Mam MAKALAH ISLAM. Remaja Masjid Solusi Atasi Kegalauan Remaja

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan salah satu masa dalam rentang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu

Islam dalam Tatanan Kehidupan Bermasyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Qur an sendiri menganjurkan supaya manusia memperdalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Malang sebagaimana umumnya wilayah Jawa Timur lainnya,

Hadirin yang berbahagia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Masalah penyalahgunaan Narkoba di Indonesia saat ini sangat

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN VIHARA MAHANAMA DUSUN SEMANDING DESA CANDIGARON

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

HILANGNYA KEDUDUKAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAGAIMANA PANDANGAN ISLAM TENTANG BERBISNIS

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt menganugerahi akal. Dan hal tersebut tidak dimiliki oleh makhluk lain.

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pondasi keimanan dan pola pikir manusia dalam memandang

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PERINGATAN SEPEREMPAT ABAD PONDOK MODERN AL-JAUHAR DURI, 9 FEBRUARI2017

Dan jangan biarkan kuburan yang ditinggikan, kecuali engkau ratakan. (HR. Ahmad dan selainnya).

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Hari Raya Natal tahun 2014 bagi narapidana dan anak pidana yang

Gagasan tentang Tuhan yang dibentuk oleh sekelompok manusia pada satu generasi bisa saja menjadi tidak bermakna bagi generasi lain.

MASJID JABALUL KHOIR PURWODADI SEBAGAI MASJID MODERN

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

VISI, MISI, TUJUAN, dan TOPIK BAHASAN PAI

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

ISLAMIC CENTRE DI SLAWI KABUPATEN TEGAL

BAB V PENUTUP. mengenai konsep pendidikan akhlak dalam perspektif Abd al-wahha>b al-

BAB I PENDAHULUAN. Bagian ini akan menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTRE DI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, bangsa dan umat manusia. yang sangat mengkhawatirkan. Terutama pada remaja-remaja saat ini yang makin

MASJID BESAR KOTA SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Faiz Urfan,2013

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupan manusia, begitu pula dengan proses perkembangannya.

BUPATI BENGKALIS ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

BAB V KESIMPULAN, SARAN-SARAN DAN PENUTUP. 1. Pendapat Para Mufassir tentang Q.S. Al-Mu minun Ayat 1-9

Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD/ART) Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Husna. Wetar Copper Project

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

BAB I PENDAHULUAN. juga adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat

DAFTAR ANGKET BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA

PENDAHULUAN. dapat membawa kemajuan, namun juga sekaligus melahirkan kegelisahan. pada masyarakat, hal ini juga dialami oleh Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan mencapai 60% per tahun (Halim, 2012). ini menurut Tajuddin M. Rasdi dalam bukunya Rekabentuk Masjid Sebagai

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

KELUARGA ADALAH MINIATUR PERILAKU BUDAYA. Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari tiga definisi yaitu secara luas, sempit dan umum.

PERANAN MENTORING AL ISLAM DALAM PENDISIPLINAN SHOLAT MAHASISWI UMS SKRIPSI

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. Masjid dalam Islam berfungsi bukan sebagai tempat sholat saja, namun juga

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

BAB VI KESIMPULAN. kemasyarakatan yang bercorak Islam Modernis. Meskipun bukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. adalah aset yang paling berharga dan memiliki kesempatan yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perubahan-perubahan baik dalam segi ekonomi, politik, maupun sosial

BAB VII AKSI BERSAMA MENUJU MASANGAN BEBAS NARKOBA

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

AKHLAK PRIBADI ISLAMI

BAB I PENDAHULUAN. Guru dan siswa dalam dunia pendidikan merupakan dua komponen penting,

BAB I PENDAHULUAN. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

PELEMBAGAAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. sendiri. Jadi, hukum Islam mulai ada sejak Islam ada. Keberadaan hukum Islam di

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH FORUM KOMUNIKASI REMAJA ROMANSA. melakukan analisis terhadap metode dakwah yang dilakukan oleh ROMANSA di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini kesibukan telah menjadi jalan hidup masyarakat pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sri Yanah, 2014 Peranan Karang Taruna dalam mengembangkan kesadaran moral pemuda

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Penegasan Judul. Pendidikan merupakan suatu proses yang panjang dan diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

PENERAPAN PANCASILA SILA 1 DALAM PELAKSANAAN SHALAT BERJAMAAH DI MASJID AL MUHTAR DEKSO OLEH GENERSI MUDA

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

A. Latar Belakang Masalah

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Assalamualaikum Wr. Wb

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya

PERGESERAN POLA PIKIR REMAJA TENTANG KONSEP PANDANGAN HIDUP DAN UPAYA MENJADIKAN PANCASILA SEBAGAI SEMANGAT HIDUP REMAJA.

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik maupun rohani (Ahid, 2010: 99). Beberapa orang juga

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perencanaan, pengorganisasian, pemberian dorongan dan pengawasan melalui telaah

Transkripsi:

Mam MAKALAH ISLAM Remaja Masjid Solusi Atasi Kegalauan Remaja 21 November 2014

Makalah Islam Remaja Masjid Solusi Atasi Kegalauan Remaja Ahmad Syamsuddin (Reporter bimasislam.kemenag.go.id, Redaktur Jurnal Bimas Islam, Executive Advisor Indonesia Youth Forum dan CEO notulakita.com)

Islam mengajarkan prinsip keseimbangan antara dunia dan akhirat. Prinsip ini terlihat dari fungsi masjid yang tidak tunggal. Bangunan yang menjadi identitas komunitas muslim ini tidak sekedar tempat sujud dan membaca al-quran, namun mencakup aspek-aspek lain. Hal tersebut terlihat bagaimana Rasulullah dulu menjadikan masjid sebagai pusat keagamaan sekaligus pusat militer, ekonomi, sosial, termasuk hukum. Remaja masjid, organisasi yang lahir dari isntitusi masjid, oleh karenanya memiliki peran signifikan dalam mengatasi problematika keumatan, terutama problematika generasinya. Selama ini, generasi muda menghadapi problematika seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, saling menghina di media sosial dan berbagai bentuk kenakalan khas remaja. Lemahnya pengawasan orangtua serta rendahnya penanaman nilainilai keagamaan turut menjadi pemicu kenakalan tersebut. Remaja masjid perlu mendapat perhatian dari banyak pihak. Keberadaannya jangan sampai dipandang sebelah mata, tapi harus mendapatkan pengakuan dan bimbingan supaya peran mereka dalam menangkis perilaku-perilikau negatif dapat berjalan. Mereka perlu didorong melakukan berbagai kegiatan yang berdampak postif, baik yang bersifat keagamaan maupun sosial-kemasyarakatan. Dengan demikian, peran mereka lama kelamaan dikenal oleh masyarakat. Shingga masyarakat akan senang hati mendorong anak-anak mereka turut menjadi bagian.

Selain berfungsi sebagai pusat spiritual masjid berfungsi sebagai pusat sosial-kemasyarakatan. Oleh karena itu masjid seyogyanya turut merespon problematika yang terjadi di masyarakat, terutama masyarakat sekitar dimana masjid berada. Masjid tidak bisa berdiam diri ketika di sekitarnya sedang dipagelarkan drama kemiskinan, tawuran antar pelajar, peredaran narkoba, dan segenap kemunkaran lain. Sebagai instrumen yang lahir dari rahim Islam, sebuah agama yang dalam ajarannya menekankan hubungan serba seimbang antara spiritual (hablul minallah) serta sosial (hablun minnnas), masjid tidak boleh dimonopoli untuk urusan peribadatan saja dalam arti ibadah mahdah. Bukankah ibadah sendiri dalam Islam senantiasa menekankan aspek sosial kemasyarakatan selain aspek vertikal. Bahkan seorang tidak bisa dikatakan beriman apabila dia sibuk beribadah sendiri sementara tetangga di sekitarnya lapar, bodoh, dan terzalimi1. Hadirnya organisasi Remaja Masjid menjadi harapan tersendiri di tengah masyarakat yang sibuk dengan urusan duniawi. Melalui remaja masjid kekosongan peran orangtua dalam mendidikkan nilainilai keagamaan dapat terisi. Dengan demikian ketika nantinya sudah menginjak dewasa dan bersentuhan dengan budaya dan peradaban lain, mereka tidak lagi kaget karena telah memiliki pegangan nilai yang kuat.

Sayangnya organisasi remaja masjid sering kurang dikenal di kalangan masyarakat. Bisa jadi hal ini karena masyarakat apriori terhadap kegiatan remaja masjid yang berakibat mereka tidak mau tahu terhadap urusan remaja masjid. Namun yang pasti sikap masa bodoh tehadap remaja masjid, bahwa urusan remaja masjid turut memberi andil terhadap kurang dikenalnya remaja masjid. Remaja masjid menjadi kurang percaya diri karena menganggap peran mereka sebagai pelengkap semata. Remaja masjid hanya terlihat dalam kepanitiaan kegiatankegiatan acara hari besar Islam, seperti pada hari raya. Sementara sehari-hari biasa peran mereka yang bersifat sosial dan kepemudaan seolah lenyap. Remaja masjid menjadi pasif. Oleh karena itu, agar peran remaja masjid dapat kembali pada fungsinya semula, perlu diberikan gambaran ulang mengenai fungsi masjid yang meliputi aspek teologi dan sosial kemasyarakatan. Tempat bersujud kepada Allah sekaligus mengatur urusan keumatan serta tempat mengikis atributatribut yang memungkinkan mereka berjarak di dalam kehidupan sehari-hari seperti perbedaan status sosial, afiliasi organisasi, partai dan sebagainya. Pembinaan remaja masjid menjadi sebuah keniscayaan mengingat tantangan zaman sekarang demikian berat. Dengan majunya teknologi informasi, mereka dengan mudahnya mengakses informasi yang kadang tidak bermanfaat. Dunia menjadi demikian

sempit. Mereka tidak lagi mengenal batas. Mereka menjadi asyik dengan dunianya, yang jauh, namun sering mengabaikan masyarakat di sekitarnya. Masyarakat modern, dengan informasi yang serba mudah menjadi generasi muda yang tidak sensitif dengan permasalahan sosial. Keadaan seperti ini apabila kita biarkan maka pada masa yang tak terlampau jauh masyarakat yang muncul benar-benar masyarakat robot. Masyarakat yang tercukupi harta bendanya namun miskin ruhaninya. Mengembalikan fungsi remaja masjid yang berorientasi dapat dimulai dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat terhadap masyarakat. Program-progam remaja masjid harus menyasar pada kepentingan masyarakat yang lebih luas. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat mengambil momentum hari-hari besar ataupun tanpa mengaitkannya dengan hari-hari besar Islam. Kegiatan-kegiatan yang bermanfaat terhadap masyarakat. Seperti olahraga, memberantas buta al-quran, menggalang beasiswa untuk anak fakir miskin, bakti sosial, dan kegiatan-kegiatan sosial yang bermanfaat terhadap masyarakat. Dengan demikian, sedikit demi sedikit citra remaja masjid dapat terangkat di mata masyarakat. Sehingga remaja masjid tidak lagi sekumpulan orang-orang yang mengasingkan diri dan berbeda dengan remaja pada umumnya. Hemat penulis, tujuan pembangunan masjid tidak untuk menunjukkan kelimpahan harta suatu kelompok

masyarakat. Pembangunan sebuah masjid merupakan ekspresi keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, yang bertujuan untuk senantiasa mendekatkan diri kepada-nya, melalui ibadah mahdah maupun ghairu mahdah. Ibadah mahdah seperti shalat, zikir, dan membaca al-quran, sementara ghairu mahdah meliputi aspek-aspek yang bersinggungan dengan kehidupan umat. Dalam hal ini bisa mencakup sosial, pilitik, ekonomi, seni, pendidikan, dll. Dewasa ini masalah sosial yang terjadi di masyarakat seringkali luput dari masjid. Padahal keberadaan masjid merupakan wadah yang mempersatukan umat, tanpa memandang status sosial. Tempat umat mencari solusi bersama terhadap problematika mereka dengan dilandasi iman dan nilainilai keagamaan. Termasuk dalam masalah sosial yaitu yang berkaitan dengan ramaja. Kita tentu sepakat generasi muda merupakan aset berharga yang menggantikan tampuk kepemimpinan di masa depan. Sayangnya, keberadaan mereka sering belum mendapatkan pengakuan, karena dianggap belum menemukan jati diri. Apalagi lemahnya pengawasan orangtua karena menganggap tanggup jawab mereka selesai setelah menyekolahkan mereka. Akhirnya mereka melampiaskan lewat kegiatan-kegiatan yang cenderung negatif seperti tawuran dan penyalagunaan obat-obat terlarang. Ditambah majunya teknologi komunikasi yang

memungkinkan mereka mengakses informasi dari luar yang belum tentu positif, sehingga makin menjauhkan mereka dari akar keislaman mereka. Akhir kata, remaja masjid bisa menjadi solusi mengatasi kegalauan remaja yang masih mencari jati diri. Lewat pembinaan yang intensif dengan menanamkan nilai-nilai keislaman, serta dukungan dari berbagai pihak, remaja masjid kiranya mampu menjadi tempat atau wadah yang bisa menyalurkan gairah remaja kepada jalur yang benar, semoga.[] Sumber: bimasislam.kemenag.gi.id-informasi-opini