BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. SMP Islam Ibnu Rusyd Kotabumi Lampung Utara selalu berusaha

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN. A. Pengelolaan Keuangan di MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA

BAB I PENDAHULUAN. Program Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS BBM) adalah

Item Penilaian INSTRUMEN AKRTEDITASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses

SALINAN BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 23 TAHUN No. 23, 2017 TENTANG

B ab I P endahuluan BAB I PENDAHULUAN

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. yang bernama komite sekolah (SK Mendiknas Nomor 044/U/2002). karena pembentukan komite sekolah di berbagai satuan pendidikan atau

BAB I PENDAHULUAN. menuju pemerintahan daerah yang demokratis dan pembangunan yang

BAB IV ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH GRATIS DI SMP ISLAM AL-FATH TLOGOPAYUNG, PLANTUNGAN KENDAL

Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun Bahan Kajian

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN

BAB I PENDAHULUAN. bagian utama untuk suatu Negara yang ingin maju dan ingin menguasai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONE,

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2008 T E N T A N G

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

PENGARUS UTAMAAN GENDER DAN PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2012 BATAM, 29 NOVEMBER 2012

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBERIAN BEASISWA BAGI SISWA TIDAK/KURANG MAMPU DI KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pengelolaan kurikulum dan pembelajaran dalam implementasi MBSdi

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Seperti bunyi Pasal

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembiayaan dalam Meningkatkan Eksitensi dan Daya Saing

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyebabnya adalah faktor ekonomi keluarga. tanpa dukungan dana yang cukup. Menurut Peraturan Pemerintah No 48, tahun

BAB I PENDAHULUAN. Secara konseptual desentralisasi pendidikan adalah suatu proses dimana suatu

BAB I PENDAHULUAN. Program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Bertaraf Internasional sejak tahun pelajaran 2008/2009 (4 tahun)

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sedang berada di tengah masa transformasi dalam hubungan antara

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian Pendidikan merupakan hak setiap warga negara (UUD 1945 Pasal 29)

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG

2013, No

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat menuntut setiap negara untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Pengkajian Pendanaan Pendidikan Secara Masal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memenuhi amanat Undang Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kinerja yang efektif dan efisien. Performance atau kinerja merupakan hasil atau


BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dasar sekaligus kekayaan suatu bangsa, sedangkan sumber-sumber modal dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang terkumpul dan pembahasan hasil penelitian, maka. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu pekerjaan atau perencanaan. Mentri dalam Negeri

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Adelina Vina Hapsari & Sukirno 27-34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari segi perencanaan RAPBS SMP N 3 Pekuncen disusun oleh Tim yang

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009 PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 53,833,824, BELANJA LANGSUNG 668,877,348,000.00

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pengawas sekolah sering berhadapan

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PEMBUATAN DATABASE PROFIL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SE-KAB KLATEN MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan secara formal dilakukan, memiliki sistem yang kompleks dan dinamis.

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS)

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 250,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 70,736,496, BELANJA LANGSUNG 939,657,452,362.00

KOMPILASI POIN-POIN PENTING ATURAN TENTANG PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Drs. Bambang Wisnu Handoyo DPPKA DIY

BAB I PENDAHULUAN. Studi tentang..., Aris Roosnila Dewi, FISIP UI, 2010.

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. investasi dalam bidang pendidikan sebagai prioritas utama dan. pendidikan. Untuk mendasarinya, Undang-Undang Dasar 1945 di

BAB V PENUTUP. belum baik. Hal tersebut dapat dilihat dari kecenderungan tingginya angka putus

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, agar kelak nantinya berguna bagi dirinya dan masyarakat umumnya. Pendidikan

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

BAB V PENUTUP. RSUD Prof. DR. H. M. Chatib Quzwain Sarolangun Jambi sudah diatur. dalam bentuk Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2013 tentang Peraturan

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 17 TAHUN 2014

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

BAB V PENUTUP. Olahraga dalam program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah. Menengah Pertama Negeri tahun anggaran 2015 di kota Surakarta yang

BAB V PENUTUP. 1. Adapun hal-hal yang telah dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan. dan cepat serta biaya ringan, meliputi:

Pendidikan berperan menciptakan kehidupan manusia yang berkualitas dari berbagai aspek baik pendidikan formal maupun non formal.

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data yang telah dianalisis, peneliti dapat mengambil kesimpulan penelitian tentang Implementasi Kebijakan Pendidikan Gratis di SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014 sebagai berikut: 1. Implementasi Kebijakan Pendidikan Gratis di SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014 a. Menyusun strategi atau desain Sebelum kebijakan benar-benar dilaksanakan telah dilakukan kegiatan merancang kebijakan turunan dengan cara menentukan prosedur yang digunakan, perumusan tugas, perumusan tujuan, biaya dan waktu yang jelas. Dalam hal ini sekolah telah menyusun strategi atau desain sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. b. Melaksanakan kebijakan dengan mendayagunakan serta mengorganisasikan semua sumber daya yang dimiliki. Semua sumber daya yang dimiliki telah didayagunakan dan diorganisasikan sesuai dengan prosedur maupun pedoman yang dipakai dalam implementasi kebijakan pendidikan gratis ini. Sumber daya yang dimiliki seperti struktur dan personalia, serta dana maupun sumber daya lain telah didayagunakan dan diorganisasikan sesuai dengan prosedur. c. Melakukan monitoring atau pengawasan, pelaporan serta melakukan evaluasi. Pada saat Kebijakan Pendidikan Gratis di SMA Negeri di implementasikan, pengawasan dilakukan oleh pihak intern maupun ekstern. Pengawasan dari pihak intern dilakukan oleh Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan commit Kabupaten to user melalui pengawas sekolah, 141

digilib.uns.ac.id 142 sedangkan pengawasan ekstern dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan Pusat yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA. Pemantauan/pengawasan ini dilakukan selama kebijakan dijalankan, artinya pengawasan dapat dilakukan sewaktu-waktu atau bisa dikatakan inspeksi mendadak (sidak). Pihak sekolah juga harus siap setiap saat jika ada pengawasan yang dilakukan oleh pihak intern maupun ekstern. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui betul perkembangan, proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Kemudian, untuk pelaporan sendiri dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dibedakan menjadi dua macam, yakni laporan ringkas dan laporan lengkap. Laporan lengkap terdiri berisi narasi laporan, SK Kepala Sekolah, Pertanggungjawaban penggunaan dana BOS, dan foto dokumentasi. Laporan ringkas terdiri dari penggunaan dana dari sisi pembelanjaan, penggunaan dana dari sisi penerimaan, dan daftar siswa miskin yang dan/atau dibantu biaya sekolahnya. Sedangkan sumber dana lain seperti Bantuan Siswa Miskin (BSM), Dana Alokasi Khusus (DAK), dana pendamping, sponsor dan masyarakat harus dilaporkan pada akhir pelaksanaan program atau setelah dana yang diterima dipergunakan. Laporan sendiri merupakan bentuk pertanggungjawaban dari pihak sekolah terhadap pemerintah. Selama kebijakan pendidikan gratis dilaksanaan, baik pihak sekolah maupun pemerintah juga telah melakukan evaluasi. Hal ini terbukti dengan adanya perbaikan-perbaikan yang dilakukan pemerintah baik melalui aturan penggunaan dana, maupun perbaikan sarana dan prasarana. 2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam Impementasi Kebijakan Pendidikan Gratis di SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014 Kendala utama dari pendidikan gratis ini adalah pagu dana BOS yang terbatas dimana commit salah to user satu penyebabnya adalah karena

digilib.uns.ac.id 143 ditariknya bantuan dana operasional oleh Pemerintah Kabupaten. Terbatasnya dana ini mengakibatkan timbulnya banyak kendala-kendala lain, yaitu: a. Sarana dan prasarana kurang maksimal b. Kegiatan keorganisasian di Sekolah terganggu c. Pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler tidak maksimal d. Fasilitas penunjang praktik siswa tidak maksimal e. Kegiatan lomba baik akademik maupun maupun non akademik terganggu f. Kesulitan untuk memberi honor pihak intern sekolah g. Anggapan bahwa pendidikan gratis adalah gratis sepenuhnya oleh orang tua siswa h. Penyusunan laporan pertanggungjawaban yang rumit 3. Solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam Impementasi Kebijakan Pendidikan Gratis di SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014 Adapun solusi dari permasalahan yang terjadi dalam Implementasi Kebijakan Pendidikan Gratis di SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2013/2014 adalah sebagai berikut: i. Mengajukan proposal ke pemerintah untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana j. Mencari bantuan dari sponsor k. Memungut biaya suka rela dari siswa oleh siswa untuk siswa l. Melaksanakan kegiatan praktik dengan memaksimalkan penggunaan fasilitas yang ada m. Selektif dalam memilih lomba yang akan diikuti serta melibatkan orangtua/wali siswa secara suka rela dalam membantu pendanaan lomba n. Sosialisasi intern tentang peruntukan dana

digilib.uns.ac.id 144 o. Sosialisasi mengenai kebijakan pendidikan gratis kepada orangtua/wali siswa p. Mengadakan koordinasi dengan pihak intern sekolah maupun pemerintah B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan dalam sub bab sebelumnya serta berbagai fakta yang ditemukan yang berkaitan dengan Impementasi Kebijakan Pendidikan Gratis di SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014, maka dapat dikemukakan implikasi teoritis maupun implikasi praktis sebagai berikut: 1. Implikasi Teoritis a. Penelitian ini dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu kependidikan. b. Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan tentang Kebijakan Pendidikan Gratis di SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo. 2. Implikasi Praktis a. Penelitian ini berguna bagi pembuat kebijakan untuk mengkaji dan mengevaluasi kebijakan yang telah ditetapkan, termasuk efektivitas dari kebijakan sehingga kedepannya pelaksanaan kebijakan akan lebih baik lagi dan tentunya akan memaksimalkan pencapaian tujuan yang ingin dicapai. b. Penelitian ini dapat berguna bagi pihak sekolah terutama untuk menghadapi kendala-kendala yang timbul dalam implementasi kebijakan pendidikan gratis agar pihak sekolah dapat mengkaji, mengevaluasi dan berbenah sehingga diperoleh solusi dari kendala yang ada dan diharapkan pada akhirnya mampu meningkatkan mutu dari pendidikan secara keseluruhan. c. Penelitian ini dapat berguna bagi guru, siswa, orang tua/wali siswa, maupun masyarakat untuk commit menghadapi to user kendala-kendala yang terjadi

digilib.uns.ac.id 145 dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan gratis di SMA Negegeri se Kabupaten Sukoharjo sehingga dapat mengoptimalkan pencapaian hasil belajar siswa dan pada akhirnya meningkatkan kualitas masyarakat secara keseluruhan. C. Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian tersebut, maka peneliti dapat memberikan masukan atau saran sebagai berikut: 1. Kepada Pemerintah Pusat a. Keterbasan dana pendidikan gratis mengakibatkan pihak sekolah menemukan banyak kendala dalam melaksanakan kegiatan operasional. Pemerintah hendaknya menambah jumlah dana Bantuan Operasional Sekolah untuk SMA. Hal ini tidak lain agar sekolah dapat memaksimalkan segala potensi yang ada sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Selain itu, dengan adanya penambahan jumlah dana akan sangat membantu sekolah-sekolah yang telah melaksanaan kebijakan pendidikan gratis karena pada kenyataanya masih banyak kendala yang dialami oleh sekolah tersebut sebagai akibat dari kekurangan dana. b. Dalam petunjuk teknis BOS SMA dana BOS tidak bisa digunakan untuk membayar honor pihak intern sekolah. Padahal dengan adanya honor ini akan mampu membantu meringankan beban guru maupun warga sekolah yang telah mengorbankan waktu, tenaga dan biaya ekstra untuk kepentingan sekolah. Oleh karena itu, dalam hal pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA hendaknya dapat digunakan untuk membayar jasa profesi (honor) pihak intern sekolah seperti dana BOS untuk SD dan SMP yang bisa digunakan untuk honor pihak intern. Honor ini terutama akan sangat bermanfaat bagi guru maupun karyawan yang masih menyandang status honorer.

digilib.uns.ac.id 146 2. Kepada Pemerintah Kabupaten Sukoharjo a. Keterbatasan dana yang berasal dari pemerintah pusat seperti BOS, BSM dan investasi belum dapat memenuhi semua kebutuhan sekolah dalam melaksanakan pendidikan gratis. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo hendaknya memberikan dukungan lebih kepada pemerintah pusat seperti lebih memaksimalkan dana pendamping dari DAK (Dana Alokasi Khusus) bidang Pendidikan. b. Dengan ditetapkannya kebijakan pendidikan gratis ini, banyak sekolah mengalami kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaanya. Hal ini terutama disebabkan sumber dana yang diterima terbatas, padahal dalam kenyataannya sekolah masih membutuhkan banyak dana untuk meningkatkan mutu. Oleh karena itu, diperlukan sumber dana lain selain dari pemerintah. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dapat menggunakan kebijakan subsidi silang dengan cara mengijinkan sekolah untuk menerima bantuan dari donatur tetap secara rutin seperti membayar iuran setiap bulan dari orangtua/wali siswa yang bersedia. Hal ini dilakukan agar sekolah dapat menerima dana lebih selain dari pemerintah karena pada prinsipnya untuk adil tidak harus sama. c. Ditariknya dana bantuan operasional dari pemerintah kabupaten merupakan salah satu penyebab keterbatasan dana dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan gratis. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dapat mengalokasikan kembali dana untuk operasional sekolah. Hal ini bisa dijadikan alternatif apabila pemerintah tidak dapat menerapkan sistem subsidi silang. Dengan adanya dana operasional dari Pemkab Sukoharjo, maka sekolah akan sangat terbantu dalam mengatasi kendala-kendala yang timbul pada pelaksanaan kebijakan pendidikan gratis. Dana tambahan ini bisa digunakan untuk menambah pos pemanfaatan dana atau sesuai dengan kebutuhan sekolah.

digilib.uns.ac.id 147 3. Kepada Sekolah Dengan adanya keterbatasan dana yang diterima sekolah dari pemerintah sekolah bisa mencari sumber dana lain seperti dana dari sponsor ataupun masyarakat mampu yang bersedia untuk mendukung kegiatan sekolah. Dana dari sponsor dan masyarakat yang mampu ini bisa digunakan untuk membantu pendanaan lomba baik akademik dan non akademik, maupun kegiatan sekolah lainnya. Sumber dana lain yang diterima selain dari pemerintah hendaknya benar-benar dipertanggungjawabkan. 4. Kepada orang tua/wali siswa a. Masih adanya anggapan bahwa pendidikan gratis adalah gratis sepenuhnya oleh orangtua/wali siswa menyebabkan terjadinya kesalahpahaman yang mengganggu pelaksanaan pendidikan gratis. Orangtua hendaknya lebih aktif dalam mengukuti sosialisasi yang dilakukan oleh pihak sekolah baik pada saat penerimaan siswa baru, pengambilan rapor maupun sosialiasi melalui kegiatan lainnya agar tidak terjadi kesalahpahaman. Hendaknya orangtua mendukung sekolah untuk meningkatkan mutunya, baik berupa dukungan moril maupun material karena pada akhirnya semuanya untuk kepentingan dan kebutuhan siswa sendiri. b. Dengan digratiskannya biaya pendidikan untuk operasional, diharapkan orang tua/wali siswa bisa menggunakan dana yang harusnya dikeluarkan untuk membayar ke sekolah untuk memaksimalkan pemenuhan kebuthan pribadi siswa dalam menempuh pendidikan.