Hubungan Pengetahuan Konservasi dengan Persepsi Nelayan tentang Kegiatan Penanaman Mangrove di Kampung Garapan, Desa Tanjung Pasir, Tangerang

dokumen-dokumen yang mirip
Rosid Marwanto, Muhamad Nurdin Matondang Seribulan, Hanum Isfaeni Corresponding author;

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa

BIOSFER: JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB) 2016, Volume 9 No 2, ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (2007) Indonesia memiliki kawasan mangrove yang terluas

A Correlation between Knowledge about Coral Reef Ecosystem and Marine Tourist Attitude toward Conservation at Pramuka Island, Kepulauan Seribu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu Rumah Tangga dengan Pengetahuan Ibu tentang Kesehatan Balita di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Buruh di Sepanjang Muara Sungai Ijo Gading Kabupaten Jembrana

(Studi pada Siswa Kelas VI di Gugus IV Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya)

MOTIVATION LEVEL FISHERMEN DUANO TO FISHING ENTERPRISE TANJUNG PASIR VILLAGE OF RIAU PROVINCE. Abstract I. PENDAHULUAN

PENGARUH MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NURUL AMALIYAH TANJUNG MORAWA

ISSN Anggit Grahito Wicaksono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Slamet Riyadi Surakarta

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DALAM PEMBIBITAN MANGROVE

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

I. PENDAHULUAN. lainnya. Keunikan tersebut terlihat dari keanekaragaman flora yaitu: (Avicennia,

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Reproduksi Manusia.

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENATAAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI MENATA LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENATA LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

PUBLIKASI ILMIAH. Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta

Hubungan Partisipasi Nelayan dan Peran Pemangku Kepentingan Dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Daerah Pulau Tuan, Aceh Besar

PEMBELAJARAN LUAR KELAS (OUT DOOR STUDY) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 SUNGAI KAKAP

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai fungsi produksi, perlindungan dan pelestarian alam. Luas hutan

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki mangrove terluas di dunia (Silvus et al, 1987; Primack et al,

I. PENDAHULUAN. degradasi hutan. Hutan tropis pada khususnya, sering dilaporkan mengalami

Perbedaan Metode Penyuluhan tentang Sampah terhadap Pengetahuan Ibu Rumah Tangga dalam Pengolahan Sampah Rumah Tangga di Kampung Pulo, Jakarta Timur

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA

kepengurusan.untuk kegiatan kemahasiswaan itu sendiri menurut

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PERSEPSI GURU TENTANG PENGAWASAN PELAKSANAAN TUGAS GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KECAMATAN LUBUK BASUNG

Diajukan Oleh: WINDA ASTUTI A

I. PENDAHULUAN. (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau

Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership)

HUBUNGAN ANTARA KESUNGGUHAN (CONSCIENTIOUSNESS) DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI: STUDI KORELASIONAL TERHADAP SISWA KELAS X MIPA DI SMA NEGERI 38 JAKARTA

dalam belajar tidak nyaman. Oleh karena itu kelestarian lingkungan sekolah perlu mendapat perhatian dari semua pihak, terutama pihak sekolah yang

PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 1 TILATANG KAMANG

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN F ASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)

KAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI

THE EFFECT OF LEARNING FACILITIES TOWARD STUDENTS S LEARNING OUTCOMES OF CLASS X AND XI SOCIAL ON ECONOMICS OF SMA 3 PEKANBARU ABSTRACT

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs UNIT SEKOLAH BARU (USB) SAGULUNG BATAM

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

Hubungan antara Pengetahuan tentang Mikrobiologi dengan Sikap Higienis Mahasiswa Pendidikan Biologi

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

I. PENDAHULUAN. Hal ini menunjukan ekosistem mangrove mengalami tekanan-tekanan

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

Penerapan Metode Discovery Pada Pembelajaran Mendiagnosa PC Kelas X Jurusan TKJ SMKN I KinaliKabupatenPasaman Barat TahunPelajaran 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KETERAMPILAN DOSEN DALAM MENGELOLA KELAS DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai lebih dari pulau dan

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG

3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa

BAB I PENDAHULUAN. karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di

Fishermen's Perceptions About Business Fishing in The Kepenghuluan Parit Aman Bangko Subdistrict Rokan Hilir District Riau province ABSTRACT

ABSTRAK. Kata kunci : Logo, citra perusahaan, identitas merek, manajemen merek.

Perubahan Luasan Mangrove dengan Menggunakan Teknik Penginderaan Jauh Di Taman Nasional Sembilang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

SIKAP NELAYAN TERHADAP PROGRAM UNGGULAN DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN DELI SERDANG

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN MINAT DENGAN PRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMESINAN

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016


Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

Penilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur Surabaya sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

EEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TPS (THINK-PAIR-SHARE) BERBASIS OPEN-ENDED-PROBLEM TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

Nego Linuhung Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

Pengaruh Teknik Analytic Teams Terhadap Kemampuan Menganalisis Film

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN LITERASI SAINS DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA PADA KONSEP ASAM BASA. Abstract

PERSEPSI DAN PARTISIPASI PETERNAK TENTANG PROGRAM PERGULIRAN TERNAK DOMBA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PASAMAN. Oleh

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENDAHULUAN. beradaptasi dengan salinitas dan pasang-surut air laut. Ekosistem ini memiliki. Ekosistem mangrove menjadi penting karena fungsinya untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada

HUBUNGAN ANTARA TATA RUANG KANTOR DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG JAKARTA RAWAMANGUN

ABSTRAK. Kata kunci: leverage, ukuran perusahaan, capital intensity, agresivitas pajak. viii. Universitas Kristen Maranatha

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN CAROSUSEL FEEDBACK TERHADAP KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GAMPING JURNAL SKRIPSI

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A

Rezki Hidayat*, Maria Erna **, R Usman Rery*** NO Hp:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet

Transkripsi:

Hubungan Pengetahuan Konservasi dengan Persepsi Nelayan tentang Kegiatan Penanaman Mangrove di Kampung Garapan, Desa Tanjung Pasir, Tangerang The Correlation between Conservation Knowledge and Fisherman Perception about Mangrove Plantation Activities on Kampung Garapan, Desa Tanjung Pasir, Tangerang Siti Hadianti, Eka Putri Azrai, Paskal Sukandar Corresponding author; email: light_northern@ymail.com Abstract Mangrove is a coastal ecosystem that has been severely damaged because of irresponsible people. One of the ways to overcome this problem is by carrying out mangrove plantation program. Conservation knowledge is important to form a good perception about the activity. This research was aimed to know the correlation between conservation knowledge and fisherman perception about mangrove plantation activity. It was held on Kampung Garapan, Desa Tanjung Pasir, Tangerang, Banten on June 2012 using a descriptive survey method of Correlation Study. A total of 40 fishermen were selected by simple random sampling. Instruments of conservation knowledge test and fisherman perception were used to obtain data. The mean score of conservation knowledge and fisherman perception were 81.75 and 69.02, respectively. Prerequisite test using normality test of kolmogorov-smirnov showed a normal result while homogeneity test of F-test showed a non homogenous data. The Spearman Rank correlation coefficient was 0.049 showing a very weak correlation. As the result, it can be concluded that there was a correlation between conservation knowledge and fisherman perception about the mangrove plantation activities. Key words : conservation knowledge, fisherman perception, mangrove plantation activities Pendahuluan Ekosistem mangrove merupakan salah satu contoh ekosistem pesisir. Hutan mangrove di Indonesia membentang di sepanjang pantai Indonesia, mulai dari Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku hingga Papua. Hutan mangrove di Indonesia pada tahun 1993 tercatat memiliki area seluas 3,7 juta hektar. Namun, pada tahun 2005, hutan mangrove yang tersisa hanya sekitar 1,5 juta hektar. Dalam 24 tahun terakhir, penurunan area hutan mangrove di Indonesia semakin memburuk (KNLH, 2006). Ekosistem mangrove di Indonesia banyak mengalami kerusakan, baik yang disebabkan oleh faktor alami maupun manusia. Kawasan Utara Kabupaten Tangerang, Banten merupakan salah satu kawasan yang mengalami kerusakan pantai yang memprihatinkan. Berdasarkan hasil pengamatan garis pantai tahun 2005 dengan hasil analisis digitasi garis pantai dari Citra 10 Landsat-5 TM p122r064 tahun 1997 ditemukan ada beberapa lokasi yang mengalami abrasi. Di daerah Tanjung Pasir misalnya, kerusakan pantai telah sangat berat dan sudah sampai ke tambak masyarakat sekitar 5-10 m ke arah darat. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh aktivitas manusia maupun akibat fenomena alam (Tarigan, 2007). Kerusakan ini tentu saja sangat merugikan bagi masyarakat pesisir Tanjung Pasir yang menggantungkan hidup dari alam. Mereka semakin kesulitan menangkap ikan karena ekosistem mangrove sebagai tempat biota bertumbuh telah dikonversi menjadi areal tambak. Sebagai upaya pemeliharaan lingkungan dan pemulihan kerusakan ekosistem mangrove serta antisipasi perubahan iklim global, maka dilakukan kegiatan penanaman mangrove (KKP, 2010). Namun, belakangan ada beberapa mangrove yang mati karena tidak adanya perawatan. Oleh sebab itu, perlu adanya kesadaran yang tinggi dari masyarakat untuk menjaga hutan

mangrove setelah dilakukan penanaman, terutama di wilayah pesisir dimana sebagian besar nelayan menangkap ikan. Persepsi nelayan terhadap lingkungan selain berkaitan dengan cara-cara dalam menangkap yang merusak lingkungan juga tingkat kepedulian mereka yang masih rendah dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir sehingga secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi jumlah dan variasi ikan di wilayah itu (Ismail, 2010). Kelestarian lingkungan sangat penting bagi masyarakat dan pengetahuan sekecil apapun pasti sangat membantu efisiensi aksi konservasi (Supriatna, 2008). Metodologi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan konservasi dengan persepsi nelayan tentang kegiatan penanaman mangove di Kampung Garapan, Desa Tanjung Pasir. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi target pada penelitian ini adalah masyarakat yang berdomisili di wilayah sekitar Desa Tanjung Pasir. Populasi terjangkaunya adalah nelayan yang tercatat sebagai warga Rt 01-Rt 05/Rw 06 Kampung Garapan, Desa Tanjung Pasir, Tangerang, Banten. Sampel dalam penelitian berjumlah 40 orang dari 5 rt yang dipilih secara simple random sampling. Data pada penelitian ini didapatkan melalui tes pengetahuan konservasi, angket persepsi nelayan, dan wawancara. Selanjutnya dilakukan uji prasyarat analisis data uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas menggunakan uji F dengan taraf signifikansi 5% atau (α = 0,05). Tahap berikutnya dilakukan uji Spearman Rank untuk mengetahui kekuatan hubungan antara kedua variabel. Hasil 1. Deskripsi Data a. Pengetahuan Konservasi Berdasarkan hasil perhitungan pengelompokan data pengetahuan konservasi, nilai dalam kategori sangat baik (81-100) sebanyak 23 orang dan kategori baik (61-80) sebanyak 17 orang. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat nelayan yang memiliki pengetahuan konservasi pada kategori cukup (41-60) ataupun kurang baik (<40). 57.5 % 42.5 % Gambar 1. Diagram Skor Pengetahuan Konservasi Hasil perhitungan menunjukkan ratarata nilai kriterium pengetahuan konservasi adalah 81,75 dengan nilai kriterium tertinggi adalah 96,67 dan nilai kriterium terendah adalah 63,33. b. Persepsi Nelayan tentang Kegiatan Penanaman Mangrove di Kampung Garapan, Desa Tanjung Pasir, Tangerang Berdasarkan hasil perhitungan tentang mangrove didapatkan bahwa tidak ada nelayan yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik. Nilai persepsi nelayan yang termasuk dalam kategori baik (61-80) sebanyak 36 orang dan kategori cukup baik (41-60) sebanyak 4 orang serta tidak diperoleh nilai persepsi nelayan dalam kategori kurang baik (<40). 10% 90% 81-100 (sangat baik) 61-80 (baik) 61-80 (baik) 41-60 (cukup baik) Gambar 2. Diagram Skor Persepsi Nelayan tentang Kegiatan Penanaman Mangrove Hasil perhitungan menunjukkan ratarata nilai kriterium persepsi nelayan adalah 69,02 dengan nilai kriterium tertinggi untuk angket persepsi nelayan adalah 78,67. dan nilai kriterium terendah adalah 58. 11

c. Hasil Wawancara Berdasarkan hasil wawancara dengan seluruh nelayan yang dijadikan sampel didapatkan hasil 100 % atau 40 orang mengatakan bahwa kegiatan penanaman mangrove tidak mengganggu kegiatan nelayan dalam menangkap ikan. Sebanyak 27,5 % atau 11 orang mengatakan bahwa kegiatan penanaman mangrove mempengaruhi hasil tangkapan ikan sedangkan sebanyak 72,5 % atau 29 orang mengatakan bahwa kegiatan penanaman mangrove tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan. Selanjutnya, sebanyak 15 % atau 6 orang nelayan mengungkapkan bahwa mereka tidak setuju dengan didirikannya tanggul di sekitar kawasan mangrove, sedangkan sebanyak 85 % atau 34 orang nelayan mengatakan bahwa mereka setuju dengan didirikannya tanggul. Dalam hal pelestarian mangrove, sebanyak 62,5 % atau 25 orang nelayan mengatakan bahwa mereka belum pernah melakukan usaha pelestarian, sedangkan sebanyak 37,5 % atau 15 orang mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan usaha pelestarian mangrove. Berdasarkan hasil wawancara, sebanyak 97,5 % atau 39 orang nelayan memiliki harapan kepada pemerintah terhadap pengelolaan mangrove sedangkan sisanya, yaitu sebanyak 2,5 % atau 1 orang nelayan tidak memiliki harapan apapun kepada pemerintah. d. Hubungan Pengetahuan Konservasi dengan Persepsi Nelayan 12 Skor Pengetahuan Konservasi Gambar 3. Diagram Hubungan antara Pengetahuan Konservasi dengan Persepsi Nelayan tentang Kegiatan Penanaman Mangrove Hubungan antara pengetahuan konservasi dengan persepsi nelayan tentang kegiatan penanaman mangrove di Kampung Garapan, Desa Tanjung Pasir dapat ditunjukkan melalui diagram pada gambar 3. 2. Pengujian Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Berdasarkan hasil perhitungan pengetahuan konservasi dengan uji Kolmogorov-Smirnov pada taraf signifikansi (α) =0,05 diperoleh hasil a maks < D tabel yaitu 0,145 < 0,215. Hasil tersebut menunjukkan bahwa a maks lebih kecil dari D tabel yang berarti terima H 0 dan data populasi berdistribusi normal. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan untuk persepsi nelayan tentang kegiatan penanaman mangrove di Kampung Garapan, Desa Tanjung Pasir dengan uji Kolmogorov-Smirnov pada α =0,05 diperoleh hasil a maks < D tabel yaitu 0,15 < 0,215. Hasil tersebut menunjukkan bahwa a maks lebih kecil dari D tabel yang berarti terima H 0 dan data populasi berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas dilakukan dengan uji F pada taraf α =0,05. Setelah dilakukan perhitungan dengan uji F diperoleh F hitung lebih besar dari F tabel yaitu 2,09 > 1,69. Berdasarkan kriteria, apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka tolak H 0. Hal ini menunjukkan bahwa data populasi tidak homogen. 3. Uji Hipotesis Melalui perhitungan korelasi Spearman Rank didapatkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,049 yang dikategorikan memiliki kekuatan hubungan sangat rendah. Pembahasan Setelah dilakukan analisis diketahui bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan konservasi dengan persepsi nelayan setelah koefisien korelasi nilai r diinterpretasikan ke dalam kriteria menurut Hasan (2004) dimana kekuatan hubungan sangat rendah. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Strawson (1992) dalam Cassam (2009) yang mengatakan bahwa, the concepts of

knowledge and perception are closely linked. Strawson juga mengemukakan hal berikut: We could not fully elucidate the concept of knowledge without reference to the concept of sense perception. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan persepsi. Mayoritas warga Kampung Garapan berprofesi sebagai nelayan. Kondisi nelayan Kampung Garapan tidak jauh berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh Kusnadi (2010) mengenai ciri umum kehidupan nelayan. Para nelayan memiliki tingkat sosial ekonomi rendah yang dapat dilihat secara fisik berupa kualitas pemukiman yang kurang memadai. Selain itu, untuk mengidentifikasi kehidupan nelayan miskin dapat dilihat dari tingkat pendidikan, pola konsumsi sehari-hari dan tingkat pendapatan mereka. Cassam (2009) menjelaskan hal berikut: The explanatory link between perceiving and knowing also reveals something important about the nature of knowledge or the concept of knowledge. It reveals that knowledge is the kind of state that one can get into by perceiving. Pengetahuan dapat diperoleh dengan perceiving atau merasakan. Dalam persepsi, kita menangkap objek-objek. Objek-objek ini kurang lebih berdiri sendiri, mengandung struktur di dalamnya, dan mempunyai batas-batas di luarnya. Dengan kata lain, objek-objek itu mempunyai bentuk. Bentuk inilah yang terutama memungkinkan kita untuk mengenal dan mengingat kembali objek-objek tersebut (Sobur, 2003). Nelayan merupakan orang yang paling sering berinteraksi dengan laut yang artinya juga berinteraksi dengan ekosistem di sekitarnya seperti ekosistem mangrove. Para nelayan di Kampung Garapan dilibatkan dalam kegiatan penanaman mangrove dan mereka merasa antusias mengikuti kegiatan ini diantaranya karena mereka merasakan manfaat mangrove. Berdasarkan hasil wawancara, para nelayan mengetahui bahwa bagi berbagai ikan, mangrove merupakan tempat yang cocok sebagai tempat mencari ikan dan pembesaran anak sehingga mangrove berpengaruh pada hasil tangkapan ikan. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Aunurrohman (2009) bahwa pengetahuan seseorang berkaitan dengan pengalaman yang dimilikinya. Pengalaman ini merupakan salah satu faktor yang membentuk persepsi. Namun, mayoritas nelayan tidak mengetahui fungsi mangrove bagi ikan. Menurut mereka, adanya mangrove tidak mempengaruhi hasil tangkapan ikan. Hal ini diduga karena banyak nelayan yang mencari ikan di tengah laut dan tidak di pinggir laut sehingga mereka tidak menaruh perhatian pada kondisi mangrove sekitar. Hasil angket juga menunjukkan bahwa mayoritas tempat tinggal nelayan yaitu 37 dari 40 orang sering mengalami banjir. Karena hal tersebut, masyarakat memandang positif adanya kegiatan penanaman mangrove, baik di pinggir laut maupun di area sekitar tambak, karena dapat mengatasi masalah banjir yang hampir terjadi setiap bulan. Selain itu, abrasi juga turut memperparah keadaan sekitar wilayah Kampung Garapan. Pengetahuan konservasi dengan mangrove menunjukkan kekuatan hubungan yang sangat rendah karena persepsi dapat dibentuk dari berbagai faktor, bukan hanya pengetahuan. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal diantaranya kebutuhan psikologis, latar belakang, kepribadian, sikap dan kepercayaan diri, serta penerimaan diri. Sedangkan faktor eksternal diantaranya intensitas, ukuran, kontras, gerakan, ulangan, dan keakraban serta sesuatu yang baru. Faktor-faktor tersebut juga dapat membentuk persepsi nelayan tentang kegiatan penanaman mangrove. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan konservasi dengan mangrove di Kampung Garapan, Desa Tanjung Pasir, Tangerang, Banten. Daftar Pustaka Aunurrohman. (2009). Psikologi Umum. Bandung: Alfabeta. 13

Cassam, Quassim. (2009). Knowledge, Perception and Analysis. South African Journal of Philosophy. Hasan, Iqbal. (2004. Analisis Data Penelitan dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Ismail, Zarmawis, (2010). Kerusakan Lingkungan Pesisir dan Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan: Sebuah Pendekatan. KNLH. (2006). State of Environment Report in Indonesia. Jakarta: Kementerian Negara Lingkungan Hidup. KKP. (2010). Gerakan Bersih Pantai dan Laut. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kusnadi. (2010.) Kebudayaan Masyarakat Nelayan. Yogyakarta: Jelajah Budaya. Medan: JALA. Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Jakarta: Pustaka Setia. Supriatna, Jatna. (2008). Melestarikan Alam Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Tarigan, M. Salam. (2007). Perubahan Garis Pantai di Wilayah Pesisir Perairan Cisadane, Provinsi Banten. Makara Sains, Vol. 11, No. 1, April 2007: 49-55 14