BAB I PENDAHULUAN. Pencahayaan merupakan hal penting bagi kehidupan manusia sehari-hari,.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja (Suma mur,2009). Faktor pendukung ini diantaranya yaitu

ANALISA KUAT PENERANGAN RUANG KELAS DI LEMBAGA PENDIDIKAN RA-MTS AL MUSHLIHIN KOTA BINJAI TUGAS SARJANA

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi mata. Intensitas pencahayaan (Illumination level) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera

BAB I PENDAHULUAN. hendaknya teralokasi dengan baik sehingga dapat diakomodasi segera kepada para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Kualitas hasil kerja dari suatu proses produksi di suatu perusahaan

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. antara manusia dan lingkungan terdapat hubungan yang sangat erat dimana

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

STUDI OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAM

STUDI PEMANFAATAN CAHAYA ALAM SEBAGAI SUMBER PENCAHAYAAN RUANG KULIAH GEDUNG E KAMPUS A UNIVERSITAS TRISAKTI DALAM RANGKA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK

ANALISIS PENERANGAN PADA RUANGAN DI GEDUNG PROGRAM PASCASARJANA UNM MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Annis & McConville (1996) dan Manuaba (1999) dalam Tarwaka (2004)

Analisis Tingkat Pencahayaan Ruang Kuliah Dengan Memanfaatkan Pencahayaan Alami Dan Pencahayaan Buatanklorofil Pada Beberapa Varietas Tanaman eum

Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak

BAB IV ANALISIS DATA. menentukan berapa besar energi yang dikonsumsi per tahun. Data yang diperoleh,

Perancangan Pencahayaan Buatan Dengan Metode Lumen Di PT. XYZ

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

BAB I PENDAHULUAN. Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik dan

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. fungsi dan luas ruangan serta intensitas penerangannya.

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017 LAPORAN TUGAS AKHIR

RANCANGAN PENCAHAYAAN LANTAI PRODUKSI DI PT INTAN NASIONAL IRON

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KAJIAN KONSERVASI ENERGI PADA BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DITINJAU DARI ASPEK PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI

Bab 11 Standar Pencahayaan

BAB III METODE PENELITIAN

TEKNIKA VOL. 2 NO

ANALISIS TINGKAT PENCAHAYAAN PADA HOME INDUSTRY PEMBUATAN CELANA JEANS

RANCANGAN ILUMINASI PADA RUANG BACA DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA (BAPERASDA) TUGAS SARJANA. Rilpani Orien Meliala

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada pelaksanaan Audit Energi yang akan dilakukan pada gedung Pasca Sarajana

Konservasi energi pada sistem pencahayaan

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Ada beberapa jurusan di

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dalam sehari-hari. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses belajar merupakan proses perubahan seseorang

MODUL III INTENSITAS CAHAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran...

USULAN PERBAIKAN SISTEM PENCAHAYAAN DI UNIT PERCETAKAN PD ANEKA INDUSTRI DAN JASA SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

BAB I PENDAHULUAN. ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN PERALATAN DALAM PENCAHAYAAN.

ANALISIS PENCAHAYAAN STASIUN PEMOTONGAN DENGAN MENGUKUR LUMINANSI DAN ILUMINASI PADA PT. MAHAKARYA JAYA SINERGI

BAB I PENDAHULUAN. Suatu penerangan diperlukan oleh manusia untuk mengenali suatu obyek

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan selama 1 bulan pada tanggal 16 januari 2017 sampai 16 februari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PEMASANGAN ARMATURE PADA LAMPU LHE TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI PENCAHAYAAN.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN AKHIR PENENTUAN STANDARISASI JUMLAH TITIK LAMPU PADA RUKO KAWASAN PT.MEGASURYA NUSALESTARI MANADO. : Orlando Sangi NIM :

BAB III METODE PENELITIAN

KUAT PENERANGAN (ILUMINASI) RUANG KENDALI UTAMA UNTAI UJI TERMOHIDROLIKA PTRKN-BATAN

PENGUJIAN TINGKAT PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH SEKOLAH C LANTAI III- O5

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH

BAB I PENDAHULUAN. setiap tempat kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja itu sendiri adalah suatu upaya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Ergonomics. Human. Machine. Work Environment

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN

Menghitung kebutuhan jumlah titik lampu dalam ruangan

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

EVALUASI FAKTOR ERGONOMI PADA FASILITAS DAN LINGKUNGAN PENGERAJIN FURNITURE DI DESA BOJONG

Gambar 5.24 Titik Pengukuran Data Pencahayaan Auditorium Gambar 5.25 Pengukuran Data Pencahayaan Ruang Kelas P.7.3, P.7.2 dan P.7.4.

ANALISA PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KELELAHAN MATA OPERATOR DI RUANG KONTROL PT. XYZ

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prevalensi Bahaya Potensial Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Pengrajin Emping dan Keripik di Kota Cilegon Banten

BAB IV ANALISIS HASIL PEKERJAAN. Sebelum suatu instalasi listrik dinyatakan layak untuk dapat digunakan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung

BAB I 1 PENDAHULUAN. Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada tahun 2014 melalui Peraturan

5.2 Analisa Fasilitas Fisik Analisa Faktor Lingkungan Analisa Data Antropometri BAB 6 PERANCANGAN 6.1 Perancangan Usulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SISTEM KERJA. Nurjannah

MEMPELAJARI LINGKUNGAN FISIK KERJA DIDIVISI WEB CETAK DAN FINISHING PT. WAHYU ABADI

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. keadaan alam Indonesia yang memiliki iklim tropis dan beridentitaskan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pencahayaan merupakan hal penting bagi kehidupan manusia sehari-hari,. Tanpa pencahayaan yang baik dapat membuat suasana ruangan membosankan dan menghambat dalam melakukan aktivitas. Sekolah merupakan tempat dimana dilakukannya proses belajar mengajar antara guru dan siswa. Ruang kelas digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, antara lain tempat membaca dan menulis dan kegiatan lainnya berupa interaksi antara guru dan siswa. Pemanfaatan cahaya alami dan buatan di dalam proses belajar mengajar selalu menjadi bagian yang penting dan mampu menciptakan ruangan kelas dengan kualitas visual yang baik. Tingkat pencahayaan berpengaruh terhadap konsentrasi siswa dalam proses belajar-mengajar. Tingkat pencahayaan yang kurang pada ruang kelas menimbulkan ketidaknyamanan siswa. Standar Nasional Indonesia menyatakan pencahayaan ruangan kelas adalah 250 lux, seperti terlihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Tingkat Pencahayaan Lembaga Pendidikan Tingkat Fungsi Ruangan Pencahayaan (Lux) Ruang kelas 250 Perpustakaan 300 Laboraturium 500 Ruang gambar 750 Kantin 200 Sumber : SNI 03-6197-2000 Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh siswa dan guru setiap harinya. Berdasarkan Kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 kegiatan rutin memerlukan penerangan sekitar 300 lux yang dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut. Tabel 1.2. Intensitas Cahaya di Ruang Kerja Jenis Kegiatan Pekerjaan kasar dan tidak terus-menerus Pekerjaan kasar dan terus-menerus Tingkat pencahayaan Keterangan minimal (lux) 100 Ruang penyimpanan & ruang peralatan/instalasi yang memerlukan pekerjaan yang kontinyu 200 Pekerjaan dengan mesin dan perakitan kasar Pekerjaan rutin 300 Ruang administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin & perakitan/penyusun Sumber : Kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 Ruangan kelas memiliki area kegiatan untuk membaca dan menulis, yaitu berupa meja. United Nations Environment Programme (UNEP)

mengklasifikasikan kebutuhan tingkat pencahayaan ruang tergantung area kegiatannya, seperti disajikan pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Kebutuhan Pencahayaan Menurut Area Kegiatan Keperluan Pencahayaan Contoh Area Kegiatan (Lux) Pencahayaan umum untuk interior 200 Layanan penerangan minimum dalam tugas 300 Meja dan mesin kerja ukuran sedang, proses umum dalam industri kimia dan makanan, kegiatan membaca dan membuat arsip 450 Gantungan baju, pemeriksaan kantor untuk menggambar, perakitan mesin dan bagian yang halus, pekerjaan warna dan tugas menggambar kritis. 1500 Pekerjaan mesin diatas meja dan sangat halus, perakitan mesin dan presisi kecil dan instrumen. Sumber : www.energyeffeciencyasia.org Oleh karena itu standar penerangan untuk ruangan kelas adalah 300 lux, berdasarkan SNI, UNEP dan Kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002. Penelitian mengenai tingkat pencahayaan di ruangan kelas telah dilakukan dalam beberapa penelitian antara lain yang dilakukan oleh I Dewa Gede Agung Diasana Putra pada tahun 2004 dengan judul Perencanaan Pencahayaan Buatan Pada Interior Ruang Kelas. Penelitian ini dilakukan di ruang kelas Fakultas

Teknik Universitas Udaya dimana illuminasi yang direkomendasikan adalah 300 lux (audience) dan 500 lux (daerah sekitar papan tulis). Peneliti merekomendasikan jumlah lampu yang diperlukan pada sebuah ruang kelas dengan ukuran 8.9 m x 10.9 m adalah 12 pasang lampu yang disebar secara merata diseluruh kelas dan tambahan sepasang lampu pada ruang sekitar papan tulis. Penelitian kedua menunjukkan kembali pencahayaan merupakan faktor penting dalam lingkungan kerja dengan adanya riset Studi Optimasi Sistem Pencahayaan Ruang Kuliah Dengan Memanfaatkan Cahaya Alam. Penelitian ini dilakukan oleh Chairul Gagarin Irianto pada tahun 2006 di Gedung Kuliah Universitas Trisakti. Hasil perhitungan untuk ruangan 7,3m x 9,3m direkomendasikan menggunakan lampu TL 36 Watt sebanyak 12 buah luminer dengan total intensitas pencahayaan ruangan adalah 278 lux. Penelitian yang dilakukan ini mengenai kuat penerangan di lembaga pendidikan RA-MTS AL MUSHLIHIN yang berlokasi di Binjai. Lembaga ini memiliki dua bangunan yang terpisah, bangunan I beralamat di Jalan Kesatria No.34 Binjai. Bangunan II beralamat di Jalan Samanhudi Binjai. Bangunan I terdiri dari dua lantai yang diperuntukkan bagi kelas satu, ruang kepala sekolah, ruangan guru, ruang komputer dan beberapa ruang belajar RA (TK) yang terdapat dilantai 1. Posisi bangunan I ditutupi oleh Mesjid dan pendopo yang terdapat di depannya. Pada bangunan II terdiri dari bangunan ruang guru, ruang kelas dua dan ruang kelas tiga.

Lembaga ini memiliki jam belajar yang sama dengan sekolah sederajat umumnya, yaitu pukul 7.30 sampai dengan pukul 13.00. Disela jam belajar memiliki waktu istirahat dua sesi, sesi pertama pukul 9.30 9.45 dan sesi kedua 11.35 11.50. Ruang kelas juga digunakan untuk siswa yang masuk jadwal siang yaitu pukul 13.00 sampai dengan 17.05 dengan waktu istirahat pukul 14.45-15.00 dan 16.15-16.30. Pada bangunan I, setiap ruang kelas memiliki fasilitas dua lampu Neon Kompak 26 watt merek Hannochs tipe 3U. Pada penelitian awal dan pengamatan langsung yang telah dilakukan di lokasi, didapati tingkat pencahayaan pada bangunan I berkisar antara 97-197 lux dalam keadaan tanpa penerangan tambahan. Pengukuran tersebut dilakukan pada jam 11.00-12.30 WIB. Pencahayaan ruangan ini tidak memenuhi SNI, UNEP dan Kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 yang menyatakan kategori rekomendasi pencahayaan untuk ruangan kelas adalah 300 lux. Minimnya pencahayaan disebabkan oleh posisi sekolah yang ditutupi oleh bangunan Mesjid dan pendopo yang terdapat di depannya. Selain itu terdapat keluhan dari beberapa siswa yang mengatakan ruangan kelas mereka terlalu redup, sehingga mempersulit mereka membaca pelajaran yang dituliskan guru di papan tulis. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai kuat penerangan pada bangunan I.

1.2. Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Adanya ketidaksesuaian tingkat illuminasi di dalam ruang kelas dengan SNI, UNEP dan Kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 yang dapat mengganggu proses belajar mengajar di ruangan tersebut. 2. Perlunya perbaikan tingkat pencahayaan ruangan kelas berdasarkan SNI, UNEP dan Kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002. 1.3. Tujuan dan Sasaran Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang pencahayaan ruangan kelas yang sesuai SNI, UNEP dan Kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/ XI/2002. Untuk mencapai tujuan penelitian ini,maka sasaran penelitian ini adalah : 1. Melakukan analisa tingkat pencahayaan pada ruangan kelas dan perhitungan jumlah luminer dan bola lampu dalam ruangan kelas. 2. Melakukan usulan perbaikan perubahan tingkat pencahayaan SNI, UNEP dan Kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002. 3. Melakukan perhitungan jumlah biaya pemakaian listrik.

1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan masukan bagi sekolah dalam perbaikan pencahayaan ruang kelas sehingga dapat meningkatkan produktivitas belajar. 2. Menjadi sarana bagi penulis dalam latihan untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di perkuliahan dan membandingkan antara teori yang diperoleh dengan permasalahan pada ruangan kelas. 3. Sebagai masukan bagi penelitian selanjutnya dalam mengembangkan penelitian ini. 1.5. Pembatasan Masalah Batasan masalah karena dalam penelitian ini adalah adalah: 1. Faktor lingkungan kerja lainnya, tidak ikut diteliti. 2. Dampak penerapan setelah perhitungan biaya instalasi tidak diteliti. 1.6. Asumsi yang Digunakan Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Ruangan kelas tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung. 2. Fasilitas dalam ruangan kelas seperti meja dan kursi belajar tidak dibahas dalam penelitian ini.

1.7. Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah: Bab I Pendahuluan berisikan latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan, serta sistematika penulisan tugas akhir. Bab II Gambaran Umum Perusahaan menguraikan sejarah dan gambaran umum MTs Al-Mushlihin, Ruang lingkup MTs Al-Mushlihin, struktur organisasi dan keadaan sarana fasilitas MTs Al-Mushlihin. Bab III Landasan Teori menguraikan mengenai teori dasar dan sifat mengenai cahaya, desain pencahayaan, dampak kekurangan cahaya, mengenai pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Juga diuraikan metode pengukuran cahaya, perhitungan kebutuhan lampu serta perhitungan jumlah lampu. Bab IV Metodologi Penelitian berisikan tahapan-tahapan penelitian mulai dari tempat dan waktu penelitian, objek, jenis penelitian serta kerangka berfikir. Bab ini juga menunjukkan sumber data, tahapan penelitian, prosedur pengumpulan data dan metode pengolahan data yang digunakan. Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data memuat data pengukuran kuat penerangan ruang kelas yang diteliti dan menentukan jumlah lumen yang dibutuhkan oleh ruanggan 9m x 8m, melakukan perhitungan biaya listrik aktual ruang kelas, pemilihan jenis lampu serta membuat dua alternatif usulan pemecahan masalah. Bab VI Analisis dan Pemecahan Masalah berisikan analisis kondisi aktual sekolah, pemecahan masalah seperti rancangan peletakan bola lampu, perhitungan

biaya setelah penambahan bola lampu, serta pemilihan alternatif II sebagai pemecahan masalah. Bab VII Kesimpulan dan Saran berisi kesimpulan yang dari hasil penelitian ini serta rekomendasi yang perlu bagi pihak sekolah.