Mengenal Sistem Peradilan di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
KEKUA U SAAN N KEHAKIMAN

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MEDAN AREA

1. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final.

HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA MUHAMMAD MUSLIH, SH, MH

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 41/PUU-XIII/2015 Pembatasan Pengertian dan Objek Praperadilan

1. HUKUM ACARA PIDANA ADALAH hukum yang mempertahankan bagaimana hukum pidana materil dijalankan KUHAP = UU No 8 tahun 1981 tentang hukum acara

ALUR PERADILAN PIDANA

BAB II PRAPERADILAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA. A. Sejarah Praperadilan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

INDONESIA CORRUPTION WATCH 1 Oktober 2013

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 44/PUU-XIII/2015 Objek Praperadilan

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 41/PUU-XIII/2015 Pembatasan Pengertian dan Objek Praperadilan

HUKUM ACARA PERDATA BAB I PENDAHULUAN

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN

Hukum Acara Pidana. Pertemuan XXVIII & XXIX Malahayati, S.H., LL.M. (c) 2014 Malahayati 1

ÉÄx{ Joeni Arianto Kurniawan

V. PENUTUP. 1. Alasan yang menjadi dasar adanya kebijakan formulasi Hakim Komisaris. dalam RUU KUHAP Tahun 2009 atau hal utama digantinya lembaga pra

II. TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN II : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 600/PRT/M/2005 Tanggal : 23 Desember 2005

Pada prinsipnya asas pada Hukum Acara Perdata juga berlaku di PA Asas Wajib Mendamaikan Asas Persidangan Terbuka Untuk Umum, kec.

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 102/PUU-XIII/2015 Pemaknaan Permohonan Pra Peradilan

STRATEGI MENGIKUTI PERSIDANGAN : Kiat Bersaksi Di Pengadilan. Oleh : Abdul Fickar Hadjar

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 21/PUU-XII/2014 Penyidikan, Proses Penahanan, dan Pemeriksaan Perkara

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LARANGAN PENINJAUAN KEMBALI PUTUSAN PRAPERADILAN

Matriks Perbandingan KUHAP-RUU KUHAP-UU TPK-UU KPK

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Hukum acara pidana di Belanda dikenal dengan istilah strafvordering,

MEKANISME PENYELESAIAN KASUS KEJAHATAN KEHUTANAN

HUKUM ACARA PIDANA HENDAK HIJRAH Oleh Adnan Paslyadja

Hukum Acara Pidana Untuk Kasus Kekerasan Seksual

BAB IV PEMBAHASAN. Dasar pertimbangan hakim dalam mengabulkan permohonan dispensasi nikah dibawah umur di Pengadilan Agama Bantul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian, Kedudukan, serta Tugas dan Wewenang Kejaksaan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 29/PUU-XV/2017 Perintah Penahanan yang Termuat dalam Amar Putusan

MEDIASI. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERMOHONAN PRAPERADILAN ATAS PENUNDAAN PELAKSANAAN PENETAPAN HAKIM DALAM PERKARA KESAKSIAN PALSU Desita Sari S.H dan Hesti Setyowaty

MANTAN BOS ADHI KARYA KEMBALI DAPAT POTONGAN HUKUMAN.

JAMINAN PERLINDUNGAN HAK TERSANGKA DAN TERDAKWA DALAM KUHAP DAN RUU KUHAP. Oleh : LBH Jakarta

BAB V ANALISIS. A. Analisis mengenai Pertimbangan Hakim Yang Mengabulkan Praperadilan Dalam

Pernyataan Pers MAHKAMAH AGUNG HARUS PERIKSA HAKIM CEPI

BAB IV ANALISIS DATA. 1. profil pengadilan agama malang. No. 1, Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, dengan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MANFAAT DAN JANGKA WAKTU PENAHANAN SEMENTARA MENURUT KITAB UNDANG HUKUM ACARA PIDANA ( KUHAP ) Oleh : Risdalina, SH. Dosen Tetap STIH Labuhanbatu

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 43/PUU-XI/2013 Tentang Pengajuan Kasasi Terhadap Putusan Bebas

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN

TINJAUAN HUKUM TERHADAP TUNTUTAN GANTI KERUGIAN KARENA SALAH TANGKAP DAN MENAHAN ORANG MUHAMMAD CHAHYADI/D Pembimbing:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa Kekuasaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG BANTUAN HUKUM DI LINGKUNGAN BIDANG HUKUM POLDA NTB

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA OLEH KORPORASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

MEDIA RELEASE DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN

UNDANG-UNDANG Nomor: 7 TAHUN 1989 Tentang PERADILAN AGAMA Tanggal: 29 DESEMBER 1989 (JAKARTA) LN 1989/49; TLN NO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Peradilan Pidana di Indonesia di selenggarakan oleh lembaga - lembaga peradilan

BAB IV. ANALISIS PELAKSANAAN PUTUSAN No. 0985/Pdt.G/2011/PA.Sm. TENTANG MUT AH DAN NAFKAH IDDAH

BAB IV KEWENANGAN KEJAKSAAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI. A. Perbedaan Kewenangan Jaksa dengan KPK dalam Perkara Tindak

NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pemeriksaan Sebelum Persidangan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 42/PUU-XV/2017 Tafsir Frasa Tidak dapat Dimintakan Banding atas Putusan Praperadilan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 126/PUU-XIII/2015 Yurisprudensi Mahkamah Agung Mengenai Bilyet Giro Kosong

BAB IV ANALISIS PUTUSAN SENGKETA WARIS SETELAH BERLAKUNYA PASAL 49 HURUF B UU NO. 3 TAHUN 2006 TENTANG PERADILAN AGAMA

DERDEN VERZET (Oleh : Drs. H. M. Yamin Awie, SH. MH. 1 )

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 117/PUU-XII/2014 Bukti Permulaan untuk Menetapkan Sebagai Tersangka dan Melakukan Penahanan

9/6/2013 suwarnatha.webs.com

ALASAN PERCERAIAN DAN PENERAPAN PASAL 76 UU NO.7 TAHUN 1989 YANG DIUBAH OLEH UU NO.3 TAHUN 2006 DAN PERUBAHAN KEDUA OLEH UU NOMOR 50 TAHUN 2009

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

Instrumen Perdata untuk Mengembalikan Kerugian Negara dalam Korupsi

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Mencermati Peradilan di Indonesia

BAB I LATAR BELAKANG PEMILIHAN KASUS. Undang Dasar Republik Indonesia 1945 Pasal 1 Ayat 3. Sebagai Negara hukum

URGENSI PERADILAN TATA USAHA MILITER DI INDONESIA. Oleh: Kapten Chk Sator Sapan Bungin, S.H.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PARADIGMA BARU PERADILAN AGAMA. Oleh: Ahsan Dawi Mansur. Peradilan Agama merupakan lingkungan peradilan di bawah

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan salah satunya lembaga tersebut adalah Pengadilan Negeri. Saat

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 74/PUU-XV/2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

EKSEPSI KOMPETENSI RELATIF DALAM PERKARA PERCERAIAN DI PERADILAN AGAMA. Drs. H. Masrum M Noor, M.H EKSEPSI

BAB IV. Putusan Pengadilan Agama Malang No.0758/Pdt.G/2013 Tentang Perkara. HIR, Rbg, dan KUH Perdata atau BW. Pasal 54 Undang-undang Nomor 7

BAB III PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM DALAM PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA BANGIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Praperadilan merupakan lembaga baru dalam dunia peradilan di

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI [LN 1999/140, TLN 3874]

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap pemeriksaan penyidikan dan atau penuntutan. 1

NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER

FUNGSI MAHKAMAH AGUNG DALAM MENERIMA PENINJAUAN KEMBALI SUATU PERKARA PIDANA 1 Oleh: Eunike Lumi 2

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara hukum, hal ini tercantum dalam Pasal 1 ayat (3)

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN

Transkripsi:

Mengenal Sistem Peradilan di Indonesia HASRIL HERTANTO,SH.MH MASYARAKAT PEMANTAU PERADILAN INDONESIA DISAMPAIKAN DALAM PELATIHAN MONITORING PERADILAN KBB, PADA SELASA 29 OKTOBER 2013 DI HOTEL GREN ALIA CIKINI

Kekuasaan Kehakiman Pasal 24 UUD 1945 1. Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, dan lingkungan peradilan tata usaha negara. 2. Mahkamah Konstitusi

Mahkamah Agung Pengaturan: Pasal 24 A UUD 1945 Kewenangan: Mengadili perkara pada tingkat kasasi Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undangundang terhadap undang-undang Kewenangan lain berdasarkan undang-undang.

Peradilan Agama Pengaturan: UU No. 7 Tahun 1989 UU No. 3 Tahun 2006 UU No. 50 Tahun 2009 Kewenangan: Memeriksa, mengadili, dan memutus perkara perdata tertentu untuk warga negara beragama Islam, dalam bidang Perkawinan, harta, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah, dan ekonomi syari'ah. Pelaksana: Pengadilan Tinggi Agama Pengadilan Agama Hukum Acara: Hukum Acara Perdata Peradilan Agama Kompilasi Hukum Islam (KHI)

Hukum acara yang digunakan mengikuti hukum acara perdata pada peradilan umum. Ruang lingkup pengadilan agama: Pemeriksaan sengketa perkawinan Cerai talak Cerai gugat Cerai karena alasan zina Memberikan istbat kesaksian ru yat hilal

Peradilan Militer Pengaturan: UU No. 31 Tahun 1997 ttg Peradilan Militer Kewenangan: 1. Mengadili tindak pidana yang dilakukan oleh prajurit atau yang dianggap sebagai prajurit 2. Memeriksa, memutus, dan mengadili perkara sengketa tata usaha agkatan bersenjata Pelaksana: 1. Pengadilan militer 2. Pengadilan militer tinggi 3. Pengadilan militer utama 4. Pengadilan militer pertempuran Hukum Acara: Diatur di dalam UU No. 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer.

Pengaturan: Peradilan Tata Usaha Negara 1. UU No. 5 Tahun 1986 2. UU No. 9 Tahun 2004 3. UU No. 51 Tahun 2009 Kewenangan: Memeriksa, memutus, dan mengadili perkara sengketa tata usaha negara Pelaksana: 1. Pengadilan Tata Usaha Negara 2. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Hukum Acara: Berdasarkan undang-undang peradilan tata usaha negara dan perubahannya.

Hukum Acara PTUN Pengaturan: 1. UU No. 5 Tahun 1986 2. UU No. 9 Tahun 2004 3. UU No. 51 Tahun 2009 Ruang lingkup: keputusan pejabat tata usaha negara yang bersifat individual, konkrit, dan final. Subjek Hukum: Subjek hukum orang Badan hukum perdatas

PTUN Alasan Pengajuan: 1. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; 2. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara mengeluarkan keputusannya untuk tujuan lain dari maksud diberikannya wewenang tersebut; 3. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara pada waktu mengeluarkan atau tidak mengeluarkan keputusan setelah mempertimbangkan semua kepentingan yang tersangkut dengan keputusan itu seharusnya tidak sampai pada pengambilan atau tidak pengambilan keputusan tersebut.

Gugatan diajukan ke PTUN yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan tergugat. Gugatan diajukan 90 hari sejak keputusan diterima atau diumumkan. Pengajuan gugatan dikenakan biaya, namun dalam kondisi tertentu dapat diberikan secara Cuma-Cuma. Dismissal process. Pemeriksaan persiapan yang dilakukan sebelum pemeriksaan pokok perkara. Gugatan tidak menunda pelaksanaan keputusan TUN. Keputusan pengadilan dibacakan dalm sidang yang terbuka untuk umum. Dalam waktu 60 hari sejak dibacakan dan tergugat tidak melaksanakan putusan pengadilan, maka keputusan TUN tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat.

Peradilan Umum Pengaturan: UU No. 2 Tahun 1986 UU No. 8 Tahun 2004 UU No. 48 Tahun 2009 Kewenangan: memeriksa, memutus dan mengadili perkara pidana dan perkara perdata. Pelaksana: Pengadilan Tinggi Pengadilan Negeri Pengadilan Khusus Pengadilan Anak Hukum Acara: Hukum Acara Pidana, diatur dalam KUHAP dan Hukum Acara Pidana khusus Hukum Acara Perdata, diatur dalam HIR

Pengaturan: Hukum Acara Pidana 1. UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) 2. UU lain yang mengatur secara khusus. 3. Ratifikasi konvensi Internasional Ruang lingkup: seluruh tindak pidana yang diatur di dalam KUHP atau peraturan perundang-undangan lainnya. Pelaksana: Penyidik dan PPNS Jaksa Penuntut Umum Hakim Petugas Lapas dan Bapas Petugas lainnya

KUHAP menganut kompartemen sistem dengan adanya diferensiasi fungsional. Proses Penyelesaian Perkara Pidana Penyelidikan Penyidikan Penuntutan Pemeriksaan persidangan Upaya hukum Pelaksanaan putusan pengadilan/ eksekusi

Penyelidikan Dilakukan untuk menemukan adanya peristiwa hukum pidana atau tidak. Dilakukan oleh penyelidik Tidak ada batasan waktu

Penyidikan Dilakukan untuk membuat terang peristiwa hukum pidana dengan mencari pelaku, barang bukti, dan alat bukti. Dilakukan oleh penyidik, jaksa, atau penyidik BNN Tidak ada batasan waktu, kecuali diatur lain oleh undangundang. Sudah dapat dilakukan upaya paksa terhadap pelaku Upaya paksa terdiri dari: Penangkapan Penahanan Penggeledahan Penyitaan Pemeriksaan surat penyadapan

Penuntutan Dilakukan oleh penuntut umum atau penyidik atau kuasa penuntut umum. Dimulai dengan pembuatan surat dakwaan sampai dengan pembacaan surat dakwaan di persidangan. Jaksa peneliti dapat mengembalikan BAP yang sudah diserahkan oleh penyidik untuk disempurnakan kembali BAP yang sudah disetujui akan diproses lebih lanjut dengan penyusunan surat dakwaan.

Praperadilan Kewenangan pengadilan untuk memeriksa 1. Sah atau tidaknya penangkapan dan/ atau penahanan 2. Sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan 3. Ganti kerugian dan rehabilitasi Pihak yang mengajukan: 1. Penuntut umum 2. Penyidik 3. Tersangka 4. Pihak ketiga yang berkepentingan Pemeriksaan dilakukan sebelum sidang perkara pokok dimulai. Pemeriksaan praperadilan merupakan kuasi perdata.

Pemeriksaan Persidangan Macam acara pemeriksaan 1. Acara pemeriksaan biasa 2. Acara pemeriksaan singkat 3. Acara pemeriksaan cepat 1. Pemeriksaan tindak pidana ringan 2. Pemeriksaan pelanggaran lalulintas

Pembuktian Dalam menjatuhkan putusan pemidanaan haris berdasarkan dua alat bukti yang disertai keyakinan hakim Alat bukti berbeda dengan barang bukti Alat bukti yang sah: Keterangan saksi Keterangan ahli Alat bukti surat petunjuk Keterangan terdakwa Informasi elektronik, dokumen elektronik, dan cetakannya Keterangan saksi dan ahli memiliki nilai pembuktian apabila disampaikan di persidangan

Upaya Hukum Upaya Hukum Biasa Perlawanan terhadap penetapan hakim Upaya hukum banding Upaya hukum kasasi Upaya Hukum Luar Biasa Upaya hukum Peninjauan kembali Upaya hukum Kasasi Demi Kepentingan Hukum

Pelaksanaan Putusan Pengadilan/ Eksekusi Putusan Pengadilan: Membebaskan Melepaskan Menghukum Eksekusi dilakukan setelah putusan berkekuatan hukum tetap Eksekusi dilakukan oleh Jaksa Eksekusi pidana penjara dilakukan di Lapas, sedangkan eksekusi mati dilakukan oleh pasukan Brimob.

Hukum Acara Perdata Pengaturan: HIR, RBg, dan buku keempat BW Ruang lingkup: memeriksa, memutus, dan mengadili perkara perdata Subjek hukum: subjek hukum orang dan badan hukum. Alasan pengajuan: 1. Gugatan 1. Perbuatan melawan hukum 2. sengketa 2. Permohonan

Asas dalam hukum acara perdata 1. Hakim bersifat pasif 2. Hakim bersikap menunggu 3. Persidangan terbuka 4. Mendengar keduabelah pihak 5. Putusan disertai dengan alasan-alasan 6. Beracara dikenakan biaya 7. Tidak ada keharusan diwakilkan 8. Mengutamakan perdamaian Alat bukti: Surat Saksi Persangkaan-persangkaan Pengakuan Sumpah

Proses Persidangan Jawab menjawab Pembacaan gugatan Eksepsi Replik Duplik Pembuktian Kesimpulan Putusan Upaya hukum biasa Eksekusi Perlawanan terhadap penetapan eksekusi Upaya hukum luar biasa