ANALISIS TEGANGAN JATUH SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK KABUPATEN PELALAWAN DENGAN MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TEGANGAN JATUH SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK KABUPATEN PELALAWAN DENGAN MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

ANALISIS JATUH TEGANGAN GENERATOR BIOMAS DAN BIOGAS PADA PENGEMBANGAN JARINGAN LISTRIK DI KABUPATEN PELELAWAN

REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN 20 KV PADA FEEDER PANDEAN LAMPER 5 RAYON SEMARANG TIMUR

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI

ANALISIS KEBUTUHAN GARDU INDUK UNTUK PERBAIKAN SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN ARUS HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH PT RUM

Oleh: Erhaneli (1), Ramadonal (2) (1) Dosen Jurusan Teknik Elektro (2) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

ANALISA PERBAIKAN SUSUT TEKNIS DAN SUSUT TEGANGAN PADA PENYULANG KLS 06 DI GI KALISARI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7.5.0

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

Perencanaan Kebutuhan Distribusi Sekunder Perumahan RSS Manulai II

Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tri Fani, 2014 Studi Pengaturan Tegangan Pada Sistem Distribusi 20 KV Menggunakan ETAP 7.0

Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN

EVALUASI SETTING RELAY PROTEKSI DAN DROP VOLTAGE PADA GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 7.5

STUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO)

Jurnal Media Elektro Vol. V No. 2 ISSN: ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG

ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN DENGAN SOFTWARE ETAP 7.0.0

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRAFO 1 GI SRONDOL TERHADAP RUGI-RUGI AKIBAT ARUS NETRAL DAN SUHU TRAFO MENGGUNAKAN ETAP

Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

METODE PENDEKATAN UNTUK MEREKONFIGURASI PANJANG MAKSIMAL PADA PENYULANG TAMBAK LOROK 04 DAN KALISARI 02 DI UPJ SEMARANG TENGAH

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

EVALUASI RUGI-RUGI JARINGAN YANG DILAYANI OLEH JARINGAN PLTS TERPUSAT SIDING

Analisis Rugi Daya Pada Jaringan Distribusi Penyulang Barata Jaya Area Surabaya Selatan Menggunakan Software Etap 12.6

PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PADA SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20KV

Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy

ANALISIS KOORDINASI RELE PENGAMAN FEEDER WBO04 SISTEM KELISTRIKAN PT. PLN (PERSERO) RAYON WONOSOBO

PENENTUAN TARGET INDEKS KEANDALAN, DROP TEGANGAN, DAN RUGI DAYA PADA FEEDER SRL07 GI SRONDOL MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

KOKO SURYONO D

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA DALAM RANGKA MENEKAN BIAYA OPERASIONAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV

PERHITUNGAN DAN ANALISIS KESEIMBANGAN BEBAN PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP RUGI-RUGI DAYA (STUDI KASUS PADA PT.

Analisa Dampak Pemecahan Beban Feeder Tiku Terhadap Susut Teknis Jaringan Tegangan Menengah

DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK...

PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI KOTA PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN PEMASANGAN GARDU SISIP P117

ANALISIS PERBAIKAN DROP VOLTAGE

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery

PERBAIKAN LOSSES DAN DROP TEGANGAN PWI 9 DENGAN PELIMPAHAN BEBAN KE PENYULANG BARU PWI 11 DI PT PLN (PERSERO) AREA SEMARANG

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. Parlindungan Doloksaribu.

PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA FEEDER B KB 31P SETIABUDI JAKARTA DENGAN METODE PECAH BEBAN

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. PARLINDUNGAN DOLOKSARIBU

BAB III METODE PENELITIAN

Panduan Praktikum Sistem Tenaga Listrik TE UMY

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

ANALISA JATUH TEGANGAN DAN PENANGANAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV RAYON PALUR PT. PLN (PERSERO) MENGGUNAKAN ETAP 12.6

Jurnal Teknik Elektro ISSN

Analisis Aliran Daya Pada Sistem Distribusi Radial 20KV PT. PLN (Persero) Ranting Rasau Jaya

Dosen Pembimbing II. Ir. Sjamsjul Anam, MT

ANALISIS TEGANGAN JATUH PADA JARINGAN DISTRIBUSI RADIAL TEGANGAN RENDAH oleh : Fitrizawati ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci : Perumahan Nuansa Kori Jimbaran, drop tegangan, JTR. vii

atau pengaman pada pelanggan.

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

ABSTRAK. Kata Kunci : Jaringan tegangan rendah, Rugi rugi energi, Konektor Tap, Konektor Pres.

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI

ANALISA KEDIP TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV AKIBAT HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG PEDAN 1 KLATEN

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

ANALISIS KINERJA TRANSFORMATOR BANK PADA JARINGAN DISTRIBUSI GUNA MENGURANGI SUSUT TEKNIS ENERGI LISTRIK

REKONFIGURASI SISTEM DISTRIBUSI 20 KV GARDU INDUK TELUK LEMBU DAN PLTMG LANGGAM POWER UNTUK MENGURANGI RUGI DAYA DAN DROP TEGANGAN

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

: Distributed Generation, Voltage Profile, Power Losses, Load Flow Analysis, EDSA 2000

Agung Warsito, Bambang Winardi, and Dinda Hapsari Kusumastuti

Analisa Drop Tegangan PT PLN (Persero) Rayon Lubuk Sikaping Setelah Penambahan PLTM Guntung Oleh:

ANALISA ALTERNATIF PERBAIKAN UNTUK MENGATASI DROP TEGANGAN PADA FEEDER KOTA 20 KV DI ROKAN HULU

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Perbaikan Tegangan Sisi Sekunder Transformator Daya 150/20KV di Gardu Induk Ungaran

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM...

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN

KOORDINASI RELAY ARUS LEBIH DAN RECLOSER PADA TRAFO 60 MVA GARDU INDUK PANDEAN LAMPER SEMARANG DENGAN SIMULASI ETAP

ANALISA KONEKSI PLTA WONOGIRI PADA SISTEM GI WONOGIRI JTM 20 KV DENGAN SOFTWARE ETAP 7.0.

BAB II LANDASAN TEORI

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peran penting karena berhubungan langsung dengan

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER GARDU DISTRIBUSI DS 0587 DI PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI BALI RAYON DENPASAR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

47 JURNAL MATRIX, VOL. 7, NO. 2, JULI 1971

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapun perangkat tersebut yaitu: laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.

OPTIMALISASI KUALITAS TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK PELANGGAN PLN BERDASAR PADA WINDING RATIO

AKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN LOSSES PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

REKONFIGURASI JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR) UNTUK MEMPERBAIKI DROP TEGANGAN DI DAERAH BANJAR TULANGNYUH KLUNGKUNG

MEMPERBAIKI PROFIL TEGANGAN DI SISTEM DISTRIBUSI PRIMER DENGAN KAPASITOR SHUNT. Abstrak

SIMULASI PENGEMBANGAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN PERTUMBUHAN BEBAN MENGGUNAKAN MODEL DKL 3,2 DAN SOFTWARE

Transkripsi:

ANALISIS TEGANGAN JATUH SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK KABUPATEN PELALAWAN DENGAN MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0 Andang Purnomo Putro *), Karnoto, and Bambang Winardi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia *) Email : andank_caem@yahoo.co.id Abstrak Salah satu permasalahan dalam penyaluran daya listrik adalah besarnya tegangan jatuh di jaringan distribusi listrik. Hal ini biasanya dikarenakan oleh jarak pembangkit ke titik beban yang sangat jauh. Semakin besar tegangan jatuh yang terjadi pada sistem distribusi listrik maka kualitas energi listrik yang dikirimkan semakin buruk. Sistem distribusi listrik di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau memiliki jaringan radial dengan jarak distribusi yang mencapai 200 kms. Berdasarkan simulasi ETAP 7.5.0 tegangan jatuh terbesar di jaringan tegangan menengah mencapai 41% dan di jaringan tegangan rendah 30%. Sebagai upaya untuk meminimalisir tegangan jatuh di sistem distribusi, pada analisis tugas akhir ini dilakukan rekonduktor dan pemasangan kapasitor bank. Dengan menggunakan ETAP 7.5.0 hasil tegangan jatuh dengan rekonduktor menjadi 40,05% sedangkan dengan kapasitor bank menjadi 35%. Setelah pemasangan kapasitor bank, tap transformator terendah dilakukan untuk mengatasi pengunaan AVR di jaringan tegangan rendah. Hasilnya untuk Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pangkalan, dan bunut penggunaan AVR tegangan rendah dapat diatasi. Selain menggunakan perhitungan simulasi ETAP 7.5.0 dilakukan pula perhitungan manual yang hasilnya mendekati dengan hasil simulasi. Untuk jenis dimensi konduktor yang dipakai pada jaringan tegangan menengah sudah sesuai dengan kebutuhan. Kata kunci : Jatuh Tegangan, ETAP 7.5.0, Sistem Distribusi, Rekonduktor, Kapasitor Bank Abstract Drop voltage is the one of problem in delectrical distribution system. It is usually caused by the long distance between electrical power station to the load. Quality of electrical power system become worse as the drop voltage in distribution increased. Electrical distribution system in Pelalawan, Province of Riau has radial system with the longest distance reach 200 kms. Based on ETAP 7.5.0 simulation, drop voltage in electrical distribution of Pelalawan at midle voltage is 41% and at low voltage is 30%. Analysis of reconductor and instalation of capacitor bank were conclude in this final project report to reduce drop voltage in Pelalawan s electrical distribution system. The result of analysis based on ETAP 7.5.0 showed that the drop voltage in Pelalawan s electrical distribution system decreaced to 35%. To revise the using of low voltage AVR, the lowest value of tap transformers is done after instalation of Capacitor Bank. The result show that the using of low voltage AVR in District of Pangkalan Kerinci, Pangkalan, and can be overcome. The Manual analytisis also showed the close value of drop voltage to the simulation of ETAP 7.5.0. Reconducting by selection dimention of conductor was carried out according to technical requirement. Keywords : Drop Voltage, ETAP 7.5.0, Distribution System, Reconductor, Capacitor Bank 1. Pendahuluan Saat ini kebutuhanan masyarakat terhadap listrik sangat tinggi, karena hampir semua aktivitas masyarakat membutuhkan listrik. Dari kegiatan dapur sampai kegiatan rekreasi (menonton tayangan televisi). Bagi kalangan industri/ pelaku dunia usaha, kualitas energi listrik sangat penting, bahkan telah menjadi salah satu faktor produksi yang utama. Kabupaten Pelalawan sendiri terdiri dari 12 Kecamatan, 121 Desa/Kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 339.340 jiwa. [17] Kondisi kelistrikan di Kabupaten Pelalawan pada saat ini 1

mencapai 18,3 MW yang melayani sekitar 34.260 rumah tangga dengan jarak distribusi mencapai 200 km dari pusat pembangkit. [17] Melihat jarak dari pembangkit ke pelanggan yang terlalu jauh, maka dikhawatirkan akan terjadi tegangan jatuh yang hebat pada jaringan distribusi. Jatuh tegangan ialah dimana suatu kondisi jumlah tegangan yang disalurkan tidak sama dengan tegangan yang diterima persis penerimanya. Terjadinya jatuh tegangan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain jauhnya daerah peyaluran tenaga listrik dari sumber atau suplai, ketidak seimbangan beban,umur peralatan, diameter penghantar dan lainlain. [4] Jatuh tegangan tidak bisa dihilangkan, tetapi hanya bisa diminimalkan (direduksi). Loss situation di dalam jaringan distribusi tenaga listrik adalah suatu kondisi atau keadaan dimana suatu sistem distribusi di dalam pendistribusian tenaga listriknya jauh tegangan yang besar. Jarak gardu ke konsumen terlalu jauh, penampang kabel terlalu kecil, dan titik sambung merupakan penyebab susut teknis. [4] Keadaan tersebut kalau dibiarkan terus menerus maka akan menyebabkan terjadinya penurunan keandalan system tenaga listrik dan kualitas energi listrik yang disalurkan serta menyebabkan kerusakan alat-alat yang bersangkutan. Maksud dan tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah : 1. Menghitung jatuh tegangan jaringan tegangan menegah di Kabupaten Pelalawan. 2. Membandingkan hasil ETAP terhadap perhitungan manual jatuh tegangan pada jaringan tegangan menegah di Kabupaten Pelalawan 3. Menghitung besar tegangan jaringan tegangan rendah di Kabupaten Pelalawan dan Membandingkan dengan keadaan aktualnya. 4. Menghitung tegangan jatuh saat dilakukan rekonduktor dan pemasangan kapasitor bank pada jaringan 5. Mengatasi penggunaan AVR tegangan rendah yang dipakai oleh pelanggan di Kabupaten Pelalawan 2. Metode 2.1 Diagram Alir Dalam pengambilan data, pengolahan data sampai menghasilkan data-data tegangan jatuh di Kabupaten pelalawan dilakukan beberapa proses yang harus dilakukan. Berikut adalah diagram alir dalam pembuatan tugas akhir ini: Gambar 1. Flowchart Pengambilan Data 2.2 Metode Survey Metode survey dan pemetaan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Survey GPS dilakukan dengan menggunakan pengambilan data melalui handheld GPS 2. Sistem pengambilan menggunakan waypoint 3. Menggunakan catatan untuk menjelaskan waypoint 4. Pada saat pengambilan waypoint GPS, pastikan bahwa GPS menerima sinyal secara utuh. 5. Pengambilan data jalan berbentuk garis dengan menggunakan tracking mode. 6. Pengambilan dengan tracking akan mencatat keseluruhan track/line mulai dari titik awal sampai titik akhir. 7. Pastikan bahwa setting pada GPS mencatat /record log track yang sudah diambil, dan pastikan pilihan show on map sehingga saat tracking dilakukan bisa dilihat dalam peta. 8. Hasil survey secara otomatis dapat dimasukkan dalam software ExpertGPS dengan cara diimport menggunakan kabel. 9. Hasil survey dari software ExpertGPS dipindahkan ke dalam AutoCAD dengan fasilitas ekspor untuk diolah.. 2.3 Data Jaringan Listrik Di Pelalawan Sistem kelistrikan di Kabupaten Pelalawan secara umum di suplai oleh beberapa sumber, yaitu PLN, BUMD, dan swadaya. Sumber kelistrikan yang pertama yaitu oleh PLN Rayon Pangkalan Kerinci yang sumber pembangkitnya berasal dari PLTMG Power dengan kapasitas 15 MW dan saat ini masih dalam tahap ekspansi penambahan pembangkit, dan dari PLN Pekanbaru. Excess power 3 MW dari PT Riau Power Energy (RPE), dan PLTD PLN 500 kw yang sekarang masih operasional terdapat di Kelurahan Teluk Meranti Kecamatan Teluk Meranti dan Kecamatan Kuala Kampar yang 2

nantinya akan dimatikan jika seluruh jaringan sudah terbangun. 2.4 Perancangan Software Untuk diagram alir simulasi dengan menggunakan software ETAP 7.5.0 dapat dilhat pada gambar berikut: Simpang Incoming GH Lama Satya Kota Pkl Kerinci 13,4 19,3 19,2 7% Pkl Kerinci 8 19,3 19 8% Pkl Kerinci 5,6 19 18,7 10% Pkl Kerinci 5,98 20 19,9 0,5% Terlihat pada Tabel diatas bahwa besar tegangan jatuh masing-masing feeder berbeda. Hal ini disebabkan oleh besar beban dan panjang jaringan tiap feeder berbeda. Gambar 2 Diagram Alir Simulasi ETAP 3 Hasil dan Analisa 3.1 Tegangan Jatuh Berdasarkan hasil simulasi tegangan jatuh dengan software ETAP diujung-ujung feeder dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Hasil Simulasi ETAP 7.5.0 Feeder Lokasi Panjang (km) V pangkal V ujung 1 GH Baru 13 20,676 19,3 7% 2 GH Baru 13 20,676 18,89 9% Sorek Cemara Pkl Kerinci - 46 18,8 14,8 28% - 33 14,8 12,6 39% - 7,5 12,6 12,5 40% Indragiri Hulu Pangkalan 18,6 14,8 14,71 28,9% 20 14,8 14,2 32% Ukui 22 12,6 12,5 39,6% 22 12,6 12,3 41% Sei Kijang 8,9 18,89 18,86 9% 11 20,676 20,6 0,4% Dengan perhitungan manual di temukan tegangan jatuh pada feeder adalah sebagai berikut: Diketahui: V = 20000 volt S = 250 KVA Pf = 0,85 X kabel 240 = 0,3158 (ohm/km) R kabel 240 = 0,1344 (ohm/km) L = 11 km Dengan menggunakan formula (2.7), maka dihasilkan: Zkabel = R. lcos(cos 1 pf) + X. lsin (cos 1 pf)p = 0,3158.11 cos(cos 1 0.85) + 0,1344.11 sin(cos 1 0.85) = 3,09 ohm S Vd = x (Zkabel) ( 3 x V) 250000 = x (3,09) ( 3 x 20000) = 22 Volt V ujung = 20000 Vd = 20000 22 = 19,98 kv Dengan menggunakan cara yang sama, didapatkan jatuh tegangan di masing masing ujung-ujung feeder Kabupaten Pelalawan adalah : Tabel 2. Hasil Perhitungan Manual Feeder Lokasi Panjang (km) V pangkal V ujung 1 GH Baru 13 20 19,27 4% 2 GH Baru 13 20 18,85 6% Sorek Pkl Kerinci - 46 18,85 14,76 26% - 33 14,76 12,97 35% - 7,5 12,97 12,88 36% Pangkalan 18,6 14,76 14,56 27% 20 14,76 14,56 27% Cemara Simpang Ukui 22 12,97 12,72 36% 22 12,97 12,64 37% Sei Kijang 8,9 18,85 18,84 6% 11 20 19,98 0,1% Pkl Kerinci 13,4 19,27 19,15 4% 3

Incoming Pkl Kerinci 8 19,27 19,21 4% GH Lama Satya Pkl Kerinci 5,6 19,21 18,99 5% Kota Pkl Kerinci 5,98 20 19,89 0,6% Berikut adalah cara menghitung manual tegangan jatuh di jaringan tegangan rendah pada metode pertama yang terjadi di : Tab Trafo : 20.000 volt Tegangan JTM : 19.980 volt Dengan menggunakan formula (2.13 dan 2.14), maka didapatkan: Rasio (r) = 19.980.= 0,999 20.000 V jtr = r x Vl 3. = 0,99 x 380 = 219,1 volt 3 Untuk metode kedua pada Sorek di Kecamatan Ukui adalah sebagai berikut: Tab Trafo : 18.000 volt Tegangan JTM : 12.720 volt Dengan menggunakan formula (2.13 dan 2.14), maka didapatkan: Rasio (r) = 12.720.= 0,706 18.000 V jtr = r x Vl 3. = 0,706 x 380 3 = 155,0 volt Dengan menggunakan perhitungan yang sama maka didapatkan data berikut: Tabel 3. Hasil Perhitungan Tegangan di Jaringan Tegangan Rendah Feeder Lokasi V JTR (volt) JTR SPLN 1 GH Baru 10 % 2 GH Baru 10 % SOREK Pkl Kerinci - 10% - 10% - 157,0 29% 10% Pangkalan 177,5 19% 10% 177,4 19% 10% Ukui 155,0 30% 10% 154,1 30% 10% Cemara Sei Kijang 206,6 6% 10% 219,1 0,40% 10% Simpang Pkl Kerinci 210,1 5% 10% Incoming GH Pkl Kerinci 210,8 4% 10% Lama Satya Pkl Kerinci 208,3 5% 10% Kota Pkl Kerinci 218,2 1% 10% 3.2 Perbaikan Tegangan di Feeder Sorek 3.2.1 Rekonduktor Jika dilakukan rekonduktor pada jaringan tegangan menegah pada feeder Sorek dengan penghantar AAAC 240 mm 2 maka tegangan jatuh pada feeder tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Hasil Simulasi ETAP 7.5.0 dengan Rekonduktor 240 mm 2 Feeder Lokasi Panjang V pangkal V ujung (kv) (km) (kv) (kv) 1 GH Baru 13 20,676 19,3 7% 2 GH Baru 13 20,676 18,8 9% Sorek Pkl Kerinci - 46 18,8 14,8 28% - 33 14,8 12,6 39% - 7,5 12,6 12,5 40% Pangkalan 18,6 14,8 14,7 28,6% 6 20 14,8 14,2 31% Ukui 22 12,6 12,5 39,5% 22 12,6 12,3 40,5% 3.2.2 Kapasitor Bank Kapasitor bank yang akan digunakan adalah kapasitor bank shunt. Untuk menentukan kapasitas kapasitor, maka terlebih dahulu ditentukan besar daya reaktif pada feeder Sorek. Berikut adalah contoh perhitungan daya reaktif dengan menggunakan forrmula (2.23 dan 2.24): Beban terpasang : 1050 kva cos θ = 0,85 Cos θ = P S P = S cos θ = 1050 x 0,85 = 892,5 KW S = P 2 + Q 2 Q = S 2 P 2 = 1050 2 892,5 2 = 553 kvar Dengan perhitungan yang sama maka menghasilkan data berikut: Tabel 5. Hasil Perhitungan Kapasitas Kapasitor Bank Feeder Lokasi Beban (kva) Cos θ Q (kvar) Sorek Pkl Kerinci 2185 0,881 1.151 2650 0,904 1.396-1475 0,907 777 Pangkalan 1050 0,907 553 Sorek 1000 0,923 527 Ukui 1105 0,91 582 1450 0,903 764 4

Berdasarkan perhitungan diatas besar untuk masingmasing kapasitor bank sudah dapat ditentukan. Berikut adalah gambar peletakan masing-masing kapasitor pada feeder sorek: Gambar 4.5 Lokasi penempatan kapasitor bank Masing-masing kapasitor tersebut dimasukan ke dalam jaringan listrik pada ETAP 7.5.0. Setelah dilakukan simulasi didapatkan data tegangan jatuh sebagai berikut: Tabel 6. Hasil Simulasi ETAP 7.5.0 dengan Kapasitor Bank Feeder Lokasi Beban (kva) V (kv) Sorek Pkl Kerinci 2185 16,166 22% 2650 14,424 30% - 1475 14,298 31% Pangkalan 1050 15,975 23% 1000 15,523 25% Ukui 1105 14,212 31% 1450 13,885 33% Dengan perhitungan manual menggunakan formula (2.16) dan (2.19), maka tegangan jatuh di feeder Sorek di Simpang Pangkalan kuras- setelah dipasang kapasitor adalah sebagai berikut: Ic 1 = Qc = 600 = 17,32 Ampere 3.V 3.20 Ic 2 = Qc = 600 = 17,32 Ampere 3.V 3.20 Tegangan jatuh di Simpang Pangkalan kuras-: Cos θ = 0,85 θ = Cos -1 0,85 = 31,78 VD = Ir.R + Ix.XL Ic 1.XL Ic 2.XL = 315,1 cos 31,78 x (0,1344 x 46) + 315,1 sin 31,78 (0,3158 x 46) 17,32 x (0,3158 x 46) 17,32 x (0,3158 x 46) = (277,56 x 6,1824) + (149,07 x 21,765) (17,32 x 21,765) (17,32 x 21,765) = 4651 Volt = 4,6 kv Jika hasil perhitungan dimasukan ke dalam tabel dan dibandingkan dengan hasil simulasi maka akan tampak sebagai berikut: Tabel 7. Perbandingan Hasil Perhitungan dengan Simulasi ETAP 7.5.0 Saat Pemasangan Kapasitor Bank Feeder Lokasi ETAP 7.5.0 Manual Sorek V (kv) V (kv) Pkl Kerinci 15,932 23% 15,40 23% 14,204 31% 13,65 32% - 14,104 32% 13,42 33% Pangkalan 15,781 24% 15,33 23% 15,33 26% 15,33 23% Ukui 13,761 33% 13,58 32% 14,031 32% 13,51 32% 3.3 Pemilihan Konduktor Pemilihan dimensi penghantar sangat penting agar nantinya penghantar yang dipasang bisa mengalirkan arus dari pembangkit menuju beban. Pemilihan penghantar dikatakan sesuai apabila arus yang mengalir pada penghantar masih dibawah kuat hantar arus dari penghantar tersebut. Tabel 8. Hasil perhitungan arus ETAP 7.5.0 Pembangkit Feeder Lokasi Dimensi (mm 2 ) Power KHA (A) Arus (A) 1 GH Baru 240 670 199,7 2 GH Baru 240 670 258,2 SOREK Cemara Simpang Incoming GH Lama Satya Pkl Kerinci - 240 670 254,7-240 670 147,8-240 670 14,4 Indragiri Hulu Pangkalan 150 425 30,1 150 425 28,7 Ukui 150 425 30,3 150 425 42 Sei Kijang 240 670 3,9 240 670 7,2 Pkl Kerinci 240 670 30,4 Pkl Kerinci 240 670 169,6 Pkl Kerinci 240 670 143,3 RPE Kota Pkl Kerinci 240 670 67,1 5

4. Kesimpulan Hasil simulasi dan analisa sistem distribusi Kabupaten Pelalawan dapat disimpulkan bahwa presentase tegangan jatuh pada jaringan tegangan menengah tertinggi di Kabupaten Pelalawan sebesar 41% sehingga sudah melebihi standart PLN 72 1987 dengan batas minimum 5%. Hal ini disebabkan karena jaringan yang sangat panjang. Selain itu presentase tegangan jatuh pada jaringan tegangan rendah tertinggi di Kabupaten Pelalawan sebesar 29% sehingga sudah melebihi standart PLN 1 1995 dengan batas minimum 10%. Hal ini disebabkan karena tegangan jatuh di jaringan tegangan menengah yang sangat tinggi. Untuk presentase setelah dilakukan rekonduktor tertinggi sebesar 40,5% sedangkan untuk pemasangan kapasitor bank sebesar 35%. Hal ini membuktikan bahwa perbaikan jaringan dengan melakukan rekonduktor dan pemasangan kapasitor bank tidak disarankan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka untuk kedepannya dapat dilakukan analisis perbaikan tegangan sistem distribusi listrik di Kabupaten Pelalawan menggunakan metode peningkatan level tegangan, yaitu dengan cara menempatkan gardu induk sangat disarankan. Selain itu juga dapat digunakan analisis optimasi penempatan kapasitor di jaringan distribusi Kabupaten Pelalawan dapat digunakan untuk menggetahui letak serta besar kapasitas kapasitor secara optimal. [11] SPLN 1 1995, Tegangan-Tegangan Standar [12] IEC 60076-1, Power Transformers General [13] Basri, Hasan, Distribusi Sistem Daya Listrik, ISTN [14] Ramdhani, Mohamad, Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga, 2008 Referensi [1] Saadat, Hadi. 1999. Power System Analysis. McGraw Hill.. [2] Gonen, Turan, Electric Power Distribution System Engineering, Mcgraw-hill book company., Colombia, 1986 [3] Stevenson, William D. 1996. Analisis Sistem Tenaga Listrik. Erlangga. [4] Hermanto, Farid, Analisis Jatuh Tegangan dan Arus Hubung Singkat pada Jaringan Tegangan Menegah PT RUM, Tugas Akhir S-1, Universitas DIponegoro, Semarang, 2013. [5] Sulasno, Teknik dan Sistem Tenaga Distribusi Tenaga Listrik Edisi I, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2001. [6] Kelompok Kerja Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik dan Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Universitas Indonesia, Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik, PT PLN (Persero), 2010 [7] Kelompok Kerja Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik dan Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Universitas Indonesia, Standard Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah Tenaga Listrik, PT PLN (Persero), 2010 [8] Suhadi, SMK Teknik Distribusi Tenaga Listrik Jilid I, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Umum Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, 2008 [9] SPLN 72 1987, Spesifikasi Desain Untuk Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) [10] SPLN 64 1985, Petunjuk Pemilihan dan Penggunaan Pelebur pada Sistem Distribusi Tegangan Menengah 6