20 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 ekor sapi perah Fries Holland pada laktasi pertama. Produksi susu 10-12 liter/ekor/hari dengan rata-rata 11,50 liter/ekor/hari pada laktasi pertama dan masa laktasi lebih dari tiga bulan, dan memiliki kisaran bobot badan 311-461 kg dengan rata-rata 386 kg. 3.1.2. Pakan Percobaan Pakan dasar percobaan yang digunakan adalah hijauan (rumput gajah, Pennisetum purpureum), konsentrat, ampas tahu, dan ampas bir yang biasa diberikan di BPPIB-TSP Bunikasih. Adapun kandungan zat makanan bahan pakan tersebut adalah sebagai berikut pada Tabel 3. Pakan perlakuan percobaan adalah pakan dasar percobaan dengan penambahan probiotik Heriyaki ke dalam pakan. Probiotik tersebut diketahui mengandung total bakteri 6,9 x 10 5 CFU/ml (Laboratorium Fakultas Teknologi Industri Pertanian UNPAD, 2014).
21 Bahan pakan dasar percobaan, hijauan (32 kg), konsentrat (5 kg), ampas bir (6 kg), ampas tahu (6 kg) diracik menjadi satu kesatuan (complete feed). Pembuatan complete feed dilakukan pada pagi hari dan diberikan dalam 3x pemberian. Ternak percobaan dikelompokan menjadi dua kelompok dengan masing-masing 5 ekor sapi perah laktasi. Satu kelompok diberi complete feed secara normal dan satu kelompok diberi complete feed yang diberi probiotik dengan dosis 1 cc untuk setiap 1 kg complete feed. Tabel 3. Kandungan Zat Makanan Bahan Pakan Zat Makanan Rumput Gajah a Konsentrat b Bahan Pakan (%) Ampas bir c Ampas Tahu d Molases d BK (%) 22,800 87,700 24,110 15,100 77,200 Abu (%) 2,000 11,720 1,620 14,960 PK (%) 8,690 14,350 36,740 23,800 5,400 SK (%) 32,300 16,400 23,800 11,250 LK (%) 2,710 9,830 7,820 9,330 Calcium (%) 0,520 0,830 0,170 0,290 1,090 Phosfor (%) 0,310 0,670 0,029 0,470 0,020 TDN (%) 52,900 76,530 59,560 75,270 96,000 Sumber : - a ) Hasil analisis Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 2011 - b c d ) Hasil analisis Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 2015 - e) Hasil analisis Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak 2012
22 3.1.3. Alat Penelitian Peralatan yang digunakan pada penelitian ini antara lain : 1. Alat tulis dan alat hitung. 2. Mesin pencacah rumput (chopper) untuk mencacah rumput. 3. Timbangan digital dengan kapasitas 50 kg dengan ketelitian 1 gram untuk menimbang berat pakan yang diberikan dan sisa pakan. 4. Timbangan duduk dengan kapasitas 20 kg untuk menimbang berat susu. 5. Lactoscan untuk menguji kualitas susu. 3.2. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental dengan rancangan percobaan cross over design (rancangan beralih). Ternak percobaan yang digunakan 10 ekor, dicatat berdasarkan nomor (eartag), dan diberi tanda dengan nomor 1-10. Perlakuan yang diberikan terdiri dari pemberian pakan complete feed tanpa probiotik (P0), dan pemberian complete feed + probiotik (P1). Pelaksanaan penelitian : 1. Periode adaptasi, pada periode ini dilakukan selama 7 hari, sapi diadaptasikan dengan complete feed sesuai perlakuan (P0 & P1). 2. Periode 1, dimulainya pengambilan data periode 1 selama 4 minggu. 3. Periode peralihan, pada saat periode ini perlakuan dialihkan (cross) dan diadaptasikan sesuai perlakuan (P0 & P1) selama 1 minggu.
23 4. Periode 2, dimulainya pengambilan data periode 2 selama 4 minggu. 3.2.1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dilakukan dengan mengelompokan sapi perah periode laktasi ke-1 sesuai perlakuan yang dipilih secara acak, selain itu mengumpulkan data awal konsumsi, dan produksi susu. Persiapan lainnya adalah mengumpulkan informasi tentang tata cara pemberian pakan, tata laksana pemeliharaan dikandang, keadaan kandang, pencegahan, dan pengendalian penyakit. 3.2.2. Pembuatan dan Pemberian Complete feed Pembuatan complete feed dilakukan setiap hari sebelum pemberian pakan. Rumput gajah, konsentrat, ampas bir, dan ampas tahu ditimbang berdasarkan proporsi sesuai formula yang telah dihitung. Bahan pakan kemudian dicampurkan secara manual dengan skop. Pembuatan complete feed dengan penambahan probiotik dilakukan sama, akan tetapi ditambahkan probiotik kedalam ampas tahu sebelum mencampurnya. Pakan yang diberikan pada sapi perah di Bunikasih, untuk sapi perah laktasi 1 dengan bobot badan 450 kg, dan produksi susu 11,50 liter/ekor/hari tercantum pada Tabel 4. Pemberian complete feed dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari yaitu pukul 04.00, 11.00, dan 16.00 WIB. Selain pasokan nutrisi yang disediakan pada Tabel 4, akan ditambahkan molases sebanyak 3 cc setiap 1 kilogram complete feed sebagai sumber makanan mikroorganisme yang ada pada probiotik.
Tabel 4. Pasokan Nutrisi Sapi Perah Laktasi 1 Bahan Pakan Asfeed (Kg) Nutrisi BK PK TDN Ca P... Kg... Rumput Gajah 32,000 7,296 0,634 3,860 0,038 0,023 Konsentrat 5,000 4,385 0,629 3,356 0,036 0,029 Ampas Bir 6,000 1,447 0,531 0,862 0,002 0,000 Ampas Tahu 6,000 0,906 0,216 0,682 0,003 0,004 Complete Feed 49,000 14,034 2,010 8,759 0,079 0,057 Kualitas Complete 100,000 14,325 62,412 0,566 0,404 Feed (%) Molases 0,150 0,116 0,006 0,111 0,001 0,000 Complete Feed + 46,700 14,149 2,017 8,870 0,081 0,057 Kualitas Complete Feed + (%) 100,000 14,253 62,691 0,570 0,401 *Berdasarkan tabel NRC 24 3.2.3. Pengukuran dan Perhitungan Data Pengukuran dan perhitungan data dilakukan dalam empat periode, yaitu terdiri dari: a. Periode Adaptasi Periode adaptasi adalah periode sapi mulai diberikan complete feed, periode ini dilakukan selama 1 minggu diawal penelitian. Fase adaptasi ini dimaksudkan agar sapi terbiasa dengan perubahan pakan yang diberikan dari yang bentuk
25 parsial (terpisah) menjadi complet feed (tunggal) dan disesuaikan dengan jadwal perlakuan. b. Periode 1 Periode 1 adalah 4 minggu (28 hari) setelah periode adaptasi. c. Periode peralihan Periode peralihan adalah periode dimana masing-masing perlakuan dialihkan (cross). Periode ini dilakukan selama 1 minggu dengan tujuan menghilangkan pengaruh perlakuan sebelumnya dan mempersiapkan untuk periode ke-2. d. Periode 2 Periode 2 adalah 4 minggu (28 hari) setelah periode peralihan. Pengukuran dan perhitungan data diambil sesuai dengan peubah yang diamati : a. Konsumsi BK : Perhitungan konsumsi BK dilakukan setiap hari pada periode 1 dan periode 2. b. Produksi susu : Perhitungan kuantitas produksi susu dilakukan setiap hari pada periode 1 dan periode 2. c. Kualitas susu : Perhitungan dan pengukuran kualitas susu dilakukan 2 kali di periode 1 dan 2 kali di periode 2. Waktu perhitungan dan pengukuran di tengah-tengah periode atau setiap 2 minggu sekali.
26 3.2.4. Peubah yang diamati Peubah yang diamati dalam penelitian ini yaitu: 1. Konsumsi bahan kering (Kg) Konsumsi bahan kering (BK) dihitung menggunakan rumus: Konsumsi BK = (% BK complete feed x pakan diberikan) (% BK sisa x pakan sisa) 2. Produksi susu (Kg) Produksi susu masing-masing sapi dihitung setiap kali pemerahan. Penghitungan menggunakan cara manual dengan menimbang susu hasil pemerahan pada timbangan duduk. 3. Kualitas susu Kualitas yang diamati yaitu berat jenis, kadar lemak (Fat), kadar protein, total solid (TS), dan solid non fat (SNF). Analisis kualitas susu dilakukan secara otomatis menggunakan Lactoscan. 3.2.5. Analisis Statik Pengaruh perlakuan diketahui dengan menggunakan analisis statistik dengan menggunakan rancangan percobaan cross over design (rancangan beralih), yaitu : i = I,...,r j = I,...,r k = I,...,r Yijk = μ + α i + β j + T k + ijk
27 Keterangan : Y ijk = Nilai pengamatan dari perlakuan ke k dalam baris ke i dan kolom ke-j µ = Nilai tengah populasi (rata-rata yang sesungguhnya) α i = Pengaruh aditif dari baris ke I (I=1,2) β j = Pengaruh aditif dari kolom ke-j (j : 1,2,...,10) T k ijk = Pengaruh aditif dari kolom ke-k (k:1,2) = Pengaruh galat percobaan perlakuan ke k pada baris ke-i dan kolom ke-j Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara perlakuan, data yang didapat kemudian di analisis dengan menggunakan analisis varian, dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Analisis varian Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah Fhit Kolom/Sapi 9 JKK JKK/5 Baris/Periode 1 JKB JKB/1 Perlakuan 1 JKP JKP/1 KTP/KTG Galat (error) 8 JKG JKG/4 Total 19 JKT Sumber : Gasperz, 1995 Ftabel 0,05 0,01 Keterangan : 1. Perhitungan jumlah kuadrat (JK) FK = (Total Periode) 2 Banyaknya pengamatan JKT = (Jumlah kuadrat pengamatan) 2 -FK JK Kolom/sapi = Total kolom2 b FK
28 JK Baris/periode = (Total Baris)2 K FK JK Perlakuan = (Total Perlakuan A)2 +(Total Perlakuan B) 2 FK K JK Galat = JKT - JKK - JKB JKP 2. Menentukan derajat bebas DB Total = Banyaknya pengamatan -1 DB Baris/Periode = Banyaknya baris/periode -1 DB Kolom/Sapi = Banyaknya kolom/sapi -1 DB Perlakuan = Banyaknya perlakuan -1 DB Galat = DB total DB baris DB Kolom DB Perlakuan 3. Menghitung Kuadrat Tengah (KT) KT Baris/periode = JK Baris/periode DB Baris / Periode KT kolom/sapi KT Perlakuan = = JK kolom/sapi DB kolom/sapi JK Perlakuan DB Perlakuan 4. Menguji Pengaruh Perlakuan Fhit. Perlakuan = KTP/KTG
29 Hipotesis : H0 : P0 = P1 (Tidak ada pengaruh) H1 : P0 P2 (Memiliki Pengaruh) Kaidah pengambilan keputusan : Jika Fhit, Ftabel 0,05 maka terima H0 Jika Fhit, > Ftabel 0,05 maka terima H1