BAB I PENDAHULUAN. penilaian untuk investasi dan kelayakan kredit oleh pihak investor dan kreditor.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi yang berkembang semakin pesat merupakan harapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perputaran aset tetap merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba. Laba yang dicapai dapat dimaksimalkan melalui peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan- perusahaan milik negara maupun perusahaan- perusahaan milik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yaitu pertumbuhan terus-menerus (going concern) dan tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari peran serta industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Gitosudarmo (2002:81), piutang merupakan aktiva atau

BAB 1 PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk selalu memperbaiki kelemahan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Return On Asset (ROA) keuntungan. ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pertumbuhan yang terus menerus (going concern) dan tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan hidup (going concern), dan pertumbuhan (growth). Oleh

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin ketatnya persaingan negara-negara di dunia berlombalomba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang kompetitif. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup. Dana yang dibutuhkan berasal dari kekayaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, diperlukan suatu upaya untuk membangkitkan kembali elemen-elemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Jenis, Sumber dan Penggunaan, serta Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sebagai suatu hal yang merupakan tuntutan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan jumlah penduduk, maka volume kebutuhan terhadap Industri Barang

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kerjanya dapat terciptakan. Untuk menilai atau melihat keadaan keuangan suatu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. maka tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang berlebihan menujukkan adanya dana yang tidak produktif dan hal

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dunia yang mengalami perubahan atas krisis dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi kepada negara berupa pemasukan pajak dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. dalam menanam modalnya di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Perusahaan yang ingin bertahan dan sukses, haruslah

BAB I PENDAHULUAN. hal seperti penerapan teknologi dan sistem informasi mutakhir. juga masalah yang berhubungan dengan pesaing perusahaan.

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendanai operasional perusahan maupun untuk membiayai investasi jangka UKDW

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. refrensi penulisan pada penelitian sekarang. Berikut ini adalah uraian penelitian

BAB II URAIAN TEORETIS. Berdasarkan penelitian dengan metode analisis regresi linier berganda

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang tidak mampu bertahan. Untuk tetap bertahan dalam kompetisi,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB I PENDAHULUAN. rasio profitabilitas yang berhubungan dengan struktur modal salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu diarahkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya perusahaan didirikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di dalamnya. Dengan semakin berkembangnya dunia saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. sistem ekonomi pasar bebas, banyak perusahaan saat ini semakin giat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap pendiri perusahaan atau pemilik perusahaan pasti mengharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bahayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi yang berkembang semakin pesat merupakan harapan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dikenal dengan fungsi perantara (intemediary) keuangan. Karena

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan pemimpin dalam sebuah perusashaan atau manajemen untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan dunia usaha yang tumbuh semakin cepat. menyebabkan meningkatnya persaingan yang kompetitif antar perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB I PENDAHULUAN. penjualan sebagian besar aktiva kepada pihak luar melalui bisnis biasa,

merupakan industri padat karya (Labour Intensive) yang sedikitnya telah menyerap 1,8

BAB I PENDAHULUAN. satu tujuan lain perusahaan. Untuk meningkatkan laba,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mulai pada tahun Pada awal bulan tahun 1998, Indonesia dilanda krisis

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi melalui pengembangan investasi di suatu negara. Dalam hal ini pasar

BAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Modal merupakan unsur penting dalam suatu perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terlihat dari kinerjanya. Informasi tentang kinerja keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk tertinggi ke-4

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlahnya relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajernen,

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan asset yang sangat penting bagi perusahaan yang

ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA LAPORAN KEUANGAN PADA PT.BANK RAKYAT INDONESIA, TBK

BAB I LATAR BELAKANG. dunia perbankan menjadi sangat ketat, dimana bank dituntut memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Modal kerja merupakan salah satu komponen penting dalam. menjalankan aktivitas usaha perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini telah berkembang dunia usaha yang semakin bermunculan serta

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Sedangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin berkembangnya perekonomian seperti saat ini, persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Perusahaan-perusahaan tidak hanya saling bersaing satu dengan lain didalam negaranya sendiri, tetapi juga harus menghadapi persaingan yang melibatkan perusahaan asing. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus dapat mendekatkan kinerjanya agar dapat bertahan dalam kegiatan usahanya.informasi merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam suatu perusahaan. Dengan informasi maka dapat dilihat kinerja suatu perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan yang dihasilkan. Demikian juga informasi posisi keuangan suatu perusahaan memiliki nilai yang sangat penting, seperti penilaian untuk investasi dan kelayakan kredit oleh pihak investor dan kreditor. PT PUPUK KUJANG adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang perdagangan pupuk. Perusahaan dagang yaitu perusahaan yang menyediakan atau membeli barang dagangan dan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk atau sifat barang secara berarti (Achmad Tjahjono 2003:12). PT Pupuk Kujang merupakan bagian dari perusahaan Pupuk Indonesia yang mendistribusikan pupuk dalam wilayah/regional Jawa Barat. Kelangsungan hidup perusahaan (going concern) dipengaruhi oleh banyak hal antara lain profitabilitas perusahaan itu sendiri. Menurut Brigham (2001:107) Profitabilitas akan menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasilhasil operasi. Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Pentingnya profitabilitas dapat dilihat dengan

2 mempertimbangkan dampak yang berasal dari ketidakmampuan perusahaan mendapatkan laba yang maksimal untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Ada beberapa ukuran yang dipakai untuk melihat kondisi profitabilitas suatu perusahaan, antara lain dengan menggunakan tingkat pengembalian investasi (Return On Investment). Rasio ini mengukur tingkat pengembalian total aktiva setelah beban bunga dan pajak (Brigham, 2001:109). Rasio ini diukur dengan membandingkan antara laba bersih terhadap total aktiva. Semakin tinggi perbandingan laba bersih terhadap total aktiva maka akan semakin baik bagi perusahaan. Untuk meningkatkan kestabilan tingkat profitabilitas perusahaan dilakukan dengan meningkatkan mutu dan kualitas produknya sehingga mampu meningkatkan penjualan dan mencapai tingkat laba adalah dengan cara memperbesar volume penjualan. Namun agar tingkat profitabilitas perusahaan ikut meningkat maka penambahan volume penjualan ini tidak seharusnya diikuti dengan peningkatan investasi, tetapi dengan meningkatkan perputaran aktiva. Aktiva yang disoroti adalah perputaran persediaan barang dagang karena dalam hal ini persediaan memiliki posisi yang penting dimana persediaan merupakan unsur aktiva lancar terbesar dalam menunjang kelancaran aktivitas perusahaan, juga merupakan faktor penting bagi perusahaan karena pendapatan perusahaan sebagian besar diperoleh melalui penjualannya. Besarnya penjualan akan menentukan tingkat laba yang diperoleh perusahaan. Profitabilitas ini dijadikan tolak ukur perkembangan perusahaan dibandingkan dengan laba, hal ini disebabkan karena besarnya laba belum tentu menjadi ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja secara efisien. Profitabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi

3 penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan cara memperbandingkan antara modal yang digunakan dalam operasi, oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin bahwa perusahaan tersebut rendabel. Profitabilitas perusahaan juga akan menunjukkan stabilnya kondisi perusahaan. Guna meningkatkan penjualan salah satu cara yang dilakukan perusahaan adalah dengan cara memperbaiki kualitas dari produk yang akan dijual dan kecerdikan manajemen dalam pengelolaan persediaan yang digunakan perusahaan. Adanya investasi yang terlalu besar dalam persediaan dan kurangnya pengambilan keputusan yang segera untuk menyelenggarakan tingkat persediaan sejalan dengan kebutuhan perusahaan merupakan alasan terjadinya kegagalan perusahaan. Kesalahan dalam mengelola persediaan akan menimbulkan masalah-masalah keuangan dengan segala kerugian-kerugian yang akan dialami perusahaan dengan akibatnya. Maka dari itu persediaan memerlukan penanganan yang baik agar dapat diperoleh tingkat laba yang optimal dan kestabilan tingkat profitabilitasnya. Pengelolaan persediaan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Karena persediaan merupakan elemen utama dari modal kerja, juga sebagai aktiva yang selalu dalam keadaan berputar dimana secara terus menerus mengalami perubahan. Tingkat perputaran persediaan dapat menentukan tinggi rendahnya profitabilitas perusahaan. Semakin tingginya tingkat perputaran persediaan barang menyebabkan perusahaan semakin cepat dalam melakukan penjualan barang dagang sehingga akan memperbesar laba operasi dan pada akhirnya juga akan meningkatkan laba bersih. Laba bersih

4 mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba bersih mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan. Laba perusahaan yang tinggi belum tentu menunjukkan profitabilitas yang tinggi, akan tetapi profitabilitas yang tinggi sudah dapat dipastikan bahwa laba yang dihasilkan tinggi. Bagi perusahaan pada umumnya, masalah profitabilitas lebih penting daripada laba karena efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan laba. Dengan demikian tingkat profitabilitas memegang peranan yang penting dan perputaran persediaan barang yang cepat diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Rasio profitabilitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah Return On Investment (ROI). Perusahaan melakukan kegiatan pengendalian perputaran persediaan barang dengan harapan agar dapat terus meningkatkan laba pada setiap tahunnya sehingga mampu menjamin kestabilan tingkat profitabilitas perusahaan. Akan tetapi pada kenyataannya tidak setiap tahun perusahaan dapat mengalami peningkatan tingkat profitabilitas, pada tahuntahun tertentu profitabilitas perusahaan justru mengalami penurunan. Persediaan merupakan hal yang terpenting. Persediaan yaitu jenis barang yang disimpan di gudang yang mempunyai sifat pergerakan yang agak berbeda satu sama lain (Indrajit et al, 2002:16). Nilai persediaan yang dicatat oleh perusahaan tidak sesuai dengan nilai persediaan yang sebenarnya, hal ini disebabkan karena perusahaan tidak melakukan perhitungan fisik atas persediaan. Perhitungan fisik mempunyai dampak yang besar untuk menentukan kuantitas dan kualitas persediaan. Nilai persediaan dalam perusahaan dagang akan mempengaruhi besarnya tingkat laba.

5 Tingkat laba yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan salah satu faktor dalam pengukuran kinerja. Pendapatan pada umumnya dihasilkan melalui pengalokasian sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Biaya pada umumnya dikeluarkan untuk menghasilkan produk yang ditentukan oleh perusahaan tersebut. Sehingga selisih antara pendapatan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut merupakan laba yang akan diperoleh perusahaan. Persediaan barang merupakan bagian yang terpenting bagi perusahaan dagang/manufaktur. Oleh karena itu, pengelolaan persediaan harus dapat dilakukan seefisien dan seefektif mungkin. Jumlah persediaan yang tinggi memang dapat menunjang perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumennya. Namun dilain pihak, tingkat persediaan yang tinggi juga dapat menghambat kegiatan perusahaan karena sebagian besar dana perusahaan tertanam dipersediaan. Berikut ini disajikan data tingkat profitabilitas berdasarkan laporan keuangan PT.Pupuk Kujang Cikampek periode 2008-2012 : Tabel 1.1 Data Tingkat Profitabilitas (ROI) PT.Pupuk Kujang Cikampek Tahun 2008-2012 Tahun Tingkat Profitabilitas Kenaikan atau Penurunan (%) 2008-6,58-2009 11,63 18,21 2010 3,27-8,36 2011 7,65 4,38 2012 13,34 5,69 Sumber : Laporan Keuangan PT. Pupuk Kujang Cikampek yang telah diolah

6 15 Tingkat Profitabilitas 10 5 Tingkat Profitabilitas 0 2008 2009 2010 2011 2012-5 -10 Sumber : Laporan Keuangan PT. Pupuk Kujang Cikampek yang telah diolah Grafik 1.1 Perkembangan Tingkat Profitabilitas PT.Pupuk Kujang Cikampek Berdasarkan ROI Tahun 2008-2012 Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa PT. Pupuk Kujang Cikampek mengalami kenaikan dan penurunan tingkat profitabilitas (ROI). Pada tahun 2009 perusahaan mengalami kenaikan tingkat profitabilitas 21,74%. Pada tahun 2010 perusahaan mengalami penurunan profitabilitas yg cukup signifikan yakni sebesar 9,41%. Resiko penurunan profitabilitas pada tahun ini dapat terjadi karena adanya ketidakefektifan pihak manajemen dalam hal pengelolaan persediaan barang perusahaan atau aktiva-aktiva lainnya.

7 Kebijakan yang diterapkan perusahaan dalam mengelola persediaan barang akan sangat berpengaruh terhadap perputaran persediaan barangnya. Pengelolaan persediaan barang yang baik dan efektif diharapkan dapat mendukung kelancaran aktivitas perusahaan sehingga perusahaan dapat beroperasi secara efisien dan mencapai tingkat profitabilitas yang diharapkan. Sebagai rujukan dari penelitian ini, penulis merujuk pada penelitian sebelumnya : Seprina Ruleta Sitanggang (2008), judul penelitian Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada PT.Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return On Assets (ROA) dan variabel independen adalah tingkat perputaran piutang. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier sederhana dan diuji dengan uji t. Data yang digunakan adalah data laporan laba rugi dan neraca tahun 2005-2007 dengan 36 sampel laporan keuangan bulanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perputaran piutang memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap profitabilitas. Gunarto (2007), judul penelitian Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas pada KPRI cabang Semarang. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Rentabilitas Ekonomi dan variabel independen adalah tingkat perputaran piutang dan perputaran persediaan. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda dan diuji dengan uji t dan uji F. Data yang digunakan adalah data laporan laba rugi dan neraca tahun 2004-2005 milik KPRI Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perputaran piutang dan perputaran persediaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Rentabilitas Ekonomi.

8 Dian Hesti Pratiwi (2007), judul penelitian Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Perusahaan Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI. Variabel independen adalah rentabilitas ekonomi. Model analisis yang digunakan model analisis regresi linier sederhana. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2004-2005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran persediaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap masalah di atas dengan mengambil judul : Pengaruh Perputaran Persediaan Barang Dagangan Terhadap Profitabilitas Pada PT. Pupuk Kujang Cikampek. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan pokok dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat perputaran persediaan barang dagangan pada PT. Pupuk Kujang Cikampek. 2. Bagaimana tingkat profitabilitas pada PT. Pupuk Kujang Cikampek 3. Bagaimana pengaruh perputaran persediaan barang dagangan terhadap profitabilitas PT. Pupuk Kujang Cikampek.

9 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mencari, mengumpulkan, dan menganalisis data dan informasi yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti pada PT. Pupuk Kujang Cikampek agar dapat mengetahui pengaruh dari perputaran persediaan barang dagangan terhadap profitabilitas perusahaan. 1.3.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan penelitian yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui : 1. Tingkat perputaran persediaan barang dagangan pada PT. Pupuk Kujang Cikampek. 2. Tingkat profitabilitas pada PT. Pupuk Kujang Cikampek. 3. Pengaruh perputaran persediaan barang dagangan terhadap profitabilitas pada PT. Pupuk Kujang Cikampek. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Aspek Akademis : Secara ilmiah penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif terhadap ilmu manajemen keuangan khususnya yang berkaitan dengan perputaran persediaan barang dagangan dan profitabilitas.

10 2. Aspek Praktis : Bagi PT. Pupuk Kujang Cikampek kegunaan penelitian ini adalah sebagai sumbangan pemikiran yang diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak perusahaan dalam menentukan kebijaksanaan mengenai pengelolaan persediaan barang sehingga mencapai tingkat profitabilitas tertentu. 3. Bagi Peneliti : Hasil dari penelitian ini dapat memberikan wawasan tambahan mengenai perputaran persediaan barang dagangan, dan pengaruhnya terhadap profitabilitas. Peneliti juga mengharapkan semoga penelitian ini dapat berguna sebagai referensi awal bagi rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk kajian selanjutnya mengenai masalah yang berkaitan dengan tema yang penulis kemukakan.