BAB V PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERANCANGAN RELOKASI STADION LEBAK BULUS, JAKARTA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... viii Daftar Gambar...

TUJUAN JENIS KEGIATAN. Latar Belakang Pemilihan OBJEK

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AQUATIC CENTER

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 1 PENDAHULUAN RE-DESAIN STADION CANDRADIMUKA KEBUMEN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA BOLA VOLI DI SEMARANG

6.1 Program Dasar Perencanaan

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Program Perencanaan Arsitektur Aspek Fungsional

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Aspek Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Aspek Kontekstual

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V HASIL. Potential Demand tim produksi komik dan animasi = standar x 6 (genre) Berikut perhitungan program ruang Animated Comic Studio:

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN E-NET AND GAMEDEV CORE DI YOGYAKARTA

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Ruang Kapasitas Unit Ruang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

TAMAN REKREASI AIR DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB VI HASIL RANCANGAN. selatan ke utara, dan berada di tengah tapak. Hasil rancangan stadion pada pusat

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

5. BAB V Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

GELANGGANG OLAHRAGA TIPE A, SEMARANG

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

Transkripsi:

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Konsep Perencanaan 6.1.1 Tujuan Perencanaan dan Perancangan Stadion Sepakbola Kota Boyolali akan menjadi suatu sarana olahraga di Kota Boyolali dan akan menjadi tempat diselenggarakannya pertandingan sepakbola juga atletik. Keberadaan stadion sepakbola ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas olahraga sepakbola di Kota Boyolali. 6.1.2 Landasan Dasar Perencanaan Landasan perencanaan adalah sebagai fasilitas olahraga yang dilengkapi dengan fasilitas pelengkap yang memadai dan sesuai dengan kebutuhannya untuk menjadi stadion sepakbola yang berkualitas. 6.2 Landasan Dasar Perancangan 6.2.1 Pelaku Kegiatan dan Aktivitas Jumlah Pelaku Personal A. Pelaku Utama 1. Pemain/Atlit Pemain Inti 1 Pemain Cadangan 5 orang Pemain Pelapis 2 orang Aktivitas 2. Menuju Ruang Ganti 3. Briefing 4. Pemanasan 5. Bertanding 6. Ganti Pakaian 7. Pulang Alur Kegiatan 2. Ofisial Tim Manajer Tim Bendahara Pelatih Kepala Asisten Pelatih Dokter Tim Pembantu Umum Masseur 3. Petugas n Wasit Asisten Wasit Wasit Cadangan Wasit Ofisial 2 orang 2 orang 2. Menuju Ruang Ganti 3. Briefing 4. Mengamati 3. Menuju Ruang Ganti 4. Memimpin 5. Ganti Pakaian 6. Pulang

4. Panitia Pelaksana 5. Pengawas B. Suporter/Penonton 1. Penonton Biasa 2. Penonton VIP 3. Tamu Undangan Khusus 4. Penyandang Cacat C. Pengelola 1. Kepala Pengelola 2. Wakil Kepala Pengelola 3. Sekretaris 4. Bendahara 5. Sub. Kepala Teknik 6. Sub Kebersihan dan Taman 7. Sub. Kepala Tata Usaha 8. Pengawasan dan Keamanan D. Pers/Wartawan 1. Wartawan Media Cetak 2. Wartawan Media Elektronik 2 orang 2 orang 3. Briefing 4. Mengamati 3. Briefing 4. Mengamati 3. Membeli Tiket 4. Menonton 5. Ke Toko Souvenir 6. Ke Restoran 7. Pulang 3. Mengelola Stadion 4. Rapat 3. Meliput 4. Konfrensi Pers E. Pengelola Stand (Fasilitas Pelengkap) 1. Pengelola Stand 3. Mengelola Stand 4. Pulang Tabel 6.1. Pelaku Kegiatan Sumber: Analisa Penyusun, 2011

6.2.2 Program Ruang Area 1 Lapangan Sepak Bola 7.140 m 2 2 zona bebas lapangan 964 m 2 3 Area Pemanasan 90 m 2 4 Zona keamanan 7.011 m 2 5 Bangku pemain cadangan 112 m 2 6 Bangku petugas pertandingan 4 m 2 Total 15.221 m 2 Lintasan Atletik 1 Lintasan lari atletik 5.699,84 m 2 Total 5.699,84m 2 Ruang Ganti 1 R, Ganti loker,shower atlit 76,5 m 2 2 R,Ganti Pelatih 50 m 2 3 R, ganti Teknisi Tim 40 m 2 4 R, ganti Wasit 10,5m 2 5 R, Bilas wasit 10m 2 6 R, Pemanasan indoor 200m 2 Total 387 m 2 Jumlah + Sirkulasi 20% 464,4m 2 Tribun Penonton 1 Tribun VIP 54 m 2 2 Tribun Wartawan 40 m 2 3 Tribun Umum 6.253,65 m 2 Total 6347,65 m 2 Jumlah + sirkulasi 20% 7617,18 m2 Fasilitas Pengelola Stadion 1 R. manajer stadion 50m 2 2 R. Manajer Teknis 40 m 2 3 R. Koordinator 20m 2 4 R. Petugas keamanan 30 m 2 R. Pers 20 m 2 R. Rapat 90 m 2 Lavatory 10,44 m 2 Total 260,44 m 2 Jumlah + sirkulasi 20% 312,5m2

Fasilitas Penunjang Stadion 1 Lavatory Pria 238,96 m 2 2 Lavatory wanita 69,08 m 2 3 Loket Tiket 46,8 m 2 4 R. Pertolongan Pertama 24 m 2 5 Hall Utama 100 m 2 6 Gudang Alat Olahraga 120 m 2 7 Gudang Alat Kebersihan 9 m 2 8 R. Operator 9,6 m 2 9 R. IT Stadion 75 m 2 10 R. Genset 30 m 2 11 R. Kontrol Panel 24 m 2 Total 746,44m 2 Jumlah + sirkulasi 20 % 895,72m 2 Fasilitas Komersil Stadion 1 Kios 27,04 m 2 Area makan 500 m 2 Dapur 16 m 2 Toko Marchandise 90 m 2 Total 633,04 m 2 Jumlah + sirkulasi 20 % 759,648 m 2 TOTAL STADION 30.970,108 m 2 Area Parkir Stadion 1 Parkir Mobil 8.268,5 m 2 2 Parkir Motor 4.914 m 2 3 Parkir Bus 808,5 m 2 4 Parkir ambulans 33,6 m 2 5 Parkir Pemadam Kebakaran 70,5 m 2 Total 14.095,1m 2 Jumlah + Sirkulasi 20% 28.190,2m 2 TOTAL STADION + PARKIR 59.168,3 m 2 Sumber: Analisa Penyusun, 2011 6.2.3 Lokasi Lokasi tapak Stadion Pandan Arang Kota boyolali ini berada pada daerah Jl.Perintis Kemerdekaan. Tapak termasuk dalam BWK I Pusat Kota Boyolali Kondisi fisik tapak memiliki topografi datar dan berada dekat pusat pemerintahan Kota Boyolali. Peraturan Bangunan Setempat (PBS) untuk kawasan ini adalah 25-50% untuk Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 30% KLB 60% ketinggian maksimal lantai bangunan adalah 1-4 lantai, dan Garis Sempadan Bangunan (GSB) 8 m dari as jalan. Tapak ini memiliki luas untuk kawasan Stadion ±30.000 m 2, dan luas untuk area parkir ±29.721. Jadi luas keseluruhan kawasan ini adalah 59.721 m 2. Batas-batas dari tapak ini adalah: Utara : Jl. Jenderal Sudirman /Komplek warga Selatan : Jl. Perintis kemerdekaan / Makam Pahlawan Timur : Jl. Ahmad Yani, / Pasar kayu

Barat : Jl. Pahlawan, / Komplek Ruko TAPAK Gambar 6.1. Lokasi Tapak Stadion Pandan arang Sumber: Google Earth Studi besaran tapak: - Luas lahan 59.721 x KDB 30% = 17.916,3 m 2 - KLB = Luas Lantai Total Luas Lahan 2,2 = 59.721 17.916,3 = 0,51 m 2 6.3 Persyaratan Perancangan 6.3.1 Utilitas Bangunan Sistem Penerangan Penerangan buatan untuk pertandingan membutuhkan intensitas sebesar 1500-2000 lux dengan penempatannya pada lisplank atap stadion. Penerangan ruang dalam bangunan disesuaikan dengan fungsi dan karakter ruang. Jaringan Listrik Sumber tenaga listrik berasal dari PLN, dan disediakan cadangan genset juga UPS untuk tetap menjaga kebutuhan listrik. Jaringan Air Bersih Untuk kebutuhan maintenance lapangan dan bangunan serta pemadam kebakaran menggunakan sumur artesis. Drainase Penyaluran air kotor dibagi 2, air kotor dari lavatory menuju septic tank peresapan serta air hujan yang turun ke arena pertandingan. Konstruksi lapangan menggunakan bahan modern yaitu dengan geotex untuk penyaringan air stripdrain dan untuk menyalurkan air dari lapangan ke riol kota. Jenis rumput yang digunakan sesuai dengan standar FIFA, yaitu jenis rumput Zoysia Matrella Linn Merr yang memiliki karakteristik kuat, menganyam, tahan terhadap pergerakan bola dan pemain, tidak licin, tidak gatal, dan tahan terhadap kondisi cuaca.

Sistem Penghawaan Sistem penghawaan untuk aktivitas utama (pertandingan dan penonton) menggunakan penghawaan alami (cross ventilation). Sedangkan untuk ruang-ruang penunjang menggunakan penghawaan buatan dengan sistem AC terpusat. Sistem Komunikasi Sistem komunikasi internal menggunakan interkom dan sound system. Komunikasi eksternal menggunakan telepon, faksimile, dan jaringan internet. Sistem Pemadam Kebakaran Jaringan pemadam kebakaran dalam bangunan menggunakan fire extinguisher portable dan hydrant box pada lokasi-lokasi tertentu. Juga dilengkapi dengan springkler, fire detector dan smoke detector, juga pintu keluar darurat yang letaknya tersebar dalam bangunan. Sistem Penangkal Petir Sistem penangkal petir menggunakan penangkal petir Faraday, karena massa bangunan yang luas dan besar. Penempatannya diletakkan pada tiang penopang. 6.3.2 Sirkulasi dan Parkir Sirkulasi Pejalan Kaki Disediakan pathway yang memungkinkan pejalan kaki berjalan dengan nyaman menuju stadion dari area sekitarnya. Disediakan plaza-plaza di setiap akses masuk penonton. Fungsinya untuk menghindari terkonsentrasinya penonton di satu titik saja. Sirkulasi Kendaraan Sirkulasi kendaraan dibagi menjadi 2 kondisi: 1. Kondisi Saat Ada Kondisi pada saat ada pertandingan menerapkan restriksi pada zona radial terdalam. Hanya yang berkepentingan saja yang diperkenankan untuk masuk ke zona radial terdalam. 2. Kondisi Saat Tidak Ada Pada hari tidak ada pertandingan, zona radial terdalam boleh diakses secara bebas dengan sirkulasi satu arah, searah jarum jam. Area parkir terletak di sekeliling stadion dengan perhitungan kapasitas berdasarkan komposisi penonton lokal dan tamu. 6.3.3 Konsep Keamanan a. Perilaku penonton Pintu masuk ke dalam stadion harus dibagi dengan pembatas untuk masuk seperti antrian loket, agar penonton yang masuk tidak bergerombol dan menyulitkan petugas untuk memeriksa karcis tanda masuk. Untuk itu perlu direncanakan pintu dimana orang dapat masuk satu persatu, kemudian melewati sebuah ruangan khusus yang menjadi tempat screening. Setiap penonton harus mendapatkan tempat duduk sendiri dengan sistem penomoran tiket. Perancangan pagar pemisah yang cukup tinggi dan tidak dapat dilewati oleh penonton setinggi 1,5 m. Namun pagar tidak boleh menghalangi pandangan penonton. Perlu adanya pemisahan antara kelompok suporter yang satu dengan yang lainnya.

Antara tribun penonton dengan lapangan perlu dibuat parit untuk memisahkan penonton dan pemain. b. Pola Sirkulasi Perlunya pemisahan akses antara penonton berjalan kaki dan menggunakan mobil demi kenyamanan dan keamanan pada waktu masuk dan keluar kawasan GOR. Sirkulasi masuk stadion dibagi menjadi beberapa pintu masuk dengan penyebaran lokasi tiket box. 6.3.4 Tata Ruang Dalam dan Ruang Luar Tata Ruang Dalam Dalam perancangan ruang dalam stadion mempertimbangkan beberapa hal, sebagai berikut: 1. Kemudahan dan kejelasan sirkulasi antar ruang dengan menggunakan pembedaan warna-warna untuk tiap-tiap jalur sirkulasi. 2. Sirkulasi tiap pelaku kegiatan harus dipisahkan untuk menunjang keamanan stadion. 3. Dimensi ruang sesuai dengan daya tampung atau kapasitasnya. 4. Sirkulasi ruang-ruang penunjang dan pelengkap berada di bawah tribun penonton dengan menggunakan sistem koridor. Tata Ruang Luar 1. Ruang luar stadion berfungsi sebagai pengarah menuju ke bangunan. 2. Ruang luar juga berfungsi untuk menampung jumlah pengunjung dengan intensitas besar, baik untuk penontonnya sendiri maupun kendaraan yang digunakan. 3. Ruang luar stadion dapat digunakan untuk aktivitas masyarakat di luar waktu pertandingan. 6.3.5 Struktur Bangunan Pemilihan sistem struktur untuk bangunan stadion mempertimbangkan fungsi dari stadion itu sendiri, terutama untuk struktur atap dari stadion. Sebagai bangunan yang memiliki bentang lebar diperlukan struktur atap yang mampu menopang beban atap tersebut. Akan tetapi, struktur penopang atap tersebut tidak boleh menghalangi pandangan penonton ke arah lapangan. Struktur bangunan stadion harus kokoh, aman, dan tahan terhadap kemungkinan gempa, angin, dan petir. 6.3.6 Karakter Bentuk Bangunan Penampilan bangunan Stadion Bekasi mempertimbangkan: 1. Karakter bangunan yang ingin ditampilkan, yaitu memberikan kesan modern, dinamis, dan atraktif, namun kontekstual dengan lingkungan dan keadaan sekitar. 2. Memperhatikan unsur-unsur estetika baik eksterior maupun interior dengan ornamen yang dapat memberikan ciri khas pada bangunan. 3. Bentuk dasar dari bangunan mengikuti fungsi-fungsi yang terjadi di dalam bangunan stadion, sehingga dapat memenuhi kebutuhan di dalamnya dan juga menampilkan bentuk bangunan yang mewakili kegiatan di dalamnya. 4. Bentuk bangunan responsif terhadap lingkungan dan kondisi alam di sekitarnya. Agar dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna stadion.