Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEBIJAKAN PEMASARAN SPAREPART MOBIL PADA PT DUTA UMINDO ADITYA DI PONTIANAK

dokumen-dokumen yang mirip
Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 KEBIJAKAN PEMASARAN PADA PRODUK TENSI METER DIGITAL OMRON DI PT MEDIKA RAYA ALKESINDO PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No 10, Februari 2017 KEBIJAKAN BAURAN PROMOSI OBAT KOMIX PADA PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING DI PONTIANAK

KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 KEBIJAKAN BAURAN PROMOSI PADA KOPERASI KREDIT PANCUR KASIH TP SIDAS DI SIDAS KABUPATEN LANDAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Strategi Promotion (Promosi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 Marketing Mix Strategy

KEBIJAKAN SALURAN DISTRIBUSI PADA CV SINAR PUTRA MAHKOTA DI PONTIANAK

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB X MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan jawaban produsen satu satunya dalam hal memenuhi tantangan. Dalam persaingan

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

David Yulianus Pribadi Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 PENGARUH BRAND AWARENESS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN CAT MEREK AVIAN PADA PT TIRTAKENCANA TATAWARNA DI PONTIANAK

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP DASAR PEMASARAN. MINGGU KE DUA FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dalam era globalisasi semakin dinamis, komplek dan. harus menghadapi tantangan-tantangan untuk mendapatkan cara

ANALISIS PELAKSANAAN PROMOSI PADA INDUSTRI KECIL KERIPIK MAI SATUN-DUMAI

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 4 No. Jan

Bisma, Vol 1, No. 10, Februari 2017 KEBIJAKAN SALURAN DISTRIBUSI PRODUK THE UNIVENUS PADA CV INDO PRIMA DI PONTIANAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 PENGARUH KEBIJAKAN PROMOSI TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA CV SOLID BANGUN PERSADA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 12, April 2017 KEBIJAKAN DISTRIBUSI PRODUK PENGUIN PADA PD JAYA HARDWARE DI PONTIANAK

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2.

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

Eka Kurniawan Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

Entrepreneurship and Inovation Management

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. para pengusaha. Konsumen merupakan daya belinya dan berubah pola konsumsinya sehingga

Setelah mempelajari Bab ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaturan dilakukan melalui proses yang diatur berdasarkan urutan dan fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

KEGIATAN WAJIB JURUSAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa di perusahaan dikenal oleh masyarakat serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di

PENERAPAN SALURAN DISTRIBUSI DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA RPA JAMBU RAYA BOGOR TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2016 PERSEPSI MENGENAI KUALITAS PRODUK, HARGA AKI GS ASTRA, DAN PELAYANAN PADA PT BINTANG PUTRA AUTOPARTS DI PONTIANAK

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

Transkripsi:

KEBIJAKAN PEMASARAN SPAREPART MOBIL PADA PT DUTA UMINDO ADITYA DI PONTIANAK Dessy Puspitasari dessy.stephen7@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan pemasaran produk spare part yang telah dijalankan oleh PT Duta Umindo Aditya di Pontianak dan tanggapan pengecer terhadap kebijakan pemasaran tersebut. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner dan studi dokumenter. Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 30 responden (pengecer) yang mewakili populasi dan data analisis dengan menggunakan teknik kualitatif. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kemasan produk, mutu produk, pelayanan salesman atau perusahaan baik dan adanya jaminan pertukaran pada produk yang rusak. Jenis dan harga produk kurang lebih sama dengan pesaing, potongan harga yang diberikan perusahaan cukup memuaskan dan sebagian besar responden melakukan pembelian secara kredit. Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan selama ini sudah cukup gencar dan perusahaan pernah mengalami kehabisan persediaan. Beberapa saran yang penulis ajukan antara lain agar perusahaan memberikan potongan harga yang lebih menarik, meningkatkan kegiatan promosi dan meningkatkan pengawasan terhadap produk. KATA KUNCI: KebijakanPemasaranSpare Part Mobil PENDAHULUAN Setiap perusahaan baik yang berskala besar maupun yang berskala kecil dan yang bergerak di bidang industri, dagang maupun jasa pasti mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai.secara umum, tujuan perusahaan adalah mendapatkan laba yang semaksimal mungkin guna meningkatkan usahanya dan kelangsungan hidup perusahaan.dalam usaha untuk mendapatkan laba yang optimal dan menghindari kerugian maka setiap perusahaan harus mengadakan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan agar dapat melakukan antisipasi yang cepat dan tepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi yaitu menghindari ancaman lingkungan dan meraih peluang yang ada.kunci untuk meraih peluang dan tujuan perusahaan yang lebih efektif adalah menerapkan kebijakan yang tepat serta mampu beradaptasi terhadap lingkungan dan kondisi perekonomian yang berubah secara terus-menerus. Marketing mix ini merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan 618

konsumen.variabel-variabel yang terdapat didalamnya adalah produk, distribusi dan promosi.hal ini perlu dikombinasi dan dikoordinir agar perusahaan dapat melakukan tugas pemasarannya seefektif mungkin.jadi, perusahaan tidak hanya sekedar memilih kombinasi yang terbaik saja, tetapi juga harus mengkoordinir berbagai macam elemen dari marketing mix tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menguasai pangsa pasar (market share) yang sudah ada.pemasaran memegang peranan penting dalam fungsi bisnis karena pemasaran mencakup semua kegiatan mulai dari perencanaan produk,penetapan harga, promosi hingga pemilihan saluran distribusi.kegiatan pemasaran harus dilaksanakan dengan baik agar dapat mencapai volume penjualan yang tinggi.untuk itu, setiap perusahaan harus berusaha meningkatkan volume penjualan produknya sebanyak mungkin karena volume penjualan yang tinggi merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. PT Duta Umindo Aditya di Pontianak merupakan perusahaan yang memasarkan produk spare part mobil.dalam menghadapi persaingan pasar yang ketat, perusahaan harus menjalankan kebijakan pemasarannya secara terencana dan terorganisasi dengan baik yakni terdiri dari kebijakan produk, kebijakan harga, kebijakan promosi dan kebijakan saluran distribusi.hal tersebut dilaksanakan agar dapat meningkatkan penjualan produknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebijakan pemasaran dan tanggapan responden terhadap produk spare part pada PT Duta Umindo Aditya di Pontianak KAJIAN TEORITIS Sampai saat ini telah banyak definisi pemasaran yang dikemukakan oleh para ahli yang pada dasarnya definisi tersebut mempunyai arti yang tidak jauh berbeda.menurut Kotler dan Armstrong (2001: 16) Pemasaran berarti mengelola pasar untuk menghasilkan pertukaran dan hubungan, dengan tujuan menciptakan nilai dan memuaskan kebutuhan dan keinginan. Sedangkan menurut Kotler,et al (2000: 16): Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai dengan orang atau kelompok lain 619

Menurut Kotler dan Armstrong (2000: 18) Manajemen pemasaran sebagai analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.sedangkan menurut Kotler, et al (2000: 16): Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi, dan distribusi barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. Sedangkan menurut Boyd, Walker dan Larrehe (2000: 18): Manajemen Pemasaran (marketing management) adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan programprogram yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari produk, jasa, dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Secara umum, pasar merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual karena adanya permintaan dan penawaran dari pihak masing-masing.menurut Kotler dan Armstrong (2001: 15); Pasar adalah seperangkat pembeli aktual dan potensial dari sebuah produk.para pembeli ini memiliki kebutuhan atau keinginan yang sama yang dapat dipuaskan lewat pertukaran dan hubungan. Sampai saat ini, ada berbagai macam pasar dari pasar yang kecil (pasar individu) sampai pasar yang besar dan luas (pasar internasional).perusahaan yang memutuskan untuk beroperasi dalam pasar yang luas perlu menyadari bahwa tidak dapat melayani seluruh segmen pelanggan dalam pasar tersebut.daripada bersaing di semua segmen, lebih baik perusahaan mengidentifikasi segmen pasar tertentu yang dapat dilayaninya paling efektif.oleh karena itu, perusahaan perlu menerapkan pasar sasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 285-321) pemasaran sasaran mengharuskan pemasar melakukan tiga langkah utama, yaitu: 1. Segmentasi pasar: Membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. 2. Penargetan pasar: proses evaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan pemilihan satu atau lebih segmen pasar untuk digarap. 3. Positioning pasar: perumusan pemosisian bersaing produk dan menciptakan bauran pemasaran yang lebih rinci. 620

Melalui segmentasi pasar, perusahaan membagi pasar yang besar dan heterogen menjadi segmen yang lebih kecil yang dapat diliput secara efisien dengan produk dan layanan yang memenuhi kebutuhan unik mereka.segmentasi pasar membantu perusahaan dalam memfokuskan diri pada pasar sasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 312-313)mengemukakan bahwa persyaratan segmen pasar agar dapat berguna secara efektifharuslah: 1. Dapat diukur: Besar, daya beli, dan profil segmen dapat diukur. 2. Dapat diakses: Segmen pasar dapat secara efektif dijangkau dan dilayani. 3. Subtansial: Segmen pasar harus cukup besar atau menguntungkan untuk dilayani. Suatu segmen haruslah suatu grup homogen terbesar yang layak disasar dengan suatu program pemasaran yang disesuaikan. 4. Dapat dibedakan: Suatu segmen secara konsep harus dapat dibedakan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen bauran pemasaran dan program pemasaran yang berbeda. 5. Dapat ditindaklanjuti: Program yang efektif dapat didesain untuk menarik dan melayani segmen. Penentuan kebijakan yang tepat akan sangat membantu keberhasilanperusahaan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 71-72): Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran.bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Sedangkan, menurut Kotler dan Armstrong (2004: 78): Bauran pemasaran merupakan serangkaian alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikanproduk, harga, tempat (distribusi), dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran. 1. Produk Variabel-variabel bauran pemasaran tersebut diantaranya adalah: Produk merupakan variabel pertama dan yang paling penting dalam bauran pemasaran.darimasa ke masa, penyempurnaan produk sangat diperlukan agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan menyaingi pesaing.menurut Kotler (2005: 69): Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.menurut Boyd, Walker dan Larrehe (2000: 264,265): Produk dapat didefinisikan sebagai apa saja yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan dalam hal penggunaan, konsumsi, atau akuisisi. Jadi, 621

produk termasuk objek (TV,Radio,Mobil), jasa (kesehatan, pendidikan), tempat (New York, Moskow), orang (Ronald Reagan, Bill Clinton), kegiatan (mengikuti kontes atau mengunjungi klinik penurunan berat badan), dan ide (sudahkah Anda memeluk anak Anda hari ini?). Menurut Kotler Philip (2009: 15): Bauran produk (product mix) adalah kumpulan semua produk dan barang yang ditawarkan untuk dijual oleh penjual tertentu. 2. Harga Menurut Kotler dan Armstrong (2001:73): Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk. Jadi harga bukan saja meliputi nilai produk itu sendiri tetapi juga meliputi kombinasi produk seperti kualitas, kemasan, garansi dan lainnya serta pelayanan (service).suatu perusahaan dalam menetapkan harga produknya harus tepat karena jika terlalu tinggi akan mengakibatkan produknya sulit untuk memasuki pasar. Demikian juga sebaliknya, jika harga yang ditetapkan terlalu rendah maka akan mengakibatkan sedikitnya keuntungan bahkan mengalami kerugian. Menurut Kotler,Philip (2009: 23) Penetapan harga bauran produk (productmix pricing),perusahaan mencari sekumpulan harga yang memaksimalkan laba keseluruhan. 3. Promosi Menurut Boyd, Walker dan Larrehe (2000: 65): Strategi promosi berarti sebuah program terkendali dan terpadu dari metode komunikasi dan material yang dirancang untuk menghadirkan perusahaan dan produk-produknya kepada calon konsumen; menyampaikan ciri-ciri produk yang memuaskan kebutuhan untuk mendorong penjualan yang pada akhirnya member kontribusi pada kinerja laba jangka panjang. Menurut Boyd, Walker dan Larrehe (2000: 65-66): Perusahaan dapat mengembangkan program pemasarannya melalui: a. Iklan (Advertising) Yaitu bentuk presentasi dan promosi gagasan, barang dan jasa nonpribadi yang dibayar oleh sponsor tertentu. b. Penjualan Perorangan (personal selling) Yaitu suatu proses membantu dan membujuk satu atau lebih calon konsumen untuk membeli barang atau jasa atau bertindak sesuai ide tertentu dengan menggunakan presentasi oral (komunikasi tatap muka). c. Promosi Penjualan (Sales Promotion) 622

Yaitu insentif yang dirancang untuk mendorong pembelian dan penjualan sebuah produk biasanya untuk jangka pendek. d. Hubungan Masyarakat (Public Relation) Yaitu stimulasi permintaan yang tidak dibayar dan non pribadi atas sebuah produk, jasa atau unit bisnis dengan menghasilkan berita-berita menarik tentang hal tersebut atau presentasi yang disukai tentang hal tersebut di media. 4. Saluran Distribusi Saluran distribusi juga sering disebut dengan saluran pemasaran. Menurut Boyd, Walker dan Larreche (2000: 32): Saluran pemasaran (Marketing Channel) adalah himpunan organisasi yang saling bergantung yang terlibat dalam proses untuk membuat produk atau jasa yang siap untuk dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen atau pengguna industrial. Menurut Boyd, Walker dan Larreche (2000: 39-41)ada beberapa alternatif saluran distribusi yang dapat dipakai.biasanya, alternatif saluran tersebut didasarkan pada golongan barang dan jasa konsumen dan barang dan jasa industrial. Adapun macam-macam saluran distribusi barang dan jasa konsumen adalah: 1. Produsen Konsumen 2. Produsen Pengecer Konsumen 3. Produsen Grosir Pengecer Konsumen 4. Produsen Agen Grosir Pengecer Konsumen Karena karakteristik yang ada pada barang industrial berbeda dengan barang konsumen, maka saluran distribusi tersebut adalah: 1. Produsen Pembeli Industrial 2. Produsen Grosir Pembeli Industrial 3. Produsen Agen Pembeli Industrial 4. Produsen Agen Grosir Pembeli Industrial METODE PENELITIAN 1. Bentuk Penelitian Dalam penelitian inipenulis menggunakan metode deskriptif.metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, kuesioner dan studi dokumenter.populasi dari penelitian ini adalah semua pengecer yang menjual produk spare part dari PT Duta Umindo Aditya di Pontianak.Jumlah pengecer yang ada sampai saat ini adalah 51 pengecer. Dengan menggunakan Pusposive Sampling, besarnya sampel yang akan diambil adalah 30 responden dengan kriteria, yakni 623

pembelian sparepart minimal Rp100.000,00 dan pembelian produk minimal setengah dus dan untuk wilayah kota Pontianak. Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis kualitatif. PEMBAHASAN A. Tanggapan Pengecer Terhadap Kebijakan Pemasaran Produk Spare Part yang Telah Dijalankan PT Duta Umindo Aditya di Pontianak Untuk mengetahui bagaimana kebijakan pemasaran yang telah dijalankan maka tanggapan para pengecer sangatlah diperlukan untuk menilai apakah kebijakan yang telah dijalankan perusahaan selama ini sudah tepat atau belum.jika masih terdapat kekurangan pada kebijakan yang telah diterapkan maka perusahaan dapat segera memperbaikinya guna meningkatkan volume penjualannya dan memuaskan keinginan pengecer maupun konsumen. Berikut uraian tanggapan pengecer dan analisisnya yang dilakukan dengan cara analisis kualitatif. TABEL REKAPITULASI TANGGAPAN RESPONDEN No. Keterangan Tanggapan A. Produk 1. Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Produk Spare Part yang Ditawarkan. Baik 2. Tanggapan Responden Terhadap Kemasan Produk-produk Baik Spare Part yang Ditawarkan. 3. Tanggapan Responden Terhadap Jenis Produk Spare Part yang Ditawarkan. 4. Tanggapan Responden Terhadap Pelayanan (service) dari Salesman atau Perusahaan. 5. Tanggapan Responden Terhadap Jaminan Penukaran pada Produk yang Rusak. 6. Tanggapan Responden Terhadap Jangka Waktu Lanjutan Pengembalian Produk Pengganti Produk yang Rusak. B. Harga 7. Tanggapan Responden Terhadap Harga Produk-produk Spare Part yang ditetapkan. Jenisnya Lebih Lengkap Baik Ada 2 Hari Dilanjutkan Sama 8. Tanggapan Responden Terhadap Pernah Tidaknya Mendapat Potongan Harga. Pernah 9. Tanggapan Responden Terhadap Potongan Harga yang Diberikan. Cukup Memuaskan 10. Tanggapan Responden Terhadap Sistem Pembayaran yang Dilakukan Selama ini. Kredit 11. Tanggapan Responden Terhadap Syarat Pembayaran Kredit. Mudah 12. Tanggapan Responden Terhadap Jangka Waktu Pembayaran Kredit yang Diberikan. 1 Bulan C. Promosi 624

13. Tanggapan Responden Terhadap Sumber Informasi Pertama Produk-produk Spare Part yang Ditawarkan. 14. Tanggapan Responden Terhadap Kegiatan Promosi yang Dilakukan. 15. Tanggapan Responden Terhadap Intensitas Kunjungan Salesman. 16. Tanggapan Responden Terhadap Media Promosi yang Menarik dan Efektif dalam Memasarkan Produk Spare Part. D. Distribusi 17. Tanggapan Responden Terhadap Cara Pemesanan Produkproduk Spare Part. 18. Tanggapan Responden Terhadap Pernah Tidaknya Mengalami Kesulitan dengan Cara Pemesanan Produk Spare Part. 19. Tanggapan Responden Terhadap Jangka Waktu Pengiriman Setelah Pemesanan. 20. Tanggapan Responden Terhadap Kekosongan Persediaan Produk Spare Part. 21. Tanggapan Responden Terhadap Jangka Waktu Kedatangan Produk Spare Part setelah Mengalami Kehabisan Stock. Sumber: Data olahan, 2015 Salesman Cukup Gencar 1-2 Kali Promosi Penjualan Melalui Telepon Tidak Pernah 1 Hari Pernah Kurang dari 1 Minggu 1. Produk Produk merupakan salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang dapat mempengaruhi volume penjualan dan merupakan unsur yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, sehingga diharapkan perusahaan dapat mengambil kebijakan yang tepat terhadap unsur produk tersebut.selain itu, kebijakan produk merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi kebijakan bauran pemasaran lainnya. 2. Harga Penetapan harga suatu produk yang akan ditawarkan merupakan keputusan yang harus diambil secara cermat karena akan mempengaruhi konsumen atau pelanggan dalam memutuskan apakah ia akan membeli produk tersebut atau tidak, membeli dalam jumlah besar atau kecil yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat penjualan dan keuntungan perusahaan. Setiap perusahaan dapat saja menerapkan strategi harga dalam meningkatkan penjualan produknya. Caranya adalah berusaha menjual produknya dengan harga yang lebih rendah, paling tidak sama dengan pesaing. Oleh karena itu perusahaan harus terus mengawasi harga jual produknya, jika perlu perusahaan mengurangi laba yang didapat untuk menetapkan harga jual yang lebih rendah dari pesaing tanpa harus mengalami kerugian. 625

3. Promosi Promosi merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan pengenalan pengecer maupun konsumen terhadap produk yang ditawarkan.pentingnya kegiatan promosi semakin terasa ketika perusahaan ingin mengenalkan produk baru, memperluas pangsa pasarnya ataupun untuk memperrtahankan produk yang sudah ditawarkan agar dapat diterima oleh pengecer maupun konsumen. Alat atau media promosi yang dapat digunakan perusahaan memang sangat banyak tetapi untuk memilih media yang efektif, perusahaan harus cermat agar pesan promosi dapat tersampaikan dengan baik. 4. Saluran Distribusi Salah satu kebijakan saluran distribusi yang harus diperhatikan adalah persediaan (stock) produknya.hal ini perlu agar pada saat pengecer atau konsumen melakukanpemesanan, perusahaan tidak mengalami kehabisan atau kekosongan stock produk. Jangka waktu kedatangan produk setelah mengalami kehabisan stock haruslah dipercepat agar pengecer maupun konsumentidak merasa kecewa dan pindah ke distributor lain. PENUTUP 1. Kesimpulan Dari hasil analisis dalam pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: a. Kebijakan produk yang diterapkan PT Duta Umindo Aditya di Pontianak sudah cukup baik karena sebagian besar responden menyatakan bahwa pelayanan dari salesman atau perusahaan cukup baik dan adanya pemberian jaminan pertukaran produk-produk spare part yang rusak serta penyampaian informasi, keluhan ataupun saran dari pengecer atau konsumen kepada produsen. b. Harga produk-produk spare part yang ditetapkan PT Duta Umindo Aditya di Pontianak umumnya sama dengan pesaing lainnya. Kebijakan harga yang diterapkan perusahaan sudah cukup baik, karena sebagian responden 626

menyatakan bahwa potongan harga (discount) yang diberikan cukup memuaskan dan persyaratan yang diminta sangat mudah untuk pembelian secara kredit. c. Kebijakan promosi yang dilakukan perusahaan dalam memasarkan produknya sudah cukup gencar, dilihat dari pernyataan sebagian responden yang menyatakan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan cukup gencar. Hal ini dikarenakan perusahaan menggunakan dua cara promosi yaitu dengan promosi penjualan dan melalui iklan (advertising). d. Dalam melakukan distribusi produk-produknya, perusahaan dibantu oleh perantara (pengecer) yang kemudian menjualnya kepada konsumen atau pengguna akhir. Selain perantara (pengecer), salesman juga berperan besar dalam peningkatan penjualan. Kebijakan saluran distribusi mengenai pengiriman barang setelah pemesanan sudah cukup baik tetapi kebijakan mengenai persediaan (stock) produk masih kurang karena perusahaan cukup sering mengalami kehabisan stock pada saat pengecer melakukan pemesanan. 2. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut: a. Kebijakan produk yang ada selama ini hendaknya terus ditingkatkan dan dipertahankan terutama mengenai pelayanan (service) salesman atau perusahaan dan penambahan jenis produk spare part baru yang memungkinkan. b. Kebijakan harga yang telah ditetapkan PT Duta Umindo Aditya di Pontianak pada dasarnya sudah cukup memuaskan tetapi masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada potongan harga, agar bias merangsang para pengecer dalam meningkatkan volume penjualan. c. PT Duta Umindo Aditya di Pontianak hendaknya dapat meningkatkan kegiatan promosi yang dilakukan selama ini yaitu dengan memperbanyak intensitas penyajian iklan, menambah alat promosi lain seperti promosi penjualan dan publisitas agar bias menarik minat pengecer maupun konsumen dalam melakukan pembelian yang besar. Perusahaan juga harus tetap memperhatikan cara promosi yang lebih efektif untuk menawarkan produk spare part dan menerapkannya. d. Kebijakan saluran distribusi yang dilakukan perusahaan hendaknya ditingkatkan lagi terutama kebijakan dalam penyediaan stock produk. Perusahaan harus 627

memperhatikan stock dan menambah produk yang hamper habis agar tidak terjadi kekosongan saat pengecer melakukan pemesanan. Hal ini dilakukan agar konsumen tidak kecewa dan pindah kepesaing lain. DAFTAR PUSTAKA Boyd. Harper W., Orville C. Walker, dan Jean-Claude Larreche. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global (judul asli: Marketing Management A Strategic Approach with Global Orientation), edisi kedua, jilid 1. Penerjemah Imam Nurmawan. Jakarta: Erlangga, 2000.. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global (judul asli: Marketing Management A Strategic Approach with Global Orientation), edisi kedua, jilid 2. Penerjemah Imam Nurmawan. Jakarta: Erlangga, 2000. Kotler, Philip, et. al. Manajemen Pemasaran Perspektif Asia (judul asli: Marketing Management An Asian Perspective), edisi pertama. Penerjemah Fandy Tjiptono. Yogyakarta: Andi, 2000. Kotler, Philip dan Gary Armstrong.Prinsip-prinsip Pemasaran, edisi kedelapan, jilid 1. Penerjemah Damos Sihombing. Jakarta: Erlangga, 2001..Dasar-dasar Pemasaran (judul asli: Principles of Marketing, Ninth edition), edisi kesembilan, jilid 1. Penerjemah Alexander Sindoro. Jakarta: Erlangga, 2001.. Prinsip-prinsip Pemasaran, (judul asli: Principles of Marketing), edisi kedelapan, jilid 2. Penerjemah Damos Sihombing. Jakarta: Erlangga, 2001. Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran, jilid kedua, edisi ketigabelas. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2009. 628