BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN ( PERSERO ) 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara PLN merupakan badan usaha yang berkaitan dengan sektor kelistrikan di indonesia, yaitu yang memproduksi, mentransmisi, dan mendistribusikan listrik ke konsumen konsumen. Bertujuan untuk mengusahakan pendistribusian tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai guna meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara adil dan merata. Pada tahun 1894, sebuah perusahaaan milik belanda bernama NV.NIGM mulai bergerak dalam bidang gas dengan pabriknya yang terletak di Gang Ketapang (sekarag di Jl. K.H Zainal Arifin), Jakarta (untuk wilayah Batavia). Bidang listrik mulai di garap pada tahun 1897, dengan Pusat Pembangkit Tenaga Listriknya berlokasi di Gambir yaitu Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU). Selama masa pendudukan jepang (pada tahun 1942 1945) NV.NIGM di ambil alih oleh pemerintah jepang dengan nama Seibu Djawa Djigo Kosha Djakarta Shisha. Setelah masa pendudukan Jepang berakhir dengan diproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, dan terbentuklah Djawatan dan Gas Tambang Djakarta. Perusahaan ini sempat di kembalikan lagi kepada pemilik asal yaitu NV.NIGM yang pada tahun 1947 namanya berubah menjadi NV.OGEM. Seluruh milik NV.OGEM diganti rugi (dinasionalisasikan) oleh pemerintah Indonesia sesuai dengan keputusan menteri pekerja umum nomor : U.16/9/1 tanggal 30 Desember 1953. dan tahun 1954, keberadaan NV.OGEM pun berakhir dan terbentuklan perusahaan listrik Jakarta Wilayah kerja daerah Jakarta raya. 4
Berdasarkan undang undang No.19 tahun 1960, dengan peraturan No.67 tahun 1961 dibentuklah Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPUPLN) untuk wilayah Jakarta dengan tugas Pendistribusian Tenaga Listrik di Jakarta dan Tangerang. Serta bertugas dalam bidang pembangkit tenaga listrik (termasuk pusat pusat pembangkitan diluar Jakarta) reorganisasi pembagian PLN oleh pimpinan, Listrik sebagai satuan dalam masa peralihan untuk kemudian ditingkatkan menjadi cabang. Berdasarkan peraturan pemerintah No.18 tahun 1972, status Perusahaan Listrik Negara dirubah menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara untuk sektor Pembangkit Jakarta (dibentuk untuk mengelola pembangkit tenaga listrik di wilayah Jawa barat dan DKI). Sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Nomor 45/KPTS/1978 tanggal 8 Agustus 1976, diubah menjadi PLN Distribusi Jakarta raya dan Tangerang. 2.2 Ruang Lingkup Perusahaan PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi kuasa usaha ketenagalistrikan oleh pemerintah, sesuai pengertian yang di atur dalam Undang Undang No.15 Tahun 1985 tentang ketenagalistrikan yaitu BUMN yang di serah tugas untuk melaksanakan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum. Tenaga listrik adalah salah satu bentuk energi sekunder yang di bangkitkan, ditransmisikan, dan didistribusikan untuk segala macam keperluan dan bukan listrik yang dipakai untuk komunikasi atau syarat. Ketenaga-listrikan mengalami berbagai perubahan baik oleh kemajuan ilmu dan tekhnologi, maupun oleh makin pentingnya energi listrik itu sendiri sesuai dengan kemajuan perekonomian bangsa. Mengadakan energi listrik ini mulai titik pembangkitan sampai titik pemakaian. Dan umtuk kepentingan umum, adalah wajib bagi PT. PLN (Persero). 5
Gambar 2.1 Diagram satu garis pusat pembangkit 2.3 Struktur Organisasi Dengan ditetapkannya Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor : 161.K/010/2000 Tanggal 5 September tentang organisasi PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, maka susunan Organisasi PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Jakarta Raya dan Tangerang adalah sebegai berikut : a. Unsur pimpinan adalah general Manager. b. Unsur pembantu pimpinan, meliputi bidang : 1) Pemasaran & pengendalian usaha. 2) Pelayanan gangguan. 3) Komersial. 4) Perencanaan. 5) Operasi dan Pelayanan gangguan. 6) Pemeliharaan. 7) Logistic. 8) Teknologi informasi. 9) Keuangan. 10) Akutansi. 11) Organisasi. 12) Hukum. 13) Hubungan masyarakat. 6
c. Unsur pengawasan dilaksanakan oleh Auditor INTERN. d. Unit pelayanan. e. Unit pengelola jaringan. f. Unit pengelola Gardu Induk. g. Unit Pengatur Distribusi 2.4 Kegiatan Usaha Berdirinya organisasi Perusahaan listrik negara bertujuan untuk mengusahakan pendistribusian tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai, untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara adil dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi dengan mengusahakan keuntungan, sehingga dapat membiayai pengembangan pendistribusian tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjadi perintis perintis kegiatan pendistribusian tenaga listrik yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi di wilayah kerjanya. Tugas pokok PT. PLN (Persero) Unit Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang sesuai dengan keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara Nomor : 155.K/023/DIR/1993 Tanggal 23 November 1993 tentang organisasi dan tata kerja perusahaan umum Listrik Negara adalah melaksanakan pendistribusian dan penjualan tenaga tenaga listrik serta pelayanan kepada pelanggan, dengan fungsinya : a. Merencanakan dan melaksanakan pembangunan secara pendistribusian tenaga listrik. b. Mengoprasikan dan memelihara system pendistribusian tenaga listrik. c. Merencanakan dan membina penjualan tenaga listrik dan pelayanan kepada pelanggan. d. Mengelola sumber daya manusia, keuangan dan administrasi di unitnya. e. Mengawasi pelaksanaan kegiatan distribusi. 7
2.5 Visi dan Misi PT. PLN (Persero) Visi Mempertahankan posisi sebagai market leader. Mewujudkan perusahaan setara kelas dunia. SDM yang professional. Aktivitas usaha akrab lingkungan. Misi Memberikan kontribusi dalam pembangunan nasional. Melakukan usaha sesuai dengan kaidah ekonomi yang sehat. Memperhatikan kepentingan stake holder. Menjaga kualitas produk. 2.6 PELUANG DAN KEUNGGULAN 2.6.1 Peluang Tingginya pertumbuhan akan permintaan tenaga listrik yang mencapai 11% sebelum terjadinya krisis moneter, merupakan suatu peluang bisnis yang menjanjikan. Pemulihan ekonomi yang mulai bergulir saat ini diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan akan permintaan tenaga listrik yang sempat terpuruk pada tahun 1998. Hal ini terlihat dari angka pertumbuhan yang bergerak naik dari -8,96% pada tahun 1998 menjadi 6,45% pada tahun 1999 dan sesuai perkiraan menjadi 12,75 pada akhir tahun 2000. 2.6.2 Keunggulan Memiliki sistem kelistrikan yang andal, dengan dukungan sistem Jaringan Tenaga Listrik (JTL) yang terdiri dari : Sistem JTL yang lengkap yang terdiri dari JTM 11.510 Kms, JTR 25.087 Kms, Gardu Distribusi (GD) 11.006 unit, Gardu Hubung (GH) 173 unit 8
(status Januari 2003) dan konfigurasi jaringan yang sedemikian rupa sehingga menjamin keandalan pasokan tenaga listrik ke konsumen. Tersebarnya Area-Area Pelayanan yang berjumlah 35 unit di Wilayah Distribusi Jakarta dan Tangerang yang mendekati konsentrasi pelanggan, sehingga menjamin kecepatan pelayanan kepada masyarakat pelanggan. 9