BAB III METODE PENELITIAN. Dalam perkembangannya, akhir-akhir ini metode penelitian deskriptif banyak

dokumen-dokumen yang mirip
Haninda Bharata, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

BAB III METODE PENELITIAN

0 0 (Ruseffendi, 1994: 53) Keterangan: 0 : Pretes dan postes X : Kelompok yang memperoleh perlakuan

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka disusun suatu metode penelitian dan desain penelitian, sehingga apa

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen adalah melakukan pengukuran sebagai hasil eksperimen terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. dengan subyek siswa kelas X program keahlian Agribisnis Perikanan sebanyak satu

BAB III METODE PENELITIAN

Kelas Eksperimen : O X O

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuasi eksperimen. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. seluruh siswa kelas X semester genap SMAN 1 Rumbia tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu objek, yang di

4Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Rubrik Tes Kemampuan Koneksi Matematis Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Rubrik... 46

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen atau percobaan (experimental research) adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas Pre-test Perlakuan Pos-test Eksperimen O X O Kontrol O Y O

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Berangkat dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variable terikat (Y) peningkatan Prestasi belajar Al-Qur an Dan Hadits siswa, variable bebas

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kelomprok kontrol pretes-postes (pre-test post-test control group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi Kuasi-Eksperimen, sehingga subjek tidak

BAB III METODE PENELITIAN. postes (post-test only control group), sebanyak 3 kelompok. Kelompok

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

BAB III METODE PENELITIAN. matematik siswa dengan menerapkan pendekatan Model Eliciting Activities

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

Transkripsi:

71 BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat, oleh karena itu digunakan metode penelitian Deskriptif. Dalam perkembangannya, akhir-akhir ini metode penelitian deskriptif banyak digunakan oleh peneliti karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia. B. Lokasi Dan Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan studi komparasi tentang implementasi pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran matematika siswa kelas VII SMP yang terdiri dari tiga jenis sekolah yaitu sekolah Unggul, RSSN (Rintisan Sekolah Standar Nasional) dan SPM (Standar Pelayanan Minimal) dengan perlakuan yang sama. Penelitian ini menggunakan analitis deskriptif dengan desain mencobakan pendekatan pembelajaran dalam pembelajaran matematika, dimana siswa

72 diberikan perlakuan dengan langkah langkah Problem-Based Learning (Problembased Learning) untuk melihat efek yang ditimbulkannya terhadap peningkatan hasil belajar matematika. Rancangan Penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Imp PBL Unggul RSSN SPM B 1 B 2 B 3 Hasil belajar A I B I A 1 B 2 A 1 B 3 Keterangan : A 1 B 1 adalah Hasil belajar matematika yang belajar dengan PBL di sekolah Unggul. A 1 B 2 adalah Hasil belajar matematika yang belajar dengan PBL di sekolah RSSN. A 1 B 3 adalah Hasil belajar matematika yang belajar dengan PBL di sekolah SPM. C. Waktu dan Tempat Penelitian

73 Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2012/2013 di SMP Negeri 2 sebagai sekolah Unggul, SMP Negeri 8 sebagai sekolah RSSN dan SMP Negeri 7 sebagai sekolah SPM di Bandar Lampung. D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri di Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas VII. Penentuan sampel penelitian menggunakan sampling acak.. E. Teknik Pengumpulan Data. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah angket, lembar observasi dan tes, yaitu meliputi: (1) tes awal siswa, yaitu tes yang dilaksanakan pada awal penelitian, dan (2) tes kompetensi, yaitu tes prestasi belajar yang dilaksanakan pada akhir setiap kompetensi dasar. Untuk melihat pembelajaran yang dilakukan digunakan lembar pengamatan pembelajaran, yang merupakan kelengkapan pembelajaran. Bentuk tes yang digunakan untuk kedua jenis tes adalah tes uraian. Gambar 3.1. Skema Pengumpulan Data Nilai Pre tes Unggul Nilai Pos tes Unggul Nilai Pre tes RSSN Nilai Pos tes RSSN

74 Nilai Pre tes SPM Nilai Pos tes SPM F. Definisi Oprasional dan Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diuraikan secara konseptual dan oprasional sebagai berikut: Instrumen Hasil Belajar Matematika a. Definisi Konseptual Hasil belajar matematika adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan matematika yang dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. b. Definisi Oprasional Hasil belajar matematika merupakan penguasaan kompetensi matematika yang dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran berbasis masalah baik secara individu maupun kelompok. Kompetensi ini dilihat dari hasil tes tertulis setiap Kompetensi Dasar (KD) pada setiap Standar Kompetensi (SK) sesuai dengan Standar Isi. G. Teknik Analisis Data Analisis Data Tes Hasil Belajar.

75 Ujicoba perangkat tes pencapaian kompetensi yang akan digunakan untuk mengukur kompetensi pertama yaitu Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, dilakukan terhadap 35 orang siswa sebagai responden yaitu siswa lain diluar siswa yang diberikan perlakuan penelitian. Siswa tersebut juga siswa SMP Negeri di Bandar Lampung yang mendapat pembelajaran tentang materi yang sama. Data yang diperoleh dianalisis untuk mendapatkan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda instrumen tes. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Program Microsoft Exsel for Windows yang telah disetting oleh peneliti untuk memudahkan dalam proses perhitungan dan pengolahan data. Adapun langkah-langkah pengujian instrumen tes tersebut adalah: a. Uji Validitas Instrumen Sebuah soal akan memiliki validitas yang tinggi jika skor soal tersebut memiliki dukungan yang besar terhadap seluruh soal yang ada. Untuk mengetahui validitas (kesahihan) isi per butir tes digunakan rumus Korelasi Product Moment (Product Moment Correlation) dengan rumus: r xy n.( XY ) ( X ).( Y) 2 2 2 2 n. X ( X ). n. Y ( Y) Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasi X = skor item Y = skor total n = jumlah siswa Dengan kriteria validitas sebagai berikut:

76 Tabel 3.2. Keategori Validitas butir soal Batasan Kategori 0,80 < r xy 1,00 Sangat tinggi 0,60 < r xy 0,80 Tinggi 0,40 < r xy 0,60 Sedang 0,20 < r xy 0,40 Rendah r xy 0,20 Sangat rendah Kemudian untuk mengetahui signifikansi korelasi dilakukan uji-t dengan rumus sebagai berikut: t h r n 2 1 r 2 (Sudjana, 1992) Keterangan: t h = Daya pembeda dari uji t n = jumlah subyek r xy = koefisien korelasi b. Reliabilitas Soal Suatu perangkat tes dikatakan reliabel jika hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan apabila diteskan berkali-kali dan relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Perhitungan koefisien reliabilitas instrumen dapat digunakan rumus Alpha Cronbach yaitu : r k S 2 ( k 1) S 11 1 1 2 1

77 Dimana : r 11 = Koefisien reliabilitas seluruh item i 2 = Jumlah Varians butir soal S 1 2 k = Varias Skor Total = banyaknya soal Menurut Arikunto, (2005:319) Kriteria derajat reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3. Kategori reliabilitas perangkat soal Batasan Kategori 0,80 < r 11 1,00 Sangat tinggi 0,60 < r 11 0,80 Tinggi 0,40 < r 11 0,60 Sedang 0,20 < r 11 0,40 Rendah r 11 0,20 Sangat rendah Hasil perhitungan diperoleh reliabilitas tes = 0,45 ( lihat lampiran 3) c. Daya Pembeda Prasyarat analisis sebuah soal adalah untuk mengindetifikasikan soal-soal yang baik, kurang baik, dan sangat jelek. Dengan analisis soal dapat diperoleh

78 informasi tentang kejelekan sebuah soal dan cara memperbaikinya. Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah : BA B DP N A B 100% (Arikunto, 2005) Kategori daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.4. Kategori daya pembeda butir soal. Batasan DP < 0,10 Kategori Sangat buruk 0,10 DP < 0,19 Buruk 0,20 DP < 0,29 Agak baik 0,30 DP < 0,49 Baik 0,50 DP 1,0 Sangat baik DAYA PEMBEDA Jumlah Subyek= 35 Klp atas/bawah(n)= 9 Butir Soal= 5

79 Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku Nama berkas: C:\DOCUMENTS AND SETTINGS\ADMIN\MY DOCUMENTS\ANATES SMP 8 BARU.AUR No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab t DP(%) 1 1 7,67 3,78 3,89 2,24 2,17 1,04 3,75 38,89 2 2 7,11 6,56 0,56 1,96 1,74 0,87 0,64 5,56 3 3 9,78 6,56 3,22 1,56 1,51 0,72 4,45 21,48 4 4 4,44 3,33 1,11 0,88 2,50 0,88 1,26 22,22 5 5 9,22 4,00 5,22 1,39 2,18 0,86 6,06 52,22 d Derajat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak memberi motivasi siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. Rumus tingkat kesukaran (Arikunto, 2005) B TK N A A B N B B 100% Keterangan TK = Tingkat kesukaran butir soal B A = Skor jawaban pada kelompok atas B B = Skor jawaban pada kelompok bawah N A = Skor maksimum kelompok atas N B = Skor maksimum kelompok bawah

80 Tabel 3.5. Kategori tingkat kesukaran butir soal. Batasan Kategori 0% - 15% Sangat sukar 16% - 30 % Sukar 31% - 70% Cukup 71% - 85% Mudah 86% - 100% Sangat mudah termasuk kriteria soal cukup. Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal secara lengkap dapat dilihat pada lampiran B. Jumlah Subyek= 35 Butir Soal= 5 Nama berkas: C:\DOCUMENTS AND SETTINGS\ADMIN\MY DOCUMENTS\ANATES SMP 8 BARU.AUR No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 57,22 Sedang 2 2 68,33 Sedang 3 3 54,44 Sedang 4 4 77,78 Mudah 5 5 66,11 Sedang 3. Uji Persyaratan Analisis Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah uji t sampel berpasangan dan anova yang dilanjutkan uji LSD (Least

81 Signigicant Different) dari Tukey. Kedua uji ini termasuk dalam statistika parametrik, sehingga harus memenuhi syarat (parameter) tertentu. Untuk uji t sampel berpasangan memenuhi ketentuan data harus berdistribusi normal, sedangkan untuk uji anova harus memenuhi syarat yaitu data berdistribusi normal dan keragaman data pada kelompok penelitian harus homogen. Jika persyratan analisis tidak terpenuhi, maka teknik analisis data untuk menguji hipotesis menggunakan statistika nonparametrik. Statistika nonparametrik pengganti uji t sampel berpasangan adalah uji Wilcoxon (Wilcoxon Signed Ranks Test). Sedangkan pengganti uji anova adalah uji Kruskal-Wallis (Kruskal-Wallis Test) yang dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Uji Normalitas Data Hipotesis untuk uji normalitas data adalah sebagai berikut: H 0 H 1 : Data berdistribusi normal : Data tidak berdistribusi normal Kriteria uji hipotesisnya adalah: 1) Jika nilai prob. (sign.) > 0,05, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, artinya data berdistribusi normal 2) Jika nilai prob. (sign.) < 0,05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya data tidak berdistribusi normal Hasil uji normalitas data disajikan pada Tabel 4.17

82 Analisis Hasil Kompetensi dasar Pertama: Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas data dimaksudkan untuk menguji distribusi normal data. Teknik analisis untuk menguji distribusi normal data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan bantuan Piranti Lunak SPSS Versi 15. Kriteria uji pada uji normalitas data adalah: Jika nilai signifikansi hasil analisis > 0,05, maka data berdistribusi normal Jika nilai signifikansi hasil analisis < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal 2.Uji Homogenitas Data Uji homogenitas data dimaksudkan untuk menguji apakah kelompok data yang dianalisis memiliki varian yang sama. Teknik analisis untuk menguji homogenitas data menggunakan uji Levene s Tes (uji F) dengan bantuan Piranti Lunak SPSS Versi 15. Kriteria uji pada uji homogenitas data adalah Jika nilai signifikansi hasil analisis > 0,05, maka data homogen Jika nilai signifikansi hasil analisis < 0,05, maka data tidak homogen

83 a. Analisis Hasil Kompetensi dasar Kedua: Menggunakan Perbandingan untuk Pemecahan Masalah 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas data dimaksudkan untuk menguji distribusi normal data. Teknik analisis untuk menguji distribusi normal data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan bantuan Piranti Lunak SPSS Versi 15. Kriteria uji pada uji normalitas data adalah Jika nilai signifikansi hasil analisis > 0,05, maka data berdistribusi normal Jika nilai signifikansi hasil analisis < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Data Uji homogenitas data dimaksudkan untuk menguji apakah kelompok data yang dianalisis memiliki varian yang sama. Teknik analisis untuk menguji homogenitas data menggunakan uji Levene s Tes (uji F) dengan bantuan Piranti Lunak SPSS Versi 15. Kriteria uji pada uji homogenitas data adalah: Jika nilai signifikansi hasil analisis > 0,05, maka data homogen Jika nilai signifikansi hasil analisis < 0,05, maka data tidak homogen 3.3 Analisis Rata-rata Hasil Tes Kompetensi dasar Pertama dan Kedua a. Uji Normalitas Data

84 Uji normalitas data dimaksudkan untuk menguji distribusi normal data. Teknik analisis untuk menguji distribusi normal data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan bantuan Piranti Lunak SPSS Versi 15 Kriteria uji pada uji normalitas data adalah: Jika nilai signifikansi hasil analisis > 0,05, maka data berdistribusi normal Jika nilai signifikansi hasil analisis < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal b. Uji Homogenitas Data Uji homogenitas data dimaksudkan untuk menguji apakah kelompok data yang dianalisis memiliki varian yang sama. Teknik analisis untuk menguji homogenitas data menggunakan uji Levene s Tes (uji F) dengan bantuan Piranti Lunak SPSS Versi 15. Kriteria uji pada uji homogenitas data adalah Jika nilai signifikansi hasil analisis > 0,05, maka data homogen Jika nilai signifikansi hasil analisis < 0,05, maka data tidak homogeny H. Hipotesis Statistik Berdasarkan uraian hasil hipotesis verbal di atas, maka dapat disusun hipotesis statistik dari penelitian ini adalah: Hipotesis 1: Terima H 0 jika µa 1 B 2 = µa 1 B 1 Keterangan: Terima H 1 jika µa 1 B 2 µa 1 B 1

85 µa 1 B 2 = Rata-rata prestasi belajar matematika siswa yang belajar dengan PBL di sekolah RSSN µa 1 B 1 = Rata-rata prestasi belajar matematika siswa yang belajar dengan PBL di sekolah Unggul Hipotesis 2: Terima H 0 jika µa 1 B 3 = µa 1 B 1 Terima H 1 jika µa 1 B 3 µa 1 B 1 Keterangan: µa 1 B 3 = Rata-rata prestasi belajar matematika siswa yang belajar dengan PBL di sekolah SPM µa 1 B 1 = Rata-rata prestasi belajar matematika siswa yang belajar dengan PBL di sekolah Unggul Hipotesis 3: Terima H 0 jika µa 1 B 3 = µa 1 B 2 Terima H 1 jika µa 1 B 3 µa 1 B 2 Keterangan: µa 1 B 3 = Rata-rata prestasi belajar matematika siswa yang belajar dengan PBL di sekolah SPM µa 1 B 2 = Rata-rata prestasi belajar matematika siswa yang belajar dengan PBL di sekolah RSSN

86