BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI

Keterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p <0,01) * berhubungan nyata pada (p <0,05)

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti)

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

BAB VI KETERDEDAHA KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB VI PERSEPSI REMAJA TERHADAP UNSUR KEKERASAN DALAM SINETRON DI TELEVISI

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB III PENYAJIAN DATA. Sinembah Kabupaten Rokan Hilir terhadap Acara Sinetron Tukang Bubur Naik

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan karakteristik serta viewing-habbit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SEKUNDER DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi. Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai. Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program

BAB 1. masyarakat. Maraknya ragam bentuk acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV

HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dunia pertelevisian di Indonesia semakin hari semakin maju pesat. Pertelevisian indonesia semulanya

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita tahu bahwa Reality Show adalah program televisi termuda yang

BAB I PENDAHULUAN. program hiburan mendapat posisi yang digemari dalam khalayak.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki media televisi seperti fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

Lampiran Rundown Acara Radio Show

IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Trans TV

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Program Acara Bosan Jadi Pegawai

LAMPIRAN. 1. Kuesioner Penelitian. 2. Tabel Fortran Cobol. 3. Surat Izin Penelitian dari Departemen Ilmu Komunikasi USU

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. acara tersebut harus memiliki strategi penyajian yang kreatif dalam

BAB III PENYAJIAN DATA. bagaimana hubungan intensitas menonton acara on the spot di tarns 7 terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. tekhnologi semakin maju. Kebutuhan masyarakat akan informasi semakin banyak, hal

BAB I PENDAHULUAN. tetapi bisa juga melalui wadah media seperti majalah, koran, internet, radio dan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

TRANSKIP WAWANCARA PRODUSER PROGRAM PROVOCATIVE PROACTIVE METRO

IDEOLOGI GENDER DAN KEHIDUPAN WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam penyajian data penulis akan menggunakan metode kuantitatif

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya. Daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

54 BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV Untuk dapat bersaing dengan program-program yang disajikan televisi lain, berbagai cara yang dilakukan oleh program JAM untuk meningkatkan mutu atau kualitas terhadap tayangan tersebut, baik isi cerita, talent, narasumber yang dibantu, keadaan lokasi, tema cerita,dan penayangan (jam dan durasi tayang) agar khalayak lebih tertarik untuk menonton program tersebut. Keefektifan suatu siaran televisi ditentukan oleh diterima/tidaknya oleh khalayak. Pendapat atau opini dari khalayak sangat penting untuk menilai/mengevaluasi suatu siaran televisi agar siaran selanjutnya lebih baik. Jika suatu acara tersebut berhasil memperoleh tingkat rating yang tinggi, berarti acara tersebut telah berhasil mengambil hati khalayaknya. Persepsi dapat menjadi media penghubung antara individu dengan stasiun televisi. Persepsi responden terhadap program JAM dapat dilihat dari skor persepsi responden yang diperoleh dari mengintepretasikan informasi yang pendengar khalayak. Persepsi dikategorikan menjadi dua yaitu kategori buruk dan baik. Data penjabaran jumlah dan persentase persepsi khalayak tentang program JAM disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6. Sebaran Responden menurut Persepsi Khalayak tentang Program JAM dan Kategori Mahasiswa (2010) o Kriteria pesepsi terhadap program JAM Sangat Tidak (STS) Persentase (%) Tidak (TS) (S) Sangat (SS) Rataan Skor* 1. Isi cerita 1,31 18,55 71,19 8,94 2,87 2. Talent 3,55 28,29 58,56 9,60 2,74 3. arasumber 3,42 28,29 58,55 9,73 2.67 4. Keadaan lokasi 1,58 28,95 58,68 1,79 2,78 5. Tema cerita 0,79 33,42 60,00 5,79 2,70 6. Penayangan 2,10 24,74 67,63 5,53 2,76 Rataan seluruh unsur 2,75 Keterangan : * Rataan skor: 1 = Sangat Tidak, 2 = Tidak, 3 =, dan 4 = Sangat Berdasarkan Tabel 6 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar persepsi responden kurang baik (tidak setuju cenderung setuju/ = 2.75) terhadap

55 program JAM. Jika dilihat dari table di atas, rataan skor setiap kriteria persepsi program JAM semuanya sama dengan total rataan, persepsi isi cerita 2.87, talent 2.74, narasumber 2.67, keadaan lokasi 2.78, tema cerita 2.70, dan penayangan 2.76. 7.1. Isi Cerita Isi cerita suatu acara program JAM merupakan substansi yang terkandung dalam tayangan program JAM. Isi cerita ini merupakan unsur yang sangat penting bagi setiap program yang ditayangkan. Pada Tabel 3 dapat terlihat bahwa persepsi khalayak terhadap isi cerita program JAM kurang baik/ kurang setuju (2,87), karena isi cerita program JAM dinilai oleh khalayak kurang menarik dan agak monoton (kurang bervariasi setiap episodenya). Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh salah satu responden perempuan, sebagai berikut: Kalo menurut saya, isi ceritanya terlalu monoton itu lagi-itu lagi, kalo bisa jangan selalu mengangkat cerita yang orang miskin, coba sekali-kali tayangkan yang ceritanya mengangkat tentang perjuangan seseorang yang tadinya kesusahan banget sekarang uda menjadi orang yang sukses sehingga membuat orang menjadi tergugah untuk merubah hidupnya/terinspirasi. (ASA, 18 tahun). Berbeda dengan pernyataan responden perempuan, laki-laki jarang menonton program JAM, seperti yang diungkapkan sebagai berikut: Kalo menurut saya, isi ceritanya terlalu dibuat-buat deh, sebaiknya isi ceritanya yang realistis aja biar kita nya nonton sampe beres, sebenarnya baik ceritanya cuma aga lebay aja. (AN, 20 tahun). 7.2. Talent Talent merupakan orang yang berperan sebagai penolong dalam tayangan program JAM. Talent ini biasanya sering diperankan oleh perempuan, karena perempuan memiliki sifat empati yang tinggi. Talent ini mengarahkan alur cerita setiap tayangannya. Pada Tabel 3 dapat terlihat bahwa persepsi khalayak terhadap talent program JAM kurang baik/ kurang setuju (2,74), karena talent yang berperan dalam program JAM dinilai oleh khalayak selalu dari perempuan cantik,

56 mahasiswa, dan orang kota. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh salah satu responden perempuan, sebagai berikut: Kalo menurut gw mah yah, yang jadi talent jangan cewe terus atuh,bosen deh. Sekali-kali donk cowo yang jadi talennya biar lebih beragam. perasaan yang jadi talent mahasiswa terus jarang deh liat pejabat atau pemerintah. Agar lebih bervariasi coba yang jadi talent pejabat-pejabat suapaya dia juga merasaka jadi orang tua miskin yang kesusahan. (DM, 20 tahun). Berbeda dengan pernyataan responden perempuan, laki-laki jarang menonton program JAM, seperti yang diungkapkan sebagai berikut: Kalo menurut saya, yan g menjadi talent udah baik (perempuan), Saya kadang-kadang nonton program JAM yang jadi talent itu suka takut-takutan kalo ngebantuin narasumber yang dibantu, kalo gitu mah mending ga usah jadi talent deh (MF, 18 tahun) 7.3. arasumber Narasumber merupakan objek/orang yang ditolong sebagai pusat perhatian dalam program JAM. Narasumber disini biasanya masyarakat pedesaan yang tidak memiliki pekerjaan tetap, berasal kalangan ekonomi menengah ke bawah, namun dia masih berusaha untuk mencari nafkah bagi istri-anaknya. Pada Tabel 3 dapat terlihat bahwa persepsi khalayak terhadap narasumber program JAM kurang baik/ kurang setuju (2,67), karena narasumber yang dibantu dalam program JAM dinilai oleh khalayak terlalu memperlihatkan kemiskinannya, coba sekali-kali tayangkan kesuksesan seseorang yang awalnya miskin sekali, sehingga pemirsa yang menonton akan terinspirasi. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh salah satu responden, sebagai berikut: Sebaiknya narasumber yang dijadikan objek adalah orang yang sangat membutuhkan bantuan, bukan berarti orang miskin banget, anak yatim juga butuh bantuan jadi jangan selalu orang tua miskin yang jadi narasumber. (RS, 19 tahun). 7.4. Keadaan lokasi Keadaan lokasi merupakan suatu keadaan lokasi dimana narasumber tinggal. Biasanya yang menjadi tempat sasaran narasumber adalah di pedesaan

57 yang jauh dari keramaian kota. Pada Tabel 3 dapat terlihat bahwa persepsi khalayak terhadap keadaan lokasi program JAM kurang baik/ kurang setuju (2,78), karena keadaan lokasi yang menjadi tempat tinggal narasumber dalam program JAM dinilai oleh khalayak terlalu memprihatinkan. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh salah satu responden, sebagai berikut: Sebaiknya keadaan lokasi yang dijadikan objek liputan jangan selalu di daerah yang jauh dari jangkauan (akses), sekali-kali di daerah perkotaan yang baru dapat musibah. (DE, 21 tahun). 7.5. Tema Cerita Tema ceita merupakan jenis judul atau tema acara yang ditayangkan oleh program JAM. Setiap satu episode program JAM biasanya menayangkan tema yang berbeda-beda. Pada Tabel 3 dapat terlihat bahwa persepsi khalayak terhadap tema cerita program JAM kurang baik/ kurang setuju (2,70), karena tema cerita dalam program JAM dinilai oleh khalayak monoton, itu-itu terus yang dibahas. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh salah satu responden, sebagai berikut: Kalo menurut saya temanya sudah baik, tapi kuranmg bervariasi aja, coba tampilkan tema cerita tentang pengidap penyakit AIDS, agar anak muda zaman sekarang takut akan hal yang berhubungan dengan pergaulan bebas.. (AW, 23 tahun). 7.6. Penayangan Penayangan jadwal program JAM setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 17.30 WIB, dengan durasi 60 menit setiap tayangnya penayangan ini dapat dilihat dari kesesuaian penempatan waktu tayang program JAM dengan programprogram dari stasiun televisi lain yang dapat mengakibatkan responden memindahkan saluran televisinya. Pada Tabel 3 dapat terlihat bahwa persepsi khalayak terhadap penayangan program JAM kurang baik/ kurang setuju (2,76), karena penayangan dalam program JAM dinilai oleh khalayak terlalu sore, berbatasan dengan adzan maghrib. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh salah satu responden, sebagai berikut:

58 Kalo menurut saya penanyangannya kurang tepat, jam setengah lima sore terlalu kesorean apalagi durasinya 1 jam, berbatasan lagi dengan solat maghrib itu sangat mengganggu bagi umat muslim. Coba kalo acaranya jam makan siang agar ditonton oleh semua kalangan dan ini bisa menghibur pemirsa yang habis melakukan aktivitasnya. (RA, 22 tahun). 7.7. Kriteria yang paling menentukan persepsi khalayak tentang program reality show JAM yang ditayangkan di Trans TV Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa kriteria yang paling menentukan persepsi khalayak terhadap program reality show JAM yang ditayangkan di Trans TV adalah isi cerita. Isi cerita suatu acara program JAM merupakan substansi yang sangat penting dalam tayangan program JAM. Isi cerita yang disajikan oleh program JAM Trans TV bersifat faktual, menarik, isi ceritanya konsisten dengan tema cerita, ada efek empati yang ditimbulkan setelah menonton program Trans TV, isi ceritanya pun mudah dipahami. Semua kriteria persepsi program JAM seperti talent, narasumber, keadaan lokasi, tema cerita, dan penayangan terkandung dalam isi cerita. Isi cerita merupakan tonggak dari program JAM, karena jika isi ceitanya baik maka program ini akan menarik pemirsa untuk menonton lagi di episode selanjutnya. Apabila program ini ditonton oleh banyak pemirsa maka rating program ini akan tinggi. Rataan skor isi cerita adalah 2,8 (tidak setuju cenderung setuju) ini menunjukkan bahwa persepsi responden kurang baik terhadap program JAM.