Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) SISTEM GROUNDING LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI TEKNIK ELEKTRO IST AKPRIND YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGAMBILAN DATA

ANALISA PENGARUH JARAK DAN KEDALAMAN TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN DENGAN 2 ELEKTRODA BATANG

Analisa Tahanan Pembumian Peralatan Gedung Laboratorium Teknik Universitas Borneo Tarakan Yang Menggunakan Elektrode Pasak Tunggal Panjang 2 Meter

Pemanfaatan Bentonite sebagai Media Pembumian Elektroda Batang

Perencanaan Sistem Pentanahan Tenaga Listrik Terintegrasi Pada Bangunan

BAB III METODE PENGUKURAN PENTANAHAN Blok Diagram Perancangan Pengukuran Pentanahan. Dibuat Berpetak

Penentuan Kedalaman Elektroda pada Tanah Pasir dan Kerikil Kering Untuk Memperoleh Nilai Tahanan Pentanahan yang Baik

SIMULASI PENGARUH KEDALAMAN PENANAMAN DAN JARAK ELEKTRODA TAMBAHAN TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN. Mohamad Mukhsim, Fachrudin, Zeni Muzakki Fuad

BAB IV PENGUJIAN SISTEM INSTALASI LISTRIK MENGGUNAKAN TRAFO ISOLASI

PERANCANGAN GROUNDING UNTUK LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI DI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Evaluasi dan Perancangan Sistem Proteksi Petir Internal dan Eksternal Divisi Fabrikasi Baja pada Perusahaan Manufaktur

Kata kunci : gardu beton; grid; pentanahan; rod

BAB I PENDAHULUAN. gardu induk maka tenaga listrik tidak dapat disalurkan. Sehingga pembangunan

IMPLEMENTASI SISTEM PENTANAHAN GRID PADA TOWER TRANSMISI 150 KV

Jenis-Jenis Elektroda Pentanahan. Oleh Maryono

ANALISA PERBANDINGAN TAHANAN PEMBUMIAN PERALATAN ELEKTRODA PASAK PADA GEDUNG LABORATORIUM TEKNIK UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

BAB VII PEMERIKSAAN & PENGUJIAN INSTALASI PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH

KARTU SOAL BENTUK PILIHAN GANDA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

JOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Paralel Trafo

EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 1 Januari 2015; 23 28

STUDI PENGARUH KANDUNGAN AIR TANAH TERHADAP TAHANAN JENIS TANAH LEMPUNG (CLAY)

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI KEAMANAN PADA SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK 150 KV JAJAR. Diajukan oleh: HANGGA KARUNA D JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Presented by dhani prastowo PRESENTASI FIELD PROJECT

PENGARUH PASIR - GARAM, AIR KENCING SAPI, BATU KAPUR HALUS DAN KOTORAN AYAM TERNAK TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN PADA SAAT KONDISI TANAH BASAH

PETUNJUK PRAKTIS PERANCANGAN PENTANAHAN SISTEM TENAGA LISTRIK

Analisa Perbandingan Konfigurasi Vertikal Dengan Bujur Sangkar Elektroda Pentanahan Menggunakan Matlab

ANALISIS PENAMBAHAN LARUTAN BENTONIT DAN GARAM UNTUK MEMPERBAIKI TAHANAN PENTANAHAN ELEKTRODA PLAT BAJA DAN BATANG

STUDI PENGARUH JENIS TANAH DAN KEDALAMAN PEMBUMIAN DRIVEN ROD TERHADAP RESISTANSI JENIS TANAH

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS SISTEM PENTANAHAN MENGGUNAKAN TEMBAGA DIBANDING DENGAN MENGGUNAKAN PIPA GALVANIS (LEDENG)

b. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V9.i1 ( )

Sistem pembumian plat Tahanan tubuh manusia Arus melalui tubuh manusia Arus fibrasi

SISTEM PENTANAHAN SWITCHYARD DENGAN KISI-KISI (GRID) PADA GARDU INDUK 150 KV BANTUL

JOBSHEET PRAKTIKUM 6 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

by: Moh. Samsul Hadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN SISTEM PENGETANAHAN PERALATAN UNTUK UNIT PEMBANGKIT BARU DI PT. INDONESIA POWER GRATI JURNAL

PEMBAHASAN UAS ONLINE TIL 1. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah... Jwb : Volt Meter

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBEDAAN PENAMBAHAN GARAM DENGAN PENAMBAHAN BENTONIT TERHADAP NILAI TAHANAN PENTANAHAN PADA SISTEM PENTANAHAN. IGN Janardana

PENGARUH KADAR AIR DAN KEDALAMAN ELEKTRODA BATANG TUNGGAL TERHADAP TAHANAN PEMBUMIAN PADA TANAH LIAT

Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia

PENENTUAN RESISTIVITY TANAH DI DALAM MENETAPKAN AREA PEMASANGAN GROUNDING GARDU DISTRIBUSI

GROUNDING SISTEM DALAM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV

Oleh : Rezal Palipi

PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI INSTALASI LISTRIK. Lembar Informasi

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang dengan pesat dan besar. Apabila terjadi kesalahan di sistem tenaga

Bahan Ajar. DASAR dan PENGUKURAN LISTRIK

BAB IV INSTALASI ELECTRICAL BTS DI PT GCI INDONESIA

3. Perhitungan tahanan pembumian satu elektroda batang. Untuk menghitung besarnya tahanan pembumian dengan memakai rumus :

Studi Pengaruh Jenis Tanah dan Kedalaman Pembumian Driven Rod terhadap Resistansi Jenis Tanah

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Kata Kunci Pentanahan, Gardu Induk, Arus Gangguan Ketanah, Tegangan Sentuh, Tegangan Langkah, Tahanan Pengetanahan. I. PENDAHULUAN

STUDI PEMANFAATAN ARANG TEMPURUNG KELAPA UNTUK PERBAIKAN RESISTANSI PEMBUMIAN JENIS ELEKTRODA BATANG. Publikasi Jurnal Skripsi

IMPLEMENTASI SISTEM PENTANAHAN GRID PADA TOWER TRANSMISI 150 KV (APLIKASI PADA TOWER SUTT 150 KV TOWER 33)

BAHAN AJAR. DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik.

MODUL 8 RESISTOR & HUKUM OHM

ANALISIS SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL DI OFFTAKE WARU, PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK SBU WIL II JABATI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Sub pokok bahasan dan Rincian materi

Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik

Nurudh Dhuha

ANALISA PENTANAHAN PERALATAN PADA TRANSFORMATOR DAYA 10 MVA DI GARDU INDUK TALANG RATU PT. PLN (PERSERO) PALEMBANG

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V9.i2 ( )

BAB IV ANALISIS DAN PERHITUNGAN

Vol.13 No.2. Agustus 2012 Jurnal Momentum ISSN : X

Pengaruh Umur Pada Beberapa Volume PENGARUH UMUR PADA BEBERAPA VOLUME ZAT ADITIF BENTONIT TERHADAP NILAI TAHANAN PENTANAHAN

BAB II PEMBUMIAN PERALATAN LISTRIK DENGAN ELEKTRODA BATANG. Tindakan-tindakan pengamanan perlu dilakukan pada instalasi rumah tangga

MEMBUAT SISTIM GROUNDING (PENTANAHAN) SEDERHANA

METODE PENURUNAN TAHANAN PEMBUMIAN PADA ELEKTRODA PLAT DENGAN SOIL TREATMENT GARAM

Evaluasi Tahanan Pentanahan Kawat Netral Pada Jaringan Tegangan Menengah Daerah Perbukitan dan Pantai di Area Pelayanan Jaringan Semarang

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN NILAI TAHANAN PENTANAHAN PADA AREA REKLAMASI PANTAI (CITRALAND)

ANALISA PENGARUH KEDALAMAN ELEKTRODA PENTANAHAN TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN

A. Kompetensi Mengenal peralatan-peralatan dan alat-alat ukur di laboratorium dasar listrik.

Pembacaan skala dan hasil pengukuran hambatan listrik =

EVALUASI SISTEM PENTANAHAN TRANSFORMATOR DAYA 60 MVA PLTGU INDRALAYA

SISTEM PENTANAHAN TRANSFORMATOR DAYA 30 MVA PADA GARDU INDUK BUKIT SIGUNTANG PALEMBANG

PENGUJIAN DAN ANALISA TAHANAN ELEKTRODA PENTANAHAN PADA GEDUNG PT. PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN JALAN DEMANG LEBAR DAUN PALEMBANG LAPORAN AKHIR

Satellite SISTEM PENTANAHAN MARYONO, MT

SISTEM PROTEKSI PETIR PADA INSTALASI JARINGAN TELEPON DAN PABX. Lela Nurpulaela ABSTRAK

METODE PENURUNAN TAHANAN PENTANAHAN PADA ELEKTRODA PLAT DENGAN SOIL TREATMENT GARAM

PENGARUH POROSITAS TANAH SISTEM PENTANAHAN PADA KAKI MENARA SALURAN TRANSMISI 150 kv

PERUBAHAN KONFIGURASI ELEKTRODE PENTANAHAN BATANG TUNGGAL UNTUK MEREDUKSI TAHANAN PENTANAHAN

PROPOSAL INSTALASI PERUMAHAN. MERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA (Rumah Tinggal, Sekolah dan Rumah Ibadah)

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN :

BAB II TEORI UMUM PEMBUMIAN GRID PADA DUA LAPIS TANAH. Sistem pembumian peralatan-peralatan pada gardu induk biasanya

TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG STC (SPORT TRADE CENTRE) SENAYAN JAKARTA

PERHITUNGAN TAHANAN PENTANAHAN GARDU 2 DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA LAPORAN AKHIR

POKOK BAHASAN HUKUM OHM UNTUK KELAS X 4 KELAS PRAKTIKUM VIRTUAL LEMBAR KERJA SISWA

BAB IV STUDI PERENCANAAN PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG STC (SPORT TRADE CENTRE) - SENAYAN

RANGKAIAN PARAREL DAN KOMBINASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI BANGUNAN THE BELLAGIO RESIDENCE TERHADAP SAMBARAN PETIR

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat terpenuhi secara terus menerus. mengakibatkan kegagalan operasi pada transformator.

ANALISIS PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP BESARNYA NILAI TAHANAN PENTANAHAN

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.5

Transkripsi:

SISTEM GROUNDING LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI TEKNIK ELEKTRO IST AKPRIND YOGYAKARTA Mujiman Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri IST AKPRIND Yogyakarta INTISARI Sistem pentanahan merupakan suatu tindakan pengamanan pada instalasi listrik dimana rangkaiannya ditanamkan dengan cara mengalirkan arus yang lebih atau arus gangguan ke tanah, pentanahan atau grounding menggunakan elektroda pentanahan yang ditanam dalam tanah. Salah satu faktor untuk mendapatkan nilai tahanan pentanahan yang kecil yaitu letak elektroda yang akan ditanam, untuk mengetahui nilai pentahanan tersebut maka diperlukan pengukuran. Sedangkan salah satu unsur yang perlu diperhatikan dalam pengukuran suatu sistem pentanahan adalah kondisi tanah di daerah dimana sistem pentanahan tersebut akan dipasang. Untuk tujuan sistem pentanahan atau grounding ini yaitu menjamin keselamatan orang dari sengatan listrik baik dalam keadaan normal atau tidak dari tegangan sentuh dan tegangan langkah serta mencegah kerusakan peralatan listrik akibat arus lebih dari sistem instalasi. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa nilai tahanan pentanahan sangat dipengaruhi oleh kedalaman elektroda yang ditanam, jumlah elektroda, jarak antar elektroda dan kondisi tanah dimana elektroda tersebut ditanam. Kata Kunci: Pentanahan, elektroda 1. PENDAHULUAN. Sekilas mengenai laboratorium Teknik Elektro IST AKPRIND, untuk memenuhi kebutuhan internal kampus IST AKPRIND di bidang teknik elektro terutama teknik tegangan tinggi, maka di bangunlah sebuah laboratorium teknik tegangan tinggi, yang selama ini mahasiswa IST AKPRIND dalam melakukan praktikumnya masih di kampus UGM Yogyakarta. Dalam pembuatan pentanahan atau grounding pada laboratorium tegangan tinggi ini terlebih dahulu merancang atau membentuk pola konsep pentanahan yang ideal dengan syarat mencari nilai tahanan mencapai 10 ohm yang akan digunakan pada sebuah laboratorium, 2. METODOLOGI Untuk alat-alat yang akan di gunakan dalam membuat sistim pentanahan ini antara lain: a. Earth Tester Earth tester ini di gunakan untuk mengukur tahanan elektroda pada saat elektroda di tanam ke dalam tanah.. b. Grounding rod Grounding rod adalah batang grounding yang ditanam di dalam tanah.untuk detailnya pada saat pemasangan akan ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Ukuran radius dan kedalaman penanaman pada tanah.sebelum melakukan penanaman, maka diukur terlebih dahulu volume dari grounding rod menggunakan rumus V = 5.. (1) V = Volume dari grounding rod (cm 3 ) L = adalah panjang batang ( cm) c. Elektroda Kabel BC 1 x 25 mm ini merupakan elektroda untuk pentanahan atau grounding pada laboratorium tegangan tinggi, kabel ini mungkin kita sering jumpai di pabrik-pabrik atau di perusahaan yang bertegangan tinggi. d. Pipa PVC Pipa PVC adalah pipa yang digunakan sebagai penguat (konduit) dari kabel grounding yang ditanam. 308

3..HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil proses perencanaan, perancangan, pembuatan sampai proses penelitian dan pengambilan data barulah kita mendapatkan hasilnya. Dari hasil penelitian yang telah penulis peroleh kemudian di masukan ke dalam laporan, hasil yang di dapat saat melakukan penelitian adalah hasil yang riil yang ada di lapangan dan tidak dibuat-buat, dan ini ada bebrapa data sesuai dengan penelitian yang terjadi di lapangan.. Gambar 1. Dengan menggunakan sistem Wener 4-point dapat dilakukan perhitungan manual seperti dalam rumus berikut : = nilai koefisien ( ) A= Jarak yang diatur untuk grounding (cm) R = Resistansi ( Ohm) (2) a. Pada saat di titik A Hasil yang didapat pada saat melakukan penelitian di titik A yaitu sebesar 6,1 ohm dengan skala 200 Ω Gambar 2. Hasil pengukuran di titik A Gambar di atas menunjukan hasil pengukuran di titik A, tahanan yang di dapat pada saat di lakukan penelitian adalah 6,1 ohm. Sedangkan untuk gambar di titik A seperti gambar di bawah ini : 309

Gambar 3 Titik pengukuran A b. Grounding yang sudah terpasang di lab Tegangan tinggi Sedangkan untuk grounding yang sudah terpasang di laboratorium tegangan tinggi yaitu 1,6 ohm dengan skala 200 Ω. Gambar 4. Grounding yang sudah terpasang c. Hasil Paralel antara Grounding yang sudah terpasang dengan Grounding yang baru. Grounding yang sudah terpasang mempunyai tahanan 1,6 ohm sedangkan grounding yang baru tahanannya 6,1 ohm, setelah kedua grounding itu di paralelkan antara grounding yang sudah terpasang sama grounding yang baru hasilnya adalah 0,68 ohm. Gambar 5 Hasil Paralel Grounding yang terpasang dengan yang baru Dari data tersebut perlu diberikan standar yang sesuai dengan peralatan sehingga keandalan sistem tetap terjaga. Standar yang digunakan adalah NEC dengan nilai ukuran minimal 10 ohm untuk sistem grounding conductor raceway and equipment. 310

Analisa Data Sphere of Influence ( pengaruh Sphere) V = 5. (3) L = 40( cm) V = 24150 (cm 3 ) Soil Resistance Testing..(4) = 557.77 B= 2000 cm A= 1000 cm R = 0.6 Ohm Grounding Resistance of Grounding Device Karena bentuk pemasangan grounding secara vertical maka, digunakan rumus yang sesuai dengan kondisi pada area. Pada rumus dibawah menggunakan rumus Tagg and Dwight, dengan penggunaan standart IEEE 665-1995. R = 5,717 x GOhm L = 40 cm h = 2000 cm d = 4 cm Nilai Resistansi pasca pemasangan. Dari hasil pengukuran pentanahan di atas dapat di peroleh data yang di tunjukan pada titik A = 6,1 ohm, sedangkan untuk kedalaman tanah pada saat membuat pentanahan adalah 20 meter. Selanjutnya hasil perhitungan pentanahan di tiap-tiap titiknya adalah sebagai berikut: a. Hasil pengukuran di titik A RP 50 / IA IA = 50 / RP IA = 50/ 6,1 = 8,19 Ampere 311

b. Hasil Grounding yang sudah terpasang di Lab. Tegangan tinggi RP 50 / IA IA = 50 / RP IA = 50/ 1,6 = 31,25 Ampere c. Hasil Grounding setelah diparalel keduanya Hasil tahanannya adalah 0,68 dengan menggunakan earth tester. Dengan perhitungan sebagai berikut: 1 / RP = 1 / RSudah terpasang + 1 / RBaru = 1 / 1,6 + 1 / 6,1 1/ RP = 0,79 RP = 0,63 + 0, 16 = 1,26 Ohm 4. KESIMPULAN Setelah melakukan studi kasus di Laboratorium Pusat Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Pada lokasi laboratorium tegangan tinggi IST AKPRIND membutuhkan gronding system minimal kedalaman 17 meter, karena pada kedalaman ini baru bias didapatkan air tanah. 2. Dengan kedalaman penanaman grounding system sedalam 20 meter (mencapai air tanah) maka didapatkan hambatan yang sudah memenuhi syarat yang telah di atur oleh Peraturan Umum Instalai Listrik yaitu lebih kecil atau sama dengan 10 ohm untuk listrik tegangan tinggi. 3. Pada keadaan normal hambatan yang di dapat pada hasil penelitian yaitu 6.1 ohm dan pada keadaan dilakukan pararel dengan grounding system yang sudah ada di lokasi yaitu 0.68 ohm. DAFTAR PUSTAKA Badan Standarisasi Nasional. (2000). Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000). Jakarta: BSN Badaruddin. (2012). Sistem Tenaga Listrik. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana: Jakarta. Dermawan, A. (2004). Tahanan Isolasi pada Jaringan Listrik. [Online]. Tersedia: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/tahanan-isolasi-pada-jaringan-listrik/ [21 april 2013]. Jasa Pendidikan dan Pelatihan. (2012). Grounding System. Jakarta: PT PLN (Persero). Mulyana, E. (2011). Job Sheet Pengukuran Listrik. Jurnal Bahan Ajar Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 312