BAB I PENDAHULUAN. Perkembangang fotografi sangat dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah fotografer,

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Lapangan Usaha * 2011** Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III 2014

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan dapat terekam dan terus terkenang. Di era kemajuan

Fotografer Freelance, Kantongi Laba Dari Moment Istimewa

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan pembangunan

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2013

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

BAB I PENDAHULUAN. harus menghadapi persaingan yang ketat. Dalam era perkembangan zaman yang UKDW

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2009

BADAN PUSAT STATISTIK

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2008

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini

1.1 Latar Belakang Masalah

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Berdasarkan Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

Sumber: [11 Februari, 2010]

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Industri Pengolahan

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS DI BIDANG FOTOGRAFI OLEH : ARTHA GILANG SAPUTRA

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010

I. PENDAHULUAN. Ketika krisis melanda Indonesia sejak tahun 1997 usaha kecil berperan

Statistik KATA PENGANTAR

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2011

No. 64/11/13/Th.XVII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2014

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

Produk Domestik Regional Bruto

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2009 mengalami pertumbuhan sebesar 4,5

I. PENDAHULUAN. itu pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan pendapatan perkapita serta. yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk maju dan berkembang atas

Statistik KATA PENGANTAR

PERPERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA 2001

Perkembangan Indikator Makro Usaha Kecil Menengah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya dalam jangka panjang akan berdampak terhadap perubahan

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Industri jasa di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2010

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan I Tahun 2012 Naik 3,84 Persen

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2010

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2003

A. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan Penduduk

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2013

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian kota Binjai dilihat dari struktur PDRB riil kota Binjai yang menunjukkan karakteristik sebagai berikut : 2

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II-2011

BPS PROVINSI MALUKU PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU PDRB MALUKU TRIWULAN IV TAHUN 2013 TUMBUH POSITIF SEBESAR 5,97 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang handal. Pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014

Pemerintah Kabupaten Bantul. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2007 Kabupaten Bantul

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

Produk Domestik Bruto (PDB)

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

TABEL - IV.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. ketertinggalan dibandingkan dengan negara maju dalam pembangunan

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2008

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka

PDB per kapita atas dasar harga berlaku selama tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 13,8% (yoy) menjadi Rp30,8 juta atau US$ per tahun.

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Lebih dari 2,25 miliar cangkir kopi diminum setiap harinya dan lebih dari

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Nur Muladica Gedung Fotografi di kota Semarang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG TAHUN 2013

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

BADAN PUSAT SATISTIK PROPINSI KEPRI

I. PENDAHULUAN 41,91 (42,43) 42,01 (41,60) 1,07 (1,06) 12,49 (12,37) 0,21 (0,21) 5,07 (5,02) 20,93 (20,73) 6,10 (6,04) 0,15 (0,15) (5,84) 1,33 (1,35)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Perkembangang fotografi sangat dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah fotografer, klub fotografi dan semakin maju teknologi fotografi baik peralatan maupun perlengkapannya serta semakin meningkatnya kualitas karya-karya fotografer di Indonesia.Saat ini fotografi sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat baik di perkotaan maupun di daerah.kebutuhan untuk mengabadikan sebuah momen penting dalam hidup membutuhkan dokumentasi berupa foto atau video, sehingga mendorong peluang bisnis jasa fotografi.jasa fotografi merupakan bisnis industri kreatif yang diperkirakan mampu bertahan menghadapi krisis karena berbagai ide dan kreativitas berasal dari sumber daya manusia yang tidak ada habisnya.inovasi dan kreatif harus selalu tercipta agar pasar terpenuhi kebutuhannya dan bisnis semakin berkembang. 1.1. Lingkungan Eksternal Perusahaan Lingkungan eksternal merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam membangun dan menjalankan bisnis.analisis eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang dalam kondisi umum yang kemudian dapat menjadi pedoman bagi perusahaan untuk menyusun strategi yang tepat. Pada bagian ini dibahas beberapa faktor eksternal yang berpengaruh seperti meningkatnya jumlah usia produktif. Jumlah penduduk 1

menurut BPS(2013) 60% atau sebanyak 157.053.112 jiwa merupakan Penduduk dengan Usia 15-54 tahun (usia produktif).dengan melihat data tersebut maka berdampak pada kebutuhan mereka terhadap sebuah produk dan jasa. Salah satunya adalah jasa fotografi yang akan terus tumbuh dengan jumlah penduduk lebih banyak usia produktif sehingga semakin banyak masyarakat yang peduli untuk mengabadikan foto. Menurut BPS (2013) sektor jasa memiliki pertumbuhan yang sangat positif, pada tahun 2010 nilainya Rp. 660,4 triliun naik menjadi Rp. 888,7 triliun. Ini membuktikan bahwa adanya prospek yang bagus pada sektor jasa untuk tahun-tahun yang akan datang. Tabel 1.1Nilai PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2012 NO Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Triliun rupiah) Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Triliun rupiah) Laju pertumbu han (2012) Sumber pertumbu han (2012) 2010 2011 2012 2010 2011 2012 (Persen) (Persen) 1 Pertanian, Peternakan, 985,5 1091,4 1190,4 304,8 315,0 327,6 3,97 0,51 Kehutanan, dan Perikanan 2 Pertambangan dan penggalian 719,7 879,5 970,6 187,2 189,8 192,6 1,49 0,11 3 Industri pengolahan 1599,1 1806,1 1972,9 5971,1 633,8 670,1 5,73 1,47 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 49,1 56,8 65,1 18,1 18,9 20,1 6,40 0,05 5 Konstruksi 660,9 754,5 861,0 150,0 160,0 172,0 7,50 0,49 6 Perdagangan, Hotel, dan 882,5 1024,0 1145,6 400,5 437,2 472,6 8,11 1,44 restoran 7 Pengangkutan dan komunikasi 423,2 491,3 549,1 218,0 241,3 265,4 9,98 0,98 8 Keuangan, Real Estate, Jasa 466,5 535,2 598,5 221,0 236,2 253,0 7,15 0,69 perusahaan 9 Jasa-jasa 660,4 784,0 888,7 217,8 232,5 244,7 5,24 0,49 Produk Domestik Bruto (PDB) 6446,9 7422,8 8241,9 2314,5 2464,7 2618,1 6,23 6,23 PDB Tanpa Migas 5942,0 6797,9 7604,8 2171,1 2322,8 2481,0 6,81 - Sumber : BPS (2013) 2

Saat ini, sebuah kamera DSLR (Digital single lens reflex) mudah ditemui dimanapun.dahulu sebuah kamera DSLR jarang dimiliki disamping harganya yang tinggi, lain halnya saat ini yang memiliki harga terbilang terjangkau sehingga sudah banyak penggemar fotografi yang memiliki kamera ini sebagai alat untuk mengabadikan sebuah momen. Merespon perkembangan fotografi sebagai tren dan gaya hidup masyarakat kota, maka sejumlah merek kamera DSLR aktif menyasar komunitas dan konsumen baru. Lahirnya gaya hidup fotografi ini memunculkan konsumen baru kamera DSLR yang cukup signifikan. Berdasarkan portal majalah SWA 5 Juli 2013,menurut Datascrip yang merupakan perusahaan marketing dan distribusi produk berkualitas di Indonesia salah satunya kamera merek Canon,dimana Canon menargetkan penjualan yang besar untuk kelas kamera DSLR. Dunia fotografi yang sudah semakin banyak diminati oleh masyrakat membuka peluang besar bagi penjualan kamera Canon.Pertumbuhan penjulan yang baik ada pada kameradslr profesional.pernyataan tersebut menjelaskan bahwa total penjualan kamera DSLR di Indonesia pada tahun 2011 naik sebesar 40% dibanding tahun sebelumnya. Penjualannya di tahun lalu mencapai lebih dari 160 ribu unit, sedangkan di tahun 2012 mencapai 250 ribu unit atau 50%. Kamera DSLR bukan sekedar tren, melainkan karena kamera tersebut memang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas gaya hidup masyarakat menengah-atas. Masyarakat yang sudah semakin menyadari pentingnya kehadiran kamera profesional membuat Datascrip optimis bisa menembus target penjualan 220 ribu unit untuk DSLR hingga akhir tahun 2013. 3

Kegiatan fotografi dapat dilakukan di dua area, yaitu pada tertutup dan terbuka.memotret di area terbuka bisa dilakukan dimanapun dan bisa menggun kamera saja tanpa perlengkapan pembantu lainnya.berbeda jika memotret di area tertutup atau studio foto diperlukan gedung dan peralatan fotografi yang lengkap untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.besarnya investasi yang dikeluarkan untuk membeli perlengkapan fotografi sangat besar, maka muncul studio foto untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.memiliki sebuah studio foto diperlukan modal yang besar, sehingga tidak mudah bagi seorang fotografer untuk membangun studio foto.seorang fotografer tidak dituntut untuk mempunyai studio foto pribadi, dan tidak banyak dijumpai persewaan studio foto untuk menunjang kegiatan mereka tersebut. Rencana bisnis persewaan fotografiyang terdiri dari persewaan studio dan persewaan alat foto ini beroperasi di kota Yogyakarta, dengan adanya persewaan fotografi mampu memberikan ruang dan fasilitas yang memadai bagi fotografer profesional maupun pemula. Studio foto merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi fotografer, dengan adanya studio maka banyak hal yang perlu dipelajari.banyaknya masyarakat yang antusias di bidang fotografi tetapi tidak diimbangi dengan banyaknya usaha persewaan fotografi.persewaan fotografi yang ingin dikembangkan berbeda dengan persewaan yang ada di Yogyakarta pada umumnya.persewaan fotografi ini menyediakan beberapa tema sesuai dengan pilihan yang telah disediakan, sehingga memberikan variasi pilihan kepada masyarakat.memotret tidak cukup hanya membutuhkan studio foto saja, tetapi diperlukan 4

sebuah alat fotografi yang meliputi kamera, lensa kamera, lampu dan perlengkapan pencahayaan.harga alat fotografi yang mahal, biaya perawatan dan penyusutan nilai jual sebuah alat foto membuat fotografer memilih untuk menyewa. Usaha persewaan fotografi di Yogyakarta menurut informasi yang diperoleh melalui beberapa sumber yang terkait dan juga melalui media internet, hanya ada dua persewaan fotografi yang masih aktif antara lain Ray Digital dan Koi5 Photography. Kedua pemain tersebut memiliki keunggulan bersaing yang relatif sama karena mereka memiliki penawaran pelayanan dan peralatan yang cenderung sama. Sedangkan pelaku usaha persewaan alat fotografi tergolong lebih banyak, tetapi persediaan yang tersedia sering habis disewa.adapun hambatan-hambatan yang dihadapi dalam memasuki bisnis ini relatif tidak terlihat, karena dalam hal ini jumlah pesaing masih sedikit dan para pesaing masih belum memiliki keunggulan bersaing yang baik.sehingga ini sangat berpeluang bagi pelaku bisnis baru untuk memasuki bisnis persewaan fotografi dengan konsep yang lebih modern dengan variasi paket pelayanan yang diberikan. 1.2. Lingkungan Internal Dengan adanya beberapa peluang yang ada, serta prospek yang baik dalam bisnis persewaan fotografi tersebut, maka hal ini yang kemudian mendorong penulis untuk mendirikan sebuah bisnis persewaan fotografi di kota Yogyakarta dan menggunakan nama Tiga Studio. Adapun perencanaan bisnis memiliki konsep yang berbeda dari para pelaku bisnis persewaan fotografi di kota Yogyakarta. Tiga Studio nantinya memiliki konsep yang 5

lebih modern yaitu menawarkan variasi tema foto yang lebih banyak, peralatan yang lebih modern, dan merancang desain bangunan yang lebih menarikdan nyaman bagi pelanggan. Berikut ini adalah sekilas gambaran perusahaan: 1) Lokasi Pemilihan lokasi persewaan studio berada di Kota Yogyakarta yang sebelumnya telah dilakukan survei dalam menentukan lokasi tersebut.pemilihan lokasi tidak hanya berdasarkan lokasi yang strategis, tetapi harus didukung dengan prasarana yang baik.keputusan pemilihan lokasi yaitu di Jalan Ampel Gading no 314 Condong Catur.Alasannya adalah karena daerah tersebut memiliki akses yang mudah dijangkau dari berbagai tempat yang strategis, misalnya dekat dengan kampus. 2) Fasilitas Kenyamanan merupakan salah satu faktor penting dalam bisnis jasa, untuk menjaga kenyaman pelanggan maka studio perlu menyediakan fasilitas sebagai berikut: a) Ruang tunggu dilengkapi dengan TV b) Tempat make up dengan private room c) Toilet yang bersih d) Musholla e) Wifi f) Jasa konsultasi pengaturan lampu. 6

3) Teknologi Teknologi yang digunakan adalah teknologi informasi, karena studio foto membutuhkan website untuk memperluas jaringan pemasaran secara online. Penggunaan teknologi yang dipakai hanya berdampak kecil, dimana secara keseluruhan kinerja operasional perusahaan dilakukan secara offline dan teknologi tersebut hanya digunakan untuk membantu pemasaran perusahaan.sebuah website dapat memberikan kemudahan bagi studio foto untuk memperkenalkan perusahaan melalui media internettanpa dibatasi ruang dan waktu. Untuk mendukung kegiatan bisnis studio foto, website sangat diperlukan dalam memenangkan usaha persaingan bisnis. Rencana bisnis persewaan fotografi menyediakan layanan website untuk memudahkan konsumen melihat portofolio studio serta memberikan kemudahan melakukan reservasi kapan saja dan dimana saja. Selain itu memberikan kemudahan untuk melihat ketersediaan barang persewaan dan persayaratan apa saja yang harus dipenuhi. 1.3.Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam lingkungan eksternal dan internal perusahaan, terlihat terdapat peluang bisnis yang sangat bagus di bidang jasa persewaan fotografi.terlebih dengan adanya tren positif mengenai pekembangan industri kreatif yang terus tumbuh serta adanya tren positif dari sektor jasa yang terus berkembang khusunya pada bidang persewaan fotografi.dengan adanya kondisi tersebut di kota Yogyakarta masih sedikit pelaku bisnis yang menjalankan persewaan fotografi dengan berfokus pada persewaan 7

studio dan persewaan peralatan foto, oleh karena itu diperlukan sebuah rencana bisnis yang matang agar peluang tersebut bisa terwujud menjadi bisnis yang layak. Persewaan fotografidapat memberikan kemudahan bagi siapa saja yang membutuhkan studio foto dan peralatan foto profesional.jasa persewaan fotografi ini ditujukan hampir untuk seluruh kalangan masyarakat, yaitu yang memiliki kemampuan fotografi dan masyarakat luas baik dari kalangan bawah sampai kalangan atas yang membutuhkan jasa fotografi.sehingga dapat diperkirakan bahwa permintaan dalam bidang usaha persewaan fotografi mencakup seluruh kalangan masyarakat. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan studi ini adalah membuat sebuah rencana bisnis persewaan fotografi yang memiliki variasi pelayanan dan fasilitas pendukung yang lebih modern, sebagai bentuk respon dari adanya peluang bisnis yang ada khususnya di kota Yogyakarta. Dengan adanya perencanaan bisnis di diharapkan mampu menghasilkan sebuah model bisnis yang berbeda dari para pelaku bisnis persewaan fotografidi Yogyakarta. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pihak: 1) Bagi penulis, dapat menjadi pedoman timbulnya risiko pada saat melakukan eksekusi rencana bisnis persewaan fotografi. 2) Bagi investor, dapat memberikan gambaran kelayakan usaha dan proyeksi keuangan usaha persewaan fotografi. 8

1.6. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini menjelaskan latar belakang dibuatnya penelitian bisnis persewaan fotografidengan melihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi baik eksternal maupun internal. Selain itu dijelaskan mengenai rumusan masalah, tujuan penelitian serta manfaat apa yang mendorong penulis untuk membuat penelitian ini. BAB II LANDASAN TEORI Bagian ini membahas beberapa kajian literatur yang terkait dan model teoritis yang mendasari penulisan laporan ini. BAB III MOTODE PENELITIAN Bagian ini menjelaskan metode penelitian yang terdiri dari jenis data yang digunakan, metode pengumpulan dan teknik analisis data. BAB IV STRATEGI DAN RENCANA Bagian ini memaparkan berbagai strategi yang dilaksanakan dan rencana bisnis perusahaan dalam menjalankan usaha persewaan fotografi. BAB V RENCANA AKSI Bagian ini menjelaskan tentang cara mengelola implementasi strategi secara rinci yang berupa rencana detail kegiatan yang akan dilakukan, penanggung jawab, ukuran kinerja dan waktu. 9