PEMANFAATAN SERBUK TONGKOL JAGUNG SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN FRIKSI KAMPAS REM NON-ASBESTOS SEPEDA MOTOR

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN SERBUK BAMBU SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL KAMPAS REM NON-ASBESTOS SEPEDA MOTOR. Prisma Frendi Wardana, Yuyun Estriyanto, Suharno.

PEMANFAATAN SERAT IJUK SEBAGAI BAHAN GESEK ALTERNATIF KAMPAS REM SEPEDA MOTOR. Dian Prasetyo, Yuyun Estriyanto, Budi Harjanto.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STUDI PEMANFAATAN CAMPURAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA-ALUMINIUM SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF KAMPAS REM SEPEDA MOTOR NON-ASBESTOS

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM

ANALISA KEAUSAN KAMPAS REM NON ASBES TERBUAT DARI KOMPOSIT POLIMER SERBUK PADI DAN TEMPURUNG KELAPA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH WAKTU TAHAN SINTERING (EKSOTERM) TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS NON ASBES DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin banyaknya industri pembuatan produk dari logam. belakangan ini, sehingga berdampak besar menghasilkan limbah serbuk

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERBUK BAMBU. Nur Efendi, Ranto, Yuyun Estriyanto ABSTRACT

Pramuko Ilmu Purboputro Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING CLUTCH KENDARAAN PADA KONDISI KERING DAN PEMBASAHAN OLI

VARIASI UKURAN TERHADAP KEKERASAN DAN LAJU KEAUSAN KOMPOSIT EPOXY ALUMUNIUM-SERBUK TEMPURUNG KELAPA UNTUK KAMPAS REM

PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN KAMPAS REM DENGAN RESIN POLYESTER SEBAGAI PENGIKAT

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERBUK ALUMINIUM DAN SERBUK KARBON TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN. Abstract

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009) 62-66

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM KOMPOSIT SERBUK TEMPURUNG KELAPA

PEMANFAATAN SERBUK TONGKOL JAGUNG SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN FRIKSI KAMPAS REM NON-ASBESTOS SEPEDA MOTOR SKRIPSI. Oleh : FUAD DWI FITRIANTO K

PENGARUH VARIASI BAHAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIS KOPLING GESEK SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN DASAR FIBERGLASS

PENGGUNAAN RESIN EPOXY DAN RESIN POLYESTER SEBAGAI BAHAN MATRIK PEMBUATAN KAMPAS REM

KAJI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN KOMPOSIT KAMPAS REM SERBUK BONGGOL JAGUNG PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z SKRIPSI. Oleh : HARISYAH NASUTION K

TINJAUAN PEMBUATAN KOPLING GESEK SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSISI SERAT KELAPA PADA KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KARAKTER DINAMIS DAN WAKTU GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT BAMBU, FIBER GLASS, SERBUK ALUMINIUM TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

PENGEMBANGAN BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT SERAT BAMBU TERHADAP KETAHANAN AUS PADA KONDISI KERING DAN BASAH

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin beragamnya tipe, merk, dan jumlah. juga semakin besar. Dengan makin tidak menentunya kondisi

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT SERABUT KELAPA, PLASTIK PET, SERBUK ALUMUNIUM PADA SIFAT FISIK DAN KOEFESIEN GESEK BAHAN KAMPAS REM GESEK

PERBANDINGAN PENGUJIAN MEKANIS TERHADAP KAMPAS REM ASBES DAN NON-ASBESTOS DENGAN MELAKUKAN UJI KOMPOSISI, UJI KEKERASAN, DAN UJI KEAUSAN

BAB I PENDAHULUAN. menentunya perekonomian indonesia, maka para produsen otomotif. dapat di jadikan solusi untuk masalah ini, Material komposit dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. material konvensional yang ada telah berkembang dengan sangat. pesat dan semakin banyaknya tipe, merk, dan jumlah kendaraan

ANALISA SIFAT MEKANIK POLIMER MATRIKS KOMPOSIT BERPENGUAT FLY ASH BATUBARA SEBAGAI BAHAN KAMPAS REM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium material teknik, Jurusan Teknik Mesin,

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BAMBU SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR KERJA PADA SIFAT KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS REM BERBAHAN SERABUT KELAPA 20% ALUMINA PHENOLIC RESIN

Inovasi Penggunaan Serbuk Kayu Berpenguat Serbuk Kuningan Terhadap Sifat Mekanis Kampas Rem

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR PENGARUH SUHU SINTERING PADA PEMBUATAN KAMPAS REM DENGAN RESIN SERBUK SEBAGAI PENGIKAT

BAB I PENDAHULUAN. transportasi lebih baik, tidak hanya pada mesinnya yang irit bahan bakar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung dan laboratorium uji material kampus baru Universitas Indonesia

KAJI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN KAMPAS REM KOMPOSIT SERBUK TEMPURUNG KELAPA PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z

BAB I PENDAHULUAN. motor mengembangkan kemampuan performa mesin dan teknologi. yang mendukungnya kian pesat. Saat ini perkembangan itu sangat

KARAKTRISASI MEKANIK BAHAN KAMPAS KOPLING DARI BAHAN SERAT KELAPA, SERBUK TEMPURUNG ARANG KELAPA, SERBUK TEMBAGA DENGAN MATRIK RESIN PHENOLIC

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

PENELETIAN PEMBUATAN REM KOMPOSIT KERETA API MENGGUNAKAN SERBUK PASIR BESI NON FERRO DAN SERAT KULIT KELAPA

Pengembangan Bahan Kampas Rem Sepeda Motor dari Komposit Serat Bambu terhadap Ketahanan Aus Pada Kondisi Kering dan Basah

PENGARUH CAMPURAN SERBUK ARANG TEMPURUNG KELAPA HIBRIDA DAN SERBUK ALUMINIUM SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF KAMPAS REM SEPEDA MOTOR NON-ASBESTOS

Pengaruh Prosentase Serbuk Arang Batok Kelapa Bermatrik Polyester Pada Komposit Bahan Kampas Rem Sepeda Motor

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat. berkembang cepat dan berpengaruh serta berdampak baik bagi

SKRIPSI KARAKTERISASI KEAUSAN KAMPAS REM BERBASIS HYBRID KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISC. Oleh :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juli 2015 dan tempat penelitian ini

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BONGGOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

TUGAS SARJANA PENGARUH VARIASI KOMPOSISI BAHAN SERBUK PHENOLIC RESIN TERHADAP KEAUSAN KAMPAS REM BERBAHAN DASAR SERABUT KELAPA

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR HOT PRESS PADA SIFAT KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS REM BERBAHAN SERABUT KELAPA 20% ALUMINA PHENOLIC RESIN

Kata kunci : Kampas Rem, Limbah Kulit Mete, Phenolic Resin, Laju Keausan D.1

PENGARUH BESAR BUTIR ALUMINIUM TERHADAP NILAI KEKERASAN, KEAUSAN, DAN KOEFISIEN GESEK KAMPAS REM

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BAMBU SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

BAB IV PENGEMBANGAN MATERIAL PENYUSUN BLOK REM KOMPOSIT

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh variasi komposisi arang kelapa dan kayu berpenguat serat ijuk terhadap sifat fisik dan mekanik komposit kampas rem

PENYELIDIKAN KEKUATAN TEKAN DAN LAJU KEAUSAN KOMPOSIT DENGAN FILLER PALM SLAG SEBAGAI BAHAN PENYUSUN KANVAS REM SEPEDA MOTOR

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN MG PADA KOMPOSIT MATRIK ALUMINIUM REMELTING

VARIASI KUNINGAN 2 GRAM, 4 GRAM, 6 GRAM PADA PEMBUATAN DAN KEKERASAN DENGAN PERBANDINGAN KAMPAS REM YAMAHAPART

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS

BAB 4 METODE PENELITIAN

PERILAKU MEKANIK TARIK DAN BENDING KOMPOSISI SERBUK TEMPURUNG KELAPA DENGAN BERBAGAI KOMPOSISI SEBAGAI ALTERNATIF KAMPAS REM SEPEDA MOTOR

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

I. PENDAHULUAN. kekakuan, ketahan terhadap korosi dan lain-lain, sehingga mengurangi. konsumsi bahan kimia maupun gangguan lingkungan hidup.

PEMANFAATAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA PADA KOMPOSIT Al 2O 3-EPOXY

STUDI PERBANDINGAN KAMPAS REM NON- ASBES BERBAHAN FIBERGLASS DAN KARUNG GONI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sekarang ini yang semakin. berkembang diberbagai bidang terutama dalam bidang otomotif,

I. PENDAHULUAN. Komposit adalah kombinasi dari satu atau lebih material yang menghasilkan

EVALUASI SIFAT MEKANIK KOMPOSIT BIJI KAPUK RANDU BERPENGUAT RESIN POLYESTER DENGAN PEMBANDING BRAKE SHOES DAN BRAKE PAD PABRIKAN

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BONGGOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

PENGARUH PENAMBAHAN Mg DAN PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT FISIK MEKANIK KOMPOSIT MATRIKS ALUMINIUM REMELTING PISTON BERPENGUAT SiO 2

PENGARUH PROSENTASE SERBUK ARANG BATOK KELAPA BERMATRIK POLYESTER PADA KOMPOSIT BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STUDI KOMPOSISI RESIN PHENOLIC SEBAGAI BAHAN MATRIK DALAM PEMBUATAN KAMPAS REM METODE CAMPURAN KERING

PENGARUH VARIASI UKURAN SERBUK KUNINGAN DAN ALUMUNIUM PADA PERFORMA KAMPAS REM DENGAN RESIN SERBUK SEBAGAI PENGIKAT

Prosiding Seminar Nasional XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

KAJI PEMBUATAN KANVAS REM SEPEDA MOTOR BAHAN KOMPOSIT DENGAN FILLER PALM SLAG

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH FRAKSI MASSA TEMPURUNG KELAPA PADA KOMPOSIT SERBUK UNTUK PEMBUATAN KAMPAS REM

EVALUASI KOMPOSIT SERAT BIJI KAPUK RANDU BERPENGUAT EPOXY RESIN UNTUK PRODUK KAMPAS REM PABRIKAN FREE ASBESTOS

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

KARAKTERISASI KAMPAS REM TROMOL SEPEDA MOTOR BERBAHAN KOMPOSIT SERBUK ARANG KELAPA SAWIT SERAT AMPAS TEBUDAN

Optimasi Komposisi Besi Cor, Kuningan, Plastik dan Serat Asbes Sebagai Bahan Kampas Rem Mobil

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KEKUATANBENDING KOMPOSIT SERAT RAMBUT MANUSIA DENGAN MATRIK POLYESTER. Suryanto, Yuyun Estriyanto, Budi Harjanto

Oleh: NUGROHO E RAHARJO L2E

PEMBUATAN PRODUK KAMPAS REM NON ASBES PADA SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN PEREKAT VINYLESTER RESIN TYPE RIPOXY R-802

STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KACA DAN PISTON BEKAS SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF KANVAS REM SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE METALURGI SERBUK

PENGARUH VARIASI WAKTU TAHAN KOMPAKSI TERHADAP PERFORMA KAMPAS REM DENGAN MATRIKS PHENOLIC RESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisa Pengaruh Variasi Merek Kampas Rem Tromol Dan Kecepatan Sepeda Motor Honda Supra X125 Terhadap Keausan Kampas Rem

Transkripsi:

PEMANFAATAN SERBUK TONGKOL JAGUNG SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN FRIKSI KAMPAS REM NON-ASBESTOS SEPEDA MOTOR Fuad Dwi Fitrianto, Yuyun Estriyanto, dan Budi Harjanto Prodi. Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, FKIP, UNS Kampus UNS Pabelan Jl. Ahmad Yani 200, Surakarta, Tlp/Fax 0271 718419 E-mail: fuaddwi43@yahoo.com The purpose of this research are to know the effect of variations material composition of corncobs powder, brass powder, MgO and polyester resin for hardness value and wear value. Beside that to know the variation of brake lining material composition which the most optimal and approximate standart of value Indopart brake lining.this research is an experimental research and analysis data which used descriptive analysis techniques. The research and testing which have been done consist of several steps, including the manufacture of specimens (mixing of materials, compaction process, sintering process), taking macro photo, Brinell of hardness testing and Ogoshi of wear testing.the result of research indicate that if composition percentage of corncobs powder more than brass powder percentage it cause hardness value smaller and wear value greater. This is because the nature of corncobs powder is softer than brass powder. The most optimal composition that approaches the standard of Indopart brake lining is with 18.5 kg/mm 2 of hardness value and 0.87 10-8 mm 2 /kg of wear value is at 30% composition of corncobs powder, 30% of brass powder, 20% of MgO and 20% of resin. In that composition produce 17.1 kg/mm 2 of hardness value and 0.80 10-8 mm 2 /kg of wear value. The results of research indicate that variations in the composition of constituent material have an influence on hardness value and wear value. Brake lining material composition which approximate standart of hardness value and wear value can applying in the motorcycle s. Keywords: composite, corncobs powder, non-asbestos brake lining, hardness, wear resistance PENDAHULUAN Saat ini perkembangan teknologi dalam bidang otomotif sangat pesat khususnya dalam hal aerodinamika dan performa mesin dengan meningkatkan tenaga yang dihasilkan. Oleh karena itu dibutuhkan sistem pengereman yang efektif dan juga sebagai safety dalam berkendaraan. Sistem pengereman yang baik harus dapat menunjang daya dan kecepatan pada kendaraan tersebut dimana bagian terpenting dari sistem pengereman adalah kampas rem, yaitu media yang bekerja untuk memperlambat atau mengurangi laju kendaraan. Kualitas kampas rem dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu komposisi bahan, jenis bahan dan kekerasan. Bahan komposit merupakan salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan untuk pembuatan kampas rem. Penggunaan bahan baku bukan asbes yang bersifat lebih ramah lingkungan, memiliki daya cengkram kuat pada suhu pengereman di atas 300 o C dan faktor keamanan yang lebih baik. Kampas rem yang mengandung asbestos memiliki kelemahan dalam kondisi basah, karena asbestos hanya terdiri dari 1 jenis fiber, ketika kondisi basah bahan tersebut akan mengalami efek licin seperti menggesekkan jari di atas kaca basah (licin/tidak pakem). secara umum bahan friksi kampas rem memiliki tiga penyusun bahan yaitu

bahan pengikat, bahan serat dan bahan pengisi. Bahan pengikat terdiri dari berbagai resin diantaranya phenolic, epoxi, polyester, silicone dan rubber. Resin tersebut berfungsi untuk pengikat berbagai zat penyusun didalam friksi. Bahan pengikat dapat membentuk sebuah matriks pada suhu yang relatif stabil. Serat berfungsi untuk meningkatkan koefisien gesek dan meningkatkan kekuatan mekanik bahan. Serat terdiri dari serat buatan dan alami. Serat buatan misalnya nilon, Cu-Zn, Al, karbon, rock wool dan serat gelas. Serat alami yang sering dipakai sebagai penguat yaitu serat yang terdapat di alam yang sifatnya alami misalnya bambu, rami, serabut kelapa, tongkol jagung dan masih banyak yang lainnya. Serat tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan kampas rem non-asbestos. Untuk memodifikasi tingkat friksi dan membersihkan permukaan rotor ditambahkan bahan abrasif misalnya Al 2 O 3, SiO 2, MgO, Fe 3 O 4, Cr 2 O 3, SiC, ZrSiO 4 dan kianit/al 2 SiO. Abrasif ini juga digunakan untuk mengontrol kecepatan wear dan menstabilkan koefisien gesek, sedangkan bahan pengisi digunakan untuk meningkatkan proses produksi dan bertindak sebagai minyak pelumas. Bahan pengisi ini terdiri dari dua jenis yaitu bahan pengisi organik dan anorganik. Bahan pengisi organik misalnya CNSL (Cashew Nut Shell Liquid/Oil), dust dan rubber crumb (remah karet). Bahan pengisi anorganik misalnya vermiculite, BaSO 4, CaCO, Ca(OH) 2 dan MgO. Bahan friksi pada komponen kampas rem sepeda motor merupakan bahan habis setelah dipakai. Maka dari itu dalam pembuatan kampas rem, bahan yang digunakan harus selalu tersedia secara terus menerus dan tidak akan punah. Kita tahu negara Indonesia merupakan negara agraris dengan banyak berbagai tanaman, salah satunya jagung. Pemanfaatan tongkol jagung masih sangat terbatas. Kebanyakan limbah tongkol jagung hanya digunakan untuk bahan tambahan makanan ternak, atau hanya digunakan sebagai bahan bakar setelah melalui proses pengeringan. LANDASAN TEORI Bahan komposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masingmasing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisika dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan komposit). Bagian-bagian utama komposit, di antaranya: 1. Serat Serat berperan sebagai penyangga kekuatan dari struktur komposit, beban yang awalnya diterima oleh matriks kemudian diteruskan ke serat oleh karena itu serat harus mempunyai kekuatan tarik dan elastisitas yang lebih tinggi daripada matriks. Serat secara umum terdiri dari dua jenis yaitu serat alam dan serat sintetis. 2. Matriks Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume terbesar (dominan). Matriks mempunyai beberapa fungsi yaitu mentransfer tegangan ke serat, membentuk ikatan koheren, permukaan matriks/serat, melindungi serat, memisahkan serat, melepas ikatan dan tetap stabil setelah proses manufaktur. Kampas rem merupakan salah satu komponen yang terdapat dalam setiap kendaraan. Kampas rem merupakan media yang berfungsi untuk memperlambat maupun menghentikan laju kendaraaan. Terutama pada saat kendaraan berkecepatan tinggi fungsi kampas rem memiliki beban mencapai 90% dari komponen lainnya, bahkan keselamatan jiwa manusia

tergantung pada kualitas dari komponen tersebut. Kampas rem dari bahan asbestos hanya memiliki 1 jenis fiber yaitu asbes yang merupakan komponen yang menimbulkan karsinogenik. Hal ini bertujuan agar membuat kampas menjadi awet, tetapi ada kerugian yang ditimbulkan antara lain kelemahan dalam kondisi basah. Karena asbestos hanya terdiri dari 1 jenis fiber, ketika kondisi basah bahan tersebut akan mengalami efek licin seperti menggesekkan jari di atas kaca basah (licin/tidak pakem), juga dapat membuat piringan menjadi cepat habis, rem kurang pakem, asbestos hanya bisa bertahan sampai dengan suhu 200 o C hal ini berarti bahwa rem asbestos akan blong (fading) pada temperatur 250 o C dan harganya juga lebih murah. Kampas rem asbestos juga tidak ramah lingkungan dan dapat menyebatkan penyakit kanker. Kampas rem yang terbuat dari bahan non asbestos biasanya terdiri dari 4 s/d 5 macam fiber di antaranya kevlar, steel fiber, rock wool, cellulose dan carbon fiber yang memiliki serat panjang. Hal ini bertujuan agar efek licin tersebut dapat teratasi. Rem non-asbestos mempunyai keuntungan bertahan sampai suhu 360 o C sehingga cenderung stabil (tidak blong). Kampas rem non-asbestos yang terbuat dari material berkualitas seperti Kevlar/aramyd. Kevlar ini bahan yang digunakan untuk baju anti peluru di mana Kevlar mampu menghambat laju putaran peluru sampai berhenti, jadi pada dasarnya Kevlar itu menghentikan putaran peluru bukan memantulkan peluru seperti baja. Inilah yang kadang kadang orang berpendapat nonasbestos keras padahal tidak, terbukti putaran peluru bisa dihentikan apalagi putaran rotor atau drum kendaraan bermotor, dapat dibayangkan kalau baju peluru terbuat dari asbestos. Karena sifat tersebut maka non-asbestos lebih mahal dan ramah lingkungan. METODE PENELITIAN Penelitian ini, menggunakan metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta adanya pengawasan produk. Material penelitian merupakan bahan atau objek yang diteliti untuk diambil datanya. 1. Serbuk Tongkol Jagung Serbuk tongkol jagung ini digunakan sebagai serat pada komposisi bahan kampas rem. 2. Serbuk Kuningan (Cu-Zn) Serbuk kuningan (Cu-Zn) ini berfungsi sebagai serat dan juga sebagi bahan pengisi pada kampas rem. 3. Magnesium Oksida (MgO) Magnesium Oksida (MgO) ini juga berfungsi sebagai bahan pengisi dan sebagai bahan abrasif pada kampas rem. 4. Resin Polyester Resin ini berfungsi sebagai zat pengikat bahan-bahan yang lain. Instrumen maupun peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Penyaring dengan Tipe MBT Sieve Shaker AG-515 menyaring atau mengayak serbuk tongkol jagung dan serbuk kuningan (Cu-Zn) agar didapat ukuran serbuk (butiran) yang sama. Ayakan yang digunakan berukuran mesh 60 dengan bukaan 250µm. 2. Oven Elektrik memanaskan (proses sintering) spesimen setelah dilakukan proses kompaksi. 3. Timbangan Digital menimbang berat dari masing-masing bahan yang akan digunakan untuk pembuatan kampas rem kampas rem

sesuai dengan variasi yang sudah ditentukan. 4. Mesin Press menekan (mengkompaksi) bahan yang berada di dalam cetakan (dies) agar spesimen yang dicetak kepadatannya merata. Gambar 3. Alat Uji Kekerasan Brinell Gambar 1. Mesin Press 7. Alat Foto Makro (Zoom Stereo Microscope) Mikroskop ini digunakan untuk pengambilan foto makro spesimen kampas rem. 5. Alat Uji Keausan mengetahui nilai keausan spesimen kampas rem. Alat uji keausan yang digunakan yaitu Ogoshi High Speed Universal Wear Testing Machine (Type OAT-U). Gambar 4. Zoom Stereo Microscope Gambar 2. Alat Uji Keausan 6. Alat Uji Kekerasan Alat uji ini berfungsi untuk mengetahui nilai kekerasan spesimen kampas rem. Alat uji kekerasan yang digunakan menggunakan metode Brinell. 8. Pengaduk (Mixer) mencampur atau mengaduk campuran bahan agar tercampur dengan baik dan merata sebelum dimasukkan ke dalam cetakan. 9. Perangkat Cetakan (Dies) mencetak bentuk spesimen yang diinginkan.

Tahap eksperimen dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan diagram alir eksperimen sebagai berikut: Gambar 6. Diagram Alir Penelitian

Prosedur Penelitian 1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Membuat cetakan spesimen. 3. Membuat serbuk tongkol jagung dan kuningan. 4. Menyaring serbuk dengan ayakan berukuran mesh 60 bukaan 250 µm. 5. Menimbang dan mengukur fraksi berat masing-masing bahan sesuai dengan variasi komposisi. 6. Mencampur bahan dengan pengaduk (Mixer). 7. Memasukkan bahan ke dalam cetakan. 8. Mengompaksi bahan dalam cetakan. 9. Menyintering bahan dalam cetakan. 10. Mengeluarkan spesimen dari cetakan. 11. Pengambilan foto makro spesimen. 12. Melakukan pengujian kekerasan Brinell. 13. Melakukan pengujian keausan Ogoshi. 14. Menganalisis dan membahas data penelitian, serta membuatkesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan foto spesimen kampas rem menggunakan zoom stereo microscope tipe OLYMPUS U-PMTVC buatan Jepang. Pengambilan foto makro dimaksudkan untuk mengetahui karakterisasi permukaan kampas rem yaitu kehomogenan dari bahan-bahan yang digunakan. menunjukkan campuran bahan penyusun kampas rem yang sudah rata dan saling mengikat. Meskipun besarnya persentase antara serbuk kuningan dan serbuk tongkol jagung berbeda tetapi kedua bahan tersebut terlihat saling mengisi dan tersebar rata pada semua bagian spesimen. Gambar 8. Foto Makro Spesimen 2 Spesimen 2 dengan komposisi 20% serbuk tongkol jagung, 40% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin menunjukkan campuran bahan penyusun yang cukup rata. Pada spesimen ini juga masih terlihat banyak serbuk kuningannya. Gambar 9. Foto Makro Spesimen 3 Gambar 7. Foto Makro Spesimen 1 Spesimen 1 dengan komposisi 10% serbuk tongkol jagung, 50% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin Spesimen 3 dengan komposisi 30% serbuk tongkol jagung, 30% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin terlihat serbuk kuningan semakin sedikit, mesikipun besarnya persentase antara serbuk kuningan dan serbuk tongkol jagung sama yaitu 30% tetapi jumlah di antara keduanya berbeda. Di sebagian titik juga tidak terlihat adanya

serbuk kuningan dan menyebabkan campuran ini kurang merata. merata. Pada spesimen ini serbuk tongkol jagung yang paling mendominasi campuran. Selain spesimen kampas rem berbahan serat alam berupa tongkol jagung, dilakukan juga pengambilan foto makro pada kampas rem pembanding yang beredar di pasaran saat ini yaitu kampas rem merk Indoparts. Gambar 10. Foto Makro Spesimen 4 Spesimen 4 dengan komposisi 40% serbuk tongkol jagung, 20% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin menunjukan serbuk kuningan semakin sedikit dan serbuk tongkol jagung semakin banyak dibandingkan dengan spesimen 3. Pada spesimen ini campuran juga kurang merata terlihat disebagian titik tidak adanya serbuk kuningan. Serbuk tongkol jagung terlihat terdapat pada semua bagian kampas rem. Gambar 11. Foto Makro Spesimen 5 Spesimen 5 dengan komposisi 50% serbuk tongkol jagung, 10% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin terlihat banyaknya serbuk tongkol jagung pada semua bagian spesimen. Serbuk kuningan juga hanya terlihat sedikit di sebagian titik dan campuran bahan tersebut terlihat tidak Gambar 12. Foto Makro Kampas Rem Merk Indoparts Hasil foto makro kampas rem merk Indoparts menunjukkan bahwa campuran bahan penyusunnya cukup merata dan saling mengikat. Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji komposisi bahan kampas rem merk Indoparts. Kampas rem merk Indoparts hanya digunakan sebagai pembanding nilai kekerasan dan keausannya saja, sehingga hanya dilakukan uji kekerasan dan uji keausan. Pengujian kekerasan menggunakan alat Brinell Hardness Tester. Pengujian kekerasan pada penelitian ini menggunakan beban 62,5 kgf, load duration 15 s, loading time 8 s dan indentor 5 mm. Pengujian kekerasan Brinell dilakukan tiga kali pada setiap sampel kemudian di rata-rata. Pengujian kekerasan Brinell dimaksudkan untuk mengetahui besarnya nilai kekerasan pada setiap spesimen. Hasil tersebut dibandingkan dengan kampas rem pembanding yaitu kampas rem merk Indoparts.

Gambar 13. Grafik Pengaruh Variasi Komposisi Bahan Kampas Rem terhadap Kekerasan Berdasarkan grafik pada gambar 13 dapat disimpulkan bahwa semakin besar penambahan (persentase) serbuk tongkol jagung dan berkurangnya persentase serbuk kuningan, maka semakin kecil nilai kekerasannya. Nilai kekerasan terbesar pada spesimen 1 (komposisi 10% serbuk tongkol jagung) yaitu 24,6 kg/mm 2 dan yang paling kecil terdapat pada spesimen 5 (komposisi 50% serbuk tongkol jagung) yaitu 14,4 kg/mm 2. Nilai kekerasan Brinell (HB) kampas rem merk Indoparts adalah 18,5 kg/mm 2. Spesimen yang optimal yang mendekati nilai kekerasan kampas rem pembanding (Indoparts) yaitu spesimen 3 (komposisi 30% serbuk tongkol jagung, 30 % serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin polyester) dengan nilai kekerasan 17,1 kg/mm 2. Pengujian keausan menggunakan alat Ogoshi High Speed Universal Wear Testing Machine (Type OAT-U). Pada penelitian ini pengujian keausan Ogoshi menggunakan beban 12,72 kg, panjang lintasan 400 m, dan waktu pengausan 30 detik. Pengujian keausan Ogoshi dilakukan satu kali pada setiap spesimen kemudian dirata-rata. Pengujian keausan Ogoshi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya nilai keausan pada setiap spesimen. Hasil tersebut dibandingkan dengan kampas rem pembanding yaitu kampas rem merk Indoparts.

Gambar 14. Grafik Pengaruh Variasi Komposisi Bahan Kampas Rem terhadap Keausan Berdasarkan grafik pada gambar 14 dapat disimpulkan bahwa semakin besar penambahan (persentase) serbuk tongkol jagung dan berkurangnya persentase serbuk kuningan, maka semakin besar nilai keausannya. Nilai keausan terkecil pada spesimen 1 (komposisi 10% serbuk tongkol jagung) yaitu 0,61 10-8 mm 2 /kg dan yang paling besar terdapat pada spesimen 5 (komposisi 50% serbuk tongkol jagung) yaitu 1,03 10-8 mm 2 /kg. Nilai keausan spesifik (Ws) kampas rem merk Indoparts adalah 0,87 10-8 mm 2 /kg. Spesimen yang optimal yang mendekati nilai keausan kampas rem pembanding (Indoparts) yaitu spesimen 3 (komposisi 30% serbuk tongkol jagung, 30% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin polyester) dengan nilai keausan 0,80 10-8 mm 2 /kg. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variasi komposisi bahan penyusun mempunyai pengaruh terhadap nilai kekerasan dan nilai keausannya. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa semakin besar persentase komposisi serbuk tongkol jagung dan semakin kecil persentase serbuk kuningan maka semakin kecil nilai kekerasannya dan semakin besar nilai keausannya. Variasi komposisi bahan penyusun berpengaruh terhadap nilai kekerasan dan nilai keausan. Komposisi yang paling optimal yang mendekati tingkat kekerasan dan keausan kampas rem non-asbestos merk Indopart dengan nilai kekerasan Brinell (HB) 18,5 kg/mm 2 dan nilai keausanya 0,87 10-8 mm 2 /kg yaitu pada komposisi 30% serbuk tongkol jagung, 30% serbuk kuningan dan 20% MgO dan resin. Pada komposisi tersebut nilai kekerasannya sebesar 17,1 kg/mm 2 dan nilai keausannya sebesar 0,80 10-8 mm 2 /kg. 2. Saran Dalam pemilihan bahan agar lebih mengutamakan bahan yang mempunyai sifat

yang baik dan cocok untuk proses pembuatan kampas dan tidak menimbulkan permasalahan baik untuk lingkungan alam, biaya pembuatan dalam pembuatan kampas itu sendiri Penelitian ini hanya sebatas pengujian kekerasan dan keausan. Untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan pengujian yang lain seperti pengujian koefisien gesek, uji ketahanan panas dan pengujian performa. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam penelitian ini, terutama kepada yang terhormat bapak Yuyun Estriyanto, S.T., M.T. selaku pembimbing I dan bapak Budi Harjanto, S.T., M.Eng. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama melakukan penelitian. DAFTAR PUSTAKA Agus, Sarwanto Y. (2010). Pengaruh Penekanan terhadap Sifat Fisis dan Mekanis pada Bahan Kampas Rem Sepeda Motor dengan Serat Alam Serbuk Bonggol (Janggel) Jagung. Surakarta: UMS. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. (2012). Pedoman Penulisan Skripsi 2012. Surakarta: UNS Press. Gibson, R.F. 1994. Principles of Composites Material Mechanics. Singapore: Mc. Graw Hill. Haroen, Wawan Kartiwa & Waskito, Arief Tri. (2009). Peningkatan Standar Kanvas Rem Kendaraan Berbahan Baku Asbestos dan Non Asbestos (Celulose) untuk Keamanan diperoleh pada tanggal 4 Februari 2012 dari http://www.bsn.or.id/files/@litbang/p PIS%202008/PPIS%20Bandung/8%20 %20PENINGKATAN%20STANDAR %20KANVAS%20REM%20%20KE NDARAAN%20BERBAHAN%20BA KU%20ASBESTOS%20DAN%20NO N%20ASBESTOS.pdf Kiswiranti D. (2007). Pemanfaatan Serbuk Tempurung Kelapa sebagai Alternatif Serat Penguat Bahan Friksi Non- Asbes pada Kampas Rem Sepeda Motor. Semarang: UNNES. O. A, Koya & Fono, T. R. (2009). Palm Kernel Shell in the Manufacture of Automotive Brake Pad. Department of Mechanical Engineering, Obafemi Awolowo University, Ile-Ife 22005, Nigeria. Olokode, O. S., et al. (2012). Experimental Study on the Morphology of Keratin Based Material for Asbestos Free Brake Pad. Journal of Basic & Applied Sciences. 2012, 8, 302-308. Perwira, Dwi Hasta Y. (2011). Pengaruh Penggunaan Resin Polyester dan Resin Phenolic terhadap Komposisi Serat Bambu, Serbuk Tembaga, Fiber Glass pada Pembuatan Bahan Kampas Rem. Surakarta: UMS. Pratama. (2011). Analisa Sifat Mekanik Komposit Bahan Kampas Rem dengan Penguat Fly Ash Batubara. Makasar: UNHAS. Diperoleh pada tanggal 4 Februari 2012 dari http://repository.unhas.ac.id/bitstream/ handle/123456789/383/analisa%2 0SIFAT%20MEKANIK%20%20KO MPOSIT%20BAHAN%20KAMPAS %20REM%20DENGAN%20PENGU AT%20FLY%20ASH%20BATUBAR A.pdf?sequence=1

Rianto, Yanu. (2011). Pengaruh Komposisi Campuran Filler terhadap Kekuatan Bending Komposit Ampas Tebu - Serbuk Kayu dalam Matrik Polyester. Surakarta: UNS. Santoso, H. (2011). Proses Pembuatan Kuningan dari Logam. Di peroleh 27 maret 2012 dari http://teknologi.kompasiana.com/terapan/ 2011/11/18/proses-pembuatan-kuningandari-logam/ Setiyanto Imam. (2009). Pengaruh Variasi Temperatur Sintering terhadap Ketahanan Aus Bahan Rem Sepatu Gesek. Surakarta: UMS. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta. Widodo, Teguh W., A. Asari, Ana N. dan Elita, R. (2007). Bio Energi Berbasis Jagung dan Pemanfaatan Limbahnya diperoleh pada tanggal 15 Februari 2012 dari http://mekanisasi.litbang.deptan.go.id/ eng/index.php?option=com_docma &task=doc_download&gid=11&itemi d=63