MONITORING DAN EVALUASI

dokumen-dokumen yang mirip
PENDATAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON-FORMAL, DAN INFORMAL TAHUN 2014

PETUNJUK TEKNIS ORIENTASI TEKNIS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMBINAAN GUGUS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI PENILIK

PENYELENGGARAAN PAUD HOLISTIK INTEGRATIF. Oleh : Dr. Sri Sutarsi, M.Si

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

KATA PENGANTAR. menengah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helga Annisa, 2013

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

PETUNJUK TEKNIS UJICOBA PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA (PARENTING) DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2014 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Laporan Kinerja Dinas Pendidikan Sumatera Utara Tahun 2016

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Tahun Evaluasi Kinerja Kemdikbud Tahun dan Penuntasan Implementasi Kurikulum 2013

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIAL LANJUT USIA TAHUN 2016

Bagian Kedua Kepala Dinas

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

Lampiran 3 PERNYATAAN PENERIMAAN DANA BANTUAN INSENTIF BAGI PENGELOLA PKBM DAN PENGELOLA TBM TAHUN 2012

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 41 TAHUN 2012

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL

bbbbbbbbbbbbbbb Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen PAUDNI Tahun 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas dalam Penguatan dan Pemanfaatan Hasil Akreditasi

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pasal 28 menyatakan bahwa: (1) Pendidikan Anak Usia Dini

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM GURU BANTU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

INFORMASI FAKTOR JABATAN STRUKTURAL

2018, No Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 20

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Pusat Pengembangan. PAUD. Nonformal. Informal. Pencabutan.

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara R

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KERJASAMA ANTAR INSTANSI

KATA PENGANTAR. Semarapura, 30 Maret 2016 Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta, SE, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 16 TAHUN 2016

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 2013

NSPK Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 2013

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL Cita-cita besar pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia adalah untuk mengantarkan anak Indonesia menjadi insan yang cerdas komprehensif. Program PAUD merupakan salah satu bentuk investasi pengembangan sumber daya manusia yang paling strategis. Mereka kelak akan menjadi penggerak pembangunan bangsa dan negara menuju kehidupan yang lebih baik. Permasalahan PAUD masih sangat mendasar, baik masalah pemerataan akses maupun mutu. Dari aspek pemerataan, data tahun 2011/2012 menunjukkan APK PAUD untuk kelompok usia 3-6 tahun baru mencapai 60,33%. Padahal target APK Tahun 2013 sebesar 67,4% dan tahun 2014 sebesar 72,9. Dari aspek mutu, masih banyak layanan yang belum sesuai standar. Selain itu, data menunjukkan masih terdapat 30.124 desa yang belum memiliki layanan PAUD atau baru sekitar 39,11% dari 77.013 desa/kelurahan/nama lain di seluruh Indonesia. Hal ini memerlukan kerja keras dan dukungan semua pemangku kepentingan. Dalam rangka peningkatan pemerataan akses layanan PAUD hingga menjangkau seluruh lapisan masyarakat, pemerintah terus berupaya untuk memberikan perhatian terhadap penyelenggaraan program PAUD. Salah satu bentuknya, pada tahun 2013 ini Pemerintah Menyelenggarakan Monitoring dan Evaluasi untuk i

mengevaluasi kualitas layanan PAUD dalam rangka peningkatan kualitas, khususnya di desa yang memiliki layanan PPAUD. Saya menyambut gembira atas tersusunya buku Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi ini. Buku ini diharapkan dapat menjadi petunjuk bagi dinas Propinsi maupun Kabupaten dalam menyelenggarakan Monitoring dan Evaluasi. Ucapan terima kasih dan penghargaan saya sampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Petunjuk Teknis ini. Kritik dan saran dari para pemangku kepentingan untuk perbaikan Petunjuk Teknis ini di masa yang akan datang, sangat kami harapkan. Jakarta, Januari 2013 Direktur Jenderal, Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog NIP.195703221982112001 ii

KATA PENGANTAR Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terus berupaya meningkatkan akses dan mutu layanan program PAUD melalui berbagai fasilitasi dan pemberdayaan peran serta masyarakat. Peran serta tersebut dapat dilakukan secara perorangan, kelompok, maupun lembaga. Penyusunan Buku Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi bagi Penilik/Pengawas Bidang PAUD ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara umum tentang kebijakan dan program kerja Direktorat Pembinaan PAUD kepada semua pihak terkait. Sedangkan secara teknis tertuang dalam berbagai petunjuk teknis masing-masing program PAUD. Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak yang telah ikut andil demi tersusunnya buku Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi. Semoga buku ini dapat membantu kelancaran tugas pokok penilik dalam melakukan pembinaan di bidang PAUD. Jakarta, Januari 2013 Direktur Pembinaan PAUD Dr. Erman Syamsuddin NIP. 195703041983031015 iii

DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang... B. Dasar Hukum... C. Ruang Lingkup Petunjuk Teknis... D. Tujuan Petunjuk Teknis... BAB II PENGERTIAN UMUM MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PAUD... 6 A. Pengertian Monitoring Dan Evaluasi... 6 B. Tujuan Monitoring Dan Evaluasi... 7 C. Manfaat Monitoring Dan Evaluasi... 7 D. Aspek-Aspek Monitoring Dan Evaluasi... 8 E. Sasaran Monitoring Dan Evaluasi... 9 F. Prinsip Monitoring Dan Program PAUD... 10 G. Metode Pengumpulan Data... 11 BAB III KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI... 13 A. Pelaksanaan Monitoring Dan Evaluasi... 13 B. Prosedur Pelaksanaan Monitoring Dan Evaluasi... 13 C. Peran Pelaksanaan Monitoring Dan Evaluasi... 14 D. Jadwal Pelaksanaan Monitoring Dan Evaluasi... 17 BAB IV PELAKSANAAN TEKNIS TINGKAT PUSAT, PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTA... 19 A. Pelaksanaan Teknis Tingkat Pusat... 19 B. Pelaksanaan Teknis Tingkat Propinsi... 20 C. Pelaksanaan Tingkat Kabupaten/Kota... 23 BAB V PENUTUP... 29 Lampiran-Lampiran... 27 i ii 1 2 5 5 5 iv

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemerintah telah menetapkan kebijakan pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai salah satu dari lima program prioritas pembangunan pendidikan nasional. Menindaklanjuti kebijakan tersebut pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan perluasan akses dan mutu layanan PAUD. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pasal 136 menyebutkan bahwa Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan serta fasilitasi penerapan standar teknis di bidang pendidikan anak usia dini. Pada Pasal 137 ditegaskan bahwa bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini menyelenggarakan fungsi: 1. Perumusan kebijakan di bidang pembelajaran, peserta didik, sarana dan prasarana, kelembagaan, dan kemitraan pendidikan anak usia dini; 1

2. Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembelajaran, peserta didik, sarana dan prasarana, kelembagaan, dan kemitraan pendidikan anak usia dini; 3. Fasilitasi dan pemberian bimbingan teknis penerapan norma, standar, prosedur, dan kriteria pembelajaran, peserta didik, sarana dan prasarana, kelembagaan, dan kemitraan pendidikan anak usia dini; 4. Evaluasi penerapan norma, standar, prosedur, dan kriteria pembelajaran, peserta didik, sarana dan prasarana, kelembagaan, dan kemitraan pendidikan anak usia dini; 5. Pelaksanaan administrasi pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.; Berbagai kebijakan yang berkenaan dengan pembinaan dan pelayanan PAUD telah ditetapkan, namun hingga akhir tahun 2011 menunjukkan dari sekitar 30,1 juta anak usia dini (0-6 tahun) yang terlayani PAUD baru sekitar 34,54%, baik yang terlayani melalui PAUD Formal (TK/RA/BA) maupun PAUD Nonformal (Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain, dan Satuan PAUD Sejenis, seperti PAUD Terintegrasi BKB/Posyandu, Taman Pendidikan Anak Sholeh/TAPAS, Taman Asuh Anak Muslim/TAAM), dan sejenisnya. 2

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dan penjaminan mutu dari implementasi tugas dan fungsi pembinaan PAUD perlu dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan, teratur, dan berjenjang mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah. Dengan demikian melalui kegiatan monitoring dan evaluasi dihasilkan informasi yang dapat dijadikan dasar dalam menyusun kebijakan dan pengambilan keputusan guna perbaikan program; merencanakan kegiatan bimbingan teknis dan dalam memberikan advokasi dan penguatan kelembagaan. B. DASAR HUKUM Dasar Hukum Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Program PAUD: 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 3

4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 Tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Pasal 31 ayat 4c dan Pasal 61 ayat 6; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 Tentang Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2010; 7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2010; 8. Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 Tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja; 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja 4

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal; 11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Penilik dan Angka Kreditnya; 12. Permendikbud Nomor 27 tahun 2012 Tentang Pemberian Bantuan Sosial; 13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan; C. RUANG LINGKUP PETUNJUK TEKNIS Petunjuk Teknis ini mengatur tentang pelaksanaan monitoring dan evaluasi program PAUD pada tingkat pemerintah pusat, provinsi dan Kabupaten/Kota. D. TUJUAN PETUNJUK TEKNIS Sebagai acuan bagi Direktorat Pembinaan PAUD, Dinas Pendidikan Propinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi. 5

BAB II PENGERTIAN UMUM MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PAUD A. PENGERTIAN MONITORING DAN EVALUASI 1. Monitoring adalah adalah upaya pengumpulan informasi berkelanjutan yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada pengelola program dan pemangku kepentingan tentang indikasi awal kemajuan dan kekuranganpelaksanaan program dalam rangka perbaikan untuk mencapai tujuan program. 2. Evaluasi adalah kegiatan terjadwal untuk menilai secara objektif kinerja dan kesuksesan program yang sedang berjalan atau telah selesai, khususnya untuk menjawab pertanyaan tentang seberapa jauh kontribusi kegiatan program terhadap pencapaian hasil/dampak yang telah ditetapkan. Kedua kegiatan ini dilakukan secara bersamaan karena dalam pelaksanaannya merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. 6

B. TUJUAN MONITORING DAN EVALUASI Memberikan gambaran lengkap tentang implementasi program, terutama untuk mengetahui ketercapaian dari pelaksanaan program dan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang terjadi sehingga Informasi ini berguna bagi pengambil keputusan untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan guna mencapai target yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. C. MANFAAT MONITORING DAN EVALUASI 1. Adanya data kuantitatif dan kualitatif serta berbagai informasi yang akurat tentang pelaksanaan program PAUD: a. Sarana dan prasarana yang digunakan; b. Proses pembelajaran dan peserta didik; c. Kelembagaan dan kemitraan; d. Permasalahan yang dihadapi serta solusinya; e. Daya serap Fisik dan Keuangan; f. Sumber daya manusia; g. Faktor penunjang lainnya. 7

2. Diperoleh rekomendasi atas perkembangan program yang sedang dan telah dilaksanakan baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan. 3. Sebagai bahan untuk penyusunan kebijakan dan pengambilan keputusan guna perbaikan program; 4. Sebagai bahan untuk merencanakan kegiatan bimbingan teknis 5. Sebagai bahan advokasi dan penguatan kelembagaan. D. ASPEK-ASPEK MONITORING DAN EVALUASI Monitoring dan evaluasi Program PAUD dilaksanakan pada aspek: 1. Masukan (Input) : Mencakup ketersediaan dana, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, peserta didik, kurikulum, petunjuk teknis dan faktor penunjang lainnya; (contoh kemitraan); 2. Proses : Berhubungan dengan kesesuaian pelaksanaan program dengan standar/ pedoman/ juknis/ juklak yang berlaku; proses pembelajaran dan evaluasi; 8

3. Keluaran (Output) : Hasil secara langsung dari kegiatan/ program yang dilaksanakan, berhubungan dengan ketercapaian program. 4. Hasil (outcome) dan dampak (impact); E. SASARAN MONITORING DAN EVALUASI Pada dasarnya Monitoring dan Evaluasi Program PAUD mempunyai sasaran: 1. Pelaksanaan program PAUD di tingkat Pusat, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan Kecamatan. Monitoring di tingkat pusat dilaksanakan untuk semua program subdit di lingkungan direktorat Pembinaan PAUD, di tingkat provinsi dilaksanakan untuk semua dinas pendidikan Kabupaten/Kota, sedangkan di tingkat Kabupaten/Kota dan kecamatan dilaksanakan secara sampling pada daerah yang dianggap sudah mewakili sasaran monitoring dan evaluasi. 2. Lembaga Monitoring dan evaluasi yang terkait profil lembaga dilakukan secara terintegrasi dengan pendataan PAUD 9

setiap tahun sekali, diperuntukkan bagi semua lembaga PAUD. Sedangkan monitoring dan evaluasi yang terkait dengan layanan PAUD di lembaga dilaksanakan secara sampling pada daerah yang dianggap sudah mewakili sasaran monitoring dan evaluasi, minimal 2 kali setahun. F. PRINSIP MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PAUD 1. Terencana: bahwa pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan berdasarkan perencanaan yang matang dan terjadwal; 2. Objektif: bahwa pelaksanaan monitoring dan evaluasi sesuai kondisi yang ada di lapangan, dan didasarkan pada standar/ kriteria/pedoman/juknis/juklak yang ada; 3. Dapat dipertanggungjawabkan: bahwa pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan sesuai dengan prosedur dan metode yang tepat sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan; 4. Berkesinambungan: bahwa pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara bertahap, terus-menerus dan berkelanjutan; 10

5. Transparan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara terbuka dan hasilnya dapat di akses oleh berbagai pihak; 6. Efektif dan efisien, dalam penggunaan dana, waktu dan tenaga; G. METODE PENGUMPULAN DATA Metoda yang digunakan dalam pelaksanaan monitoring evaluasi adalah sebagai berikut: 1. Wawancara: Adalah proses pengumpulan data dengan cara berkomunikasi atau bertatap muka dengan responden untuk menggali informasi yang lebih mendalam; 2. Observasi: Adalah proses pengumpulan data dengan pengamatan langsung untuk melihat program yang sedang berjalan maupun hasil-hasilnya; 3. Analisa dokumen: Dilakukan untuk uji silang antara jawaban yang disampaikan oleh responden dengan kesesuaian dokumen yang ada; 11

4. Penggunaan data sekunder; Adalah penggunaan data dari sumber lain, misalnya dari data laporan penelitian dan lain-lain; 12

BAB III KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI A. PELAKSANA MONITORING DAN EVALUASI Petugas yang melaksanakan monitoring dan evaluasi adalah tim yang dibentuk berdasarkan surat tugas yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang di masingmasing tingkatan administrasi. B. PROSEDUR PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI 1. Persiapan a. Menetapkan aspek program, target dan indikator yang akan dicapai; b. Menyusun instrumen monitoring dan evaluasi berdasarkan aspek dan indikator; c. Menyusun rencana kerja (termasuk jadwal); d. Orientasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi untuk menyamakan persepsi. 2. Pelaksanaan 13

a. Pengumpulan data; b. Editing data; c. Pengolahan dan analisis data; d. Review untuk mendapatkan pembelajaran dari hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan pelaporan yang berisi tentang rekomendasi dan pembinaan kepada pengelola program dan lembaga; e. Diseminasi hasil monitoring dan evaluasi. 3. Tindak Lanjut Pemanfaatan data untuk perbaikan program dan pengembangan di masa yang akan datang. C. PERAN PELAKSANA MONITORING DAN EVALUASI 1. Tingkat Pusat a. Menyusun juknis monitoring dan evaluasi; b. Merencanakan sistem monitoring dan evaluasi yang akan dijalankan; c. Menyusun panduan penggunaan instrumen monitoring dan evaluasi; 14

d. Melaksanakan sosialisasi dan penguatan sistem monitoring dan evaluasi di tingkat Provinsi dalam kegiatan koordinasi teknis program; e. Menggandakan dan mendistribusikan juknis; f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi ke tingkat Provinsi, dan melakukan uji petik ke tingkat Kabupaten/Kota, dan lembaga; g. Menganalisis hasil monitoring dan evaluasi, dan menggunakan hasilnya untuk perbaikan dan pengembangan program ke depan; h. Mendesiminasikan hasil monitoring dan evaluasi; 2. Tingkat Provinsi a. Merencanakan program kerja pelaksanaan monitoring dan evaluasi; b. Sosialisasi dan penguatan sistem monitoring dan evaluasi di tingkat Kabupaten/Kota dalam kegiatan koordinasi teknis program tingkat Kabupaten/Kota; c. Melaksanakan monitoring dan evaluasi ke tingkat Kabupaten/Kota dan melakukan uji petik ke lembaga; 15

d. Menganalisis data hasil monitoring dan evaluasi, dan menggunakan hasilnya untuk perbaikan pelaksanaan program di masa yang akan datang; e. Menyampaikan laporan hasil monitoring dan evaluasi ke tingkat pusat pada saat pelaksanaan workshop kegiatan evaluasi program yang dilakukan di tingkat pusat; 3. Tingkat Kabupaten/Kota a. Menyusun jadwal pelaksanaan monitoring dan evaluasi; b. Melaksanakan uji petik lapangan ke beberapa lembaga secara acak; c. Menganalisis hasil monitoring dan evaluasi, serta menggunakan hasilnya sebagai bahan untuk memperbaiki pelaksanaan program di lapangan dan bahan untuk melaksanakan supervisi; d. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi kepada dinas pendidikan provinsi; Alur pelaksanaan monitoring dan evaluasi beserta output yang diharapkan dari pelaksana di masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut: 16

Keterangan: Tanda panah menunjukkan alur pelaksanaan monitoring dan evaluasi, angka menunjukkan tahapan pelaksanaan monitoring dan evaluasi, sedangkan tanda panah garis putus menunjukkan alur umpan balik. D. JADWAL PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI Jadwal pelaksanaan monitoring evaluasi disesuaikan dengan jadwal pendataan PAUD berbasis online di tingkat kecamatan, dengan contoh tabel sebagai berikut: 17

18

BAB IV PELAKSANAAN TEKNIS TINGKAT PUSAT, PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTA A. PELAKSANAAN TEKNIS TINGKAT PUSAT Pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan oleh segenap unsur tingkat pusat seperti Direktorat Pembinaan PAUD, Bagian Perencanaan dan Penganggaran Sesditjen PAUDNI serta Pusat Data dan Statistik Pendidikan Kemdikbud meliputi kegiatan-kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Adapun pelaksanaan teknis yang dilakukan tingkat pusat diantaranya adalah: 1. Menyusun kebijakan sistem pendataan PAUD; 2. Menyusun petunjuk teknis; 3. Menyelenggarakan pertemuan di tingkat pusat untuk sosialisasi dan workshop pendataan dengan mengundang propinsi serta melakukan verifikasi data; 4. Menyediakan biaya pedataan untuk tim monitoring dan evaluasi tingkat pusat, propinsi, kabupaten/kota, dan petugas lapangan di tingkat Kecamatan/ Kabupaten/Kota sesuai dengan SK yang telah diterbitkan oleh propinsi; 19

5. Validasi data yang telah di-input oleh tim monitoring dan evaluasi Kabupaten/Kota; 6. Mengolah dan menyajikan data secara nasional; B. PELAKSANAAN TEKNIS TINGKAT PROPINSI Pelaksana monitoring dan evaluasi di tingkat Propinsi adalah petugas yang ditugaskan oleh pejabat yang berwenang melalui SK. Sedangkan pelaksanaannya terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya: 1. Persiapan a. Menyusun rencana kerja (termasuk jadwal); b. Menetapkan jumlah sampel layanan PAUD yang akan di validasi. Kriteria yang digunakan untuk pemilihan sampel adalah sebagai berikut: Nomenklatur layanan (TK. KB, TPA, dan SPS); Letak geografis; Kondisi Perekonomian; c. Orientasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi untuk menyamakan persepsi; d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi ke tingkat Kabupaten/Kota termasuk melakukan validasi 20

lembaga (menggunakan instrumen pemantauan Lembaga PAUD); e. Menganalisis data hasil monitoring dan evaluasi, dan menggunakan hasilnya untuk perbaikan pelaksanaan program di masa yang akan datang; f. Menyampaikan laporan hasil monitoring dan evaluasi ke tingkat pusat; 2. Pelaksanaan : a. Pengumpulan data; Pengumpulan data-data di tingkat provinsi terdiri dari : a) Terkait dengan pengunaan dana : Data daya serap fisik dan keuangan (Lampiran 1) Rekap Alokasi dana APBD (Lampiran 2) b) Uji petik (Validasi) terhadap layanan lembaga : Jumlah uji petik lembaga disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan anggaran; b. Editing data; c. Pengolahan dan analisis data; d. Pengkajian ulang untuk mendapatkan pembelajaran dari hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan pelaporan 21

yang berisi tentang rekomendasi dan pembinaan kepada pengelola program dan lembaga; e. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi ke Direktorat Pembinaan PAUD; f. Diseminasi hasil monitoring dan evaluasi di tingkat Kabupaten/Kota; 3. Tindak Lanjut Hasil monitoring dan evaluasi dijadikan rekomendasi untuk perbaikan program dan pengembangan di masa yang akan datang; 4. Waktu Pelaksanaan Monitoring dan evaluasi a. Monitoring terhadap rekap dana APBD II dilaksanakan pada April dan Oktober setiap tahunnya; b. Monitoring terhadap rekap jumlah penerima bantuan dana dilaksanakan setiap bulan juli dan oktober; c. Monitoring dan evaluasi pendataan dilaksanakan pada bulan Agustus, sedangkan uji petik (validasi hasil monitoring evaluasi instrumen pemantauan lembaga PAUD) dilaksanakan bulan Agustus- Oktober, sebaiknya dilaksanakan setelah penilik/ pengawas PAUD melaksanakan kegiatan monitoring 22

evaluasi pendataan serta pemantauan terhadap layanan PAUD; d. Pemasukan data dari penilik/ pengawas PAUD dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai dengan akhir Bulan Oktober Penyerahan hasil inputing data ke Tingkat Propinsi dilaksanakan bulan awal November. C. PELAKSANAAN TEKNIS TINGKAT KABUPATEN/KOTA Pelaksana monitoring dan evaluasi di tingkat Kabupaten/Kota adalah Penilik/Pengawas PAUD dan petugas yang ditugaskan oleh pejabat yang berwenang melalui SK oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Sedangkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi di tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari beberapa tahapan pelaksanaan, diantaranya: 1. Persiapan; a. Menyusun rencana kerja (termasuk jadwal); b. Menetapkan jumlah sampel layanan PAUD yang akan divalidasi kualitas layanan (dengan 23

menggunakan instrumen layanan) yang ada di Kabupaten/Kota. Kriteria yang digunakan untuk pemilihan sampel adalah sebagai berikut: Nomenklatur layanan (TK. KB, TPA, dan SPS); Letak geografis; Kondisi Perekonomian; c. Orientasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi untuk menyamakan persepsi; d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi ke tingkat Kabupaten/Kota termasuk melakukan validasi lembaga (penggunaan instrumen lembaga); e. Menganalisis data hasil monitoring dan evaluasi, dan menggunakan hasilnya untuk perbaikan pelaksanaan program di masa yang akan datang; f. Menyampaikan laporan hasil monitoring dan evaluasi ke tingkat pusat; 2. Pelaksanaan; a. Pengumpulan data; Pengumpulan data-data di tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari: 1) Terkait dengan ralokasi dana di Kabupaten/Kota; 24

Rekap alokasi dana APBD Kabupaten/Kota (Lampiran 2B); 2) Uji petik/validasi layanan lembaga; Jumlah Uji petik/validasi lembaga disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan anggaran); b. Editing data; c. Pengolahan dan analisis data; d. Pengkajian ulang untuk mendapatkan pembelajaran dari hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan pelaporan yang berisi tentang rekomendasi dan pembinaan kepada pengelola program dan lembaga; e. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi ke Dinas Pendidikan Propinsi; f. Diseminasi hasil monitoring dan evaluasi di tingkat Kabupaten/Kota; 3. Tindak Lanjut; Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi sebagai landasan perencanaan maka tindak lanjut dapat di tetapkan kebijakan Perbaikan dan pengembangan program di masa yang akan datang; 4. Waktu Pelaksanaan Monitoring dan evaluasi; 25

a. Monitoring rekap dana APBD II dilaksanakan pada April dan Oktober setiap tahunnya; b. Monitoring rekap jumlah penerima bantuan dana block grant dilaksanakan setiap bulan Juli dan Oktober; c. Monitoring dan evaluasi pendataan dilaksanakan pada bulan agustus, sedangkan uji petik (validasi hasil monitoring evaluasi instrumen pemantauan lembaga PAUD) dilaksanakan bulan Agustus- Oktober, sebaiknya dilaksanakan setelah Penilik/ Pengawas PAUD melaksanakan kegiatan monitoring evaluasi pendataan serta pemantauan terhadap layanan PAUD; d. Pemasukan data dari Penilik/ Pengawas PAUD dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai dengan akhir bulan Oktober Penyerahan hasil input data ke Tingkat Propinsi dilaksanakan bulan awal November; 26

BAB V PENUTUP Tingkat keberhasilan dan penjaminan mutu pelaksanaan program dapat diketahui melalui kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Petunjuk teknis Monitoring dan evaluasi ini diharapkan dapat dijadikan acuan oleh pelaksana monitoring evaluasi di setiap tingkatan administrasi sehingga diperoleh data dan informasi akurat yang berguna sebagai alat ukur untuk mengetahui kemajuan program, proses pelaksanaan, hambatan/permasalahan yang terjadi, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan penyusunan rencana strategis, serta bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) PAUD pada tahun yang akan datang. 27

28

29

30

31

32

Dicetak oleh: Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Tahun 2013 www.paud.kemdikbud.go.id