BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang seharusnya dikemukakan dan kaidah-kaidah apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau jawaban atas

METODOLOGI PENELITIAN. apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pradigma tertanam kuat dalam sosialisai penganut dan praktisinya. Pradigma

BAB III METODE PENELITIAN. dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. dan gambar, kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya kalimat hasil

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran , yaitu

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang

BAB III METODOLOGI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman masing-masing manajemen pembiayaan bank syariah terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Dikarenakan data yang kelompok dan individu. Penelitian ini dapat dilakukan baik oleh tim peneliti,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam. mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara alamiyah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan apa saja yang ada di lokasi penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. permasalahan yang sangat kompleks dan dinamis sehingga penting untuk

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi nonverbal pada klub

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagai suatu kerangka berpikir yang mendasar dari suatu kelompok saintis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan untuk menganalisis secara mendalam dan mendeskripsikan suatu

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peraturan peraturan yang terdapat dalam penelitian. Singkatnya metode


BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sedalam-dalamnya. Riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling

BAB III METODOLOGI PENELITIN. Hulonthalangi. Penetapan lokasi penelitian karena secara geografis mudah dijangkau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis,

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis merupakan pendekatan yang memandang realitas hanya ada dalam konteks suatu kerangka kerja mental (konstruk) untuk berfikir tentang realitas tersebut 64. Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap social meaningful action melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku social yang bersangkutan menciptakan dan memelihara atau mengelola dunia sosial mereka 65. Dalam proses sosial manusia pada paradigma konstruktivistik dipandang sebagai pencipta realitas sosial yang relatif bebas di dalam dunia sosialnya. Realitas sosial itu memiliki makna manakala realitas sosial tersebut dikonstruksikan dan dimaknakan secara subjektif oleh individu lain, sehingga memantapkan realitas itu secara objektif, sehingga dari penelitian ini karena hasil dari penerimaan orang lain mengenai citra dari MLM yang berdampak pada citra diri dari anggota MLM tersebut. Konstruk dalam penelitian ini bagaimana anggota MLM membentuk citra positif untuk masyarakat. 64 Imam Gunawan. Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara. 2013 hal 48 65 Dedy N, Hidayat, Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik, Jakarta, 2003, hal 3 40

41 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memaparkan situasi dan peristiwa, memadukan berbagai macam informasi tanpa mencari atau menjelaskan hubungan dan tidak menjelaskan hipotesis atau membuat prediksi 66. Didalam penelitian kualitatif menggambarkan karakteristik individu, situasi dan kelompok penentu dengan menekankan pada pemberian gambar secara objektif mengenai keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti. (Moelong) mendefiniskan penelitian kualitatif sebagai bahan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang alami oleh subjek penelitian, misalnya, motivasi, persepsi, perilaku, tindakan, dll secara holistic dan dengan cara deskripsi dengan bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus alamiah dengan memanfaatkan metode yang alamiah 67. Peneliti memilih metode penelitian kualitatif karena metode kualitatif membahas secara mendalam untuk lebih mengetahui fenomena-fenomena tentang aspek perilaku, sikap, tanggapan, perasaan,keinginan, dan kemauan seorang atau kelompok. Peneliti berusaha menggali informasi dari lapangan tanpa berusaha mempengaruhi informan. Dari penelitian kualitatif ini peneliti menggunakan pendekatan metode model fenomenologi Alfred Schutz. Fenomenologi merupakan strategi penelitian di mana di di dalamnya peneliti mengidentifikasi hakikat pengalaman manusia tentang suatu 66 JalaluddinRakhmat.MetodePenelitianKomunikasi.Remaja Rosdakarya.Bandung,1995.hal:2 67 Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung,2000.hal:8

42 fenomena tertentu, memahami pengalaman-pengalaman hidup manusia menjadikan fenenomenologi sebagai suatu penelitian yang mengharuskan peneliti untuk mengkaji sejumlah subjek dengan terlibat langsung dan mengembangkan pola-pola serta relasi makna, 68. Secara keseluruhan metode fenomenologi yang di bangun oleh Husserl terbagi dari komponen-komponen konseptual (unit-unit analisis) di dalam fenomenologi yaitu 69 : 1. Konsep kesengajaan, konsep ini berhubungan dengan kesadaran yang yang dapat menciptakan makna. kesengajaan itu sendiri di bangu oleh beberapa konsep yaitu: a. Identitas dari objek yang memunculkan kesadaran, b. Simbolis dan intuitif, simbolis mengacu pada sesuatu yang terlihat dari luar, sedangkan intuitif mengacu pada kelengkapan untuk memahami secara keseluruhan dari gambaran sebuah objek yang menjadi lengkap dan jelas. c. Tekstur dan struktur, tekstur dari pengalaman apa yang terlihat dari objek, sementara struktur urutan yang melekat pada pengalaman yang bisa di deskripsikan pada tindakan sadar ketika berpikir, menilai, membayangkan, dan memanggil kembali ingatan. 68 Alex Sobur, Filsafat Komunikasi ( Tradisi dan Metode Fenomenologi), Remaja Rosdakarya. Bandung.2013.hal:425 69 Engkus Kuswarno,Metode Penelitin Komunikasi Fenomenologi. Widya Padjadjaran. Bandung. 2009.hal:40

43 d. Persepsi atau konsepsi, pada dasarnya persepsi dan konsepsi terjadi bersamaan dalam setiap situasi yang tujuannya untuk membuat objek menjadi lebih jelas dan penuh makna. e. Masalah waktu yang mempengaruhi kita kepada konsep sekarang, kemarin dan masa depan. Oleh karena itu makna adalah hasil kerja sama antara objek dengan persepsi objek yang di bentuk dari konsep kesengajaan. 2. Noema dan noesis. Noesis merupakan bahan dasar pikiran dan roh manusia, noesis menyadarkan kita akan makna, ketika kia mempersepsi, mengingat, menilai, merasa dan berpikir karena dengan noesis suatu objek di bawa dalam kesadaran, secara rasional di tentukan. Sedangkan noema sesuatu yang di terima oleh panca indera manusia. 3. Intuisi adalah proses kehadiran esesnis fenomena dalam kesadaran yang menghubungkan noema dan noesis. 4. Intersubjektivitas ini tujuan dari penggambaran untuk menangkap intuisi dari objek yang di tambahkan dengan pengalaman. Jadi kesimpulan dari komponen analisis dari Husserl yang menjadi konsep fenomenologi secara menyeluruh singkatnya dari kesadaran yang menciptakan makna hingga pada pemahaman pengalaman objek tersebut. Tetapi di dalam penelitan ini, peneliti memakai konsep fenomenologi dari dalam perspektif Alfred Schutz yang lebih menekankan pada pentingnya motif,

44 kesadaran, dan intersubjektivitas 70. Inti dari fenomenologi Schutz adalah memandang bahwa pemahaman atas tindakan, ucapan, dan interaksi merupakan prasyarat bagi eksistensi sosial apapun 71. Schutz dalam Cresswell menjelaskan bahwa fenomenologi mengkaji bagaimana anggota masyarakat menggambarkan dunia sehari-harinya, terutama bagaimana individu dengan kesadarannya membangun makna dari hasil interaksi dengan individu lainnya 72. Karakteristik dalam penelitian fenomenologi adalah 73 : a. Memilih informan yang merasakan fenomena secara langsung. b. Menggali nilai-nilai dalam pengalaman kehidupan manusia. c. Fokus penelitian adalah pada keseluruhannya, bukan pada perbagian yang membentuk keseluruhan itu. d. Tujuan penelitian adalah menemukan makna dan hakikat dari pengalaman, bukan sekedar mencari penjelasan atau mencari ukuran-ukuran dari realitas. e. Memperoleh gambaran kehidupan dari sudut pandang orang pertama, melalui wawancara formal dan informal. f. Data yang diperoleh adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah untuk memahami perilaku manusia. g. Pertanyaan yang dibuat merefleksikan kepentingan, keterlibatan dan komitmen pribadi dari peneliti. 70 Ibid,hal:38 71 Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya), Remaja Rosdakarya. Bandung, 2001.hal:62 72 Creswell, Qualitative Inquiry: Choosing among five traditions, Sage Publications. USA.1998.hal:53 73 Op.cit,Engkus Kuswarno,hal: 36

45 h. Melihat pengalaman dan perilaku sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, baik itu kesatuan antara subjek dan objek, maupun antara bagian dari keseluruhan. Peneliti menggunakan metode penelitian fenomenologi tujuannya untuk menggambarkan secara terperinci dan relatif akurat mengenai topik yang diangkat dalam penulisan ini dari motif, kesadaran, intersubjektifitas dan metode ini peneliti bisa menggunakan interpretasi yang dengan orang yang diamati sehingga orang tersebut bisa dijadikan objek penelitian. Penelitian dan metode yang digunakan peneliti sesuai dengan konsep fenomenologi Alfred Schutz yang masuk dengan fokus penelitian yaitu untuk mengetahui citra diri, motif, kesadaran ketertarikan para anggota Oriflame masuk kedalam bisnis Multi Level Marketing serta pola komunikasi dari para anggota Oriflame melalui pengalaman mereka sendiri. 3.3 Subjek Penelitian Dalam melakukan penelitian ini untuk melengkapi data, serta data-data yang valid, akurat, dan pendukung penelitian ini.. Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber yang dianggap memiliki informasi serta penjelasan yang relevan dengan fokus penelitian. Narasumber yang dipilih adalah mereka yang memang diasumsikan dapat memberi informasi sehubungan dengan penelitian ini atau disebut juga dengan information rich cases.

46 Para informan yang dijadikan unit analisis dari penelitian ini adalah 3 anggota Oriflame dari kantor cabang Oriflame Sudirman yang menurut peneliti memenuhi kriteria sebagai narasumber dalam penelitian ini yaitu : 1. Atik Rahmani, bergabung di Oriflame selama 5 tahun 2. Yulia Riani, baru bergabung di Oriflame selama 7 tahun 3. Emillia Rahmariza, baru bergabung di Oriflame selama 5 tahun Ketiga narasumber ini terpilih karena mereka berawal tidak mempercayai bisnis multi level marketing dan sampai akhirnya mereka di ajak bergabung ke dalam anggota Oriflame, gabungnya mereka ke dalam Oriflame tentu saja tidak lepas dari cerita pengalaman seseorang yang sudah bergabung di Oriflame sehingga dapat mengubah pikiran, sikap, yang nantinya merujuk pada tujuan motif bergabung di multi level marketing Oriflame 3.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. 3.4.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Dalam penelitian ini data primer terdiri: a. Wawancara mendalam (indepth interview) yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada narasumber yang telah ditentukan, dan jawaban - jawaban narasumber tersebut dicatat atau direkam.

47 Bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang kompleks, yang sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi. 74 Dilakukan dirumah narasumber masing masing ketika situasi sudah santai guna memperoleh keterangan yang sebenarbenarnya dengan penelitian. b. Observasi non partisipan adalah dimana peneliti tidak ikut didalam kehidupan orang yang akan diobservasi, dan secara terpisah berkedudukan hanya sebagai pengamat saja. Observasi dilakukan peneliti untuk menyajikan gambaran realistik perilaku, kejadian, untuk menjawab pertanyaan, dan untuk evaluasi dalam pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. 3.4.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung melengkapi data primer melalui : studi kepustakaan, dengan cara mempelajari jurnal ilmiah yang berkaitan dengan tema penelitian serta buku-buku yang bersangkutan dengan teoriteori komunikasi sesuai penelitian. Data yang didapat dari buku digunakan sebagai pendukung data penelitian. Semua data tersebut digunakan untuk menjawab masalah pokok penelitian ini. 74 Sulistyo-Basuki, Metode Penelitian., Wedatama Widya Sastra.Jakarta, 2006, hal 173

48 3.5 Teknik Analisis Data Proses analisis data dimulai dengan memilah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan (observasi) yang sudah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, gambar. Teknik analisi data yang di pilih dalam penelitian ini menggunakan teknik Miles ans Huberman, ada tiga komponen dengan istilah interaksi model yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam yakni 75 : A. Reduksi data, diartikan sebagai proses penelitian, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakkan, dan transformasi data mentah (kasar) yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus selama penelitian lapangan. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadi tahapan reduksi yang selanjutnya membuat ringkasan, menkose, menelusur tema, membuat part isi, dan memo. Reduksi data akan terus berlanjut sampai laporan akhir lengkap tersusun. B. Redisplay data, merupakan rangkaian kalimat logis dan sistematis sehingga mudah dipahami. Kemampuan manusia sangat terbatas dalam catatan lapangan yang bisa mencapai ribuan halaman. Oleh karena itu dibutuhkan sajian data yang sistematis dalam membantuk peneliti menyelesaikan pekerjaannya. C. Menarik kesimpulan (verifikasi), penarikan kesimpulan sebagai dari satu kegiatan yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan ini di verifikasi selama 75 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif.Rajawali Press. Jakarta,2007.hal:104

49 penelitian berlangsung. Verifikasi merupakan tinjauan ulang pada catatancatatan lapangan dengan peninjauan kembali sebagai uapaya untuk menempatkan salinan satu temuan dalam seperangkat data yang lain. Maka nantinya akan muncul data yang harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya yakni yang merupakan validitasnya kepada orang lain. Peneliti menggunakan teknik analisis data digunakan untuk mengelola data yang telah didapat dari hasil penelitian sehingga dapat dikemukaan sebagai hasil penelitian. Proses pengelolaan tersebut melalui tahap-tahap tersebut sehingga data yang di peroleh dapat menjadi hasil penelitian. 3.6 Teknik Keabsahan Data Menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik trianggulasi, yaitu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut, dan teknik trianggulasi yang paling banyak digunakan adalah dengan pemeriksaan melalui sumber yang lainnya. Keabsahan data adalah kegiatan agar hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan dengan segala isinya. Teknik trinanggulasi adalah teknik pemerikasaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data tersebut sampai akhirnya tidak ada lagi yang perlu di konfirmasikan kepada informan 76 76 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group. Jakarta,2007.hal:252

50 Dalam teknik ini, berarti peneliti akan membandingkan dan akan mengecek kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan 77 : 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi karena kadang kala berbeda. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang banyak tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan Peneliti menggunakan triangualsi data sumber karena untuk mengkroscek kebenaran hasil data yang telah didapat sehingga mendapatkan keakuratan data, serta membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Sehingga kita dapat menilai hasil data yang akan peneliti digunakan dalam penelitian. 77 Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung,2000.hal:330-331