cara Memperoleh Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan Nasabah (Rahin) 1. Permohonan & Penyerahan Barang jaminan Penaksir Penetapan Jumlah Pinjaman 2. Pencairan Dana Teller Keterangan Gambar 4.5 : Saling Berhubungan : Berhubungan

75 4.2.3 Proses atau Prosedur Pelunasan Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan Setelah pembiayaan telah selesai dilakukan dan jatuh pada masa jatuh tempo maka nasabah berkewajiban untuk melakukan pelunasan pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas. Pelunasan itu sendiri dapat dilakukan degan dua cara, yaitu: a. Pelunasan Penuh, yaitu pelunasan dengan membayar seluruh hutang / pinjaman (marhun bih) sampai dengan saat pelunasan untuk mengambil barang jaminan berupa emas (marhun) yang digunakan bersamaan dengan pelunasan penuh tersebut. Barang jaminan berupa emas (marhun) yang dikuasai oleh ULGS (Unit Layanan Gadai Syariah; bank) dikembalikan kepada nasabah (rahin) dimana nasabah (rahin) membayar ijarah sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan. 78 Alur proses pelunasan gadai pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan, yaitu sebagai berikut: 79 1) Nasabah (rahin) menuju penaksir dengan membawa beberapa persyaratan, diantaranya yaitu: a) Membawa SBR (Surat Bukti Rahn) asli. 78 Power Point Layanan Operasional dan Sistem Gadai Syariah dari BNI Syariah Cabang Pekalongan, diambil pada tanggal 10 Agustus 2011. 79 Praktek Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan oleh Peneliti, pada tanggal 21 September 2011.

76 b) Menunjukkan bukti identitas diri yang jelas dan masih berlaku (KTP/SIM/Paspor, dll.), jika yang menebus yang bersangkutan. c) Jika yang menebus bukan yang bersangkutan, mengisi dan menandatangani pernyataan pengalihan hak yang terdapat di balik SBR asli dengan dilampiri foto copy kartu identitas (KTP) kedua belah pihak. 2) Penaksir menghitung biaya penitipan maksimum yang harus dibayar dan membuatkan slip setoran biaya penitipan. 3) Nasabah (rahin) menuju teller melakukan pelunasan dengan membawa slip setoran pelunasan. 4) Setelah melunasi, kembali ke penaksir untuk mengambil barang jaminan dengan menunjukkan tanda lunas dari teller. (Lihat Lampiran 4.4). Gambar 4.7 Skema Tata Cara Pelunasan Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan Nasabah Teller (Rahin) 1. Pelunasan Hutang Informasi Pelunasan Keterangan Gambar 4.7: 2. Pengembalian Marhun Petugas Penyimpanan Marhun : Saling Berhubungan : Berhubungan

77 b. Pelunasan Ulang gadai, yaitu pelunasan dapat dilakukan dengan cara ulang gadai, minta tambah, nyicil, dan tebus sebagian, yakni dengan dilakukan proses perpajangan. Adapun alur proses perpanjangan gadai pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan, yaitu sebagai berikut: 1) Nasabah (rahin) datang ke penaksir membawa tanda terima barang untuk melakukan perpanjangan gadai. 2) Penaksir menghitung jumlah jasa penitipan dan dibuatkan tanda setoran penitipan. 3) Nasabah (rahin) membayar biaya penitipan, biaya administrasi gadai dan materai. 4) Membawa tanda lunas ke penaksir untuk mengambil tanda terima barang yang baru. 80 4.2.4 Pelelangan Barang Jaminan Emas Pada Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan Jika nasabah (rahin) sudah tidak mampu melunasi hutangnya (marhun bih) pada masa jatuh tempo atau hanya mampu membayar upah jasa simpanan marhun dan tidak berniat melakukan perpanjangan maka bank (murtahin) akan melakukan eksekusi barang jaminan dengan cara dijual lelang. Selisih antara nilai penjualan dengan pokok pinjaman dan jasa simpan merupakan uang kelebihan yang menjadi hak nasabah. 80 BNI Syariah Cabang Pekalongan, Op. Cit.,

78 Alur proses lelang gadai pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan, yaitu sebagai berikut: a. Jika sampai dengan tiga bulan (masa jatuh tempo) nasabah (rahin) tidak memperpanjang masa gadai / melunasi maka akan ditambah tenggang selama 2 minggu (14 hari). b. Selama masa tenggang digunakan bank (murtahin) untuk menghubungi / mengingatkan nasabah (rahin). c. Jika sampai dengan masa tenggang 14 hari belum ada penyelesaian maka jaminan akan dilelang. d. Uang kelebihan lelang adalah selisih penjualan lelang setelah dikurangi kewajiban nasabah (qardh + jasa penitipan + biaya-biaya lelang) yang masih menjadi hak nasabah (rahin). 81 Dalam penyelesaian gadai tidak boleh diadakan syarat-syarat. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada pihak yang dirugikan. Apabila pada waktu pembayaran yang telah ditentukan rahin belum membayar utangnya, hak murtahin adalah menjual marhun dengan harga umum yang berlaku pada waktu itu dari penjualan marhun tersebut. Hak murtahin hanyalah sebesar piutangnya dengan akibat apabila harga penjualan marhun lebih besar dari jumlah utang sisanya dikembalikan kepada rahin. Jika harga penjualan marhun kurang dari jumlah utang, rahin masih memiliki tanggungan untuk membayar kekurangannya. 81 Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 12 September 2011.

79 4.2.5 Perkembangan Produk Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan Sejak mulai dioperasikan pada tanggal 19 Oktober 2009 produk pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas ini semakin diminati masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya nasabah pengguna jasa BNI ib Gadai Emas yang diikuti dengan peningkatan nilai investasi di BNI Syariah Cabang Pekalongan dari nasabah. 82 (Lihat Gambar 4.8) Gambar 4.8 Grafik Peningkatan Nasabah pada Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan dari Tahun 2009-2011 (sampai dengan bulan Oktober) 500 400 300 200 Jumlah Nasabah 100 0 2009 2010 2011 Pada grafik di atas, terjadinya peningkatan nasabah dapat dilihat pada perbandingan jumlah nasabah pada tahun 2010 dan 2011, yakni terjadi peningkatan jumlah nasabah sebesar 1,5%. Sedangkan pada tahun 2009 terlihat jumlah nasabah yang sangat rendah, hal ini dikarenakan produk ini baru diluncurkan pada bulan Oktober 2009. 82 Data yang diperoleh dari Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini,diambil pada tanggal 13 September 2011.

80 Gambar 4.9 Grafik Peningkatan Nasabah pada Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan Bulan Januari September 2011 60 50 40 30 20 10 0 Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Jumlah Nasabah Peningkatan nasabah pengguna BNI ib Gadai Emas secara nyata juga diikuti dengan peningkatan nilai investasi di bank dari nasabah. (Lihat Gambar 4.10). 83 Gambar 4.10 Grafik Peningkatan Nilai Investasi Emas pada Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan dari Nasabah Bulan Januari - September 2011 7.000.000.000 6.380.185.655 6.000.000.000 5.000.000.000 4.000.000.000 3.000.000.000 3.764.030.573 2.789.851.145 Posisi Gold In Save 1.939.638.294 2.000.000.000 1.770.384.298 1.761.851.326 1.543.834.719 1.279.398.447 1.000.000.000 0 Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags 83 Ibid.,

81 Awalnya produk pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas diluncurkan sebagai bentuk sistem pegadaian syariah bagi nasabah yang menginginkan transaksinya secara syariah, selain diperuntukkan bagi nasabah yang membutuhkan dana segar dalam waktu singkat. Namun, dalam perjalanannya ternyata produk pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas ini mengalami perkembangan, yakni nasabah tidak hanya memandang produk ini sebagai bentuk transaksi gadai untuk mendapatkan dana segar, melainkan sebagai ladang investasi dan mencari untung. Hal demikian, dituturkan oleh Bapak Yudhi Wahyu W. bagian customer service rahn (gadai emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan selaku narasumber dalam penelitian ini: produk pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan, awal mulanya produk ini diluncurkan hanya sebagai transaksi gadai untuk memberikan dana pinjaman kepada nasabah yang membutuhkan dana dalam waktu cepat dan modal kerja. Namun, yang terjadi ternyata beberapa nasabah lebih menyukai untuk memanfaatkan produk pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas sebagai salah satu ladang investasi dan mencari untung. Hal ini dikarenakan barang jaminan yang digunakan adalah emas, dimana yang dapat kita ketahui harga emas ini selalu mengalami kenaikan dalam setiap tahunnya. Terdapat tiga bentuk penggunaan emas yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah terhadap produk pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan, yakni: a. Gadai Emas Biasa (Murni Pembiayaan) Pada dasarnya transaksi gadai emas biasa, sama halnya dengan kita melakukan gadai emas di pegadaian umumnya, yakni nasabah datang ke kantor BNI Syariah untuk mengajukan permohonan pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas dengan

82 membawa emas miliknya. Kemudian BNI Syariah melakukan penaksiran atas emas tersebut dan setelah adanya persetujuan dan kesepakatan kedua belah pihak atas pembiayaan tersebut maka dikeluarkanlah uang dengan nominal tertentu. Uang tersebut menjadi uang pinjaman yang setelah kurun waktu tertentu wajib dikembalikan. Dengan pengembalian uang pinjaman tersebut maka kembali pula emas yang diberikan nasabah kepada bank. Transaksi gadai emas biasa ini merupakan transaksi pembiayaan rahn gadai emas yang sebenarnya atau bisa disebut dengan transaksi gadai emas murni pembiayaan karena nasabah yang menggunakan pemanfaatan gadai emas biasa ini cenderung disebabkan nasabah benar-benar membutuhkan pinjaman untuk kebutuhan likuiditasnya. 84 b. Ladang Investasi (Berkebun Emas) Pemanfaatan produk pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas sebagai ladang investasi (berkebun emas) secara sederhana dapat dijelaskan, seperti berikut: nasabah membeli emas kemudian menggadaikan emasnya ke BNI Syariah, dari uang pinjaman gadai tersebut dengan ditambahkan sedikit uang pribadi digunakan lagi untuk membeli emas kedua. Kemudian emas kedua digadaikan lagi untuk mendapatkan uang pinjaman gadai. Uang pinjaman tersebut ditambahkan lagi dengan sedikit uang pribadi untuk dibelikan emas lagi. Kemudian digadaikan lagi dan seterusnya. Formula kebun emas 84 Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 19 September 2011.

83 ini memungkinkan seseorang memiliki emas 10 kalilipat dari kemampuan normalnya. Karena sebagian besar uang yang digunakan pada dasarnya diambil dari uang pinjaman gadai dari bank. Dan pada akhirnya, ketika harga emas naik, misal Rp.10.000,- karena ia memiliki emas 10 kalilipat maka ia pun menikmati keuntungan atas kenaikan harga emas sebesar Rp.100.000,-. 85 c. Beli-Gadai Emas Untuk pemanfaatan produk pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas sebagai bentuk beli-gadai pada dasarnya adalah bentuk dukungan penuh BNI Syariah terhadap formula kebun emas. Hal yang membedakannya, yaitu: Pada formula kebun emas nasabah harus melakukan transaksi bolak-balik antara bank syariah dengan toko emas. Dan berkali-kali melakukan transaksi gadai kemudian beli, gadai lagi, dan beli lagi. Tetapi, pada produk beli-gadai bank syariah hanya berperan sebagai perantara (mediator) antara nasabah yang berminat membeli emas dengan toko emas. Secara sederhana transaksi beli-gadai emas dapat dijelaskan, seperti berikut ini: bank syariah mendampingi nasabah yang ingin membeli emas. Kemudian bank syariah melakukan negosiasi transaksi dengan toko emas. Melalui mekanisme gadai bank dapat memberikan dana talangan 85% hingga 97% dengan catatan emas yang sudah dibeli disimpan dalam bentuk gadai di bank syariah tersebut. Emas dapat dibawa 85 www.kebunemas.com, diakses pada tanggal 25 Agustus 2011.

84 pulang oleh nasabah setelah melunasi dana talangan tersebut. Untuk transaksi beli-gadai emas, dalam hal ini BNI Syariah Cabang Pekalongan telah bekerjasama dengan beberapa toko emas disekitar Kota Pekalongan dalam melancarkan bisnisnya, diantaranya yaitu toko emas Gajah (Wiradesa dan Pekalongan), toko emas Merak, toko emas Naga, dan toko emas Macan. 86 Pelayanan yang mudah, cepat, dan dapat menjadi ladang investasi menjadikan nasabah lebih memilih dan tertarik terhadap produk pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas, dibandingkan produk pembiayaan konsumtif lain yang prosedur pembiayaannya lebih rumit dan membutuhkan waktu yang lama dalam pencairan pembiayaan. 4.2.6 Masalah, Resiko, dan Kendala Produk Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan Dalam operasional pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan tidak serta merta berjalan lancar. Namun, juga terdapat masalah, resiko, dan kendala yang timbul dalam pembiayaan tersebut, baik dari pihak nasabah maupun pihak bank. Masalah dan resikonya, yaitu jika emas yang dijadikan sebagai barang gadai (marhun) adalah emas palsu maka resikonya dapat mengurangi pendapatan pembiayaan rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah 86 Yudhi Wahyu W, Op. Cit.,

85 Cabang Pekalongan. Emas palsu tersebut tidak akan laku dijual, meskipun laku harga emas tersebut tidak bisa menutupi pembiayaan yang timbul. Hal ini bisa terjadi disebabkan oleh penaksir yang kurang jeli dalam menaksir emasnya atau bisa juga disebabkan adanya niat nasabah yang kurang baik, yakni dengan melakukan penipuan terhadap bank. Adapun kendala yang dihadapi oleh BNI Syariah Cabang Pekalongan dalam upaya mengembangkan produk pembiayaan rahn ini adalah adanya persaingan dengan bank syariah lain di Pekalongan yang meluncurkan produk yang sama dan terus menginovasikan produk tersebut. 87 4.3 Sistematika Perhitungan Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan 4.3.1 Perhitungan Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas a. Emas Perhiasan Simulasi 1: 88 1) Idetifikasi Agunan: Satu buah kalung dtm 16 karat dengan berat 4,74 gram. 2) Perhitungan Taksiran: Harga taksiran emas per gram Rp.292.000,- 87 Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2011. 88 Praktek Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan oleh Peneliti, pada tanggal 19 September 2011.

86 Nilai taksiran barang gadai = 4,74 gram X Rp.292. 000,- = Rp.1.384.080,- 3) Nilai PembiayaanQordh = 80% X Rp.1.384.080,- = Rp.1.107.264,- 4) Biaya Administrasi = Rp.10.000,- ( < Rp.10.000.000,-) 5) Biaya Materai = Rp. 6.000,- 6) Uang yang diterima = Rp.1.091.264,- 7) Nilai Ujroh per bulan = 1,6% X Rp.1.384.080,- = Rp.22.145,28,- Nilai Ujroh per hari = Rp.22.145,28,- / 30 hari = Rp.738,176,- Simulasi 2: 89 1) Identifikasi Agunan: Satu buah kalung dtm 16 karat dengan berat 4,74 gram dan satu buah gelang dtm 18 karat dengan berat 15 gram. 2) Perhitungan Taksiran: Harga taksiran emas per gram untuk 16 karat Rp.292.000,- Harga taksiran emas per gram untuk 18 karat Rp.328.500,- 89 Data yang diberikan oleh Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 19 September 2011.

87 Nilai taksiran barang gadai: Kalung = 4,74 gram X Rp. 292.000,- = Rp. 1.384.080,- Gelang = 15 gram X Rp. 328.500,- = Rp. 4.927.500,- + = Rp. 6.311.580,- 3) Nilai Pembiayaan Qardh = 80% X Rp.6.311.580,- = Rp.5.049.264,- 4) Biaya Administrasi = Rp.10.000,- ( < Rp.10.000.000,-) 5) Biaya Materai = Rp.6.000,- 6) Uang yang diterima = Rp. 5.033.264,- 7) Nilai Ujroh per bulan = 1,6% X Rp.6.311.580,- = Rp.100.985,28,- Nilai Ujroh per hari = Rp. 100.985,28 / 30 hari = Rp. 3.366,176,- b. Emas Batangan 90 1) Identifikasi Agunan: Satu buah emas batangan / logam mulia dtm 24 karat dengan berat 10 gram. 2) Perhitungan Taksiran: Harga taksiran emas per gram Rp.438.000,- Nilai taksiran barang gadai = 10gram X Rp.438.000,- = Rp.4.380.000,- 90 Ibid.,

88 3) Nilai Pembiayaan Qardh = 97% X Rp.4.380.000,- = Rp.4.248.600,- 4) Biaya Administrasi = Rp.10.000,- ( < Rp.10.000.000,-) 5) Biaya Materai = Rp.6.000,- 6) Uang yang diterima = Rp.4.232.600,- 7) Nilai Ujroh per bulan = 1,6% X Rp.4.380.000,- = Rp.70.080,- Nilai Ujroh per hari = Rp.70.080,- / 30 hari = Rp.2.336,- 4.3.2 Perhitungan Pelunasan Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas (dari contoh simulasi di atas) a. Emas Perhiasan, misal dilunasi dihari ke-2, maka biaya pelunasannya adalah sebagai berikut: Simulasi 1: 91 Misal dilunasi di hari ke-2, maka biaya pelunasannya adalah sebagai berikut: Nilai Pembiayaan = Rp. 1.107.264,- Nilai Ujroh, 2 hari X @ Rp.738,176,- = Rp. 1.476,- Biaya penutupan rekening pembiayaan = Rp. 15.000,- + Biaya Pelunasannya = Rp. 1.123.740,- 91 Praktek Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan oleh Peneliti, pada tanggal 19 September 2011.

89 Simulasi 2: 92 Misal dilunasi di hari ke-30 maka biaya pelunasannya adalah sebagai berikut: Nilai Pembiayaan = Rp. 5.049.264,- Nilai Ujroh, 1 bulan X @ Rp.100.985,28 = Rp. 100.985,- Biaya penutupan rekening pembiayaan = Rp. 15.000,- + Biaya Pelunasannya = Rp.5.165.249,- b. Emas Batangan, misal dilunasi pada masa jatuh tempo, yakni 3 bulan maka biaya pelunasannya adalah sebagai berikut: Nilai Pembiayaan = Rp. 4.248.600,- Nilai Ujroh, 3 bulan X @ Rp.70.080 = Rp. 210.240,- Biaya penutupan rekening pembiayaan = Rp. 15.000,- + Biaya Pelunasannya = Rp. 4.473.840,- Dari simulasi perhitungan di atas dapat disimpulkan, bahwa pada dasarnya sistematika perhitungannya adalah sama, hal yang mebedakannya adalah kualitas dan jenis emas yang digunakan nasabah sebagai barang gadai / jaminan. Kualitas dan jenis emas tersebut sangat mempengaruhi jumlah nominal pembiayaan yang akan diberikan bank kepada nasabahnya. Selain itu, besaran nilai ujroh yang dibebankan nasabah kepada bank ditentukan berdasarkan berat jenis emasnya. 92 Yudhi Wahyu W, Op. Cit.,

90 Adapun besarnya prosentase nilai pembiayaan yang diperoleh nasabah berdasarkan jenis emas yang digadaikan dapat dilihat pada tabel berikut: 93 Tabel 4.2. Prosentase Nilai Pembiayaan pada Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan No. Jenis Emas Prosentase Nilai Pembiayaan 1 Emas Perhiasan 80% 2 Logam Mulia / Batangan (ANTAM) 93 % - 97 % 3 Emas Batangan Lokal / Luar 90% 4 Dinar 90 % - 93 % Sedangkan besaran nilai ujroh yang dibebankan nasabah kepada bank yang ditentukan berdasarkan berat jenis emasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.3. Besaran Nilai Ujroh Pembiayaan pada Pembiayaan Rahn BNI ib Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan No. Jenis Emas Prosentase Nilai Pembiayaan 1 < 50 gr 1,6 % 2 50 gr 100 gr 1,35 % 3 > 100 gr 1,10 % 4 1 kg 1 % Semakin tinggi berat emas yang digadaikan, semakin murah biaya yang timbul. Apabila berat emas > 1 kilogram, ujrahnya 1% dari nilai taksiran barang gadai dan pencairan pembiayaan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari divisi perencanaan produk (PRP) dan divisi jasa layanan (JAL). 94 93 Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 27 Juli 2011. 94 Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2011.