BAB I PENDAHULUAN. Tengah. Jepara adalah salah satu daerah terpenting di Jawa pada saat itu. Dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Konflik yang terjadi di kerajaan Demak berhubungan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. oleh penguasaan bangsa Portugis atas Malaka. Sebenarnya, kedatangan mereka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB III SEJARAH KERAJAAN KALINYAMAT

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

BAB I PENDAHULUAN. sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede. Di dalam sejarah Islam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB IV DAKWAH ISLAM DI JEPARA KETIKA KEPEMIMPINAN KERAJAAN KALINYAMAT. peninggalannya berupa masjid di desa Mantingan kecamatan Tahunan kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Selama masa penjajahan Belanda, terjadi berbagai macam eksploitasi di

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik, mereka dapat mengenyam pendidikan sistem Barat.

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

SILABUS MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA MADYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

BAB II LATAR BELAKANG TERJADINYA KONFLIK DI KERAJAAN DEMAK

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Invasi adalah sebuah istilah politik yang berarti usaha penyerangan

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

BAB I PENDAHULUAN. tempat untuk belajar dan mengajarkan ilmu agama Islam. Pesantren dalam

BAB I PENDAHULUAN. yaitu animisme dan dinamisme. Setelah itu barulah masuk agama Hindu ke

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KERAJAAN SAMUDERA PASAI

I. PENDAHULUAN. internasional, adanya kontrol terhadap labour dan hasil tanah serta sudah memilki

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BAB II SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI JEPARA. utara Pulau Jawa sudah ada sekelompok penduduk yang diyakini orang-orang itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.4. Bentuk publikasi secara tertulis tentang peristiwa pada masa lampau

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis. dengan

BAB I PENDAHULUAN. alamnya yang melimpah ruah, maka pulau-pulau timur seperti Kalimantan,

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.3

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang dan mempengaruhi setiap individu di dalam masyarakat tersebut 1. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan.

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek studi.

BAB I PENDAHULUAN. Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan Islam, yakni munculnya kelompok Jama ah Tabligh yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kemerdekaan Indonesia telah memasuki usia 71 tahun. Pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki akhlak yang sangat mulia. Lahir di kampung Ampel Maghfur, pada

2015 KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON

TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologis konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan

RATU KALINYAMAT PENGUASA WANITA JEPARA TAHUN

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau lain

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. serta mudah dipahami oleh orang awam lantaran pendekatan-pendekatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Bila kita amati wilayah Negara Republik Indonesia ternyata telah banyak

BAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali

BAB I PENDAHULUAN. termasuk perkara munkar (keji/kejahatan) sebagai kebalikan dari ma ruf (kebijakan/

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27)

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

III. METODELOGI PENELITIAN

1.1 Latar Belakang Masalah

SEJARAH LOKAL DI INDONESIA OLEH: MURDIYAH WINARTI

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan totalitas pengalaman yang dapat dipandang dari

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

III. METODE PENELITIAN. pemecahan yang ilmiah yang dapat dilihat dari prespektif atau pandangan historis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Jepara adalah kota pelabuhan yang terletak di kawasan pantai utara Jawa Tengah. Jepara adalah salah satu daerah terpenting di Jawa pada saat itu. Dalam pertumbuhan dan perkembangan Islam di Jawa, Jepara mempunyai andil yang sangat besar terutama kedatangan pedagang Islam dari India, Cina, dan Arab. Kedatangan mereka ke Jawa selain berdagang juga menyebarkan Islam di tanah Jawa. Dalam catatan Tome Pires yang ditulis awal abad ke 16 bahwa maulanamaulana dari tanah seberang berdatangan, mereka tinggal di dekat masjid-masjid yang sudah di bangun pada waktu itu. 1 Jaman dahulu pelabuhan menjadi salah satu tempat yang sangat penting dalam kehidupan sosial masyarakat dahulu. Karena pelabuhan merupakan tempat berlabuhnya kapal-kapal yang dahulunya menjadi alat tranportasi, salah satunya dengan berdagang. 2 Pada masa itu pelayaran adalah tranportasi yang digunakan oleh pedagang-pedagang untuk datang ke Indonesia, begitu pula dengan pedangangpedagang muslim dari India, Persia, Arab, dan lainnya yang juga menyebarkan Islam di daerah pesisir kepulauan Indonesia. pada awal kedatangan mereka hanya untuk berdagang tetapi untuk kedatangan selanjutnya mereka mulai menyebarkan 1 H.J. de Graaf dan Th. Pigeaud, Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa ; peralihan dari Majapahit ke Mataram (Jakarta: Grafiti pers, 1985), 30. 2 Marwati Djoned Poerponegro dan Nugraoho Notosusanto, Sejarah Indonesia III (Jakarta: Pustaka, 1984), 202.

2 Islam. Keberadaan pedagang-pedagang muslim di Indonesia bukan hanya sebentar karena menunggu dagangan mereka habis dan untuk kembali membawa hasil bumi atau produksi setempat, ditambah menunggu waktu pelayaran kembali yang tergantung pada musim, maka terpaksa mereka harus tinggal beberapa bulan. 3 Pada waktu itu Islam di sebarkan dengan cara perlahan di sesuaikan dengan kondisi sosial dan budaya daerah tersebut, karna itu tumbuhlah kota-kota pelabuhan, administrasi dan pusat politik kekuasaan yang mempunyai sistem budaya Tradisional, tetapi didalam kehidupan masyarakat mulai dimasuki unsurunsur Islam. Kemungkinan besar pedagang yang datang ke Indonesia bukan hanya pedagang-pedagang yang berniat menjual dagangannya, kemungkinan disertai mubaligh-mubaligh yang sengaja datang ke Indonesia khusus untuk berdakwah dan menyebarkan Islam di Indonesia. Dengan keikut sertaan mubaligh datang ke Indonesia akan mempermudah dan mempercepat proses Islamisasi di Indonesia. para pedagang itu mencari simpati dari masyarakat, bukan hanya masyarakat kecil tetapi juga para bangsawan dan raja-raja yang mempunyai peran penting dalam kegiatan perdagangan. Karena tersebarnya Islam awalnya melalui rute perdagangan, maka dapat diperkirakan bahwa penyiar agama Islam pada awalnya adalah pedagangpedagang. Jadi bisa kita perkirakan pendorong utama penyebaran Islam di Indonesia adalah faktor ekonomi perdagangan. 3 Uka Tjandrasasmita, pertumbuhan dan perkembangan kota-kota Muslim di Indonesia dari abad XVIII masehi (Kudus: Menara kudus, 2000), 28.

3 Jepara dipimpin oleh seorang raja perempuan yang bernama Ratu Kalinyamat sejak pertengahan abad ke 16. Dia adalah Putri dari Sultan Trenggana, adik dari Pangeran Prawata. Dalam berbagai naskah tradisi disebutkan bahwa sebelum bersuami, konon Ratu Kalinyamat telah menduduki jabatan sebagai kepala daerah, yang wilayahnya meliputi Jepara, Pati, Rembang, dan Blora. Sebagai seorang yang memiliki kekuasaan tetapi belum bersuami, maka Ratu Kalimayat menginginkan suami yang perkasa, memiliki pengetahuan luas dalam bidang agama Islam dan bersemangat melawan bangsa Portugis yang waktu itu sedang mengancam kedudukan kesultanan Demak. 4 Ratu kalinyamat menjadi tokoh penting di pantai pesisir Jawa Tengah dan Jawa Barat. Ratu Kalinyamat mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan Sultan Hadiwijaya sejak terjadinya perebutan kekuasaan Demak di pedalaman Jawa Tengah. 5 Pada masa itu sang ratu hidup dalam kemelut perebutan kekuasaan karena dinasti Demak mengalami guncangan hebat, dan sangat berduka atas kematian saudara laki-lakinya, Sunan Prawata. Jepara berkembang menjadi kota pelabuhan yang paling strategis dalam menunjang jalannya pemerintahan, kegiatan perniagaan, penyebaran agama, dan pangkalan armada laut. Dan itu terus sampai masa pemerintahan Mataram dan kolonial Belanda. Pada abad 16 Ratu Kalimayat berhasil mengangkat Jepara menjadi sebuah ibukota dan pelabuhan terpenting di pesisir utara Jawa. Situasi ini 4 Chusnul Hayati, Peranan Ratu Kalimayat di Jepara pada Abad XVI (Jakarta: Depdiknas, 2000), 7. 5 H.J.De Graaf. Dan Th. G.Th.Pigeaud, Serat Babad Tanah Djawi Wiwit saking nabi AdamDdoemogi ing taoen 1647 (Leden: s-graveheg 1941), 51.

4 terus berlanjut, sampai Belanda menguasai Indonesia pun Jeparaa masih menjadi tempat penting di Indonesia karena pelabuhannya Perkembangann Islam di Jepara terbilang pesat, buktinya segala aspek kehidupan masyarakat Jepara sangat kental dengan nilai-nilai Islam, salah satu contohnya dalam segi budaya, itu sudah jelas menggambarkan dalam kehidupan masyakarat Jepara. Semua itu tidak terlepas pengaruh Islam dari banyaknya pedagang-pedagang yang datang yang menyebarkan agama Islam di Jepara. dari sekian banyak pedagang, ada juga yang menetap dan menjadi masyarakat campuran di Jepara. Perkembangan agama Islam dan budaya Islam bisa dilihat dari besarnya pengaruh budaya dan ajaran Islam terhadap masyarakat setempat dan menjadi masyarakat mayoritas. Masyarakat Kudus, Jepara, dan Demak adalah komunitas masyarakat yang sangat taat menjalankan ibadah syariat agama Islam. Masyarakat Jepara mempunyai profesi mebel ukir, yang sangat kental dengan Islam (lihat gambar 1.1). Dan masyarakat Jepara sangat taat dalam menjalankan syariat Islam, pola hidup agamis seperti itu sangat berpengaruh dalam pandangan dan kegiatan sehari-hari. 1.1 gambar ini merupakan contoh ukiran kaligrafi Jepara

5 Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul Peranan Kerajaan Kalinyamat Dalam Pengembangan Islam di Jepara. Penulis ingin mengupas keberadaan kerajaan Kalinyamat yang dipimpin Ratu Kalinyamat. Suatu kerajaan yang mempunyai peran penting dalam pengembangan masyarakat Jepara terutama pengembangan dalam bidang agama Islam. B. Batasan masalah dan Rumusan masalah Dalam pembahasan ini, penulis lebih memfokuskan kepada Islam di Jepara, dari awal masuknya dan juga bagaimana peran dari kerajaan Kalinyamat dalam pengembangan Islam di Jepara. Penulis juga membahas tentang sejarah kerajaan Kalinyamat agar lebih mempermudah untuk pembahasan pengembangan Islam di Jepara oleh kerajaan Kalinyamat. Maka dari itu, penulis merumuskan masalah dengan pertanyaan yang sederhana agar lebih jelas. 1. Bagaimana proses Islam masuk ke Jepara? 2. Bagaimana sejarah lahirnya kerajaan Kalinyamat? 3. Bagaimana Peran kerajaan Kalinyamat dalam mengembangkan Islam di Jepara? C. Tujuan penelitian Tujuan dari penulisan ini, kami berharap bisa memberi gambaran tentang : 1. Proses masuknya Islam ke Jepara 2. Bisa mengetahui sejarah lahirnya kerajaan Kalinyamat

6 3. Dan juga bisa mengetahui bagaimana peran kerajaan Kalinyamat mengembangkan Islam di Jepara D. Kegunaan penelitian Setelah penelitian ini selesai dan bisa di baca oleh masyarakat luas, penulis berharap hasil penelitian ini bisa berguna bagi : 1. Penulis Penelitian ini di harapkan dapat memberi suatu pengetahuan baru dan wawasan baru terhadap penulis agar penulis bisa lebih bijak dalam menanggapi masalah yang berhu bungan dengan sejarah khususnya perkembangan Islam di Indonesia pada masa lalu. Dan penulis bisa kembali meneliti sejarah Indonesia khususnya yang berhubungan dengan Islam dengan menggunakan metodologi yang sudah di pelajari pada saat melakukan pembelajaran di bangku kuliah. 2. Bagi lembaga pendidikan Penulis berharap penelitian ini dapat bermberi sumbangsih kepada lembaga pendidikan khususnya mahasiswa, dan dapat di jadikan suatu pembelajaran yang akan memberi informasi tentang sejarah Indonesia dan bisa memberi suatu gambaran terhadap sejarawan ataupun mahasiswa, khususnya mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya dan juga bisa menyadarkan kalangan mahasiswa untuk menyadari akan pentingnya peradapan masa lampau di khususnya di Indonesia.

7 3. Bagi ilmu pengetahuan Penelitian ini di harapkan bisa memberi tambahan pengetahuan perkembangan ilmu pengetahuan di masa ini dan masa depan. Terutama dalam bidang sejarah Indonesia dan sejarah Islam di Indonesia. Dan bisa melengkapi suatu pengetahuan sejarah yang dirasa belum begitu sempurna terutama sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia yang sampai saat ini masih banyak peneliti yang meneliti tentang kerajaan-kerajaan di Indonesia. E. Pendekaatan dan kerangka teori Kerajaan Kalinyamat adalah salah satu kerajaan yang ada di Indonesia, yang mana kerajaan Kalinyamat termasuk kerajaan Islam di Indonesia. Untuk mengetahui apa yang terjadi pada masa lalu, penulis menggunakan pendekatan historis. Dengan pendekatan historis ini, penulis ingin mengungkap sejarah kerajaan Kalinyamat, dari awal berdirinya, latar belakang berdirinya kerajaan Kalinyamat, raja-raja yang memimpin Kalinyamat, serta peran kerajaan Kalinyamat dalam mengembangkan Islam di Jepara. Selain menggunakan pendekatan historis, penulis juga menggunakan pendekatan Sosiologi. Pendekatan Sosiologi ini diharapkan bisa mengungkap dari segi-segi peristiwa yang di kaji seperti golongan sosial mana yang berperan serta nilai-nilainya, hubungan golongan politik berdasarkan kepentingan ideologi dan lain sebagainya. 6 dan mengungkap bagaimana sistem sosial dan bagaimana kerajaan Kalinyamat mengembangakan Islam. 6 Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah (Jakarta: Gramedia Pustaka, 1992), 4.

8 Pendekatan historis merupakan penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis. Atau dengan kata lain yaitu penelitian yang mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan. Secara umum penelitian ini adalah penelitian historis yang mencoba menarasikan sejarah dan peranan kerajaan Kalinyamat dalam mengembangkan Islam. Menurut Sartono Kartodirjo sejarah naratif adalah sejarah yang mendeskripsikan tentang masa lampau dengan merekontruksi apa yang telah terjadi, serta diuraikan sebagai cerita. Dengan perkataan lain kejadian-kejadian penting diseleksi dan diatur menurut poros waktu sehingga tersusun sebagai sebuah cerita. 7 Dalam penulisan ini, penulis menggunakan Teori kekuasaan. menurut Max Weber, Kekuasaan adalah kesempatan seseorang untuk menyadarkan masyarakat akan kemauannya sendiri sekaligus menerapkannya terhadap tindakan perlawanan dari orang atau golongan tertentu. Kekuasaan tersebut mempunyai aneka macam bentuk, yang mempunyai bermacam-macam sumber. Maka golongan yang berkuasa harus berusaha untuk menanamkan kekuasaannya dengan jalan menghubungkan dengan kepercayaan-kepercayaan dan perasaan-perasaan yang kuat di dalam masyarakat yang bersangkutan, yang pada dasarnya terwujud dalam nilai dan norma. Kekuasaannya mencakup memerintah agar yang diperintah patuh juga untuk memberi keputusan-keputusan yang secara langsung maupun tidak 7 Ibid., 9.

9 langsung mempengaruhi tindakan pihak yang lain. 8 Teori kekuasaan Max Weber dirasa cocok karena penulisan ini berhubungan dengan kekuasaan kerajaan Kalinyamat. F. Penelitian terdahulu Penelitian tentang sejarah dan peranan kerajaan Kalinyamat dalam pengembangan Islam di Jepara 1527-1599 ini adalah penelitian berkelanjutan, dari penelitian yang sudah dipublikasikan oleh beberapa peneliti. Seperti Ratu Kalinyamat Biografi Tokoh Wanita Abad XVI Dari Jepara yang di tulis oleh Eli Astuti. Kesimpulannya bahwa kerajaan Kalinyamat adalah suatu kerajaan yang didirikan oleh Ratu Kalinyamat dan pangeran Hadiri di latar belakangi oleh perselisihan antara Ratu Kalinyamat dengan Arya Penangsang dan perselisihan antara kerajaan Kalinyamat dan Demak juga melatar belakangi hancurnya kerajaan Demak yang di pimpin Arya Penangsang karena masalah tahta kerajaan Demak. Babad Tanah Jawi, Babad ini berbentuk prosa yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia. Babad ini merupakan karya legitimasi dari penguasa Mataram yang di dalamnya memuat kisah Ratu Kalinyamat. Dalam Babad ini menerangkan aksi-aksi pembunuhan di kesultanan Demak yang telah terjadi pada masa Raden Patah hingga sepeniggal Trenggana. Dikisahkan pula Ratu Kalinyamat melakukan tapa wuda sinjang rikama sebagai bentuk keprihatinan atas tewasnya Sunan Hadiri dan Sunan Prawata. Pertapaan yang dilakukan Ratu 8 Soerjono Soekamto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), 25.

10 Kalinyamat didasarkan bahwa sudah tidak ada lagi keadilan, sampai-sampai Sunan Kudus pun memihak Arya Penangsang (sang pembunuh), maka Ratu Kalinyamat diceritakan bertekat memohon keadilan kepada Yang Maha Kuasa. Sunan Hadiri dan Ratu Kalinyamat: sebuah sejarah ringkas, Dalam buku ini memberi gambaran tentang Sunan Hadiri dan Ratu Kalinyamat secara jelas, berikut peran-perannya di Jepara, khusus pada pembahasan bahwa Ratu Kalinyamat pernah bertapa untuk memohon keadilan kepada Yang Maha Kuasa dan waktu bertapa beliau menjalankan shalat, dalam buku ini juga memberi gambaran bahwa munculnya istliah laku topo wudo itu berasal dari Babad Tanah Jawi sehingga maknanya menimbulkan banyak interpretasi. De Graaf dan Pigeaud dalam buku ini menjelaskan terbunuhnya Sunan Hadiri, yang merupakan suatu tantangan berat bagi Ratu Kalinyamat untuk meneruskan perjuangan suaminya. Ratu Kalinyamat tersebut merupakan tokoh penting di pantai utara Jawa Tengah dan Jawa Barat sejak pertengahan abad 16. Setelah Arya Penangsang tewas dalam peperangan melawan Pajang maka kekuasaan wilayah Demak di pindah ke Pajang dan diambil alih oleh Hadiwijaya. Ratu Kalinyamat tidak berputera, tetapi mengasuh adiknya yang bernama Pangeran Timur, Pangeran Pangiri, anak Sunan Prawata, dan Pangeran Arya, putera Sultan Hasanudin dari Banten. Pangeran Arya ini yang kelak menggantikan Ratu Kalinyamat setelah meninggal sebagai penguasa di Jepara. Dengan berakhirnya peperangan melawan Arya Penangsang, Jepara mengalami perkembangan yang signifikan dalam pengembangan perdagangan dan

11 kemileteran dengan menjalin kerja sama melalui beberapa kerajaan maritim, seperti Banten, Aceh, Cirebon, Johor dan Maluku. G. Metode penelitian Penelitian mengenai sejarah dan peranan kerajaan Kalinyamat dalam pengembangan Islam di Jepara 1527-1599, merupakan suatu penelitian historis karena penelitian ini diarahkan untuk meneliti, mengungkapkan dan menjelaskan peristiwa masa lampau sehingga jelas diarahkan kepada metode sejarah yang bersifat kualitatif. Tujuan dari penelitian historis ini yaitu menemukan dan mendeskripsikan secara analisis serta menafsirkan tentang sejarah dan peranan kerajaan Kalinyamat dalam pengembangan Islam di Jepara 1527-1599. Selain itu penelitian yang saya lakukan terkait dengan sejarah dan peranan kerajaan Kalinyamat dalam pengembangan Islam di Jepara 1527-1599 termasuk dalam penelitian sejarah budaya dan politik yang bersifat sosial budaya dan social politik karena dalam penelitian akan dibahas terkait dengan latar belakang sejarah dan peranan kerajaan Kalinyamat dalam pengembangan Islam di Jepara 1527-1599 yang sifatnya social budaya dan politik. Penulisan peristiwa masa lampau dalam bentuk peristiwa atau kisah sejarah yang dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah, harus melalui prosedur kerja sejarah. Pengisahan masa lampau tidak dapat dikerjakan tanpa ada sumber yang menyangkut masa lampau tersebut, sumber yang dimaksud adalah berupa data yang melalui proses analisis menjadi sebuah fakta atau keterangan yang otentik yang berhubungan dengan tema permasalahan, dalam ilmu sejarah dikenal

12 sumber-sumber itu baik tertulis maupun tidak tertulis yang meliputi legenda, folklore, prasasti, monument, alat-alat sejarah, dokumen, surat kabar dan suratsurat. Proses awal yang dilakukan oleh peneliti untuk menulis sejarah dengan menentukan tema sesuai dengan minat dan keyakinan penulis. Hal ini diharapkan dapat memacu semangat penulis untuk meneliti secara sungguh-sungguh. Dalam menjawab permasalahan penelitian ini penulis menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat langkah yaitu : 1. Heuristik Tahap pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah Heuristik (pengumpulan sumber). Heuristik berasal dari kata Yunani heurishein, artinya memperoleh. 9 Sumber sejarah dapat berupa evidensio (bukti) yang ditinggalkan manusia yang menunjukan segala aktifitasnya di masa lampau baik berupa peninggalan-peninggalan maupun catatan-catatan. Penulisan sejarah dan peranan kerajaan Kalinyamat dalam pengembangan Islam di Jepara 1527-1599 dikenal dua macam sumber yaitu sumber primer dan sumber skunder. Sumber primer merupakan sumber pertama yang dipakai oleh peneliti dalam penulisan sejarah dan dianggap sebagai sumber yang asli (orisinil) sebagai bukti yang kontemporer dengan peristiwa yang terjadi. Sumber kedua adalah sumber skunder merupakan sumber berupa kesaksian dari siapa saja yang 9 Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah (Yogyakarta: Arusmedia,2007), 55.

13 merupakan saksi mata atau sumber yang berasal dari sumber aslinya yang berupa literatur. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan data-data dan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun kajian ini yakni: a. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan secara langsung ke lapangan untuk meneliti serta mencari data-data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, agar dapat dibahas berdasarkan informasi atau bukti data-data yang ditemukan. Ada 2 teknik yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data-data dan informasi penelitian lapangan, yaitu: - Pengamatan (observasi) Adalah suatu teknik yang dilakukan penulis untuk mengamati secara langsung objek yang berkaitan dengan sejarah dan peranan kerajaan Kalinyamat dalam pengembangan Islam di Jepara 1527-1599 dan bukti-bukti sejarah dan peranan kerajaan Kalinyamat dalam pengembangan Islam di Jepara 1527-1599 tersebut. b. Penelitian Kepustakaan Yang dimaksud penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum dipublikasikan. Dalam kajian kepustakaan ini peneliti akan

14 mengadakan penelitian kepustakaan untuk mendapatkan informasi-informasi serta data-data yang berkaitan dengan peristiwa sejarah tersebut. Melalui penelitian kepustakaan ini sumber-sumber buku yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam penulisan skripsi ini. sumber perpustakaan yang akan di kaji adalah bukubuku, naskah, biografi, serta hal-hal yang berhubungan dengan kajian yang sedang penulis teliti. 2. Verifikasi Verifikasi di butuhkan untuk mendukung sumber-sumber yang sudah penulis dapatkan. Kritik sumber adalah usaha untuk mendapatkan sumber-sumber yang relevan dengan cerita sejarah yang ingin disusun sesuai dengan judul. Dalam hal ini yang harus di uji adalah tentang keaslian (otensitas) yang dilakukan melalui kritik eksteren dan keabsahan tentang kesahihan sumber (kredibilitas) yang di telusuri melalui kritik intern 10. Kritik sumber dilakukan melalui penganalisaan sumber-sumber yang didapat dengan pembacaan secara kritis, untuk kemudian dilakukan interpretasi terhadapnya, apakah isinya sebuah pernyataan, fakta-fakta dan apakah kejadian atau peristiwanya dapat dipercaya. Langkah ini dilakukan oleh penulis untuk mengetahui apakah buku-buku tersebut layak untuk dijadikan landasan dalam penelitian atau tidak. Dalam hal ini, penulis memisahkan antara Babad dan buku sejarah biasa. Karena Babad adalah sumber primer, maka semakin lama usia naskah tersebut, maka semakin baik. Sedangkan untuk penulisan sejarah kontemporer, semakin baru usia penulisannya semakin bagus. 10 Kuntowijoyo, Metologi Sejarah (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003), 27.

15 3. Interpretasi Interpretasi atau penafsiran sejarah sering disebut juga dengan analisis sejarah. Tujuannya agar data yang ada mampu mengungkap suatu permasalah yang ada, sehingga pemecahannya dapat diperoleh. Dalam hal ini penulis akan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain yang telah ditemukan dari hasil heuristik dan verifikasi. Dalam hal ini tentu saja penulis menjelaskan peran kerajaan Kalinyamat dalam mengembangkan Islam di Jepara. Dalam usaha menafsirkan fakta-fakta yang ada dilakukan beberapa hal sebagai berikut : (1) diseleksi, (2) disusun, (3) diberikan tekanan, (4) ditempatkan dalam urutan yang kausal. Penulis membaca setiap buku dan menyaring informasi yang berguna untuk memperkuat argumen, penulis memisahkan peran Ratu Kalinyamat dan beberapa tokoh yang dibahas dalam penulisan ini. 4. Historiografi Historiografi adalah penulisan sejarah, dan tahap ini adalah tahap akhir penulisan skripsi. Setelah melakukan tahap Heruistik, Verifikasi, dan Interpretasi, kini tahap selanjutnya adalah Historiografi dengan menulis dalam suatu urutan yang sistematik yang telah diatur dalam metode penulisan yang digunakan sesuai dengan pedoman penulisan skripsi yang di terbitkan oleh UIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam hal ini penulis berusaha menyusun sebuah cerita sejarah menurut urutan peristiwa, berdasarkan kronologi dan tema-tema tertentu sehingga dapat menjadi sebuah cerita sejarah yang baik.

16 H. Sistematika pembahasan BAB I : PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, kerangka penelitian, pendekatan dan kerangka teoritik, penelitian terdahulu, sistematik pembahasa, daftar pustaka. BAB II : SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI JEPARA Bab ini menjelaskan sejarah masuknya Islam di Jepara dan berkembangnya Islam di Jepara. Dalam bab ini menjelaskan juga letak geografis Jepara. BAB III : SEJARAH KERAJAAN KALINYAMAT Bab ini membahas tentang sejarah berdirinya kerajaan Kalinyamat serta asal-usul silsilah raja dan Ratu Kalinyamat serta hubungan antara kerajaan Kalinyamat dengan kerajaan lain. Selain itu juga membahas tentang berkembangnya kerajaan Kalinyamat dalam segi perekonomian dan perpolitikan masa kepemimpinan Ratu Kalinyamat. Dan juga membahas tentang siapa saja raja-raja yang pernah memimpin di kerajaan Kalinyamat. BAB IV : DAKWAH ISLAM DI JEPARA KETIKA KEPEMIMPINAN KERAJAAN KALINYAMAT

17 Bab ini menjelaskan tentang menumbuhkan kesadaran masyarakat Jepara terhadap pentingnya pendidikan Islam, dan juga mendirikan masjid, serta membentuk sebuah komunitas Islam Santri. Bab V : PENUTUP