Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas dan Keluarga PSPD Unja

dokumen-dokumen yang mirip
Merancang dan mengelola. Rina Amelia

PANDUAN KREDENSIAL KEPERAWATAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

Perbedaan puskesmas dan klinik PUSKESMAS

Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas/Keluarga PSPD Unja

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

KERANGKA ACUAN PROGRAM ORIENTASI TENAGA BARU BIDAN BARU

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan harapan masyarakat tentang pelayanan kesehatan, masyarakat

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG KLINIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

PROGRAM PENGEMBANGAN & PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT - CPD) VERIFIKASI CPD DOKTER PRAKTIK UMUM

TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 80% Terpenuhi 20-79% Terpenuhi sebagian < 20% Tidak terpenuhi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN

AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terjadi di rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam pasal. 46 UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, serta penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi

KEPUTUSAN DIREKTUR PT.THURSINA NOMOR : /SK/THURSINA/XII/2014 TENTANG KEBIJAKAN PENDELEGASIAN WEWENANG DI RS. THURSINA DIREKTUR RUMAH SAKIT THURSINA

dasar yang paling penting dalam prinsip manajemen mutu (Hidayat dkk, 2013).

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LOG BOOK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB) DOKTER Edisi II

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I. PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

PROGRAM KERJA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNAN KALIJAGA KABUPATEN DEMAK TAHUN 2016

POKJA KUALIFIKASI dan PENDIDIKAN STAFF (KPS)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan sebagai bentuk pelayanan profesional merupakan bagian

AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS KLINIK PRATAMA TABITA PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL.

Pelayanan Antidiskriminasi

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAIN RS. BUDI KEMULIAAN BATAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hasibuan (2003), sumber daya manusia adalah. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan

PEDOMAN PENYELENGGARAAN KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tentang diagnosa, melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan, saling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spriritual yang

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. terletak di Jalan Jendral Sudirman 124 Bantul Yogyakarta. Rumah sakit ini

DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. profesi medik disini adalah mencakup Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI),

PANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat

MATERI ORIENTASI PEGAWAI BARU DOKTER UMUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

suatu unit pelayanan kesehatan,yaitu rumah sakit di wilayah Kotamatsum. Pada tanggal 26 Februari 2000 Rumah Sakit Islam AL UMMAH

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleks. Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 rumah sakit

BAB 6 MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperoleh derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya kesehatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen menjadi salah satu sumber informasi mengenai produk yang

STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

Perbedaan jenis pelayanan pada:

PEDOMAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS TAROGONG

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan sumber pemberi jasa pelayanan kesehatan. Saat ini

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 92 Tahun 2016 Seri E Nomor 44 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG KLINIK

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

Transkripsi:

Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas dan Keluarga PSPD Unja Seperti apa sebenarnya Klinik DK? Mari kita sepakati Sesuai dengan keadaan kita Yang jelas memungkinkan penerapan prinsip-prinsip kedokteran keluarga Apakah harus besar dan megah? Boleh jadi ya atau tidak Lalu apa pedomannya? Dapat dijabarkan dari definisi, kompetensi, wawasan, tugas, wewenang dan kewajiban, serta SKN 1

Primer/kontak pertama Personal Komprehensif Kontinu Koordinatif/kolaboratif Preventif Keluarga Komunitas Kelas A (Ideal) 1. 24 jam 2. Kedaruratan dan kejadian luar biasa 3. Pelayanan rawat jalan 4. Pelayanan rawat inap sehari 5. Bedah minor 6. Konseling 7. Preventif dan promotif 8. Kunjungan ke- dan perawatan di rumah pasien 9. Pemeriksaan penunjang 10. Penyediaan obat 11. Pendidikan, riset, dan pengembangan 2

Kelas B (Optimum) 1. 24 jam 2. Kedaruratan dan kejadian luar biasa 3. Pelayanan rawat jalan 4. Pelayanan rawat inap sehari 5. Bedah minor 6. Konseling 7. Preventif dan promotif 8. Kunjungan ke- dan perawatan di rumah pasien 9. Penyediaan obat 10. Pendidikan, riset, dan pengembangan Kelas C (minimum) 1. 24 jam 2. Kedaruratan dan kejadian luar biasa 3. Pelayanan rawat jalan 4. Pelayanan rawat inap sehari 5. Bedah minor 6. Konseling 7. Preventif dan promotif 8. Kunjungan ke- dan perawatan di rumah pasien 9. Penyediaan obat 3

Sangat menentukan Visi dan misi klinik Kaji kelayakan Profil konsumen Situasi lingkungan Sumber daya manusia Sumber dana Profesionalisme Segi legal Perizinan Persyaratan Akreditasi Etika 4

Segi medis Cakupan pelayanan SDM Pasokan BHP (bahan habis pakai) Epidemiologi Segi sarana Bangunan Telekomunikasi Listrik Sumber air bersih Transportasi Kondisi geografis Pengolah limbah 5

Segi sosial Latar belakang budaya Peta demografi Budaya Pekerjaan Pendidikan Distribusi usia Segi finansial Perkirakan titik impas (bisa operasional) Bisnis berlandaskan profesionalisme Berkembang karena profesionalisme Menguntungan semua pihak Transparansi 6

Kesejawatan Kerjasama profesional Kebersamaan Saling menghormati, membantu, mengingatkan dan mengontrol Transparansi 7

Kemajuan klinik bergantung pada harmoni kerjasama internal dan eksternal Kerjasama internal yang harmonis menuntut kejelasan tugas, parameter penilai, dan transparansi Suasana kerja yang kondusif meningkatkan kinerja staf Mengetengahkan kiat perekrutan, seleksi, dan penugasan Dalam praktik tidak selalu mudah Tingkat dan jenis pendidikan Wawancara Rekomendasi Kontrak kerja yang jelas Rincian tugas dan wewenang Mekanisme kontrol Doctor as Manager 8

Analisis dan deskripsi pekerjaan yang akan diselengarakan Deskripsikan orang yang tepat untuk pekerjaan itu Rencanakan pariwara Benarkan ada lowongan kerja? Apakah ada pegawai yang keluar/mengundurkan diri? Apakah ada pekerjaan baru yang harus diselesaikan? Apakah ada peningkatan volume pekerjaan? Apakah lowongan pekerjaan itu harus diisi? Dapatkah praktik jalan jika dibiarkan kosong? Dapatkah karyawan lainnya dimanfaatkan? Dapatkah pos yang kosong itu dimasukkan ke bagian lain? 9

Apakah ada perubahan tata kerja sehingga memerlukan staf baru? Bagaimana menentukan pekerjaan yang perlu disikapi? Cermati daftar tilik yang ada Diskusikan dengan pimpinan dan staf lain Amati staf yang mengerjakan perkerjaan itu Pertimbangkan cara terbaik untuk mencapai tujuan yang sekarang belum terwujud Apa manfaat perkerjaan itu? Apa yang akan dikerjakan? Apa hasil yang diharapkan? Kapan harus dikerjakan? Di mana akan dikerjakan? Bagaimana cara mengerjakannya? Baku kinerja seperti apa yang diinginkan? 10

Kepada siapa dipertanggungjawabkan? Subordinat? Uang? Alat-alat praktik? Informasi rahasia? Menentukan tata-kerja administrari klinik dan praktik? Menentukan tujuan dan sasaran? Keterkaitan pekerjaan dalam sistem Mitra kerja? Pimpinan? Staf yang lain? Pihak pemerintah daerah? Organisasi (koperasi) klinik? Lainnya? 11

Bagaimana cara pekerjaan ini: Penggajianya? Persyaratannya? Bagian yang paling menarik dan menantang? Bagian yang paling tidak menyenangkan Rincian pekerjaan (Tupoksi) Sesederhana mungkin Jangan berlebihan Yakinkan tidak tumpang-tindih Jangan kacaukan pekerjaan yang keahlian Hindari diskriminasi 12

Rincian pekerjaan (lanjut ) Nama pekerjaan Posisi dalam tata kerja Tujuan utama pekerjaan ybs. Tugas dan kewajiban utama Cara mengambil keputusan dan mencari bantuan Lingkungan kerja yang akan dihadapi Penilaian Perjelas tujuan Buat daftar tilik untuk nilai diri Tentukan batas waktu Tentukan target yang hendak dicapai 13

Perlu untuk mengembangkan Klinik DK Salah satu cara untuk memenangkan persaingan Bermanfaat bagi klinik dan staf Berfungsi juga sebagai Motivasi dan pengikat SDM Harus jelas batasan, prosedur dan konsekuensi pemberian fasilitas ini bagi pemberi kerja dan karyawan Harus disusun secara berkala dan terencana baik menyangkut jadual, maupun biaya Tidak selalu harus mengikuti program diluar KDK 14

Mengurangi masa penyesuaian Meningkatan kinerja Mengurangi supervisi Mengurangi pergantian pekerjaan karena puas Memperoleh orang yang tepat untuk pekerjaan yang sesuai Merasa yakin dan aman dalam bekerja Meningkatkan kemungkinan kenaikan pangkat dan atau gaji Meningkakan kepuasan bekerja Meningkatkan kemungkinan penularan keterampilan 15

Bentuk: Kursus, pelatihan, pendidikan formal, dll Bentuk Lain: Selia Bestari (peer review) di antara sesama staf (medis dan nonmedis) Pengaturan: Bisa dibuat perjanjian tersendiri Proses: berdasarkan permintaan karyawan atau kebutuhan KDK PKB (pendidikan kedokteran berkelanjutan) Seminar, Simposium, Lokakarya, dll Peer Review: Pembahasan kasus secara EBM Kursus singkat untuk satu ketrampilan tertentu (ATLS, ACLS, EKG, Kepemimpinan, dll) Pendidikan formal (S2 Aktuaria, S2 Kesehatan Kerja, dll) 16

Kursus keperawatan Peer Review: Diskusi kelompok membahas satu masalah (rutin) Kursus Manajemen pengelolaan keperawatan di klinik (asuhan keperawatan,dll) Pendidikan formal seperti Akademi Keperawatan, Akademi Kebidanan, dll Kursus penggunaan alat tertentu Kursus Manajemen laboratorium, Pemeriksaan Kesehatan Berkala, dll Pendidikan Formal seperti Akademi Penata Rontgen, AKK, dll Kursus perpajakan, dll 17

18