BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya. Agar perusahaan terus bertahan, perusahaan-perusahaan harus dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. usaha memberi konsekuensi kepada persaingan yang semakin kompetitif, berubah. Penerapan knowledge management dalam knowledge based

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. Dinamika bisnis pada abad 21 yang semakin meningkat dipengaruhi dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk

DAFTAR PUSTAKA. Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. McGrow-Hill. Book Company. Sidney.

BAB V PENUTUP. intelekttual yang diproksikan dengan modal manusia, modal fisik, modal

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB V PENUTUP. Banyak perusahaan yang kurang efektif dalam mencapai tujuan bisnisnya

BAB 1 PENDAHULUAN. (knowledge-based business). Labor-based business memegang prinsip perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business) menuju bisnis

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik ke arah dominasi pengetahuan dengan penerapan manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah intellectual capital yang

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. industri industri baru yang muncul. Industri industri ini tidak hanya bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business)

BAB V PENUTUP. berganda yang diperluas dengan menggunakan path analysis. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan informasi menyebabkan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mengubah cara berbinis mereka. Kemampuan bersaing tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.

BAB I PENDAHULUAN. global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan yang semakin kompetitif, dan perubahan cara pandang pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan ketat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak

BAB I PENDAHULUAN. modal, dan tenaga kerja terampil di kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju

PENDAHULUAN. Modal intelektual mulai muncul menjadi topik yang baru dalam pers

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan pada hakekatnya didirikan dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus

BAB I PENDAHULUAN. No.19 Revisi tahun 2000 mengenai aset tidak berwujud (Ulum, 2009) Menurut

BAB I PENDAHULUAN. penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal dapat digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan, berfokus mengembangkan jaringan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowlegde

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru

BAB I PENDAHULUAN. keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga perusahan harus merubah strategi dari labor based business

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan. Menurut (Suntoso 1999 dalam Wadhikorin, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer

BAB V PENUTUP. pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB 1 PENDAHULUAN. tenaga kerja menjadi bisnis yang berdasarkan pengetahuan. menerapkan sistem manajemen pengetahuan (knowledge management) maka

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menjadi perhatian utama pada abad XX-an. Hal ini berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat hal ini ditandai dengan munculnya industri baru

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PASAR (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Indeks LQ-45 Tahun )

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnisnya dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja/labor based business

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan maka menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2001: 231). Ini sesuai dengan resource based theory (Wernerfelt, 1984: 174)

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setelah era efisiensi pada tahun 1950-an dan 1960-an, era kualitas pada

BAB I PENDAHULUAN. business) menjadi bisnis berdasarkan pengetahuan (knowledgebased

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri dengan kinerja yang baik diharapkan berdampak pada kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian kinerja keuangan perusahaan menentukan efektifitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya berakibat pada krisis keuangan namun juga berakibat pada krisis

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan bisnis yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya. Agar perusahaan terus bertahan, perusahaan-perusahaan harus dengan cepat mengubah strateginya dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor based business) menuju knowledge based business (bisnis bedasarkan pengetahuan) sehingga karakteristik utama perusahaannya menjadi perusahaan berbasis ilmu pengetahuan. Seiring dengan perubahan ekonomi yang berkarakteristik ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dengan penerapan menajemen pengetahuan (knowledge management), kemakmuran suatu perusahaan akan bergantung pada suatu penciptaan transformasi dan kapitalisasi dari pengetahuan itu sendiri (Sawarjuwono, 2003). 1 Pengetahuan penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, meskipun intellectual capital terhitung baru dalam dunia bisnis terutama di Indonesia. Namun saat ini peran intellectual capital sangatlah vital dalam sebuah perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan mulai menyadari akan pentingnya intellectual capital dalam perusahaan mereka untuk menjadikan perusahaan lebih unggul. Intellectual capital 1 Sawarjuwono, Tjiptohadi dan Agustine Prihatin Kadir. 2003. Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuruan dan Pelaporan (Sebuah Librabry Research). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 5, No. 1, 31-51 1

2 dipandang sebagai pengetahuan yang dimana dalam proses pembentukannya, kekayaan dan pengalaman yang dimiliki menjadi aset perusahaan (Stewart, 1997). 2 Pada kenyataannya pembahasan tentang intellectual capital terus berkembang. Salah satu area yang menarik perhatian akademisi maupun praktisi adalah terkait dengan penggunaan intellectual capital sebagai salah satu alat untuk menentukan nilai perusahaan (Edvinson dan Malone, 1997). 3 Pendapat tersebut selaras dengan pendapat (Abidin, 2000) 4 yang menyatakan market value terjadi karena masuknya konsep modal intelektual yang merupakan faktor utama yang dapat meningkatkan nilai suatu perusahaan. Di Indonesia, modal intelektual muncul sejak diterbitkannya PSAK No.19 (Revisi 2010) tentang aset tak berwujud, namun tidak disebutkan secara jelas mengenai modal intelektual. Menurut PSAK No.19 (Revisi 2010) aset tak berwujud didefinisikan sebagai aset non-moneter yang dapat diidentifikasi dan minim wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif (Ikatan Akuntan Indonesia, 2007). 5 Hal ini menimbulkan tantangan tersendiri bagi para akuntan untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengungkapkan modal intelektual tersebut dalam 2 Stewart, T A. 1997. Intellectual Capital: The New Wealth of Organizations. New York: Doubleday. 3 Edvinsson, L. and M. Malone. 1997. Intellectual Capital: Realizing your Company s True Value by Finding its Hidden Brainpower. Harper Collins, New York, NY. 4 Abidin. 2000. Upaya Mengembangan Ukuran-Ukuran Baru. Media Akuntansi. Edisi 7, Thn VIII, pp.46-47 5 Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keungan. Salemba Empat: Jakarta.

3 laporan keuangan (Sawarjono dan Kadir, 2003). 6 Selain itu penelitian mengenai modal intelektual dapat membantu Bapepam dan Ikatan Akuntan Indonesia menciptakan standar yang lebih baik dalam pengungkapan modal intelektual. Dimana aset yang dimiliki oleh perusahaan yang semula dalam bentuk aset tetap kini menjadi aset tak berwujud yakni modal intelektual yang mengandung unsur pemikiran yang dimiliki oleh karyawan (Murti, 2010). 7 Beberapa contoh dari aset tak berwujud yang disebutkan dalam PSAK No.19 (Revisi 2010) antara lain ilmu pengetahuan dan teknologi, desain dan implementasi sistem baru atau proses baru, lisensi, hak kekayaan intelektual, pengetahuan mengenai pasar dan merk dagang, piranti lunak komputer, hak cipta, hak paten, ilmu gambar hidup, daftar pelanggan, hak penguasaan hutan, kuota impor, waralaba, hubungan dengan pemasok atau pelanggan, kesetiaan pelanggan, hak pemasaran, dan pangsa pasar (Pramelasari, 2010). 8 Belkaoui (2003) 9 dan Firer dan Williams (2003) 10 menyatakan praktik akuntansi konservatisme menekankan bahwa investasi perusahaan dalam modal 6 Sawarjuwono, Tjiptohadi dan Agustine Prihatin Kadir, op.cit.,p.1 7 Murti, A.C., 2010. Analisis Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Diponegoro, Semarang. 8 Pramelasari, Yosi Metta. 2010. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Pasar dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Diponegoro, Semarang. 9 Belkaoui, Ahmed Riahi. 2003. Intellectual Capital and Firm Performance of US Multinational Firms: a Study of The Resource-Based and Stakeholder Views. Journal of Intellectual Capital. Vol.4 No.2. pp 215-226 10 Firer, S., and S.M. Williams. 2003. Intellectual Capital and Traditional Measures of corporate performance. Journal of Intellectual Capital. Vol.4 No.3.pp 348-360

4 intelektual yang disajikan dalam laporan keuangan dihasilkan dari peningkatan selisih antara nilai pasar dan nilai buku 11. Jika pasarnya efisien, maka semakin tinggi modal intelektual perusahaan maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan investor akan memberikan nilai yang tinggi pada perusahaan yang memiliki modal intelektual yang lebih besar (Yuniasih et al.,2010) 12. Menurut Holland (2002) 13, informasi keuangan tidak cukup menjadi dasar bagi para investor dalam memberikan penghargaan terhadap perusahaan, kerena lebih didominasi oleh output yang menunjukan kinerja tentang penciptaan nilai. Meskipun demikian, pengakuan aset tidak berwujud dalam sistem akuntansi tidak cukup. Hal ini dikarenakan beberapa unsur dari aset tidak berwujud tidak dapat dimasukkan dalam laporan keuangan karena masalah identifikasi, pengakuan, dan pengukurannya. Salah satu alternatif yang diusulkan adalah dengan memperluas pengungkapan aset tidak berwujud melalui pengungkapan modal intelektual (Sir et al., 2010). 14 Hal inilah yang menjadikan modal intelektual sebagai sumber daya kunci bagi perusahaan untuk menciptakan value added perusahaan dan nantinya akan tercapai keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan yang mampu bersaing dan bertahan dilingkungan tentunya perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif. Maka 11 Wahyu Widarjo, Pengaruh Modal Intelektual dan Pengungkapan Modal Intelektual Pada NIlai Perusahaan, Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XIV ACEH 2011, hal 2 12 Yuniasih, Ni Wayan, Dewa G. Wirama, dan Dewa N. Badera. 2010. Eksplorasi Kinerja Pasar Perusahaan: Kajian Berdasarkan Modal Intelektual. Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto: 13-15 Oktober. 13 Holland, J. 2002. Fund Management, Intellectual Capital, Intangibles and Private Disclosure. Working paper, University of Glasgow, UK. 14 Sir, Jennie, Bambang Subroto, Grahita Chandrarin. 2010. Intellectual Capital dan Abnormal Return Saham (Studi Peristiwa pada Perusahaan Publik di Indonesia). Makalah disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto:13-13 Oktober

5 perusahaan yang mempunyai kinerja intelletual capital yang baik cenderung akan mengungkapkan intellectual capital yang dimiliki oleh perusahaan dengan lebih baik. Semakin tinggi kinerja intellectual capital perusahaan, maka semakin baik tingkat pengungkapannya, karena pengungkapan mengenai intellectual capital dapat menigkatkan kepercayaan para stakeholder terhadap perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan dan pengelolaan intellectual capital yang baik, maka kinerja perusahaan akan semakin meningkat dan hal ini akan menambah nilai bagi perusahaan tersebut. Modal intelektual sangat diperlukan dalam pengembangan ekonomi kreatif melalui perkembangan industri-industri kreatif di tanah air. Untuk mengembangkan ekonomi kreatif diperlukan kolaborasi antara berbagai aktor yang berperan dalam industri kreatif, yaitu cendekiawan (kaum intelektual), dunia usaha dan pemerintah. 15 Secara kualitatif, perkembangan ekonomi kreatif yang terjadi terlihat dari bermunculannya desainer berkelas internasional, beragamnya seniman, arsitek, artis panggung, musisi, produser atau sutradara bertaraf internasional, serta berkembangnya jenis profesi kreatif baru. Ekonomi kreatif merupakan pengembangan ekonomi berdasarkan pada ketrampilan, kreativitas dan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis, sehingga menitikberatkan pada pengembangan ide dalam menghasilkan nilai tambahnya, kreatifitas tersebut bersumber dari pemanfaatan kreativitas, ketrampilan serta bakat 15 Jurnal Kajian Lemhanmas RI, Edisi 14, Desember 2012

6 individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu. Industri kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian, berbagai pihak berpendapat bahwa kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama dan bahwa industri abad kedua puluh satu akan tergantung pada produksi pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi. Sub sektor yang merupakan industri berbasis kreativitas di Indonesia berdasarkan pemetaan industri kreatif yang telah dilakukan oleh Departemen Perdagangan RI adalah periklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, fesyen, video film dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan radio, riset dan pengembangan, serta kuliner. 16 Berikut ini contoh gambar 1.1 kinerja perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kreatif yang dilihat dari return on asset mereka dalam 5 (lima) tahun terakhir. 16 http://id.wikipedia.org/wiki/industri_kreatif visited on 16th December 2013.

7 Gambar 1.1 Kinerja Perusahaan Tahun 2008, 2009, 2010, 2011, 2012 pada Perusahaan Industri Kreatif dilihat dari ukuran ROA Dari gambar 1.1 maka akan terlihat pada tahun 2011 hampir semua perusahaan mengalami kenaikan kinerja perusahaannya, tetapi ditahun 2012 rata-rata mengalami penurunan kinerja perusahaan. Hal ini diakui oleh SCMA (Surya Citra Media, Tbk) bahwa persaingan dibidang industri kreatif semakin ketat dikarenakan semakin banyaknya ide-ide kreatifitas baru yang bermunculan dari kompetitor lain dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk mengoptimalkan aset terutama dalam aset sumber daya manusia yang dimiliki. 17 Sedangkan MNCN (Media Nusantara Citra, Tbk) berada pada posisi mempertahankan kinerja perusahaannya tetap naik dan stabil, karena mereka bisa mengatur sumber daya manusianya dan aset yang dimilikinya dengan baik, dan ini hal terpenting dalam 17 Exciting Future, Surya Citra Media Annual Report 2012, 25.

8 industri kreatif. Grafik pada gambar 1.2 berikut ini, yang menggambarkan nilai perusahaan yang diukur dari annual return perusahaan industri kreatif dalam 5 (lima) tahun terakhir. Gambar 1.2 Nilai Perusahaan Tahun 2008, 2009, 2010, 2011, 2012 pada Perusahaan Industri Kreatif dilihat dari ukuran Annual Return Penelitian mengenai pengaruh intellectual capital terhadap kinerja perusahaan di Indonesia juga telah dilakukan. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ulum et al., (2008) 18 berhasil membuktikan bahwa IC (VAIC TM ) berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan, IC (VAIC TM ) berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan dan ROGIC (rate of growth of intellectual capital) tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan. 18 Ulum, Ihyaul, Imam Ghozali & Anis Chairi. 2008. Intellectual Capital dan Kinerja Perusahaan: Suatu Analisis dengan Pendekatan Partial Least Squares. Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak: 23-24 Juli

9 Sedangkan penelitiann Kuryanto (2008) 19 menunjukkan hasil yang berbanding terbalik, yaitu tidak ada pengaruh positif antara IC dengan kinerja keuangan perusahaan. IC juga tidak berhubungan dengan kinerja perusahaan masa depan. Sulitnya mengukur intellectual capital secara langsung tersebut, kemudian Pulic (1998) 20 mengusulkan pengakuan secara tidak langsung terhadap intellectual capital dengan suatu ukuran untuk menilai efisiensi dari nilai tambah sebagai hasil dari kemampuan intelektual perusahaan (Value Added Intellectual Coefficient - VAIC TM ). Konsep nilai tambah adalah indikator objektif secara keseluruhan dari kesuksesan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai dengan memasukkan investasi sumber daya termasuk gaji dan bunga untuk aset keuangan, deviden, pajak serta biaya research and development. Penelitian lainnya mengenai pengungkapan modal intelektual ini dilakukan oleh Widarjo (2011) 21 pada pengaruh dan pengungkapan modal intelektual terhadap nilai perusahaan, menyimpulkan bahwa modal intelektual yang diukur dengan VAIC TM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan, pengungkapan modal intelektual berpengaruh positip terhadap nilai perusahaan, 19 Kuryanto, Benny & Muchamad Syafrudin. 2008. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Perusahaan. Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak: 23-24 Juli 20 Pulic, A. 1998. Measuring the Performance of Intellectual Potential in Knowledge economy. Paper presented at the 2 nd McMaster Word Congress on Measuring and Managing Intellectual Capiital by the Austrian Team for Intellectual Potential. 21 Widarjo, Wahyu. 2011. Pengaruh Modal Intelektual dan Pengungkapan Modal Intelektual pada Nilai Perusahaan yang melakukan Initial Public Offering. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 8 No.2

10 semakin tinggi pengungkapan modal intelektual maka semakin tinggi nilai perusahaan. Penelitian ini penting karena pertama, beberapa penelitian yang telah dilakukan ternyata menunjukkan hasil yang berbeda mengenai pengaruh modal intelektual terhadap nilai pasar perusahaan dan kinerja perusahaan. Kedua pada era knowledge based business, pengetahuan dan teknologi memegang peranan penting, perbedaan perkembangan dan penggunaan teknologi mungkin dapat mengakibatkan perbedaan dalam implikasi dan penggunaan modal intelektual. Ketiga hasil kontradiktif tersebut, maka menarik untuk dikaji ulang dengan melakukan penelitian mengenai modal intelektual. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini mengambil judul PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI KREATIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis dapat mengidentifikasikan masalah yang terjadi, antara lain: a. Pengakuan aset tidak berwujud dalam sistem akuntansi tidak dilakukan secara disclosure (pengungkapan). Hal ini dikarenakan beberapa unsur dari aset tidak berwujud tidak dapat dimasukkan dalam laporan keuangan karena masalah

11 identifikasi, pengakuan, dan pengukurannya. Alternatif yang diusulkan adalah dengan memperluas pengungkapan aset tidak berwujud melalui pengungkapan modal intelektual; b. Area yang menjadi perhatian semua akademisi dan praktisi adalah manfaat dari IC sebagai alat untuk menentukan nilai perusahaan dan tantangan bagi para akuntan untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengungkapkan modal intelektual tersebut dalam laporan keuangan, peran intellectual capital sangatlah vital dalam sebuah perusahaan. c. Persaingan industri kreatif yang sangat cepat dan ketat yang dikarenakan tuntutan akan kreatifitas yang tinggi. 2. Pembatasan Masalah Karena luasnya ruang lingkup yang ada terhadap pengungkapan dan pengaruh modal intelektual terhadap nilai dan kinerja perusahaan, maka pembahasan akan dibatasi terhadap industri kreatif yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan dalam penelitian ini adalah dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012, data yang digunakan hanya terbatas pada data sekunder yang disajikan dalam laporan tahunan yang dipublikasikan oleh perusahaan. Kinerja keuangan dan ukuran nilai perusahaan yang digunakan adalah Return of Assets (ROA), dan Annual Stock Return (ASR)

12 Peneliti menggunakan data-data tersebut karena dianggap bahwa data dalam Bursa Efek Indonesia telah mewakili secara mayoritas terhadap perusahaanperusahaan besar di Indonesia. C. Rumusan Masalah Penelitian modal intelektual selain mengubungkan modal intelektual dengan kinerja keuangan juga menguhungkan modal intelektual dengan nilai perusahaan. Efisiensi penciptaan nilai dari aset berwujud dan aset tidak berwujud yang dimiliki perusahaan berdasarkan metode VAIC yang dikembangkan oleh Pulic (1998), yaitu kemampuan perusahaan menciptakan nilai tambah atau Value Added (VA). Sehingga efisiensi merupakan kemampuan untuk menciptakan nilai tambah dari pengelolaan komponen moodal intelektual yang baik melalui metode VAIC. Berdasarkan uraian dan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka masalah penelitian ini selanjutnya dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengungkapan modal intelektual pada perusahaan industri kreatif di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah pengaruh VAIC terhadap ROA? 3. Apakah ROA mempengaruhi ASR? 4. Apakah VAIC mempengaruhi ASR?

13 D. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang: 1. Pengungkapan modal intelektual yang lebih luas dapat mempengaruhi nilai sebuah perusahaan serta pengaruh modal intelektual terhadap kinerja perusahaan yang akan menentukan nilai sebuah perusahaan dimata investor. 2. Mengkaji pengaruh VAIC terhadap ROA 3. Mengkaji pengaruh ROA terhadap ASR 4. Mengkaji pengaruh VAIC terhadap ASR E. Kegunaan Penelitian Sedangkan kegunaan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang modal intelektual dan pengaruhnya terhadap kinerja dan nilai sebuah perusahaan pada sektor industri kreatif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagi Akademsi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan memperluas pengetahuan khususnya mengenai modal intelektual dan pengaruhnya dalam dunia bisnis dalam era globalisasi saat ini.

14 3. Bagi Pihak Eksternal Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menilai dan mengungkapkan modal intelektual serta dapat memberikan masukan yang berarti bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan nilai perusahaannya, melalui pengelolaan modal intelektualnya agar terus dapat bersaing dipasar global. F. Sistematika Penulisan Sistematika ini disajikan dengan maksud untuk memberikan gambaran secara umum mengenai sususan dan isi dari tulisan ini yang akan dibuat dengan rincian sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis menerangkan mengenai latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian. BAB II : LANDASAN TEORITIS Bab ini berisi teori-teori yang membahas masalah yang diangkat dalam penelitian ini dan penelitian terdahulu yang mendukung perumusan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini penulis menerangkan mengenai rancangan penelitian, tempat dan waktu, objek penelitian, jenis dan

15 sumber data, teknik pengumpulan data, variable penelitian, instrument penelitian dan analisis data. BAB IV : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian yaitu beberapa perusahaan yang bergerak dalam industri kreatif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2007 2012 BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini merinci seluruh proses penelitian dan hasilnya. Hasil pengolahan data akan dianalisis untuk mendapatkan hasil yang nantinya akan disimpulkan. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, keterbatasan penelitian serta saran bagi penelitian sejenis berikutnya, dan juga implikasi penelitian ini yang diharapkan dapat berguna bagi semua pihak.