ANALISIS KELENTUKAN, KECEPATAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA CLUB BARCA MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA SMK KESATUAN SAMARINDA.

KONTRIBUSI DAYA LEDAK TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SMP NEGERI 24 SAMARINDA

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR.

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MURID SDN TANGGUL PATOMPO II MAKASSAR

KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Ricardo V Latuheru

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MURID SD INPRES NO. 132 BUTTALE LENG KABUPATEN JENEPONTO

OLEH : MASUDA NPM

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

PENGARUH LATIHAN CROSS JUMP TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA SMAK ANALISIS KIMIA MAKASSAR.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek. Oleh:

Motion Volume III No.1 Maret 2012 PENDAHULUAN. maka diketahui bahwa kekuatan otot. A. Latar Belakang Masalah. tungkai, kelentukan dan koordinasi mata

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK KEDEPAN TERHADAP KEMAMPUAN ROLL KEDEPAN PADA SISWA SMP NEGERI 37 SAMARINDA.

SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET SEPAKTAKRAW KOTA KEDIRI TAHUN 2016

KOORDINASI MATA KAKI, KESEIMBANGAN, KELINCAHAN, DAN KETERAMPILAN MENGGIRING DALAM SEPAK BOLA

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EXTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 GONDANG NGANJUK TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

Dony Sugianto Putra, Latihan Loncat Gawang di Pasir, Sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

Fahrizal. kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, kekuatan tungkai, roll ke depan, senam lantai.

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

KONTRIBUSI KELENTUKAN TOGOK BELAKANG DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA CLUB SEPAK BOLA TAWAILI

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 37 SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

Muhammad Adam Mappaompo

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

KONTRIBUSI KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA- KAKI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA PS. ASPURA UNM.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : TULUS JATI ASMORO NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : NINGGAR MAYA TANJUNG NPM:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

Wahyudin. kecepatan, kelentukan, koordinasi mata kaki, dan keterampilan menggiring bola.

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

SKRIPSI. DisusunOleh : SIGIT BUDIYANTO NPM :

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG PADA PEMAIN SSB ANEUK RENCONG BANDA ACEH TAHUN 2010

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA (Studi Pada Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMK Pemuda Papar)

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011

PENGARUH LATIHAN RESTHOCK DAN LATIHAN BEBAN MEDIA KARET TERHADAP KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING. Muhadir Sarifin

HUBUNGAN ANTARA AGILITY DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA KELAS VIII SMPN 2 MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

SKRIPSI. Disusun Oleh : TIKNO PRATOMO NPM :

JURNAL. Oleh: FAJAR DARU NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA USIA TAHUN SSB BINA SATRIA PURWOREJO PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUH LEMPARAN KEDALAM (throw-in) PADA PEMAIN U 16 SSB TARUNA MUDA DESA KETRO TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga olahraga menjadi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan ketepatan hasil operan

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT KAKI DENGAN KECEPATAN MENDRIBEL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS XI SMAN 1 TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

SKRIPSI. Oleh : DWI PURNOMO NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKEREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

Oleh: Afid Arifianto

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PUTRA KELAS X SMAN 4 PALU

PENGARUH PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA TIM PSTI KEDIRI

JURNAL RELATIONSHIP BETWEEN THE ABDOMINAL MUSCLE STRENGTH WITH LEARNING SKILLS ON FOOTBALL SO N FOR STUDENTS SMAN 1 GROGOL KEDIRI YEAR 2016/2017

Transkripsi:

29 ANALISIS KELENTUKAN, KECEPATAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA CLUB BARCA MAKASSAR Ricardo Valentino Latuheru Jurusan Pendidikan Olahraga FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma Raya No.14, Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) 872602. Abstract: Analisis Kelentukan, Kecepatan, dan Kelincahan dengan Kemampuan Menggiring Bola dalam Permainan Sepakbola pada Club Barca Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk pemperoleh jawaban atas permasalahan: (1). Apakah ada hubungan antara kelentukan dengan permainan sepakbola. (2) Apakah ada hubungan antara kecepatan dengan kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola (3). Apakah ada hubungan antara kelincahan dengan permainan sepakbola. (4). Apakah ada hubungan antara kelentukan, kecepatan, dan bola pada permainan sepakbola.penelitian ini bersifat deskriptif terhadap tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Populasi dan sampel adalah pemain Barca Makassar dipilih secara random sampling diperoleh sampel sebanyak 40 orang. Teknik analisis data yang digunakan analisis korelasi tunggal dan korelasi ganda dengan menggunakan fasilitas komputer melalui program SPSS. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: (1). Ada hubungan antara kelentukan dengan kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola, dengan nilai r hitung (ro) = -0.987 (P < 0.05). (2). Ada hubungan antara kecepatan dengan permainan sepakbola, dengan nilai r hitung (ro) = 0.945 (P < 0.05). (3). Ada hubungan antara bola pada permainan sepakbola, dengan nilai r hitung (ro) = 0.983 (P < 0.05). (4) Ada hubungan antara kelentukan, kecepatan, dan bola pada permainan sepakbola, dengan nilai R hitung (Ro) = 0.990 (P < 0.05). kata kunci: kelentukan, kecepatan, kelincahan, menggiring bola, dan sepakbola. Peningkatan prestasi cabang olahraga sepakbola merupakan suatu hal yang telah lama menjadi permasalahan, sehingga prestasi sepakbola Indonesia belum bisa berprestasi di tingkat Asia dan Internasional. Terbatasnya pengetahuan dan wawasan para pelatih nasional tentang pengaturan bentuk latihan, menyebabkan kualitas atlet kurang berkembang sesuai dengan yang di kehendaki.seharusnya para pelatih harus memperhatikan beberapa hasil penelitian terutama yang berkaitan dengan cabang olahraga yang dilatih. Persepakbolaan di Indonesia saat ini sudah mengalami perbaikan walaupun masih tertinggal dengan negara Asia Tenggara lainnya, sebut saja Thailand dan Vietnam yang sering juara di tingkat Asia Tenggara ditambah lagi dengan Singapura yang sekarang sudah tidak bisa dipandang sebelah mata. Hal yang menandai bangkitnya sepakbola di Indonesia yaitu adanya pembinaan atau pembibitan usia dini dimana pemain muda tersebut dilatih atau dibina dalam suatu kepelatihan yang sekarang dikenal dengan nama LPSB (Lembaga Pembinaan Sepakbola). Ditambah lagi dengan adanya kompetisi dibawah tingkat senior seperti Piala Danone U-12, Piala Bogasari U-15, Piala Suratin U-18, sehingga menambah minat dan motivasi pada pemain belia/junior untuk meningkatkan atau mengembangkan bakatnya. Di jenjang senior adanya kompetisi divisi utama liga Indonesia yang mana liga ini gabungan antara kompetisi perserikatan dan kompetisi galatama. selain kompetisi divisi utama ada juga kompetisi lainnya seperti: Divisi I, Divisi II Nasional dan Kompetisi Copa Indonesia. Melihat kondisi sepakbola Indonesia sekarang ini, kita patut berbangga dengan bisa lolos ke putaran semifinal piala AFF namun hasil yang kita inginkan belum sampai ke tingkat dunia. Jika kita menganalisa dalam bermain sepakbola ada 29

30 Jurnal ILARA, Latuheru, Volume Analisis III, Nomor Kelentukan, 2, Juli-Desember Kecepatan, dan Kelincahan 2012, hlm. dengan 29 35 Kemampuan Menggiring Bola 30 beberapa faktor utama yang masih perlu di perbaiki oleh pelatih seperti tehnik menggiring bola dan unsur-unsur lainnya. Namun penulis pada kesempatan ini akan lebih tertarik menganalisis gerakan menggiring bola pada permainan sepakbola. Dalam cabang olahraga sepakbola, salah satu keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain adalah kemampuan menggiring bola. Kemampuan menggiring bola dalan cabang olahraga sepakbola harus dikuasai oleh setiap pemain, karena merupakan senjata ampuh dalam upaya menyusun serangan ke daerah atau gawan lawan. Para ahli sepakbola sepakat bahwa faktor penting dan berpengaruh serta dibutuhkan dalam permainan sepakbola adalah teknik dasar permainan sepakbola yang harus dikuasai oleh para pemain. Penguasaan teknik dasar merupakan suatu prasyarat yang harus dimiliki oleh setiap pemain, agar permainan dapat dilakukan dengan baik. Djawad (1981:44) mengatakan untuk menjadi pemain sepakbola yang baik harus mengetahui terlebih dahulu teknik dasar bermain sepakbola. Berbagai teknik dasar penguasaan bola terdiri dari; menendang bola, menerima bola, menggiring bola, d) gerakan tipu dengan bola, lemparan ke dalam, dan teknik penjaga gawang. Melihat dari segi pertandingan yang sering diadakan oleh masyarakat pencinta olahraga sepakbola menandakan, bahwa bola yang masuk ke gawang itu adalah akibat dari umpan melalui kaki yang diberikan oleh teman, dengan menggiring bola dengan baik. Dengan demikian perlu adanya perhatian dari para pembina/pelatih cabang olahraga sepakbola terhadap permainan sepakbola. Dengan demikian kemampuan melakukan menggiring bola dalam permainan sepakbola jelas membutuhkan unsur-unsur kemampuan fisik, dan kemampuan fisik yang dianggap dapat memberikan pengaruh terhadap permainan sepakbola adalah; kelentukan, kecepatan, dan kelincahan. Kelentukan merupakan unsur fisik yang sangat penting dan diperlukan dalam semua cabang olahraga. Karena kelentukan menunjukkan kualitas yang memungkinkan suatu segmen persendian bergerak semaksimal mungkin menurut kemungkinan gerak (luasnya persendian) sehingga meningkatkan otot atau sekelompok otot untuk berkontraksi dalam posisi memendek dan memanjang secara maksimal. Selain kelentukan faktor kecepatan juga mempengaruhi keterampilan menggiring bola. Kecepatan merupakan komponen fisik yang esensial dan faktor penentu keberhasilan dalam kegiatan berolahraga. Menurut Muhammad Sajoto (1988:17), menguraikan bahwa Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkatsingkatnya. Dalam hal ini ada kecepatan gerak dan kecepatan explosive. Disamping kecepatan, kelincahan juga memberi efek pada saat menggiring bola. Menurut Muhammad Sajoto (1988:55), mengatakan bahwa: Kelincahan adalah kemampuan merubah arah dengan cepat dan tepat, selagi tubuh bergerak dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Dan adapun orang itu dikatakn memiliki kelincahan yang cukup tinggi, apabila seseorang yang mampu merubah satu posisi ke posisi yang berbeda, dengan kecepatan tinggi dan koordinasi yang baik. Berdasarkan uraian di atas maka yang mendasari penelitian ini mengambil judul tersebut adalah Analisis kelentukan, kecepatan, dan kelincahan dengan permainan sepakbola. METODE Variabel penelitian yang ingin diteliti dalam penelitian ini terdiri dari atas: Variabel bebas; kelentukan, kecepatan, dan kelincahan variabel terikat; kemampuan menggiring bola dalam permainan sepakbola. Populasi adalah keseluruhan indivindu atau kelompok yang dapat diamati dari beberapa anggota kelompok (Arikunto,1997:115). Berdasarkan hal tersebut maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemain Club Barca Makassar sebanyak 40 orang. Desain penelitian adalah suatu rancangan penelitian yang dipergunakan peneliti guna

Latuheru, Analisis Kelentukan, Kecepatan, dan Kelincahan dengan Kemampuan Menggiring Bola 31 mencapai tujuan peneliti yang telah permainan sepakbola pada club Barca dirumuskan terlebih dahulu. Dengan Makassar diolah dengan bantuan komputer variabel yang akan diteliti dan diuji melalui program SPSS. kebenarannya. Secara singkat dapat digambarkan sebagai jenis penelitian yang HASIL DAN PEMBAHASAN bersifat deskritif. Dalam pencapaian tujuan penelitian tersebut yang telah dirumuskan Hasil dan dapat dipertanggung jawabkan kebenaran ilimiah, maka dilaksanakan Penyajian Hasil análisis. Analisis deskriptif pengumpulan data dilapangan dengan data penelitian yang terdiri dari nilai tes melakukan tes kelentukan, kecepatan, dan kelincahan dan kemampuan menggiring bola dalam permainan sepakbola, serta teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji tes pada taraf tingkat kelentukan, kecepatan dan kelincahan serta kemampuan menggiring bola. Hasil analisis deskriptif data kelentukan, kecepatan dan kelincahan serta kemampuan menggiring signifikan 95% dari pengukuran Makassar. Nilai Statistik N Total Rata-rata Rentang Min Max KLT 40 226.00 5.6500 4.00 4.00 8.00 KEC 40 555.18 13.8795 4.44 11.53 15.97 KEL 40 354.61 8.8652 4.44 6.34 10.78 KMB 40 874.13 21.8532 4.58 19.40 23.98 Gambaran data kelentukan, kecepatan dan kelincahan serta kemampuan menggiring bola dapat dikemukakan sebagai berikut; Kelentukan, diperoleh total nilai 226.00, rentang nilai 4.58. Hasil analisis deskriptif tersebut diatas baru merupakan gambaran umum data kelentukan, kecepatan dan kelincahan serta kemampuan menggiring rata-rata 5.6500, data minimal 4.00, data bola. Data tersebut diatas belum maksimal 8.00, rentang nilai 4.00. menggambarkan bagaimana keterkaitan Kecepatan, diperoleh total nilai 555.18, rata-rata 13.8797, data minimal 11.53, data atau saling hubungan antara variabel penelitian ini. Untuk membuktikan apakah maksimal 15.87, rentang nilai 4.44. ada Kelincahan, diperoleh total nilai 354.61, rata-rata 8.8652, data minimal 6.34, data Variabel bebas yaitu kelentukan (X1), kecepatan (X2), dan kelincahan (X3), maksimal 10.78, rentang nilai 4.44. dengan variabel terikat yaitu : kemampuan Kemampuan Menggiring Bola, diperoleh menggiring bola (Y), maka perlu total nilai 874.13, rata-rata 21.8532, data minimal 19.40, data maksimal 23.98, pengujian lebih lanjut yaitu dengan uji normalitas data. Variabel N Absolute Positive Negative KS-Z As.Sig Ket KLT 40 0.220 0.220-0.131 1.393 0.241 Normal KEC 40 0.098 0.98-0.154 0.977 0.295 Normal KEL 40 0.139 0.116-0.139 0.882 0.418 Normal KMB 40 0.190 0.115-0.190 1.201 0.111 Normal Pengujian Normalitas Data. Suatu data penelitian yang akan dianalisis secara statistik harus memenuhi syarat-syarat analisis. Untuk itu setelah data kelentukan, kecepatan dan kelincahan serta kemampuan menggiring bola pada penelitian ini terkumpul, maka sebelum dilakukan analisis statistik untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z). Dari hasil uji normalitas (Kolmogorov- Smirnov Z) yang dilakukan, diperoleh hasil sebagaimana yang terlampir.

32 Jurnal ILARA, Latuheru, Volume Analisis III, Nomor Kelentukan, 2, Juli-Desember Kecepatan, dan Kelincahan 2012, hlm. dengan 29 35 Kemampuan Menggiring Bola 32 Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov smirnov menunjukkan hasil sebagai berikut: Kelentukan diperoleh nilai Asymp. Sig 0.241 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data kelentukan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kecepatan diperoleh nilai Asymp. Sig 0.295 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data kecepatan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kelincahan diperoleh nilai Asymp. Sig 0.418 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data kelincahan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kemampuan menggiring bola diperoleh nilai Asymp. Sig 0.111 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data kemampuan menggiring bola mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Analisis Korelasi. Untuk pengujian hipotesis tersebut maka dilakukan uji korelasi antara data kelentukan, kecepatan, dan kelincahan dengan kemampuan menggiring bola dengan menggunakan tehnik korelasi Pearson product moment. Hasil analisis korelasi akan dijelaskan sebagai berikut; Korelasi kelentukan dengan kemampuan menggiring bola. Variabel r P Keterangan KLT(X1) KMB (Y) -0.987 0.000 Signifikan Hasil perhitungan korelasi pearson, diperoleh nilai korelasi hitung (r) = -0.987 ( P < 0.05 ), berarti ada hubungan yang signifikan antara kelentukan dengan permainan sepakbola Club Barca Makassar. Dalam hal ini apabila pemain memiliki kelentukan yang baik maka akan diikuti dengan kemampuan menggiring bola yang baik pula. Korelasi kecepatan dengan kemampuan menggiring bola. Variabel r p Keterangan KEC (X2) KMB (Y) 0.945 0.000 Signifikan Hasil perhitungan korelasi pearson, diperoleh nilai korelasi hitung (r) = 0.945 ( P < 0.05 ), berarti ada hubungan yang signifikan antara kecepatan dengan permainan sepakbola Club Barca Makassar. Dalam hal ini apabila pemain memiliki kecepatan yang baik maka akan diikuti dengan kemampuan menggiring bola yang baik pula. Korelasi kelincahan dengan kemampuan menggiring bola. Variabel r p Keterangan KEL (X3) KMB (Y) 0.983 0.000 Signifikan Hasil perhitungan korelasi pearson, Dalam hal ini apabila pemain memiliki diperoleh nilai korelasi hitung (r) = 0.983 ( P < 0.05 ), berarti ada hubungan yang kelincahan yang baik maka akan diikuti dengan kemampuan menggiring bola yang signifikan antara kelincahan dengan baik pula. Korelasi ganda kelentukan, kecepatan dan kelincahan dengan permainan sepakbola Club Barca Makassar. kemampuan menggiring bola. Variabel Ro P Keterangan KLT (X1), KEC (X2), KEL (X3) KMB (Y) Hasil perhitungan korelasi ganda, diperoleh nilai korelasi ganda hitung (Ro) = 0.990 ( P < 0.05 ), berarti ada hubungan yang signifikan antara kelentukan, kecepatan, dan kelincahan dengan kemampuan Club Barca Makassar. Dalam hal ini 0.990 0.000 Signifikan apabila pemain memiliki kelentukan, kecepatan, dan kelincahan yang baik maka akan diikuti dengan kemampuan menggiring bola yang baik pula. Pengujian Hipotesis. Ada empat hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Keempat hipotesis tersebut harus diuji

Latuheru, Analisis Kelentukan, Kecepatan, dan Kelincahan dengan Kemampuan Menggiring Bola 33 kebenarannya melalui data empiris. Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji korelasi person (statistic parametrik) maka hasil seperti berikut; Ada hubungan yang signifikan antara kelentukan dengan permainan sepakbola Club Barca Makassar. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah ; H 0 : rx 1.y = 0, H 1 : rx 1.y 0, Hipotesis diatas dapat dirumuskan sebagai berikut; H 0 : Tidak ada kelentukan dengan kemampuan menggiring bola. H 1 : Ada hubungan yang signifikan antara kelentukan dengan kemampuan menggiring bola. Hasil pengujian; Analisis data yang diperoleh nilai korelasi hitung (r) = -0.987 ( P < 0.05), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara kelentukan dengan kemampuan Club Barca Makassar. Ada hubungan yang signifikan antara kecepatan dengan kemampuan Club Barca Makassar. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah; H 0 : rx 2.y = 0, H 1 : rx 2.y 0, Hipotesis diatas dapat dirumuskan sebagai berikut; H 0 : tidak ada hubungan yang signifikan antara kecepatan dengan kemampuan menggiring bola. H 1 : ada kecepatan dengan kemampuan menggiring bola. Hasil pengujian; Analisis data yang diperoleh nilai korelasi hitung (r) = 0.945 ( P < 0.05), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti ada kecepatan dengan kemampuan menggiring Makassar. Ada hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan kemampuan Club Barca Makassar. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah; H 0 : r x3.y = 0, H 1 : r x3.y 0, Hipotesis diatas dapat dirumuskan sebagai berikutt H 0: tidak ada hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan kemampuan menggiring bola. H 1 : ada bola. Hasil pengujian; Analisis data yang diperoleh nilai korelasi hitung, diperoleh nilai r = 0.983 ( P < 0.05), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti ada Makassar. Ada hubungan yang signifikan antara kelentukan, kecepatan, dan Makassar. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah; H 0 : R x1,2,3.y = 0, H 1 : R x1,2,3.y 0 Hipotesis diatas dapat dirumuskan sebagai berikut; H 0 : tidak ada hubungan yang signifikan antara kelentukan, kecepatan, dan kelincahan dengan kemampuan menggiring bola. H 1 : ada hubungan yang signifikan antara kelentukan, kecepatan, dan kelincahan dengan kemampuan menggiring bola. Hasil pengujian; Analisis data yang diperoleh nilai korelasi ganda, diperoleh nilai R hitung (Ro) = 0.990 ( P < 0.05), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara kelentukan, kecepatan, dan bola pada permainan sepakbola Club Barca Makassar. Pembahasan Hasil analisis hubungan antara ketiga variable bebas terhadap variabel terikat dalam pengujian hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interpretasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai dengan teori-teori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Adapun penjelasan untuk memberikan kejelasan keterkaitan variable-variabel bebas terhadap variable terikat adalah sebagai berikut; Hasil uji hipotesis pertama : ada kelentukan dengan kemampuan menggiring antara kelentukan dengan kemampuan menggiring bola. Apabila hasil penelitian dikaitkan dengan teori dan kerangka berpikir yang mendasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori dan hasil-hasil

34 Jurnal ILARA, Latuheru, Volume Analisis III, Nomor Kelentukan, 2, Juli-Desember Kecepatan, dan Kelincahan 2012, hlm. dengan 29 35 Kemampuan Menggiring Bola 34 penelitian terdahulu yang sudah ada. Kelentukan merupakan tingkat kesegaran jasmani sebab dia mampu untuk melakukan gerak seluas mungkin tanpa terjadi ketegangan sendi dan cedera otot. Oleh karena itu kelentukan sangat berperan pada saat menggiring bola. Jika pemain memiliki kelentukan saat menggiring bola pada saat posisi tubuh melengkung maka dapat menghasilkan penguwasaan bolanya seimbang pada saat mengiring bola. Hasil uji hipotesis kedua : ada kecepatan dengan permainan sepakbola Club Barca antara kecepatan dengan kemampuan menggiring bola. Apabila hasil penelitian dikaitkan dengan teori dan kerangka berpikir yang mendasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang sudah ada. Oleh karena itu kecepatan juga sangat berperan penting pada saat permainan sepak bola dalam melakukan gerakan menggiring bola karena mampu melewati lawan dengan kecepatan yang maksimal. Hasil uji hipotesis ketiga: ada antara kelincahan dengan kemampuan menggiring bola. Apabila hasil penelitian dikaitkan dengan teori dan kerangka berpikir yang mendasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang sudah ada. Kelincahan dengan kemampuan menggiring bola sangan dibutuhkan karena mampu untuk melakukan gerakan mengeco lawan pada saat mengiring bola dan dapat mengontrol bola selanjunnya. Hasil uji hipotesis keempat : ada kelentukan, kecepatan, dan kelincahan dengan permainan sepakbola Club Barca antara kelentukan, kecepatan, dan bola. Apabila hasil penelitian dikaitkan dengan teori dan kerangka berpikir yang mendasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang sudah ada. Oleh karena itu kelentukan sangat berperan pada saat menggiring bola. Jika pemain memiliki kelentukan saat menggiring bola pada saat posisi tubuh melengkung maka dapat menghasilkan penguwasaan bolanya seimbang pada saat mengiring bola. Oleh karena itu kecepatan juga sangat berperan pada saat mengiring bola karena mampu melewati lawan dengan kecepatan yang maksimal. Jika pemain memiliki kelentukan, kelincahan dan kecepatan pada saat menggiring bola maka pemain semakin baik bermain sepak bola dalam melakukan menggiring bola. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Ada hubungan antara kelentukan dengan permainan sepakbola. Ada hubungan antara kecepatan dengan kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola. Ada hubungan antara kelincahan dengan permainan sepakbola. Ada hubungan antara kelentukan, kecepatan, dan kelincahan dengan permainan sepakbola. Saran Hasil penelitian dapat dikemukakan saran sebagai berikut: Kepada para pemain sepakbola agar selalu memperhatikan, dan melatih serta membekali diri mengenai pengetahuan tentang pentingnya mengembangkan kemampuan fisik seperti kelentukan, kecepatan dan kelincahan terutama untuk meningkatkan kemampuan menggiring bola dalam permainan sepakbola. Kepada para pembina maupun pelatih sepakbola, direkomendasikan bahwa kiranya dalam upaya meningkatkan

Latuheru, Analisis Kelentukan, Kecepatan, dan Kelincahan dengan Kemampuan Menggiring Bola 35 permainan sepakbola, hendaknya perlu memperhatikan unsur-unsur kemampuan fisik yang dapat menunjang, seperti kelentukan, kecepatan dan kelincahan. Bagi siapa saja yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan agar melibatkan variabel lain yang relevan dengan penelitian ini agar hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk memperkaya khasanah disiplin ilmu keolahragaan, khususnya dalam upaya meningkatkan permainan sepakbola. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi, 1996., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Renika Cipta, Jakarta. Aang. Witarsa. 1993. Dasar-dasar Tekhnik Sepak bola. Kumpulan Materi Kursus. Instruktur sepak bola Yogyakarta : Komda PSSI DIY Chusaeri.1976. Bimbingan Tekhnik dan Taktik sepakbola. Jakarta : PT Mutiara Sumber Widya. Depdikbud.1997. Kondisi Fisik Anak anak SD. Jakarta Dikdas Menum. Menpora. Dirjen Olahraga dan Pemuda. 1972. Pedoman Mengajar Olahraga. Jakarta : Depdikbud. Djawad Dkk. 1981. Dasar Bermain Sepakbola. Edisi kedua. Yogyakarta : Intan Pariwara. Halim NI, 2004. Tes Pengukuran dan Penyusunan Alat Evaluasi Dalam Bidang Olahraga. Bahan kuliah FIK UNM Makassar Harsono. 1988. Codching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Choahing. Jakarta : Depdikbud ---------. 1982. Ilmu Coaching. Jakarta ; Pusat Ilmu Olahraga; Koni Pusat Lamb. 1984. Physiology Of Exercise Respons and Adaptation. New York: Mc.Millan Publising Comapany. Lixbacker. Yosep A. 1997. Sepak bola Taktik dan Tekhnik Bermain. Jakarta : PT. Raja Gratindo. Mc.Ardle. Katch et all. 1981. Exercise Pkysiology; Energi. Nutrittion and Human. 1st Edittion. Pkyladelphia : Lea Febiger Melwin H. William. 1990. Life Tine Fitness and Wellness. Second Edition. Dubuque. WM. C Brown Publishers. Moeloek,Dangsiana,1984. Kesehatan dan Olahraga. Jakarta : Universitas Indonesia. Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Prinsipprinsip dan Penerapannya. Jakarta. Diknas. Diknasnem. Ditjen olahraga. Rani AA. 1993. Pembinaan prestasi olahraga. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Ujung Pandang. Sarjono. 1982. Pengajaran Sepakbola. Surakarta. Penerbit Tiga Serangkai. Sayoto.M. 1982. Kekuataan dan Kondisi Fisik. Semarang. Effhara Daharsa Prize. Sucipto. dkk. 1999/2000. Olahraga Pilihan : Sepakbola. Jakarta. Dirjen Diknasmen. Suharno HP. 1985. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta Sujana. 1992. Desain dan Analisis Experiment. Bandung. Tarsito. Sukatamsi. 1981. Tekhnik Dasar Bermain Sepakbola. Solo. Tiga Serangkai. Sutrisno Hadi.1981.Metodologi Research. Jilid 1 Yogyakarta. Fakultas Psikologi UGM. Sumosardjono Sadoso.1987. Petunjuk Praktis Kesehatan Olahraga. PT. Gramedia Jakarta. ---------------. 1988. Statistik Regresi. Yogyakarta. Yayasan Psikologi UGM Soebroto.M. 1975. Masalah-Masalah dalam Kedokteran Olahraga. Latihan Olahraga.Dan Coaching. (Terjemahan Oleh : M.Soebroto). Jakarta. Dirjen PLSO. Depdikbud. Widdows Richard. 1981. Sepakbola, Ketrampilan, Taktik dan Fakta. Jakarta : Mercu Buana.