MENYUSUN KURIKULUM: MENJAWAB TANTANGAN KERJA GLOBAL

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

KURIKULUM PROGRAM STUDI AGRIBISNIS YANG BERBASIS KOMPETENSI ABSTRAK

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04.

Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi. PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM

policy? pedoman? metoda? model belajar? ?...?...?

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA

KURIKULUM SHINTA DORIZA & AENG MUHIDIN

PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM

Manual Mutu Kurikulum Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.02. Manual Mutu Kurikulum 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Visi Universitas Almuslim: Visi Universitas Almuslim adalah menjadi universitas unggul, professional, dan islami

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM TINGKAT PROGRAM STUDI

BAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan

Manual Mutu Akademik

MANUAL MUTU AKADEMIK UB MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

STANDAR PROSES SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

RENCANA STRATEGIS

MANUAL MUTU AKADEMIK MM.GJM-FE-UB.01 GJM

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 045/U/2002

Program Kerja. PS Magister Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

Program Kerja Program Studi Doktor Biologi (PSDB)

Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat serta persaingan global menuntut lulusan pendidikan

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Penetapan Bahan Kajian dan Mata Kuliah dari Capaian Pembelajaran (CP) Disusun dari Beberapa Sumber.

Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Panduan Penyusunan Proposal PROGRAM HIBAH KOMPETISI ASOSIASI PROFESI MAHASISWA (PHK-APM))

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM TINGKAT FAKULTAS

MANUAL PROSEDUR Pengembangan Kurikulum

Manual Mutu FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

PENGEMBANGAN KURIKULUM/SILABUS di PERGURUAN TINGGI. Wachyu Sundayana

Formulir 5: Pengajuan Ijin Penyelenggaraan On Line

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN YANG MENGACU PADA KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDODNESIA (KKNI)

MANUAL MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Permasalahan yang sering terjadi diantaranya seperti kesiapan dari dosen yang

STANDAR ISI PEMBELAJARAN

GUGUS KENDALI MUTU PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK USU

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

MANUAL PROSEDUR PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIVERSITAS UDAYANA UNUD-BPMU Universitas Udayana, 2011 All Right Reserved

FAKULTAS EKONOMI. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR. Penanggungjawab. Nama Jabatan Tanda Tangan

STANDAR OPERATIONAL PROSEDURE PENGEMBANGAN KURIKULUM

Manual Mutu Akademik Universitas Pembangunan Panca Budi

Kurikulum dan Mahasiswa. Pelatihan PMA Kopertis Kiki A. Sugeng-BPMA 19 Agustus 2008

STANDAR PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (S P P A)

STANDAR 2 STANDAR ISI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 74/KEP/UDN-01/VII/2007. tentang STANDAR KURIKULUM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

STANDAR 2 : STANDAR ISI PEMBELAJARAN

Kurikulum Berbasis KKNI

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS)

PENGEMBANGAN KTSP PERT KE-11

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN

MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENGACU KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI):

Manual Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG. Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia,

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN

PENGEMBANGAN KURIKULUM PRODI S1 AKUNTANSI

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STRATEGIS DAN SASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS USU

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 22/P/SK/HT/2006

BAB I MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS ISLAM MALANG

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

MANUAL MUTU AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Kompetensi Apoteker Indonesia adalah :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGEMBANGAN KURIKULUM/SILABUS di PRODI TADRIS BHS.INGGRIS. Wachyu Sundayana

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA (Pembelajaran Matematika Kelas V SDN. 01 Blulukan)

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Struktur perubahan kurikulum secara evolusioner

PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. semangat reformasi pendidikan, diawali dengan munculnya kebijakan

STANDAR ISI PENELITIAN SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INTERSTUDI OLEH: TIM PENYUSUN

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan masalah kesehatan di masyarakat sesuai tugas-tugas di bidang

SPESIFIKASI JURUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SP.UJM-JM-FE-UB.01

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan

PENYUSUNAN KURIKULUM PROGRAM SARJANA (S1) BERBASIS KKNI

STANDAR ISI PEMBELAJARAN

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

BUKU MANUAL PROSEDUR. KEGIATAN MATRIKULASI MAHASISWA BARU Kiat Belajar Aktif dan Kreatif di Perguruan Tinggi Bagi Mahasiswa Baru STAIN Kudus

Manual Mutu Akademik Perguruan Tinggi Alma Ata AA-PJM-MM.09.1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi persaingan antar negara di dunia melalui industrialisasi dan

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

Transkripsi:

MENYUSUN KURIKULUM: MENJAWAB TANTANGAN KERJA GLOBAL I ndonesia merupakan salah satu Negara yanga mempunyai jumlah perguruan tinggi terbanyak di dunia, baik negeri maupun swasta. Jenis program studi maupun jenjang pendidikan yang ditawarkan oleh masing-masing perguruan tinggi sangat beranekaragam, sesuai dengan visi dan misi Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Pemberlakuan otonomi Perguruan Tinggi, memberikan peluang sekaligus tantangan bagi setiap Perguruan Tinggi untuk mengeksplorasi dan menggali segenap potensi yang dimilikinya agar dapat menjadi suatu institusi pendidikan tinggi yang bermartabat serta mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan national competitiveness terutama pada era globalisasi. Menderasnya arus tantangan dan perubahan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti sosial budaya,politik dan ekonomi, adalah konsekuensi logis dari globalisasi. Sebagai suatu institusi penghasil sumberdaya manusia (SDM) pilihan, Perguruan Tinggi juga tidak dapat terlepas dari pengaruh-pengaruh perubahan yang terjadi terutama untuk mengantisipasi pergeseran paradigma ekonomi abad 21 ke arah knowledge based economy. Knowledge based economy merupakan suatu persaingan ekonomi yang berbasis pada ilmu pengetahuan. Persaingan ekonomi hanya dapat dimenangkan oleh bangsa yang mempunyai tingkat kemampuan bersaing (competitiveness) yang tinggi. Dengan demikian, suatu bangsa harus mempunyai keunggulan, baik keunggulan kompetitif maupun keunggulan komparatif agar dapat bersaing dalam percaturan global. Dewasa ini kita sedang memasuki era baru, yaitu era eksploitasi ilmu pengetahuan. Penguasaan dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sumber strategi kunci yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Dengan melaksanakan Tri Dharma, Perguruan Tinggi memiliki peranan strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Dengan kata lain Perguruan Tinggi merupakan suatu strategic economic engine karena perguruan tinggi memainkan peranan kunci dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan, kepakaran dan keahlian serta nilai-nilai luhur masyarakat melalui pembangunan masyarakat knowledge intensive menuju masyarakat yang beradab dan berdaya. Ketergantungan masyarakat pada perguruan tinggi akan semakin besar, karena perguruan tinggi berperan sebagai sumber pengembangan IPTEKS, pendidik SDM dan penyedia informasi, ilmu pengetahuan serta sumber pembelajaran sepanjang masa. Dengan peranan dan tanggung jawab pendidikan tinggi yang sedemikian besar, maka pengembangan kurikulum pendidikan tinggi menjadi isu strategis karena berkaitan langsung dengan kualitas lulusan yang akan menjadi tulang punggung daya saing suatu bangsa (higher eduction for national sustainability). Kurikulum bukan sekedar daftar matakuliah yang dijabarkan ke dalam silabus yang dapat diambil langsung dari daftar isi buku. Kurikulum seyogyanya mencakup filosofi (visi dan misi) tujuan pendidikan dan kandungan program studi. Kurikulum juga harus memuat dampak yang direncanakan dari hasil pembelajaran (kompetensi) untuk masa kini dan masa yang akan datang, baik pada aspek normatif, keahlian dan aspek sosial, metode pembelajaran, metode penilaian dan evaluasi yang diterapkan maupun sumberdaya yang diperlukan. Interpretasi, Refleksi dan Penulisan Kembali oleh: Tatiek Koerniawati Andajani, SP.MP. 1

Dasar Peraturan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi Sebagai acuan dalam mengembangkan kurikulum pendidikan tinggi, dasar hukum yang dipergunakan adalah UU sistem pendidikan nasional (UUSPN) No 2/1989 (akan direvisi), Kep.Men.No.045/U/2002 mengenai kurikulum inti pendidikan tinggi. Peraturan-peraturan ini perlu diketahui dan dipelajari, khususnya pasal-pasal berikut yang tercantum pada Kep.Men. No. 232/U/2000 yaitu: 1. Bab I tentang Ketentuan Umum: pasal 1 ayat 3,4,5,6,7,8,9,10 dan 11 2. Bab II tentang Tujuan dan Arah Pendidikan: pasal 2, pasal 3 ayat 1 dan 2, pasal 4 3. Bab IV, tentang Kurikulum Inti dan Kurikulum Institusional: pasal 7,8,9,10 dan pasal II ayat 2 4. Bab VI,tentang ketentuan peralihan: pasal 17 Berdasarkan pasal-pasal tersebut di atas dapat diidentifikasi platform kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang lulusan perguruan tinggi. Sebagai contoh untuk kualifikasi lulusan program S1 (pasal 3 ayat 2, Kep.Men.No. 232/U/2000). KUALIFIKASI Kata kunci C A P 1. menemukan C A P 2. memahami 3. menjelaskan 4. merumuskan 5.menyelesaikan masalah Menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang keahlian tertentu, sehingga mampu menemukan,memahami, menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian masalah Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan tata kehidupan bersama Mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri berkarya di bidang keahliannya maupun dalam berkehidupan bersama di masyarakat Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian yang merupakan keahliannya 1. bersikap 2.berperilaku 3. berkarya 4. bidang keahlian 5. berkehidupan bersama 1. mengikuti perkembangan C A P C A P C A P Interpretasi, Refleksi dan Penulisan Kembali oleh: Tatiek Koerniawati Andajani, SP.MP. 2

Berdasarkan identifikasi kata kunci, maka profil kompetensi minimal seorang lulusan program S1 harus mencakup: 1. problem solving, penyelesaian masalah 2. personal, bersikap dan berperilaku 3. interpersonal and social, tata kehidupan bersama 4. professional (technical), kegiatan produktif dan pelayanan 5. organizational, kegiatan produktif dan pelayanan 6. cultural and ethical, berkehidupan bersama di masyarakat 7. information literacy, mengikuti perkembangan IPTEKS Apabila kompetensi-kompetensi tersebut di atas dihubungkan dengan pilar hasil pendidikan dari UNESCO maka pemetaannya adalah sebagai berikut : Learning to Do Learning to Know Learning to Be Learning to Live Together problem solving professional organizational personal information literacy personal interpersonal social cultural ethical Kurikulum merupakan landasan utama penyelenggaraan pendidikan akademik dan profesional menuju pencapaian hasil belajar sesuai dengan standar lulusan Universitas Brawijaya. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi atau bahan kajian dan materi pembelajaran serta cara penyampaian maupun cara penilaian untuk menjamin tercapainya kompetensi lulusan merupakan informasi pokok yang harus ada dalam kurikulum. Kurikulum dijadikan sebagai acuan pokok bagi setiap Program Studi dalam merencanakan dan mengendalikan programnya masing-masing. Jurusan berperan sebagai pengelola sumberdaya agar Program Studi dapat berjalan secara efektif dan efisien serta tetap dalam koridor mutu, baik dalam proses maupun outputnya. Proses penyusunan kurikulum Program Studi Agribisnis mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Penyusunan Kurikulum: Identifikasi Kompetensi Utama dan Penjabaran ke dalam Bahan Kajian Program Studi Agribisnis Kurikulum adalah seperangkat dokumen formal dan tertulis tentang tujuan pendidikan dan pedoman proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Mengacu pada Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003, tentang Sisdiknas pasal 38 ayat 3, kurikulum dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi. Untuk memperjelas pengaturan kurikulum sebagai pedoman proses belajar mengajar maka SK Mendiknas No. 232/U/2000 tanggal 30 Desember 2000, serta SK Dirjendikti No. 43/DIKTI/2006 dapat dijadikan acuan berikutnya. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya kurikulum baru Program Studi Agribisnis adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang dalam proses pembelajarannya dibangun dengan pendekatan Student Centered Learning (SCL). Berdasarkan Keputusan Mendiknas No. 232/U/2000 pasal 7 ayat 1, kurikulum pendidikan tinggi terdiri atas: 1. Kurikulum inti 2. Kurikulum institusional Interpretasi, Refleksi dan Penulisan Kembali oleh: Tatiek Koerniawati Andajani, SP.MP. 3

Untuk mengembangkan kurikulum inti suatu program pendidikan tinggi telah diatur dalam Kep.Men.Diknas No 054/U/2002. Pasal 1,2,3, dan 4 dari peraturan tersebut memberikan uraian mengenai kompetensi karakteristik kurikulum inti, kompetensi utama dan kompetensi pendukung. Masalah yang sering dihadapi oleh penyelenggara pendidikan pada umumnya adalah: 1. Menetapkan kompetensi lulusan 2. Menetapkan kompetensi utama yang mendasari kurikulum inti 3. Memilih kompetensi pendukung dan kompetensi yang lain (kompetensi khusus) Butir 1 dan 3 merupakan kewenangan penuh setiap institusi PT sedangkan penetapan kompetensi utama yang mendasari kurikulum inti harus dilakukan secara bersama-sama oleh kalangan PT, masyarakat profesi dan pengguna lulusan. Hal yang perlu diperhatikan adalah kurikulum inti merupakan penciri dari kompetensi utama, sedangkan kompetensi utama merupakan pembeda antara program studi satu dengan lainnya. Penentuan kompetensi utama setiap program studi harus ditinjau dari gatra: (Kep.Men.Diknas No. 045/U/2002. pasal 4 ayat 2) a. nilai penting dalam membentuk kehidupan yang berkebudayaan b. keterkaitan komplementer-sinergis di antara berbagai kompetensi lainnya Langkah-langkah berikut ini dapat dijadikan sebagai suatu strategi untuk menetapkan kompetensi utama. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan mengidenfikasi kompetensi yang sangat diperlukan serta paling banyak dijumpai pada setiap jenis jabatan/pekerjaan yang mungkin ditempati oleh lulusan. Tahapan yang perlu dilakukan dalam menetapkan kompetensi utama yaitu: menemukenali dan identifikasi jabatan pekerjaan yang mungkin ditempati oleh lulusan mengidentifikasi kompetensi generik untuk setiap jabatan mengidentifikasi kompetensi profesional dan kompetensi bidang keahlian untuk masingmasing jabatan sesuai dengan program studi menemukenali variabel-variabel eksternal yang mempengaruhi karakteristik dunia kerja seperti kondisi ekonomi, perubahan teknologi dan budaya mendefinisikan karakteristik industri target atau pengguna lulusan, misalnya industri pertanian, teknologi informasi, elektronik dan sebagainya mengidentifikasi perubahan trend industri/ pasar kerja berdasarkan bidang masing-masing mengidentifikasi kompetensi profil lulusan berdasarkan jabatan, misalnya teknisi, technologist, engineer, dll Dari informasi yang dikumpulkan, selanjutnya dibuat pemetaan kompetensi. Kompetensi yang paling sering dijumpai dan sangat diperlukan pada setiap jabatan pekerjaan dapat dipertimbangkan sebagai kompetensi utama. Sedangkan kompetensi lain yang telah diidentifikasi dapat dijadikan sebagai kompetensi pendukung dan kompetensi khusus. Berdasarkan kompetensi utama yang telah diidentifikasi dapat dijabarkan menjadi elemen-elemen kompetensi, untuk selanjutnya dikemas menjadi mata kuliah-mata kuliah yang terkait dan dikembangkan menjadi kurikulum inti. Untuk mempermudah hal ini perlu dibuat suatu agriculture mapping yang memperlihatkan bidang-bidang pertanian, bidang keilmuannya dan kompetensi yang terkait. Interpretasi, Refleksi dan Penulisan Kembali oleh: Tatiek Koerniawati Andajani, SP.MP. 4

Untuk memperoleh semua informasi yang diperlukan dapat dilakukan dengan metode DACUM. DACUM merupakan singkatan dari developing A Curriculum atau Designing A Curriculum, yang didefinisikan sebagai proses untuk menganalisa suatu jenis jabatan secara sistematik. Analisa dilakukan oleh sekelompok tenaga ahli dari bidang pekerjaan/jabatan yang dimaksud. Teknik yang sering diterapkan pada DACUM adalah brainstorming dari para ahli yang dipandu oleh seorang fasilitator berpengalaman. Partisipan akan menggambarkan kompetensi yang diperlukan agar berhasil melaksanakan suatu pekerjaan tertentu. Untuk mengembangkan kurikulum pendidikan, proses DACUM tidak difoluskan pada satu jenis jabatan tertentu saja, tetapi lebih diarahkan kepada fungsi pekerjaan (job function) dalam kategori bidang pekerjaan. Kurikulum baru Program Studi Agribisnis adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang dalam proses pembelajarannya dibangun dengan pendekatan Student Centered Learning (SCL). Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) adalah dokumen formal dan terorganisasi terkait dengan penyelenggaraan proses belajar mengajar yang bertujuan menyiapkan kompetensi yang dibutuhkan lulusan untuk mampu melaksanakan tugas profesi agribisnis yang dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Selanjutnya berdasarkan pasal 3 Kepmendiknas RI No 045/U/2000, dokumen kurikulum PS Agribisnis disusun dengan penciri kompetensi utama dalam rancangan kurikulum inti. Kurikulum inti suatu program studi bersifat : 1. dasar untuk mencapai kompetensi lulusan; 2. acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi; 3. berlaku secara nasional dan internasional; 4. lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa datang; 5. kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi, dan pengguna lulusan. Dengan adanya paradigma baru peran perguruan tinggi, yaitu sebagai strategic economic engine maka pengembangan kurikulum yang semula berdasarkan obyektif bergeser menjadi kurikulum berbasis kompetensi. Perubahan ini akan berpengaruh tidak saja dalam proses pembelajaran, namun juga dalam menentukan matakuliah-matakuliah yang akan diberikan. Pemilihan matakuliah harus didasari oleh kompetensi yang akan dicapai. Untuk bidang pertanian, perlu diidentifikasi terlebih dahulu kompetensi bidang keahlian yang menjaid ciri bidang pertanian. Selanjutnya kompetensi diuraikan menjadi matakuliah umum yang wajib diberikan pda semua program studi di dalam bidang pertanian. Selanjutnya baru ditentukan kompetensi utama untuk masing-masing program studi. Kompetensi utama program studi akan menjadi dasar untuk menentukan materi dan bobot matakuliah-matakuliah yang membedakan antara satu program studi dengan program studi lainnya. Sedangkan kompetensi pendukung dan kompetensi khusus menggambarkan keunikan program studi berdasarkan visi dan misi masing-masing institusi. Dengan demikian penentuan kompetensi ini menjadi sangat fleksibel yang akan tercermin pada pemilihan matakuliah-matakuliahnya. Diagram berikut ini, meringkaskan langkah-langkah sistematis yang dapat ditempuh untuk menggagas sebuah kurikulum berbasis kompetensi. Interpretasi, Refleksi dan Penulisan Kembali oleh: Tatiek Koerniawati Andajani, SP.MP. 5

Gambar 1. Tahapan Proses Penyusunan Kurikulum Interpretasi, Refleksi dan Penulisan Kembali oleh: Tatiek Koerniawati Andajani, SP.MP. 6