BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan akses internet saat ini sangat pesat. Diawali dengan masuknya

BAB I PENDAHULUAN. Demikian para provider berusaha mengeluarkan produk-produk untuk

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Bakrie Telecom, Mobile-8, Natrindo, Sampoerna

BAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel adalah operator telekomunikasi seluler GSM pertama di

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dampak adanya globalisasi adalah perkembangan teknologi dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di

BAB I PENDAHULUAN. interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Laporan Postel Sem.I/2014

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, baik dari sektor produk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN INTERNET TELKOMSEL FLASH UNLIMITED

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. cara berfikir kita dituntut untuk mengikuti kemajuan teknologi tersebut.

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Data tentang Penggunaan Internet yang semakin meningkat setiap tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha

BAB I PENDAHULUAN. raksasa, yaitu PT Telkomsel (Telekomunikasi Seluler) dan PT Satelindo (Satelit

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. dipercaya melayani delapan puluh delapan koma delapan juta pelanggan,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini telepon seluler sebagai alat komunikasi modern dan manfaatnya

6.1. Strategi yang telah dilakukan AXIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bergerak Seluler (SBTS) yang dikelola oleh PT. Telkom. Kemudian nama Telkomsel ini

BAB I PENDAHULUAN. pada saat berbicara, melakukan transaksi, dan masih banyak lagi. Menurut Laios

BAB I PENDAHULUAN. atau booming yang sangat cepat dan pesat setelah krisis ekonomi melanda

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Perusahaan

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan produknya. Selain itu pola pikir dan prilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan jaman. Selain itu didukung

1 PENDAHULUAN. Gambar 1 Pangsa pasar industri telekomunikasi seluler Indonesia 2011

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan yang pesat di bidang teknologi komunikasi saat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi telepon seluler yang signifikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis telekomunikasi berkembang terus menerus dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk selalu mengikuti

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan berbagai strategi untuk keberlangsungan perusahaan. Ditengah

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan harus mempunyai strategi pertahanan untuk

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. jasa maupun dalam bidang manufaktur. Setiap perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin rendahnya pertumbuhan pasar serta tingginya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti ini, internet telah menjadi sesuatu hal yang tidak asing

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, dalam bentuk informasi maupun komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II BAB 1 DESKRIPSI PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat, hal ini menuntut setiap perusahaan atau operator (provider) yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kebutuhan masyarakat modern adalah kebutuhan sarana

BAB I PENDAHULUAN. lagi, di perkembangan zaman sekarang ini telepon seluer yang semakin. simcard seluler untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN 16 JUTA

I. PENDAHULUAN. Layanan pelanggan merupakan bentuk pemberian layanan atau servis yang

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

BAB I PENDAHULUAN. seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT.

Nama : Nabillah Habsyiah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Reni Anggraini, SE, MMSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

PENGUKURAN KINERJA BERDASARKAN PERSPEKTIF PELANGGAN DAN PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL PADA PT XL AXIATA TBK

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini tidak terlepas dari kesadaran akan pentingnya informasi dalam kehidupan

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompleks. Oleh karena itu banyak perusahaan berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam beberapa dekade terakhir ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan dengan sangat pesat. Perkembangan teknologi telah membawa perubahan bagi kehidupan manusia. Dengan demikian, perkembangan teknologi telah memberikan peran penting dalam kehidupan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern berimplikasi pada berbagai perubahan kinerja manusia. Banyak hal-hal baru yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan sosial, ekonomi dan lainnya sebagai dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu produk yang merupakan hasil dari inovasi teknologi telekomunikasi adalah berupa internet (interconection networking). Internet merupakan suatu koneksi antar jaringan komputer dengan menggunakan berbagai perangkat lunak (software) dan keras (hardware). Aplikasi internet saat ini telah memasuki berbagai segmen aktivitas manusia, baik dalam sektor politik, sosial, budaya, maupun ekonomi dan bisnis. Internet telah menjadi dunia baru bagi manusia. Berbagai hal yang dilakukan dalam kehidupan nyata ditransformasikan ke dalam dunia internet. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet adalah kemudahan memperoleh informasi yang luas tanpa batas baik berkenaan tentang individu, sosial, pendidikan maupun informasi bisnis. Akses informasi melalui internet tidak mengenal batas geografis, ras, budaya, negara,maupun kelas ekonomi, atau faktor-faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran individu. Dari aktifitas tanpa batas ini, internet mampu menciptakan suatu komunitas-komunitas unik seperti friendster, facebook, dan twitter. Hal yang lain, tidak menutup kemungkinan melalui 1

komunitas dalam internet dapat terjalin kerjasama dalam berbagai bidang. Karena banyaknya manfaat tersebut, maka dewasa ini pengguna internet semakin meningkat jumlahnya seiring dengan banyaknya kemudahan-kemudahan yang diperoleh dalam penggunaan internet. Penelitian dilakukan oleh MarkPlus Insight pada tahun 2012 di beberapa kota di Indonesia mengenai penggunaan Internet (termasuk Mobile Internet). Gambar 1.1 berikut ini meperlihatkan perkembangan pemakai internet di Indonesia dari tahun 2010-2012. Gambar 1.1 Pertumbuhan Jumlah Pengguna Internet Indonesia Tahun 2010-2012 Sumber : Survey MarkPlus Insight, 2012 Dari data pada Gambar 1.1, terlihat bahwa pertumbuhan pemakaian internet di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan akses internet memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan informasi. Dari laporan tersebut diperkirakan jumlah pengguna internet di Indonesia pada akhir tahun 2012 akan mencapai 61,08 juta orang, atau naik sekitar 10% dibandingkan tahun 2011. 2

Dari hasil survey yang dilakukan oleh Markplus Insight tahun 2012 tersebut, ada beberapa temuan yang layak untuk ditelaah lebih lanjut, antara lain : 40% dari pengguna Internet di Indonesia (24,2 juta orang) mengakses Internet lebih dari 3 jam setiap harinya 58 juta orang (95%) mengakses Internet dari notebook, netbook, tablet dan perangkat seluler Komunitas terbesar pengguna Internet didominasi kalangan middle class Mayoritas pengguna Internet di Indonesia di rentang usia 15-35 tahun 56,4% termasuk bargain hunter yang rela berjam-jam berselancar di Internet untuk mencari informasi dan penawaran terbaik tentang kebutuhannya 3,7 juta orang (6%) pernah melakukan transaksi e-commerce Budget rata-rata pembelian secara online adalah Rp 150 ribu Oleh karena ada kebutuhan dan permintaan yang terus meningkat setiap tahunnya terutama untuk jasa internet, permintaan akan jasa internet ini semakin marak dan melonjak dari seluruh penjuru nusantara. Jasa internet ini dirasakan sebagai bisnis yang potensial dan menghasilkan margin yang menguntungkan bagi perusahaan. Melihat potensi dari 58 juta orang (95%) mengakses Internet dari notebook, netbook, tablet dan perangkat seluler tersebut, banyak perusahaan provider telekomunikasi selular yang mencoba dan terjun ke dalam bisnis jasa internet. Terdapat beberapa raksasa provider selular di tanah air yang merambah bisnis internet, antara lain Telkomsel dengan produknya FLASH, Indosat dengan slogan produknya Broom, XL dengan produk Hot Rod, serta Three dengan andalannya saat ini yaitu indie+, dan berbagai provider baru lainnya. Telkomsel adalah operator seluler terbesar di Indonesia yang didirikan pada 26 Mei 1995 yang menawarkan layanan voice (telepon dan pesan/sms) maupun layanan internet (data). Telkomsel saat ini memiliki lebih dari 54.000 BTS (Base Transceiver Station) di seluruh pelosok tanah air, dan memiliki 130 juta pelanggan. Saham Telkomsel dimiliki oleh TELKOM sebesar 65%, dan oleh SingTel sebesar 35%. Telkomsel memiliki tiga produk seluler, yaitu simpati 3

(prabayar), Kartu AS (prabayar), dan kartuhalo (pascabayar). Untuk layanan internet (data), Telkomsel menamakan layanannya yaitu Telkomsel Flash. Telkomsel Flash adalah layanan akses internet nirkabel (wireless) dengan kecepatan tinggi melalui laptop, handphone/smartphone, ataupun PC (Personal Computer). Layanan ini disediakan oleh Telkomsel untuk seluruh pelanggannya pengguna KartuHALO, simpati dan kartu As. Semua produk Telkomsel tersebut jika menggunakan layanan internet, maka produk itu sama saja berlangganan Telkomsel Flash. Telkomsel Flash menawarkan suatu pengalaman baru dalam melakukan koneksi jaringan internet dengan kecepatan tinggi (hingga 21 Mbps) dan lokasi akses yang dapat dilakukan dimana saja dalam jangkauan jaringan HSUPA, HSDPA, 3G, EDGE ataupun GPRS. Untuk tahun 2012 saja, angka peningkatan jumlah user maupun revenue layanan Telkomsel Flash di Propinsi Lampung terus meningkat setiap bulannya. Hal ini menunjukkan bahwa animo masyarakat terhadap layanan Telkomsel Flash di Propinsi Lampung sangat bagus dan mempunyai potensi untuk terus dikembangkan. Tabel 1.1 Data Pelanggan dan Revenue Telkomsel Flash di Lampung Tahun 2010-2012 Tahun Kartu Halo simpati & Kartu As Total User Total Revenue 2010 1,302,509 3,039,188 4,341,697 Rp 38,554,490,403 2011 2,905,815 4,429,321 7,335,136 Rp 80,286,398,589 2012 4,227,066 6,797,146 11,024,212 Rp 120,847,342,771 Sumber : PT. TELKOMSEL Branch Lampung, 2013 (data diolah) Dari Tabel 1.1 terlihat bahwa pertumbuhan pelanggan internet Telkomsel Flash terus meningkat. Seiring dengan pertumbuhan tersebut, maka Telkomsel harus memperhatikan masalah kualitas produk dan layanan purna jualnya sehingga pelanggan bisa loyal terhadap Telkomsel. Sebaran pengguna layanan Telkomsel Flash sesuai dengan jenis kartu pascabayar (KartuHalo) dan prabayar (simpati & KartuAs) sekitar 30:70. Dalam tabel tersebut juga terlihat bahwa pertumbuhan revenue juga terus meningkat dalam 3 tahun terakhir. 4

2010 2011 2012 27% 5% 51% 6% 8% 23% 52% 21% 49% 18% 19% 22% Gambar 1.2 Market Share Operator Seluler di Bandar Lampung Tahun 2010-2012 Sumber : PT. TELKOMSEL Branch Lampung, 2013 (data diolah) Persaingan dalam bisnis telekomunikasi sekarang ini semakin ketat. Hal itu terlihat pada Gambar 1.2, bahwa pada tahun 2010, Telkomsel menjadi market leader di propinsi Lampung dengan pangsa pasar (market share) sebesar 51%, kemudian tahun 2011 Telkomsel tetap menjadi market leader dengan pangsa pasar naik menjadi 52%, namun pada tahun 2012 Telkomsel mengalami penurunan penguasaan pasar menjadi 49% meskipun tetap menjadi market leader di propinsi Lampung. Hal ini diakibatkan oleh semakin gencarnya kompetitor yang menawarkan produk jasa internet kepada pelanggan. Seiring dengan pertumbuhan internet dan dengan semakin banyaknya potensi pasar yang bisa diambil, maka semua operator bersaing untuk mendapatkan pelanggan sebanyakbanyaknya agar menggunakan produk operator seluler tersebut. Telkomsel di Propinsi Lampung saat ini memiliki sekitar 1,600 BTS yang tersebar di seluruh pelosok kotamadya dan kabupaten. Jumlah BTS yang sangat banyak membuat Telkomsel unggul dalam hal jangkauan sinyal dibanding operator lain. Namun banyaknya jumlah BTS juga membuat operasional di lapangan menjadi semakin kompleks untuk menghasilkan kualitas sinyal yang bagus. Di samping hal itu, Telkomsel juga membangun kantor pelayanan yang ada di seluruh wilayah kotamadya dan kabupaten di Propinsi Lampung sehingga pelanggan dapat melakukan interaksi dengan Telkomsel apabila mengalami kendala atau keluhan terkait produk Telkomsel. Kantor pelayanan Telkomsel di Bandar Lampung bernama Grapari yang berlokasi di Jalan Antasari. Kualitas produk dan pemberian 5

pelayanan terbaik akan membuat pelanggan merasa nyaman sehingga menimbulkan perasaan loyal. Hal inilah yang mendasari penelitian tentang besarnya pengaruh kualitas produk dan layanan purna jual terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel Flash di Bandar Lampung. 1.2. Rumusan Masalah Telkomsel Branch Lampung saat ini mengalami penurunan pangsa pasar dalam layanan internet, dimana tahun 2012 pangsa pasar Telkomsel di Lampung hanya sebesar 49%, turun sekitar 3% dari tahun 2011. Masalah yang dihadapi oleh Telkomsel adalah ketatnya persaingan produk layanan internet oleh operator lain seperti XL, Indosat, HCPT (Three), dsb. Tingkat revenue dari layanan internet cenderung naik, namun karena pengguna internet semakin banyak maka persaingan untuk memperebutkan pelanggan baru juga semakin ketat. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah : 1. Berapa besar pengaruh kualitas produk (product quality) terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel Flash di Kota Bandar Lampung. 2. Berapa besar pengaruh layanan purna jual (after-sales service) terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel Flash di Kota Bandar Lampung. 3. Berapa besar pengaruh kualitas produk (product quality) dan layanan purna jual (after-sales service) secara bersama-sama terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel Flash di Kota Bandar Lampung. 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui besarnya pengaruh kualitas produk (product quality) terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel Flash di Kota Bandar Lampung. 6

2. Mengetahui besarnya pengaruh layanan purna jual (after-sales service) terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel Flash di Kota Bandar Lampung. 3. Mengetahui besarnya pengaruh kualitas produk (product quality) dan layanan purna jual (after-sales service) secara bersama-sama terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel Flash di Kota Bandar Lampung. 1.4. Manfaat Penelitian Pada penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada pihak-pihak terkait, yaitu : 1. Bagi Manajemen PT. Telkomsel Cabang Lampung, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan bahan pertimbangan dalam menyusun rencana strategis untuk meningkatkan pertumbuhan dan menjaga loyalitas pelanggan PT. Telkomsel, khususnya untuk produk internet Telkomsel Flash. 2. Bagi peneliti, diharapkan dapat menjadi literatur untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang dijadikan variabel dalam penelitian ini sehingga membuat penelitian selanjutnya lebih spesifik dengan variabel lain. 3. Bagi Program Studi Magister Manajemen UNILA, semoga dapat dijadikan sebagai pembanding penelitian dalam tema yang sama dan sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya, serta memperkaya ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen pemasaran. 1.5. Kerangka Pemikiran Pada saat ini persaingan dalam bisnis sudah sangat ketat, terutama dalam bidang telekomunikasi, khususnya produk internet. Penyedia jasa layanan internet yang menjual produk layanan internet tersebut harus terus memperhatikan sisi kualitas 7

produk maupun layanan purna jual yang baik kepada pelanggannya. Kualitas produk dan layanan purna jual bisa menjadi salah satu faktor untuk menumbuhkan loyalitas pelanggan. Menurut Kotler dan Amstrong (2004:347) arti dari kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah keseluruhan barang dan jasa yang berkaitan dengan keinginan konsumen yang secara keunggulan produk sudah layak diperjualkan sesuai harapan dari pelanggan. Sedangkan untuk layanan purna jual, Kotler dan Amstrong (2007:508) mengatakan bahwa layanan purna jual adalah layanan yang diberikan perusahaan kepada seorang konsumen setelah terjadinya transaksi penjualan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa layanan purna jual adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan setelah penyerahan produk kepada konsumen atas pembeliannya, yang berlaku selama konsumen ada ikatan layanan atau hubungan dalam berbagai kegiatan layanan. Loyalitas pelanggan adalah salah satu faktor yang bisa membuat kelangsungan hidup perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Menyadari akan hal tersebut, maka sekarang ini perusahaan berusaha untuk terus memperbaiki atribut produk, kualitas produk, dan layanan purna jualnya dengan tujuan agar pelanggan dapat terus membeli produk kita, bahkan cenderung memberikan pengaruh dan rekomendasi kepada konsumen lain untuk menggunakan produk perusahaan tersebut. Griffin (2003:5) mengungkapkan bahwa loyalitas didefinisikan sebagai pembelian tidak acak yang diungkapkan dari waktu ke waktu oleh beberapa unit pengambil keputusan. Konsep loyalitas lebih banyak dikaitkan dengan perilaku. Bila seorang pelanggan dikatakan loyal, maka dia akan menunjukkan perilaku pembelian yang didefinisikan sebagai pembelian teratur yang dilakukan dari waktu ke waktu oleh beberapa unit pengambilan keputusan. Loyalitas menunjukkan kondisi dari durasi 8

waktu tertentu dan mensyaratkan bahwa tindakan pembelian terjadi tidak kurang dari dua kali. Pelanggan yang loyal merupakan asset penting bagi perusahaan, hal ini dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya, sebagaimana diungkapkan Griffin (2003:31) bahwa pelanggan yang loyal memiliki karakteristik sebagai berikut : a) Melakukan pembelian berulang secara teratur b) Membeli di luar lini produk/jasa c) Merekomendasikan produk d) Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing Kualitas produk yang bagus dan ditunjang layanan purna jual yang memuaskan akan membentuk loyalitas pelanggan. Pada penelitian ini model penelitian yang digunakan adalah sbb : Kualitas Produk (X 1 ) H 1 H 3 Loyalitas Pelanggan (Y) Layanan Purna Jual (X 2 ) H 2 Gambar 1.3 Model Penelitian Apabila suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang barang/jasa dan memiliki pelanggan yang loyal maka dapat memberikan beberapa keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan tersebut Griffin (2003:11), antara lain: 1. Biaya pemasaran menjadi berkurang (biaya pengambil alihan pelanggan lebih tinggi daripada biaya mempertahankan pelanggan); 2. Biaya transaksi menjadi lebih rendah, seperti negosiasi kontrak dan pemrosesan order; 9

3. Biaya perputaran pelanggan (customer turnover) menjadi berkurang (lebih sedikit pelanggan hilang yang harus digantikan); 4. Keberhasilan cross-selling menjadi meningkat, menyebabkan pangsa pelanggan yang lebih besar; 5. Pemberitaan dari mulut ke mulut menjadi lebih positif, dengan asumsi para pelanggan yang loyal juga merasa puas; 6. Biaya kegagalan menjadi menurun (pengurangan pengerjaan ulang, klaim garansi, dan sebagainya) 1.6. Hipotesis 1. Kualitas produk berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel Flash di Bandar Lampung. 2. Layanan purna jual berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel Flash di Bandar Lampung. 3. Kualitas produk dan layanan purna jual berpengaruh positif secara bersama-sama terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel Flash di Bandar Lampung. 10