BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat

PENGARUH PELAKSANAAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) TERHADAP KINERJA KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta

I. PENDAHULUAN. Peran penting penerapan Good Corporate Governance dapat dilihat dari sisi salah

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) sesungguhnya telah lama dikenal di

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba pada tingkat yang diinginkannya. Angka profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini isu mengenai good corporate governance

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE

2015 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHAD AP HARGA SAHAM PAD A PERUSAHAAN YANG MENGIKUTI PEMERINGKATAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION IND EX

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Ditinjau Dari Perkembangan. Harga Saham Sebelum dan Setelah Penerapan. Good Corporate Governance

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat perekonomian di Indonesi menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaaan juga harus dimaksimalkan, nilai peusahaan yang telah go public

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan investasi yang sudah dikeluarkan dapat diperoleh kembali dengan. Perusahaan dapat memberikan return yang tinggi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan industri manufaktur merupakan jenis industri

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja yang telah dilakukan. Dalam PSAK No 1 (Revisi 2012) menyebutkan bahwa

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik. Penerapan corporate governance dalam dunia usaha merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat komunikasi. tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada pemegang saham

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG DIUKUR DENGAN ECONOMIC VALUE ADDED

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kegiatan operasionalnya, yaitu mencari profit, akan tetapi selain

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun

, 2015 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG MENGIKUTI SURVEI IICG PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. dengan globalisasi memicu munculnya perusahaan dengan jenis dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance

BAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara

BAB I PENDAHULUAN. negara kepada pihak luar maupun pihak di dalam negara itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance (GCG) mulai. yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menyimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan terhadap good corporate governance semakin meningkat. Banyak. dikarenakan lemahnya corporate governance (Wardhani, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Selama 12 tahun terakhir, isu mengenai corporate governance menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

DAFTAR PUSTAKA. Adrian Sutedi, 2011, Good Corporate Governance, Jakarta Sinar Grafika

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan, khususnya perusahaan yang telah go public. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui peningkatan kinerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pengertian Good Corporate Governance

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran dewan direksi, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang tercatat di pasar modal. Bila seorang investor ingin mendapatkan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN GRESIK, Tbk.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah mensejahterahkan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (2014 : 1) yang menjelaskan bahwa Good Corporate Governance (GCG)

BAB I PENDAHULUAN. transaksi saham yang fair. Transaksi saham yang fair sulit tercapai karena adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, isu mengenai Good Corporate Governance (GCG) mulai

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh suatu kerangka tata kelola (corporate governance

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

Tanggung jawab perusahaan tidak hanya diberikan kepada pemegang saham, namun juga kepada Stakeholders

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Analisis Pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) pada Perusahaan Indeks Pefindo25 (SME Index) Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan secara berkelanjutan (sustainable). Nilai perusahaan merupakan. menginvestasikan modalnya pada perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak sepadan (mismatched), tidak hati-hati (prudent), tidak

BAB I PENDAHULUAN. Setelah beberapa tahun kemudian atau di tahun 1970-an, fakta

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya praktek good corporate governance pada korporasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik (good corporate governance) diharapkan dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Lemahnya good corporate governance (GCG) yang ada di negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN. obligasi. Investasi dalam bentuk saham sebenarnya memiliki risiko yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. (2007). Teori yang mendasari penelitian-penelitian tersebut adalah semakin

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah dalam penyelanggaraan pemerintahan yang

BAB I PENDAHULUAN. posisi tiga terbawah dalam menerapkan Good Corporate Governance di Asia,

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai perusahaan (Brigham dan Houston, 2001).

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan Good Corporate Governance. Good Corporate Governance. yang berpartisipasi dalam pengelolaan dan kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dimana hal ini menciptakan persaingan antar perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. kredit atau lainnya serta memberikan jasa bank yang lain (Kasmir, 2002:11).

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan harga

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, pasar modal memungkinkan pemilik dana memeproleh keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan bisnis terutama yang telah go public pada umumnya. tujuan manajemen keuangan adalah untuk mengambil keputusan-keputusan

BAB I PENDAHULUAN. 1.5 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Good Corporate Governance. kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai untuk para pemegang

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan Perum mempunyai maksud

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance semakin meningkat karena banyak terjadi pelanggaran tata

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibangun dengan paradigma berbasis ekonomi atau single P (Profit).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan tingkat kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk kekayaan pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan (Brigham dan Houston, 2011). Peningkatan nilai perusahaan tersebut dapat dicapai apabila perusahaan tersebut mampu melakukan operasional perusahaan dengan menghasilkan laba yang telah ditargetkan oleh perusahaan. Melalui laba yang dihasilkan tersebut perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, meningkatkan tingkat pertumbuhan perusahaan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan secara terus menerus. Kendala-kendala yang dihadapi oleh perusahaan dalam mencapai semua tujuan perusahaan tesebut pada umumnya hanya pada hal-hal yang pokok seperti : (a) Perusahaan harus mampu untuk mengelola semua sumber daya yang dimilikinya agar dikelola secara efektif dan seefisien mungkin yang mencakup semua bidang, (b) Pemisahan fungsi yang jelas antara fungsi manajemen dengan fungsi pemegang saham, sehingga dalam pelaksanaannya dapat terhindar dari konflik kepentingan antara manajemen dan pemegang saham, (c) Perusahaan harus mampu untuk menciptakan kepercayaan yang telah diberikan oleh para investor, sehingga manajeman dalam menjalankan operasional perusahaan tepat sasaran dan seefisien mungkin dan memastikan bahwa semua kegiatan yang dijalankan tersebut

2 untuk kepentingan perusahaan bukan untuk kepentingan pribadi semata. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, maka perusahaan perlunya memiliki suatu sistem tentang pengelolaan perusahaan yang baik, yaitu yang mampu untuk memberikan perlindungan yang efektif kepada para pemegang saham dan pihak pemberi pinjaman, sehingga dapat meyakinkan bahwa yang dilakukan oleh manajemen akan memperoleh hasil atas investasi yang ditanamnya dengan wajar dan nilai tinggi, juga agar dapat meyakinkan terpenuhinya kepentingan karyawan serta perusahaan itu sendiri. Saat ini perusahaan-perusahaan publik yang ada di Indonesia masih lemah dalam hal pengelolaan perusahaan. Hal ini ditujukan oleh masih lemahnya standar akuntansi dan regulasi, pertanggungjawaban terhadap pemegang saham, pengungkapan dan transparansi dalam proses pengelolaan perusahaan. Kondisi tersbut secara tidak langsung menunjukkan bahwa masih lemahnya perusahaan-perusahaan publik di Indonesia dalam menjalankan operasional perusahaan yang baik agar dapat memuaskan pemangku kepentingan perusahaan. Dalam upaya mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, maka para pelaku bisnis di Indonesia menyepakati penerapan Good Corporate Governance (GCG) suatu sistem pengelolaan perusahaan yang baik, hal ini sesuai dengan penandatangan perjanjian Letter of Intent (LOI) dengan IMF tahun 1998, yang salah satu isinya adalah pencantuman jadwal perbaikan perngelolaan perusahaan di Indonesia (Sri Sulistyanto, 2003 ). GCG dalam

3 beberapa tahun terakhir ini sangat populer di kalangan dunia usaha, karena dalam penerapan GCG tersebut dapat memberikan keyakinan bahwa perusahaan akan tumbuh dan menguntungkan secara jangka panjang serta bisa menguasai persaingan secara global khususnya perusahaan yang go public apabila GCG tersebut dijalankan secara baik dan benar. Good Corporate Governance berpegang pada penerapan prinsipprinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, mandiri dan kewajaran. Corporate Governance dapat memberikan keyakinan pada investor tentang return yang diperoleh atas investasi yang ditanamkan. Pada tahun 2001, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) menerbitkan pedoman KNKG. Pedoman ini bertujuan agar pelaku usaha memiliki acuan dasar mengenai konsep serta pola pelaksanaan GCG sesuai dengan pola internasional pada umumnya dan Indonesia khususnya. Melalui penerapan GCG tersebut diharapkan : (1) perusahaan mampu meningkatkan kinerjanya melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, serta mampu meningkatkan pelayanan kepada stakeholders, (2) perusahaan lebih mudah memperoleh dana pembiayaan yang lebih murah sehingga dapat meningkatkan corporate value, (3) mampu meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia dan (4) pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan deviden.

4 Melihat akan hal-hal tersebut, maka perlunya pelaksanaan GCG memang sudah menjadi kebutuhan yang sangat mendesak bagi suatu perusahaan. Karena perusahaan yang menerapkan GCG dalam mengelola sumber daya yang dimiliki akan dikelola secara baik, efektif dan efisien serta digunakan hanya untuk kepentingan dalam peningkatan kinerja keuangan perusahaan dan nilai perusahaan. Dengan demikian bahwa pelaksanaan GCG bukan saja mengakibatkan pengaruh positif terhadap pemegang saham juga berakibat positif juga bagi masyarakat luas sehingga pertumbuhan perekonomian secara nasional juga bagus. Beberapa bukti empiris yang menunjukkan bahwa penerapan GCG yang diproksikan dengan CGPI dapat mempengarui kinerja keuangan perusahaan antara lain : (1) penelitian yang dilakukan oleh Nur Sayidah (2007) terhadap perusahaan publik (2003 2005) menunjukkan bahwa corporate governance yang diproksikan CGPI tidak mempengaruhi secara keseluruhan terhadap kinerja keuangan (NPM, ROA, ROE, ROI), (2) penelitian yang dilakukan oleh Cahyani Nuswandari (2009) terhadap perusahaan yang terdaftar di BEJ (2001 2005) menunjukkan bahwa corporate governance yang diproksikan CGPI secara positif dan signifikan mempengaruhi kinerja keuangan (ROE, Torbin s Q), (3) penelitian yang dilakukan oleh David Tjondro & R. Wilopo (2011) terhadap perusahaan perbankan yang tercatat di BEI tahun 2008 menunjukkan terdapat bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara penerapan CGPI terhadap profitabiltas (ROE, ROE, NIM) dan kinerja saham perusahaan (PER),

5 (4) penelitian yang dilakukan oleh Fifi Nofiani & Poppy Nurmayanti (2012) terhadap perusahaan yang ada di BEI (2004 2007) menunjukkan bahwa penerapan CGPI yang dilakukan perusahaan tersebut mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan (ROE, NPM, Torbin s Q), dan (5) penelitian yang dilakukan oleh Like Monisa Wati (2012) terhadap perusahaan yang ada di BEI (2008 2010) menunjukkan bahwa penerapan CGPI yang dilakukan perusahaan tersebut mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan (ROE, NPM). Akan tetapi penerapan GCG dalam implementasi kepesertaan setiap perusahaan yang mengikuti Corporate Governance Perception Index (CGPI) menunjukkan kondisi ada yang berkinerja keuangan meningkat, ada yang tidak menunjukkan perbaikan dalam kinerja keuangannya maupun juga ada yang berkinerja mengalami turun naik untuk setiap tahunnya (tahun 2009 2012). Misalnya untuk kategori pengembang yang diwakili oleh PT. Bakrieland Development Tbk walaupun secara score CGPI memperoleh level terpercaya tetapi secara kinerja keuangan menurun. Dan untuk kategori perbankan umum pemerintah yang diwakili oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk memperoleh score CGPI sangat terpercaya, menunjukkan berkinerja keuangan meningkat dari tahun ke tahun setiap mengikuti CGPI sedangkan untuk kategori transportasi yang diwakili oleh PT. Panorama Transportasi Tbk memperoleh score CGPI cukup terpercaya, menunjukkan berkinerja keuangan turun naik setiap tahunnya. ( lihat Tabel 1.1 )

6 Tabel 1.1 Daftar Peserta CGPI & Kinerja Keuangan Perusahaan Tahun 2009-2012 No. Nama Emiten Kategori 2009 2010 2011 2012 Usaha CGPI ROI NPM ROE CGPI ROI NPM ROE CGPI ROI NPM ROE CGPI ROI NPM ROE 1 PT. Bakrieland Development Tbk Pengembang 76.93 1.38 15.10 3.45 76.96 1.23 15.36 2.62 77.36 0.08 0.76 0.13 77.38 (8.32) (43.00) (13.84) 2 PT. Bank CIMb Niaga Tbk Bank Umum Swasta 88.37 1.46 25.50 13.99 91.42 1.77 34.78 18.51 91.46 1.90 40.07 17.29 89.88 2.15 43.76 18.76 3 PT. Bank DKI Tbk Bank Pemerintah Daerah 76,61 0.91 17.45 15.45 77,53 1.85 35.78 27.40 78,17 1.52 32.19 23.80 80,24 1.27 27.92 17.41 4 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank Umum Pemerintah 90.65 1.82 42.90 20.50 91.67 2.08 48.00 22.55 91.81 2.30 58.30 20.26 91.91 2.52 58.28 20.96 5 PT. Bumi Resources Tbk Pertambangan 73.82 2.58 5.18 19.23 69.33 3.54 7.12 14.04 70.83 3.09 5.78 20.55 72.80 (9.49) (18.49) (17.81) 6 PT. Jasa Marga ( Persero ) Tbk Pengelola Jalan Tol & Pelabuhan 81.62 6.13 29.60 13.81 82.65 6.30 27.25 15.41 83.41 5.64 18.20 14.11 83.66 6.21 16.93 15.69 7 PT. Panorama Transportasi Tbk Transportasi 68.71 3.23 5.43 7.01 69.97 0.12 0.20 0.37 70.10 1.70 2.60 5.66 68.90 1.54 2.95 6.99 8 PT. Telekomunikasi Indonesia (Tbk) Komunikasi 88,67 11.65 16.84 29.49 89,04 11.56 16.81 25.97 89,10 15.01 21.71 25.37 89,57 16.49 23.80 27.41 Sumber : IICG, Laporan Keuangan dari IDX dan diolah Peneliti tahun 2014

7 Mengacu pada hasil-hasil penelitian empiris yang telah dilakukan, dan pada fenomena penelitian tersebut diatas membuktikan bahwa betapa pentingnya penerapan GCG dalam pelaksanaan CGPI dilakukan oleh perusahaan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Untuk itu maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Pelaksanaan Corporate Governance Perception Index (CGPI) Terhadap Kinerja Keuangan (Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 2012). Kinerja keuangan perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan Return on Investment (ROI), Net Profit Margin (NPM), dan Return on Equity (ROE). 1.2 Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruhnya pelaksanaan Corporate Governance Perception Index terhadap kinerja keuangan perusahaan. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya pelaksanaan Corporate Governance Perception Index terhadap kinerja keuangan perusahaan.

8 1.4 Kegunaan Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan : 1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh penerapan GCG dalam pelaksanaan CGPI di Indonesia, khususnya pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan 2. Bagi peneliti lainnya, untuk dapat dijadikan bahan referensi guna penelitian selanjutnya yang sejenis 3. Bagi akademisi, untuk dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai penerapan GCG dalam pelaksanaan CGPI di Indonesia, khususnya pengaruhnya terhadap kinerja keuangan perusahaan Bagi investor, untuk dapat memberikan bahan masukan untuk pengambilan keputusan mengenai investasi pada perusahaan yang telah menerapkan GCG dalam pelaksanaan CGPI. 4. Bagi perusahaan-perusahaan yang diteliti, sebagai bahan masukan dan referensi mengenai penerapan GCG dalam pelaksanaan CGPI yang telah dijalankan di perusahaannya terhadap kinerja keuangan perusahaan, sehingga dalam pengambilan keputusan atas kebijakannya bisa memberikan peningkatan atas kinerja keuangannya.