NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Syarat Memperoleh. Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi. Disusun Oleh : DEWI PUTRI WULANDARI NIM: J

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. luang dan menanggulangi keadaan-keadaan mendadak yang tidak. yang berkaitan dengan kesehatan dan yang berkaitan dengan performance.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN PADA ANAK USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

BAB 1 PENDAHULUAN. secara rasional mudah menyebabkan kelebihan masukan yang akan. menimbulkan berat badan meningkat (Sismoyo, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang diandalkan dalam pembangunan nasional. Sebagai modal

LEMBAR PERSETUJUAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Surakarta dan dilakukan pada bulan Febuari one group with control design. Metode pendekatan yang akan digunakan

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK SD DI PERKOTAAN DAN PEDESAAAN NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN JOGGING DENGAN TINGKAT KEBUGARAN REMAJA USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas. mengalami penurunan beberapa tahun terakhir.

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

HUBUNGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU DENGAN KONDISI PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKES FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. setelah diketahui bahwa kegemukan merupakan salah satu faktor risiko. koroner, hipertensi dan hiperlipidemia (Anita, 1995).

BAB I PENDAHULUAN. 30% dan angka kejadiannya lebih tinggi pada negara berkembang. 1 Menurut. diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang belum dapat diselesaikan oleh negara-negara maju. dan berkembang di dunia. Studi pada tahun 2013 dari Institute for

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization,2007 sekitar

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KESEGARAN KARDIOVASKULAR YANG DIUKUR DENGAN HARVARD STEP TEST DAN 20M SHUTTLE RUN TEST PADA ANAK OBESITAS

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

BAB I PENDAHULUAN. di DIY memiliki proporsi sebesar 42,1% untuk perilaku sedentari <3 jam,

sebagainya. Menurut Susan M Sawyer et al, 2012 masa remaja merupakan salah satu fase kehidupan saat fungsi fisik hampir mencapai puncaknya.

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih sangat erat kaitannya dengan aspek kesehatan lain. Gizi lebih dan. nama Sindrom Dunia Baru New World Syndrome.

PENGARUH LATIHAN CYCLE ERGOMETRY TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL ( MAKS) PADA WANITA USIA TAHUN

I. PENDAHULUAN. Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Sehat adalah keadaan

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (V MAKS) PADA REMAJA USIA TAHUN

BAB 1 : PENDAHULUAN. pada anak-anak hingga usia dewasa. Gizi lebih disebabkan oleh ketidakseimbangan

BAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan fisik dan mental serta mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

135 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menurut Global Nutrition Report 2014, Indonesia termasuk dalam 17 negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia. Manusia dalam menjalankan kehidupannya. akan tetapi manusia dapat hidup berminggu-minggu tanpa makan

HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN KARDIORESPIRASI DENGAN TEKANAN DARAH PADA WANITA USIA TAHUN

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Kata Kunci: Kadar Lemak, Status Gizi, Kapasitas Vital Paru, Kesegaran Jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini

HUBUNGAN JENIS KELAMIN, AKTIFITAS FISIK DAN STATUS GIZI DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggi Fauzi Mukti, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kejadian yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia karena

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. RINGKASAN... vii. SUMMARY...

BAB I PENDAHULUAN. playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT VO 2 MAX PEMAIN SEPAK BOLA STKIP BBG. Didi Yudha Pranata 1. Abstrak

JL. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kualitas hidup seseorang, akan tetapi nilai kebugaran jasmani

HUBUNGAN OLAHRAGA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB I PENDAHULUAN. dekade terakhir. Overweight dan obesitas menjadi masalah kesehatan serius

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN KARTASURA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Putu Asti Wulandari 1, Susy Purnawati 2

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dianggap masalah oleh semua orang. Papalia dan Olds (1995) mengatakan bahwa obesitas dan overweight terjadi jika individu

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas merupakan suatu kondisi dimana terjadi penumpukan lemak

Bagan Kerangka Pemikiran "##

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah untuk menyejahterakan kehidupan bangsa. Pembangunan suatu bangsa

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN MASUK 2012

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam memilih jenis makanan yang di konsumsi. Kecukupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

BAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari masa anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. penduduk usia lanjut di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup

Transkripsi:

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS) DENGAN METODE QUEEN S COLLEGE STEP TEST PADA REMAJA USIA 13 15 TAHUN DI SMPN 4 SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun Oleh : DEWI PUTRI WULANDARI NIM: J110 080 066 JURUSAN DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS) DENGAN METODE QUEEN S COLLEGE STEP TEST PADA REMAJA USIA 13 15 TAHUN DI SMPN 4 SUKOHARJO Telah disetujui oleh : Pembimbing Utama Agus Widodo, SST.Ft, M.Fis NIK. 1001018 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

ABSTRAK PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI, MARET 2013 DEWI PUTRI WULANDARI / J110080066 HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS) DENGAN METODE QUEEN S COLLEGE STEP TEST PADA REMAJA USIA 13 15 TAHUN DI SMPN 4 SUKOHARJO (Dibimbing oleh : Bapak Agus Widodo, SSt. FT. M. Fis dan Bapak Wijianto, SST.Ft) Latar Belakang : Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. Interpretasi IMT tergantung pada umur dan jenis kelamin anak, karena anak lelaki dan perempuan memiliki lemak tubuh yang berbeda. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dan Volume Oksigen Maksimal (VO 2 Maks) dengan metode Queen s College Step Test pada remaja usia 13 15 tahun di SMPN 4 Sukoharjo. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah Observasional. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah survei cross sectional, artinya peneliti mempelajari korelasi antara Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap kebugaran jasmani responden pada satu saat / point time approach Hasil : Hasil uji statistik menunjukkan tidak adanya hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan VO 2 Maks siswa di SMPN 4 Sukoharjo dengan nilai p=0,779. Hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif dengan korelasi yang sedang pada anak laki-laki dan tidak terdapat hubungan pada anak perempuan antara IMT dengan VO 2 Maks dengan nilai r<0,05 dan r>0,05. Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Volume Oksigen Maksimal (VO 2 Maks) dengan metode Queen s College Step Test pada remaja usia 13 15 tahun di SMPN 4 Sukoharjo. kata kunci : Indeks Massa Tubuh (IMT), Volume Oksigen Maksimal (VO 2 Maks) pada remaja usia 13-15 tahun.

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria (Rumini & Sundari, 2004). Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut: Apakah ada hubungan indeks massa tubuh dan Volume Oksigen Maksimal (VO 2 Maks) dengan metode Queen s College Step Test pada remaja usia 13 15 tahun di SMPN 4 Sukoharjo? Tujuan Penelitian Tujuan di lakukannya penelitian ini adalah: Untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dan Volume Oksigen Maksimal (VO2 Maks) dengan metode Queen s College Step Test pada remaja usia 13 15 tahun di SMPN 4 Sukoharjo. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Untuk menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam mengembangkan diri dan mengabdikan diri pada dunia kesehatan, khususnya di

bidang fisioterapi di masa yang akan datang, serta di akademik khususnya dalam membuat suatu penelitian dan analisa kasus. 2. Bagi Masyarakat Adapun secara umum di masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: a Mendapatkan gambaran tentang hubungan indeks massa tubuh dan Volume Oksigen Maksimal (VO 2 Maks) dengan metode Queen s College Step Test pada remaja usia 13 15 tahun di SMPN 4 Sukoharjo. b Mendapatkan gambaran tentang hubungan indeks massa tubuh dengan metode Queen s College Step Test pada remaja usia 13 15 tahun di SMPN 4 Sukoharjo. c Mendapatkan gambaran tentang hubungan Volume Oksigen Maksimal (VO 2 Maks) dengan metode Queen s College Step Test pada remaja usia 13 15 tahun di SMPN 4 Sukoharjo. 3. Bagi Institusi a Memberikan referensi dan bahan pembanding dalam kegiatan yang ada hubungannya terhadap pelayanan kesehatan. b Memberikan ruang sudut pandang fisioterapi dalam menganalisa tentang hubungan indeks massa tubuh dan Volume Oksigen Maksimal (VO2 Maks) dengan metode Queen s College Step Test pada remaja usia 13 15 tahun di SMPN 4 Sukoharjo.

Kerangka Teori Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. IMT tidak mengukur lemak tubuh secara langsung, tetapi penelitian menunjukkan bahwa IMT berkorelasi dengan pengukuran secara langsung lemak tubuh seperti underwater weighing dan dual energy x-ray absorbtiometry (Strawn et al., 2002). Kardiorespirasi adalah kemampuan dari jantung, paru-paru, pembuluh darah, dan kelompok otot yang benar untuk melakukan latihan-latihan yang keras dalam waktu yang lama, seperti jalan cepat, jogging, berenang, senam aerobik, mendayung, bersepeda, dan lainlain (Kravitz, 2001). VO 2 maks adalah hasil dari curah jantung maksimal dan ekstraksi O 2 maksimal oleh jaringan, dan keduanya meningkat dengan latihan. Perubahan yang terjadi pada otot rangka dengan latihan adalah peningkatan jumlah mitokondria dan enzim yang berperan dalam metabolisme oksidatif. Terjadi peningkatan jumlah kapiler dengan distribusi darah ke serat otot menjadi lebih baik. Efek akhir ialah ekstraksi O 2 yang lebih sempurna dan akibatnya untuk beban kerja yang sama, peningkatan pembentukan laktat lebih rendah. Peningkatan aliran darah ke otot menjadi lebih rendah dan karena hal ini, kecepatan denyut jantung dan curah jantung kurang meningkat dibanding orang yang tidak terlatih (Ganong, 2001).

METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMPN 4 Sukoharjo. 2. Waktu penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2013. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Observasional. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif (Sugiyono, 2008). Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah survei cross sectional, artinya peneliti mempelajari korelasi antara Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap kebugaran jasmani responden pada satu saat / point time appoach (Notoatmojo, 2002). Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMPN 4 Sukoharjo yg berusia 13-15 tahun dengan total populasi 220 siswa. Sampel Dari hasil survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan sampel sebanyak 54 siswa

DEFINISI OPERASIONAL a. IMT merupakan petunjuk untuk menentukan kelebihan berat badan berdasarkan Indeks Quatelet (berat badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m 2 )). b. VO 2 maks yakni angka terbesar dimana oksigen dapat dikonsumsi selama latihan maksimal. VO 2 maks dapat diukur dengan menggunakan Queens College Step Test yang dimodifikasi yang memprediksi nilai VO 2 maks (McArdle, 2001). Teknik analisa data 1. Uji Statistik a. Uji Pengaruh Uji hipotesis data yang digunakan adalah Uji Korelasi Parametrik. Namun sebelum dilakukan uji korelasi parametrik, maka data harus memenuhi uji prasyarat parametrik yaitu uji normalitas data. b. Uji Normalitas data Uji normalitas data yang digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Subyek penelitian ini lebih dari 30 orang (p > 0,05), maka uji normalitas menggunakan Kolmogorovsmirnov. Data dikatakan berdistribusi normal karena nilai p > 0,05. Karena data tidak memenuhi uji prasyarat parametrik, maka menggunakan Spearman's rank test.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Karakteristik subyek menurut usia Tabel 4.1. Distribusi subyek menurut Usia pada Data Penelitian di SMPN 4 Sukoharjo Usia Jumlah % 13 tahun 20 37,04 14 tahun 24 44,44 15 tahun 10 18,52 Total 54 100.0 Sumber : Data primer diolah, 2013 2. Karakteristik subyek menurut jenis kelamin Tabel 4.2. Distribusi subyek menurut jenis kelamin pada Data Penelitian di SMPN 4 Sukoharjo Jenis Kelamin Jumlah % Laki-laki 22 40,74 Perempuan 32 59,26 Total 54 100.0 Sumber : Data primer diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui bahwa responden terbanyak adalah berjenis kelamin perempuan dengan jumlah sebanyak 32 siswa (59,26%).

Hasil Analisis Data Hasil uji hubungan antara IMT dengan VO 2 Maks ditampilkan pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Uji Korelasi antara IMT dengan VO 2 Maks Variabel R P IMT VO 2 Maks 0,039 0,779 (Sumber Data Primer, 2013) B. Keterbatasan Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan nilai korelasi Spearman s Rank sebesar 0,039 dengan signifikansi p=0,779 pada uji korelasi antara IMT dengan VO 2 Maks. Kesimpulan yang diambil adalah tidak terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan Volume Oksigen Maksimum (VO 2 Maks) pada subyek penelitian di SMPN 4 Sukoharjo. Penelitian ini sangat jauh dari sempurna, terdapat beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut : 1. Peneliti tidak memberikan perhatian pada jenis asupan makanan yang dikonsumsi oleh responden 2. Metode penelitian yang digunakan sangat sederhana sehingga masih banyak kesalahan dan kekurangan 3. Proporsional jumlah sampel tidak sama antara yang sangat kurus, kurus, normal, gemuk dan sangat gemuk.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan kajian teori dan didukung adanya hasil analisis serta mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa: Tidak terdapat hubungan antara IMT dan Volume Oksigen Maksimal (VO 2 Maks) anak usia 13-15 tahun di SMPN 4 Sukoharjo dengan nilai p = 0,779 B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diambil, peneliti memberikan saran bagi 1. Pihak sekolah Diharapkan pihak sekolah, khususnya guru olah raga memberikan kegiatan olah raga yang digemari siswa, seperti sepak bola, berenang, yang diharapakan siswa semakin aktif dan semakin bugar. 2. Orang tua Diharapkan orang tua memperhatian asupan gizi anak yang seimbang dimana anak masih dalam tahap perkembangan yang membutuhkan gizi yang baik bukan hanya membantu aktifitas dan kebugaran anak namun dapat meningkatkan prestasi sekolah dengan cara memberi dan menjaga status gizi yang baik.

3. Peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini menyimpulkan tidak ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Volume Oksigen Maksimal (VO 2 Maks), dengan demikian hasil ini dapat dikembangkan lagi dengan cara menambah variabel lain seperti penambahan jumlah responden, dan lain-lain, sehingga diharapkan hasil penelitian akan lebih variatif.

Daftar Pustaka Adhikarmika. 2009. Pengaruh Latihan fisik Terprogram Terhadap Komsumsi Oksigen Maksimal Pada Siswa sekolah Bola Voli Tugu Muda Semarang Usia 11-13 tahun. Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Armstrong N. 2006. Aerobic Fitness of Children and Adolescent. Journal de Pediatria. 82: 406. Bettiol H, Rona R, Chinn S. 1999. Variation in physical fitness between ethnic group in nine year olds. International Journal of Epidemiology. 28: 281-6. Cheevers Alison, Cathrine Pettersen. 2007. Harvard step test. Amsterdam Institute of Allied Health Education European School of Physiotherapy. Copperman N, Jacobson M. 2003. Medical nutrition therapy of overweight adolescent. Adolescent Medicine. 14: 11-21. Deforche B, Lefevre J, Bourdeaudhuij I, Hills A, Duquet W, Bouckaert J. 2003. Physical fitness and physical activity in obese and nonobese Flemish youth. Obes Res. 11: 434-441. Faizah Z. 2004. Faktor risiko obesitas pada murid sekolah dasar usia 6-7 tahun di Semarang (Laporan penelitian). Semarang: Universitas Diponegoro. Meredith C. 1996. Exercise and fitness. In : Rickert V, editor. Adolescent nutrition assesment and management. New York : Chapman & Hall. p. 25-41. Miyatake N, Nishikawa H, Fujii M. 2001. Clinical evaluation of physical fitness in male obese Japanese. Chin Med J. 114(7): 707-10. Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Sahari T. 1997. Hubungan persen lemak tubuh dengan kesegaran jasmani menurut tes ACSPFT pada anak usia 6-12 tahun di 10 sekolah dasar di DKI Jakarta (tesis). Jakarta: Universitas Indonesia. Setiyorini N. 2004. Besar risiko aktivitas fisik rendah terhadap kejadian obesitas pada murid sekolah dasar (Artikel penelitian). Semarang : Universitas Diponegoro.