Eko Prasojo Departemen Ilmu Adminstrasi FISIP Universitas Indonesia Format Reformasi Birokrasi di Indonesia
Mampukah Kita Bernegara? Negara Kepentingan KORUPSI MENJADI PENYAKIT
Tiga Sumber Penyakit Negara Sistem Politik, tanpa Political Merit System Aktor Birokrasi, Power Culture Hukum, tidak ditegakkan
Mengapa Menjadi Sumber Penyakit? Sistem politik multi partai tidak didukung oleh sistem merit politik yang baik telah menyebabkan tidak berfungsinya partai politik Hukum dibuat tetapi tidak ada kepastian dan jaminan perlindungan hukum Birokrasi masih berorientasi kekuasaan bukan pelayanan
Apa yang terjadi kemudian? Political Corruption Aktor Bureaucratic Coruption Judicial Coruption
Birokrasi dan Pembangunan Birokrasi adalah mesin sebuah negara yang melaksanakan semua kebijakan dan keputusan politik Kegagalan g pembangunan seringkali disebabkan oleh rusaknya birokrasi dan tidak kompetens-nya birokrasi Di Indonesia birokrasi belum optimal di reformasi
Situasi Problematis Birokrasi di Indonesia Struktur, norma, nilai i dan regulasi yang ada masih berorientasi pada kepentingan penguasa/birokrat (power culture) Masih belum terbentuk budaya Birokrasi (service delivery culture) Masih tingginya ketidakpastian dalam Birokrasi (cost of uncertainty) Budaya patron-client dan budaya afiliasi yang mengarah kepada moral hazard Rendahnya kompetensi para birokrat Kooptasi Politik terhadap birokrasi
Reformasi Birokrasi meliputi: Konstruksi atau rekonstruksi sebuah negara (perubahan proses dan institusi) Modernisasi i negara (struktur administrasi, i i kapasitas managerial, management keuangan, teknologi yang memadai) Rekonfigurasi peran negara (kemitraan dengan swasta) Revitalisasi i demokrasi (meningkatkan partisipasi i i publik dalam pemerintahan dan pembangunan)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi F k B d Faktor Budaya Faktor Individu Faktor Organisasi dan Manajemen Faktor Politik
Faktor Budaya Budaya dan perilaku koruptif yang sudah terlembaga ( uang administrasi atau uang pelicin ) Budaya sungkan dan tidak enak dari sisi masyarakat Masyarakat harus menanggung biaya ganda Internalisasi budaya dalam mekanisme informal yang profesional
Faktor Individu Perilaku individu adalah egoistis (egoistic man, maximizing self interest) Perilaku individu id terkait dengan kesempatan jabatan dan otoritas Egoistic man hidup subur dalam sebuah sistem yang korup Individu yang jujur seringkali dianggap menyimpang dan tidak mendapat tempat
Faktor Organisasi dan Manajemen (1) Struktur birokrasi masih bersifat hirarkis, sentralistis, gemuk dan tidak terdesentralisasi Proses pelayanan publik belum memiliki dan tidak melaksanakan prinsip-prinsip efisiensi, transparansi, efektivitas dan keadilan Pelayanan publik juga sangat ditentukan oleh peran kepemimpinan yang kredibel
Faktor Organisasi dan Manajemen (2) Dalam aspek kepegawaian, pelayanan publik dipengaruhi oleh rendahnya gaji, proses rekrutmen yang belum memadai, tidak adanya ukuran kinerja, pengawasan yang rendah Hubungan masyarakat dan pemerintah dalam pelayanan publik belum setara; pengaduan dan partisipasi masyarakat masih belum memiliki tempat
Faktor Politik Ketidaksetaraan sistem birokrasi dengan sistem politik dan sistem hukum Birokrasi menjadi ATM bagi partai politik Kooptasi pengangkatan jabatan birokrasi oleh partai politik
Apa Problemnya? KOMITMEN MESIN REFORM CONTENT DAN AGENDA SETTING
Apa Paradigmanya? Kombinasi antara Weberian, The New Public Management dan The New Governance
Arah dan Strateginya? De-kooptasi Birokrasi oleh Partai Politik Penguatan kedudukan birokrasi Restrukturisasi lembaga pemerintah (pada pendekatan fungsional) Profesionalisasi dan Modernisasi kepegawaian negara Pembangunan Hukum Administrasi Negara Perubahan Relasi Pemerintah dan Masyarakat
Apa Isi Reformasi Birokrasi? (1) Perampingan struktur pemerintahan dengan memperbanyak organisasi fungsional Pemisahan antara struktur pembuat kebijakan (policy maker) dan pelaksana kebijakan (implementing) Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam pemerintahan Perbaikan sistem pengawasan nasional yang lebih terintegrasi dan bersifat quality control
Apa Isi Reformasi Birokrasi? (2) Pemotongan anggaran pada hal-hal yang tidak prioritas (tight money policy) Perubahan budaya kinerja melalui penerapan manajemen kinerja individu dan instansi Pengadaan dan penempatan PNS secara terbuka, independen dan berbasis kompetensi Membangun pola karir dan rotasi Promosi berdasarkan kinerja dan kompetensi bukan afiliasi
Apa Isi Reformasi Birokrasi (3) Sistem remunerasi yang adil dan layak berbasis kinerja, menghilangkan g honor-honor (one bowl salary sistem) Mengembangkan pola pendidikan dan pelatihan berbasis b core competence Menegakkan pengawasan atas disiplin, i kode etik, dan netralitas PNS Membentuk dan mengaktifkan Komisi Kepegawaian Negara
Kunci reformasi birokrasi Komitmen politik dari Presiden dan seluruh menteri/kepala LPND/Ketua Komisi/Kepala Daerah Adanya Kebijakan Nasional Reformasi birokrasi yang dikawal secara ketat implementasinya Tidak menggunakan birokrasi untuk kepentingan pribadi dan partisan
Bagaimana Saat ini? Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara bertanggungjawab, tetapi masih belum optimal berfungsi dalam formulasi, implementasi dan evaluasi kebijakan Komisi Pemberantasan Korupsi juga memiliki deputi dan program pencegahan eg n Pilot project reformasi remunerasi di beberapa departemen/lembaga e e Sejumlah daerah telah lebih menerapkan sejumlah reformasi birokrasi