213 Bab 2: Kerangka Pengembangan Sanitasi 2.1 Visi Misi Sanitasi Terwujudnya Kabupaten Kayong Utara yang sehat melalui pembangunan infrastruktur dasar sanitasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah terisolir dan pedalaman. Tabel 2.1: Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten/Kota Visi Kab/Kota Misi Kab/Kota Visi Sanitasi Kab/Kota Misi Sanitasi Kab/Kota TERWUJUDNYA HARKAT DAN MARTABAT MASYARAKAT KABUPATEN KAYONG UTARA YANG BERIMAN, SEHAT, CERDAS, DAN SEJAHTERA 1. Meningkatkan harkat dan martabat masyarakat melalui peningkatkan kapasitas pendidikan masyarakat, pelayanan kehidupan beragama dan kuantitas pendidikan agama kepada masyarakat yang handal dan memiliki daya saing serta rukun dalam beragama. 2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatkan pelayanan kesehatan untuk mewujudkan yang sehat jasmani dan rohani. 3. Meningkatkan kulitas dan kuantitas sumberdaya manusia yang beriman, cerdas, memiliki keterampilan mengelola dan memperluas lapangan kerja, memiliki jatidiri dan daya saing, serta mampu melastarikan dan mempertahankan ketahanan budaya yang dimiliki. 4. Meningkatkan Terwujudnya Kabupaten Kayong Utara yang sehat melalui pembangunan infrastruktur dasar sanitasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Kayong Utara. Misi Air Limbah Domestik: Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pengelolaan air limbah rumah tangga melalui pemerataan pembangunan infrastruktur dasarnya di KKU Misi Persampahan Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pengelolaan persampahan
213 pembangunan infrastruktur guna mempelancar mobilitas penduduk dan arus barang serta mempercepat pembangunan di wilayah pedesaan sebagai sumber potensi ekonomi. 5. Melaksanakan pemerataan dan keseimbangan pembangunan secara berkelanjutan untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dengan mengembangkan jaringan kerjasama antar pemerintah daerah dengan pihak swasta dengan melibatkan peran serta masyarakat. 6. Meningkatkan kemanpuan kapasitas dan akuntabilitas aparatur pemerintah daerah guna meningkatkan pelayanan publik. 7. Meningkatkan pengelolaan alokasi anggaran secara cermat dan tearah, menegakkan supremasi hukum, meningkatkan keadilan sosial, dan perlindungan hak asasi manusia guna mendukung terciptanya kehidupan masyarakat yang rukun, aman dan damai. 8. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan sumberdaya lokal yang berbasis potensi desa bagi pengembangan ekonomi yang didukung dengan sarana investasi yang baik. melalui pemerataan pembangunan infrastruktur dasarnya di seluruh kecamatan KKU Misi Drainase Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana drainase dengan pemerataan pembangunan infrastruktur dasarnya di seluruh daerah rawan di kecamatan KKU Misi Perilaku Hidup Bersih Sehat Meningkatkan pola pikir masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat dengan sosialisasi maksimal pada masyarakat di KKU. Sumber : kayongutarakab.go.id
213 2.2 Tahapan Pengembangan Sanitasi Arah pengembangan sanitasi di Kabupaten Kayong Utara lebih memfokuskan secara khusus pada peningkatan pembangunan sanitasi di daerah rawan atau beresiko sanitasi buruk yaitu di daerah pedalaman dan terisolir yang jauh dari akses ibukota kecamatan di Kabupaten Kayong Utara dan pemerataan sanitasi pada semua kecamatan di Kabupaten Kayong Utara pada umumnya. Untuk arah pengembangan sanitasi jangka menengah dan jangka panjang, di fokuskan pada peningkatan pembangunan sanitasi yang berwawasan lingkungan dengan meminimalisir kasus pencemaran yang terjadi pada daerah rawan ataupun yang tidak rawan beresiko sanitasi buruk. Peta 2.1: Peta Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Sistem Onsite Tabel 2.2: Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kab/Kota Sistem Cakupan layanan eksisting* (%) pendek Target cakupan layanan* (%) menengah (a) (b) (c) (d) (e) (f) A Sistem On-site panjang
213 1 Individual (tangki septik) 3 % 15 % 3 % 5 % 2 Komunal (MCK, MCK++) 2,48 % 4 % 5 % 75 % 3 Cubluk dan sejenisnya. 42 % 3% 2% 1 % B Buang Air Besar Sembarangan (BABS)** 58% 3% 15% % Keterangan: *) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk **) Buang air besar di kebun, kolam, sawah, sungai dll. Termasuk di dalamnya adalah jamban yang tidak memiliki fasilitas pengolahan (dibuang langsung ke lingkungan) atau yang dikenal juga dengan istilah BABS terselubung. Gunakan data hasil EHRA yang terdapat di dalam Buku Putih Sanitasi. Peta 2.2: Peta Tahapan Pengembangan Persampahan Tabel 2.3: Tahapan Pengembangan Persampahan Kabupaten/Kota Sistem Cakupan layanan eksisting* (%) pendek Cakupan layanan* (%) menengah panjang (a) (b) (c) (d) (e) (f) A Penanganan langsung (direct) 1 Penanganan melalui TPS container 3 % 45 % 6 % 8 %
213 2 Pengangkutan oleh dump truck 23 % 35 % 5 % 75 % 3 B 1 2 C 1 2 Pengangkutan komunal dgn mobil pick up Penanganan tidak langsung (indirect) Penanganan Sampah dengan pembakaran Penanganan Sampah dengan pemilahan Penanganan berbasis masyarakat Penyediaan tempat sampah oleh RT / Kecamatan Penanganan sampah dgn kompos / pupuk organik % 1 % 25 % 8 % 7 % 5 % 19 % 25 % 35 % 19,6 % 3 % 5 % 33 % 4 % 6 % Keterangan: *) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk 4 % 25 % 5 % 75 % 8 % Peta 2.3: Peta Tahapan Pengembangan Drainase
213 Tabel 2.4: Tahapan Pengembangan Drainase Kabupaten/Kota Sistem Cakupan layanan eksisting* (%) pendek Cakupan layanan* (%) menengah panjang (a) (b) (c) (d) (e) (f) 1 Saluran Tersier 2 Saluran Sekunder 27 % 4 % 6 % 8 % 3 Genangan 12 % 1 % 5 % % 4 Penampungan air hujan Keterangan: *) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk 2.3 Perkiraan Pendanaan Pengembangan Sanitasi Pendanaan program sanitasi di Kabupaten Kayong Utara telah dicapai pendanaan sesuai dengan standar kebutuhan untuk seluruh masyarakat Kabupaten Kayong Utara dimana untuk pendanaan DAK perumahaan dan permukiman belum tersedia secara cukup sesuai dengan tren pertambahan penduduk di Kabupaten Kayong Utara yang semakin meningkat. Hal ini terjadi mengingat telah berkembangnya Sukadana sebagai ibukota Kabupaten yang melayani pemerintahan dan Teluk Melano dan Teluk Batang yang semakin berkembang dengan adanya pelayanan infrastruktur pertambangan, perkebunan, pelabuhan dan jasa penyeberangan Tabel 2.5: Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten/Kota untuk Sanitasi Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) 29 21 211 212 213 Rata-rata Pertumbuhan 1 1.1 1.2 1.3 Belanja Sanitasi ( 1.1 + 1.2 + 1.3 + 1.4 ) Air Limbah Domestik Sampah rumah tangga Drainase lingkungan unavailable unavailable 6.718.974.95 1.32.35.5 28.485.717.895 2,7 % unavailable unavailable 1.49.761.45 6.555.36. 3.652.614.895 7 % unavailable unavailable unavailable 394.86.4 521.452., 1,32 % unavailable unavailable 5.4.98. 3.471.6. 24.232.385. 6,3 %
213 1.4 PHBS unavailable unavailable 664.233.5 293.669.5 544.266. 1,85 % 2 Dana Alokasi Khusus ( 2.1 + 2.2 + 2.3 ) 2.1 DAK Sanitasi unavailable unavailable unavailable 722.12. 1.157.12. 1,6 % 2.2 DAK Lingkungan Hidup unavailable unavailable 2.31.37. 1.82.24. 1.428.68. 1,3 % 2.3 DAK Perumahan dan Permukiman unavailable unavailable 3 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi unavailable unavailable Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3) 6.718.974.95 1.42.722.4 27.941.451.895 2,5 % Total Belanja Langsung 222.944.88.727 3.651.46.951 245.283.749.729 3.445.6.76 331.269.895.68 1,12 % % APBD murni terhadap Belanja Langsung 75,47 % 73,53 % 66,5 % 68,69 %,95 % Komitmen Pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi ke depan (% terhadap belanja langsung ataupun penetapan nilai absolut) 4 % s/d 8 %
213 Tabel 2.6: Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan Uraian Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp.) 214 215 216 217 218 Total Pendanaan 1 Perkiraan Belanja Langsung 36... 39... 42... 45... 48... 2.1... 2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi 3... 33... 36... 39... 42... 18... 3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi 31... 34... 37... 4... 43... 185... Tabel 2.7: Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kab/Kota untuk Operasional/Pemeliharaan Sanitasi Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) 29 21 211 212 213 Pertumbuhan rata-rata 1 Belanja Sanitasi unavailable unavailable 6.718.974.95 1.32.35.5 28.485.717.895 2,7 % 1.1 Air Limbah Domestik unavailable unavailable 1.49.761.45 6.555.36. 3.652.614.895 7 % 1.1.1 Biaya operasional / pemeliharaan (justified) unavailable unavailable unavailable unavailable unavailable unavailable 1.2 Sampah rumah tangga unavailable unavailable unavailable 394.86.4 521.452., 1,32 % 1.2.1 Biaya operasional/pemeliharaan (justified) unavailable unavailable 85.., 4.662.4, unavailable,47 % 1.3 Drainase lingkungan unavailable unavailable 5.4.98. 3.471.6. 24.232.385. 6,3 % 1.3.1 Biaya operasional/pemeliharaan (justified) unavailable unavailable 3.42.636., unavailable 45..,,13 %
213 Tabel 2.8: Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten/Kota untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 218. Uraian Biaya Operasional/Pemeliharaan (Rp.) 214 215 216 217 218 Total Pendanaan 1 Belanja Sanitasi 3... 33... 36... 39... 42... 18... 1.1 Air Limbah Domestik 4... 4.5.. 5... 5.5.. 6... 25... 1.1.1 1.2 1.2.1 Biaya operasional / pemeliharaan (justified) Sampah rumah tangga Biaya operasional/pemelihara an (justified) 85.. 1... 1.15.. 1.3.. 1.45.. 5.75.. 6.. 75.. 9.. 1.5.. 1.2.. 4.5.. 15.. 3.. 45.. 6.. 75.. 2.25.. 1.3 Drainase lingkungan 25... 26.5.. 28... 29.5.. 31... 14... 1.3.1 Biaya operasional/pemelihara an (justified) 5.. 6.. 7.. 8.. 9.. 3.5.. Tabel 2.9 Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten/Kota dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK Uraian Pendanaan (Rp.) 214 215 216 217 218 Total Pendanaan 1 Perkiraan Kebutuhan Operasional / Pemeliharaan 1.5.. 1.9.. 2.3.. 2.7.. 3.1.. 11.5.. 2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi 3... 33... 36... 39... 42... 18... 3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi 31... 34... 37... 4... 43... 185...
213 4 Kemampuan Mendanai SSK (APBD Murni) (2-1) 28.5.. 31.1.. 33.7.. 36.3.. 38.9.. 168.5.. 5 Kemampuan Mendanai SSK (Komitmen) (3-1) 29.5.. 32.1.. 34.7.. 37.3.. 39.9.. 173.5..