DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 2018

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) MELALUI PENYEDIA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG

LAMPIRAN A. STRUKTUR ORGANISASI

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemeliharaan

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan :

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

MONITORING PENGADAAN BARANG/JASA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat.

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

No NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) KELUARAN KEGIATAN VOLUME KET

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

V. Paket Pekerjaan dan Jadwal Pelaksanaan :

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor. pembangunan suatu negara (Maharani dan Sri, 2014).

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK

REALISASI PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MELALUI PENYEDIA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015

PENEMPATAN TENAGA KERJA. A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi

PENEMPATAN TENAGA KERJA

Lampiran 1. IDENTIFIKASI PROGRAM/KEGIATAN KETERKAITANNYA DENGAN ISU-ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

TABEL 2.1. ESTIMASI KETERSEDIAAN PANGAN JAWA TENGAH 2013 ASEM _2012

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

GUBERNUR JAWA TENGAH,

IV. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Tahun Anggaran 2016 :

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

EVALUASI DAERAH PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENARGETAN BERBASIS WILAYAH

KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

PROGRAM KERJA TAHUN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI JAWA TENGAH. Data Agregat per K b t /K t

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA

Lampiran 1. Data Penelitian No Kabupaten Y X1 X2 X3 1 Kab. Cilacap Kab. Banyumas Kab.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sektor industri mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi

LUAS TANAM, LUAS PANEN DAN PREDIKSI PANEN PADI TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI JAWA TENGAH

REKAPITULASI PESERTA PAMERAN SOROPADAN AGRO EXPO 2017 TANGGAL JULI 2017

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DERAH

GUBERNURJAWATENGAH. PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG

VIII. Target Fisik Kegiatan yang Dilaksanakan :

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2016 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan seluruh kegiatan dengan dukungan masyarakat yang. berperan di berbagai sektor yang bertujuan untuk meratakan serta

Keadaan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah April 2015

RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN APBN TA Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Surakarta, Oktober 2015

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan

GUBERNUR JAWA TENGAH

RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. keadilan sejahtera, mandiri maju dan kokoh kekuatan moral dan etikanya.

BAB I PENDAHULUAN. World Bank dalam Whisnu, 2004), salah satu sebab terjadinya kemiskinan

GUBERNUR JAWA TENGAH

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH. Tahun 2017

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan

BOKS PERKEMBANGAN KINERJA BPR MERGER DI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan penting di dunia. Menurut Rachmat dan Sri (2009) sejak tahun

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

PROGRAM DAN KEGIATAN SUBID ANALISA AKSES DAN HARGA PANGAN TA BADAN KETAHANAN PANGAN PROV. JATENG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

IR. SUGIONO, MP. Lahir : JAKARTA, 13 Oktober 1961

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN KENDAL. 0 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Kendal

Daya Mineral yang telah diupayakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada periode sebelumnya.

Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan ke arah desentralisasi. Salinas dan Sole-Olle (2009)

I. PENDAHULUAN. bertujuan untuk mencapai social welfare (kemakmuran bersama) serta

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah,

PROGRAM KB NASIONAL BAGI MHS KKN UNDIP

Transkripsi:

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

PROGRAM DAN KEGIATAN Penyelenggaraan urusan Energi dan Sumber Daya Mineral dalam rangka mewujudkan desa mandiri/berdikari melalui kedaulatan energi, diarahkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan, pengelolaan dan upaya konservasi energi dan sumber daya mineral di Jawa Tengah. Implementasi pembangunan Energi dan Sumber Daya Mineral dilaksanakan melalui program : 1. Peningkatan SDM Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral 2. Pengembangan Pertambangan dan Air Tanah 3. Pengembangan Ketenagalistrikan dan Migas 4. Pengembangan Mitigasi Bencana Alam dan Geologi 5. Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi.

CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM URUSAN ESDM No Indikator Target RPJMD -2018 I Target Tahun 2014 Realisasi Capaian Indikator Tahun PROGRAM PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG ESDM Tahun 2014 Keterangan 1. Jumlah masyarakat yang mendapatkan pengetahuan tentang Teknik Penambangan yang Benar dan Ramah Lingkungan 2. Jumlah dokumen perencanaan bidang ESDM II PROGRAM PENGEMBANGAN PERTAMBANGAN DAN AIR TANAH - 125 orang 150 orang 125 orang Capaian sesuai target, namun jumlah peserta lebih kecil dibandingkan tahun - 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen Capaian sesuai target, sama dibandingkan tahun 3. Persentase luasan pertambangan tanpa ijin yang ditertibkan 4. Persentase kajian cekungan air tanah 87% 86% 86% 86,5% Capaian melebihi target, meningkat dibandingkan tahun 89,47% 63,16% 52,63% 63,16% Capaian sesuai target, meningkat dibandingkan tahun

No Indikator Target RPJMD -2018 III Target Tahun 2014 Realisasi Capaian Indikator Tahun PROGRAM PENGEMBANGAN KETENAGALISTRIKAN DAN MIGAS Tahun 2014 Keterangan 5. Rasio Elektrifikasi 92,12% 82% 82,12% 88,37% Capaian melebihi target, meningkat dibandingkan tahun IV PROGRAM PENGEMBANGAN MITIGASI BENCANA ALAM DAN GEOLOGI 6. Persentase Mitigasi bencana alam geologi V 23,87% 15,51% 11,60% 15,51% Capaian sesuai target, meningkat dibandingkan tahun PROGRAM PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI 7. Persentase pemanfaatan EBT terhadap total konsumsi energi 10,20% 6,92% 6,10% 7,01% Capaian melebihi target, meningkat dibandingkan tahun

CAPAIAN KEGIATAN URUSAN ESDM 1. Program Peningkatan SDM Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral Alokasi anggaran Rp. 1.000.000.000,00 dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan adalah 96,60%. Hasil capaian : 1) Terselenggaranya bintek Good Mining Practice bagi 125 orang. 2) Jumlah usulan kegiatan dari kabupaten/kota sebanyak 247 kegiatan; Terlaksananya 12 kali rakor pengendalian internal; Terlaksananya 1 kali rakor perencanaan internal; dan Terlaksananya 1 kali sosialisasi advokasi dan fasilitasi PUG bidang ESDM

2. Program Pengembangan Pertambangan dan Air Tanah Alokasi anggaran Rp.12.000.000.000,00 dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan adalah 97,57%. Hasil capaian antara lain : 1) Pemberian 5 unit bantuan alat pengolahan bahan tambang di Kab. Klaten, Wonogiri, Kebumen, Sukoharjo, Banjarnegara. 2) Terbangunnya 12 unit sumur bor di Kab. Grobogan, Pati, Temanggung, Banyumas, Purbalingga, Boyolali, Sragen, Jepara, Banjarnegara, Kudus, Wonogiri dan Kota Semarang. 3) Pembangunan 34 unit sumur gali di Kab. Grobogan dan Pati. 4) Pembangunan 30 unit sumur pasak di Kab. Banyumas, Purbalingga, Sragen, Jepara, Brebes, Klaten.

3. Program Pengembangan Ketenagalistrikan dan Migas Alokasi anggaran Rp.13.940.255.000,00 dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan adalah 97,79%. Hasil capaian antara lain : 1) Terbangunnya jaringan listrik pedesaan sepanjang 17,783 kms di Kab. Banjarnegara, Banyumas, Wonosobo, Rembang, Kudus, Pemalang, Kebumen dan Sragen. 2) Terbangunnya 2.166 unit PJU pedesaan di Kab. Blora, Semarang, Kendal, Kota Semarang dan Kota Salatiga. 3) Terlaksananya bantuan sambungan listrik sebanyak 100 unit di Kabupaten Banyumas dan Banjarnegara. 4) Pengawasan administrasi dan teknis ijin usaha migas pada 372 obyek. 5) Pengawasan manajemen dan operasional listrik pedesaan dan captive power pada 242 obyek

4. Program Pengembangan Mitigasi Bencana Alam dan Geologi Alokasi anggaran Rp. 2.950.000.000,00 dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan adalah 97,98%. Hasil capaian antara lain : 1) Pemasangan 14 alat pantau gerakan tanah di Kabupaten Wonogiri, Magelang, Boyolali, Banjarnegara, Cilacap, Pekalongan, Pemalang dan Brebes. 2) Tersusunnya dokumen pemetaan geologi detail di Kab. Pekalongan dan Pemalang. 3) Pemantauan daerah rawan gerakan tanah dan terlaksananya sosialisasi mitigasi bencana alam geologi yang diikuti oleh 1.000 orang di 20 lokasi. 4) Tersusunnya dokumen kajian evaluasi gerakan tanah pada jalur utama Kabupaten Banyumas-Brebes dan jalur alternatif Kabupaten Purworejo-Wonosobo

5. Program Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Alokasi anggaran Rp.15.592.893.000,00 dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan adalah 95,46%. Hasil capaian antara lain : 1) Pemasangan 204 unit PLTS SHS di Kab. Banyumas, Banjarnegara dan Kebumen. 2) Pemasangan 237 unit PLTS PJU di Kab. Temanggung, Blora, Semarang, Jepara dan Cilacap. 3) Pembangunan demplot pemanfaatan gas rawa sebanyak 2 unit di Kab. Cilacap dan Semarang. 4) Pembangunan 10 unit demplot biogas di Kab. Sukoharjo, Grobogan, Temanggung, Jepara dan Demak. 5) Pembangunan 1 unit PLTMH di Kab. Pekalongan dan 1 unit di Kab. Banyumas serta terlaksananya revitalisasi 1 unit PLTMH di Kab. Pekalongan. 6) Penyusunan dokumen DED PLTMH di Kab. Banyumas dan Kebumen

PERMASALAHAN, SOLUSI DAN PELUANG 1. Permasalahan Pendataan dan penertiban PETI selalu berubah-ubah setiap waktu karena PETI mempunyai karakteristik yang berpindah pindah dan sporadis sehingga data selalu dinamis. Terjadinya degradasi air tanah baik kuantitas maupun kualitas. Kurangnya kesadaran masyarakat akan keamanan pembangunan jarlisdes yang memerlukan penebangan pohon dan masalah penempatan tiang listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Dieng sejak Mei tidak beroperasi karena mengalami kerusakan pada pembangkit sehingga mempengaruhi capaian pemanfaatan EBT. Belum adanya regulasi/insentif terutama terkait dengan Bahan Bakar Nabati untuk percepatan dalam pengembangan EBT. Masih banyaknya kejadian penyimpangan pada distribusi BBM bersubsidi.

PERMASALAHAN, SOLUSI DAN PELUANG 2. Solusi Meningkatkan pengawasan PETI dengan membentuk Tim Terpadu Pengawasan Pertambangan yang melibatkan instansi terkait. Pengendalian pemanfaatan air tanah dengan mengatur debit pengambilan air tanah serta memantau kualitas air tanah. Sosialisasi dan pendekatan persuasif kepada masyarakat. Mendorong pemanfaatan EBT dari biogas dan biomas, pembangkit listrik tenaga mikro hidro dan surya serta pemanfaatan gas rawa. Penerbitan regulasi/insentif untuk percepatan pengembangan EBT. Meningkatkan pengawasan BBM Bersubsidi dengan membentuk Tim Terpadu Pengawasan BBM Bersubsidi yang melibatkan instansi terkait.

PERMASALAHAN, SOLUSI DAN PELUANG 3. Peluang Adanya kebijakan provinsi dan pusat yang berpihak kepada masyarakat sekitar. Permintaan dan tingkat kebutuhan terhadap hasil sumberdaya ESDM untuk pembangunan infrastruktur. Meningkatnya minat investor dan dukungan Internasional untuk pengembangan bidang energi baru terbarukan yang berkelanjutan.

TARGET INDIKATOR PROGRAM URUSAN ESDM TAHUN 2015 No Indikator Kinerja Target RPJMD -2018 I Capaian Tahun 2014 PROGRAM PENGEMBANGAN PERTAMBANGAN DAN AIR TANAH Target Tahun 2015 1. Persentase luasan pertambangan tanpa ijin yang ditertibkan 87% 86,5% 86% 2. Persentase kajian cekungan air tanah 89,47% 63,16% 68,42% II PROGRAM PENGEMBANGAN KETENAGALISTRIKAN DAN MIGAS 3. Rasio Elektrifikasi 92,12% 88,37% 87,42% III PROGRAM PENGEMBANGAN MITIGASI BENCANA ALAM DAN GEOLOGI 4. Persentase Mitigasi bencana alam geologi IV 23,87% 15,51% 17,47% PROGRAM PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI 5. Persentase pemanfaatan EBT terhadap total konsumsi energi 10,2% 7,01% 7,74%

TARGET KEGIATAN URUSAN ESDM TAHUN 2015 1. Bantuan 9 unit alat pengolah bahan tambang di Kab. Banjarnegara, Magelang, Rembang, Pati, Kebumen, Karanganyar dan Wonogiri. 2. Pembangunan 6 unit sumur bor di Kab. Grobogan, Demak, Boyolali, Temanggung, Pekalongan dan Magelang. 3. Pembuatan 68 unit sumur gali di Kab. Blora dan Grobogan. 4. Pembuatan 30 unit sumur pasak di Kab. Brebes, Sragen, Pati, Purbalingga, Klaten dan Kendal. 5. Pembangunan jaringan listrik pedesaan sepanjang 18 kms di Kab. Banjarnegara, Blora, Brebes, Kebumen, Wonosobo, Wonogiri dan Magelang. 6. Bantuan sambungan listrik sebanyak 1000 unit untuk 1000 KK di Kab. Rembang, Blora, Grobogan, Jepara, Purworejo, Kebumen, Temanggung, Wonosobo, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Pemalang, Tegal, Pekalongan, Wonogiri dan Sragen.

TARGET KEGIATAN URUSAN ESDM TAHUN 2015 7. Pemasangan 10 unit alat pantau gerakan tanah di Kab. Banyumas, Cilacap dan Purbalingga. 8. Pembangunan 103 unit PLTS SHS di Kab. Banjarnegara dan Kebumen. 9. Pembangunan 343 unit PLTS PJU di Kab. Temanggung, Boyolali, Banyumas, Blora dan Jepara 10. Pembangunan 1 unit demplot pemanfaatan gas rawa di Kab. Banjarnegara 11. Pembangunan 16 unit demplot biogas di Kab. Sragen, Boyolali, Semarang, Pekalongan, Blora, Rembang, Wonogiri, Kebumen, dan Grobogan. 12. Pembangunan 2 unit demplot pengolahan biofuel di Kab. Cilacap dan Blora. 13. Pembangunan 1 unit demplot pengolahan sampah (biomassa) di Kab. Banjarnegara. 14. Pembangunan 1 unit PLTMH di Kab. Banyumas bagi 60 KK. 15. Revitalisasi 1 unit PLTMH di Kab. Pekalongan. 16. Penyusunan DED PLTMH di Kab. Purbalingga dan Banyumas.