Judul Kegiatan: Pengembangan Koalisi CSO untuk Mengawal Proses Reformasi Birokrasi Daerah

dokumen-dokumen yang mirip
Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) Seri Pembelajaran dari USAID-KINERJA

Laporan Penelitian #4. Kerjasama Antar Daerah di Bidang Perdagangan sebagai Alternatif Kebijakan Peningkatan Perekonomian Daerah

Apa yang benar dengan AMDAL

RENCANA STRATEGIS TERCATAT KELAHIRANNYA

PROGRAM INVESTASI KEHUTANAN

Disusun oleh: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) Bersama Mitra LPM Berbagai PT Di Indonesia, 2009

Ringkasan Eksekutif. Inisiatif Tata Kelola Kehutanan Indonesia. Proses dan Hasil Penelitian Kondisi Tata Kelola Kehutanan Indonesia.

LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

PANDUAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH)

Tata Cara Penyelenggaraan Klinik Konsultasi Penyusunan Renstra-Renja SKPD

PEDOMAN PELAKsANAAN PROGRAM MANAJEMEN PERUBAHAN

Desain Besar Penataan Daerah di Indonesia

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KERJA AMAN PERIODE

Pedoman Pelibatan Masyarakat dan Swasta dalam Pemanfaatan Ruang Perkotaan

Disusun Oleh: ARTICLE 19 - Yayasan Tifa Bappeda NTT

Bentuk Insentif BAGI Usaha di Indonesia

Dewan Kehutanan Nasional dan UN-REDD Programme Indonesia. Disusun dari hasil konsultasi dengan multi pihak pemangku kepentingan

KERANGKA ACUAN KONSULTAN KOMUNIKASI CONSERVATION INTERNATIONAL INDONESIA

SAWIT DI INDONESIA. Gary D. Paoli Piers Gillespie Philip L. Wells Lex Hovani Aisyah Sileuw Neil Franklin James Schweithelm

HASIL PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MASYARAKAT SIPIL DI INDONESIA TAHUN 2002

Sekapur Sirih 3. Apa & Mengapa Pengarusutamaan Penanggulangan 5 Kemiskinan & Kerentanan (PPKK)

PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) TAHUN 2015

PELIBATAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGAWASAN PEMILU

LAPORAN PENYELENGGARAAN FORUM NASIONAL UNTUK HUTAN DAN MASYARAKAT PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT STATUS KINI DAN MASA DEPAN

Akses Buruh Migran Terhadap Keadilan di Negara Asal: Studi Kasus Indonesia

Terjemahan Tanggapan Surat dari AusAID, diterima pada tanggal 24 April 2011

Mendayai Masa Depan. Studi Kasus. Rencana Indonesia untuk Kekayaan Minyaknya yang Baru. Ringkasan. Oleh Bramantyo Prijosusilo.

Laporan Penilaian Pelaksanaan Akses Informasi Publik di 5 Komisi Negara

PROFIL ORGANISASI. NAMA Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN KEGIATAN Judul Kegiatan: Pengembangan Koalisi CSO untuk Mengawal Proses Reformasi Birokrasi Daerah Semarang, 10 September 2013 1. Latar Belakang Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi telah menjadikan 98 daerah di Indonesia, terdiri dari 33 Provinsi, 33 Kabupaten dan 33 Kotamadya sebagai model percontohan reformasi birokrasi. Piloting ini dimaksudkan untuk memperluas percepatan reformasi reformasi birokrasi hingga unit-unit pelayanan publik terkecil di daerah-daerah, dan mencari model reformasi birokrasi yang lebih cocok dengan kondisi daerah setempat. Kementerian PAN dan RB memiliki sumberdaya terbatas yang tidak memungkinkannya menjangkau dan mengawal proses reformasi birokrasi di daerah-daerah tersebut. Bersama-sama dengan RtR-C, Kementerian PAN dan RB meyakini bahwa proses reformasi birokrasi di daerah akan berlangsung jauh lebih intensif jika mendapatkan dukungan elemen masyarakat, terutama organisasi masyarakat sipil, perguruan tinggi, dan media massa lokal. Dukungan elemen masyarakat ini diyakini akan menjadikan proses reformasi birokrasi daerah berlangsung lebih transparan dan partisipatif. Peran-peran elemen masyarakat tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Perguruan tinggi, karena pengalaman riset dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, dapat menyumbangkan pemikiran teknokratis dalam proses reformasi birokrasi daerah. Keterlibatan perguruan tinggi diharapkan akan menjadikan proses reformasi birokrasi daerah memiliki dasardasar pengetahuan dan riset yang kokoh; Keterlibatan LSM diharapkan dapat memastikan proses reformasi birokrasi di daerah lebih terfokus kepada perbaikan pelayanan publik yang nyata tidak semata-mata perbaikan-perbaikan yang bersifat teknokratis. Media massa lokal diharapkan dapat menjadi watchdog proses reformasi birokrasi daerah. Mereka diharapkan akan menjadi pihak yang paling duluan menggonggong jika proses RB daerah mandeg atau tidak memihak kepada kepentingan publik. Karena belum memiliki sumberdaya yang cukup untuk bisa mendukung pengembangan koalisi masyarakat sipil di 98 daerah pilot proyek, RtR-C harus memilih beberapa daerah diantaranya sebagai pilot of the pilot. Daerah ini dipilih secara purposif dengan beberapa kriteria sebagai berikut: Mempunyai jejaring CSO yang kuat atau cukup berpengalaman dalam advokasi isu tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi Page 1 of 4

Memiliki Perda atau Ranperda Pelayanan Publik Memungkinkan untuk dijangkau oleh sumberdaya RtR-C yang relatif terbatas Merupakan daerah yang pernah dijajaki kemungkinan pengembangan koalisi CSO dalam RtR-1 Diidentifikasi mempunyai pemimpin daerah yang cukup reformis dan kuat. RtR-C akan mengembangkan kerjasama dengan koalisi CSO di setiap daerah tersebut dalam bentuk Stock taking studi atau pemetaan kondisi eksisting reformasi birokrasi di daerah yang bersangkutan Peningkatan kapasitas penyusunan roadmap reformasi birokrasi; analisis politik lokal; dan pengembangan strategi dan instrumen advokasi Aksi-aksi advokasi tertentu untuk mempercepat proses reformasi birokrasi daerah 2. Tujuan a. Langsung Menggalang dukungan CSO Daerah (Perguruan Tinggi, Media dan LSM) dalam proses Reformasi Birokrasi di tingkat Daerah. Menginisiasi terbentuknya Koalisi CSO Daerah (Perguruan Tinggi, Media dan LSM) untuk advokasi isu Reformasi Birokrasi di tingkat Daerah Menyamakan persepsi dan visi Reformasi Birokrasi antara Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Daerah dengan CSO b. Jangka Panjang Menyusun Platform keterlibatan CSO Daerah (Perguruan Tinggi, Media dan LSM) dalam proses Reformasi Birokrasi Daerah Meningkatkan keterlibatan CSO Daerah (Perguruan Tinggi, Media dan LSM) dalam Proses Percepatan Reformasi Birokrasi di Indonesia Meningkatkan kapasitas CSO Daerah (Perguruan Tinggi, Media dan LSM) dalam melakukan pendampingan, supervisi, dan pengawasan terhadap proses perencanaan dan pelaksanaan reformasi birokrasi di tingkat Daerah. 3. Ringkasan Kegiatan Indikatif 3.1. Desk Studi dan Identifikasi Potensi Koalisi CSO di Daerah Kegiatan ini dilakukan untuk memetakan potensi-potensi jejaring CSO dan daerah-daerah mana saja yang hendak diintervensi oleh RtR-C. Kegiatan ini telah dilakukan selama Juni- Juli 2013 dan menghasilkan daerah-daerah terpilih sebagaimana terdapat dalam Lampiran 1 TOR ini. 3.2. Assessment dan Inisiasi Pembentukan Koalisi CSO untuk RB Daerah RtR-C akan melakukan assessment lebih mendalam sekaligus menginisiasi pembentukan Page 2 of 4

koalisi CSO di daerah-daerah terpilih. Kegiatan ini diharapkan bisa menghasilkan komitmen dan dukungan nyata koalisi CSO terhadap RB daerah. Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut (a) Provinsi Sulsel pada 22-23 Juli 2013; (b) Provinsi NTB pada 24-26 Juli 2013; (c) Provinsi Aceh pada 22 24 Agustus 2013; (d) Provinsi Jawa Barat pada 19-20 Agustus 2013; (e) Provinsi Jawa Timur pada 26 28 Agustus 2013; (f) Provinsi Jawa Tengah pada 10 September 2013; (g) Provinsi Kalimantan Barat pada 9 11 September 2013 3.3. Dukungan Peningkatan Kapasitas Advokasi RB Daerah RtR-C akan memberikan serangkaian kegiatan peningkatan kapasitas advokasi terhadap koalisi CSO di daerah-daerah terpilih. Beberapa kegiatan yang teridentifikasi antara lain adalah (1) Pelatihan Penyusunan Roadmap RB Daerah; (2) Pelatihan Analisis Politik Birokrasi Daerah; (3) Pelatihan Strategi Advokasi; dan lain-lain 3.4. Aksi Advokasi Koalisi CSO RtR-C akan memberikan dukungan kepada aksi-aksi advokasi yang dilakukan oleh koalisi CSO untuk mendesak, mengawal, dan mendampingi pemerintah daerah rangka melakukan proses RB. 4. Pelaksanaan. Hari/ tanggal : Selasa, 10 September 2013 Waktu : 09.00 17.00 WIB Tempat : Hotel Ciputra, Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah 5. Peserta Kota Semarang ( 12 orang ) PATTIRO Semarang ( 2 orang ) KOMPAKS (2 orang) KP2KKN ( 1 orang) LBH Semarang ( 1 orang) Dr. Hardi Warsono (Universitas Diponegoro) Dr. Rahmat Bowo (Unissula Semarang) Dr. Hermawan (Unika Soegijapranata) AJI Semarang ( 3 orang ) Page 3 of 4

Kabupaten Boyolali ( 7 orang ) PATTIRO Solo ( 2 orang ) Akademisi ( 2 orang ) Jurnalis ( 3 orang ) Kabupaten Temanggung ( 6 orang ) PATTIRO Magelang ( 2 orang ) GP Ansor Temanggung ( 2 orang ) Jurnalis ( 2 orang ) Total participant: 25 orang 6. FASILITATOR Kemitraan 7. SUSUNAN ACARA Waktu Susunan Acara PIC 09.00 09.30 Registrasi & Pembukaan PATTIRO Semarang 09.30 11.30 Exploring situasi terkini reformasi birokrasi dan Kemitraan pelayanan publik 11.30 12.30 Lunch 12.30 14.45 Sharing apa yang sudah dilakukan masing-masing Kemitraan stakeholder 14.45 15.30 Coffee Break 15.30 16.45 Penyusunan Action Plan keterlibatan stakeholder Kemitraan untuk reformasi birokrasi 16.45 17.00 Penutupan PATTIRO Semarang Page 4 of 4