Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel Menggunakan Transceiver 2.4Ghz

dokumen-dokumen yang mirip
Aplikasi Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel

Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel Menggunakan Transceiver 2.4Ghz Bagian 2 Konfigurasi Transceiver 2.4GHz

2. Rangkaian Konverter Level Tegangan Dan Hubungan antara Rangkaian Konverter, Modul TRW2.4G, dan Mikrokontroler

RANCANGBANGUN PROTOTIPE STASIUN KLIMATOLOGI PERTANIAN BERBASIS KOMPUTER PC DAN MIKROKONTROLER DENGAN TRANCEIVER NIRKABEL 1

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

BAB III. IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL

Bluetooth. Pertemuan III

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bidang telekomunikasi yang begitu pesat, semakin banyak pilihan yang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Blok diagram sistem radar [2]

Sistem Komunikasi Data Pada Pengukur Curah Hujan dan Kecepatan Angin Menggunakan Frekuensi Radio 2,4 GHz

Sistem Antar Muka Pada Pengukur Curah Hujan dan Kecepatan Angin Menggunakan Frekuensi Radio 2,4 GHz

Real Time Clock Menggunakan I2C Bus pada Modul DST-52

TRANSCEIVER DAYA RENDAH UNTUK KOMUNIKASI AUDIO JARAK DEKAT

Wireless Sensor Network Untuk Pengumpulan Data Bergerak Pada Sistem Informasi Medis

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

KONSEP CELLULAR DENNY CHARTER, ST. Websites :

PERCOBAAN VI Komunikasi Data SISTEM KOMUNIKASI BLUETOOTH

PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE)

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III LANDASAR TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

IEEE b 1.1 INTRODUCTION

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II WIRELESS PERSONAL AREA NETWORK (WPAN)

I. PENDAHULUAN. secara langsung melalui jaringan kabel[1,2]. Implementasi jaringan dengan

SEKILAS WIRELESS LAN

APLIKASI RF SEBAGAI JALUR KOMUNIKASI TOMBOL DARURAT PADA PERUMAHAN

Identifikasi Menggunakan RFID

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi baik dari manusia maupun dunia maya semakin

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) merupakan sebuah jaringan yang disusun oleh

IEEE n. Mariza Azhar, Gotama Edo Priambodo, Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan. Skripsi ini bertujuan untuk membuat pedoman penggunaan modul USR- WIFI232-G.

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

Yunifa Miftachul Arif S.S.T., M.T

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

TELEMETRI Abstrak I. Pendahuluan

AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. WLAN dengan teknologi Infra red (IR) dan Hewlett-packard (HP) menguji WLAN

Akuisisi Data Secara Wireless Untuk Sistem Monitoring Real Time Pada Produksi Biogas

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

PROSES PENGAMBILAN DATA SENSOR DARI DQI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DT-51 Application Note

Dasar- dasar Penyiaran

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS

Designing WLAN based Metropolitan Area Network (MAN)

PENAMPIL NOMOR LAGU KIDUNG PUJIAN VIA BLUETOOTH

INTERFERENSI BLUETOOTH TERHADAP THROUGHPUT WLAN IEEE B

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281

BAB IV DATA DAN ANALISA SERTA APLIKASI ANTENA. OMNIDIRECTIONAL 2,4 GHz

Jenis media transmisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jakson Petrus M.B., S.Kom

BAB XIII. Wireless LAN dan Hotspot

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

Makalah Media Unguided Mata Kuliah Komunikasi Data

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Sistem Cerdas Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI

Pengertian Multiplexing

Application of Radio-Over-Fiber (ROF) in mobile communication

Topologi WiFi. Topotogi Ad Hoc

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1

Protokol pada Wireshark

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

Menggunakan ADC 16-bit DST-R8C

Studi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring

MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA

Teknologi Komunikasi Data Jaringan Nirkabel. Adri Priadana - ilkomadri.com

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER

Faktor terpenting dalam jaringan komputer adalah transfer data antar dua komputer di tempat yang berbeda.

AVR Application Note AN95 Wireless Chatting with PC

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 2.4 GHz Untuk Pengiriman Citra Pada Sistem Komunikasi Satelit Nano

BAB I PENDAHULUAN. Antena merupakan perangkat telekomunikasi yang berfungsi untuk

Mode Transmisi. Transmisi Data

ULANGAN HARIAN JARINGAN NIRKABEL

Perancangan Sistem Pengendalian Perangkat Listrik Rumah Tangga Berbasis Radio Frekuensi YS1020UB dan Mikrokontroler ATMEGA16

RoadMap Penelitian VMeS

CARA SETTING ACCESS POINT

2017, No Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

Cara Kerja Sistem Jaringan Wireless Network Dan Wi-Fi Sinta Puspita Dewi

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena dengan spektrum inilah data dapat ditransmisikan.

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR ARAH ANTENA BERDASARKAN LEVEL SINYAL CAHAYA

Transkripsi:

Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel Menggunakan Transceiver 2.4Ghz Metode pengiriman data digital secara umum dibagi menjadi dua cara, yaitu secara pengiriman data secara pararel dan pengiriman data secara serial. Pada pengiriman data secara serial, data dikirim satu persatu, bergantian perbit data. Sedangkan pada pengiriman data secara pararel, data dikirimkan sekaligus bersama-sama. Karena pada proses pengiriman data serial, data dikirim satu persatu maka salah satu keunggulan pengiraman data secara serial dibanding pararel adalah lebih menghemat jalur data. Jalur data yang digunakan dapat menggunakan berbagai macam media, misalnya media udara. Pada aplikasi kali ini akan dicontohkan pengiriman data serial menggunakan media transmisi bukan kabel, tetapi melalui udara. Pengiriman data serial melalui media udara menggunakan gelombang radio sebagai pembawa data. Secara singkatnya pengiriman data menggunakan gelombang radio adalah data yang dikirimkan ditumpangkan pada frekuensi pembawa dan dipancarkan diudara oleh pemancar. Pada penerima frekuensi pembawa yang mengandung data ditangkap dan dipisahkan dari data yang dibawa. Untuk dapat mengirimkan data serial melalui udara minimal diperlukan suatu device yang dapat melakukan proses penumpangan data serial digital ke frekuensi pembawadengan frekuensi yang lebih tinggi untuk kemudian dipancarkan ke udara. Salah satu contoh device yang dapat melakukan hal tersebut adalah modul TRF-2.4G Wireless Transceiver. Modul tersebut dapat mengirimkan dan menerima data serial melalui media udara, dengan kecepatan 1Mbps atau 250Kbps dengan range frekuensi 2.4-2.524 GHz ISM band. Penggunaan modul tersebut relatif cukup praktis karena dari segi ukuran cukup kecil dan sudah terdapat built-in FIFO buffer data, power amplifier dan antena. Selain ini juga terdapat built-in CRC, sehingga kesalahan data akibat gangguan ketika proses pengiriman dapat diminimalisasi. Modul tersebut bekerja dengan suplay antara 1.9 sampai 3.6VDC. Dalam 1 modul terdapat sebuah pengirim dan dua buah penerima yang dapat digunakan secara simultan. Bentuk fisik dari modul TRF-2.4G adalah seperti pada gambar 1. Data serial yang akan dipancarkan melalui RF diumpankan ke modul TRF- 2.4G oleh mikrokontroler secara synchronous serial. Begitu pula data yang diterima, akan diambil oleh mikrokontroler secara synchronous serial. Pada modul tersebut terdapat dua macam mode proses pengiriman dan penerimaan data serial, yaitu mode Shockburst dan mode Direct. Mode Shockburst adalah proses pengiriman data dengan kecepatan tinggi (1Mbps) melalui jalur 2.4GHz band tanpa memerlukan mikrokontroler berkecepatan tinggi untuk proses pengiriman data. Sedangkan mode Direct adalah mode pengiriman data secara konvensional, sehingga modul TRF-2.4G bekerja seperti RF device seperti pada umumnya. Pada mode Dirct, data serial yang akan dikirimkan melalui RF haruslah berkecepatan 1Mbps atau 250Kbps, agar penerima dapat mendeteksi sinyalnya, sehingga memerlukan mikrokontroler yang berkecepatan tinggi pula. Agar dapat bekerja dengan mode yang diinginkan, modul TRF-2.4G perlu dikonfigurasikan. Proses konfigurasi ini dapat dilakukan hanya dengan menggunakan 3 kabel interface, dengan kecepatan transfer datanya diatur oleh mokrokontroller, karena menggunakan transmisi data synchronous serial.

Ketika TRF-2.4G dikonfigurasikan pada mode Shockburst, proses pengiriman data adalah sperti pada gambar 2 dan 3, dengan kecepatan transfer sebagai contoh adalah 10Kbps. Data proses pengiriman data seperti yang terdapat pada gambar 2 dan 3, pengiriman data digital yang berasal dari mikrokontroler berjalan pada kecepatan rendah, sedangkan pengiriman data RF berjalan pada kecepatan tinggi. Sehingga dengan memaksimalkan kecepatan pengiriman data pada jalur RF, maka mode Shcokburst dapat mengurangi konsumsi daya rata-rata. Selain itu karena pada mode ini semua proses pengolahan sinyal berkecepatan tinggi telah ditangani oleh protokol RF internal modul, maka tidak memerlukan mikrokontroler berkecepatan tinggi untuk pengolahan sinyal. Flowchart proses pengiriman data dengan mode Shockburst adalah seperti pada gambar 4, sedangkan untuk proses penerimaan data adalah sepreti pada gambar 5. Selain kedua mode diatas modul TRF-2.4G juga dapat bekerja dengan mode penerimaan secara simultan 2 kanal. Mode ini dapat bekerja baik pada mode Shockburst maupun pada mode Direct. Pada mode ini TRF-2.4G dapat secara simultan menerima dua buah kanal frekuensi secara pararel independen dengan kecepatan transfer data maksimum, hal ini berarti hanya dengan satu buah modul TRF-2.4G dapat menerima data dari dua buah transmiter dengan kecepatan transfer data 1Mbps. Data akan diterima secara pararel independen, yang berarti antar kanal satu dan yang lain tidak akan saling mempengaruhi walaupun data tersebut diterima melalui satu buah antena penerima saja. Dua buah kanal tersebut dapat dihubungkan pada dua buah mikrokontroler yang berbeda. Sehingga jika sebelumnya diperlukan dua buah penerima untuk dua kanal data yang berbeda maka dengan mode ini dapat direduksi hanya dengan satu buah penerima untuk dua kanal data yang berbeda, seperti yang terdapat pada gambar 6. Agar modul TRW- 2.4G dapat digunakan sesuai dengan mode yang diinginkan, maka sebelum itu harus dilakukan proses konfigurasi terlebih dahulu, seperti yang dijelaskan pada datasheet modul tersebut. AsoB 110605, Delta Electronic Gambar 1

Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4

Gambar 5

Gambar 6