PERSEPSI PETANI KOOPERATOR TERHADAP EMPAT VARIETAS JAGUNG KOMPOSIT DI GIYANTI, KABUPATEN BLORA

dokumen-dokumen yang mirip
KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA

PELUANG AGRIBISNIS BENIH JAGUNG KOMPOSIT DI JAWA TENGAH

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH ABSTRAK

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara

PROSPEK DAN STRATEGI PENGEMBANGAN JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI PROVINSI JAMBI. Adri dan Endrizal Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi

REKOMENDASI VARIETAS JAGUNG TOLERAN TERHADAP HAMA PENYAKIT DI PROVINSI BENGKULU. Wahyu Wibawa

X.82. Pengembangan tanaman jagung yang adaptif di lahan masam dengan potensi hasil 9,0 t/ha. Zubachtirodin

INTRODUKSI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI LAMPUNG. Dewi Rumbaina Mustikawati dan Yulia Pujiharti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung

KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

Agros Vol.16 No.2, Juli 2014: ISSN

IDENTIFIKASI POTENSI, MASALAH, DAN PELUANG SUSTAINABILITAS DISTRIBUSI DAN PEMASARAN BENIH SUMBER JAGUNG

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING

Pedoman Umum. PTT Jagung

PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

KAJIAN PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH SEBAGAI TANAMAN MT III DI SULAWESI TENGGARA

Pengelolaan Tanaman Terpadu. Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri

Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (m-p3mi) Berbasis Padi Palawija

ANALISIS USAHATANI JAGUNG TERHADAP KOMPONEN TEKNOLOGI PETANI PADA LAHAN SAWAH di KABUPATEN GOWA DAN TAKALAR

[ ] Pengembangan Varietas Jagung Putih untuk Pangan, Berumur Genjah dan Toleran Kekeringan Muhammad Azrai

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1

Adaptasi Beberapa Varietas Jagung Hibrida di Lahan Sawah

DAYA ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

PELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

JUDUL KEGIATAN: KAJIAN MODEL PTT DALAM BUDIDAYA JAGUNG LOKAL DAN POTENSI PENGEMBANGAN JAGUNG QPM SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF

2. BENIH TANAMAN JAGUNG

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DENGAN SISTEM TANAM DI LAHAN KERING

INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI JAGUNG

PREFERENSI PETANI TERHADAP VARIETAS BARU PADI DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK SAPI PADA LAHAN SUB OPTIMAL. Ballitsereal Maros 2) BPTP Nusa Tenggara Timur ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Jagung merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan manusia dan

Kajian Teknologi Spesifik Lokasi Budidaya Jagung Untuk Pakan dan Pangan Mendukung Program PIJAR di Kabupaten Lombok Barat NTB

Kebutuhan jagung dari tahun ke tahun terus meningkat,

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT EFEKTIVITAS SEKOLAH LAPANG PERBENIHAN PADI DI KABUPATEN KENDAL

KERAGAAN AGRONOMI VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LOKASI SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN TAKALAR

PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN

Fauziah Yulia Andriyani dan Kiswanto: Produktivitas dan Komponen Hasil

UJI GALUR/VARIETAS JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara

program yang sedang digulirkan oleh Badan Litbang Pertanian adalah Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian yang

I. PENDAHULUAN. negara dititikberatkan pada sektor pertanian. Produksi sub-sektor tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung

Analisis Ekonomi Cara Tanam Cangkul dan Tugal pada Usahatani Jagung Hibrida di Desa Alebo, Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI DALAM MEMILIH WAKTU PANEN JAGUNG (Kasus Pada Petani Jagung di Kabupaten Serang Provinsi Banten)

KAJIAN SISTEM TANAM JAGUNG UMUR GENJAH MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI

Herman Subagio dan Conny N. Manoppo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah ABSTRAK

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

Kajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi

Oleh: Teti Tresnaningsih 1, Dedi Herdiansah S 2, Tito Hardiyanto 3 1,2,3 Fakultas Pertanian Universitas Galuh ABSTRAK

EVALUASI PRODUKSI DAN PERCEPATAN DISTRIBUSI BENIH JAGUNG (Studi Kasus di Desa Nun Kurus, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT)

PETULJUK LAPANGAN SELEKSI BENIH TANAMAN JAGUNG. Setelah selesai berlatih peserta dapat

Pemahaman Petani terhadap Mutu Benih Jagung (Studi Kasus di Provinsi Sulawesi Selatan)

Kata kunci: pendapatan, usahatani, jagung, hibrida Keywords: income, farm, maize, hybrid

TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN. F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia

Pemetaan Spasial Varietas Jagung Berdasarkan Musim Tanam di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan

PEMETAAN PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL JAGUNG DI LAHAN KERING IKLIM KERING

PENGARUH KEPADATAN POPULASI TERHADAP HASIL DUA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Komoditi jagung memiliki peranan cukup penting dan strategis dalam pembangunan

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI KALIMANTAN SELATAN. Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia

PENANAMAN TANAMAN JAGUNG/ System JARWO

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN

POTENSI HASIL BEBERAPA JAGUNG LOKAL KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DENGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

TINGKAT SERANGAN HAMA PENGGEREK TONGKOL, ULAT GRAYAK, DAN BELALANG PADA JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. Abdul Fattah 1) dan Hamka 2)

PENDAMPINGAN KAWASAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA DI KABUPATEN BANTAENG

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

Yohanes Leki Seran, Medo Kote dan Joko Triastono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT

IDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT. Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia

PERAN PTT JAGUNG DALAM PENINGKATAN PRODUKSI DAN FINANSIAL: KASUS DI DESA DONGGOBOLO KECAMATAN WOHA KABUPATEN BIMA NTB

KAJIAN TINGKAT INTEGRASI PADI-SAPI PERAH DI NGANTANG KABUPATEN MALANG

SISTEM PRODUKSI JAGUNG DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. Muhammad Aqil dan Bunyamin Z. ABSTRAK

TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB

KAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

PENDAHULUAN Latar Belakang

PETUNJUK TEKNIS PRODUKSI BENIH SUMBER JAGUNG KOMPOSIT (BERSARI BEBAS) Penyusun Zubachtirodin Syuryawati Constance Rapar

Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No.76/Kpts/SR.120/2/2007, tanggal 7 Pebruari 2007.

KARAKTERISTIK PETANI PENERIMA METODE SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) PADI DI KECAMATAN CIAWI BOGOR.

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.

Kelembagaan dalam sistem usahatani adalah suatu kesatuan untuk

LAPORAN AKHIR PENDAMPINGAN SLPTT PADI DAN JAGUNG KABUPATEN ENREKANG. Ir. Syamsu Bahar, MSi, dkk

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagung merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan di dunia. Hal itu dikarenakan jagung memiliki nilai gizi yang

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

RESPON PETANI TERHADAP BEBERAPA JAGUNG HIBRIDA VARIETAS BIMA MELALUI PENDAMPINGAN SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENDAPATAN DAN TANGGAPAN PETANI TERHADAP USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI 2

EFEKTIVITAS PENYEBARAN INOVASI T PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG MELALUI DEMONSTRASI TEKNOLOGI DI KABUPATEN LUWU

KAJIAN PAKET TEKNOLOGI BUDI DAYA JAGUNG PADA LAHAN KERING DI PROVINSI JAMBI. Syafri Edi dan Eva Salvia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA

1. PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Upaya yang dilakukan antara lain dengan meningkatkan

LAPORAN AKHIR PENYULUHAN DAN PENYEBARAN INFORMASI HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN TEMU INFORMASI TEKNOLOGI TERAPAN

LAPORAN KEGIATAN PANEN RAYA PADI GOGO RANCAH DI LOKASI P4MI, DESA KEMIRI, KECAMATAN KUNDURAN, KABUPATEN BLORA Tanggal 13 Maret 2007

Transkripsi:

PERSEPSI PETANI KOOPERATOR TERHADAP EMPAT VARIETAS JAGUNG KOMPOSIT DI GIYANTI, KABUPATEN BLORA M. Eti Wulanjari dan Endang Iriani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Abstrak. Mayoritas penduduk di Kabupaten Blora menggantungkan ekonominya pada pertanian tanaman pangan. Jagung merupakan komoditas utama yang diusahakan di Kabupaten Blora setelah padi. Di Desa Giyanti pada bulan April- Juli 2009 telah dilakukan introduksi beberapa varietas jagung komposit yaitu Lamuru, Arjuna, Gumarang, dan Sukmaraga. Untuk mengetahui persepsi petani terhadap keempat jagung komposit didesa tersebut, telah dilakukan survei pada bulan Juli 2009. Responden terdiri dari delapan orang petani yang merupakan petani kooperator dalam kegiatan demplot jagung komposit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% petani kooperator/responden lebih menyukai varietas Arjuna dan Lamuru, 37,5 % responden memilih varietas Gumarang dan hanya 2,5% yang menyukai varietas Sukmaraga. Kata kunci: Persepsi, jagung komposit PENDAHULUAN Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas jagung adalah mengembangkan varietas unggul yang berdaya hasil tinggi dan adaptif pada lingkungan tertentu. Untuk itu diperlukan benih bermutu prima. Kemudahan memperoleh benih yang bermutu diperlukan petani untuk meningkatkan produksi jagungnya (Saenong et al. 2007). Data Nugraha et al. dalam Mejaya et al. (2007) menunjukkan luas areal tanam jagung varietas unggul telah mencapai 75% (48% bersari bebas, 27% hibrida). Dari data tersebut nampak bahwa sebagian besar petani masih menggunakan benih jagung bersari bebas. Hal ini terkait dengan harga benih bersari bebas lebih murah daripada benih jagung hibrida, atau karena benih hibrida sukar diperoleh, terutama di daerah terpencil. Mayoritas petani di kabupaten Blora mengusahakan tanaman pangan, termasuk di Desa Giyanti, Kecamatan Sambong. Lahan usahatani di Desa Giyanti dibedakan menjadi dua yaitu lahan sawah dan lahan tegal. Pola tanam pada lahan sawah dibedakan menjadi tiga tergantung pada kedekatan lahan dengan sumber air, yaitu padi/padi/padi, padi/padi/jagung, dan jagung/padi/jagung. Pada lahan tegal ada tiga pola tanam, yaitu Jagung/kacanghijau/jagung, Jagung/kacang tunggak/jagung, jagung/cabai/jagung. Sebagian petani sudah menggunakan benih jagung hibrida dan sebagian lagi masih menggunakan benih varietas lokal. Varietas hibrida yang biasa ditanam adalah P 2 dan Bisi 2 dengan rata-rata hasil 6 t/ha pipilan kering, sedangkan untuk varietas lokal,2 t/ha. Harga benih jagung hibrida yang tinggi dan daya beli petani yang rendah membuka peluang penggunaan jagung bersari bebas (komposit). Beberapa alasan penting mengapa jagung komposit masih ditanam di beberapa tempat antara lain mudah dikembangkan, berumur pendek, benih dapat secara cepat diperbanyak oleh petani atau kelompok tani, sehingga memungkinkan cepat menyebar, mengurangi ketergantungan petani kepada pihak lain karena mereka dapat menyimpan benih sendiri, dan biaya produksi lebih murah. Pada MK 2009, di Desa Giyanti diperkenalkan varietas jagung komposit yang dihasilkan oleh Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal). Kegiatan ini merupakan kerja sama Balai Pengkajian teknologi Pertanian (BPTP) Jateng dengan Balitsereal, 44

Puslitbangtan, dan PIU/Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Blora melalui kegiatan yang dibiayai oleh P4MI (Proyek Peningkatan Pendapatan Petani melalui Inovasi). Introduksi jagung komposit ini baru pertama kali dilaksanakan di Desa Giyanti, sehingga studi tentang persepsi petani sangat diperlukan. Menurut Rakhmat (200), persepsi adalah pengalaman seseorang tentang peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Selain itu, Dyah (983) dalam Yusri (999) menyatakan bahwa persepsi adalah suatu pandangan, pengertian, dan interpretasi seseorang mengenai obyek yang diinformasikan kepadanya dengan cara mempertimbangkan hal tersebut dengan diri dan lingkungannya. Menurut Asngari (994) dalam Yusri (999), persepsi seseorang terhadap lingkungannya merupakan faktor yang penting karena merupakan hal yang berlanjut dalam menentukan tindakan orang tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan penelitian tentang persepsi petani kooperator terhadap beberapa varietas jagung komposit yang diperkenalkan. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Desa Giyanti, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora. Lokasi penelitian ditentukan secara purposif/sengaja, karena Desa Giyanti merupakan lokasi kajian introduksi jagung komposit yang dilaksanakan oleh BPTP Jateng bekerjasama dengan Balitsereal, Puslitbangtan, PIU/Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Blora. Penelitian ini didesain menggunakan metode survei. Menurut Singarimbun dan Efendi (987), penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Populasi sampel dalam penelitian ini adalah petani kooperator/pelaksana demplot introduksi jagung komposit. Jumlah petani kooperator adalah 2 orang dan yang menjadi responden sebanyak 8 orang, penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2009. Varietas jagung komposit yang diintroduksikan adalah maraga, Arjuna, Lamuru, dan Gumarang. Data persepsi yang diambil pada setiap varietas meliputi tinggi tanaman, besar batang, besar tongkol, penutupan klobot, warna biji, bentuk biji/jumlah baris/biji/tongkol, dan umur panen, dibedakan menjadi empat tingkat yaitu sangat suka (nilai 4), suka (nilai 3), kurang suka (nilai 2), dan tidak suka (nilai ). Data persepsi yang diperoleh dikatagorikan menjadi tiga yaitu tinggi, sedang, dan rendah melalui rumus interval kelas (Dajan 986) : = I J K I K J = Interval kelas = Banyaknya kelas yang digunakan (pada kasus ini dua kelas) = Jarak antara skor maksimum dan minimum Selain itu juga diambil data karakteristik responden, meliputi umur, pekerjaan utama, pekerjaan sampingan, dan jumlah anggota keluarga. Menurut Roger dan Shoemaker (97) karakteristik seseorang ikut mempengaruhi tindakan dan perilakunya. Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder dan data primer. Data sekunder diambil dari dinas/instansi terkait. kan data primer diperoleh melalui wawancara terstruktur (karakteristik responden dan persepsi). Data disajikan dalam bentuk tabel dan 45

dianalisis secara deskriptif yaitu menjelaskan data secara umum menggunakan persentase yang disajikan dalam bentuk tabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur responden berkisar antara 24-50 tahun yang merupakan umur produktif. Hal ini menyebabkan mereka akan lebih terbuka terhadap ide-ide baru yang diperkenalkan sehingga diharapkan mereka lebih mudah untuk dapat mengadopsi penggunaan benih jagung komposit yang diintroduksikan. Pekerjaan utama responden adalah petani (00%) dengan pekerjaan sampingan sebagian besar adalah peternak (62,5 % responden). Dengan mempunyai pekerjaan sampingan sebagai peternak, diduga akan mempengaruhi mereka dalam mempersepsikan beberapa varietas jagung komposit yang diintroduksikan, karena mereka juga memanfaatkan daun, klobot, dan janggel jagung sebagai pakan ternak. Tanggungan keluarga merupakan sumber tenaga kerja dalam melaksanakan kegiatan usahataninya (Palebangan dkk. 2006). Tanggungan keluarga responden di Desa Giyanti berkisar antara 3-6 orang dengan rata-rata 5 orang per keluarga. Menurut Salikin (2003), besarnya tanggungan keluarga ini menunjukkan tenaga kerja yang berasal dari luar lingkungan keluarga tidak terlalu dibutuhkan. 46

Tabel. Persepsi petani kooperator/responden terhadap varietas jagung komposit di Desa Giyanti, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, 2009. Tinggi tanaman Besar batang Penutupan klobot Warna biji Bentuk Biji Besar Biji Jumlah baris biji/tongkol Umur Panen Kategori Arjuna Lamuru Gumarang Sukmaraga n(org) % n(org) % n(org) % n(org) % Sangat 0 0 0 0 0 0 0 0 8 00 4 50 4 50 6 75 Kurang 0 0 3 37.5 4 50 2 25 0 0 0 0 0 0 Tidak Jumlah 8 00 0 00 8 00 8 00 Sangat 0 0 0 0 0 0 0 7.50 6 75 3 37.5 5 62.5 3 37.5 Kurang 2 25 4 50 3 37.5 4 40 0 0 0 0 Tidak Sangat 0 0 0 0 0 0 5 62.5 4 50 4 50 5 62.5 Kurang 2 25 4 50 3 37.5 2 25 0 0 0 0 Tidak Sangat 0 0 0 0 0 0 0 0 6 75 7 87.5 8 00 7 87.5 Kurang 2 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Tidak Sangat 0 0 7 87.5 4 50 3 37.5 4 40 Kurang 3 37.5 2 25 3 37.5 0 0 0 0 0 0 Tidak Sangat 0 0 0 0 6 75 4 50 4 50 6 75 Kurang 2 25 2 25 3 37.5 2 25 0 0 0 0 0 0 Tidak Sangat 0 0 0 0 0 0 0 0 6 75 3 37.5 5 62.5 6 75 Kurang 2 25 5 62.5 3 37.5 2 25 0 0 0 0 0 0 0 0 Tidak Sangat 0 0 0 0 0 0 8 00 6 75 7 87.5 7 87.5 Kurang 0 0 2 25 0 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 47

Tabel menunjukkan 00% responden menyatakan suka terhadap tinggi tanaman varietas Arjuna, dan 75% responden menyatakan suka terhadap tinggi tanaman varietas Sukmaraga. Untuk varietas Lamuru, 37,5% responden menyatakan kurang suka dan 2,5% responden menyatakan tidak suka. Alasannya, tanaman yang terlalu tinggi mudah roboh sehingga akan merugikan mereka. Persepsi terhadap pentutupan klobot varietas jagung komposit yang diintroduksikan menunjukkan kisaran 50%-62,5% responden menyatakan suka terhadap penutupan klobot, bahkan untuk varietas Arjuna, % responden sangat suka terhadap penutupan klobotnya. Penutupan klobot ini sangat penting karena mempengaruhi kualitas biji jagung, terkait dengan serangan hama dan penyakit. Sebagian besar responden menyukai warna biji dari keempat varietas yang diintroduksikan, bahkan untuk varietas Gumarang, 00% responden menyatakan suka terhadap warna bijinya. Ada responden yang menyatakan kurang suka terhadap warna biji varietas Arjuna, Lamuru, dan Sukmaraga, berkisar antara 2,5-25%. Persepsi terhadap bentuk biji, besar biji dan jumlah biji per tongkol untuk varietas Lamuru, sebagian besar responden menyatakan suka (75-87,5%). Sebagian besar responden menyukai jagung dengan umur panen yang cepat karena akan cepat juga memperoleh hasilnya. Persepsi responden terhadap keempat varietas jagung komposit tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Data menunjukkan, 75% petani lebih menyukai varietas Arjuna dan Lamuru, 37,5% menyukai Gumarang, dan 2,5% yang memilih varietas Sukmaraga. Tabel 2. Persepsi petani kooperator/responden terhadap keragaan jagung komposit yang diintroduksikan di Desa Giyanti, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, 2009. Varietas jagung Kategori Jumlah Responden (orang). Arjuna Tinggi 2. Lamuru Tinggi 3. Gumarang Tinggi 4. Sukmaraga Tinggi Persentase (%) 6 75.0 Jumlah 8 00.0 6 75.0 Jumlah 8 00.0 3 4 37.5 50.0 Jumlah 8 00.0 5 2 62.5 25.0 Jumlah 8 00.0 48

KESIMPULAN Hasil penelitian terhadap persepsi petani kooperator terhadap empat varietas yang diintroduksikanmenunjukkan bahwa 75% responden lebih menyukai varietas Arjuna dan Lamuru, 37,5% petani memilih varietas Gumarang dan hanya 2,5% petani yang menyukai varietas Sukmaraga. DAFTAR PUSTAKA Dajan, A. 986. Pengantar Metode Statistika. Jilid II. LP3ES. Jakarta. Palebangan, S., Faizal H., Dahlan, kaharuddin. 2006. Persepsi Petani terhadap Pemanfaatan Bokashi Jerami pada Tanaman Ubi jalar dalam penerapan Sistem Pertanian Organik. Jurnal Agrisem. Vol.2 No.. (http://sttpgowa.ic.id/download/vol_2_no_2006_sosek/samuel.pdf) diakses Juli 2009. Mejaya, Mj., M. Azrai, dan M. Neni Iriany. 2007. Pembentukan varietas unggul Jagung Bersari Bebas. Dalam Buku : Jagung. Pusat Penelitian dan Pengembangan tanaman pangan. Departemen Pertanian (http://balitsereal.litbang.deptan.go.id). Diakses 6 Juli 2009. Rakhmat, J. 200. Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi). Remaja Rosda Karya. Bandung. Saenong, S., M. Azrai, dan Rahmawati. 2007. Pengelolaan Benih Jagung. Dalam Buku jgung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Departemen Pertanian. Diakses. (http://balitsereal.litbang.deptan.go.id). Diakses 6 Juli 2009. Singarimbun, M., dan S. Effendi. 998. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta. Salikin, K.A. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Yusri, A. 999. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Petani Terhadap Kredibilitas Penyuluh Pertanian (tesis). Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. 49