BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kalam atau firman Allah SWT, yang di turunkan kepada. Nabi Muhammad SAW dan membacanya merupakan suatu ibadah.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Istilah profil dalam penelitian ini mengacu pada Longman Dictionary of

BAB V PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ayat-ayat kawniyyah dalam pandangan al-ra>zi> adalah ayat-ayat yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia. Adanya komunikasi mengisyaratkan

KALAM INSYA THALABI DALAM AL-QUR AN SURAT YUNUS (STUDI ANALISIS BALAGHAH) ARTIKEL. Oleh: DAHLIANI RETNO INDAH PURWANTI NIM: I1A213002

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

PENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISA )

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

maksud firman-firman Allah sesuai dengan kemampuan manusia (mufasir) ", 25

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

قال رسول صلي اللھ عليھ وسلن الذى يقزأ القزان وھوبھ

UMMI> DALAM AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya wacana pembumian kitab suci yang merupakan gejala pada

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam adalah salah satu dari empat kitab

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

Otentisitas Alkitab vs Quran

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan. Dalam hal kegiatan

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB V PENUTUP. 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih dari penafsiran al-ṭabari dan al-

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2005), hlm. 23. Penerbit Diponegoro, 2008), hlm Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an, (Jakarta: Bumi

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran)

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang

BAB II PENGERTIAN ALQURAN

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Agar tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Mengapa Al-Quran Diturunkan Berbahasa Arab

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

UNIT 5. Kelas Bimbingan Dewasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Membahas Kitab Tafsir

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-

BAB I PENDAHULUAN. dapat memikirkan segala sesuatu tentang hidup dan kehidupannya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang unik dan sangat menarik di mata manusia

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1


Minggu 1 DPQS TAFSIR AL-QURAN 1

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. hidup, lahir dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Bahan penelitian berhadapan langsung dengan (nash) atau data angka dan

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. Kaligrafi ialah suatu corak atau bentuk seni menulis secara indah

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT AN-NISA AYAT 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan / (Library Research) mencatat serta mengolah bahan penelitian.

BAB I. keistimewaan yang tidak dimiliki kitab kitab lain. Beberapa keistimewaannya

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. saw. penutup para Nabi dan Rasûl, dengan perantara

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37.

BAB I PENDAHULUAN. dibaca dan dipelajari hingga sekarang oleh umat muslim di dunia. Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. dari ajaran agama Islam, diwahyukan Allah melalui malaikat Jibril kepada nabi

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tidak diragukan lagi bahwa al-qur`an merupakan kitab suci dan. pedoman bagi manusia dan orang-orang yang bertaqwa kapanpun dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

BAB II METODOLOGI TAFSIR, TEORI ASBABUN NUZUL, DAN TEORI MUNASABAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jumlah Halaman : xiv Tahun : 2015 : Prenadamedia Group Jakarta

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Al-Quran adalah kalam atau firman Allah SWT, yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan membacanya merupakan suatu ibadah. (Qaththan,2000:17). Al-Qur an di turunkan dalam bahasa Arab, sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah Swt dalam al-qur an surat Yusuf [12]:2 šχθè=é) ès? öνä3 =yè 9$wŠÎ/t tã$ºρ u ö è%çµ oψø9t Ρr&!$ ΡÎ) Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Qur an berbahasa Arab, agar kamu mengerti.(depag RI,2004: 317). Al-Qur an juga memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat, salah satunya adalah ia merupakan kitab yang otentisitasnya di jamin langsung oleh Allah baik keotentikan isinya maupun bahasanya, dan ia juga adalah kitab yang selalu di pelihara dan di jamin keotentikannya oleh Allah SWT, sebagaimana yang difirmankan Allah SWT dalam al-qur an surat Al- Hijir [15]:9. tβθýàï ptm: çµs9$ ΡÎ)uρt ø.ïe%!$# $uζø9 tρß øtwυ $ ΡÎ) Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Quran, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya. (Depag RI, 2004:355).

2 Makna dipeliharanya al-qur an adalah Allah SWT memeliharanya dari pemalsuan dan perubahan terhadap teks-teksnya, seperti yang terjadi terhadap Taurat dan Injil, sebelumnya. Oleh karena itu Allah SWT menjamin pemeliharaan al-quran ini, dan menjanjikan hal itu dengan pasti. Redaksi ayat di atas itu mengandung ta kid, (penekanan) dilihat dari beberapa segi, yang diketahui oleh beberapa pengkaji sastra Arab, diantaranya penggunaan redaksi ismiah (Redaksional dengan tidak menggunakan kata kerja), serta memperkuatnya dengan huruf Inna dan masuknya Lam Muakkidah (lam penguat) terhadap Khabar Lahaafizduun Demikianlah Allah menjamin keotentikan al-quran, jaminan yang di berikan atas dasar kemahakuasaan dan kemahatahuan-nya serta berkat apa-apa yang dilakukan oleh makhluk-makhluknya, terutama oleh manusia. Dengan jaminan ayat di atas, setiap muslim percaya bahwa apa yang dibaca dan didengarnya sebagai al-quran tidak berbeda sedikitpun dengan apa yang pernah dibaca oleh Rasulullah Saw; dan yang didengar serta dibaca oleh para sahabat Nabi Saw. Karena al-quran diturunkan dalam bahasa Arab, maka kaidah-kaidah yang perlu dikuasai oleh siapapun yang ingin memahaminya terpusat pada kaidahkaidah bahasa Arab, uslub-uslub dan rahasia-rahasianya ( Qaththan, 2000:278). Untuk itulah dalam proses penafsiran dan pemahaman yang mendalam diperlukan keahlian kompleks dari si mufassir mulai dari segi bahasa nash maupun budaya Arab itu sendiri. Salah satu karakteristik bahasa Arab adalah kekayaan kosa kata, terutama istilah-istilah yang berkenaan dengan kebudayaan dan kehidupan mereka sehari-

3 hari (Syihabuddin, 2001:36). Inilah yang menjadi keistimewaan bahasa Arab di banding bahasa semantik lainnya (Wafi, 1962:162). Selain itu, sebagai bahasa yang memiliki tife infleksi, hampir semua kata dalam bahasa Arab mempunyai derivasi (turunannya). Hal ini di dasarkan atas tesis prof. joseph H.Greenberg mengenai tipelogi bahasa yang menyebutkan bahwa jika sebuah bahasa mempunyai infleksi, maka bahasa itu selalu mempunyai derivasi (Pikiran Rakyat, 27 Juni 2002:21) Oleh karena itu, dalam al-quran yang mengambil daerah Arab sebagai tempat pewahyuannya ditemukan pula sejumlah kata yang memiliki derivasi. Salah satu kata berikut derivasinya yang akan di teliti oleh penulis pada kesempatan ini adalah kata Iqab Diharapkan dari penelitian ini, makna dan karaktristik konsep Iqab ini dapat terungkap. Selain itu, penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan konstribusi yang cukup berharga bagi pengajaran pada umumnya dan dapat memperkaya khazanah pemahaman kita terhadap Al-Qur an. Penelitian ini juga diharapkan membukakan pemahaman sebenarnya bagi penulis dan juga kita semua tentang hal tersebut yang mungkin menjadi tanda tanya besar bagi penulis khususnya dan bagi kita semua pada umumnya. Berdasarkan latar belakang yang disebutkan di atas, penulis berkeinginan untuk mengadakan penelitian terhadap kata Iqab dan padanannya dalam al-qur an dan menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan judul ANALISIS SEMANTIK KATA IQAB DAN PADANANNYA DALAM AL-QUR AN

4 B. RUMUSAN MASALAH Dalam penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup pemaknaan kata-kata sinonim dalam al-quran hanya pada kata Iqab. Adapun masalah yang penulis rumuskan dalam penelitian ini adalah dengan rumusan pertanyaan sebagai berikut: 1- Bagaimana analisis semantik kata iqab dan turunannya dalam al-qur an? 2- Bagaimana komponen dan Medan semantik kata Iqab dan turunannya dalam Al-Quran? C. TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1- Untuk mengetahui analisis semantik kata Iqab dan turunanya dalam al-quran. 2- Untuk mengetahui komponen dan Medan semantik kata Iqab dan turunannya dalam al-qur an D. KEGUNAAN PENELITIAN 1- Secara pribadi, proses penelitian ini merupakan upaya belajar memahami pesan` yang terkandung dalam al-quran 2- Secara keilmuan, diharapkan penelitian ini dapat memperkaya khazanah kajian kebahasaan 3- Hasil penelitian ini akan menambah dan menyempurnakan pemahaman tentang kata-kata yang di teliti, sehingga pada akhirnya akan menambah keyakinan kita terhadap ajaran Islam sejatinya.

5 E. KERANGKA PEMIKIRAN Al-Qur an yang merupakan kumpulan firman-firman Allah berperan sebagai nasehat dan lain-lain. Kesemuanya ini menunjukan bahwa al-qur an mempunyai cakupan yang sangat luas, baik kehidupan dunia maupun akhirat. Al-Quran sebagai sumber ajaran Islam, merupakan satu kitab yang sangat agung, Karena sama aspek kehidupan dan persoalan kemasyarakatan ada di dalamnya maka jelas Qurash shihab (1993: 83) mengatakan bahwa al-qur'an adalah sebagai kitab suci yang menempati posisi sentral. Karena al-quran sebagai sentral dari ajaran Islam maka untuk memahami isi kandungannya itu haruslah menguasai berbagai disiplin ilmu, dan salah satu ilmu yang terpenting adalah ilmu kebahasaan, karena tanpa tahu dan mengenal lebih dekat mengenai Ilmu kebahasaan mana mungkin kita dapat mengetahui serta memahami makna-makna atau kandungannya ajaran yang terdapat dalam kitab suci tesebut. Salah satu karakteristik bahasa Arab adalah kekayaan kosa kata, terutama istilah-istilah yang berkenaan dengan kebudayaan dan kehidupan mereka seharihari (Syihabuddin,2001 :36). Inilah yang menjadi keistimewaan bahasa Arab dibanding bahasa semantik lainnya (Wafi, 1962:162). Selain itu, sebagai bahasa yang memiliki tife infleksi, hampir semua kata dalam bahasa Arab mempunyai derivasi (turunannya). Hal ini di dasarkan pada tesis Prof. Joseph H Greenberg mengenai tipelogi bahasa yang menyebutkan bahwa jika sebuah bahasa mempunyai infleksi, maka bahasa itu selalu mempunyai derivasi (Pikiran Rakyat, 27 juni 2002:21).

6 Makna kata sangat terikat pada lingkungan kultural dan ekologis pemakai bahasa tertentu, sehingga sangat memungkinkan kondisi geografis secara umum sangat berpengaruh terhadap penggunaan bahasa. Di sebabkan karena al-quran diturunkan dalam bahasa arab, maka kondisi lingkungan kultural dan ekologis bahasa arab berpengaruh kepada pemahaman bahasa al-quran. Selain itu Allah SWT memilih bahasa arab sebagai bahasa al-quran dikarenakan Nabi Muhammad Saw adalah bangsa Arab, suku Quraisy; bangsa Arab juga terkenal dengan tingkat fashahah dan baalaghahnya yang tinggi. Untuk lebih memahami kajian makna al-quran untuk masa sekarang, kita mengenal pendekatan semantik salah satu pendekatan diantara sekian banyak pendekatan tafsir yang telah berkembang yang dipergunakan oleh Toshihko Izutsu untuk memahami makna beberapa istilah kunci (kosakata) didalam al-qur an. Menurutnya pendekatan ini lebih menekankan al-quran untuk menafsirkan konsepnya sendiri dan berbicara tentang dirinya sendiri, dengan memusatkan pembahasan untuk menganalisis struktur semantik terhadap kata-kata yang berharga dalam al-quran. Selanjutnya ia mengatakan, semantik merupakan ilmu yang berhubungan dengan fenomena makna dalam pengertian yang lebih luas dari kata. Pendekatan analisis semantik dalam Al-Quran adalah menganalisis semantik atau konseftual terhadap bahan- bahan yang disediakan oleh kosakata-kosakata Al-Quran dengan dua pendekatan; semantik sebagai metodologi dan al-quran sebagai sisi materialnya.

7 Oleh karena itu, dalam al-quran yang mengambil daerah Arab sebagai tempat pewahyuannya di temukan pula sejumlah kata yang memiliki derivasi. Salah satu kata berikut derivasinya yang akan di teliti oleh penulis pada kesempatan ini adalah kata Iqab. Untuk mengatahui konsep Iqab dalam perspektif al-quran penulis menggunakan pendekatan semantik. Pendekatan semantik yang digunakan dalam penafsiran ayat-ayat al-quran lebih pada pemaknaan yang mereposisikan teks al- Quran pada tekstualitas dan kontekstualitasnya. Selanjutnya semantik sebagai bagian dalam ilmu kebahasaan memberikan daya tambah terhadap dimensi bahasa dan makna yang terkandung dalam al-qur an. Tujuan dari analisis semantik dalam al-qur an adalah untuk memunculkan tipe ontologi dinamis dari al-qur an dengan penelaahan analitis dan metodologis terhadap konsep-konsep pokok, (Izutsu, 2003:3) F. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN Untuk lebih memudahkan penelitian ini, penulis menyusun langkah-langkah penelitian sebagai berikut: 1. Metode penelitaian Metode ynag digunakan dalam penelitia n ini adalah penelitian deskriptif. Metode ini dipilih karena merupakan metode yang menggambarkan fenomena-fenomena, kejadian faktual, atau terpusat pada masalah empirik yang kemudian diolah, diklasifikasikan, di analisis dan di tafsirkan (Arikunto, 1998:245).

8 2. Sumber Data Dalam mengkaji, menganalisa objek yang sedang dikaji, penulis memerlukan data-data bersumber atau didapat dari buku ataupun orang, dalam hal ini penulis mnggunakan yang pertama (buku).sumber data ini terbagi ke dalam dua macam yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang bersifat pokok, sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang besifat penunjang terhadap sumber primer. A.Sumber data Primer 1- Al-qur'an al-karim 2- Buku-buku tentang teori semantik b. Sumber data sekunder 1- Buku-buku tentang Ulum Al-Qur'an 2- Kamus kontemporer Arab Indonesia 3- Tafsir An-Nawawi 4- Mujam Mufahras Li al-fazh al-qur'an 5- Lisan al-arab 6- Kamus Arab Indonesia 7- Buku-buku, makalah, majalah, dan artikel-artikel yang mendukung 3. Pengumpul Data Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan studi kepustakaan berupa kitab-kitab tafsir, kamus dan ensklopedi bahasa Arab.

9 4. Penguraian dan Analisis Data Untuk menganalisis data-data yang terkumpul, maka pengolahannya di lakukan dengan menggunakan langkah-langkah berikut: Menelaah buku-buku yang relevan dengan tema penelitian 1- Mengumpulkan ayat-ayat yang mengandung Iqab dan derivasinya 2- Melakukan pendekatan terhadap analisis-analisis yang dibutuhkan 3- Mencari munasabah ayat-ayat primer terhadap ayat-ayat lainnya. 4- Mengklasifikasikan landasan teoritis (prinsip-prinsip) 5- Menyampaikan hasil penelitian dengan menggunakan analisis semantik 5. Pengambilan kesimpulan Langkah yang terakhir adalah suatu kesimpulan tentang konsep-konsep yang sedang dibahas. Hal ini diperlukan untuk mengetahui ringkasan jawaban dari pertanyaan singkat dalam perumusan masalah.