Pendidikan merupakan unsur yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Hakikat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Nuansa Aulia. 2010), hlm Dadi Permadi, Daeng Arifin, The Smiling Teacher, (Bandung:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. Skripsi karyahanifah Lubis ( ) Jurusan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Tugas dan tanggung. proses pendidikan, salah satu tugas guru adalah melakukan proses

BAB [ PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang dialami dalam kehidupan. manusia yang berlangsung secara terns menerus dimanapun manusia itu

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, pendidikan adalah suatu hal

HASIL PENELITIAN PAYUNG TAHUN ANGGARAN 2012 EVALUASI KESIAPAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI MENJADI GURU PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN. profesional harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata

2016 PERSEPSI SISWA SMA TERHADAP KETERAMPILAN MENJELASKAN MAHASISWA PPL DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI UPI SEMSETER GENAP TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Nasional, (Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi,2003), hlm Pasal 3 Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. juga sangat pesat. Belum lagi pada tahun 2010 kita dihadapkan pada pasar bebas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperbincangkan, baik dari kalangan praktisi pendidikan, politisi, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan lembaga utama yang memainkan peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membentuk manusia yang baik dan berbudi luhur menurut cita-cita dan

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan dibidang pendidikan merupakan keniscayaan agar suatu bangsa dapat

BAB I PENDAHULUAN. Rineka Cipta, 2000), hlm Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru yang Profesional, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Demikian sebuah pernyataan Elaine B. Johnson dalam Ngainun. menciptakan atmosfer pendidikan yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rendahnya kualitas pendidik di Indonesia merupakan cerminan rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan akan

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Robiah Adawiyah, 2014 Usaha Instruktur Dalam Optimalisasi Motivasi Belajar Bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas guru sampai saat ini tetap menjadi persoalan yang penting

I. PENDAHULUAN. yang diatur di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

BAB I PENDAHULUAN. demikian, PAI memiliki peran strategis untuk menciptakan peserta didik yang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Agama Islam sangat penting bagi siswa di mana pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional bertujuan untuk membangun manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. komponen, yaitu : pengajar (Dosen, Guru, Instruktur, dan Tutor) siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Maka dari itu, potensi manusia diposisikan sebagai makhluk yang istimewa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2005 tentang guru dan dosen serta UU RI No 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, (Bandung: Citra Umbara, 2006), hlm.

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

PERAN PENDIDIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISA KEBIJAKAN PAI DI INDONESIA. Sunarto (Dosen PAI FTK IAIN Raden Intan Lampung)

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti cerdas dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa tertuang didalam

BAB I PENDAHULUAN. Umbara, Bandung, 2003, hlm Ahmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudiarto, Manajemen Bimbingan dan Konseling di

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Hal ini berkaitan dengan ha kikat pendidikan yaitu sebagai upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Norep, 2012) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH PENGAJARAN MICRO TEACHING DAN BIMBINGAN GURU PAMONG TERHADAP PRESTASI PPL MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI TAHUN AJARAN 2008/2009

PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DAN MINAT MAHASISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. bagi kalangan masyarakat terkhusus generasi muda sekarang ini mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kembali pemikiran kita tentang makna pendidikan itu sendiri. Pendidikan terkait dengan nilai-nilai, mendidik berarti memberikan,

BAB I PENDAHULUAN. Remaja Rosdakarya, 2009, Hlm. 1 2 Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2015, hlm.339

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2014 M/1435 H

UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, pembelajaran merupakan

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KEBERHASILAN BELAJAR SISWA. Oleh: Yayah Pujasari Nurdin. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Cet VIII, 2001, hlm M. Arifin, M. Ed, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1993, hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menghadapi pesatnya persaingan pendidikan di era modern ini, semua

ANALISIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA CALON GURU KIMIA (STUDI PADA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA TADRIS KIMIA)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komponen mikro sistem pendidikan yang sangat strategis dan banyak. mengambil peran dalam proses pendidikan persekolahan.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

2015 KOMPETENSI PED AGOGIK D AN KUALITAS MENGAJAR GURU SEKOLAH D ASAR D ITINJAU D ARI LATAR BELAKANG PEND ID IKAN GURU LULUSAN PGSD D AN NON-PGSD

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju suatu masyarakat, semakin dirasakan pentingnya sekolah. para siswa yang memiliki kecenderungan untuk meniru.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan unsur yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Hakikat pendidikan itu sendiri untuk membentuk kepribadian manusia, memanusiakan manusia dalam arti yang sesungguhnya. Karena itu pendidikan harus dapat mengembangkan seluruh potensi manusia baik jasmani maupun rohani. 1 Tercapainya tujuan pendidikan sekolah merupakan jembatan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam pendidikan, khususnya pendidikan formal di sekolah, pendidik merupakan komponen yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini disebabkan pendidik berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan. Dengan kata lain, pendidik merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Dengan demikian upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang 1 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, (Jakarta: Prenada Media, 2004), hlm. 222. 1

signifikan tanpa didukung oleh pendidik yang profesional dan berkompeten. Pencapaian standar proses untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat dimulai dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan mempengaruhi proses pembelajaran. Begitu banyak komponen-komponen yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Meskipun demikian, komponen yang selama ini dianggap sangat mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen guru. 2 Guru merupakan faktor penentu kecemerlangan dalam pendidikan. Itulah sebabnya setiap adanya inovasi pendidikan selalu bermuara pada faktor guru. Hal ini menunjukkan betapa unggulnya peranan guru dalam pendidikan. 3 Dalam istilah driyarkarya, guru disini menjalankan fungsinya membantu anak didik berkembang menjadi manusia yang lebih utuh. Hal ini sesuai dengan makna pendidikan senagai proses memanusiakan manusia, ini berarti, bagi guru pertamatama yang dipikirkan, yang diusahakan dalam tugasnya adalah bagaimana agar siswa mereka berkembang dan berhasil. 4 2 Asef Umar Fakhrudin, Menjadi Guru Favorit, (Yogyakarta: Diva Press, 2009), hlm. 40. 3 Isjoni, Guru Sebagai Motivasi Perubahan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 87. 4 Isjoni, Menuju Masyarakat Belajar: Pendidikan Dalam Arus Perubahan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 110 2

Allah berfirman dalam (Q.S. An-Nahl/16: 43) : Maka bertanyalah kamu sekalian kepada orang-orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. (Q.S An-Nahl/16:43). 5 Ayat diatas menjelaskan kepada orang-orang yang tidak mengetahui untuk bertanya kepada orang-orang yang mempunyai pengetahuan. Salah satu orang yang diberikan pengetahuan adalah guru. Untuk itu peran guru dalam pendidikan sangatlah penting sebagai salah satu sumber belajar dalam pembelajaran. Guru harus memiliki kompetensi baik profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005 pasal 10 ayat 1. Pada umumnya, kompetensi guru tersebut bersifat menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling mendukung, akan tetapi dalam proses pembelajaran, kompetensi profesional dan pedagogik mempunyai peranan yang penting karena berhubungan langsung dengan tugas pokok seorang guru, yakni terkait dengan kemampuan yang terfokus pada pelaksanaan proses belajar-mengajar dan sebagai pengelola proses pembelajaran yang terkait dengan hasil belajar siswa. Sedang Moch Uzer Usman dalam bukunya mengatakan : 5 Departemen Agama RI, Al-Qur an Dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2005), hlm. 217. 3

Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Orang pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum dapat disebut sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang profesional yang harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan jabatan. 6 Guru juga harus bisa menginspirasi siswa. Dia harus tampil dengan mental yang unggul. Kegiatan mengajar yang unggul dipandang sebagai proses akademik, dimana siswa termotivasi belajar secara berkelanjutan, substansial, dan positif terutama berkaitan dengan bagaimana mereka berfikir, bertindak, dan merasa. Kegiatan mengajar semacam ini menginspirasi siswa untuk terus belajar, selayaknya orang yang terhipnotis karena inspirasi gurunya. 7 Jadi, guru termasuk sumber motivasi bagi semua siswa di kelas. Perilaku guru di kelas memiliki pengaruh yang sangat besar pada perkembangan mental anak. Kasih sayang, sifat ramah, simpati, dan kerja sama yang menjadi karakteristik guru dapat membuat suasana belajar di kelas menjadi lebih baik. 6 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, hlm. 5. 7 Sudarwan Danim, Psikologi Pendidikan: Dalam Perspektif Baru, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 244. 4

Seorang yang dinyatakan kompeten di bidang tertentu adalah seseorang yang menguasai kecakapan kerja atau keahlian selaras dengan tuntutan bidang kerja yang bersangkutan dan dengan demikian ia mempunyai wewenang dalam pelayanan sosial di masyarakatnya. Kecakapan kerja tersebut diterapkan dalam perbuatan yang bermakna, bernilai sosial dan memenuhi standar (kriteria) tertentu yang diakui atau disahkan oleh kelompok profesinya dan atu warga masyarakat yang dilayaninya. Secara nyata orang yang kompeten tersebut mampu bekerja di bidangnya secara efektif-efisien. Kadar kompetensi profesional guru tidak hanya menunjuk kuantitas kerja tetapi sekaligus menunjuk kualitas kerja. 8 Profesi guru akan selalu menjadi pengamatan, sorotan, dan bahan konsumsi yang dari waktu ke waktu oleh masyarakat. Bila mana guru yang berprestasi terhadap sekolah dan masyarakat, maka guru tersebut dipuji dan dipuja. Apa lagi guru berhasil mendidik, mengajar dan melatih anak didik hingga menjadi orang yang berhasil. 9 Oleh karena itu guru harus menumbuhkan dan mengembangkan sikap kreatifitasnya dalam mengelola pembelajaran dengan memilih dan menetapkan berbagai 8 A. Samana, Profesionalisme Keguruan, (Universitas Sanata Darma: Penerbit Kanisius,1994), hlm. 44. 9 Isjoni, Menuju Masyarakat Belajar: Pendidikan Dalam Arus Perubahan, hlm. 114 5

pendekatan, metode, media pembelajaran yang relevan dengan kondisi siswa dan pencapaian kompetensi, karena guru harus menyadari secara pasti belumlah ditemukan suatu pendekatan tunggal yang berhasil menangani semua siswa untuk mencapai berbagai tujuan. 10 Dalam hal ini beberapa upaya telah ditempuh melalui pembekalan pendidikan oleh calon pendidik demi tercapainya dasar kompetensi guru kelak. Pembekalan ini dilakukan selama calon pendidik menempuh pendidikan di sekolah dan perguruan tinggi. Pendidikan prajabatan guru (preservice teacher education) mengacu pada kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk membekali calon guru dengan pengetahuan, sikap, perilaku, dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk melakukan tugas-tugas secara efektif dalam kelas, sekolah, dan masyarakat luas setelah mereka menjalankan tugas sesungguhnya. Setiap program pendidikan guru bertujuan agar lulusannya mampu melaksanakan pendidikan terhadap anak didik sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Karena itu sejak awal calon pendidik dilatih agar mereka mampu mendidik anak supaya menjadi manusia yang baik sesuai dengan harkatnya. Para guru dipersiapkan agar mampu ikut aktif bekerja sama secara demokratis dalam kehidupan kelompok dan dalam proyek-proyek kerjasama lainnya. 10 Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 166 6

Hal tersebut sesuai dengan UU RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang menyatakan bahwa seorang guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan mewujudkan tujuan nasional. Dalam menyiapkan tenaga profesional tersebut, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang memberikan seperangkat pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa tentang proses pembelajaran dan atau kegiatan kependidikan lainnya melalui Praktik Pembelajaran Mikro dan dilanjutkan dengan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan dasar profesi. Dalam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diaplikasikan dalam bentuk praktik mengajar dan kegiatan edukasional lainnya di lembaga sekolah. Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakukan mahasiswa merupakan salah satu wadah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman profesi yang dapat diandalkan. Dalam PPL mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi riil aplikasi bidang keilmuan, seperti; kemampuan mengajar, kemampuan bersosialisasi, kemampuan bernegosiasi, dan kemampuan manajerial kependidikan lainnya. Hal itu pula yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Angkatan 2011 Fakultasan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang dengan 7

melakukan upaya pendidikan sebelum menjadi pendidik, yang diharapkan nantinya dapat mencapai kompetensi dasar seorang pendidik dan juga dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama menempuh pendidikan. Optimalisasi terhadap penerapan ilmu yang telah dipelajari sangat diupayakan baik oleh institusi perguruan tinggi maupun calon mahasiswa itu sendiri. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kompetensi pedagogik Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2011 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang pada pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) tahun akademik 2014/2015? 2. Bagaimana kompetensi profesional Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2011 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang pada pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) tahun akademik 2014/2015? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk menguraikan kompetensi pedagogik Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Angkatan 2011 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisonggo Semarang Pada Pelaksanaan PPL Semester Gasal Tahun Akademik 2014/2015. 8

b. Untuk menguraikan kompetensi profesional Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Angkatan 2011 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisonggo Semarang Pada Pelaksanaan PPL Semester Gasal Tahun Akademik 2014/2015. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat bagi mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2011 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisonggo Semarang 1) Mengetahui dan mengusai kompetensi guru terutama kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. 2) Memperdalam pemahaman mahasiswa tentang proses pendidikan di sekolah atau madrasah dengan segala permasalahannya. 3) Memberikan pengalaman lapangan kepada mahasiswa tentang proses pembelajaran dan kegiatan administrasi sekolah atau madrasah. b. Manfaat bagi peneliti adalah mengetahui sejauh mana kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional yang diterapkan dalam pelaksanaan PPL oleh Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Angkatan 2011 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisonggo Semarang. c. Manfaat bagi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo 9

Semarang yaitu dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan mahasiswa sehingga dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam memberikan pembelajaran kepada mahasiswa. 10