BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi geologi di Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh tektonik yang cukup kuat, menghasilkan jenis struktur geologi dengan pola yang sama maupun berbeda-beda. Studi tentang struktur geologi adalah studi yang menghubungkan antara kondisi geologi saat ini serta interpretasi kondisi geologi sebelumnya, pada hal ini sebelum terpengaruh oleh tektonik tersebut. Sebagai salah satu kajain ilmu geologi yang menghubungakan kondisi geologi suatu daerah, struktur geologi perlu diperhatikan dalam setiap analisis kondisi geologi, oleh karena itu penelitian tentang kajian ilmu ini dilakukan. Kajian struktur geologi daerah Pulau Sebatik menjadi menarik karena merupakan bagian barat dari cekungan Tarakan, dan tidak banyak ilmuwan geologi yang pernah melakukan penelitian di lokasi tersebut. Daerah yang merupakan perbatasan antara negara Indonesia dan Malaysia ini patut untuk diperhatikan, salah satunya dengan mengetahui potensi yang terdapat di daerah tersebut, belajar dari pengalaman tentang daerah Indonesia yang direbut akibat konflik perbatasan, selayaknya warga negara yang baik kita harus memberikan kontribusi untuk kemajuan negara ini. Dengan penelitian ini struktur geologi akan memberikan informasi tentang kondisi geologi daerah tersebut, yang tentunya dapat mengakar pada perkiraan bagaiman memperlakukan atau mengembangkannya. Misalnya keterdapatan 1
2 lipatan ataupun patahan pada suatu daerah, akan memberikan gambaran serta bayangan kemungkinan terdapat potensi sumber daya alam maupun potensi untuk bencana, segala bayangan kemungkinan tersebut dapat menjadi titik awal sebuah gagasan serta ide-ide pengembangan atau pencegahan yang dapat di realisasikan pada daerah tersebut. 1.2 Identifikasi Masalah Dengan analisis skunder yang telah dilakukan, peneliti merumuskan permasalahan geologi yang timbul sebagai berikut : 1. Bagaimana pola serta jenis struktur geologi di daerah penelitian? 2. Bagaimana analisis kinematika dan dinamika tubuh batuan di daerah penelitian? 3. Bagaimana sejarah deformasi maupun rezim tegasan yang terdapat di daerah penelitian? 1.3 Maksud atau Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini untuk mengungkap kondisi struktur geologi daerah Pulau Sebatik, dengan tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut 1. Mengetahui bagaimana pola serta jenis struktur geologi yang terdapat di daerah penelitian. 2. Mengetahui rekonstruksi dari pergerakan tubuh batuan yang terjadi pada saat proses deformasi serta mendiskripsi arah gaya yang menghasilkan stress tubuh batuan pada daerah penelitian.
3 3. Mengetahui sejarah keterjadian struktur geologi di daerah penelitian. 1.4 Kegunaan Penelitian Dalam kajian ilmu geologi, penelitian ini dapat berguna sebagai gambaran kondisi geologi pada salah satu gugusan Pulau di bagian barat cekungan Tarakan yang disebut sebagai lipatan-lipatan pembawa hidrokarbon. Gambaran kondisi struktur geologi tersebut dapat bermanfaat untuk pengembangan dalam segi potensi sumber daya alam maupun pencegahan bencana apabila memungkinkan, dari pengetahaun lewat penelitian seperti ini timbul gagasan atau ide-ide baru untuk menggunakan potensi daerah negara ini dengan selayaknya. 1.5 Metodologi Penelitian Penelitian akan dilakukan dalam tiga tahap, tahap pertama yaitu studi pustaka dan persiapan, meliputi analisis awal daerah penelitian dengan kelurusan dari punggungan, lembahan serta sungai, memperhatikan pola pengaliran sungai dapat memberikan gambaran skunder pada keadaan batuan serta pola struktur geologi suatu daerah, sedangkan kelurusan morfologi memberikan gambaran tentang keseragaman arah dari morfologi yang biasa mencerminkan kondisi litologi dan struktur geologi yang ada. Selanjutnya tahap pekerjaan lapangan, dalam tahapan ini objek penelitian difokuskan pada pengambilan data struktur geologi serta jenis litologi yang ada untuk memperlihatkan hubungan stratigrafi, meliputi arah polajurus dan penunjaman batuan, kekar, offset, maupun bidang
4 sesar. Dengan mempergunakan alat-alat antara lain peta dasar berskala 1 : 25.000 cm, modifikasi Peta Rupa bumi terbitan BAKOSURTANAL berskala 1 : 25.000 cm, lalu Global Positioning System (GPS), Kompas geologi, Palu geologi, lup dengan pembesaran 10 kali dan 20 kali, komparator besar butir skala Wentworth dan komparator mineral, HCL 0,1 N, Kantong sampel dan kertas label, Kamera, pita ukur dengan panjang 30m dan 5m, alat alat tulis, serta alat terakhir tas lapangan ( day pack ). Tahap yang terakhir yaitu analisis data dan penyusunan laporan, meliputi pengolahan data struktur geologi dan jenis batuan, data struktur geologi akan diolah menggunakan program TENSOR yang dapat memisahkan analisis kinematika dan dinamika dari tubuh batuan. Setelah semua data yang telah dianalisis digabungkan, dilanjutkan dengan interpretasi terhadap daerah penelitian diikuti dengan penulisan laporan. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi daerah pemetaan geologi adalah Pulau Sebatik, secara administrasi termasuk Kecamatan Sebatik dan Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Timur. Secara geografis terletak pada posisi 3º 51 11.40-4º 11 34.06 LS dan 117º 31 38.262-118º 7 10.1784 BT.(Gambar 1.3) Kesampaian daerah dapat dijangkau dengan pesawat terbang dari jakarta ke Tarakan, kemudian dari Tarakan menggunakan speed boat ke Nunukan atau lewat jalur laut dengan kapal Pelni (KM.Awu, KM.Tidar, KM.Dobonsolo, KM.Agoamas) yang singgah di Nunukan kira-kira setiap 2 minggu sekali dengan route kota-kota pelabuhan di Kawasan Indonesia Tengah dan Kawasan Indonesia
5 Timur. Sebagian besar masyarakat pekerja tani dan nelayan, keterdapatan pemukian terbilang jarang, segala hasil pekerja tani dan nelayan didistribusikan di Tawau, Malaysia. Gambar 1.1 Lokasi Daerah Penelitian Tanpa Skala Waktu penelitian mencakup dua tahap, penelitian di lapangan dan analisis di laboratorium. Penelitian di lapangan dilaksanakan antara tanggal 24 April 24 Mei 2013. Analisis laboratorium yang mencakup analisis fosil dan sayatan batuan dilaksanakan antara tanggal 30 Mei 2013 hingga 15 Juni 2013. Penyusunan laporan yang tersisa 10 Juni hingga November 2013.