PENGATURAN HASIL KARYA INTELEKTUAL ATAS LAYANGAN JANGGAN SEBAGAI EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL KE DALAM HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

dokumen-dokumen yang mirip
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA FOLKLOR

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL KOMUNAL ATAS EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DI BALI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi budhi yang berarti tunggal atau budhaya yang berarti majemuk 1, sehingga

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL ASING MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA DI BIDANG PROGRAM KOMPUTER

PERLINDUNGAN HUKUM HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL TERHADAP PENGETAHUAN TRADISIONAL DI INDONESIA

Oleh: Fahmi Mutiara Endry Heweningtiyas A.A Yusa Damardhi Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

Wirjono Prodjodikoro, 1967, Azas azas Hukum Publik Internasional, P.T. Pembimbing Masa, Djakarta, h.130 3

PERLINDUNGAN HUKUM T ERHADAP KONSUME N AKI BAT PERSAING AN CURANG

PROSES LAHIRNYA HAK CIPTA TERHADAP PEMBUATAN VIDEO KLIP BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002

TINJAUAN YURIDIS ATAS TEKNIK FOTOGRAFI DAN KARYA EDITING (RETOUCH)

Kata Kunci: Ekspresi budaya tradisional, Tarian tradisional, Perlindungan Hukum

DAFTAR PUSTAKA. Afrillyanna Purba, S.H., M.H., Perlindungan Hukum Seni Batik Tradisional

BAB IV PENUTUP. 1. Dasar konstitusi Perlindungan hukum terhadap folkfore di Indonesia adalah:

URGENSI PENGATURAN EKSPRESI BUDAYA (FOLKLORE) MASYARAKAT ADAT. Oleh : Simona Bustani *

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri, ilmu pengetahuan, kesusasteraan atau seni. 1 Hak atas kekayaan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat serta penelitian yang sudah. dijalani, maka dapat simpulkan :

LEGAL ASPEK PRODUK TIK IMAM AHMAD TRINUGROHO

PELANGGARAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN TUNTUTAN GANTI RUGI MENGENAI HAK CIPTA LOGO DARI PENCIPTA

POTENSI PELANGGARAN HAK CIPTA MELALUI FILE SHARING

AKIBAT HUKUM BERAKHIRNYA LISENSI WAJIB PADA PENGALIHAN HAK PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DI INDONESIA

PELANGGARAN TERHADAP HAK MEREK TERKAIT PENGGUNAAN LOGO GRUP BAND PADA BARANG DAGANGAN

AKIBAT HUKUM BERAKHIRNYA LISENSI WAJIB PADA PENGALIHAN HAK PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DI INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM DAN PEMBUKTIAN ATAS PELANGGARAN MEREK TERDAFTAR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudaayaan-kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat berbagai macam keanekaragaman suku dan sangat kaya akan keragaman

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS KARYA DESAIN INDUSTRI KREATIF DITINJAU DARI PERSYARATAN KEBARUAN MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN HAK KEKAYAAN INDUSTRI (HAKI)

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI FRANCHISEE USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM BISNIS FRANCHISE

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DATA PRIBADI NASABAH DALAM LAYANAN INTERNET BANKING

PERANAN UNESCO TERHADAP PENGKLAIMAN BUDAYA TIDAK BERWUJUD DAN PENERAPAN HUKUMNYA DI INDONESIA SKRIPSI

PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS FORMAT PROGRAM TELEVISI

BAB IV PENUTUP. 1. Seni teater tradisional randai Kuantan Singingi Riau merupakan warisan budaya

KATA PENGANTAR. sehingga skripsi ini berhasil penulis selesaikan. Penulisan skripsi ini yang berjudul PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA ATAS BATIK

SILABUS 1. LEVEL KOMPETENSI I: PENDAHULUAN. a. Konsep dasar HKI. b. Teori pembenar perlindungan HKI 2. LEVEL KOMPETENSI II: SEJARAH HKI

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL SEBAGAI JAMINAN FIDUSIA

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK EKSKLUSIF PEMILIK MEREK DI INDONESIA TERHADAP PELANGGARAN MEREK DALAM BENTUK PERJANJIAN LISENSI

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS KARYA CIPTA DATA BASE. Oleh : Yeanis Nebula Ricisandhy. Ni Ketut Supasti Darmawan. Ida Ayu Sukihana

BAB I PENDAHULUAN. Isu-isu di bidang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan hak-hak penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Buku sebagaimana pepatah menyatakan adalah jendela dunia. Setiap isi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan untuk tesis ini adalah penelitian hukum normatif

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NELAYAN TRADISIONAL INDONESIA MENURUT KETENTUAN UNITED NATIONS CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA 1982

BAB I PENDAHULUAN. Ciptaan batik pada awalnya merupakan ciptaan khas bangsa Indonesia

PENGATURAN PENGGUNAAN DESAIN YANG SAMA PADA PRODUK MOBIL YANG MEREKNYA BERBEDA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INDUSTRI DALAM NEGERI DARI PRAKTEK DUMPING

DAFTAR ISI. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA SIDANG... iii. KATA PENGANTAR...

BEBERAPA KOMPONEN YANG MENDUKUNG DALAM PELAKSANAAN SISTEM ADMINISTRASI DANDOKUMENTASI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL*

BAB I PENDAHULUAN. Adanya perlindungan terhadap karya cipta manusia. menjadi semakin penting dengan terjadinya revolusi

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS MEREK TERKENAL (WELL-KNOWN MARK) BERKAITAN DENGAN PELANGGARAN MEREK

SILABUS 1. LEVEL KOMPETENSI I: PENDAHULUAN 2. LEVEL KOMPETENSI II: SEJARAH HKI


BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dengan akal budi manusia mampu menciptakan berbagai macam kreasi. ilmu pengetahuan, seni, sastra, teknologi dan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Manusia diberi akal dan pikiran sehingga manusia dapat mengatur

SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HASIL KARYA CIPTA OGOH-OGOHBERDASARKAN UU NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA I WAYAN AGUS PEBRI PARADISKA

UPAYA HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA KARYA CIPTA MUSIK

BAB I PENDAHULUAN. memasukkan Hak Kekayaan Intelektual (yang selanjutnya akan disebut

PENGATURAN PENGGUNAAN DESAIN YANG SAMA PADA PRODUK MOBIL YANG MEREKNYA BERBEDA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN SEKURITAS TERHADAP INVESTOR DALAM PERDAGANGAN SAHAM SECARA ELEKTRONIK

KAJIAN YURIDIS ALIH TEKNOLOGI DALAM PERUSAHAAN MULTINASIONAL. Oleh : Kadek Bisma Prayogi A.A.GA Dharmakusuma Suatra Putrawan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA ANAK AGUNG GEDE MAHENDRA NIM

TINJAUAN HUKUM LAUT INTERNASIONAL MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM NELAYAN TRADISIONAL INDONESIA. Jacklyn Fiorentina

BAB I PENDAHULUAN. Warisan kebudayaan Indonesia yang bermacam macam ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. satu kondisi yang tidak mengenal lagi batas-batas wilayah. Aspek ekonomi

UPAYA KANTOR WILAYAH KEMENTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BALI DALAM MENCEGAH PELANGGARAN HAK CIPTA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Selain itu, Indonesia juga meratifikasi Berne Convention for the

P E N J E L A S A N A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk baru atau pengembangan dari produk-produk. penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Dimana keunikan budaya yang dimiliki Indonesia telah diakui dalam kancah

UPAYA PERLINDUNGAN EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DENGAN PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH. Bayangsari Wedhatami 1, Budi Santoso 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan World Trade Organization (selanjutnya disebut WTO) melalui

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KEASLIAN CERITA RAKYAT Oleh: Desyanti Suka Asih K.Tus 1

PERLINDUNGAN HUKUM PEMILIK MEREK TERDAFTAR DAN RELEVANSINYA TERHADAP PRAKTEK PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

ASPEK PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DI INDONESIA TERKAIT CACAT TERSEMBUNYI PADA PRODUK MINUMAN BOTOL

BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN MEREK TERKENAL ASING

P E N J E L A S A N A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERJANJIAN NOMINEE DALAM KEPEMILIKAN TANAH DI KABUPATEN GIANYAR OLEH ORANG ASING

TINJAUAN TENTANG HAKI

UPAYA PENGEMBANGAN SERTA PROSEDUR PERMOHONAN DESAIN INDUSTRI KERAJINAN KAYU DI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki keanekaragaman seni dan

PERLINDUNGAN EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DALAM HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. paralel bagi komunikasi jelajah dunia (world wide communication) dan

BAB II PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM PENGATURAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Harmonisasi antara pengetahuan modern dan pengetahuan tradisional

BAB I PENDAHULUAN. kreatif manusia atau khususnya perlindungan hukum atas hasil kreativitas manusia

BAB I PENDAHULUAN. dari Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Keanekaragaman budaya yang dipadukan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. resmi dari Intellectual Property Rights (IPR). Berdasarkan substansinya, HKI

III. METODE PENELITIAN. lazim digunakan untuk meneliti ketentuan-ketentuan hukum positif sebagaimana

SEJARAH HKI DI INDONESIA Sejarah Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia

NAMA MATA KULIAH KODE Rumpun MK BOBOT (Sks) SEMEST ER Hak Kekayaan Intelektual (Tiga) SKS VALIDASI Dosen Pengampu MK Dosen Pengajar Ka PRODI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL DALAM SISTEM HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

TANGGUNG JAWAB ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DALAM PERSEROAN ATAS KELALAIAN MELAKSANAKAN TUGAS PENGAWASAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem yang ada di dalam hukum merupakan upaya untuk menjaga

EKSPRESI KARYA SENI TRADISIONAL SEBAGAI KEKAYAAN INTELEKTUAL BANGSA. Oleh: Etty S.Suhardo*

Keywords: Role, UNCITRAL, Harmonization, E-Commerce.

Oleh : Putu Ayu Satya Mahayani I Ketut Sujana Hukum Keperdataan, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

PENDAFTARAN KEMBALI HAK MEREK BARANG INDIKASI GEOGRAFIS

KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI TERHADAP PERLINDUNGAN DISABILITAS

BAB I Hak Cipta. I. Pendahuluan

PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN PENGETAHUAN TRADISIONAL & EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL. Dra. Dewi Indrawati MA 1

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberadaannya senantiasa mengikuti dinamika perkembangan

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KLAUSULA DALAM PERJANJIAN WARALABA YANG DAPAT MENIMBULKAN PRAKTIK MONOPOLI

Transkripsi:

ABSTRAK PENGATURAN HASIL KARYA INTELEKTUAL ATAS LAYANGAN JANGGAN SEBAGAI EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL KE DALAM HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Oleh Putu Ngurah Wisnu Kurniawan Ida Ayu Sukihana A.A. Sri Indrawati Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana Karya ilmiah ini berjudul Pengaturan Hasil Karya Intelektual Atas Layangan Janggan Sebagai Ekspresi Budaya Tradisional Ke Dalam Hukum Hak Kekayaan Intelektual. Latar belakang karya ilmiah ini adalah belum terdapatnya pengaturan secara nyata yang mengatur mengenai Layangan Janggan sebagai karya ekspresi budaya tradisional. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan yang dapat memberikan upaya perlindungan hukum terhadap Layangan Janggan. Tulisan ini menggunakan metode yuridis normatif yang mengkaji melalui pendekatan perundangan-undangan dan analisis konsep hukum. Kesimpulan dari penulisan ini adalah belum terdapat peraturan khusus yang mengatur mengenai Layangan Janggan sebagai ekspresi budaya tradisional dan upaya perlindungan hukum yang dapat diberikan adalah upaya perlindungan hukum preventif dan represif. Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Ekspresi budaya tradisional, Layangan Janggan ABSTRACT This scientific work entitled Setting Up Kites Intellectual Work Janggan As Traditional Cultural Expressions Into The Law of Intellectual Property Rights. The paper was based from there has been no specific regulations governing the Kites Janggan as traditional cultural expressions. The porpused of this paper is to know the settings that can provide legal safeguards against Kites Janggan. This paper using normative juridical method that examines the statue approach and analitical conseptual approach. The conclusion of this paper is there has been no specific regulations governing the Kites Janggan as traditional cultural expressions and legal safeguards that can be given is the efforts of preventive and repressive legal protection Keywords: legal protection, traditional cultural expressions, Janggan Kites I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Jill McKeough dan Andrew Stewart, Hak Kekayaan Inteletual (HKI) adalah sekumpulan hak yang diberikan oleh hukum untuk melindungi investasi ekonomi 1

dari usaha-usaha yang kreatif 1. Hak Cipta merupakan bidang dalam HKI yang melindungi karya-karya Ciptaan intelektual di bidang seni, sastra, pengetahuan tradisional, teknologi serta ekspresi budaya tradisional. Karya-karya ekspresi budaya tradisional sudah ada dan diwariskan secara turun-temurun. Tidak jarang karya-karya tersebut tidak diketahui identitas Penciptanya sehingga karya-karya tersebut menjadi milik masyarakat (bersifat komunal). Salah satu karya ekspresi budaya tradisional yaitu Layangan Janggan. Pengaturan mengenai ekspresi budaya tradisional secara umum diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (UUHC). Belum ada pengaturan khusus yang membahas tentang ekspresi budaya tradisional. 1.2 Tujuan Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin menguraikan lebih lanjut mengenai pengaturan dan upaya perlindungan terhadap layangan janggan sebagai salah satu ekspresi budaya tradisional ke dalam HKI. II. ISI MAKALAH 2.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan (The Statue Approach), pendekatan analisis konsep hukum (Analitical & The Conseptual Approach). Pendekatan perundang-undangan dan pendekatan analisis konsep hukum digunakan, karena yang akan diteliti adalah berbagai aturan hukum yang dikaitkan dengan konsep hukum, yang kemudian menjadi fokus sekaligus tema sentral dalam penelitian ini 2. Pendekatan analisis konsep hukum merupakan pendekatan yang digunakan untuk memahami konsep-konsep aturan yang jelas tentang perlindungan hukum terhadap HKI yang berkaitan dengan seni Layangan Janggan. Pendekatan perlindungan hukum HKI menurut sistem hukum nasional. 1 Tomi Suryo Utomo, 2010, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Era Global, Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta, h.2. 2 Ibrahim Johnny, 2006, Teori Metodologi & Penelitian Hukum Normatif, Bayumedia Publishing, Malang, h. 302. 2

2.2. Hasil dan Pembahasan 2.2.1. Pengaturan Hukum Terhadap Layangan Janggan Negara Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman ekspresi budaya tradisional yang meliputi ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Kekayaan ilmu pengetahuan, seni dan sastra tersebut merupakan salah satu karya intelektual yang dapat dan perlu dilindungi oleh undang-undang. Pengaturan hukum terhadap ekspresi budaya tradisional terdapat dalam system hukum nasional dan hukum internasional. Dalam hukum internasional, ekspresi budaya tradisional diatur dalam beberapa konvensi-konvensi yaitu Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPs), International Convention for The Protection of Literary and artistics works (Bern Convention), World Intellectual Property Organization (WIPO), dan United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). Pembentukan dari berbagai konvensi tersebut tidak dibuat dan dilakukan tanpa mempunyai tujuan yang jelas. Tiap-tiap konvensi internsional pasti dibuat untuk sebuah tujuan tertentu yang ingin dicapai dan ada sesuatu yang diharapkan mampu lahir dari hadirnya konvensi tersebut. Melalui kemunculan beberapa konvensi tersebut, muncullah beberapa prinsip yang dipakai dalam bentuk perlindungan hukum dan perdagangan internsional. Dalam system hukum nasional, ekspresi budaya tradisional secara umum diatur dalam UUHC. Dalam pasal 38 UUHC dijelaskan bahwa ekspresi budaya tradisional dipegang oleh negara baik untuk menginventarisasi, memelihara dan menjaga. Layangan Janggan merupakan permainan tradisional masyarakat Bali yang sudah ada dan menjadi warisan secara turun temurun. Pengaturan terhadap Layangan Janggan juga dimasukkan dalam pasal 38 yang merupakan salah satu ekpresi budaya tradisional masyarakat Bali. Dalam UUHC, istilah folklore diganti dengan ekspresi budaya tradisional. Permainan tradisional tidak dicantumkan dalam penjelasan mengenai macam-macam ekspresi budaya tradisional. Seperti yang diketahui Layangan Janggan merupakan permainan tradisional masyarakat Bali yang telah diwariskan secara turun temurun. Secara nyata pengaturan mengenai Layangan Janggan tidak ada dalam UUHC sehingga menimbulkan adanya kekosongan norma. 3

2.2.2. Upaya Perlindungan Hukum Hak Kekayaan Intelektual Terhadap Layangan Janggan Perlindungan terhadap ekspresi budaya tradisional yang ada di Indonesia sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya dimasukkan ke dalam ranah rezim Hak Cipta. Hal ini memang dikarenakan ekspresi budaya tradisional yang berada dalam ranah seni, sastra dan ilmu pengetahuan. Ekspresi budaya tradisional diatur dalam UUHC yang telah menggantikan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Perlindungan hukum terhadap ekspresi budaya tradisional secara umum tercantum dalam pasal 38 UUHC. Karya cipta dari ekspresi budaya tradisional dipegang oleh Negara yang mana Negara wajib menjaga, menginventarisasi dan melindungi ekspresi budaya tradisional tersebut. Upaya perlindungan hukum terhadap Layangan Janggan sebagai ekspresi budaya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu perlindungan hukum prepentif dan perlindungan hukum represif. Perlindungan hukum prepentif dilakukan untuk mencegah terjadinya sengketa 3. Upaya perlindungan hukum preventif terhadap Layangan Janggan dilakukan dengan mendata, mendokumentasikan serta menginvetarisasikan segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan Layangan Janggan agar tidak diklaim oleh Negara lain seperti yang terjadi terhadap Tari Pendet. Sedangkan upaya perlindungan hukum represif dilakukan apabila terjadi sengketa-sengketa yang berhubungan dengan Layangan Janggan sebagai salah satu karya ekspresi budaya tradisional. Penyelesaian sengketa tersebut dapat melalui alternative penyelesaian sengketa, arbitrase atau pengadilan sesuai dalam pasal 95 UUHC. III. KESIMPULAN Berdasarkan atas hasil pembahasan diatas pada bab-bab sebelumnya, mengacu pada permasalahan maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara umum pengaturan mengenai ekspresi budaya tradisional yang dimuat dalam UUHC. Belum terdapat peraturan khusus yang mengatur mengenai ekspresi budaya tradisional. 3 Philipus M. Hadjon, 1993,Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gadjah Mada University, Yogyakarta, h. 124. 4

2. Upaya perlindungan hukum terhadap Layangan Janggan sebagai ekspresi budaya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu perlindungan hukum prepentif dan perlindungan hukum represif. Perlindungan hukum prepentif dilakukan untuk mencegah terjadinya sengketa. Upaya perlindungan hukum preventif terhadap Layangan Janggan dilakukan dengan mendata, mendokumentasikan serta menginvetarisasikan segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan Layangan Janggan agar tidak diklaim oleh Negara lain seperti yang terjadi terhadap Tari Pendet. Sedangkan upaya perlindungan hukum represif dilakukan apabila terjadi sengketa-sengketa yang berhubungan dengan Layangan Janggan sebagai salah satu karya ekspresi budaya tradisional. DAFTAR PUSTAKA Buku Johnny, Ibrahim, 2006, Teori Metodologi & Penelitian Hukum Normatif, Bayumedia Publishing, Malang. Philipus M. Hadjon, 1993,Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gadjah Mada University, Yogyakarta Utomo,Tomi Suryo, 2010, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Era Global, Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta. Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 5