TUGAS MANAJEMEN PROYEK I SOFTWARE ENGINEERING

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS KULIAH MANAJEMEN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RANGKAIAN OTOMATISASI RUANGAN BERBASISKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH BERBASIS ARDUINO DAN INFRA MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR. oleh NURHASANAH NIM:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instrumentasi Pada Miniatur Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tujuan Perkuliahan. PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Agenda. Definisi Software (Perangkat Lunak) Lunak) 23/09/2010

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Kemajuan dan perkembangan dunia ini terjadi di berbagai bidang, baik di

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM OTOMATISASI PERANGKAT ELEKTRONIKA RUMAH BERBASIS ARDUINO

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi

BAB I PENDAHULUAN. dalam perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kenyataannya sebagian besar rumah hanya dijadikan tempat peristirahatan,

SOFTWARE ENGINEERING (REKAYASA PERANGKAT LUNAK)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data

IMPLEMENTASI PENGONTROL SERTA MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN PADA BUDIDAYA JAMUR MENGGUNAKAN;IPHONE SKRIPSI

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perancangan dan Realisasi Prototipe Sistem Smart House dengan Pengendali Menggunakan Smart Phone Berbasis Android. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Nama : Rendi Setiawan Nim :

BAB III LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang industri, tidak terkecuali dalam industri game.

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan dan tingkat pelayanan sarana dan prasarana perkotaan. Implikasi

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modernisasi saat ini peralatan dirancang sedemikian rupa agar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan di berbagai sektor dalam kehidupan manusia. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang baru lahir mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap lingkungan disekitar

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi sudah sangat berkembang secara pesat. Salah satu

UAS REKAYASA PERANGKAT LUNAK. Software Quality Assurance HANSI ADITYA KURNIAWAN

Rekayasa Perangkat Lunak

BAB III PERANCANGAN ALAT

Pertemuan 1 PENGENALAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan tujuan di masa mendatang. Berbagai informasi dihimpun agar

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Sistem Otomatisasi dan Monitoring Miniatur Greenhouse Berbasis Web Server dan Notifikasi SMS dengan Arduino ABSTRAK

KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL

Systems Development Life Cycle (SDLC)

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Excel dalam mencatat aliran data transaksi perusahaan. Penggunaan program

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

PROSES DESAIN. 1. Metodologi Pengembangan Sistem

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia selalu berusaha untuk mengembangkan alat bantu yang dapat

AUTOMATICS SOFTWARE ANALISYS. Arief Setyanto Dosen STMIK AMIKOM Yogyakarta

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa yang paling sederhana, home automation atau otomatisasi

Ratna Wardani. Department of Electronic Engineering Yogyakarta State University

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

RENCANA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK (RPPL)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ~ 1 ~

Deskripsi Mata Kuliah

Pengembangan Sistem Informasi

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. dengan batas-batas tertentu. Keuskupan umumnya dibagi-bagi menjadi bagian yang kecil,

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus dapat dikendalikan atau dikontrol dengan semudah mungkin untuk

PERANCANGAN SMART HOUSE KENDALI DAN PEMANTAUAN KELISTRIKAN RUMAH BERBASIS WEB DENGAN MICROCONTROLLER ATMEGA 2560 SKRIPSI. oleh

Pertemuan 2 SOFTWARE DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas seluruh materi yang

BAB I PENDAHULUAN. kunci pintu rumah yang ada sekarang ini sebagian besar masih menggunakan

Rational Unified Process (RUP)

Aplikasi Raspberry Pi untuk Kendali Perangkat Elektronik Rumah Tangga Jarak Jauh menggunakan Web Browser

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. Pada bab ini akan menyatukan hasil temuan dalam penelitian ini. Pada bagian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONSEP. Gambar 27 : Salah Satu Resort di Bali. Windianto Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana

BAB I PENDAHULUAN. hasil produksi. Tentunya banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN E-15

Transkripsi:

TUGAS MANAJEMEN PROYEK I SOFTWARE ENGINEERING Disusun oleh : M. IBNUSARIFUDIN N.D I1A005058 BAHRUDIN IBNU S AJI HENDA WIRADIPUTRA I1A005062 I1A005031 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PURWOKERTO 2009

DAFTAR ISI Apa itu Software?... 3 Software Engineering atau Rekayasa Perangkat Lunak... 3 Layer-layer pada Software Engineering... 4 Konsep Central Control.. 5 Konsep Environment Control. 7 Konsep Advanced Control... 8 Kesimpulan... 9 DAFTAR PUSTAKA... 11 2

SOFTWARE ENGINEERING Apa itu Software? Software adalah suatu program atau instruksi ketika kita menjalankannya akan dilaksanakan fitur, fungsi dan suatu performansi yang kita inginkan. Software Engineering atau Rekayasa Perangkat Lunak Merupakan ilmu yang mempelajari sistematika pembuatan, development, operasi, dan maintenance dari sebuah software. Sejarah munculnya Rekayasa Perangkat Lunak sebenarnya dilatarbelakangi oleh adanya krisis perangkat lunak (software crisis) di era tahun 1960-an. Krisis perangkat lunak merupakan akibat langsung dari lahirnya komputer generasi ke 3 yang canggih, ditandai dengan penggunaan Integrated Circuit (IC) untuk komputer. Performansi hardware yang meningkat, membuat adanya kebutuhan untuk memproduksi perangkat lunak yang lebih baik. Akibatnya perangkat lunak yang dihasilkan menjadi menjadi beberapa kali lebih besar dan kompleks. Pendekatan informal yang digunakan pada waktu itu dalam pengembangan perangkat lunak, menjadi tidak cukup efektif (secara cost, waktu dan kualitas). Biaya hardware mulai jatuh dan biaya perangkat lunak menjadi naik cepat. Karena itulah muncul pemikiran untuk menggunakan pendekatan engineering yang lebih pasti, efektif, standard dan terukur dalam pengembangan perangkat lunak. Dari berbagai literatur, kita dapat menyimpulkan bahwa Rekayasa Perangkat Lunak adalah: Suatu disiplin ilmu yang membahas seluruh aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal requirement capturing (analisa kebutuhan pengguna), specification (menentukan spesifikasi dari kebutuhan pengguna), desain, coding, testing sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan. Kalimat seluruh aspek produksi perangkat lunak membawa implikasi bahwa Rekayasa Perangkat Lunak tidak hanya berhubungan dengan masalah teknis pengembangan perangkat lunak tetapi juga kegiatan strategis seperti manajemen proyek perangkat lunak, penentuan metode dan proses pengembangan, serta aspek teoritis, yang kesemuanya untuk mendukung terjadinya produksi perangkat lunak. 3

Kemudian tidak boleh dilupakan bahwa secara definisi perangkat lunak tidak hanya untuk program komputer, tetapi juga termasuk dokumentasi dan konfigurasi data yang berhubungan yang diperlukan untuk membuat program beroperasi dengan benar. Dengan definisi ini otomatis keluaran (output) produksi perangkat lunak disamping program komputer juga dokumentasi lengkap berhubungan dengannya. Ini yang kadang kurang dipahami oleh pengembang, sehingga menganggap cukup memberikan program yang jalan (running program) ke pengguna (customer). Layer-layer pada Software Engineering: 1. Quality Focus Merupakan dasar atau fondasi yang mensupport Software Engineering. Karena tanpa sebuah kualitas yang kita tetapkan maka kita tidak akan tahu software seperti apa yang akan kita buat. 2. Process Proses merupakan dasar dimana terdapat: Komunikasi dengan klien untuk mengetahui spesifikasi software yang dia inginkan. Perencanaan, Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan software, Scheduling, dan pembagian tugas. Modelling, dibuat model dari software yang akan kita buat supaya user dan developer mengerti software kita. Konstruksi, mulai coding dan testingnya. Deployment, Software yang sudah jadi di-deliver ke customer. 3. Methods Pada Methods muncul pertanyaan bagaimana kita membuat software, prosedur/fungsi apa saja yang dibutuhkan (pada Procedural Programming) atau behaviour apa saja yang dimiliki oleh sebuah objek tertentu (pada Object Oriented Programming). 4. Tools Jelas terlihat, tanpa tools proses yang sudah direncanakan dan metode yang sudah ditentukan tidak akan bisa ter-realisasi. Tools itu adalah software apa yang akan kita gunakan untuk membuat software yang akan kita buat. 4

5. Aplikasinya Teknologi otomatisasi yang digunakan pada gedung perkantoran, pabrik, rumah tempat tinggal, taman, dll, bukanlah sesuatu hal yang luar biasa saat ini. Bahkan otomatisasi wajib dilakukan pada bangunan dengan skala gedung bertingkat atau rumah tempat tinggal baik yang besar maupun yang kecil untuk memudahkan kontrol dan perawatan, selain itu otomatisasi juga dapat diartikan sebagai pengaturan aktif/non-aktif alat secara tepat waktu atau disesuaikan dengan kondisi environment(lingkungan sekitar) yang telah ditentukan. Tiga konsep otomatisasi gedung/rumah/sekitarnya sudah kami rancang, untuk membedakan dari tingkat kebutuhan dan juga dari segi biaya yang timbul. 1. Konsep Central Control 2. Konsep Environment Control 3. Konsep Advanced Control Konsep Central Control Konsep ini cocok digunakan pada gedung perkantoran, baik digunakan oleh pengelola gedung yang akan mengontrol lantai/ruangan yang disewakan, maupun pemilik gedung yang ingin agar kontrol dan perawatan menjadi prioritas. Semua Kontrol diserahkan ke satu computer pusat yang bertugas sebagai mata dari petugas keamanan atau jadwal petugas untuk berkeliling. A. Petugas keamanan : Dapat diartikan bahwa otomatisasi dapat membantu(bukan menggantikan) para petugas keamanan agar lebih mudah dalam menjalankan tugasnya dengan cara melihat pada layar computer untuk semua kamera yang telah dipasang pada tempat-tempat yang strategis. B. Jadwal petugas berkeliling : Dapat diartikan bahwa otomatisasi dapat membantu(bukan menggantikan) para petugas yang mendapat giliran berkeliling, sebagai contoh menghidupkan/mematikan lampu ruangan, menghidupkan/mematikan AC, mematikan alat-alat kerja lainnya (computer, fotocopy, dll). 5

C. Petugas keamanan : Dapat diartikan bahwa otomatisasi dapat membantu(bukan menggantikan) para petugas keamanan agar lebih mudah dalam menjalankan tugasnya dengan cara melihat pada layar computer untuk semua kamera yang telah dipasang pada tempat-tempat yang strategis. Ilustrasi diatas menggambarkan : Kondisi semua alat yang di otomatis kan pada lantai 1 sebuah kantor, dan jadwal yang diatur menggunakan software IC versi 1 (created by SOLINUS) 6

Konsep Environment Control Konsep ini cocok digunakan pada gedung perkantoran maupun rumah tempat tinggal. Otomatisasi pada konsep ini dilakukan tanpa bantuan computer, tapi dengan menggunakan sensor dan modul-modul lainnya, sehingga dengan menggunakan konsep ini maka proses otomatisasi akan terasa lebih smart, sebagai contoh : Ilustrasi di atas menggambarkan : Ruang tamu diatas menggunakan cahaya sinar matahari sebagai penerangan ruangan pada siang hari, otomatisasi ditujukan untuk : 1. Menghidupkan lampu secara otomatis apabila sensor mendeteksi adanya orang yang sedang duduk pada salah satu sofa dimana telah diletakkan sensor pada atap dan diarahkan ke sofa. Proses menghidupkan lampu ini dapat diatur waktunya sesuai dengan kebutuhan. 7

2. Mematikan lampu secara otomatis apabila sensor tidak mendeksi adanya orang yang sedang duduk di salah satu sofa. Proses mematikan lampu ini dapat diatur waktunya sesuai dengan kebutuhan, apakah langsung mati setelah tidak terdeteksi orang yang sedang duduk ataukah tunggu beberapa saat (1-15 menit) 3. Apabila sensor sinar masih mendeteksi adanya cahaya yang cukup untuk penerangan jika tidak menggunakan lampu, maka lampu tidak akan hidup. Dapat diartikan bahwa walaupun terdapat orang yang duduk pada sofa akan tetapi sinar matahari masih dianggap cukup untuk menerangi ruangan maka lampu tidak akan hidup. Konsep otomatisasi Environment ini tidak terbatas hanya pada menghidupkan/mematikan lampu saja, tetapi cakupannya juga cukup luas, seperti keamanan, kebersihan atau dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Konsep Advanced Control Konsep ini cocok digunakan pada gedung perkantoran maupun rumah tempat tinggal yang ingin tingkat otomatisasinya tinggi, baik menggunakan computer sebagai central control maupun ditambah dengan sensor agar dapat berkomunikasi dengan lingkungan sekitar. Pada konsep ini pengembangan otomatisasi menjadi tidak terbatas, sehingga akan sulit jika disajikan secara detail. Sebagai contoh penerapan konsep Advanced Control dapat digambarkan sebagai berikut : Suatu ruangan membutuhkan suhu yang stabil, seperti ruang yang menggunakan lantai yang terbuat dari batu alam/marmer alam, dan sifat alami lantai marmer tersebut adalah suhu pada ruangan tersebut tidak boleh terlampau dingin sehingga mengakibatkan lantai lembab dan mengakibatkan lantai berjamur dan juga suhu pada ruangan tersebut tidak boleh terlampau panas sehingga bisa mengakibatkan lantai retak-retak. 8

Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan suatu alat/software yang dapat mengatur suhu pada ruangan tersebut sehingga suhu tetap stabil No Kondisi 1 Suhu yang dikehendaki minimum=20 celcius, maksimum=30 celcius 2 sensor yang digunakan sensor suhu 3 Alat yang dibutuhkan Air Conditioner (untuk mendinginkan ruangan) Exhaust fan (untuk membuang udara dingin keluar ruangan) 4 Hardware yang dibutuhkan Microcontroller unit 2 Relay unit 5 Software yang dibutuhkan Kernel yang ditanam pada microcontroller unit untuk mengatur keseimbangan suhu yang didapat dari sensor suhu untuk menggerakkan Exhaust fan jika suhu terlampau dingin(<20 c) atau menurunkan suhu AC jika terlampau panas (>30 c) Kesimpulan Dengan menerapkan konsep otomatisasi, maka akan terjadi beberapa perubahan, baik secara penggunaan maupun secara perawatan, antara lain : No Secara Manual Secara Otomatis 1 Perlu berkeliling ruangan untuk Cukup meng-aktifkan/mematikan alat mengaktifkan/mematikan alat dan melalui layar monitor computer dan kemungkinan membutuhkan lebih dari 1 hanya diperlukan 1 orang dalam orang untuk melakukannya melakukannya 2 Apabila terjadi kerusakan pada alat Dengan menambahkan 1 sensor maka (contoh:lampu putus) maka tidak dapat kerusakan alat akan langsung dapat langsung dideteksi terlihat pada layar monitor computer dan 9

3 Jadwal yang telah disusun untuk mengaktifkan/mematikan alat bisa tidak dilaksanakan apabila yang ditugaskan berhalangan 4 Mematikan peralatan listrik pada saat meninggalkan ruangan, hal ini sering tidak diperhatikan yang mengakibatkan biaya penggunaan listrik meningkat 5 Tidak dapat mengetahui kondisi keamanan, alat/alat listrik bahkan penghuninya secara pasti apabila gedung/rumah ditinggal pergi keluar kota dapat segera dilakukan perbaikan Secara tepat waktu computer akan melaksanakan tugasnya, kecuali jika dalam keadaan computer pengendali tidak aktif atau alat yang akan dikendalikan rusak dan belum diperbaiki Dengan menggunakan konsep Environment dan setting sensor dengan benar maka kebiasaan lupa untuk mematikan peralatan listrik saat meninggalkan ruangan dapat dihindari, sehingga dapat menurunkan biaya penggunaan listrik. Dengan menggunakan konsep Advanced control maka hal tersebut dapat diatasi. Pengguna dapat memantau/memonitor kondisi alat/alat listrik, keamanan, dll secara pasti melalui jaringan internet dimana dan kapanpun berada. 10

DAFTAR PUSTAKA 1. Roger S. Pressman, "Software Engineering, A Beginner's Guide", McGraw Hill, 1998 2. http://confiee.wordpress.com/2009/05/19/software-engineering/ 3. http://romisatriawahono.net/2006/05/30/meluruskan-salah-kaprah-tentangrekayasa-perangkat-lunak/ 11