KODE JUDUL : U21 PENELITIAN POLA DISTRIBUSI KELAPA SAWIT DI PULAU SUMATERA GUNA MENDUKUNG PROGRAM MP3EI

dokumen-dokumen yang mirip
PENELITIAN PEMILIHAN MODA ANGKUTAN BATUBARA ANTARA ANGKUTAN SUNGAI DAN TRUK DI PULAU KALIMANTAN

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KAJIAN TEKNOLOGI UNGGULAN KELAPA SAWIT BERBASIS OUTCOME BASED EVALUATION DI KALIMANTAN

PENELITIAN OPTIMALISASI KINERJA KEPERINTISAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN DI SULAWESI DALAM RANGKA MENDUKUNG MP3EI

[ U.30 ] PENELITIAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TERHAMBATNYA ARUS DISTRIBUSI BARANG PADA TERMINAL PETI KEMAS GEDEBAGE BANDUNG

Kode : X.229 KAJIAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN LANGKAH OPERASIONAL DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KARET UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN KORIDOR SUMATERA

[ U.25 ] PENELITIAN PELAYANAN ANGKUTAN ANTARMODA DI KAWASAN PERBATASAN GUNA MENDUKUNG PENINGKATAN MOBILITAS

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Peneliti / Perekayasa : Dra. Siti Rahayu Arif Anwar, S.T., M.Sc. Ir. Kusmanto Sirait, MBA-T. Ir. Bahal M.L. Gaol Fadjar Lestari, SAP.

U. 22. Peneliti: Siti Maimunah, S.Si., M.SE., M.A. Fredrikson Hamonangan, ST. Romi Sujatmiko, ST. Buni Lukito Hadi F, SH. Lidya Chotimah, SH.

Peneliti Utama Anggota

1.000 ha Kelapa Sawit. Karet. tahun

Z.4 KAJIAN PELUANG KOPERASI UNTUK MEMBANGUN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MINI PENELITI: 3. Dr. Ir. Anwar Sitompul MM.

Click to edit Master subtitle style

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENGEMBANGAN MODA ALTERNATIF ANGKUTAN WISATA DI BALI DAN LOMBOK

BAB I PENDAHULUAN. dalam realita ekonomi dan sosial masyarakat di banyak wilayah di Indonesia.

U.14 FOKUS BIDANG PRIORITAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TRANSPORTASI

KAJIAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI LAMPUNG

PEREKONOMIAN WILAYAH

[ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI BENGKULU ]

BAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 27/PJ/2017

Pengembangan Sumberdaya Ekowisata Bahari Berbasis Masyarakat di Lombok Barat

KAJIAN PENENTUAN DOSIS PUPUK OPTIMAL UNTUK PEMBIBITAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA. Helmi Loso Winarto Amrizal Yusuf Jonharnas

Kode Kegiatan : F Kajian Kebijakan Tekno-Industri untuk Peningkatan Kapasitas SDM Industri Makanan di Koridor Jawa

PENELITIAN KUALITAS PELAYANAN ANGKUTAN BARANG BERBASIS KERETA API DALAM MENDUKUNG PENDISTRIBUSIAN LOGISTIK DI PULAU JAWA

KELAPA SAWIT DI PULAU SUMATERA

U.14 FOKUS BIDANG PRIORITAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TRANSPORTASI

BADAN LITBANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2012

KAJIAN STRATEGI OPTIMALISASI PENGEMBANGAN PENERBANGAN PERINTIS DI INDONESIA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KAJIAN PENGOLAHAN LIMBAH CPO UNTUK PRODUKSI SABUN PADA SKALA USAHA KECIL

KAJIAN PENYAKIT BUSUK BUAH PADA KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok, sebagai subyek penelitian, masih dalam masa

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

logo lembaga Kode Judul X.303 Idawanni, SP KAJIAN IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KARET RAKYAT DI KABUPATEN ACEH BARAT PROVINSI ACEH

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

1. Melakukan analisis elemen klaster industri kelapa sawit Koridor Ekonomi Sumatera (Agar diisi sesuai dengan proposal)

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

LATAR BELAKANG. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desa Pandu Senjaya merupakan wilayah dengan potensi pengembangan

F1.82 KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAN OPTIMASI INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI INDONESIA SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN YANG BERKELANJUTAN

Nasruddin 1. Hari Adi Prasetya 2. Muchlasin 3. Raimon 4. Rahmaniar : :

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

pengusaha mikro, kecil dan menegah, serta (c) mengkaji manfaat ekonomis dari pengolahan limbah kelapa sawit.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Disampaikan pada Annual Forum EEP Indonesia 2012 di Provinsi Riau Pekanbaru, Oktober 2012

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

5Kebijakan Terpadu. Perkembangan perekonomian Indonesia secara sektoral menunjukkan. Pengembangan Agribisnis. Pengertian Agribisnis

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menentukan rute distribusi secara optimal dapat membantu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pada 2020 dan berdasarkan data forecasting World Bank diperlukan lahan seluas

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan

BAB III. tahapan penelitian yang dilakukan sebagai pendekatan permasalahan yang ada. MULAI SURVEY

I.1 Latar Belakang. (Sumber: Badan Pusat Statistik) Sumber : Annual Report PTPN VIII Tahun Tabel I. 1 Perkembangan Ekspor Teh di Indonesia

KODE JUDUL : X.46 AGROEKOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN VARIETAS TEBU DI LAHAN KERING SULAWESI SELATAN MENDUKUNG PERCEPATAN PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 DAMPAK KEBIJAKAN PAJAK PERTANIAN TERHADAP PRODUKSI, PERDAGANGAN, DAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 013 TAHUN 2012 TENTANG

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha)

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

RINGKASAN EKSEKUTIF. Tim Peneliti: Almasdi Syahza; Suwondo; Djaimi Bakce; Ferry HC Ernaputra; RM Riadi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terlihat dari rata-rata laju pertumbuhan luas areal kelapa sawit selama

[ BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

5 GAMBARAN UMUM AGRIBISNIS KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

C 6 - Koridor 5 Tinjauan Tata Ruang Untuk Pengembangan Ekowisata Kabupaten Bangli BAKOSURTANAL 2012

Analisis Indikator Pembangunan Ekonomi Inklusif dalam Sektor Pertanian dan Perkebunan di Indonesia

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

W-11. Dra. Ambar Pramudyanie, M.Si [BALITBANG KEMENTERIAN PERTAHANAN

[ BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN] 2012

LAPORAN KEMAJUAN TAHAP II PROGRAM INSENTIF PKPP KAJIAN PENGELOLAAN HARA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERBASIS EFISIENSI PEMUPUKAN

REINDUSTRIALISASI DALAM RANGKA MENDUKUNG TRANSFORMASI EKONOMI

KAJIAN KEMAMPUAN EKONOMI PETANI DALAM PELAKSANAAN PEREMAJAAN KEBUN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI

PENGKAJIAN KEBUTUHAN PESAWAT UDARA DENGAN KAPASITAS DIBAWAH 30 SEAT (N 219) UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PELAYANAN PENERBANGAN PERINTIS DI PAPUA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan besar adalah kelapa sawit. Industri kelapa sawit telah tumbuh

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang

Yukki Nugrahawan Hanafi Ketua Umum DPP ALFI/ILFA

Muhammad Evri. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Teknologi Mikrobial untuk Produksi Pemacu Biosintesa Klorofil pada Tanaman Pangan di Lahan Suboptimal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

di kota tetap Balikpapan menjanjikan. Era ini (tahun milik setara Produksi ton atau Segar) ton CPO (Crude skala cukup luas saat Paser

PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PARIWISATA & PERKEBUNAN DI KABUPATEN KAPUAS HULU

Ringkasan. Agro Masang Perkasa III (AMP-III) Tapian kandis, Kecamatan Palembayan, Kabupaten

BAB 1 PENDAHULUAN. Disamping itu ada pula para ahli yang berpendapat bahwa kelapa sawit terbentuk pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Kopi Indonesia merupakan salah satu komoditas perkebunan yang telah di ekspor

DRAFT LAPORAN AKHIR KABUPATEN TUAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PENERAPAN SIDa UNTUK PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN DI SUMATERA UTARA

1 UNIVERSITAS INDONESIA Rancangan strategi..., R. Agung Wijono, FT UI, 2010.

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS PERKEBUNAN STRATEGIS

I. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan, yaitu : konsep pengembangan wilayah berdasarkan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

Transkripsi:

KODE JUDUL : U21 PENELITIAN POLA DISTRIBUSI KELAPA SAWIT DI PULAU SUMATERA GUNA MENDUKUNG PROGRAM MP3EI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2012 Peneliti/Perekayasa: Sri Atun Evy Fitriani Mulyana Farida Susi Melani Selenia Ediyani

LATAR BELAKANG Kegiatan ekonomi utama kelapa sawit di Sumatera memegang peranan penting bagi suplai kelapa sawit di Indonesia dan dunia Rendahnya produktivitas yang terjadi pada pengusaha kecil kelapa sawit disebabkan oleh tiga hal: Penggunaan bibit berkualitas rendah. Riset menunjukkan bahwa penggunaan bibit kualitas tinggi dapat meningkatkan hasil sampai 47 persen dari keadaan saat ini; Penggunaan pupuk yang sedikit karena mahalnya harga pupuk; Waktu antar Tandan Buah Segar (TBS) ke penggilingan yang lama (di atas 48 jam) membuat menurunnya produktivitas CPO yang dihasilkan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1

PERMASALAHAN Rendahnya produktivitas pengusaha kecil kelapa sawit salah satunya adalah Waktu Antar Tandan Buah Segar (TBS) ke penggilingan yang lama (di atas 48 jam), membuat menurunnya produktivitas CPO yang dihasilkan, hal ini disebabkan oleh akses yang kurang memadai dari perkebunan kelapa sawit ke tempat penggilingan, sehingga menyebabkan biaya transportasi yang tinggi, waktu tempuh yang lama dan produktivits yang rendah. Melihat hal di atas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pola distribusi komoditi kelapa sawit di Pulau Sumatera dalam rangka mendukung MP3EI di koridor Sumatera? Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2

METODOLOGI INSTRUMENTAL INPUT Peraturan Menteri Perindustrian No. 13/M-IND/PER/1/2010 Tentang peta panduan(road map) pengembangan Klaster industry hilir kelapa sawit INPUT Kondisi eksisting pola distribusi kelapa sawit di Pulau Sumatera SUBYEK 1. Dishub 2. Freight forwarder 3. Asosiasi Petani Kelapa Sawit (APKASINDO) 4. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) METODA Four Step Model Bangkita dan tarikan pergerakan Sebaran Pergerakan Pemilihan Moda Pemilihan Rute OBYEK Pola pergerakan rantai nilai dari perkebunan sampai pengolahan kelapa sawit di Industri hilir OUTPUT Pola distribusi kelapa sawit di Pulau Sumatera OUTCOME ENVIRONMENTAL INPUT Kebijakan Pemerintah Daerah Terciptanya pola distribusi kelapa sawit di Pulau Sumatera dari perkebunan sampai pengolahan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3

SINERGI KOORDINASI Koordinasi dengan Asosiasi Kelapa Sawit, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit, Dinas Perkebunan, Dinas Perhubungan, Pengusaha atau pengelola perkebunan kelapa sawit Pengumpulan data primer dan sekunder Melalui kunjungan langsung ke areal perkebunan dan melakukan wawancara dengan pengelola perkebunan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 4

PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Hasil Penelitian: a. Banyaknya jalan yang rusak dan berbatu dari area perkebunan menuju ke penggilingan, untuk itu di perlukan adanya perbaikan jalan. b. Peremajaan armada angkutan TBS, sehingga tidak ada lagi kendaraan yang mengalami kerusakan pada saat mengangkut TBS dari perkebunan ke penggilingan c. Penambahan armada sesuai dengan jumlah produksi TBS sehingga tidak mengakibatkan penumpukan TBS di sepanjang jalan perkebunan Pemanfaatannya : a. Masukan bagi dinas terkait dan pengelola perkebunan b. Di publikasikannya studi ini sehingga bermanfaat bagi yang membacanya c. Digunakannya rekomendasi hasil kegiatan ini dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 5

POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Menyelenggarakan forum diskusi untuk menemukenali permasalahan pokok mengenai pola distribusi kelapa sawit terutama pola distribusi dari perkebunan menuju ke penggilingan Melakukan penelitian lanjutan dengan pihak terkait secara lebih mendalam Mengimplementasikan hasil penelitian dengan para pengelola perkebunan kelapa sawit khususnya di pulau Sumatera Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 6

FOTO KEGIATAN Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 7

1. SRI ATUN 2. EVY FITRIANI 3. MULYANA 4. FARIDA SUSI MELANI 5. SELENIA EDIYANI TERIMA KASIH