PERANCANGAN DAN REALISASI BANDPASS FILTER MIKROSTRIP RING SQUARE RESONATOR PADA FREKUENSI X-BAND (9.4 GHZ) UNTUK RADAR FM- CW PENGAWAS PANTAI

dokumen-dokumen yang mirip
ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2013

PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER DENGAN SELEKTIVITAS TINGGI PADA BAND FREKUENSI 1.27 GHZ

PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER DENGAN SELEKTIVITAS TINGGI PADA BAND FREKUENSI 1.27 GHZ

PENGARUH UKURAN GAP ANTAR RESONATOR PADA PERANCANGAN COUPLED EDGE BANDPASS FILTER

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1718

PERANCANGAN DAN REALISASI BAND PASS FILTER FREKUENSI TENGAH 2.35 GHz DENGAN METODA PSEUDO-INTERDIGITAL

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

BAB II DASAR TEORI. yang dibangkitkan dengan frekuensi yang lain[1]. Filter digunakan untuk

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN FILTER SQUARE LOOP RESONATOR PADA FREKUENSI 2350 MHZ UNTUK APLIKASI SATELIT NANO

Perancangan Tunable Interdigital Bandpass Filter

Desain dan Realisasi Filter Bandpass Mikrostrip dengan Struktur Hairpin Design and Realization Microstrip Bandpass Filter with Hairpin Structure

Broadband Metamaterial Microstrip Filter

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA CO-PLANAR DENGAN METODE BAND GAP UNTUK PENINGKATAN BANDWIDTH PADA FREKUENSI S-BAND

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG DAN PENGERTIAN JUDUL

RANCANG BANGUN BAND PASS FILTER MIKROSTRIP HAIRPIN DENGAN OPEN STUB DAN DEFECTED GROUND STRUCTURE (DGS) UNTUK FREKUENSI UMTS 3G ( MHz)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Perancangan dan Realisasi Filter Band Pass Hairpin Line Pada Frekuensi Ghz menggunakan Substrat Rogers Duroid 5880 untuk Satelit Nano

REALISASI FOUR-POLE BPF UNTUK LTE ( ) MHZ MENGGUNAKAN METODE CROSS COUPLE DENGAN QUARTER WAVELENGTH RESONATOR

Perancangan Antena Mikrostrip Planar Monopole dengan Pencatuan Coplanar Waveguide untuk Antena ESM

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP WIDEBAND H-SHAPED PADA FREKUENSI GHz

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT KOPLING APERTURE DENGAN FREKUENSI 2,45 GHz MENGGUNAKAN ANSOFT HFSS 11

Rancang Bangun Band Pass Filter Frekuensi 1.27 GHz untuk Teknologi Synthetic Aperture Radar

DESAIN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR GERIGI UNTUK RADAR ALTIMETER

Studi Parameter Dualband Bandpass Filter Stub Loaded Square Open Loop Resonator

PERANCANGAN DAN REALISASI BANDPASS FILTER DENGAN METODE OPEN LOOP SQUARE RESONATOR UNTUK MICROWAVE LINK

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP BENTUK E MODIFIKASI DENGAN ELEMEN PARASIT UNTUK RADIO ALTIMETER PADA FREKUENSI

RANCANG BANGUN BAND PASS FILTER DENGAN METODE HAIRPIN MENGGUNAKAN SALURAN MIKROSTRIP UNTUK FREKUENSI 2,4-2,5 GHZ

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN PEMBANGKITAN FREKUENSI GANDA ANTENA MIKROSTRIP SEGITIGA SAMA SISI MENGGUNAKAN TEKNIK SAMBATAN ELEKTROMAGNETIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano

RANCANG BANGUN ANTENA PLANAR MONOPOLE MIKROSTRIP UNTUK APLIKASI ULTRA WIDEBAND (UWB)

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH STACKED DUAL-BAND PADA FREKUENSI WiMAX (3,3 GHZ DAN 5,8 GHZ)

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI MHz dan MHz

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY

Rancang Bangun Antena Mikrostrip 2,4 GHz untuk Aplikasi Wireless Fidelity (Wifi) Oleh Daniel Pebrianto NIM:

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

Perancangan Antena Mikrostrip Bentuk Segiempat Dual Frequency untuk Aplikasi WLAN 2400 Mhz dan 5000 Mhz

Pemanen Energi RF 900 MHz menggunakan Antena Mikrostrip Circular Patch

DESAIN DAN REALISASI BANDPASS FILTER 2,425 GHZ DENGAN COUPLED LINE UNTUK RECEIVER STASIUN BUMI PADA SISTEM NANO SATELIT

Jl. Gegerkalong Hilir Desa Ciwaruga, Bandung, Indonesia b Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

DESIGN AND REALIZATION OF HAIRPIN BAND-PASS FILTER 8 TH ORDER CHEBYSHEV FOR SYNTHETIC APERTURE RADAR 1.27 GHz

BAB I PENDAHULUAN. Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kebutuhan manusia untuk mendapatkan informasi tanpa mengenal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2,3 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

DESAIN ANTENA TEKNOLOGI ULTRA WIDEBAND

Bab IV Pemodelan, Simulasi dan Realisasi

PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.5, No.1 Maret 2018 Page 824

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN REALISASI DUAL BAND WILKINSON POWER DIVIDER PADA FREKUENSI 1,27 GHZ DAN 2,3 GHZ

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA SEGITIGA

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI 2300 MHz dan 3300 MHz

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

Antena Array Mikrostrip Slot Dengan Tuning-Stubs Untuk Ku-Band Electronic Support Measure (ESM)

TUGAS AKHIR TE Desain Antena Log Periodik Mikrostrip untuk Aplikasi Pengukuran EMC pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz.

BAB 2 DASAR PERANCANGAN COUPLER. Gambar 2.1 Skema rangkaian directional coupler S S S S. ij ji

Antena Mikrostrip Slot Double Bowtie Satu Larik Dengan Pandu Gelombang Coplanar Untuk Komunikasi Wireless Pada Frekuensi 2.4 GHz

e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 2959

Studi Parameter Dualband Bandpass Filter Stub Loaded Square Open Loop Resonator

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ANTENA MIKROSTRIP LINEAR ARRAY 6 ELEMEN UNTUK FREKUENSI BWA DUAL-BAND 2,4 GHZ DAN 3,3 GHZ

Bab III Pemodelan, Simulasi dan Realisasi

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 Id paper: SM142

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Egg Dengan Slot Rugby Ball yang Bekerja pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

: Widi Pramudito NPM :

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Short Range Wireless mempercepat perkembangan tersebut. Gambar 1.1

RANCANG BANGUN BAND PASS FILTER DENGAN METODE HAIRPIN MENGGUNAKAN SALURAN MIKROSTRIP UNTUK FREKUENSI 2,4-2,5 GHZ. Oleh:

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MICROSTRIP PATCH SEGITIGA MIMO 2x2 pada FREKUENSI 2,3 GHz UNTUK APLIKASI LTE

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP DOUBEL BIQUAD PADA FREKUENSI

PEMBAGI DAYA 1:2 STRIPLINE MHZ STIPLINE POWER SPLITTER 1: MHZ

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP TRIPLE-BAND LINEAR ARRAY 4 ELEMEN UNTUK APLIKASI WIMAX TESIS

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH COPLANAR DIPOLE DUAL BAND UNTUK APLIKASI WIMAX

BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS DAN FABRIKASI ANTENA LTE MIKROSTRIP DENGAN FREKUENSI FIXED 2,6 GHZ DAN MOBILE 2,3 GHZ

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

BAB III PERHITUNGAN, SIMULASI DAN PERANCANGAN

PENGUKURAN PERMITIVITAS DIELEKTRIK BAHAN TEKSTIL MENGGUNAKAN METODE SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP UNTUK APLIKASI KESEHATAN

Desain dan Implementasi Antena Mikrostrip Single Rectangular Patch pada Band Frekuensi MHz untuk Pemanen Energi Gelombang Elektromagnetik

Kata Kunci : Alumina, filter cavity, material dielektrik

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA ULTRAWIDEBAND

[Type the document title]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PERANCANGAN DAN REALISASI BANDPASS FILTER MIKROSTRIP RING SQUARE RESONATOR PADA FREKUENSI X-BAND (9.4 GHZ) UNTUK RADAR FM- CW PENGAWAS PANTAI (Design And Realization Bandpass Filter Ring Square Resonator Based On Microstrip At X-Band Frequency (9.4 GHz) For Coastal Surveillance FM-CW Radar) Rizky Maulana Putra 1, Bambang Setia 2, Yuyu Wahyu 3 1,2 Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik, Universitas Telkom 3 PPET-LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) 1 maulana.putrarizky@gmail.com, 2 bambangsetianugroho@telkomuniversity.ac.id, 3 yuyu@ppte.lipi.go.id Abstrak Dewasa ini perkembangan teknologi di Indonesia, khususnya dalam bidang telekomunikasi berkembang semakin pesat. Hal tersebut juga tidak terlepas dari perangkat-perangkat yang mendukung terjalinnya komunikasi dengan baik dan lancar. Filter merupakan suatu perangkat transmisi yang memiliki fungsi untuk melewatkan frekuensi tertentu dengan meloloskan frekuensi yang diinginkan (passband) dan meredam frekuensi yang tidak diinginkan (stopband). Pada tugas akhir ini akan dirancang dan direalisasikan sebuah Bandpass filter menggunakan metode ring square resonator berbasis mikrostrip untuk radar FM-CW pengawas pantai. Radar ini menggunakan sebuah Bandpass filter yang bekerja pada frekuensi X-band, dimana frekuensi X-band itu sendiri berada pada rentang 8GHz 12 GHz. Filter yang digunakan berbasis mikrostrip mengingat frekuensi kerjanya yang tinggi. Untuk mendapatkan hasil tersebut, filter ini harus memiliki tingkat akurasi slope yang tajam dan memiliki bandwidth 60 MHz. Pada perancangan bandpass filter menggunakan metode ring square resonator dan simulasinya Ansoft HFSS 15.0. Filter yang dirancang menggunakan Substrat Rogers Duroid 5880. Pada tugas akhir ini telah dibuat sebuah Bandpass filter memiliki frekuensi kerja 9.367 GHz 9.43 GHz, dan frekuensi tengah pada Bandpass filter ini yaitu sebesar 9.4 GHz dengan bandwidth 63 MHz. Nilai return loss sebesar -10.977 db, nilai insertion loss sebesar -3.917 db. Kata kunci: Filter, Bandpass Filter, frekuensi X-Band, Radar FM-CW, pengawas pantai, ring square resonator. Abstract Nowadays, the development of technology in Indonesia, especially in the telecommunications field growing more rapidly. It also can not be separated from devices that support the establishment of communication with the well and smoothly. Filter is a transmission device that has a function to skip certain frequencies to pass the desired frequency (passband) and dampen unwanted frequencies (the stopband). In this final project will be designed and realized a Bandpass filter using square ring resonator based microstrip for FM-CW radar coastal surveillance. Radar uses a Bandpass filter that works at a frequency X-band, X-band frequencies which itself is at 8GHz range - 12 GHz. Based filter used microstrip given the high operating frequency. To obtain these results, this filter should have a level of accuracy that the sharp slope and has a bandwidth of 60 MHz. In designing bandpass filters using square ring resonator and simulation Ansoft HFSS 15.0. Material used in this filter is Duroid RT 5880. In this final project has been created Bandpass filter that work at frequency 9.37-9.43 GHz and 9.4 GHz center frequency. Bandwidth of this filter is 63 MHz. Return loss value is -10.977 db and insertion loss value is - 3.917 db. Keywords: Filter, Bandpass Filter, frekuensi X-Band, Radar FM-CW, pengawas pantai, ring square resonator. 1. Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi di Indonesia, khususnya dalam bidang telekomunikasi berkembang semakin pesat. Hal tersebut juga tidak terlepas dari perangkat-perangkat yang mendukung terjalinnya komunikasi dengan baik dan lancar. Filter merupakan suatu perangkat transmisi yang memiliki fungsi untuk melewatkan frekuensi tertentu dengan meloloskan frekuensi yang diinginkan (passband) dan meredam frekuensi yang tidak diinginkan (stopband). Pada tugas akhir ini akan dirancang dan direalisasikan BPF yang bekerja pada frekuensi X-Band (9.4 Ghz) untuk radar Frequency Modulated-Continuous Wave (FM-CW) pada radar pengawas pantai yang digunakan pada prototip radar PPET-LIPI. BPF yang akan dirancang menggunakan respon frekuensi Chebyshev (equal ripple). Berdasarkan kebutuhan tersebut, maka akan dirancang dan direalisasikan filter bandpass yang akan bekerja pada rentang frekuensi 9.37 GHz 9.43 GHz, dengan frekuensi tengah 9.4 GHz, lebar bandwidth 60 MHz menggunakan metode ring square resonator dan mikrostrip sebagai penyepadannya. 2. Dasar Teori 2.1 Radar Pengawas Pantai PPET-LIPI 1

Radar merupakan peralatan yang sangat strategis sehingga dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Radar akan sangat membantu pemerintah dalam mengawasi wilayah NKRI. Keberhasilan pembuatan satu Radar untuk aplikasi tertentu akan membuka pintu untuk aplikasi-aplikasi lain seperti untuk pemantauan wilayah udara dengan melakukan modifikasi pada Radar pengawas pantai yang telah dibuat. Litbang Radar memiliki kompleksitas yang tinggi sehingga menuntut keseriusan dari pelaksananya dalam menguasai ilmu dibidang Radar dan jumlah personil yang cukup banyak untuk merealisasikannya. Gambar 2.1 memperlihatkan blok diagram Radar FM-CW yang digunakan oleh PPET-LIPI untuk Radar pengawas pantainya. [8] Gambar 2.1 Blok diagram Radar FM-CW yang dikembangkan oleh PPET-LIPI [8] 2.2 BPF (Bandpass Filter) Filter ini meloloskan frekuensi diantara frekuensi cut-off bawah dan frekuensi cut-off atas dan meredam semua frekuensi diluarnya,dengan bentuk respon magnitub seperti pada gambar 2.2. Gambar 2.2 Bandpass filter [1] 2.3 Saluran Transmisi Mikrostrip [2] Mikrostrip merupakan media transmisi yang digunakan di dalam rangkaian microwave. Mikrostrip terdiri dari saluran strip (konduktor) dan sebuah konduktor ground plane yang dipisahkan oleh medium dielektrik dengan konstanta dielektrik (εr). Sebagian medan elektromagnetik yang berada di udara (εr =1), akan meradiasi rangkaian apabila tidak ada shielding diatas medium dielektrik. Jadi, saluran mikrostrip merupakan sebuah saluran dengan dielektrik homogen yang lebih besar dari satu, tapi lebih kecil dari konstanta dielektrik bahan (εr). Konstanta dielektrik ini disebut konstanta dielektrik efektif (εrff). Gambar 2.3 Saluran Mikrostrip [2] Dalam menganalisis karakteristik suatu saluran, adalah dengan awalnya menganggap medium yang memisahkan kedua konduktor adalah udara. Dalam hal ini, bidang tanah sebagai cermin, sehingga saluran strip dicerminkan kembali dengan jarak 2d satu sama lain. Kapasitansi kedua saluran tersebut adalah C 0. Konstanta dielektrik efektif adalah perbandingan antara kapasitansi terdistribusi saluran dengan dielektrik terhadap C 0. Konstanta dielektrik efektif dapat ditentukan dengan persamaan 2.1 [6] 1 < ε e = C C 0 < ε r (2.1) Pada saat frekuensi rendah, kapasitansi terdistribusi C 0, dapat menggunakan persamaan 2.2 [6] 2

2πε 0 ln( 8d W + w 4d ) W d 1 C 0 = { ε 0 [ W + 1.393 + 0.667 ln d (W + 1.444)] d Konstanta dielektrik efektif ditentukan dengan persamaan 2.3 [2][6] ε e = ε r+1 2 dengan persamaan 2.4 dan 2.5: w a = 1 + 1 ( ln [ 49 + ε r 1 2 w 2 d )4 + ( d 52 ) ( w d )4 + 0.432 [1 + 10 (ac) W ] d 3 ) 18.1 ] + 1 ln [1 + 18.7 (w d (2.2) W > 1 d (2.3) ] (2.4) c = 0.564 ( ε r 0.9 ε r + 3 )0.053 (2.5) dan impedansi karakteristik pada persamaan 2.6: Z 0 = { 60 ε e ln ( 8d W + W 4d ) W d 1 120 π ε e W W d+1.393+0.667 ln(w d+1.444) d > 1 Dalam peracangan, bila terdapat impedansi karakteristik Z 0 dan konstanta dielektrik ε r, lebar strip dapat dihitung dengan persamaan 2.7 [3][6] W 8e A e 2A 2 = { d 2 [B 1 ln((2 B) 1) + ε r 1 (ln(b 1) + 0.39 0.61 )] π 2 ε r ε r dengan persamaan 2.8 dan 2.9 berikut: W d < 2 W d > 2 A = Z 0 60 ε r+1 + ε r 1 0.11 (0.23 + ) (2.8) 2 ε r +1 ε r B = 377 π 2 Z 0 εr 2.4 Kopling Dalam merealisasikan filter jenis ini, digunakan sebuah saluran transmisi, yaitu mikrostrip. Respon filter dapat dilihat dari susunan mikrostrip yang jumlahnya kelipatan bilangan genap (2,4,6, atau 8) atau yang biasa disebut dengan microstrip open loop resonator. [2] Pada gambar 2.4 menunjukkan sebuah struktur dari kopling bandpass filter dengan adanya garis tegas yang menyatakan jalur dari kopling dan garis terputus-putus menyatakan cross kopling. Cross kopling M m 1,m+2 adalah kopling elektrik karena pada frekuensi resonansi medan listrik dapat lebih kuat jika berdekapan dengan bagian gap dari resonator m-1 dan m+2. M m,m+1 adalah kopling magnetik karena medan magnet lebih kuat jika pada bagian resonator yang berlawanan dengan gap resonator m dan m+1. M m,m+1 dengan M m 1,m+2 memiliki beda fasa sebesar 180 derajat yang menyatakan tanda yang berlawanan. [2] (2.6) (2.7) (2.9) Gambar 2.4 Struktur umum kopling bandpass filter dengan sepasang pole atenuasi pada frekuensi stop [5] Untuk mendesain parameter dari bandpass filter, seperti pada koefisien kopling dan faktor kualitas lainnya dapat ditentukan dengan rangkaian dari komponen dari lowpass filter prototipe. Hubungan diantara parameter bandpass filter dengan lowpass prototipe dapat dihubungkan dengan persamaan berikut: [5] Q et = Q eo = g 1 (2.10) FBW FBW M n,n 1 = M N n, N n+1 =, untuk n = 1 to N (2.11) g n g n+1 2 M m,m+1 = FBW. J m, untuk m = N g m 1 2 (2.12) M m 1,m+2 = FBW. J m 1, untuk m = N g m 1 2 (2.13) FBW = f 2 f 1 f 0 = Fractional Bandwidth (2.14) Dimana: f c1, f c2 = frekuensi cut off atas dan bawah N = banyak orde 3

2.5 Kopling Elektrik [4] Kopling elektrik merupakan kopling dengan ujung terbuka dari dua buah resonator yang posisinya saling berdekatan dengan medan listrik dan lebih kuat jika mendekati ujung terbuka. Kopling elektrik dapat dihitung dengan persamaan 2.15 berikut: k E = π 16. F e. exp ( A e ). exp ( B e ). exp( D e ) (2.15) dimana: A e = 0.2559 0.01571 ε r + 0.1 ε r + 1. w h B e = [1.0678 + 0.266 ln ( ε r + 1 )]. ( s 2 h )pe, pe = 1.0886 + 0.03146 ( w h )4 D e = [0.1608 0.06945 a h ]. (s h )1.15 F e = [ 0.9605 + 1.4087 a h 0.2443 a h ] Gambar 2.5 Kopling Elektrik [4] 2.6 Squared Ring Resonator Mikrostrip ring resonator banyak digunakan karena bentuknya yang kecil dan mudah dalam pencetakkannya. Mikrostrip ring resonator ditentukan dengan bahan dielektrik yaitu substrat yang mengukur konstanta dielektrik efektif. Pada tahun 1971 Wolff dan Knoppik memperkenalkan teori ini dengan menggunakan model dinding magnetik yang mempengaruhi kelengkungan pada frekuensi resonansi dari suatu ring resonator. Dalam hal ini permitivitas relatif dari substrat dibuat sama dengan frekuensi yang bergantung pada efektif permitivitas relatif (ε eff ) tetapi tetap mempertahankan lebar dari mikrostrip (ω). [2] Gambar 2.6 Model dinding magnetik pada mikrostrip line [2] Seorang ahli lain bernama Owens berpendapat bahwa sistem tersebut masih banyak kekurangan dan mengusulkan menggunakan model waveguide planar pada mikrostrip. Model ini mirip dengan model dinding magnetik. Dalam model ini lebar konduksi pararel (ω eff ) sebagai pemisah antar pelat yang fungsinya sama dengan jarak antar patch dalam mikrostrip dan dinding magnetik tetap memperhatikan substrat dengan permitivitas relatif. (ε eff ).[5] 3. Perancangan 3.1 Penentuan Spesifikasi Adapun spesifikasi bandpass filter yang dirancang pada tugas akhir ini sebagai berikut: 1. Frekuensi : 9.37 GHz 9.43 GHz 2. Bandwidth : 60 MHz 3. Frekuensi tengah : 9.4 GHz 4. Return loss : -10 db 5. Respon Frekuensi : Chebyshev dengan ripple 0.1 db 4

6. Insertion loss : -3 db 7. Metode : Ring square resonator 8.VSWR : 2 3.2 Karakteristik Bahan Substrat Bahan dielektrik yang digunakan pada perancangan bandpass filter ini adalah Rogers Duroid 5880, dengan karakteristik substrat sebagai berikut : 1.Permitivitas dielektrik bahan (εr) : 2.2 2.thickness =1.57 mm 3.top cladding = 35µm,bottom cladding = 35µm 4.width (CMD) = 457.2 mm 5.length (Grain) = 304.8 mm 3.3 Tahap Perancangan Proses perancangan ring square resonator menggunakan orde 2. Selanjutnya mencari lebar saluran mikrostrip dengan impedansi saluran perangkat sebesar 80 Ohm dan impedansi konektor sebesar 50 Ohm. Dimensi saluran yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan (2.1)-(2.15). Setelah proses penghitungan, perlu diadakan sebuah optimasi, dikarenakan pada saat simulasi menggunakan hasi penghitungan awal respon frekuensi filter belum terbentuk. Berikut merupakan ukuran filter setelah optimasi Tabel 3.1 Ukuran Filter Parameter Ukuran (mm) Panjang Resonator 4 Lebar Resonator 0.3 Panjang Catuan 4 Lebar Catuan 0.3 Jarak Resonator 1 gap 0.5 4. Hasil pengukuran 4.1 Return Loss (S11) Pengukuran Return loss (S11) menunjukkan besarnya sinyal yang dipantulkan ke sumber, semakin kecil nilai Return loss maka semakin bagus karena semakin kecil pula daya yang dipantulkan kembali menuju sumber, sehingga terjadi transfer daya maksimum. Hasil pengukuran dapat dilihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Hasil pengukuran Return loss (S11) 5

Pada gambar di atas dapat dilihat hasil pengukuran berada pada frekuensi tengah 9.4 GHz dengan nilai return loss sebesar -10.977 db yang ditandai dengan marker 2. Marker 1 yang menujukkan frekuensi cut off bawah berada pada frekuensi 9.367 GHz dengan nilai return loss sebesar -10.423 db. Marker 3 yang menunjukkan frekuansi cut off atas berada pada frekuensi 9.430 GHz dengan nilai return loss sebesar -10.092 db. 4.2 Insertion loss (S21) Pengkuruan Insertion loss (S21) menunjukkan karakteristik sinyal yang ditransmisikan dari port input ke port output. Nilai Insertion loss yang baik dan ideal berada pada 0 db. Pada pengukuran ini terdapat banyak rugirugi dalam filter sehingga sulit mencapai keadaan ideal. Hasil pengukuran Insertion loss dapat dilihat pada gambar 4.2. Gambar 4.2 Hasil pengukuran Insertion loss (S21) Pada gambar di atas dapat dilihat hasil pengukuran berada pada frekuensi tengah 9.4 GHz dengan nilai insertion loss sebesar -3.917 db yang ditandai dengan marker 2. Marker 1 yang menujukkan frekuensi cut off bawah berada pada frekuensi 9.367 GHz dengan nilai insertion loss sebesar -3.998 db. Marker 3 yang menunjukkan frekuansi cut off atas berada pada frekuensi 9.430 GHz dengan nilai insertion loss sebesar -3.793 db. 4.3 VSWR VSWR menunjukkan besar dari gelombang datang yang ditransmisikan dibandingkan dengan gelombang pantul yang dipantulkan kembali ke sumber. Semakin kecil nilai dari VSWR maka semakin besar sinyal yang ditransmisikan filter. Hasil dari pengukuran VSWR dapat dilihat pada gambar 4.3 Gambar 4.3 Hasil pengukuran VSWR 6

Pada gambar di atas didapatkan nilai VSWR filter pada frekuensi tengah 9.4 GHz yaitu sebesar 1.791. VSWR yang dihasilkan sudah mendekati VSWR yang ideal karena lebih kecil dari 2. Syarat VSWR yang ideal itu yaitu nilai VSWR nya mendekati 1. 4.4 Analisa Kerja Sistem Analisa kerja sistem terakhir menunjukkan bahwa proses perancangan filter dengan hasil simulasi perancangan dan membandingkan hasil pengukuran spesifikasi awal yang ditetapkan. Berikut perbandingan spesifikasi awal, tahap simulasi dan hasil pengukuran filter yang terdapat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Perbandingan spesifikasi, simulasi dan hasil pengukuran Parameter Daerah Passband Spesifikasi Simulasi Pengukuran Frekuensi Tengah 9.4 GHz 9.4 GHz 9.4 GHz Rentang Frekuensi 9.37-9.43 GHz 9.37-9.43 GHz 9.367-9.43 GHz Bandwidth 60 MHz 60 MHz 63 MHz Return loss -10 db -19.0042 db -10.977 db Insertion loss -3 db -0.3038 db -3.917 db Dari tabel diatas menunjukkan hasil perbandingan dari spesfikiasi awal, simulasi dan hasil pengukuran. Pada hasil simulasi menunjukkan nilai yang sesuai terhadap spesifikasi awal sedangkan pada hasil pengukuran terdapat beberapa perbedaan dari spesifikasi awal. Perbedaan tersebut terdapat pada bandwidth filter, pada hasil pengukuran memiliki rentang yang lebih besar dibandingkan dengan spesifikasi awal yang ditetapkan yaitu pada simulasi bandwidth sebesar 60 MHz sedangkan hasil pengukuran menunjukkan bandwidth sebesar 63 MHz. Nilai insertion loss pada pengukuran mengalami penurunan dibandingkan dengan simulasi, yaitu pada pengukuran nilainya sebesar -3.917 yang seharusnya berada pada nilai ideal yaitu 0 db. 5 Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Pada tugas akhir ini telah dirancang bandpass filter ring square resonator menggunakan substrat Rogers Duroid 5880. Dari proses perancangan, simulasi, dan realisasi pengukuran filter dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses perancangan dan realisasi bandpass filter dengan metode ring square resonator menggunakan Rogers Duroid 5880 dapat dilakukan. 2. Bandwidth dari filter ini sebesar 63 MHz. 3. Insertion loss (s21) setelah hasil pengukuran sebesar -3.917 db, nilai ini masih terdapat spesifikasi awal tetapi masih kurang pada saat ideal 0 db. 4. Return loss (s11) setelah hasil pengukuran sebesar -10.977 db, nilai ini mencapai spesifikasi awal yang ditetapkan yaitu -10 db. 5. VSWR setelah hasil pengukuran sebesar 1.781, nilai ini mencapai spesifikasi awal yang ditetapkan yaitu 2. 6. Hasil perancangan pada saat simulasi dan realisasi mengalami perbedaan karena terdapat beberapa faktor yang menyebabkan perubahan tersebut, yaitu loss dielektrik dan loss pabrikasi berupa proses etching, pensolderan dan konektor. 5.2 Saran Agar mendapatkan hasil respon frekuensi filter yang lebih baik pada penelitian berikutnya, terdapat beberapa hal yang bias dijadikan saran dan sebagai bahan pertimbangan, antara lain: 1. Proses perancangan filter dapat dilakukan dengan menerapkan suatu metode lain, yaitu dengan Stepped Impedance Resonator (SIR) digabungkan dengan ring squared resonator. Dengan penggabungan metode ini menghasilkan respon yang sangat selektif. 2. Tingkat ketelitian dimensi pada proses perancangan harus disesuaikan dengan tingkat ketelitian pada proses etching jalur saluran mikrostrip agar tidak terjadi perubahan dari respon frekuensi dari filter. 7

DAFTAR PUSTAKA [1] Bowick, Chris. RF Circuit Design, second edition, Newnes, 2007. [2] Fazriyani, Yuli. Filter for WiMAX at Band Frequency of 2.3 2.4 GHz using Microstrip Squared Ring Resonator Method. Thesis Telkom University 2008. [3] Ir. Enceng Sulaeman, MT., Diktat Kuliah. Program Studi Teknik Telekomunikasi. Politeknik Negeri Bandung. 2005. [4] Jia-Sheng Hong and Michael J. Lancaster. Couplings of Microstrip Square Open-Loop Resonators for Cross-Coupled Planar Microwaves Filter. IEEE TRANSACTIONS ON MICROWAVE THEORY AND TECHNIQUES, VOL. 44, NO. 12. 1996. [5] Jia-Sheng Hong, and Michael J. Lancaster. Design of Highly Selective Microstrip Bandpass Filters with a Single Pair of Attenuation Poles at Finite Frequencies. IEEE TRANSACTIONS ON MICROWAVE THEORY AND TECHNIQUES, VOL. 48, NO. 7. 2000. [6] Jia-Sheng Hong and Michael J. Lancaster. Microstrip Filters for RF/Microwave Applications. A JOHN WILEY & SONS, INC., PUBLICATION. 2001. [7] M. Mabrouk, L. Bousbia. Study and Enchanced Design of RF Dual Bandpass Filter Validation and Confirmation of Experimental Measurement. University of Carthage. 2011. [8] Mashuri Wahab dan Tim Radar ISRA. Buku Teknis Referensi Untuk FM-CW ISRA Radar, Bandung November 2014 8